BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan
Dari analisis data dan pembahasan secara deskriptif dan statistik, hasil penelitian dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Pembelajaran dengan menerapkan Pendekatan discovery learning yang diterapkan pada pembelajaran kimia dengan materi pokok hidrolisis garam siswa kelas XI IPA5 SMA Negeri 2 Kupang. Secara rinci dapat disimpulkan sebagai berikut:
a. Guru mampu dalam mengelola kegiatan pembelajaran dengan menerapkan Pendekatan discovery learning pada materi pokok hidrolisis garam yang ditunjukkan oleh skor rata-rata 3,76 termasuk dalam kategori baik.
b. Ketuntasan Indikator hasil belajar dengan menerapkan Pendekatan discovery learning meliputi:
1) Ketuntasan indikator hasil belajar sikap spiritual (KI-1) diperoleh dari rata-rata angket dan observasi sebesar 0,88 dan 0.892 dinyatakan tuntas.
2) Ketuntasan indikator hasil belajar sikap sosial (KI-2) diperoleh dari rata-rata angket dan observasi sebesar 0,85 dan 0,875 dinyatakan tuntas.
3) Ketuntasan indikator hasil belajar kognitif (KI-3) dinyatakan tuntas dengan proporsi rata-rata sebesar 0,84.
4) Ketuntasan indikator hasil belajar ketrampilan (KI-4) diperoleh dari rata-rata indikator psikomotor, presentasi, portofolio dan THB proses sebesar 0,79, 0,88, 0,86, dan 0,92 dinyatakan tuntas.
c. Ketuntasan hasil belajar dengan menerapkan Pendekatan
discovery learning meliputi:
1) Ketuntasan hasil belajar sikap spiritual (KI-1) dinyatakan tuntas dengan nilai rata-rata sebesar 86,51.
2) Ketuntasan hasil belajar sikap sosial (KI-2) dinyatakan tuntas dengan nilai rata-rata sebesar 86,74.
3) Ketuntasan hasil belajar pengetahuan (KI-3) dinyatakan tuntas dengan nilai rata-rata sebesar 88,50.
4) Ketuntasan hasil belajar keterampilan (KI-4) dinyatakan tuntas dengan nilai rata-rata sebesar 88,30.
2. Kemampuan sosial siswa kelas XI IPA 5 SMAN 2 Kupang dengan presentase rata-rata angket kemampuan sosial sebesar 73,15% termasuk dalam kategori baik.
3. Kreativitas (aptitude) siswa kelas XI IPA 5 SMAN 2 Kupang dengan presentase rata-rata tes kreativitas (aptitude) sebesar 76,02 termasuk kategori kreatif.
4. a. Ada hubungan yang signifikan antara kemampuan sosial dengan hasil belajar kimia yang menerapkan Pendekatan
kelas XI IPA 5 SMAN 2 Kupang tahun pelajaran 2015/2016 dengan korelasi pearson product moment diperoleh nilai rx1y =
0,396.
b. Ada hubungan antara kreativitas (aptitude) dengan hasil belajar kimia yang menerapkan Pendekatan discoveri learning pada materi pokok hidrolisis garam siswa kelas XI IPA 5 SMAN 2 Kupang tahun pelajaran 2015/2016 dengan korelasi Pearson
Product Moment rx2y= 0,585.
c. Ada hubungan antara kemampuan sosial dan kreativitas (aptitude) terhadap hasil belajar kimia yang menerapkan
discoveri learning pada materi pokok hidrolisis garam siswa
kelas XI IPA 5 SMAN 2 Kupang tahun pelajaran 2015/2016 dengan korelasi ganda diperoleh nilai rx1x2y = 0,597.
5. a. Ada pengaruh antara kemampuan sosial terhadap hasil belajar kimia dengan menerapkan Pendekatan discoveri learning pada materi pokok hidrolisis garam siswa kelas XI IPA 5 SMAN 2 Kupang tahun pelajaran 2015/2016 yang diperoleh dari persamaan garis regresi sederhana
b. Ada pengaruh antara kreativitas (aptitude) terhadap hasil belajar kimia dengan menerapkan Pendekatan discoveri learning pada materi pokok hidrolisis garam siswa kelas XI IPA 5 SMAN 2 Kupang tahun pelajaran 2015/2016 yang diperoleh dari persamaan regresi sederhana + X
c. Ada pengaruh yang signifikan antara kemampuan sosial dan kreativitas (aptitude) siswa terhadap hasil belajar kimia melalui pendekatan discovery learning pada materi pokok hidrolisis garam siswa kelas XI IPA 5 SMA Negeri 2 Kupang tahun pelajaran 2015/2016 yang diperoleh dari persamaan garis regresi ganda
. 5.2 Saran
1. Bagi guru perlu memperhatikan dan meningkatkan kemampuan sosial dan kreativitas (aptitude) agar siswa dapat berinteraksi antar sesama teman memilki sikap yang kritis, kreatif dan inovatif dalam kegiatan pembelajaran yang nantinya akan mendukung dalam meningkatkan hasil belajar.
2. Penerapan Pendekatan discovery learning dalam mata pelajaran kimia materi hidrolisis garam, sangat baik dan efektif dalam pembelajaran sehingga dapat diterapkan untuk materi pokok lain yang sesuai.
3. Dalam rangka penyempurnaan perangkat pembelajaran yang menerapkan Pendekatan discovery learning dalam mata pelajaran kimia materi hidrolisis garam, maka perlu dilakukan penelitian lanjutan dengan pokok bahasan yang sesuai dengan model pembelajaran yang digunakan atau model pembelajaran lainnya.
DAFTAR PUSTAKA
Baharuddin dan Wahyuni. 2015. Teori Belajar dan Pembelajaran. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.
Chang, Raimond. 2003. Kimia Dasar. Jakarta : Erlangga
Jihad, dkk. 2012. Evaluasi pembelajaran. Yogyakarta : Multi Presindo.
Kemendikud. 2014. Materi Pelatihan Guru Implementasi Kurikulum 2013. Jakarta: Kemendikud
Klau, Maria. Pengaruh kreativitas dan sumber belajar terhadap hasil belajar
pada materi pokok larutan penyangga dengan menerapkan pendekatan inkuiri terbimbing siswa kelas xi mia sma swasta terakreditasi pgri kupang tahun pelajaran 2014/2015. Skripsi.NTT: Universitas Katolik Widya
Mandira
Mangunhardjana. 1986. Mengembangkan Kreativitas. Yogyakarta : Kanisius Munandar, Utami. 1987. Mengembangan bakat dan kreativitas anak sekolah..
Jakarta: Gramedia.
Munandar, Utami. 2012. Pengembangan Kreativitas Anak Berbakat. Jakarta: Rineka Cipta.
Riduan.2011.Dasar-dasar Statistik. Bandung: Alfabeta
Rissi, Andrie. Pengaruh Kecerdasan Intelektual (Intelligence Quotient) dan Keterampilan Sosial (social Skill) Terhadap Hasil Belajar Melalui Pendekatan Discovery Learning Pada Materi Hidrolisis Garam Siswa Kelas XI MIPA SMAK Giovanni Kupang Tahun Pelajaran 2014/2015.
Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
Permana, Todisha. 2013. Hubungan signifikan antara kecerdasan emosi dengan kemampuan sosial siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Cepu tahun pelajaran 2010/2011. Skripsi. Jakarta : Universitas Satya Wacana
Rahman, Fauzi. 2010. Hubungan Egosentrisme dengan Kemampuan Sosial
Remaja Siswa SMP Muhammadyah 22 Setia Budi Pamulang. Jakarta :
Skipsi. UN Islam.
