• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PUPUK KALIUM DAN KOMPOS TANDAN KOSONG KELAPA SAWIT TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN JAGUNG MANIS (Zea mays saccharata Sturt)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGARUH PUPUK KALIUM DAN KOMPOS TANDAN KOSONG KELAPA SAWIT TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN JAGUNG MANIS (Zea mays saccharata Sturt)"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH PUPUK KALIUM DAN KOMPOS TANDAN

KOSONG KELAPA SAWIT TERHADAP PERTUMBUHAN

DAN PRODUKSI TANAMAN JAGUNG MANIS

(Zea mays saccharata Sturt)

Rosmadelina Purba1, Tuty DS Matondang2,Wulan Minda Sari3

1,2Dosen Jurusan Agroteknologi Fakultas Pertanian USI

3Mahasiswa Jurusan Agroteknologi Fakultas Pertanian USI

ABSTRAK

Penelitian dilaksanakan bulan juli hingga bulan September 2017di Huta II Ujung Ban, Kec. Hatonduhan Kab. Simalungun dengan ketinggian ± 450 mdpl.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Pengaruh Pemberian Pupuk Kalium Dan Kompos Tandan Kosong Kelapa SawitTerhadap Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Jagung Manis (Zea mays saccharata sturt).Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK), dengan 2 faktor, faktor pertama adalah pupuk Kalium tediri dari 4 taraf yaitu : K0 (tanpa perlakuan), K1 (18 g/plot), K2 (20 g/plot), K3 (25 g/plot). Faktor kedua kompos TKKS terdiri dari 4 taraf yaitu : T0 (tanpa perlakuan), T1 (2 kg/plot), T2 (4 kg/plot), T3 (6,25 kg/plot). Parameter yang diamati Tinggi tanaman (cm), Diameter tongkol (cm), Panjang tongkol (cm), Berat tongkol per tanaman (g), berat tongkol per plot (kg).Perlakuan pupuk Kalium, kompos TKKS dan interaksi pupuk Kalium dengan kompos TKKSberpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman 2, 4, 6 dan 8 MST, diameter tongkol, panjang tongkol, berat tongkol per plot, berat tongkol per tanaman. Perlakuan pupuk Kalium 25 g/plot dan Perlakuan kompos TKKS 6,25kg/plot serta interaksi keduanyamenunjukkan tinggi tanaman tertinggi umur 2, 4, 6 dan 8 MST, diameter tongkol terbesar, panjang tongkol terpanjang, berat tongkol per tanaman dan berat tongkol per plot terberat.

Pendahuluan

Jagung manis (Zea mays saccharata sturt) merupakan salah satu komoditas sayuran paling populer di Amerika Serikat dan Kanada. Konsumsi jagung manis juga mengalami peningkatan di Asia, Eropa dan Amerika Latin serta banyak Negara lain, termasuk Indonesia. Pada awalnya jagung manis ini ditemui oleh seorang penemu di sekitar daerah Amerika bagian tengah. Awal penemuan jagung manis di Negara Amerika bagian tengah ini sekitar tahun 1965. Pada saat itu jagung manis tersebut berkembang tidak terlalu luas. Tetapi setelah masyarakat tau bahwa sayuran tersebut memiliki rasa yang manis dan enak, barulah lahan tempat penanaman jagung manis tersebut di perluas. Sehingga perluasan lahan

(2)

tersebut membuat keberadaban jagung manis semakin banyak di kenali oleh orang banyak. (Syukur dan Azis Rifilianto, 2014)

Di Indonesia, jagung manis mulai dikenal sejak tahun 1970-an. Konsumsi jagung manis terus mengalami peningkatan seiring dengan pertambahan jumlah penduduk dan pola konsumsi. Jagung manis dikonsumsi segar dalam bentuk jagung rebus maupun jagung bakar, dengan atau tanpa diberi bahan lain (berbagai rasa dan aroma). Saat ini, penjual jagung manis siap konsumsi dapat dijumpai hampir di setiap kota, baik dalam bentuk sederhana maupun waralaba. Jagung manis sering juga menjadi bahan baku berbagai masakan dan produk olahan, misalnya kue, roti, sayur sop, bahan baku pembuat permen dan lain-lainnya. (Syukur dan Azis Rifilianto, 2014)

Produksi jagung manis di Indonesia pada tahun 2012 hingga 2015 mengalami fluktuatif yang tidak stabil. Produksi jagung manis 2012 yaitu (19.377.030 ton), pada tahun 2014 (18.506.287 ton), pada tahun 2015 yaitu (19.600 ton) (Badan Pusat Statistik, 2016).

