• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II GAMBARAN UMUM DAERAH

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II GAMBARAN UMUM DAERAH"

Copied!
62
0
0

Teks penuh

(1)

Analisis Situasi Ibu dan Anak Berbasis HAM TAHUN 2011

BAB II | Gambaran Umum Daerah 11

BAB II

GAMBARAN UMUM DAERAH

2.1 Wilayah

Kabupaten Polewali Mandar terletak di wilayah Propinsi Sulawesi Barat, posisinya berada di sisi Selat Makassar dan diapit oleh Provinsi Sulawesi Selatan dan Sulawesi Tengah. Provinsi Sulawesi Barat terbentuk pada Tahun 2004 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor26 Tentang Pembentukan Provinsi Sulawesi Barat , merupakan pecahan dari provinsi Sulawesi Selatan, serta Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2005 Tanggal 27 Desember 2005Tentang Perubahan Nama dari Kabupaten Polewali Mamasa menjadi Polewali Mandar.

Kabupaten Polewali Mandar terletak antara 304’10’’-3032’00” Lintang Selatan

dan 118040’27”-119029’41’’ Bujur Timur. Adapun wilayah batasan dengan

kabupaten-kabupaten antara lain:

1) Sebelah Utara : berbatasan dengan Kabupaten Mamasa 2) Sebelah Timur : berbatasan dengan Kabupaten Pinrang 3) Sebelah Selatan : berbatasan dengan Selat Makassar 4) Sebelah Barat : berbatasan dengan Kabupaten Majene

Kabupaten Polewali Mandar dengan luas wilayah 2.022,30 km2 terdiri atas 16

kecamatan dengan 144 desa, 23 kelurahan, dan 706 dusun/lingkungan. Dari 16 kecamatan di Kabupaten Polewali Mandar, kecamatan yang memiliki desa/kelurahan terbanyak terdapat di Kecamatan Campalagian yakni 18 desa/kelurahan dan kecamatan dengan desa/kelurahan paling sedikit adalah kecamatan Anreapi yakni sebanyak 5 desa/kel.

Diantara 16 kecamatan di Kabupaten Polewali Mandar, ibukota kecamatan yang letaknya terjauh dari ibukota kabupaten adalah ibukota Kecamatan Tubbi Taramannu yaitu sejauh 172 km sementara Kecamatan Polewali adalah Ibukota

(2)

BAB II | Gambaran Umum Daerah 12

Kabupaten Polewali Mandar. Data wilayah Kabupaten Polewali Mandar dap at dilihat pada Tabel 1 berikut .

Tabel 1

Jumlah Desa, Kelurahan, Dusun/Lingkungan Dirinci Per Kecamatan di Kabupaten Polewali Mandar Tahun 2010

Kecamatan Jumlah

Desa Kelurahan Dusun/Lingkungan

1. Tinambung 7 1 30 2. Balanipa 10 1 32 3. Limboro 10 1 40 4. Tubbi Taramanu 12 1 69 5. Alu 7 1 35 6. Campalagian 17 1 86 7. Luyo 10 1 52 8. Wonomulyo 13 1 62 9. Mapilli 11 1 44 10.Tapango 13 1 48 11.Matakali 6 1 28 12.Polewali - 9 37 13.Binuang 9 1 47 14.Anreapi 4 1 23 15.Matangnga 6 1 35 16.Bulo 9 - 38 Jumlah 144 23 706

Sumber: Badan Pusat Statistik, Tahun 2010

Kondisi iklim Kabupaten Polewali Mandar berdasarkan data tahun 200 8 tercatat bahwa suhu udara maksimum rata -rata pada siang hari mencapai 320C dan

suhu minimum rata-rata pada malam hari berkisar 250C. Jumlah curah hujan

sepanjang tahun 2008 adalah 1.811 mm atau sebanyak 169 hari, curah hujan terbesar terjadi dari bulan D esember hingga Juni.

2.2 Penduduk

Pada tahun 2010, jumlah penduduk Kabupaten Polewali Mandar sebesar 396.120 jiwa (berdasarkan hasil sementara Sensus Penduduk Tahun 2010). Penduduk Polewali Mandar ini tersebar di 16 kecamatan. Penduduk ini terdiri dari 193.108 laki-laki dan 203.102 perempuan. Rasio jenis kelamin pada tahun 20 10 sebesar 95, yang artinya bahwa dari 100 perempuan terdapat 95 laki -laki. Kepadatan penduduk sebesar 196 jiwa/km2.

(3)

Analisis Situasi Ibu dan Anak Berbasis HAM TAHUN 2011

BAB II | Gambaran Umum Daerah 13

Jumlah rumah tangga di Kabupaten Polewali Mandar pada tahun 20 10 (berdasarkan hasil sementara Sensus Penduduk Tahun 2010) sebanyak 87.948 rumah tangga. Sementara itu, rata -rata jumlah anggota rumah tangga pada tahun 2010 diperkirakan sebesar 4 sampai 5 jiwa per rumah tangga.

Tabel 2

Karakteristik Penduduk di Kabupaten Polewali Mandar Tahun 2010

Keadaan 2010

Jumlah Penduduk Total 396.120

Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin:

a. Laki-laki 193.108

b. Perempuan 203.012

Jumlah Penduduk Menurut Tipe Daerah:

a. Perkotaan 106.688

b. Perdesaan 289.432

Rasio Jenis Kelamin 95

Jumlah Rumah Tangga 87.948

Rata-rata Jumlah Anggota Rumah Tangga 4 sampai 5

Kepadatan Penduduk/km² 196

Untuk mengetahui struktur atau susunan penduduk di Kabupaten Polewali Mandar dapat dilihat dari komposisi penduduk menurut kelompok umur dan jenis kelamin. Berdasarkan piramida penduduk pada Grafik 2, struktur penduduk Kabupaten Polewali Mandar tergolong penduduk muda. Persentase penduduk umur muda relatif lebih banyak daripada penduduk umur tua.

Grafik 1

Piramida Penduduk Kabupaten Polewali Ma ndar Tahun 2010

Sumber : Badan Pusat Statistik, 2010

22350.0 24355.0 22667.0 18863.0 15080.0 14812.0 13768.0 13971.0 12009.0 9222.0 7347.0 5276.0 4616.0 3382.0 2553.0 2837.0 21264.0 22966.0 21552.0 19164.0 16120.0 16166.0 15189.0 14900.0 13025.0 9832.0 8800.0 5945.0 6065.0 4322.0 3534.0 4168.0 30000.0 20000.0 10000.0 .0 10000.0 20000.0 30000.0 0 - 4 5 - 9 10 - 14 15 - 19 20 - 24 25 - 29 30 - 34 35 - 39 40 - 44 45 - 49 50 - 54 55 - 59 60 - 64 65 - 69 70 - 74 75 + Perempuan Laki-laki

(4)

BAB II | Gambaran Umum Daerah 14

Dari piramida penduduk di atas terlihat bahwa kelompok umur terbesar berada pada kelompok umur 5-9 tahun yaitu sebanyak 47.321 jiwa, yang terdiri dari 24.355 laki-laki dan 22.966 perempuan. Sedangkan kelompok umur terkecil berada pada kelompok umur 70-74 tahun yaitu sebanyak 6.087 jiwa, yang terdiri dari 2.553 laki-laki dan 3.534 perempuan.

2.3 Ketenagakerjaan

Ketenaga kerjaan merupakan aspek yang sangat mendasar dalam kehidupan manusia karena mencakup dimensi ekonomi dan sosial. Setiap upaya pembangunan selalu diarahkan pada perluasan kesempatan kerja sehingga penduduk dapat memperoleh manfaat langsung dari pembangunan. Salah-satu sasaran utama pembangunan adalah terciptanya lapangan k e r j a baru dalam jumlah d a n kualitas yang memadai sehingga dapat menyerap tambahan angkatan kerja setiap tahun.

2.3.1 Angkatan Kerja

Setiap pembicaraan mengenai angkatan kerja pasti tidak terlepas dari penduduk, karena angkatan kerja merupakan bagian dari pendudukdan tenaga-kerja yang terus-menerus bertambah sejalan dengan perkembangan penduduk. Angkatan kerja adalah penduduk yang berumur 15 tahun keatas yang melakukan kegiatan bekerja dan mencari pekerjaan.