Lampiran 001
MATA PELAJARAN KIMIA (Peminatan Bidang MIPA) Satuan Pendidikan : SMA NEGERI 2 KUPANG
Kelas/ Semester : XI MIPA/ 2 Tahun Pelajaran : 2015/2016 Kompetensi Inti
KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif, dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
KI 3 : Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan
Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran Penilaian Alokasi
Waktu
Sumber Belajar 1.1 Menyadari adanya keteraturan dari
sifat hidrokarbon, termokimia, laju reaksi, kesetimbangan kimia, larutan dan koloid sebagai wujud kebesaran Tuhan YME dan pengetahuan tentang adanya keteraturan tersebut sebagai hasil pemikiran kreatif manusia yang kebenarannya bersifat tentatif. Sifat garam yang terhidrolisis Tetapan hidrolisis (Kh) pH garam yang terhidrolisis Mengamati (Observing) Mencari informasi dari
berbagai sumber tentang hidrolisis garam Melakukan identifikasi pH garam dengan menggunakan kertas lakmus atau indikator universal atau pH meter Menanya (Questioning) Mengajukan pertanyaan
yang berkaitan dengan sifat garam yang
Tugas
Merancang percobaan hidrolisis garam
Observasi
Sikap ilmiah dalam melakukan percobaan dan presentasi, misalnya: cara menggunakan kertas
lakmus, indikator universal atau pH meter; melihat skala volume dan suhu, cara menggunakan pipet, cara menimbang, keaktifan, kerja
2 mgg x 4 jp - Buku kimia kelas XI - Lembar kerja - Berbag ai sumber lainnya 2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah
(memiliki rasa ingin tahu, disiplin, jujur, objektif, terbuka, mampu membedakan fakta dan opini, ulet, teliti, bertanggung jawab, kritis,
Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran Penilaian Alokasi Waktu
Sumber Belajar kreatif, inovatif, demokratis,
komunikatif) dalam merancang dan melakukan percobaan serta
berdiskusi yang diwujudkan dalam sikap sehari-hari.
berasal dari:
- asam kuat dan basa kuat,
- asam kuat dan basa lemah,
- asam lemah dan basa kuat,
- asam lemah dan basa lemah Mengumpulkan data (Eksperimenting) Merancang percobaan dan mempresentasikan hasil rancangan identifikasi pH garam untuk menyamakan
sama, komunikatif, dan peduli lingkungan, dsb) Portofolio
Laporan percobaan Tes tertulis uraian Menganalisis grafik
hubungan perubahan harga pH pada titrasi asam basa untuk menjelaskan sifat garam yang terhidrolisis Menentukan tetapan
hidrolisis (Kh) dan pH larutan garam yang terhidrolisis melalui perhitungan
2.2 Menunjukkanperilaku kerjasama, santun, toleran, cintadamai dan peduli lingkungan serta hemat dalam memanfaatkan sumber daya alam.
2.3 Menunjukkan perilaku responsifdan pro-aktif serta bijaksana sebagai wujud kemampuan memecahkan masalah dan membuat keputusan
Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran Penilaian Alokasi Waktu
Sumber Belajar 3.12Menganalisis garam-garam yang
mengalami hidrolisis.
persepsi
Melakukan percobaan identifikasi garam. Mengamati dan
mencatat hasil titrasi
Mengasosiasi (Associating) Mengolah dan
menganalisis data hasil pengamatan Menyimpulkan sifat garam yang terhidrolisis Menganalisis rumus kimia garam-garam 4.12Merancang, melakukan, dan
menyimpulkan serta menyajikan hasil percobaan untuk menentukan jenis garam yang mengalami hidrolisis.
Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran Penilaian Alokasi Waktu Sumber Belajar dan memprediksi sifatnya Menentukan grafik hubungan perubahan harga pH pada titrasi asam basa untuk menjelaskan sifat garam yang terhidrolisis
Menentukan tetapan hidrolisis (Kh) dan pH larutan garam yang terhidrolisis melalui perhitungan
Mengkomunikasikan (Communicating)
Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran Penilaian Alokasi Waktu Sumber Belajar Membuat laporan percobaan identifikasi garam dan mempresentasikannya dengan menggunakan tata bahasa yang benar
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Satuan Pendidikan : SMA NEGERI 2 KUPANG Kelas/Semester : XI IPA 5 /Genap
Mata Pelajaran : Kimia
Materi Pokok : Hidrolisis Garam
Sub Materi : Sifat garam yang terhidrolisis Alokasi Waktu : 3 × 45 menit
Tahun Ajaran : 2015/2016
A. Kompetensi Inti (KI)
KI - 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya. KI - 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin,
tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun,responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI – 3 : Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
KI - 4 : Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri serta bertindak secara efektif dan kreatif, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
B. Kompetensi dasar dan indikator KI
1
KD dari KI 1 Indikator
1.1 Menyadari adanya keteraturan dari sifat hidrokarbon,
termokimia, laju reaksi,
kesetimbangan kimia, larutan dan koloid sebagai wujud kebesaran Tuhan Yang Maha Esa dan pengetahuan tentang adanya keteraturan tersebut sebagai hasil pemikiran kreatif manusia yang kebenarannya bersifat tentatif.
1. Berdoa sebelum pembelajaran dimulai.
2. Berdoa setelah pembelajaran dimulai.
3. Berdoa dengan cara yang santun dan berkonsentrasi. 4. Berdoa sesuai dengan ajaran
agama yang dianut.
5. Bersyukur atas adanya keteraturan materi hidrolisis garam.
6. Menyadari kebesaran Tuhan Yang Maha Esa selama menjalankan proses pembelajaran materi tentang hidrolisis garam.
7. Menyadari bahwa pengetahuan tentang hidrolisis garam bersifat tentatif.
2 2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu, disiplin, jujur, objektif, terbuka, mampu membedakan fakta dan opini, ulet, teliti, bertanggung jawab, kritis, kreatif, inovatif, demokratis, komunikatif) dalam merancang dan melakukan percobaan serta berdiskusi yang diwujudkan dalam sikap sehari-hari.
1. Menunjukan sikap disiplin dalam setiap kegiatan pembelajaran.
2. Menunjukan sikap jujur dalam setiap kegiatan pembelajaran 3. Rasa ingin tahu dalam
memberikan pertanyaan serta menjawab pertanyaan dari guru.
4. Tanggung jawab selama melakukan percobaan.
5. Komunikatif selama melakukan percobaan, mengolah dan menganalisis data serta mempresentasikan hasil diskusi.
2.4 Menunjukkan perilaku kerjasama, santun, toleran, cinta damai dan peduli
lingkungan serta hemat dalam memanfaatkan sumber daya alam.
1. Menunjukan perilaku kerja sama antara anggota kelompok selama kegiatan pembelajaran.
2.5 Menunjukkan perilaku
responsive dan pro-aktif serta bijaksana sebagai wujud kemampuan memecahkan masalah dan membuat keputusan
1. Menunjukan sikap proaktif dalam memecahkan masalah dan membuat keputusan.
3 3.12 Menganalisis garam-garam yang mengalami hidrolisis.
1. Menjelaskan pengertian hidrolisis garam
2. Menyebutkan jenis-jenis garam yang terhidrolisis 3. Menjelaskan reaksi hidrolisis
dalam air
4. Menentukan sifat asam atau basa garam yang mengalami hidrolisis.
KI 4
KD dari KI 4 Indikator
4.12Merancang, melakukan, dan menyimpulkan serta menyajikan hasil percobaan untuk
menentukan jenis garam yang mengalami hidrolisis.
Psikomotor
1. Persiapan percobaan 2. Pelaksanaan percobaan 3. Kegiatan akhir percobaan
Proses 4. Merumuskan masalah 5. Merumuskan hipotesis 6. Mengumpulkan data 7. Menganalisis data 8. Menyimpulkan hasil percobaan tentang sifat sifat larutan garam yang terhidrolisis
C. Tujuan Pembelajaran
Tujuan pembelajaran pada pertemuan ini adalah sebagai berikut:
a) Selama pembelajaran peserta didik mampu menumbukan kesadaran diri akan keagungan Tuhan YME dan kesadaran akan ketetapan yang terbaik untuk kehidupan umat manusia, melalui kegiatan kegiatan seperti:
1. Berdoa sebelum pembelajaran dimulai. 2. Berdoa setelah pembelajaran dimulai.
3. Berdoa dengan cara yang santun dan berkonsentrasi. 4. Berdoa sesuai dengan ajaran agama yang dianut.
5. Bersyukur atas adanya keteraturan materi hidrolisis garam. 6. Menghargai pendapat teman.
7. Menyadari kebesaran Tuhan Yang Maha Esa selama menjalankan proses pembelajaran materi tentang hidrolisis garam.
8. Menyadari bahwa pengetahuan tentang hidrolisis garam bersifat tentatif.
b) Selama dan setelah proses pembelajaran peserta didik mampu a. Menunjukan sikap disiplin dalam setiap kegiatan pembelajaran b. Menunjukan sikap jujur dalam setiap kegiatan pembelajaran c. Menunjukan perilaku kerja sama antara anggota kelompok
selama kegiatan pembelajaran
d. Menunjukan sikap proaktif dalam setip kegiatan pembelajaran c) Selama dan setelah proses pembelajan peserta didik mampu
a. Menentukan pH larutan garam yang berasal dari asam kuat dan basa lemah
b. Mengidentifikasi ciri ciri larutan garam didalam air c. Menjelaskan reaksi hidrolisis garam dalam air
d. Menentukan sifat garam yang mengalami hidrolisis berdasarkan asam basa pembentuknya
e. Menentukan tetatap hidrolisis (Kh) larutan garam
f. Menentukan pH larutan garam yang berasal dari asam kuat dan basa kuat
d) Selama proses pembelajaran peserta dididk mampu
a. Melakukan percobaan untuk mengidentifikasi sifat sifat larutan garam dalam air.