Penurunan produksi di Jawa sebesar 0,62 juta ton dan diluar Jawa 0,26 juta ton. Penurunan produksi karena adanya penururnan luas panen seluas 137,43 ribu ha (3.479 %) dan penurunan produktivitas 0,55 kwintal/ha (1,12 %) jika dibandingkan dengan Negara lain Amerika Serikat, China, Brazil dan Mexico. Indonesia belum mencapai separuh produksi dari Negara tersebut.

Pupuk Organik adalah pupuk yang tersusun dari materi makhluk hidup, seperti pelapukan sisa-sisa tanaman, hewan, dan manusia.Salah satu pupuk organik yang dapat dimanfaatkan untuk pertumbuhan tanaman adalah kompos tandan kosong kelapa sawit, Kompos tandan kosong kelapa sawit adalah salah satu produk sampingan (by- product) berupa padatan dari industry pengolahan kelapa sawit.Ketersedian tandan kosong kelapa sawit cukup signifikan.oleh karena itu pupuk tandan kosong mempunyai potensi untuk mengurangi pemakaian pupuk kimia. Setiap pengolahan 1 ton tandan buah segar menghasilkan 230 kg tandan kosong kelapa sawit. TKKS dapat memperkaya unsur hara yang ada didalam tanah, mampu memperbaiki sifat fisik, kimia dan biologis tanah. Kompos TKKS membantu kelarutan unsur hara yang diperlukan bagi pertumbuhan tanaman, bersifat homogen dan mengurangi resiko sebagai pembawa

(3)

hamatanaman, merupakan pupuk yang tidak mudah tercuci oleh air dan dapat di aplikasikan pada sembarang musim. (Iwan, 2012).

Tujuan Penelitian untuk mengetahui dosis pupuk dan kompos tandan kosong kelapa sawit serta interaksinya terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman jagung manis.

Bahan dan Metode

Penelitian dilaksanakan di Huta II Ujung Ban, Kec. Hatonduhan Kab. Simalungun dengan ketinggian ± 450 mdpl. Penelitian dimulai bulan Juli hingga bulan September 2017.Bahan yang digunakan adalah benih jagung manis merk Bonanza, pupuk kalium KCl, kompos tandan kosong kelapa sawit yang sudah terurai sendiri secara alami, dan pupuk pendamping ( Ureadan Sp-36). Alat yang digunakan adalah cangkul, meteran, gembor, pacak sampel, timbangan analitik, jangka sorong, handsprayer, alat tulis dan kalkulator, serta alat lain yang mendukung melaksanaan penelitian ini.

Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) Faktorial

dengan 2 faktor, faktor pertamaPupuk kaliumdengan 4 taraf: K0 (tanpa perlakuan),

K1(18 g/plot), K2(20 g/plot), K3 (25g/plot), dan faktor kedua Kompos Tandan

Kosong Kelapa Sawit dengan 4 taraf: T0(tanpa Perlakuan), T1 (2kg/plot), T2 (4

kg/plot), T3 (6,25kg/plot)sehingga diperoleh 16 kombinasi perlakuan dan diulang

sebanyak 3 kali.Parameter yang diamati yaitu tinggi tanaman (cm) umur 2, 4, 6 dan 8 MST, diameter tongkol (cm), panjang tongkol pertanaman (cm), berat tongkol per plot (kg).

Hasil dan Pembahasan Tinggi Tanaman

Analisis sidik ragam Tinggi tanaman menunjukkan bahwa pupuk Kalium dan kompos tandan kosong kelapa sawit, serta interaksi pupuk Kalium dankompos tandan kosong kelapa sawit berpengaruh nyata terhadap tinggi tanamandapat dilihat Table 1.

Tabel 1.Uji Beda Rata-rata Pengaruh Pupuk Kalium Dan Kompos Tandan Kosong Kelapa Sawit Terhadap Tinggi Tanaman

Rata-rata tinggi tanaman

Perlakuan 2 MST 4 MST 6 MST 8 MST

K0 24.06d 99.90d 125.20d 164.94d

(4)