Tabel 3

Persentase Penduduk 15 Tahun Keatas Menurut Golongan Angkatan Kerja dan Jenis Kelamin di Kabupaten Polewali Mandar

Tahun 2007-2008

Golongan Angkatan Kerja Laki-laki Perempuan Laki-laki + Perempuan

2007 2008 2007 2008 2007 2008

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

Angkatan kerja 84,07 84,48 46,05 53,05 64,03 68,32

Bekerja 80,05 81,71 42,19 48,49 60,09 64,63

Pengangguran 4,03 2,76 3,86 4,56 3,94 3,69

Bukan Angkatan Kerja 15,93 15,52 53,95 46,95 35,97 31,68

Sekolah 8,80 8,20 8,85 6,84 8,83 7,50

Mengurus Rumah Tangga 0,41 1,18 41,04 36,85 21,83 19,53

Lainnya 6,71 6,14 4,06 3,26 5,31 4,66

(5)

Analisis Situasi Ibu dan Anak Berbasis HAM TAHUN 2011

BAB II | Gambaran Umum Daerah 15

Persentase angkatan kerja dari tahun ke tahun semakin meni ngkat. Hal ini tercermin dalam Tabel 3. Demikian pula persentase penduduk yang bekerja mengalami peningkatan. Kondisi ini berdampak pada penurunan angka pengangguran. Pada tahun 2008 persentase penggangguran menurun yaitu dari 3,94% menjadi 3,69%. Ditinjau dari sisi gender, persentase perempuan yang menganggur lebih banyak daripada laki -laki.

Seperti halnya pada tahun 2007, pen duduk yang termasuk bukan angkatan kerja mayoritas mengisi waktunya dengan melakukan kegiatan mengurus rumah tangga yakni sebanyak 19,53 % dengan didominasi kaum perempuan.

2.4 Sumber Daya Daerah 2.4.1 Pendidikan

Pendidikan merupakan salah satu sarana meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM). Salah satu

upaya pemerintah daerah dalam rangka

mengembangkan dan meningkatkan SDM adalah melalui pendidikan dengan mencanangkan program wajib belajar 12 tahun, dan membuka akses yang semakin luas agar pemerataan pendidikan dapat diwujudkan. Program ini diharapkan akan mempercepat terciptanya kualitas sumber daya manusia yang si ap bersaing dalam era globalisasi. Keadaan pendidikan di Kabupaten Polewali Mandar meliputi jumlah sekolah, murid dan guru, mulai dari tingkat Ta man Kanak-Kanak (TK), sampai Sekolah Menengah Tingkat Atas (SMTA) adalah sebagai berikut; sebanyak 128 sekolah TK/sederajat menampung 6.528 murid, dengan jumlah guru sebanyak 493 orang, dan kelompok bermain sebanyak 204 kelompok tersebar di 16 kecamatan dengan total siswa yang tertampung di dalam kelompok adalah 6.708 siswa. Pada tingkat Sekolah Dasar (SD) terdapat 315 sekolah, dan MI sebanyak 64 sekolah yang menampung 59.719 murid, dan diasuh oleh 4.228 guru. Jumlah Sekolah Menengah Tingkat Pertama (SMP) sebanyak 56 sekolah, dan 27 Madrasah Tsanawiyah (MTs) yang menampung sebanyak 19.652 siswa dan diasuh oleh 1.503 guru. Jumlah SMA/sederajat adalah sebagai berikut; 11 Sekolah SMA Negeri, SMK sebanyak 18

(6)

BAB II | Gambaran Umum Daerah 16

sekolah, Madrasah Aliyah (MA) 7 sekolah yang menampung sebanyak 14.570 siswa dan diasuh oleh 1.089 guru, serta terdapat 4 perguruan tinggi swasta yakni Unasman, STAI DDI, STIKES Bina Generasi, dan STIKES YPPP Wonomulyo. Keadaan tingkat pendidikan dapat dilihat pada Tabel 4 berikut:

Tabel 4

Tingkat Pendidikan dan Guru di Polewali Mandar 2010

Tingkat Pendidikan Sarana Jumlah Siswa Tenaga Pendidik

L P L + P L P L + P

Kelompok Bermain 204* 3,290 3,418 6,708 43 658 701

Tempat Penitipan Anak 25 28 53 0 18 18

Pos PAUD 43 41 84 0 0 0

Satuan PAUD Sejenis 145 178 323 0 73 73

Jumlah 204 3,503 3,665 7,168 43 749 792

Taman Kanak-kanak (TK) 88 2,338 2,326 4,664 0 334 334

Raudatul Atfal (RA) 39 928 936 1,864 0 159 159

Pendidikan Luar Biasa (PLB) 1 0 0 0 0 0 0

Jumlah 128 3,266 3,262 6,528 0 493 493

Sekolah Dasar (SD) 315 27,276 25,707 52,983 1,182 2,313 3,495

Madrasah Ibtidaiyah (MI) 64 3,479 3,257 6,736 303 430 733

Jumlah 379 30,755 28,964 59,719 1,485 2,743 4,228

Sekolah Menengah Pertama (SMP) 56 7,537 8,435 15,972 472 590 1,062

Madrasah Tsanawiyah (MTs) 27 2,018 1,662 3,680 224 217 441

Jumlah 83 9,555 10,097 19,652 696 807 1,503

Sekolah Menengag Atas (SMA) 11 2,656 3,582 6,238 257 194 451

Madrasah Aliyah (MA) 7 871 805 1,676 73 60 133

Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) 18 3,410 3,246 6,656 266 239 505

Jumlah 36 6,937 7,633 14,570 596 493 1,089

Perguruan Tinggi (PT) 4*

Sumber: Dinas Pendidikan Polewali Mandar 2010 (Ket. * = Data Tahun 2009)

Dari Tabel 4 dijelaskan bahwa tingkat pendidikan Sekolah Dasar (SD) yang mempunyai peserta didik terbanyak, di mana tingkat pendidikan yang memerlukan perhatian dan pembinaan maksimal, sehingga dapat mencapai pada tingkat pendidikan dengan kematangan berpikir dan usia produktif untuk bekerja.

(7)

Analisis Situasi Ibu dan Anak Berbasis HAM TAHUN 2011

BAB II | Gambaran Umum Daerah 17

2.4.2 Kesehatan

Tujuan dari Pembangunan kesehatan adalah pencapaian derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya yaitu terwujudnya keadaan sehat fisik-jasmani, rohani-spritual dan social, yang memungkinkan setiap orang dapat hidup produktif secara social dan ekonomis. Untuk mencapai derajat kesehatan ini, pembangunan kesehatan harus menyangkut seluruh kehidupan manusia. Bila pembangunan kesehatan berhasil dengan baik maka akan berdampak langsung dengan kesejahteraan rakyat.

Upaya pemerintah daerah dalam menyediakan fasilitas kesehatan puskesmas, puskesmas pembantu, poskes des termasuk RSUD terus mengalami peningkatan. Tenaga kesehatan seperti dokter dan bidan serta tenaga kesehatan lainnya merupakan sumber daya manusia kesehatan (SDMKes) yang sangat dibutuhkan. Berdasarkan data kesehatan di Kabupaten Polewali Mandar pada tahun 2010 ada 11 dokter spesialis, 57 orang dokter umum, 22 orang dokter gigi, 208 orang bidan, 328 perawat, 19 petugas gizi, 20 sanitarian, 23 a nalisis laboratorium dan bebarapa petugas kesehatan lainnya

Sampai tahun 2010 Kabupaten Polewali Mandar memiliki 2 rumah sakit, yakni Rumah Sakit Umum Daerah dan Rumah Sakit ABRI. Sedangkan jumlah puskesmas sebanyak 20 unit, 59 Pustu dan 58 poskesdes.

2.4.3 Perlindungan Anak

Perlindungan anak adalah segala kegiatan untuk menjamin dan melindungi anak dan hak-haknya agar dapat hidup, tumbuh, berkembang dan berpartisipasi secara optimal sesuai dengan harkat dan martabat serta mendapat perlindungan dari segalah bentuk kekerasan dan diskriminasi.

Menyadari akan hal itu, Pemerintah Kabupaten Polewali Mandar menyusun kebijakan yang memperhatikan kebutuhan dasar anak melalui Peraturan Daerah

(8)

BAB II | Gambaran Umum Daerah 18

No. 5 Tahun 2004 Tentang Pembebasan Biaya Penertiban Akte Kelahiran Un tuk Anak 0-18 tahun tanpa terkecuali, sehingga kebutuhan dasarnya dapat terpenuhi seperti hak mendapatkan warisan, hak mendapatkan pendidikan, dan hak mendapatkan status sosial.

2.4.4 Keluarga Berencana (KB)

Pada tahun 2010 di Kabupaten Polewali Mandar tercatat 35.215 peserta Keluarga Berencana (KB) yang baru. Jumlah ini meningkat dari tahun sebelumnya sebesar 31.024 akseptor. Peningkatan jumlah akseptor terjadi pada perserta KB perempuan yang peningkatannya cukup drastis, dari 3,42% pada tahun 2009 menjadi 88,42% tahun 2010. Sedangkan tahun 2009 peserta KB laki-laki terjadi penurunan dari 96,58% menjadi 11,58% pada tahun 2010.