b. Menjelaskan sifat sifat larutan garam yang terhidrolisis dalam air berdasarkan data pengamatan.
c. Menyimpulkan hasil percobaan tentang sifat sifat larutan garam yang terhidrolisis
d. Membuat laporan praktikum
e. Berdiskusi untuk menentukan jenis garam yang mengalami hidrolisis
f. Berdiskusi untuk menghitung pH Hidrolisi garam g. Memprsesentasikan hasil diskusi kelompo
D. Materi ajar
Konsep hidrolisis
Jenis-jenis garam yang terhidrolisis Reaksi hidrolisis garam dalam air
Sifat asam-basa larutan garam yang mengalami hidrolisis E. Metode Pembelajaran
a) Metode
b) Model pembelajaran
: Ceramah, praktikum, presentasi, kuis, dan penugasan.
: Discovery Learning (DL) F. Media, Alat dan Sumber Belajar
a) Media berupa lembar kerja dan bahan praktikum
b) Alat berupa perangkat pembelajaran dan alat praktikum c) Sumber belajar
Purba, Michael. 2006. Kimia untuk SMA Kelas XI Jilid 2. Jakarta: Erlangga. Internet G. Langkah-langkah pembelajaran N o. Kegiatan Langkah-Langkah Discoverry Learning
Deskripsi Kegiatan Alokas i Waktu
(DL) 1 Pendahul uan Menciptak an rangsanga n / pemberian rangsanga n (Stimulus)
Guru memberi salam pembuka. Guru memberi kesempatan
kepada salah seorang siswa memimpin doa untuk menanamkan sikap religius siswa. Guru melihat perilaku disiplin siswa dengan mengecek kehadiran siswa.
Setelah itu, guru melihat kondisi kelas dan melihat perilaku peduli lingkungan dengan meminta siswa mengecek kebersihan kelas, minimal di sekitar meja dan kursi tempat duduknya.
Setelah semuanya sudah siap, Guru melihat rasa ingin tahu siswa yakni memotivasi siswa dengan menunjukan garam dapur (NaCl) dan mengajukan pertanyaan seperti apakah kalian pernah melihat garam? Apa kegunaan garam dapur? Jika garam dilarutkan dalam air bagaimana rasanya?
Atau dengan mengajukan pertanyaan seperti mengapa di dunia ini tidak semua garam
18 Menit
dapat dikonsumsi? Misalnya NaCl dan NH4Cl? Manakah yang
dapat dikonsumsi? Mengapa demikian?
Guru menilai perilaku pro-aktif siswa dengan memberikan kesempatan kepada siswa untuk menyampaikan pendapatnya. Selanjutnya guru menyampaikan
pertanyaan menantang seperti “jika garam dilarutkan dalam air bagaimana sifatnya? Sambil mendemonstrasi kegiatan tersebut (siswa mengamati).
Dari pertanyaan dan demontrasi tersebut guru mengarahkan siswa ke kegiatan pembelajaran selanjutnya dengan menyampaikan tujuan pembelajaran hari ini dan manfaat pembelajaran.
Guru menyampaikan penilaian yang akan diambil saat pembelajaran.
Menyampaikan garis besar materi pembelajaran (Halaman materi pada buku siswa sehingga siswa dapat membacanya) yakni tentang pengertian hiidrolisis, jenis-jenis larutan garam, dan reaksi hidrolisis dalam air.
Guru membagi kelompok dan membagi LKS. 2 Kegiatan Inti Problem statement (pernyataa n/ identifikas i masalah)
Dari proses pengamatan pada kegiatan motivasi, mendengar cakupan materi, melihat LKS dan mengamati buku pelajaran, guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengidentifikasi masalah dengan mengajukan pertanyaan (siswa menanya). pertanyaan dapat disampaikan langsung kepada guru, teman ataupun ditulis di kertas dan akan dijawab secara bersama-sama. Pertanyaan yang diharapkan muncul adalah:
Bagaimana cara menentukan sifat garam dari asam dan basa penyusunnya?
Dari pertanyaan tersebut, siswa dapat merumuskan hipotesis, misalnya:
Cara menentukan sifat garam yang terhidrolisis bergantung pada kekuatan relatif asam basa penyusunnya, dimana:
Garam dari asam kuat dan basa kuat bersifat netral. Garam dari asam kuat dan
basa lemah bersifat asam.
60 Menit
Garam dari asam lemah dan basa kuat bersifat basa. Garam dari asam lemah dan
basa lemah bergantung pada harga tetapan ionisasi asam dan ionisasi basanya(Ka dan Kb) Ka > Kb : bersifat asam Ka < Kb : bersifat basa Ka = Kb : bersifat netral Data colletion (Pengump ulan data) Pertanyaan-pertanyaan yang disampaikan oleh peserta didik akan menjadi acuan bagi peserta didik untuk mengumpulkan data dari berbagai sumber (mengumpulkan data) dengan cara:
1. Mengumpulkan informasi tentang hidrolisis garam dan syarat-syarat reaksi hidrolisis terjadi (perilaku siswa yang dinilai proaktif).
2. Guru memperkenalkan alat dan bahan yang akan digunakan saat praktikum. 3. Guru meminta salah satu
perwakilan dari setiap kelompok untuk mengambil alat dan bahan praktikum di
depan kelas.
4. Melakukan praktikum untuk menentukan sifat asam atau basa berbagai jenis larutan garam dan mengisi data hasil pengamatan ke dalam tabel pengamatan (perilaku siswa yang dinilai siwa jujur dalam mengumpulkan data serta disiplin dalam kegiatan praktikum, siswa saling bekerja sama, proaktif dan teliti dalam membaca hasil pengamatan).
5. Guru menilai keterampilan siswa saat melakukan praktikum.
6. Guru menilai tanggung jawab siswa dengan mengembalikan alat dan bahan praktikum. 7. Guru menilai perilaku peduli
lingkungan siswa dengan memberikan kesempatan kepada siswa membersihkan sampah hasil praktikum. Data Proccesing (Pengolah an data dan analisis)
Dari data yang didapat peserta didik melakukan diskusi di dalam kelompok untuk memecahkan masalah secara bersama-sama serta menjawab pertanyaan yang muncul dan menjawab berbagai masalah
dalam LKS (mengasosiasi ) dengan cara:
a. Menganalisis
1. Dari data praktikum dan hasil kumpulan informasi yang didapat peserta didik mengilah dan menganalisis hasil praktikum sifat garam yang terhidrolisis.
2. Dari data yang didapat peserta didik menjawab kaitan asam basa pembentuk garam untuk menentukan sifat garam yang terhidrolisis.
b. Kesimpulan
3. Peserta didik merumuskan kesimpulan sementara dari kegiatan yang dilaksanakan. 4. Pada tahap ini siswa
diharapkan proaktif dalam kegiatan diskusi dan diharapkan mampu bekerja sama dengan sesama teman dalam kelompok.
5. Guru menilai keterampilan siswa dalam mengolah dan menganalisis data hasil praktikum.
Verificatio n
Dari hasil diskusi dan analisis data peserta didik membuktikan kembali
(Pembukti an)
jawaban kelompok dengan cara: 1. Memeriksa kembali jawaban
kelompok berdasarkan kajian teori dalam buku pembelajaran dan buku siswa.
2. Memeriksa kembali kesimpulan yang dibuat.
3. Setelah jawaban sudah sesuai, guru memberi kesempatan kepada siswa untuk membuat laporan sementara dan mempresentasikan laporan sementara berupa jawaban pertanyaan LKS dan diskusi. Serta mampu mempertanggung jawabkannya
(Mengkomunikasikan).
4. Guru meminta kelompok lain untuk menanggapi hasil presentasi dari kelompok yang ditunjuk.
5. Guru menilai presentasi siswa. 6. Guru memberikan penegasan
terhadap jawaban siswa.