K2 27.03b 132.44 b 148.10b 198.10 b K3 30.85a 142.91 a 162.36a 207.96 a T0 26.31d 118.98 d 139.58 d 182.19 d T1 26.83 c 122.75 c 142.97c 187.89c T2 27.39b 125.63b 146.91 b 191.78 b T3 27.85a 132.24 a 150.50a 193.12 a K0T0 23.61 n 91.54 j 119.30 i 158.23 h K0T1 23.81 m 99.22 i 120.68 h 160.79 g K0T2 24.22 l 100.77 i 130.29 g 170.14 f K0T3 24.58 j 108.06 h 130.52 g 170.59 f K1T0 25.29 j 120.39 g 140.20 f 179.14 e K1T1 26.20 i 120.68 g 140.74 f 180.56 e K1T2 26.76 g 126.02 f 146.02 e 185.98 d K1T3 27.52 f 130.38 e 150.37 d 190.32 c K2T0 26.22 i 127.00 f 140.77 f 190.80 c K2T1 26.61 h 130.66 e 150.14 d 200.17 b K2T2 27.39 f 131.88 e 150.63 d 200.57 b K2T3 27.89 e 140.24 c 150.84 d 200.86 b K3T0 30.10 d 137.00 d 158.07 c 200.60 b K3T1 30.71 c 140.46 c 160.34 b 210.08 a K3T2 31.18 b 143.89 b 160.71 b 210.44 a K3T3 31.40 a 150.30 a 170.30 a 210.73 a

Keterangan : Angka yang diikuti oleh notasi yang tidak sama pada kolom yang sama berbeda nyata pada taraf 5%.

Tabel 1 dapat dilihat bahwa perlakuan kalium K3 menunjukkan tinggi

tanaman tertinggi pada umur 2, 4, 6 dan 8 MST berbeda nyata dengan K0, K1, dan

K2.Hal ini disebabkan karena pemupukan diperlukan untuktanaman yang

melakukan proses-proses metabolisme, semakin tinggi dosis pupuk yang diberikan semakin bagus pertumbuhan sampai batas optimum.

Kalium berperan dalam proses metabolis dan mempunyai pengaruh khusus dalam absorpsi hara, pengaturan pernapasan, transpirasi, kerja enzim dan berfungsi sebagai translokasi karbohidrat. Tetapi perlu diingat bahwa kalium tidak terlibat sebagai komponen penyusun, hanya tinggal sebagai bentuk anorganik (Hayani, dkk.,2013).

Perlakuan kompos tandan kosong kelapa sawit T3 menunjukkan tinggi

tanaman tertinggi pada umur 2, 4, 6, dan 8 MST masing-masing (27,85 cm),

(132,24 cm), (150,50 cm) dan (193,12 cm) yang berbeda nyata pada T0, T1, dan

(5)

meningkatkan unsur hara dalam tanah sehingga unsur hara yang dibutuhkan pada tanaman tercukupi.

Menurut Heriani (2013) manfaat kompos adalah menyediakan unsur hara mikro bagi tanaman, menggemburkan tanah, memperbaiki struktur dan tekstur tanah, meningkatkan porositas, aerasi, dan komposisi mikroorganismetanah, meningkatkan daya ikat tanah terhadap air, memudahkan pertumbuhan akar tanaman, menyimpan air tanah lebihlama, meningkatkan efisiensi pemakaian pupuk kimia, dan bersifat multi lahan karena dapat digunakan di lahan pertanian,perkebunan dan reklamasi lahan kritis.

Perlakuan interaksi kalium dan kompos tandan kosong kelapa sawit K3T3

menunjukkan tinggi tanaman tertinggi pada umur 2, 4, 6 dan 8 MST masing-masing (31,40 cm), (150,30 cm), (170,30 cm), dan (210,73 cm). yang berpengaruh nyata dengan perlakuan lainnya. Hal ini diduga karena interaksi kedua perlakuan berpengaruh terhadap tinggi tanaman.Semakin tinggi dosis pada interaksi, pengaruhnya semakin tampak pada pertumbuhan vegetatife maupun generatif.

Menurut Adnan (2015)bahwa dengan tersedianya unsur hara dalam jumlah yang cukup pada saat pertumbuhan vegetative, maka proses fotosintesis akan berjalan aktif, sehingga proses pembelahan, pemanjangan dan differensiasi sel akan berjalan dengan lancar. Pengaruh pupuk kalium dan kompos TKKS serta interaksi pupuk kalium dan kompos TKKS dapat dilihat pada Gambar 1.

0.00 50.00 100.00 150.00 200.00 250.00 2 mst 4 mst 6 mst 8 mst Perlakuan Interaksi Pupuk Kalium dan Kompos TKKS

T in gg i T an am an ( cm )

Gambar 1. Histogram Interaksi Pengaruh Pupuk Kalium dan Kompos TKKSTerhadap Tinggi Tanaman Umur 2,4,6 dan 8 MST.

(6)

Gambar 1 menunjukkan bahwa perlakuan interksi pupuk kalium dan kompos TKKS tertinggi pada K3T3 pada umur 2,4,6, dan 8 MST

Diameter Tongkol.