2.5 Anggaran

2.5.1 Anggaran yang bersumber dari APBD

Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) merupakan rencana keuangan tahunan pemerintah daerah yang dibahas dan disetujui bersama oleh Pemerintah Daerah dan DPRD, dan ditetapkan oleh peraturan daerah. APBD tidak boleh bertentangan dengan kepentingan umum, artinya bahwa rancangan peraturan daerah tentang APBD harus diarah kan agar mencerminkan keberpihakan kepada kebutuhan dan kepentingan masyarakat (publik) dan bukan membebani masyarakat.

APBD Pemerintah Kabupaten Polewali Mandar Tahun Anggaran 20 11 sejumlah Rp.256,606,843,572,- dengan mengalokasikan sebagian pada Dinas Pendidikan sebesar Rp.61.058.070.000, - pada Dinas Kesehatan sebesar Rp.11.303.274.000,- pada Badan Koordinasi Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan Rp.1.707.779.650,- pada Dinas Sosial, Tenaga Kerja & Transmigrasi sebesar Rp.1.247.080.000,- Selanjutnya untuk lebih jelas alokasi Dana APBD Kabupaten Polewali Mandar 2010 dapat dilihat dalam Tabel 5 be rikut.

(9)

Analisis Situasi Ibu dan Anak Berbasis HAM TAHUN 2011

BAB II | Gambaran Umum Daerah 19

Tabel 5

Alokasi Dana APBD Kabupaten Polewali Mandar Tahun 2009 -2011

No SKPD 2009 2010 2011 Selisih (Rp.) Persen (%) Persentase Total APBD 2010 2011 1 Dinas Pendidikan 37.232.265.900 26,025,530,000 61,058,070,000 35,032,540,000 57.38 5.07 23.79 2 Dinas Kesehatan 14.899.185.592 9,299,860,263 11,303,274,000 2,003,410,737 17.72 1.81 4.40 3.a Badan Pemberdayaan Masyarakat Pemerintahan Desa Pemberdayaan Perempuan dan KB - Bid. Pemberdayaan Perempuan

- Bidang Keluarga Berencana

279.075.000

1.083.877.500

1.362.952.500

3.b Badan Koordinasi KB dan PP 1,435,321,760 1.707.779.650 270.457.890 55.45 0.28 0.36

4 Dinas Sosial Tenaga Kerja 1.857.193.500 1,084,177,500 1,247,080,000 162,902,500 13.06 0.21 0.49

5 Dinas Kependudukan dan

Catatan Sipil 1.443.137.386 866,000,000 1,866,000,000 1,000,000,000 53.59 0.17 0.73

6 Rumah Sakit Umum Daerah 5.829.506.595 26,606,313,250 18,652,172,000 256.383.339.985 42.64 5.19 7.27

Total APBDKab. Polewali Mandar 490,394,912,723 512,990,153,557 256,606,843,572 (256,383,309,985) Sumber data: Bappeda Kab. Polewali Mandar Tahun 2011

2.5.2 Anggaran yang bersumber dari Non APBD

Selain dana dari APBD, Pemerintah Daerah Kabupaten Polewali Mandar dalam mendukung program dan kegiatan terkait ibu dan anak, juga mendapat bantuan dana bersumber dari dana Non APBD. Kerjasama Pemerintah Kabupaten Polewali Mandar dengan UNICEF. Pada tahun 2011, Pemerintah Kabupten Polewali Mandar didukung oleh dana hibah dari UNICEF untuk Dinas Pendidikan dengan total alokasi dana sebesar Rp.337.030.000,- Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) sebesar Rp.22.175.000, - Dinas Kesehatan dengan total alokasi dana sebesar Rp.175.925.000,- dan LK2BS dengan alokasi dana sebesar Rp.87.700.000,- Pemkab. Polewali Mandar didukung oleh dana hibah dari UNICEF dapat dilihat pada rincian Tabel 6 berikut.

Tabel 6

Allokasi Dana Non APBD Kabupaten Polewali Mandar dan Unicef, 20 11

Alokasi Tahun 2010 Tahun 2011

Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga 118.255.000 337.030.000 Badan Perencanaan Pembangunan Daerah 258.650.000 22.175.000

Dinas Kesehatan - 175.925.000

LK2BS 88.845.000 87.700.000

Jumlah 465.750.000 662.830.000

(10)

BAB II | Gambaran Umum Daerah 20

2.6 Kebijakan atau Peraturan

Berbagai kebijakan dan peraturan yang telah dikeluarkan dan diimplementasikan di Kabupaten Polewali Mandar sebagai upaya untuk pemenuhan hak khususnya bagi ibu dan anak. Adapun kebijakan dan peraturan: 1. Peraturan Daerah No. 5 Tahun 2004 Tentang Pembebasan Biaya Penertiban

Akta Kelahiran merupakan kebijakan Pemerintah Kabupaten Polewali Mandar agar semua anak usia 0-18 tahun dapat memperoleh akta kelahiran tanpa terkecuali.

2. Peraturan Bupati Nomor 16 tahun 2008 Tentang Pelayanan Kesehatan di Puskesmas dan Rujukan Rawat Jalan Bagi Masyarakat yang Dijamin Pemerintah Kabupaten.

3. Peraturan Daerah (Perda) Nomor 4 Tahun 2009 Ten tang Penyelenggaraan dan Retribusi Administrasi Kependudukan dan Catatan Sipil Perda ini terkait dengan kepemilikan KTP, Kartu Keluarga dan Akta Catatan Sipil antara lain Akta Kematian, Akta Perceraian.

4. Peraturan Daerah No. 5 Tahun 2009 Tentang Pendidikan Gratis merupakan kebijakan Pemerintah Kabupaten Polewali Mandar dimaksudkan agar kebutuhan anak terhadap pendidikan dapat terpenuhi, sehingga mengurangi buta aksara dan kebodohan dan menciptakan generasi bangsa yang mempunyai harkat, martabat, berakhlak mulia dan mempunyai daya saing di era globalisasi.

5. Keputusan Bupati Polewali Mandar No. 139 Tahun 2011 Tentang Penetapan Jumlah Subsidi Sekolah Mengelola Atas, Sekolah Menengah Kejuruan, dan Madrasah Aliyah Kabupaten Polewali Mandar Tahun Anggaran 2011.

(11)

Analisis Situasi Ibu dan Anak Berbasis HAM TAHUN 2011

BAB II | Gambaran Umum Daerah 21

2.7 Profil Ibu dan Anak 2.7.1 Pendidikan

Untuk mendorong peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia, maka fokus perhatian pengelolaan pendidikan ke depan sudah saatnya beralih dari pembangunan fisik ke pengembangan sumber daya manusia yakni pengetahuan , keterampilan, moral dan etika, sehingga pembentukan karakter bangsa dapat terwujud. Pembangunan pendidikan berbasis pada kepentingan anak harus menjadi prioritas karena anak adalah masa depan bangsa. Kondisi pendidikan yang ada di Kabupaten Polewali Mandar dapat digambarkan pada tabel dibawah ini.

Tabel 7

APM Pendidikan Pra Sekolah Usia 4 -6 Tahun di Kab. Polewali Mandar Tahun 2008-2010

Kecamatan

APM Prasekolah 4-6 th (TK-RA/BA)

Tahun 2008 Tahun 2009 Tahun 2010

Capaian Capaian Capaian

Tinambung 40.26 40.26 36,57 Balanipa 37.04 37.04 32,84 Limboro 32.19 32.19 31,55 Tubbi taram 7.08 7.08 7,74 Allu 20.97 20.97 5,90 Campalagian 6.91 6.91 22,03 Luyo 12.73 12.73 8,96 Wonomulyo 30.95 30.95 24,14 Mapilli 18.89 18.89 16,25 Tapango 16.64 16.64 13,08 Matakali 23.40 23.40 14,40 Bulo 8.79 8.79 16,33 Polewali 26.05 26.05 25,38 Binuang 29.20 29.20 17,53 Anreapi 14.81 14.81 12,79 Matangnga 11.74 11.74 11,28 Kab. Polman 11.33 23.82 18,55

Sumber :Hasil Pengolahan Data Sektor

Berdasarkan hasil pengumpulan data sektor pada tahun 2008 dan 2009, Tabel 7 di atas menunjukkan APM Pendidikan Prasekolah di Kab. Polewali

(12)

BAB II | Gambaran Umum Daerah 22

Mandar masih sangat rendah walaupun terdapat kenaikan dari 11.33% tahun 2008 menjadi 23.82% di tahun 2009 dan pada tahun 2010 menjadi 18.55%hal ini menunjukkan bahwa data ini menunjukkan penurunan walau hanya sedikit dibanding tahun sebelumnya. Hal ini menunjukkan adanya keinginan sebahagian orang tua untuk menyekolahkan anaknya ke pendidikan prasekolah. Pada tahun 2010, APM Pendidikan Prasekolah usia 4-6 tahun tertinggi di Kecamatan Tinambung mencapai 36.57%, sedangkan nilai terendah terdapat pada Kecamatan Tutar sebesar 5.90%.