Penutup Generaliza tion (menarik kesimpula n/generalis
Setelah presentasi selesai, guru menilai perilaku proaktif siswa dengan memberikan kesempatan kepada siswa untuk memberikan kesimpulan secara menyeluruh
15 Menit
asi) mengenai kegiatan pembelajaran pada pertemuan ini.
Guru memberikan kuis kepada siswa tentang hidrolisis garam. Guru menilai perilaku tanggung
jawab siswa dengan memberikan tugas untuk menulis laporan percobaan secara lengkap sebagai nilai tugas kelompok dan tugas mandiri untuk nilai individu. Guru mengingatkan siswa untuk
membaca tentang materi yang akan di pelajari pada pertemuan selanjutnya.
Guru menilai sikap spiritual siswa dengan meminta salah seorang siswa untuk memimpin doa sebagai wujud syukur kepada Tuhan yang Maha Esa.
Guru memberikan salam penutup.
H. Penilaian hasil pembelajaran
No Aspek Teknik Bentuk instrumen
1 Sikap spiritual
Observasi dan angket a. Lembar observasi sikap spiritual .
b. Lembar angket sikap spiritual.
2 Sikap Sosial Observasi, dan angket a. Lembar observasi sikap sosial.
sosial.
3 Pengetahuan Penugasan, test tertulis, kuis a. Soal penugasan kelompok. b. Penugasan individu c. Kuis . 4 Keterampilan Keterampilan praktikum dan Presentasi hasil diskusi kelompok a. Lembaran Keterampilan psikomotor b. Lembaran presentase c. Lembaran portofolio d. Penilaian proses
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP 02)
Satuan Pendidikan : SMA Negeri 2 Kupang Kelas/Semester : XI IPA5/Genap
Mata Pelajaran : Kimia
Materi Pokok : Hidrolisis Garam
Sub Materi : Menghitung pH Larutan Garam Alokasi Waktu : 2 × 45 menit
Tahun Ajaran : 2014/2015
I. Kompetensi Inti (KI)
KI - 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya. KI - 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin,
tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun,responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI – 3 : Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
KI - 4 : Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri serta bertindak secara efektif dan kreatif, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
J. Kompetensi dasar dan indikator KI
1
KD dari KI 1 Indikator
1.2 Menyadari adanya keteraturan dari sifat hidrokarbon,
termokimia, laju reaksi, kesetimbangan kimia, larutan dan koloid sebagai wujud kebesaran Tuhan Yang Maha Esa dan pengetahuan tentang adanya keteraturan tersebut sebagai hasil pemikiran kreatif manusia yang kebenarannya bersifat tentatif.
8. Berdoa sebelum pembelajaran dimulai. 9. Berdoa setelah
pembelajaran dimulai. 10. Berdoa dengan cara yang
santun dan berkonsentrasi. 11. Berdoa sesuai dengan
ajaran agama yang dianut. 12. Menyadari kebesaran
Tuhan Yang Maha Esa selama menjalankan proses pembelajaran Bersyukur atas adanya keteraturan materi hidrolisis garam.
13. Menyadari kebesaran Tuhan Yang Maha Esa selama menjalankan proses pembelajaran materi tentang hidrolisis garam.
14. Menyadari bahwa pengetahuan tentang hidrolisis garam bersifat tentatif.
2 2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu, disiplin, jujur, objektif, terbuka, mampu membedakan fakta dan opini, ulet, teliti,
bertanggung jawab, kritis, kreatif, inovatif,
demokratis, komunikatif) dalam merancang dan melakukan percobaan serta berdiskusi yang diwujudkan dalam sikap sehari-hari.
1. Rasa ingin tahu dalam memberikan pertanyaan serta menjawab pertanyaan dari guru. 2. Tanggung jawab selama
melakukan percobaan. 3. Menunjukan sikap disiplin
dalam setiap kegiatan pembelajaran
4. Menunjukan sikap jujur dalam setiap kegiatan pembelajaran.
2.6 Menunjukkan perilaku kerjasama, santun, toleran, cinta damai dan peduli lingkungan serta hemat dalam memanfaatkan sumber daya alam.
1. Menunjukan perilaku kerja sama antara anggota kelompok selama kegiatan pembelajaran.
2.7 Menunjukkan perilaku responsive dan pro-aktif serta bijaksana sebagai wujud kemampuan
memecahkan masalah dan membuat keputusan
1. Menunjukan sikap proaktif dalam setiap kegiatan pembelajaran.
KI 3
KD dari KI 3 Indikator
3.11 Menganalisis garam-garam yang mengalami hidrolisis.
1. Menentukan pH larutan garam yang terhidrolisis melalui perhitungan.
2. Menganalisis garam-garam yang mengalami hidrolisis.
KI 4
KD dari KI 4 Indikator
4.11 Merancang, melakukan, dan menyimpulkan serta
menyajikan hasil percobaan untuk menentukan jenis garam yang mengalami hidrolisis.
Psikomotor
9. Persiapan percobaan 10. Pelaksanaan percobaan 11. Kegiatan akhir percobaan
Proses 12. Merumuskan masalah 13. Merumuskan hipotesis 14. Mengumpulkan data 15. Menganalisis data 16. Menyimpulkan hasil percobaan tentang menentukan pH garam yang terhidrolisis K. Tujuan Pembelajaran
Tujuan pembelajaran pada pertemuan ini adalah sebagai berikut:
a) Selama pembelajaran peserta didik mampu menumbukan kesadaran diri akan keagungan Tuhan YME dan kesadaran akan ketetapan yang terbaik untuk kehidupan umat manusia, melalui kegiatan kegiatan seperti
a. Berdoa sebelum dan sesudah menjalankan proses pembelajaran b. Mengucap syukur ketika berhasil mengerjakan tugas
investigasi
c. Memelihara hubungan baik dengan sesama umat ciptaan Tuhan Yang Maha Esa
a. Menunjukan sikap disiplin dalam setiap kegiatan pembelajaran b. Menunjukan sikap jujur dalam setiap kegiatan pembelajaran c. Menunjukan perilaku kerja sama antara anggota kelompok
selama kegiatan pembelajaran
d. Menunjukan sikap proaktif dalam setip kegiatan pembelajaran c) Selama dan setelah proses pembelajan peserta didik mampu
a. Menentukan pH Larutan garam yang berasal dari asam lemah dan basa kuat
b. Menentukan pH larutan garam yang berasal dari asam lemah dan basa lemah
c. Menganalisis garam-garam yang mengalami hidrolisis berdasarkan grafik titrasi asam-basa
d) Selama proses pembelajaran peserta dididk mampu
a. Dari data hasil percobaan peserta didik berdiskusi untuk menghitung pH Hidrolisi garam
b. Mempresentasikan hasil diskusi L. Materi Ajar
Menghitung pH larutan garam M. Metode Pembelajaran
a) Metode
b) Model pembelajaran
: diskusi, tanya jawab dan ceramah
: Discovery Learning (DL) N. Media, Alat dan Sumber Belajar
a) Media berupa lembar kerja
b) Alat berupa perangkat pembelajaran c) Sumber belajar
Purba, Michael. 2006. Kimia untuk SMA Kelas XI Jilid 2. Jakarta: Erlangga.
Internet
No Kegiat an Langkah-Langkah Discoverry Learning (DL)
Deskripsi Kegiatan Alokas
i Waktu 1 Penda hulua n Menciptakan rangsangan / pemberian rangsangan (Stimulus)
Guru memberi salam pembuka.
Guru memberikan kepada salah seorang siswa memimpin doa untuk menanamkan dan menilai sikap religius siswa. Guru melihat perilaku disiplin
siswa dengan mengecek kehadiran siswa.
Setelah itu, guru melihat kondisi kelas dan melihat perilaku peduli lingkungan dengan meminta siswa mengecek kebersihan kelas, minimal di sekitar meja dan kursi tempat duduknya.
Setelah kelas siap guru mengajukan pertanyaan seperti: apa kabar anak-anak? Apakah kalian sudah siap mengikuti pelajaran kimia hari ini? Bagaimana pelajaran minggu lalu apakah ada yang masih belum dimengerti? Jika masih ada yang belum
mengerti dijelaskan sedikit yang belum dimengerti.
15 Menit
Namun jika semua sudah dimengerti guru melanjutkan kegiatan pembelajaran dengan memotivasi siswa dengan melakukan demonstrasi misalnya memasukkan kertas lakmus biru dan kertas lakmus pada larutan NaCl (siswa mengamati).