Analisis sidik ragam diameter tongkolmenunjukkan bahwa pupuk Kalium dan kompos tandan kosong kelapa sawit, serta interaksi pupuk Kalium dan kompos tandan kosong kelapa sawit berpengaruh nyata terhadap diameter tongkoldapat dilihat Tabel 2.

Tabel 2.Uji Beda Rata-Rata Pengaruh Pupuk Kalium Dan Kompos Tandan Kosong Kelapa Sawit Terhadap Diameter Tongkol.

Perlakuan Diameter Tongkol

K0 3.69 d K1 4.53 c K2 4.87 b K3 5.14 a T0 4.00 d T1 4.46 c T2 4.76 b T3 4.98 a K0T0 2.99 j K0T1 3.64 i K0T2 3.93 h K0T3 4.20 g K1T0 4.18 g K1T1 4.36 f K1T2 4.62 e K1T3 4.96 d K2T0 4.40 f K2T1 4.72 e K2T2 5.13 c K2T3 5.22 c K3T0 4.46 f K3T1 5.16 c K3T2 5.37 b K3T3 5.57 a

Keterangan : Angka yang diikuti oleh notasi yang tidak sama pada kolom yang sama berbeda nyata pada taraf 5%.

Tabel 2menunjukkan bahwa perlakuan kalium K3 menunjukkan diameter

tongkol terbesar berbeda nyata dengan K0, K1, dan K2.Hal ini disebabkan karena

(7)

kualitas biji pada tongkol jagung manis. Semakin besar tongkol jagung manis maka peran unsur kalium didalam tumbuhan sangat besar.

MenurutLeovini(2012). Kalium didalam tanaman berfungsi dalam proses

pembentukan gula dan pati, translokasi gula, aktifitas enzym dan pergerakan stomata.Peningkatan bobot dan kandungan gulapada tongkol dapat dilakukan dengan cara mengefisienkan proses fotosintesis pada tanaman dan meningkatkan translokasi fotosintatesis ke bagian tongkol. Selain itu unsur kalium juga mempunyai peranan dalam mengatur tata air di dalam sel dan transfer kation melewati membran.

Perlakuan kompos tandan kosong kelapa sawit T3 menunjukkan diameter

tongkol terbesar (4,98 cm) yang berbeda nyata pada T0, T1, dan T2. Hal ini

disebabkan karena kompos dapat menyediakan hara dan air bagi tanaman. Pelepasan hara yang bersifat slow relasemembuat kompos mampu mencukupi pertumbuhan dan perkembangan jagung manis mulai masa vegetative hingga generatif.

Menurut Leovini (2012) penambahan kompos dapat memperbaiki struktur tanah, mampu menyeimbangakan tingkat kerekatan tanah serta meningkatkan aktivitas mikroorganisme. 0.00 1.00 2.00 3.00 4.00 5.00 6.00

Interaksi Perlakuan Pupuk Klaium dan Kompos TKKS

D ia m et er T on gk ol ( cm )

Gambar 2. Histogram Interaksi Pengaruh Pupuk Kalium dan Kompos TKKS Terhadap Diameter Tongkol (cm).

Perlakuan interaksi kalium dan kompos tandan kosong kelapa sawit K3T3

menunjukkan diameter tongkol terbesar (5,57 cm). yang berpengaruh nyata dengan perlakuan lainnya. Hal ini disebabkan karena pemberian kompos dan

(8)

pupuk Kalium cukup sehingga dapat menunjang pertumbuhan tongkol jagung manis.

Menurut Hayani dkk (2013).bahwa unsur hara mempengaruhi diameter tongkol terutama biji karena unsur hara yang diserap oleh tanaman akan dipergunakan untuk pembentukan protein, karbohidrat dan lemak yang nantinya akan disimpan dalam biji sehingga akan meningkat diameter tongkol. Pengaruh pupuk kalium dan kompos TKKS serta interaksi pupuk kalium dan kompos TKKS dapat dilihat pada Gambar 2.

Gambar 2menunjukkan bahwa perlakuan interaksi pupuk Kalium dan

kompos TKKS tertinggi pada K3T3berturut-turut diikuti dengan perlakuan

lainnya.

Panjang Tongkol (cm)

Analisis sidik ragam Tinggi tanaman menunjukkan pupuk Kalium dan kompos tandan kosong kelapa sawit, serta interaksi pupuk Kalium dan kompos tandan kosong kelapa sawit berpengaruh nyata terhadap panjang tongkol dapat dilihat Tabel 3.