Tabel 8

Angka Partisipasi Murni Sekolah Dasar Usia 7-12 Tahun di Kab. Polewali Mandar Tahun 2008-2010

Kecamatan

APM SD 7-12 Th (SD/MI/PAKET A/ULA)

Tahun 2008 Tahun 2009 Tahun 2010

Capaian Capaian Capaian

L P Total L P Total L P Total

Tinambung 92.2 97.69 94.86 92.0 96.70 94.26 89.57 87.84 88,70 Balanipa 100.9 105.42 103.01 95.6 100.55 97.91 92,00 95.56 93,78 Limboro 85.0 89.04 86.89 82.9 87.28 84.96 87.65 87.48 87,56 Tubbi Taramanu 114.2 107.71 110.96 108.9 104.12 106.53 101.48 99.18 100,33 Allu 93.7 100.32 96.95 98.9 100.43 99.63 109.36 102.46 105,91 Campalagian 97.9 109.39 103.22 94.2 104.75 99.07 94.49 97.29 95,89 Luyo 96.6 96.91 96.74 89.6 97.50 93.31 167.38 158.71 163,05 Wonomulyo 102.5 102.08 102.29 103.4 99.47 101.44 99.00 94.53 96,77 Mapilli 84.9 96.48 90.22 85.3 92.95 88.83 84.74 84.92 84,83 Tapango 95.2 94.65 94.95 94.1 100.79 97.18 96.03 99.52 97,78 Matakali 95.7 93.61 94.73 93.8 92.25 93.06 90.67 90.16 90,42 Bulo 149.8 137.40 143.58 131.3 131.12 131.23 121.65 121.31 121,48 Polewali 90.8 92.45 91.60 77.3 75.57 76.42 93.53 95.82 94,67 Binuang 103.4 102.40 102.92 107.1 101.13 104.18 92.42 89.23 90,82 Anreapi 92.3 89.57 91.00 86.8 88.80 87.74 88.82 89.14 88,98 Matangnga 87.4 99.02 92.84 99.8 105.39 102.41 97.11 107.20 102,15 Kab. Polman 97.42 100.28 98.79 93.60 95.75 94.63 100.37 100.02 100,20

Sumber :Hasil Pengolahan Data Sektor

Dari tabel 8 di atas, Persentase partisipasi sekolah dasar usia 7 -12 tahun di Kab. Polewali Mandar adalah 94.63% tahun 2009 dan 100.20% (data ini belum dilakukan factor koreksi) sehingga capaian lebih dari 100 p ersen di tahun 2010. Berdasarkan tabel di atas, APM SD 7-12 tahun sudah melampaui target nasional sebesar 95%, ini

(13)

Analisis Situasi Ibu dan Anak Berbasis HAM TAHUN 2011

BAB II | Gambaran Umum Daerah 23

menunjukkan bahwa penduduk usia 7 -12 tahun hampir semuanya sudah bersekolah di jenjang sekolah dasar tapi pada tahun 2009 sebesar 9 5,75% mengalami penurunan dari tahun sebelumnya tapi tidak mengalami perbedaan yang sangat menjolok hanya sedikit mengalami penurunan. Pada tahun 20 10, APM Sekolah Dasar usia 7-12 tahun tertinggi di Kecamatan Luyo mencapai 163.05%, sedangkan nilai terendah terdapat pada Kecamatan Mapilli sebesar 84.83%.

Tabel 9

Angka Partisipasi Murni SMP Usia 13 -15 Tahun di Kab. Polewali Mandar Tahun 2008-2010

Kecamatan

APM SMP 13-15 Th (SMP/MTs/PAKET B/WUSTHA)

Tahun 2008 Tahun 2009 Tahun 2010

Capaian Capaian Capaian

L P Total L P Total L P Total

Tinambung 80.36 95.87 87.78 72.28 92.24 81.82 89.01 91.72 90,36 Balanipa 32.76 46.24 38.56 19.49 42.39 29.38 35.93 43.37 39,65 Limboro 31.41 32.68 32.04 34.48 37.62 36.04 28.56 40.48 34,52 Tubbi taram 56.46 55.35 55.90 44.19 42.25 43.21 37.51 34.41 35,96 Allu 56.91 58.38 57.65 53.02 53.23 53.13 43.75 46.15 44,95 Campalagian 70.52 68.75 69.65 54.45 58.38 56.38 50.36 55.77 53,07 Luyo 72.39 79.45 75.88 62.10 71.24 66.62 63.72 70.19 66,95 Wonomulyo 98.29 104.74 101.57 63.34 68.09 65.75 81.34 87.04 84,19 Mapilli 30.07 27.31 28.71 44.04 50.88 47.40 27.13 28.59 27,86 Tapango 37.08 49.77 42.85 44.64 65.90 54.31 42.52 51.58 47,05 Matakali 30.19 31.54 30.88 39.57 37.94 38.75 34.34 37.39 35,86 Bulo 73.08 70.34 71.70 70.59 81.45 75.46 78.32 89.85 84,09 Polewali 81.37 100.30 90.54 85.23 86.32 85.77 75.70 83.37 79,54 Binuang 70.74 46.71 58.13 51.80 56.51 54.09 43.39 42.94 43,17 Anreapi 36.99 34.62 35.87 39.22 37.61 38.40 13.43 30.16 21,80 Matangnga 30.85 54.61 41.03 36.17 54.17 44.66 38.73 52.56 45,65 Kab. Polman 61.70 66.49 64.05 54.09 61.34 57.63 48.98 55.35 52,17

Sumber :Hasil Pengolahan Data Sektor

Dari tabel 9 di atas dapat dilihat bahwa APM SMP Usia 13 -15 Tahun 2009 sebesar 61.34% dan 52.17% pada tahun 2010. Sampai akhir ta hun 2010 masih terdapat 47.38% anak usia 13-15 tahun yang tidak bersekolah di jenjang SMP sederajat, hal ini antara lain disebabkan adanya anak lulus SD/MI sederajat tetapi tidak melanjutkan pendidikan ke SMP/MTs sederajat. Dan tahun 2010 sebesar 52.17% mengalami penurunan dari tahun sebelumnya. Pada tahun 20 10, APM SMP usia 13-15 tahun

(14)

BAB II | Gambaran Umum Daerah 24

tertinggi di Kecamatan Tinambung mencapai 90.36%, sedangkan nilai terendah terdapat pada Kecamatan Anreapi sebesar 21.80%.

Tabel 10

Angka Melek Huruf Penduduk Usia 15 -24 tahun dirinci Per Kecamatan dan Jenis Kelamin di Kabupaten Polewali Mandar Tahun 2008

No KECAMATAN

PENDUDUK USIA 15 -24 THN PENDUDUK BUTA AKSARA USIA 15 - 24 THN PENDUDUK MELEK AKSARA USIA 15 - 24 THN % PENDUDUK MELEK AKSARA USIA 15 - 24 THN

L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P 1 2 3 4 5 =3 + 4 6 7 8=6 + 7 9=3-6 10=4-7 11=5-8 12=(9/3)x100% 13=(10/4)x100% 14=(11/5)x100% 1 Tinambung 2,016 2,141 4,157 89 82 171 1,927 2,059 3,986 95.59 96.17 95.89 2 Balanipa 2,358 2,360 4,718 137 104 241 2,221 2,256 4,477 94.19 95.59 94.89 3 Limboro 1,412 1,485 2,897 83 76 159 1,329 1,409 2,738 94.12 94.88 94.51 4 Tutar 1,309 1,421 2,730 175 265 440 1,134 1,156 2,290 86.63 81.35 83.88 5 Allu 921 959 1,880 79 69 148 842 890 1,732 91.42 92.81 92.13 6 Campalagian 4,555 4,816 9,371 366 318 684 4,189 4,498 8,687 91.96 93.40 92.70 7 Luyo 2,306 2,422 4,728 232 238 470 2,074 2,184 4,258 89.94 90.17 90.06 8 Wonomulyo 3,317 3,457 6,774 109 104 213 3,208 3,353 6,561 96.71 96.99 96.86 9 Mapilli 2,337 2,519 4,856 167 147 314 2,170 2,372 4,542 92.85 94.16 93.53 10 Tapango 1,813 1,886 3,699 207 164 371 1,606 1,722 3,328 88.58 91.30 89.97 11 Matakali 1,644 1,740 3,384 123 106 229 1,521 1,634 3,155 92.52 93.91 93.23 12 Bulo 712 818 1,530 136 156 292 576 662 1,238 80.90 80.93 80.92 13 Polewali 4,004 4,181 8,185 179 143 322 3,825 4,038 7,863 95.53 96.58 96.07 14 Binuang 2,605 2,666 5,271 196 154 350 2,409 2,512 4,921 92.48 94.22 93.36 15 Anreapi 786 772 1,558 79 64 143 707 708 1,415 89.95 91.71 90.82 16 Matangnga 484 475 959 52 40 92 432 435 867 89.26 91.58 90.41 Rata-rata 2,036 2,132 4,169 151 139 290 1,886 1,993 3,879 91.41 92.24 91.83 Minimum 484 475 959 52 40 92 432 435 867 80.90 80.93 80.92 Maksimal 4,555 4,816 9,371 366 318 684 4,189 4,498 8,687 96.71 96.99 96.86

Data Primer PDKBM. Polman 2008

Tabel 10 menunjukkan angka melek huruf 15 -24 tahun dirinci Per Kecamatan, seseuai data PDKBM Tahun 2008 angka melek huruf tertinggi terdapat di Kecamatan Wonomulyo yaitu sebesar 6.774 orang atau 96.86% sedangkan angka terendah terdapat di Kecamatan Bulo sebesar 1.530 orang atau 80.92%. Selanjutnya angka melek huruf penduduk usia 14 -44 tahun dapat dilihat pada Tabel 11 berikut.