Selanjutnya guru mengajukan pertanyaan menantang seperti apakah terjadi perubahan warna pada kertas lakmus merah dan biru? Mengapa terjadi demikian? Atau mengajukan pertanyaan dengan masalah nyata seperti mengapa ketika kita mengkonsumsi soda kue dalam jumlah yang banyak dapat menyebakan penyakit maag? Dari pertanyaan tersebut guru
mengarahkan siswa ke kegiatan pembelajaran selanjutnya dengan menyampaikan tujuan pembelajaran hari ini dan manfaat pembelajaran serta penilaian yang akan dilakukan. Guru menyampaikan garis besar materi pembelajaran
(Halaman materi pada buku siswa sehingga siswa dapat membacanya).
Guru menjelaskan tentang cara menghitung pH garam yang terhidrolisis.
Guru membagi kelompok dan membagi LKS serta memberitahukan sikap sosial yang harus nampak saat kegiatan pembelajaran seperti jujur, disiplin, kerja sama dan proaktif. 2 Kegiat an Inti Problem statement (pernyataan/ identifikasi masalah)
Dari proses pengamatan pada kegiatan motivasi, mendengar cakupan materi, melihat LKS dan mengamati buku pelajaran. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengidentifikasi masalah dengan mengajukan pertanyaan (siswa menanya). pertanyaan dapat disampaikan langsung kepada guru, teman ataupun ditulis di kertas dan akan dijawab secara bersama-sama. Pertanyaan yang diharapkan muncul adalah:
a. Bagaimana cara
menghitung pH larutan garam yang berasal dari basa kuat dan asam lemah
60 Menit
b. Bagaimana cara
menghitung pH larutan garam yang berasal dari asam lemah dan basa lemah
Dari pertanyaan tersebut, hipotesis yang diharapkan muncul adalah:
1. Cara menghitung pH larutan garam yang berasal dari basa kuat dan asam lemah, dengan menggunakan rumus:
2. Cara menghitung pH
larutan garam yang berasal dari asam lemah dan basa
lemah, dengan menggunakan rumus: Data colletion (Pengumpul an data) Pertanyaan-pertanyaan yang disampaikan oleh peserta didik akan menjadi acuan bagi peserta didik untuk mengumpulkan data dari berbagai sumber (mengumpulkan data) dengan cara:
tentang hidrolisis cara menghitung pH larutan garam yang berasal dari basa kuat dan asam lemah (perilaku siswa yang dinilai proaktif).
9. Mengumpulkan informasi tentang cara menghitung pH larutan garam yang berasal dari asam lemah dan basa lemah (perilaku siswa yang dinilai proaktif).
10. Mengumpulkan informasi tentang cara menghitung pH larutan garam yang berasal dari asam lemah dan basa lemah (perilaku siswa yang dinilai proaktif).
11. Guru memperkenalkan alat dan bahan yang akan digunakan saat praktikum. 12. Guru meminta salah satu
perwakilan dari setiap kelompok untuk mengambil alat dan bahan praktikum di depan kelas.
13. Melakukan praktikum untuk menentukan pH larutan garam dan mengisi data hasil pengamatan ke dalam tabel pengamatan
(perilaku siswa yang dinilai siwa jujur dalam mengumpulkan data serta disiplin dalam kegiatan praktikum, siswa saling bekerja sama, proaktif dan teliti dalam membaca hasil pengamatan).
14. Guru menilai keterampilan siswa saat melakukan praktikum.
15. Guru menilai tanggung jawab siswa dengan mengembalikan alat dan baan praktikum.
16. Guru menilai perilaku peduli lingkungan siswa dengan memberikan kesempatan kepada siswa membersihkan sampah hasil praktikum Data Proccesing (Pengolahan data dan anlisis)
Dari data yang didapat peserta didik melakukan praktikum di dalam kelompok untuk memecahkan masalah secara bersama-sama serta menjawab pertanyaan yang muncul dan menjawab berbagai masalah dalam LKS (mengasosiasi ) dengan cara:
6. Dari data dan informasi yang didapat peserta didik mengitung pH larutan garam yang berasal dari asam lemah dan basa kuat.
7. Dari data dan informasi yang didapat peserta didik mengitung pH larutan garam yang berasal dari asam lemah dan basa lemah.
b. Kesimpulan
8. Dari data dan informasi yang didapat peserta didik menghitung pH larutan garam yang berasal dari asam lemah dan basa lemah. 9. Peserta didik merumuskan
kesimpulan sementara dari kegiatan yang dilaksanakan. 10. Pada tahap ini siswa diharapkan proaktif dalam kegiatan diskusi dan diharapkan mampu bekerja sama dengan sesama teman dalam kelompok.
11. Guru menilai keterampilan siswa dalam mengolah dan menganalisis data hasil praktikum.
Verification (Pembuktian)
Dari hasil diskusi dan analisis data peserta didik membuktikan
kembali jawaban kelompok dengan cara:
Memeriksa kembali jawaban kelompok berdasarkan kajian teori dalam buku pembelajaran dan buku siswa.
Membuat kesimpulan dari hasil praktikum.
Setelah jawaban sudah sesuai, guru memberi kesempatan kepada siswa untuk membuat laporan
sementara dan
mempresentasikan laporan sementara berupa jawaban pertanyaan LKS dan diskusi.
Serta mampu
mempertanggung jawabkannya
(Mengkomunikasikan). Guru meminta kelompok lain
untuk menanggapi hasil presentasi dari kelompok yang ditunjuk.
Guru menilai presentasi siswa.
Guru memberikan penegasan terhadap jawaban siswa.
3 Penut up Generalization (menarik kesimpulan/ge neralisasi)
Setelah presentasi selesai
guru memberikan
kesempatan kepada siswa untuk memberikan kesimpulan secara menyeluruh mengenai kegiatan pembelajaran pada pertemuan ini.
Guru menilai perilaku proaktif siswa dengan mendorong siswa untuk membuat kesimpulan akhir tentang pH garam yang terhidrolisis. Guru memberikan kuis
kepada siswa tentang hidrolisis garam.
Guru menilai perilaku tanggung jawab siswa dengan memberikan tugas untuk menulis laporan percobaan secara lengkap sebagai nilai tugas kelompok dan tugas mandiri untuk nilai individu. Guru mengingatkan siswa
bahwa akan diadakan ulangan pada pertemuan berikutnya, Guru menilai sikap spiritual
siswa dengan meminta salah seorang siswa untuk memimpin doa sebagai wujud syukur kepada Tuhan yang
15 menit
Maha Esa.
Guru memberikan salam penutup.
P. Penilaian hasil pembelajaran a. Jenis/Teknik Penilaian
No Aspek Teknik Bentuk instrumen
1 Sikap spiritual
Observasi dan angket a. Lembar observasi sikap spiritual .
b. Lembar angket sikap spiritual.
2 Sikap Sosial Observasi, dan angket c. Lembar observasi sikap sosial.
d. Lembar angket sikap sosial. 3 Pengetahuan Penugasan, test
tertulis, kuis
d. Soal penugasan kelompok. e. Penugasan individu f. Kuis . 4 Keterampilan Keterampilan praktikum dan Presentasi hasil diskusi kelompok e. Lembaran Keterampilan psikomotor f. Lembaran presentase g. Lembaran portofolio h. Penilaian proses
211
HIDROLISIS GARAM
Nama : Agnes Nogo Tukan
No. Regis : 151 12 123
212 Kompetensi Dasar
3.12. Menganalisis garam-garam yang mengalami hidrolisis. Indikator
3.12.1 Menjelaskan pengertian Hidrolisis garam
3.12.2 Menyebutkan sifat-sifat garam yang terhidrolisis 3.12.3 Menjelaskan reaksi hidrolisis dalam air
3.12.4 Menentukan sifat asam atau basa garam yang mengalami hidrolisis
1. Pengertian Hidrolisis Garam
Hidrolisis merupakan istilah yang umum digunakan untuk reaksi zat dengan air (hidrolisis berasal dari kata hydro yang berarti air dan lysis yang berarti peruraian).
Hidrolisis garam adalah reaksi antara air dan ion-ion yang berasal dari asam lemah atau basa lemah suatu garam. Hirdolisis garam merupakan reaksi kesetimbangan larutan yang homogen.
Komponen dari garam (kation atau anion) yang berasal dari asam lemah atau basa lemah bereaksi dengan air (terhidrolisis). Hidrolisis kation
213
menghasilkan ion H3O+ (= H+), sedangkan hidrolisis anion menghasilkan
ion OH-.