Tabel 3. Uji Beda Rata-Rata Pengaruh Pupuk Kalium Dan Kompos Tandan Kosong Kelapa Sawit Terhadap Panjang Tongkol.

Perlakuan Panjang Tongkol

K0 19.85 d K1 20.43c K2 20.75 b K3 21.32a T0 18.33 d T1 21.23 b T2 20.89 c T3 21.89 a K0T0 17.54 m K0T1 18.21 l K0T2 18.55 k K0T3 19.01 j K1T0 20.17 i K1T1 21.26 e K1T2 21.66 d K1T3 21.82 bc K2T0 20.35 h K2T1 20.64 g K2T2 20.86 f K2T3 21.72 cd K3T0 21.32 e

(9)

K3T1 21.62 d

K3T2 21.91 b

K3T3 22.73 a

Keterangan : Angka yang diikuti oleh notasi yang tidak sama pada kolom yang sama berbeda nyata pada taraf 5%.

Tabel 3menunjukkan bahwa perlakuan kalium K3 menunjukkan panjang

tongkol tertinggi berbeda nyata dengan K0, K1, dan K2.Hal ini disebabkan semakin

tinggi dosis pupuk yang diberikan semakin bagus pertumbuhan sampai batas optimum.Dimana unsur K lebih berperan Aktif dalam pembentukan tongkol.Hal ini disebabkan karena kompos berperan aktif dalam mempertahankan kandungan air di zona perakaran, lebih dapat menjamin keberlangsungan serapan hara oleh tanaman jagung. Hasil penyerapan tersebut akan digunakan sebagai pembentukan organ generative (tongkol) terutama unsur K yang berperan secara kompleks pada pembentukan tongkol.

Perlakuan interaksi kalium dan kompos tandan kosong kelapa sawit K3T3

menunjukkan panjang tongkol tertinggi (22,73 cm) berpengaruh nyata dengan perlakuan lainnya. Hal ini disebabkan karena adanyakarbohidrat yang dihasilkan oleh tanaman jagung.Karbohidrat berasal dari hasil fotosintesis yang dihasilkan oleh zat hijau daun. Karbohidrat hasil fotosintesis akan digunakan untuk pemanjangan tongkol tanaman jagung manis.

Menurut Gunawan (2012), bahwa unsur hara yang tersedia dalam jumlah yang cukup untuk pertumbuhan tanaman akan menyebabkan kegiatan penyerapan hara dan proses fotosintesis berjalan dengan baik, sehingga fotosintat yang terakumulasi juga ikut meningkat dan akan berdampak pada panjang tongkol. Pengaruh pupuk kalium dan kompos TKKS serta interaksi pupuk kalium dan kompos TKKS dapat dilihat pada Gambar 3.

(10)

0 5 10 15 20 25

Interaksi Perlakuan Pupuk Kalium dan Kompos TKKS

P an ja ng T on gk ol ( cm ) Gam bar 3. Histogram Interaksi Pengaruh Pupuk Kalium dan Kompos

TKKS Terhadap Panjang Tongkol (cm).

Gambar 3 menunjukkan bahwa perlakuan interaksi pupuk Kalium dan

kompos TKKS tertinggi pada K3T3berturut-turut diikuti dengan perlakuan

lainnya.

Berat Tongkol Per Tanaman (g)

Analisis sidik ragam berat tongkol per tanaman menunjukkan bahwa pupuk Kalium dan kompos tandan kosong kelapa sawit, serta interaksi pupuk Kalium dan kompos tandan kosong kelapa sawit berpengaruh nyata terhadap berat tongkol per tanaman.

Tabel 4.Uji Beda Rata-Rata Pengaruh Pupuk Kalium Dan Kompos Tandan Kosong Kelapa Sawit Terhadap Panjang Tongkol.

Perlakuan berat tongkol pertanamaan

K0 268.06 d K1 381.39 c K2 398.89 b K3 457.50 a T0 323.88 d T1 366.38 c T2 389.44 b T3 426.11 a K0T0 210.00 l K0T1 270.00 k K0T2 285.56 j K0T3 306.67 i K1T0 346.67 h K1T1 365.56 g K1T2 383.33 f K1T3 430.00 d

(11)

K2T0 355.56 h K2T1 375.56 f K2T2 405.56 e K2T3 458.89 c K3T0 383.33 f K3T1 454.44 c K3T2 483.33 b K3T3 508.89 a

Keterangan : Angka yang diikuti oleh notasi yang tidak sama pada kolom yang sama berbeda nyata pada taraf 5%.