(15)

Analisis Situasi Ibu dan Anak Berbasis HAM TAHUN 2011

BAB II | Gambaran Umum Daerah 25

Tabel 11

Angka Melek Huruf Penduduk Usia 14 -44 tahun dirinci Per Kecamatan dan Jenis Kelamin di Kabupaten Polewali Mandar Tahun 2010

No Kecamatan

Penduduk usia 14-44 tahun

buta aksara Jumlah

Penduduk usia 14-44

tahun Jumlah

Pria Wanita Pria Wanita

1 Tinambung 300 281 581 5.142 5.501 10.643 2 Balanipa 657 795 1.452 5.942 6.313 12.255 3 Limboro 359 445 804 3.796 4.268 8.064 4 Tubbitaramanu 573 1.041 1.614 3.369 3.591 6.960 5 Allu 320 400 720 2.633 2.918 5.551 6 Campalagian 1.451 1.675 3.126 12.131 12.989 25.120 7 Luyo 947 1.196 2.143 6.287 6.573 12.860 8 Wonomulyo - - - 9.123 9.579 18.702 9 Mapilli 709 679 1.388 6.431 6.841 13.272 10 Tapango 703 750 1.453 5.132 5.166 10.298 11 Matakali - - - 3.799 3.867 7.666 12 Bulo - - - 1.585 1.492 3.077 13 Polewali 482 516 998 10.386 10.891 21.277 14 Binuang 686 767 1.453 6.828 6.970 13.798 15 Anreapi 345 312 657 2.120 2.078 4.198 16 Matangnga - - - 1.179 1.115 2.294 Total 7.532 8.857 16.389 85.883 90.152 176.035 % buta aksara 8,77 9,82 9,31

Sumber : Data primer PDKBM-MDGs tahun 2009

Dari data tersebut di atas, pada tahun 2010 telah dilaksanak an intervensi penuntasan buta aksara tingkat kecamatan oleh Dinas Pendidikan Provinsi Sulawesi Barat sebanyak 5.000 orang, yang tersebar di 4 Kecamatan yaitu Kecamatan Wonomulyo, Kecamatan Matakali, Kecamatan Bulo dan Kecamatan Matangnga. Dengan intervensi tersebut maka angka buta aksara mengalami penurunan. Selanjutnya angka putus sekolah dapat dilihat pada Tabel 1 2 berikut.

(16)

BAB II | Gambaran Umum Daerah 26

Tabel 12 Angka Putus Sekolah

di Kab. Polewali Mandar Tahun 2008-2010

Kecamatan

Angka Putus Sekolah

Tahun 2008 Tahun 2009 Tahun 2010

Capaian Capaian Capaian

L P Total L P Total L P Total

Tinambung 0.88 0.91 0.89 1.04 0.74 0.89 0.93 0.28 0,60 Balanipa 1.69 0.61 1.17 1.57 1.39 1.49 0.44 0.35 0,39 Limboro 0.99 0.36 0.69 1.10 1.43 1.26 0.85 0.25 0,55 Tubbi taramanu 0.64 0.24 0.44 0.34 0.06 0.20 2.22 2.99 2,61 Allu 0.59 0.49 0.54 0.19 0.38 0.29 0.63 0.56 0,60 Campalagian 1.10 0.39 0.75 1.20 1.03 1.12 1.26 1.06 1,16 Luyo 0.66 0.36 0.51 0.52 0.40 0.46 0.28 0.25 0,26 Wonomulyo 0.03 0.03 0.03 0.09 0.03 0.06 0.27 0.40 0,33 Mapilli 0.37 0.28 0.32 0.15 0.28 0.21 1.04 1.34 1,19 Tapango 0.56 0.53 0.55 0.17 0.25 0.21 0.06 0.00 0,03 Matakali 0.12 0.21 0.17 0.61 0.28 0.46 0.31 0.14 0,22 Bulo 0.59 0.31 0.46 0.10 0.50 0.29 3.58 4.38 3,98 Polewali 0.21 0.05 0.13 0.40 0.16 0.28 0.08 0.08 0,08 Binuang 0.24 0.08 0.16 0.12 0.04 0.08 0.03 0.17 0,10 Anreapi - - - 0.38 0.15 0.28 1.34 0.45 0,89 Matangnga 1.78 0.23 1.01 2.37 0.68 1.55 0.63 0.22 0,42 Kab. Polman 0.59 0.29 0.44 0.58 0.46 0.52 0.87 0.81 0,84

Sumber :Hasil Pengolahan Data Sektor

Tabel 12 di atas menunjukkan capaian bahwa tidak sampai 1% dari total siswa yang putus sekolah, dilihat dari persentase sangatlah kecil, namun dari angka absolutnya ini juga memprihatinkan. Proses belajar mengajar di sekolah serta faktor lingkungan sangatlah mendukung agar siswa dapat terus bersekolah. Pada tahun 2010, angka putus sekolah di Kabupaten Polewali Mandar tertinggi di Kecamatan Bulo mencapai 3.98%, sedangkan terendah terdapat pada Kecamatan Tapango sebesar 0.03%.

(17)

Analisis Situasi Ibu dan Anak Berbasis HAM TAHUN 2011

BAB II | Gambaran Umum Daerah 27

2.7.2 Kesehatan

2.7.2.1 Angka Kematian Ibu (AKI)

Angka Kematian ibu (AKI) adalah salah satu indikator yang dapat memberikan gambaran status kelangsungan hidup di suatu wilayah. AKI diperoleh dari Jumlah Kematian Ibu per 100.000 kelahiran hidup. Angka Kematian ibu di Kab. Polewali Mandar dinyatakan dalam bentuk jumlah karena jumlah kelahiran hidup tidak mencapai 100.000. Di tahun 2007 ada sekitar 6.985 kelahiran hidup dan pada tahun 2008 ada 6.839 kelahiran hidup. Pada tahun 2009 sebanyak 7.172 kelahiran hidup. Dan pada t ahun 2010 ada 7.193 kelahiran hidup. Berdasarkan hasil pengumpulan data sektor dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel. 13

Jumlah Kematian Ibu (AKI) Dirinci Per Kecamatan di Kabupaten Polewali Mandar Tahun 2007 -2010

Kecamatan Jumlah Kematian Ibu

2007 2008 2009 2010 Tinambung 0 0 0 0 Balanipa 2 1 0 1 Limboro 0 0 0 0 Tubbi Taramanu 1 0 1 0 Allu 4 0 0 0 Campalagian 2 3 1 0 Luyo 1 3 3 2 Wonomulyo 0 0 2 1 Mapilli 1 1 1 1 Tapango 0 2 1 1 Matakali 1 2 0 2 Polewali 1 2 1 3 Binuang 1 1 1 2 Anreapi 1 2 0 0 Matangnga 0 0 0 0 Bulo - - 1 0 Polewali Mandar 15 17 12 13

Sumber : Hasil Pengolahan Data Sektor

Berdasarkan tabel 13 di atas, jumlah Kematian ibu di Kab. Polewali Mandar tahun 2007 sebanyak 15 kematian dan pada tahun 2008 mengalami kenaikan menjadi 17 kematian, tahun 2009 turun menjadi 12 kematian dan tahun 2010 naik menajdi 13 kematian. Bila dibandingkan dengan standar