2. Jenis-Jenis Garam yang Terhidrolisis dalam Air Terdapat 4 jenis garam yang terhidrolisis dalam air, yakni:
a. Garam yang berasal dari reaksi asam kuat dan basa lemah akan menghasilkan ion H+ dan bersifat asam.
b. Garam yang berasal dari basa kuat dan asam lemah akan menghasilkan ion OH- dan bersifat basa.
c. Garam yang berasal dari asam kuat dan basa kuat tidak mengalami hidrolisis dan bersifat netral.
d. Garam yang berasal dari asam lemah dan basa lemah mengalami hidrolisis total dan sifatnya tergantung pada Ka dan Kbnya.
3. Reaksi Hidrolisis
Garam dari Basa Kuat dan Asam Kuat
Garam yang terbentuk dari basa kuat dan asam kuat tidak terhidrolisis. Misalnya Natrium klorida (NaCl) terdiri dari kation Na+ dan anion Cl-. Baik ion Na+ maupun Cl- berasal dari elektrolit kuat, sehingga keduanya tidak mengalami hidrolisis.
NaCl(aq) Na+(aq) + Cl-(aq)
Na+(aq) + H2O(l) (tidak ada reaksi)
Cl-(aq) + H2O(l) (tidak ada reaksi)
Garam dari Basa Kuat dan Asam Lemah
Garam yang terbentuk dari basa kuat dan asam lemah mengalami hidrolisis anion. Hidrolisis menghasilkan ion OH-, maka larutan bersifat basa.
214
Misalnya natrium asetat terdiri dari kation Na+ dan anion CH3COO-. Ion Na+ berasal dari basa kuat (NaOH), sehingga tidak
bereaksi dengan air. Ion CH3COO- berasal dari asam lemah
(CH3COOH), sehingga bereaksi dengan air. Jadi CH3COONa
terhidrolisis sebagian (parsial) yaitu hidrolisis anion CH3COO-.
CH3COONa(aq) Na+(aq) + CH3COO-(aq)
CH3COO-(aq) + H2O(l) CH3COOH(aq) + OH-(aq)
Na+(aq) + H2O(l) (tidak ada reaksi)
Garam dari Asam Kuat dan Basa Lemah
Garam yang terbentuk dari asam kuat dan basa lemah mengalami hiidrolisis parsial yaitu hidrolisis kation. Ammonium klorida (NH4Cl) terdiri dari kation NH4+ dan anion Cl-. Ion NH4+
berasal dari basa lemah NH3, mengalami hidrolisis, sedangkan ion
Cl- berasal dari asam kuat HCl tidak terhidrolisis. NH4Cl(aq) NH4+((aq) + Cl-(aq)
NH4+(aq) + H2O(l) NH3(aq) + H3O+(aq)
Cl-(aq) + H2O(l) (tidak ada reaksi)
215
Baik kation maupun maupun anion dari garam yang terbentuk dari asam lemah dan basa lemah terhidrolisis dalam air, sehingga disebut hidrolisis total.
Ammonium asetat (NH4CH3COO) terdiri dari kation NH4+
dan anion CH3COO-. Baik ion NH4+ maupun anion CH3COO
-berasal dari elektrolit lemah, keduanya terhidrolisis. NH4CH3COO(aq) NH4+(aq) + CH3COO-(aq)
NH4+(aq) + H2O(l) NH3(aq) + H3O+(aq)
CH3COO-(aq) + H2O(l) CH3COOH(aq) + OH-(aq)
Sifat larutan bergantung pada kekuatan relatif asam dan basa yang bersangkutan. Jika asam lebih lemah daripada basa (Ka < Kb), maka anion
akan terhidrolisis lebih banyak dan larutan akan bersifat basa. Jika basa lebih lemah daripada asam (Kb < Ka), kation yang terhidrolisis lebih
banyak dan larutan akan bersifat asam. Sedangkan jika asam sama lemahnya dengan basa (Ka = Kb), larutan akan bersifat netral.
4. Sifat Larutan Garam
Garam merupakan senyawa ion, yang terdiri dari kation logam dan anion sisa asam. Kation garam dapat dianggap berasal dari suatu basa, sedangkan anionnya berasal dari suatu asam. Jadi setiap garam mempunyai komponen basa (kation) dan komponen asam (anion).
Di antara asam dan basa yang biasa kita temukan, yang tergolong asam dan basa kuat adalah:
Asam kuat: H2SO4, HCl, HNO3, HBr, HI dan HClO4
216
Sifat larutan garam bergantung pada kekuatan relatif asam basa penyusunya.
Garam dari asam kuat dan basa kuat bersifat netral. Garam dari asam kuat dan basa lemah bersifat asam. Garam dari asam lemah dan basa kuat bersifat basa.
Garam dari asam lemah dan basa lemah bergantung pada harga tetapan ionisasi asam dan ionisasi basanya(Ka dan Kb)
Ka > Kb : bersifat asam
Ka < Kb : bersifat basa
217 Kompetensi dasar
Menganalisis garam-garam yang mengalami hidrolisis. Indikator
3.12.5 Menentukan pH larutan garam yang terhidrolisis melalui perhitungan
Menghitung pH Larutan Garam yang Terhidrolisis
Hidrolisis adalah reaksi antara garam dengan air menghasilkan asam dan basa. (dalam teori asam basa Bronsted Lowry tidak dikenal hidrolisis, karena reaksi ini adalah reaksi asam basa). Ada 4 hal yang dapat dibedakan dari sifat hidrolisis suatu garam yaitu:
1) Garam yang Berasal dari Asam Kuat dan Basa Kuat, garam ini tidak mengalami hidrolisis.
Contoh : Na2SO4, KCl, CaCl2 dll.
2) Garam yang Berasal dari Asam Lemah dan Basa Kuat, misalnya CH3COONa, CH3COOK, HCOONa, HCOOK, NaF, CaF2, K2CO3.
218
Garam jenis ini mengandung anion yang akan mengalami hidrolisis. Jika anion adalah A- maka :
A- + H2O HA + OH
-Larutan bersifat basa karena menghasilkan OH-. [OH-] = Kh x[anion]garam
Untuk garam yang memiliki satu anion : [OH-] = Kh x[g]
Untuk garam yang memiliki dua anion : [OH-] = Khx2x[g]
Tetapan hidrolisis: a w h K K K
Jadi untuk hidrolisis garam yang bersifat basa berlaku hubungan:
[OH-] = garam a w garam h x anion K K anion x K [ ] [ ]
Untuk garam yang memiliki satu anion
Untuk garam yang memiliki dua anion
3) Garam yang Berasal dari Asam Kuat dan Basa Lemah, misalnya (NH4)2SO4, AlCl3, NH4Cl dll. Garam jenis ini mengandung kation
yang mengalami hidrolisis. Jika kationnya adalah M+ maka, M+ + H2O MOH + H+ [OH-] = [ ] x[g] K K g x K a w h [OH-] = 2 [ ] x2x[g] K K g x x K a w h
219
Larutan bersifat asam karena menghasilkan H+. H+ = Kh x[kation]garam
Untuk garam yang memiliki satu kation : H+ = Kh x[g] Untuk garam yang memiliki dua kation: H+ = Kh x2x[g] Tetapan hidrolisis: b w h K K K
Jadi untuk hidrolisis garam bersifat asam berlaku hubungan:
[H+] = garam b w garam h x kation K K kation x K [ ] [ ]
Untuk garam yang memiliki satu kation [H+] = [ ] x[g] K K g x K b w h
Untuk garam yang memiliki dua kation [H+] = 2 [ ] x2x[g] K K g x x K b w h
4) Garam yang Berasal dari Asam Lemah dan Basa Lemah, misalnya CH3COONH4, (NH4)2CO3, Al2S3 dll. Garam jenis ini mengandung
kation M+ dan anion A- yang kedua-duanya mengalami hidrolisis. M+ + A- + H2O HA + MOH
Adapun pH larutan, secara kuantitatif sukar dikaitkan dengan harga Ka dan Kb maupun dengan konsentrasi garam. pH
larutan yang tepat dapat ditentukan melalui pengukuran. pH larutan dapat diperkirakan dengan rumus:
b a w K K x K H] [ ; b a w h K x K K K
220
Dari persamaan tersebut diketahui bahwa konsentrasi ion H+ dan OH- hanya bergantung pada harga Ka dan Kb.