Tabel 4menunjukkan bahwa perlakuan kalium K3 menunjukkan berat

tongkol per tanaman( 457,50 g ) Yang berbeda nyata dengan K0, K1, dan K2. Hal

ini disebabkan karena Kalium berperan dalam proses fotosintesis sehingga translokasi fotosintat ke bagian tongkol dapat optimal, Sehingga dengan demikian hasil produksi dapat meningkat.

MenurutSubhan (2009), Kalium didalam tanaman berfungsi dalam proses pembentukan gula dan pati, translokasi gula, aktifitas enzym dan pergerakan stomata.Peningkatan bobot dan kandungan gula pada tongkol dapat dilakukan dengan cara mengefisienkan proses fotosintesis pada tanaman dan meningkatkan translokasi fotosintatesis ke bagian tongkol. Selain itu unsur kalium juga mempunyai peranan dalam mengatur tata air di dalam sel dan transfer kation melewati membran.

Perlakuan kompos tandan kosong kelapa sawit T3 menunjukkan berat

tongkol per tanaman tertinggi( 426,11 g ) yang berbeda nyata pada T0, T1, dan T2.

Hal ini disebabkan sifat kompos TKKS yang mampuberfungsi meningkatkan kemampuan tanah menahan air sehingga nutrisi bagi tanaman yang tersedia dalam tanah mampu diserap akar tanaman dengan baik.

(12)

0.00 100.00 200.00 300.00 400.00 500.00 600.00

Interaksi Perlakuan Pupuk Kalium dan Kompos TKKS

B er at T on gk ol P er ta na m an ( g)

Gambar 4. Histogram Interaksi Pengaruh Pupuk Kalium dan Kompos TKKS Terhadap Berat Tongkol Per Tanaman ( g).

Perlakuan interaksi kalium dan kompos tandan kosong kelapa sawit K3T3

menunjukkan berat tongkol per tanaman tertinggi (508,89 g ) berpengaruh nyata dengan perlakuan lainnya. Hal ini disebabkan karena Semakin tinggi dosis kompos TKKS dan pupuk Kalium yang diberikan maka akan semakin banyak unsur hara yang tersedia di tanah untuk tanaman.Sehingga pertumbuhan dan produksi dapat meningkat.

Gambar 4memperlihatkan bahwa perlakuan interaksi pupuk Kalium dan

kompos TKKS tertinggi pada K3T3berturut-turut diikuti dengan perlakuan

lainnya.

Berat Tongkol Per Plot (kg)

Analisis sidik ragam berat tongkol per plot memperlihatkan bahwa pupuk Kalium dan kompos tandan kosong kelapa sawit, serta interaksi pupuk Kalium dan kompos tandan kosong kelapa sawit berpengaruh nyata terhadap berat tongkol per plot dapat dilihat Tabel 5.

Tabel 5. Uji Beda Rata-Rata Pengaruh Pupuk Kalium Dan Kompos Tandan Kosong Kelapa Sawit Terhadap Panjang Tongkol.

Perlakuan berat tongkol perplot

K0 6.53 b

K1 6.64 b

K2 6.76 b

(13)

T0 4.13 d T1 6.44c T2 7.45 b T3 9.03 a K0T0 3.89 j K0T1 4.02 i K0T2 4.14 i K0T3 4.46 h K1T0 6.27 g K1T1 6.40 fg K1T2 6.50 f K1T3 6.61 f K2T0 7.34 e K2T1 7.42 de K2T2 7.53 d K2T3 7.50 d K3T0 8.61 c K3T1 8.71 c K3T2 8.87 b K3T3 9.94 a

Keterangan : Angka yang diikuti oleh notasi yang tidak sama pada kolom yang sama berbeda nyata pada taraf 5%.

Tabel 5 menunjukkan bahwa perlakuan kalium K3 menunjukkan berat

tongkol per plot yaitu (7,13kg ) berbeda nyata dengan K0, K1, dan K2. Hal ini

disebabkan karena proses fotosintesis dapat berjalan dengan baik sehingga translokasi fotosintat ke bagian tongkol dapat optimal. Peran dari unsur hara Kalium dan kompos TKKS dapat meningkatkan pertumbuhan tanaman jagung manis. Sehingga dengan demikian hasil produksi dapat meningkat.

Menurut Hakim dkk. (1986), terpenuhinya unsur hara dan penyinaran, maka proses fotosintesis pada tanaman akan berjalan dengan lancar dan pertumbuhan tanaman akan lebih baik. Dengan demikian produksinya juga akan meningkat.