Analisis Situasi Ibu dan Anak Berbasis HAM TAHUN 2011

BAB II | Gambaran Umum Daerah 27

2.7.2 Kesehatan

2.7.2.1 Angka Kematian Ibu (AKI)

Angka Kematian ibu (AKI) adalah salah satu indikator yang dapat memberikan gambaran status kelangsungan hidup di suatu wilayah. AKI diperoleh dari Jumlah Kematian Ibu per 100.000 kelahiran hidup. Angka Kematian ibu di Kab. Polewali Mandar dinyatakan dalam bentuk jumlah karena jumlah kelahiran hidup tidak mencapai 100.000. Di tahun 2007 ada sekitar 6.985 kelahiran hidup dan pada tahun 2008 ada 6.839 kelahiran hidup. Pada tahun 2009 sebanyak 7.172 kelahiran hidup. Dan pada t ahun 2010 ada 7.193 kelahiran hidup. Berdasarkan hasil pengumpulan data sektor dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel. 13

Jumlah Kematian Ibu (AKI) Dirinci Per Kecamatan di Kabupaten Polewali Mandar Tahun 2007 -2010

Kecamatan Jumlah Kematian Ibu

2007 2008 2009 2010 Tinambung 0 0 0 0 Balanipa 2 1 0 1 Limboro 0 0 0 0 Tubbi Taramanu 1 0 1 0 Allu 4 0 0 0 Campalagian 2 3 1 0 Luyo 1 3 3 2 Wonomulyo 0 0 2 1 Mapilli 1 1 1 1 Tapango 0 2 1 1 Matakali 1 2 0 2 Polewali 1 2 1 3 Binuang 1 1 1 2 Anreapi 1 2 0 0 Matangnga 0 0 0 0 Bulo - - 1 0 Polewali Mandar 15 17 12 13

Sumber : Hasil Pengolahan Data Sektor

Berdasarkan tabel 13 di atas, jumlah Kematian ibu di Kab. Polewali Mandar tahun 2007 sebanyak 15 kematian dan pada tahun 2008 mengalami kenaikan menjadi 17 kematian, tahun 2009 turun menjadi 12 kematian dan tahun 2010 naik menajdi 13 kematian. Bila dibandingkan dengan standar

Analisis Situasi Ibu dan Anak Berbasis HAM TAHUN 2011

BAB II | Gambaran Umum Daerah 27

2.7.2 Kesehatan

2.7.2.1 Angka Kematian Ibu (AKI)

Angka Kematian ibu (AKI) adalah salah satu indikator yang dapat memberikan gambaran status kelangsungan hidup di suatu wilayah. AKI diperoleh dari Jumlah Kematian Ibu per 100.000 kelahiran hidup. Angka Kematian ibu di Kab. Polewali Mandar dinyatakan dalam bentuk jumlah karena jumlah kelahiran hidup tidak mencapai 100.000. Di tahun 2007 ada sekitar 6.985 kelahiran hidup dan pada tahun 2008 ada 6.839 kelahiran hidup. Pada tahun 2009 sebanyak 7.172 kelahiran hidup. Dan pada t ahun 2010 ada 7.193 kelahiran hidup. Berdasarkan hasil pengumpulan data sektor dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel. 13

Jumlah Kematian Ibu (AKI) Dirinci Per Kecamatan di Kabupaten Polewali Mandar Tahun 2007 -2010

Kecamatan Jumlah Kematian Ibu

2007 2008 2009 2010 Tinambung 0 0 0 0 Balanipa 2 1 0 1 Limboro 0 0 0 0 Tubbi Taramanu 1 0 1 0 Allu 4 0 0 0 Campalagian 2 3 1 0 Luyo 1 3 3 2 Wonomulyo 0 0 2 1 Mapilli 1 1 1 1 Tapango 0 2 1 1 Matakali 1 2 0 2 Polewali 1 2 1 3 Binuang 1 1 1 2 Anreapi 1 2 0 0 Matangnga 0 0 0 0 Bulo - - 1 0 Polewali Mandar 15 17 12 13

Sumber : Hasil Pengolahan Data Sektor

Berdasarkan tabel 13 di atas, jumlah Kematian ibu di Kab. Polewali Mandar tahun 2007 sebanyak 15 kematian dan pada tahun 2008 mengalami kenaikan menjadi 17 kematian, tahun 2009 turun menjadi 12 kematian dan tahun 2010 naik menajdi 13 kematian. Bila dibandingkan dengan standar

(18)

BAB II | Gambaran Umum Daerah 28

Nasional (MDGs) yaitu 250 per 100.000 kelahiran hidup dikali dengan kelahiran hidup tahun 2007 di Polewali Mandar sebesar 6.985 maka diperoleh jumlah batasan sebesar 17, Namun demikian target ini harus diturunkan sampai 3/4nya ditahun 2015, jadi posisi normalnya adalah hanya sekiatr 5 kematian ibu posisi kematian di Polewali Mandar sebanyak yang hanya 15 kematian masih terlalu tinggi, demikian juga kematian ditahun 2008 dan 2009 masih terlalu tinggi, bila dibandingkan dengan batasan Target MDGs.

2.7.2.2 Angka Kematian Bayi (AKB)

Angka Kematian Bayi adalah Angka Kematian bayi per 1.000 kelahiran hidup yang dapat memberikan gambaran salah satu indikator status kelangsungan hidup di suatu wilayah. Angka Kematian Bayi di Kab. Polewali Mandar per 6.985 kelahiran hidup ditahun 2007 dan per 6.839 kelahiran hidup di tahun 2008 serta 7.172 kelahiran hidup ditahun 2009. Dan tahun 2010 ada 7.193 kelahiran hidup, berdasarkan pengumpulan data sektor dapat dilihat pada tabel 14 berikut:

Tabel 14

Jumlah Kematian Bayi (AKB) Dirinci Per Kecamatan di Kabupaten Polewali Mandar Tahun 2007 -2010

Kecamatan Jumlah Kematian Bayi

2007 2008 2009 2010 Tinambung 0 1 9 5 Balanipa 2 7 8 8 Limboro 0 1 0 0 Tubbi Taramanu 0 2 2 4 Allu 5 4 1 3 Campalagian 11 5 5 7 Luyo 3 6 15 8 Wonomulyo 10 13 12 9 Mapilli 1 1 4 7 Tapango 3 4 4 5 Matakali 3 5 8 10 Polewali 3 4 16 9 Binuang 3 5 11 13 Anreapi 2 3 2 5 Matangnga 0 0 0 1 Bulo - - 1 2 Polewali Mandar 46 61 98 96

(19)

Analisis Situasi Ibu dan Anak Berbasis HAM TAHUN 2011

BAB II | Gambaran Umum Daerah 29

Berdasarkan batasan Capaian Indikator MDGs Angka Kematian Bayi diharapkan berada dibawah 35 per 1000 kelahiran hidup. Dengan jumlah kematian di Kab. Polewali Mandar ditahun 2010 sebanyak 96 dibagi dengan jumlah kelahiran hidup 7.193 di kali 1000 ribu maka diperoleh 13 kematian, masih berada dibawah standar MDGs .

2.7.2.3 Angka Kematian Anak Balita (AKABA)

Angka Kematian Anak Balita (AKABA) adalah Angka Kematian anak balita per 1.000 kelahiran hidup yang dapat memberikan gambaran salah satu indikator status kelangsungan hidup di suatu wilayah. Angka Kematian anak balita di Kab. Polewali Mandar per kelahiran hidup ditahun 2007 -2010 berdasarkan pengumpulan data sektor dapat dilihat pada tabel 15 berikut:

Tabel15

Jumlah Kematian Anak Balita (AKABA) Dirinci Per Kecamatan di Kabupaten Polewali Mandar Tahun 2007 -2010

Kecamatan Jumlah Kematian Anak Balita

2007 2008 2009 2010 Tinambung 0 0 0 0 Balanipa 1 0 0 0 Limboro 0 0 0 0 Tubbi Taramanu 1 1 0 0 Allu 1 0 3 0 Campalagian 0 0 0 1 Luyo 2 0 0 0 Wonomulyo 0 0 0 0 Mapilli 0 0 0 0 Tapango 0 1 0 0 Matakali 0 0 0 0 Polewali 1 0 0 0 Binuang 0 1 0 0 Anreapi 0 0 0 0 Matangnga 0 0 0 0 Bulo - - 0 3 Polewali Mandar 6 3 3 4

(20)

BAB II | Gambaran Umum Daerah 30

2.7.2.4 Balita dengan Bawah Garis Merah (BGM) Tabel 16

Persentase Balita dengan Bawah Garis Merah (BGM) di Kabupaten Polewali Mandar Tahun 2007 -2010