Lampiran 004
220 Hidrolisis Garam
A. Tujuan : Menyelidiki sifat asam atau basa berbagai jenis larutan garam.
B. Rumusan Masalah: .
C. Hipotesa .
D. Alat dan Bahan: 1. Alat
Pipet tetes
Kertas lakmus merah Kertas lakmus biru 2. Bahan Larutan NaCl Larutan NH4Cl Larutan CH3COONa Larutan (NH4)2SO4 Larutan Na2CO3 Larutan Al2CO3
E. Tabel data pengamatan
Isilah tabel berikut sesuai hasil pengamatan!
No. Larutan Garam Warna pada Kertas Lakmus
Merah Biru
1. Larutan NaCl 2. Larutan NH4Cl
3. Larutan CH3COONa
Lampiran 004
221 5. Larutan Na2CO3
6. Larutan
F. Pembahasan
Untuk memperjelas tujuan di atas, maka jawablah pertanyaan di bawah ini:
1. Carilah kaitan antara kekuatan asam dan basa pembentuk garam dengan sifat larutan garam. Misalnya dalam bentuk sebagai berikut:
No. Rumus
Kimia Larutan
Garam
Basa Pembentuk Asam Pembentuk Sifat Larutan
Rumus Jenis Rumus Jenis
1.
2. Apakah ada kaitan antara jenis asam dan basa pembentuk garam dengan sifat larutan garamnya? Jelaskan!
G. Kesimpulan
Bagaimana kesimpulan dari percobaan ini? Diskusikan dengan teman-teman kalian, lalu tuliskan dalam laporan kegiatan dan presentasikan di depan kelas.
Lampiran 004
222
Kunci Jawaban Lembar Kerja Siswa
Hidrolisis Garam
A. Tujuan : Menyelidiki sifat asam atau basa berbagai jenis larutan garam
B. Rumusan Masalah: Apakah sifat yang dihasilkan oleh larutan garam yang terhidrolisis?
C. Dasar teori:
Reaksi asam dengan basa membentuk garam disebut reaksi penetralan. Akan tetapi, reaksi penetralam tidaklah berarti membuat larutan menjadi netral. Garam merupakan senyawa ion, yang terdiri dari kation logam dan anion sisa asam. Kation garam dapat dianggap berasal dari suatu basa, sedangkan anionnya berasal dari suatu asam. Jadi, setiap garam mempunyai komponen basa (kation) dan komponen asam (anion).
Sifat larutan garam dapat dijelaskan dengan konsep hidrolisis. Hidrolisis merupakan istilah yang umum digunakan untuk reaksi zat dengan air dimana hidrolisis itu sendiri berasal dari kata hydro yng berarti air dan lysis yang berarti peruraian). Menurut konsep ini, komponen garam (kation atau anion) yang berasal dari asam lemah atau basa lemah bereaksi dengan air (terhidrolisis). Hidrolisis kation akan menghasilkan ion H3O+
(=H+), sedangkan hidrolisis anion menghasilkan ion OH-. D. Hipotesa
Lampiran 004
223
Sifat yang dihasilkan oleh garam yang terhidrolisis tergantung pada asam-basa penyusunnya.
E. Alat dan Bahan: 1. Alat
Pipet tetes
Kertas lakmus merah Kertas lakmus biru 2. Bahan Larutan NaCl Larutan NH4Cl Larutan CH3COONa Larutan (NH4)2SO4 Larutan Na2CO3 Larutan MgSO4
F. Tabel data pengamatan
No. Larutan Garam Warna pada Kertas Lakmus
Merah Biru
1. Larutan NaCl Merah Biru
2. Larutan NH4Cl Merah Merah
3. Larutan CH3COONa Biru Biru
4. Larutan (NH4)2SO4 Merah Merah
5. Larutan Na2CO3 Biru Biru
6. Larutan MgSO4 Merah Biru
G. Pembahasan
Ada kaitan antara kekuatan asam dan basa pembentuk garam dengan sifat larutan garam. Misalnya dalam bentuk sebagai berikut:
Lampiran 004
224 Kimia
Larutan Garam
Rumus Jenis Rumus Jenis Larutan
1. NaCl NaOH Basa
kuat HCl Asam kuat Netral 2. NH4Cl NH4OH Basa lemah HCl Asam kuat Asam 3. CH3COONa NaOH Basa
kuat CH3COOH Asam lemah Basa 4. (NH4)2SO4 NH4OH Basa lemah H2SO4 Asam kuat Asam 5. Na2CO3 NaOH Basa kuat H2CO3 Asam lemah Basa 6. MgSO4 Mg(OH)2 Basa
kuat
H2SO4 Asam
kuat
Netral
Ada kaitan antara jenis asam dan basa pembentuk garam dengan sifat larutan garamnya. Kaitannya sebagai berikut:
1. Garam yang terbentuk dari basa kuat dan asam kuat tidak terhidrolisis. Misalnya Natrium klorida (NaCl) terdiri dari kation Na+ dan anion Cl-. Baik ion Na+ maupun Cl- berasal dari elektrolit kuat, sehingga keduanya tidak mengalami hidrolisis.
2. Garam yang terbentuk dari basa kuat dan asam lemah mengalami hidrolisis anion. Hidrolisis menghasilkan ion OH-, maka larutan bersifat basa. Misalnya natrium asetat terdiri dari kation Na+ dan anion CH3COO-. Ion Na+ berasal dari basa kuat (NaOH), sehingga
tidak bereaksi dengan air. Ion CH3COO- berasal dari asam lemah
(CH3COOH), sehingga bereaksi dengan air. Jadi CH3COONa
Lampiran 004
225
3. Garam yang terbentuk dari asam kuat dan basa lemah mengalami hiidrolisis parsial yaitu hidrolisis kation. Ammonium klorida (NH4Cl) terdiri dari kation NH4+ dan anion Cl-. Ion NH4+ berasal
dari basa lemah NH3, mengalami hidrolisis, sedangkan ion Cl
-berasal dari asam kuat HCl tidak terhidrolisis.
4. Baik kation maupun maupun anion dari garam yang terbentuk dari asam lemah dan basa lemah terhidrolisis dalam air, sehingga disebut hidrolisis total. Ammonium asetat (NH4CH3COO) terdiri
dari kation NH4+ dan anion CH3COO-. Baik ion NH4+ maupun
anion CH3COO- berasal dari elektrolit lemah, keduanya
terhidrolisis.
H. Kesimpulan
Garam merupakan senyawa ion, yang terdiri dari kation logam dan anion sisa asam. Kation garam dapat dianggap berasal dari suatu basa, sedangkan anionnya berasal dari suatu asam. Jadi setiap garam mempunyai komponen basa (kation) dan komponen asam (anion).
Sifat larutan garam bergantung pada kekuatan relatif asam basa penyusunya.
Garam dari asam kuat dan basa kuat bersifat netral. Garam dari asam kuat dan basa lemah bersifat asam. Garam dari asam lemah dan basa kuat bersifat basa.
Garam dari asam lemah dan basa lemah bergantung pada harga tetapan ionisasi asam dan ionisasi basanya(Ka dan Kb).
Lampiran 004
226 Ka > Kb : bersifat asam
Ka < Kb : bersifat basa
Lampiran 004
226
Menentukan pH Garam Yang Terhidrolisis dengan Menggunakan Indikator Universal
Nama anggota kelompok :
Kelas :
Hari/ tanggal :
Perhatikan bacaan berikut
Suatu percobaan dilakukan dengan menetesi beberapa indikator universal dengan larutan pertama NaCl 1M, yang kedua larutan NH4Cl 1M, yang
ketiga larutan Na2CO3 1M, yang keempat larutan CH3COONa 1M, yang
kelima larutan Al2(SO4)3 1M, dan yang keenam larutan Na2SO4. selanjutnya
adalah memperhatikan agar perubahan warna yang terjadi pada indikator universal.
A. Rumusan masalah:
Lampiran 004
227 C. Alat dan Bahan
No. Alat Jumlah Bahan Konsentrasi
1. Pipet tetes 9 buah Larutan NaCl 1 M
2. Plat tetes 1 buah Larutan NH4CL 1 M
3. Tabung reaksi 7 buah Larutan CH3COONa 1 M
3. Larutan Al2(SO3)2 1 M
4. Larutan Na2SO4 1 M
5. Indikator Universal
D. Prosedur Kerja
1. Siapkan plat tetes dan letakkan potongan indikator universal pada lekukan!
2. Tetesi indikator universal dengan larutan NaCl!
3. Amati dan catat perubahan warna yang terjadi pada tabel pengamatan! 4. Ulangi langkah 1, 2, dan 3 dengan menggunakan larutan NH4Cl,
larutan Na2CO3, larutan CH3COONa, larutan Al2(SO3)2, dan larutan
Na2SO4!