Perlakuan kompos tandan kosong kelapa sawit T3 menunjukkan berat

tongkol per plot tertinggi yaitu ( 9,03 kg ) yang berbeda nyata pada T0, T1, dan T2.

Hal ini disebabkan sifat kompos TKKS yang mampu meningkatkan kemampuan tanah menahan air sehingga nutrisi yang tersedia dalam tanah mampu diserap akar tanaman dengan baik.Menurut Fauzi dkk.( 2008), Kompos TKKS selain

(14)

mengandung unsur hara makro dan mikro, juga mengandung bahan organik yang berguna untuk memperbaiki sifat fisik, kimia dan biologi tanah.

0 2 4 6 8 10

Interaksi Perlakuan Pupuk Kalium dan Kompos TKKS

B er at T on gk ol P er P lo t (k g)

Gambar 5. Histogram Interaksi Pengaruh Pupuk Kalium dan Kompos TKKS Terhadap Berat Tongkol Per Plot ( kg).

Perlakuan interaksi kalium dan kompos tandan kosong kelapa sawit K3T3

menunjukkan berat tongkol per plot tertinggi yaitu (9,94 kg ). yang berpengaruh nyata dengan perlakuan lainnya. Hal ini disebabkan Semakin tinggi dosis kompos TKKS dan pupuk Kalium yang diberikan maka akan semakin banyak unsur hara yang tersedia di tanah untuk tanaman.Sehingga dapat menghasilkan produksi yang sempurna.

Menurut Heriani (2013), Penambahan bahan organik berupa kompos TKKS dapat memperbaiki sifat fisik, kimia, dan biologi tanah. Perbaikan sifat fisik tanah menjadikan tanah mampu mengikat air, sehingga unsur hara akan tersedia pada larutan tanah. Perbaikan sifat kimia tanah adalah menyediakan unsur hara, memperbaiki kapasitas tukar kation dan meningkatkan kelarutan unsur fosfat dalam tanah.Gambar 5memperlihatkan bahwa perlakuan interaksi pupuk Kalium

dan kompos TKKS tertinggi pada K3T3 (9,94 kg)berturut-turut diikuti dengan

perlakuan lainnya.

Kesimpulan

1. Perlakuan pupuk Kalium berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman 2, 4, 6 dan 8 MST, diameter tongkol, panjang tongkol, berat tongkol per plot, berat tongkol per tanaman.

(15)

2. Perlakuan kompos TKKS berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman 2, 4, 6, dan 8 MST, diameter tongkol, panjang tongkol, berat tongkol per tanaman, berat tongkol per plot.

3. Perlakuan interaksi pupuk Kalium dan kompos TKKS berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman 2, 4, 6, dan 8 MST, diameter tongkol, panjang tongkol, berat tongkol per tanaman, berat tongkol per plot.

DAFTAR PUSTAKA

Adnan, I. S., B. Utoyo, dan A. Kusumastuti. 2015.Pengaruh NPK dan pupuk organik terhadap pertumbuhan bibit kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq.) di Main Nursery. Jurnal Agro Industri Perkebunan 3(2) : 69-81.

Balitbang Pertanian, Kementrian Pertanian, 2015. Dipublikasikan Pada Petunjuk Teknik Pelaksanaan Penelitian Kesuburan Tanah Menghitung Takaran Pupuk Untuk Percobaan Kesuburan Tanah. Hal.91-105.

Budiman, H. 2012. Sukses Bertanam Jagung. Pustaka Baru Press.Yogyakarta. 2013. Budidaya Jagung Organik. Pustaka Baru Press.Yogyakarta.Dalam upaya peningkatan pertumbuhan dan produksi tanaman jagung manis melalui aplikasi poc urin sapi dan kompos tandan kosong kelapa sawit, 2015.

Damanik, M.M.B., B.E. Hasibuan, Fauzi, Sarifuddin, dan H, Hanum. 2011. Kesuburan Tanah dan Pemupukan.USU-Press, Medan.

Juhaeti, T dan L. Peni. 2016. Pertumbuhan, produksi dan potensi gizi terong asal enggano pada berbagai kombinasi perlakuan pemupukan. Berita Biologi 15(3) : 303-313.

Gunawan. 2012. Pertumbuhan dan produksi tanaman jagung manis (Zea mays saccharata sturt) melalui pemanfaatan pupuk hijau dan pemupukan fosfor. Skripsi.Fakultas pertanian Universitas Riau Pekanbaru.

Hayani, Rizki, dan Novi. 2013. Efektivitas pupuk bio organik terhadap produksi tanaman semangka (Citrullus vulgaris L.) di Desa Sungai Tunu Barat Kecamatan Ranah Pesisir Kabupaten Pesisir Selatan. Laporan Penelitian Program Studi Pendidikan Biologi STKIP PGRI.Sumatera Barat.