Kecamatan % Balita BGM 2007 2008 2009 2010 Tinambung 1,7 13,6 2.9 2.92 Balanipa 4,2 1,5 5.6 5.63 Limboro 2,2 1,1 3.0 2.84 Tubbi Taramanu 0,5 6,4 3.6 3.34 Allu 4,4 3,2 0.7 2.66 Campalagian 14,6 5,8 3.5 2.38 Luyo 1,2 6,2 3.2 5.36 Wonomulyo 0,7 1,3 1.1 2.76 Mapilli 4,7 1,7 0.8 3.06 Tapango 1,1 5,0 4.1 2.84 Matakali 0,4 1,1 2.2 5.33 Polewali 2,9 0,8 6,4 1.27 Binuang 3,6 3,2 4.0 4.09 Anreapi 3,1 7,9 16.7 0.85 Matangnga 2,7 6,4 6.4 6.12 Bulo - - 3.1 3.22 Polewali Mandar 3,2 3.6 3.8 3.17

Sumber :Hasil Pengolahan Data Sektor

Persentase balita dengan berat badan BGM pada KMS di Kab. Polewali Mandar tahun 2007 adalah 3,2%, dan naik menjadi 3,6% ditahun 2008 dan pada tahun 2009 naik lagi menjadi 3.8%. Serta tahun 2010 turun menjadi 3.17%. atau secara absolute terdapat 780 bali ta BGM dari 24.601 balita ditimbang. Standar Pelayanan Minimal (SPM) sebagai kewenangan wajib yang harus dilaksanakan oleh pemerintah kabupaten untuk BGM yakni kurang dari 5%. Berkaitan dengan hal tersebut, Kabupaten Polewali Mandar pada tahun 2007-2010 masih dibawah target Standar Pelayanan Minimal (SPM).

(21)

Analisis Situasi Ibu dan Anak Berbasis HAM TAHUN 2011

BAB II | Gambaran Umum Daerah 31

2.7.2.5 Anak di Imunisasi Campak Sebelum Usia 1 Tahun

Tabel17

Proporsi Anak di Imunisasi Campak Sebelum Usia 1 Tahun di Kabupaten Polewali Mandar Tahun 2007 -2010

Kecamatan % Imunisasi Campak

2007 2008 2009 2010 Tinambung 73,7 74,05 99.8 80.35 Balanipa 79,6 89,31 65.0 67.04 Limboro 94,8 31,66 86.8 78.97 Tubbi Taramanu 36,6 86,01 0 100.0 Allu 100,0 99,40 92.3 100.0 Campalagian 100,0 60,62 37.8 100.0 Luyo 62,2 83,48 42.0 100.0 Wonomulyo 100,0 100,00 79.1 95.50 Mapilli 43,0 100,00 81.4 83.20 Tapango 79,6 100,00 87.3 100.0 Matakali 100,0 100,00 82.6 87.27 Polewali 100,0 99,66 78.1 97.67 Binuang 84,2 84,31 100 94.83 Anreapi 100,0 54,55 71.9 100.0 Matangnga 22,7 85,12 9.7 89.81 Bulo - - 100 100.0 Polewali Mandar 73,5 85,12 75.3 92.44

Sumber :Hasil Pengolahan Data Sektor

Persentase anak usia 1 tahun yang diimunisasi Campak di Kab. Polewali Mandar pada tahun 2007 adalah 73,5 % dan pada tahun 2008 adalah 85,1 2%, telah berada diatas target SPM yaitu 80 %, namun pada tahun 2009 turun dibawah standar SPM yaitu hanya tercapai 75,3%, Di tahun 2010 mengalami kenaikan menjadi 92.44%, atau tercampak 7.388 bayi dari 7.992 bayi nyang ditargetkan. Pencapaian tersebut dapat juga menunjukkan pencapaian target imunisasi lengkap, karena sebelum usia 9 bulan bayi biasanya sudah mendapatkan di imunisasi lainnya yaitu BCG, Polio, DPT dan hepatitis.

(22)

BAB II | Gambaran Umum Daerah 32

2.7.2.6 Berat Bayi Lahir Rendah (BBLR)

Tabel18

Persentase Berat Bayi Lahir Rendah (BBLR) di Kabupaten Polewali Mandar tahun 2007 -2010

Kecamatan % BBLR 2007 2008 2009 2010 Tinambung 3,48 0,99 3.51 4,61 Balanipa 0,97 2,51 2.36 2.86 Limboro 0,95 0,53 1.47 1.04 Tubbi Taramanu 3,19 4,53 2.80 0.64 Allu 0,93 1,87 1.89 3.39 Campalagian 2,42 0,26 0.74 2.24 Luyo 1,28 2,92 2.70 1.44 Wonomulyo 3,51 4,27 3.19 4.54 Mapilli 1,08 0,39 0.39 0.81 Tapango 1,48 3,44 0.74 1.04 Matakali 1,63 2,90 3.32 3.65 Polewali 2,58 2,86 1.95 3.28 Binuang 6,72 1,52 3.35 4.01 Anreapi 0,00 1,49 1.94 1.00 Matangnga 1,22 1,25 3.51 4.23 Bulo - - 0.71 9.66 Polewali Mandar 2,09 2,21 2.15 2.95

Sumber:Hasil Pengolahan Data Sektor

Persentase Bayi menurut berat badan sewaktu lahir di Kab. Polewali Mandar pada tahun 2007 sebesar 2,09 %, tahun 2008 sebes ar 2,21 %, ditahun 2009 ditemukan sebesar 2.15%. Dan tahun 2010 terdapat 2.95%, Atau kalau diasumsikan bahwa dalam setiap 100 Kelahiran terdapat 2 -3 bayi yang lahir dengan BBLR. Atau juga secara absolut dari 7.193 bayi lahir hidup pada tahun 2010 terdapat 212 bayi yang lahir dengan BBLR. Oleh karena itu harus ditangani seluruhnya sesuai dengan target SPM.

(23)

Analisis Situasi Ibu dan Anak Berbasis HAM TAHUN 2011

BAB II | Gambaran Umum Daerah 33

2.7.2.7 Status Gizi Balita

Status gizi balita di Kabupaten Polewali Mandar terbagi atas 4 kategori, yakni; status gizi buruk, kurang, baik, dan stat us gizi lebih baik.

Tabel 19

Status Gizi Balita Kabupaten Polewali Mandar Tahun 2010

No Puskesmas Jumlah Balita Status Gizi Gizi Buruk % Gizi

Kurang % Gizi Baik %

Gizi Lebih % 1 Binuang 1,787 7 0.39 49 2.74 1,725 96.53 6 0.34 2 Polewali 991 0 - 20 2.02 966 97.48 5 0.50 3 Massenga 1,284 1 0.08 49 3.82 1,230 95.79 4 0.31 4 Pekkabata 2,482 19 0.77 172 6.93 2,284 92.02 7 0.28 5 Anreapi 917 1 0.11 10 1.09 900 98.15 6 0.65 6 Matakali 2,287 1 0.04 60 2.62 2,222 97.16 4 0.17 7 Wonomulyo 3,214 12 0.37 56 1.74 3,138 97.64 8 0.25 8 Kebunsari 809 0 - 40 4.94 765 94.56 4 0.49 9 Pelitakan 1,920 13 0.68 28 1.46 1,870 97.40 9 0.47 10 Mapilli 2,450 24 0.98 41 1.67 2,377 97.02 8 0.33 11 Campalagian 2,469 9 0.36 24 0.97 2,419 97.97 17 0.69 12 Batupanga 2,792 7 0.25 66 2.36 2,716 97.28 3 0.11 13 Pambusuang 2,818 13 0.46 72 2.56 2,731 96.91 2 0.07 14 Tinambung 2,260 6 0.27 51 2.26 2,199 97.30 4 0.18 15 Tutallu 1,730 6 0.35 97 5.61 1,622 93.76 5 0.29 16 Limboro 1,203 6 0.50 20 1.66 1,168 97.09 9 0.75 17 Matangnga 236 3 1.27 9 3.81 203 86.02 21 8.90 18 Tutar 701 17 2.43 20 2.85 649 92.58 15 2.14 19 Bulo 941 5 0.53 32 3.40 898 95.43 6 0.64 20 Katumbangan 1,323 3 0.23 15 1.13 1,303 98.49 2 0.15 Jumlah 34,614 153 0.44 931 2.69 33,385 96.45 145 0.42

Sumber: Dinas Kesehatan Kab. Polman 2010

Berdasarkan tabel 19 di atas dapat dilihat bahwa gizi buruk pada tahun 2010 tertinggi di Puskesmas Mapilli (Kec. Mapilli) sebesar 24 balita atau 0.98% dan jumlah terendah terdapat pada Puskesmas Kebunsari (Kec. Wonomulyo) sebesar 0 balita. Sedangkan status gizi lebih, jumlah tertinggi terdapat di Puskesmas Matangnga (Kec. Matangnga) sebesar 21 balita atau 2.14% dan terendah di Puskesmas Katumbangan (Kec. Campalagian) sebanyak 2 balita atau 0.15% dan Puskesmas Pambusuang (Ke c. Balanipa) sebanyak 2 balita atau 0.07%. (tambah keterangan perbandingan 2009)