E. Tabel data pengamatan dan analisis data
No. Larutan pH Sifat
1. Larutan NaCl 2. Larutan NH4Cl 3. Larutan Na2CO3 4. Larutan CH3COONa 5. Larutan Al2(SO3)2 6. Larutan Na2SO4 F. Pertanyaan
Untuk memperjelas percobaan ini, jawablah pertanyaan berikut: 1. Mengapa pH larutan garam berbeda satu sama yang lain?
2. Adakah kaitan sifat asam dan basa terhadap pH garam yang terhidrolisis? Jelaskan! G. Kesimpulan ... ... ... ...
Lampiran 004
228 H. Tugas Rumah
Lampiran 005
229
Kuis Pertemuan 1
1. Garam dapur (NaCl) jika dilarutkan dalam air, tidak akan merubah kertas lakmus merah menjadi biru dan lakmus biru menjadi merah. Hal itu terjadi karena ion dari NaCl terionisasi sempurna dalam air dan sifatnya netral. Larutan NaCl merupakan larutan yang berasal dari campuran....
a. asam lemah dan basa lemah b. basa kuat dan asam lemah c. asam lemah dan basa kuat d. asam kuat dan basa kuat e. asam dan air
2. Kertas lakmus merah dan biru jika dimasukan ke dalam larutan garam Na2CO3 akan berubah menjadi...
a. Lakmus merah berubah jadi biru dan lakmus biru tetap b. Lakmus merah tetap dan lakmus biru berubah jadi merah c. Lakmus merah tetap dan lakmus biru berubah jadi putih
d. Lakmus merah dan biru tetap dan tidak menunjukan perubahan warna e. Lakmus merah berubah jadi biru dan lakmus biru berubah jadi merah 3. Larutan garam CH3COONH4 merupakan larutan yang terhidrolisis total
karena...
a. larutan garam CH3COONH4 larut dalam air
b. sebagian ionnya bereaksi dengan molekul air c. didalam air ion ionnya bereaksi dengan molekul air d. ion ionnya tidak bereaksi sempurna dengan molekul air e. larutan garam CH3COONH4 terionisasi sempurna dalam air
4. Larutan garam yang berasal dari asam kuat dan basa lemah akan bersifat asam karena..
Lampiran 005
230
a. ion H+ dalam larutan tersebut terlalu sedikit b. ion OH- dalam larutan tersebut terlalu banyak c. ion H+ jumlahnya sama dengan ion OH
-d. ion H+ lebih banyak dari jumlah ion OH -e. Tidak terurai sama skali
5. Perhatikan larutan garam berikut.. (1) NH4Cl
(2) (NH4)2SO4
(3) CH3COONa
(4) K2CO3
Larutan garam yang bersifat asam dari contoh diatas ditunjukan pada nomor a. (1) dan (2)
b. (1) dan (3) c. (1) dan (4) d. (2) dan (3) e. (3) dan (4)
Lampiran 005
231
Jawaban Kuis Pertemuan 1 1. D
2. A 3. E 4. D 5. A
Lampiran 005 232 Kuis Pertemuan 2 1. pH larutan 100 mL NH4Cl 0,1 M adalah ...(kb NH3=10-5) a. 9 b. 8 c. 6 d. 5,5 e. 5
2. Harga pH dari larutan (NH4)2SO4 0,1 molar jika diketahui Kb NH4 = 2 x 10-5
adalah... a. 3 b. 5 c. 7 d. 9 e. 11
3. Jika diketahui KbNH3 = 10-4 dan KaCH3COOH = 10-10 . maka harga pH
larutan CH3COONH4 0, 1 M adalah... (Kw = 10-14)
a. 7,5 b. 8,0 c. 9,0 d. 9,5 e. 10
Lampiran 005
233
4. Perhatikan perubahan pH pada grafik berikut.
Dari grafik diatas, akan menghasilkan larutan garam yang bersifat... a. Basa lemah
b. Asam lemah c. Basa kuat d. Asam kuat e. Netral
Lampiran 005
234
Jawaban Kuis Pertemuan 2 1. E
2. B 3. E 4. A
Lampiran 006
235
Tugas Rumah 01 1. Apa yang dimaksud dengan hidrolisis garam? 2. Sebutkan jenis-jenis hidrolisis garam!
3. Tuliskan contoh-contoh dari reaksi :
a) Garam yang terbentuk dari asam lemah dan basa kuat b) Garam yang terbentuk dari asam kuat dan basa lemah
4. Tentukan sifat garam yang terhidrolisis berdasarkan asam dan basa pembentukannya!
Lampiran 006
236
JAWABAN TUGAS RUMAH
1. Hidrolisis garam adalah reaksi antara air dan ion-ion yang berasal dari asam lemah atau basa lemah suatu garam.
2. Terdapat 4 jenis garam yang terhidrolisis dalam air, yakni:
e. Garam yang berasal dari reaksi asam kuat dan basa lemah akan menghasilkan ion H+ dan bersifat asam.
f. Garam yang berasal dari basa kuat dan asam lemah akan menghasilkan ion OH- dan bersifat basa.
g. Garam yang berasal dari asam kuat dan basa kuat tidak mengalami hidrolisis dan bersifat netral.
h. Garam yang berasal dari asam lemah dan basa lemah mengalami hidrolisis total dan sifatnya tergantung pada Ka dan Kbnya.
3. Garam dari basa kuat dan asam lemah
a. Garam yang terbentuk dari basa kuat dan asam lemah mengalami hidrolisis anion. Hidrolisis menghasilkan ion OH-, maka larutan bersifat basa.
CH3COONa(aq) Na+(aq) + CH3COO-(aq)
CH3COO-(aq) + H2O(l) CH3COOH(aq) + OH-(aq)
Na+(aq) + H2O(l) (tidak ada reaksi)
b. Garam dari asam kuat dan basa lemah.
Garam yang terbentuk dari asam kuat dan basa lemah mengalami hiidrolisis parsial yaitu hidrolisis kation. Ammonium klorida (NH4Cl) terdiri dari kation NH4+ dan anion Cl-. Ion NH4+
berasal dari basa lemah NH3, mengalami hidrolisis, sedangkan
ion Cl- berasal dari asam kuat HCl tidak terhidrolisis. NH4Cl(aq) NH4+((aq) + Cl-(aq)
Lampiran 006
237
Cl-(aq) + H2O(l) (tidak ada reaksi)
4. Cara menentukan sifat garam yang terhidrolisis bergantung pada kekuatan relatif asam basa penyusunnya, dimana:
Garam dari asam kuat dan basa kuat bersifat netral. Garam dari asam kuat dan basa lemah bersifat asam. Garam dari asam lemah dan basa kuat bersifat basa.
Garam dari asam lemah dan basa lemah bergantung pada harga tetapan ionisasi asam dan ionisasi basanya(Ka dan Kb)
Ka > Kb : bersifat asam
Ka < Kb : bersifat basa
Lampiran 006
238
Tugas RumSah 02
1. Hitunglah pH larutan NaCN 0,01 M jika di ketahui Ka HCN = 10-10?
2. Hitunglah pH larutan yang merupakan campuran dari 100 mL CH3COOH 0,2 M dan 100 mL NaOH 0,2 M, jika Ka CH3COOH = 10-5
Lampiran 006
239
JAWABAN TUGAS RUMAH 1. NaCN (aq) → Na+ (aq) + CN- (aq)
0,01 M 0,01 M [OH-] = [OH-] =
[OH-] = 10-3 pOH = 3 pH = 11 2. CH3COOH = 0,1 L x 0,2 mol/L = 0,02 mol NaOH = 0,1 L x 0,2 mol/L = 0,02 mol
CH3COOH (aq) + NaOH (aq) CH3COONa (aq) + H2O (l)
Jadi setelah reaksi, yang ada di dalam larutan adalah CH3COONa
dalam volume larutan 200 mL. Konsentrasi CH3COONa di dalam
larutan tersebut adalah
= 0,1 M 0,1 M
Lampiran 006 240 = pOH = 5 pH = 14 – 5 = 9
Lampiran 006