Heriani, N., W. A. Zakaria, dan A. Soelaiman. 2013. Analisis keuntungan dan risiko usahatani tomat di Kecamatan Sumberejo Kabupaten Tanggamus. JIIA 1 (2) : 169-173.

Iwan, R. 2012. Tandan Kosong Kelapa Sawit (TKKS) Sebagai Alternatif Pupuk Organik.http/blogger.gaptek. Diakses 10 November 2015. Dalam pengaruh pemberian kompos TKKS dan pupuk bio organic cair terhadap pertumbuhan bibit kelapa sawit 2016.

(16)

Pasaribu, 2010. Pemanfaatan kompos tkks untuk http://mau-mampu-dan-punya-waktu.blogspot.com/2014/03/pemanfaatan-kompos-tkks-untuk.html. Diakses pada tanggal 3 Mei 2015, dalam upaya peningkatan pertumbuhan dan produksi tanaman jagung manis melalui aplikasi poc urin sapi dan kompos tandan kosong kelapa sawit, 2015.

Soeryoko, H. 2011. Kiat Pintar Memproduksi Kompos. Lily Publisher. Yogyakarta.dalam upaya peningkatan pertumbuhan dan produksi tanaman jagung manis melalui aplikasi poc urin sapi dan kompos tandan kosong kelapa sawit, 2015. dalam upaya peningkatan pertumbuhan dan produksi tanaman jagung manis melalui aplikasi poc urin sapi dan kompos tandan kosong kelapa sawit, 2015).

Subhan, N. Kartika, dan N. Gunadi. 2009. Respons tanaman tomat terhadap penggunaan pupuk majemuk NPK 15-15-15 pada tanah latosol pada musim kemarau. J. Hort. 19 (1) : 40-48.

Sutedjo,M,M.2010 pupuk dan cara pemupukan. Penerbit Rineka Citra. Jakarta. Dalam pengaruh waktu pembumbunan dan pemberian pupuk kalium terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman kacang tanah 2015.

Syukur, M. 2014. Jagung Manis. Penebar Swadaya Perum Bukit Permai. Jakarta.

(17)

Gambar

Tabel   1   dapat   dilihat   bahwa   perlakuan   kalium   K 3   menunjukkan   tinggi tanaman tertinggi pada umur 2, 4, 6 dan 8 MST berbeda nyata dengan K 0 , K 1 , dan K 2 .Hal   ini   disebabkan   karena   pemupukan   diperlukan   untuktanaman   yang mel
Gambar 1. Histogram Interaksi Pengaruh Pupuk Kalium dan Kompos   TKKSTerhadap Tinggi Tanaman Umur 2,4,6 dan 8 MST.
Gambar 1 menunjukkan bahwa perlakuan interksi pupuk kalium dan kompos TKKS tertinggi pada K3T3 pada umur 2,4,6, dan 8 MST
Gambar 2. Histogram Interaksi Pengaruh Pupuk Kalium dan Kompos TKKS Terhadap Diameter Tongkol (cm).
+7

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan Pendidikan InklusifSecara umum adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

Dengan demikian pegawai Dinas Pendidikan Daerah Provinsi Sulawesi Tengah dalam pemberian bantuan khusus murid mandiri pada SMA/SMK di Kota Palu harus tetap

Pemilihan empat jenis bakteri patogen dalam penelitian ini berdasarkan alasan bahwa bakteri-bakteri tersebut lazim digunakan sebagai model untuk pengujian senyawa aktif baru dan

Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh yang signifikan metode latihan bermain terhadap kemampuan melempar bola dalam permainan bola bocce pada anak tunagrahita,

Dalam penelitian ini, Observasinya nanti akan ditujukan untuk peserta didik di kelas VII(A) Mts Nahdlatusy Syubban Sayung, Observasi ini dilakukan untuk mengamati

Proses belajar yang telah dilakukan oleh Adam, sebenarnya juga terjadi dalam generasi-genari manusia setelah Adam. Sejak kecil manusia dengan indera penglihatannya

Berdasarkan sifat pelayanannya (McGee dan Yeung, 1977:82-83), pedagang sector informal dibedakan atas pedagang menetap ( static ), pedagang semi menetap (semi static ),

Faktor-faktor yang mendukung dalam merevitalisasi pengetahuan agama yaitu pada dasarnya adalah pembina/pengasuh dalam pengajian, kualitas ilmu dan akhlak yang