(24)

BAB II | Gambaran Umum Daerah 34

2.7.2.8 Balita yang Naik Berat Badannya Sesuai Garis Pertumbuhan

Tabel20

Persentase Balita yang Naik Berat Badannya Sesuai Garis Pertumbuhan di Kabupaten Polewali Mandar Tahun 2007-2010

Kecamatan % Naik Sesuai Garis Pertumbuhan

2007 2008 2009 2010 Tinambung 56,96 85,84 69.4 75.84 Balanipa 88,67 77,66 50.0 88.60 Limboro 49,53 56,14 44.8 52.79 Tubbi Taramanu 59,90 77,46 57.5 70.73 Allu 58,55 58,62 44.4 57.72 Campalagian 48,94 54,47 22.0 56.40 Luyo 86,72 87,65 50.8 74.40 Wonomulyo 67,17 66,04 54.1 78.49 Mapilli 50,98 62,80 30.9 67.62 Tapango 82,95 80,10 52.1 73.96 Matakali 65,91 72,08 45.0 68.25 Polewali 75,77 74,53 75.2 92.82 Binuang 66,29 65,34 45.2 68.69 Anreapi 88,63 71,17 49.0 60.26 Matangnga 59,84 73,71 31.1 73.98 Bulo - - 21.4 61.39 Polewali Mandar 68,17 71,37 47.2 73.85

Sumber:Hasil Pengolahan Data Sektor

Persentase balita yang naik berat badannya sesuai garis pertumbuhan dari seluruh balita yang ditim bang di Kab. Polewali Mandar pada tahun 2007 adalah 68,17%, pada tahun 2008 naik menjadi 70,59% dan pada tahun 2009 berat badan balita mengalami penurunan sebanyak 47,2%, tetapi di tahun 2010 mengalami kenaikan menjadi 73.85%, namun demikian capaian kenaikan ini belum juga mencapai target SPM 80%.

(25)

Analisis Situasi Ibu dan Anak Berbasis HAM TAHUN 2011

BAB II | Gambaran Umum Daerah 35

2.7.2.9 Cakupan Kunjungan Bayi

Tabel21

Persentase Cakupan Kunjungan Bayi di Kabupaten Polewali Mandar Tahun 2007 -2010

Kecamatan % Kunjungan Bayi

2007 2008 2009 2010 Tinambung 100,0 97,02 84.2 88.55 Balanipa 100,0 93,72 79.8 72.85 Limboro 100,0 94,41 96.1 87.44 Tubbi Taramanu 85,7 62,14 49.0 44.93 Allu 84,2 88,79 77.1 80.26 Campalagian 100,0 98,96 68.8 83.80 Luyo 80,6 92,71 83.8 100 Wonomulyo 100,0 98,36 85.5 97.40 Mapilli 100,0 93,10 95.8 92.49 Tapango 100,0 97,94 60.5 83.84 Matakali 98,5 81,03 80.3 84.32 Polewali 95,4 93,39 85.4 83.02 Binuang 100,0 99,81 83.5 92.63 Anreapi 100,0 95,02 79.0 83.58 Matangnga 100,0 95,00 52.3 73.15 Bulo - - 59.0 85.16 Polewali Mandar 96,6 93,60 79.19 84.55

Sumber :Hasil Pengolahan Data Sektor

Persentase Cakupan kunjungan bayi di kab. Polewali Mandar pada tahun 2007 sebesar 96,6 % dan pada tahun 2008 sedikit turun menjadi 94,60%, pada tahun 2009 mengalami penurunan menjadi 79.19%. Dan naik ditahun 2010 yaitu menjadi 84.55%. Hal ini bila diasumsikan bahwa dalam setiap 100 bayi usia dibawah 1 tahun hanya terdapat 10 -20 bayi yang belum mendapatkan kunjungan untuk mendapatkan pelayanan sesuai standar. Cakupan tersebut sudah mencapai Target SPM yakni 90 %.

(26)

BAB II | Gambaran Umum Daerah 36

2.7.2.10 Cakupan Pemberian Vitamin A pada Balita

Tabel22

Persentase Cakupan Pemberian Vitamin A pada Balita di Kabupaten Polewali Mandar Tahun 2007 -2010

Kecamatan % Pemberian Vitamin A

2007 2008 2009 2010 Tinambung 97,1 91,65 91.22 90.21 Balanipa 95,7 95,16 76.77 75.93 Limboro 100,0 97,55 96.01 69.76 Tubbi Taramanu 95,7 88,91 75.20 63.42 Allu 99,2 98,03 96.01 93.49 Campalagian 81,6 87,13 88.51 85.54 Luyo 97,1 95,91 84.00 81.09 Wonomulyo 96,9 98,63 99.62 95.67 Mapilli 83,3 81,96 80.27 86.08 Tapango 99,3 97,92 98.37 84.61 Matakali 100,0 93,02 100.0 92.39 Polewali 100,0 97,23 98.21 100 Binuang 95,5 92,82 92.45 95.50 Anreapi 100,0 90,58 92.13 100 Matangnga 90,0 88,36 89.58 66.96 Bulo - - 83.00 100 Polewali Mandar 93,0 92,83 90.74 87.19

Sumber :Hasil Pengolahan Data Sektor

Tabel 22 di atas memberikan gambaran persentase pemberian vitami n A pada tiap kecamatan, dari 16 Kecamatan sudah mencapai target lebih dari 80%. Dari hasil pengumpulan data sektoral MDGs diatas, menunjukkan bahwa pemberian vitamin A dosis tinggi telah mencapai target dalam pelaksanaan program pemerintah yakni pemberian kapsul vitami n A secara periodik pada bulan Pebruari dan Agustus.

(27)

Analisis Situasi Ibu dan Anak Berbasis HAM TAHUN 2011

BAB II | Gambaran Umum Daerah 37

2.7.2.11 Cakupan Pemberian ASI Ekslusif

Tabel 23

Persentase Cakupan Pemberian ASI Eksl usif di Kabupaten Polewali Mandar Tahun 2007 -2010

Kecamatan % Pemberian ASI Ekslusif

2007 2008 2009 2010 Tinambung 0,0 38,61 54.0 49.46 Balanipa 0,0 17,51 48.2 53.75 Limboro 43,2 15,98 8.5 45.38 Tubbi Taramanu 29,1 31,16 29.7 39.13 Allu 39,1 38,83 48.4 34.63 Campalagian 80,8 28,79 37.5 75.84 Luyo 0,0 26,44 20.2 50.50 Wonomulyo 50,3 59,68 43.3 67.99 Mapilli 42,2 0,00 26.5 20.51 Tapango 19,6 23,06 18.0 52.18 Matakali 71,8 3,43 24.9 74.09 Polewali 46,2 56,06 39.4 38.96 Binuang 57,3 44,59 46.3 65.16 Anreapi 1,9 23,00 40.0 87.56 Matangnga 58,9 53,27 72.9 44.44 Bulo - - 62.7 86.26 Polewali Mandar 41,0 32,49 39.7 55.22

Sumber :Hasil Pengolahan Data Sektor

Dari hasil pengumpulan data sektoral MDGs di atas menunjukkan bahwa masih kurangnya ibu yang melakukan pemberian ASI ekslusif pada bayinya selama 6 Bulan. Persentase cakupan pemberian ASI ekslusif di Kab. Polewali Mandar pada tahun 2007 sebesar 41 % dan tahun 2008 sebesar 32% serta tahun 2009 sedikit mengalami kenaikan menjadi 39.7%, Ditahun 20 10 terus naik menjadi 55,22%. Walaupun demikian presentasi pemberian ASI ekslusif masih jauh dari target SPM yakni 80 %.

(28)

BAB II | Gambaran Umum Daerah 38

2.7.2.12 Desa/Kelurahan Universal Child Immunization (UCI) Tabel 24

Jumlah Desa/Kelurahan Universal Child Immunization (UCI) di Kabupaten Polewali Mandar Tahun 2007 -2010

Kecamatan Jumlah Desa UCI Jumlah Desa

2010 % 2007 2008 2009 2010 Desa UCI 2010 Tinambung 0 0 6 6 8 75.00 Balanipa 0 4 4 4 11 36.36 Limboro 0 6 8 8 11 72.73 Tubbi Taramanu 0 0 0 0 13 0.00 Allu 5 5 7 7 8 87.50 Campalagian 0 8 6 6 18 33.33 Luyo 0 0 3 3 11 27.27 Wonomulyo 4 6 12 14 14 100 Mapilli 8 14 7 7 12 58.33 Tapango 0 6 9 9 14 64.29 Matakali 1 4 6 6 7 85.71 Polewali 2 6 9 9 9 100 Binuang 0 5 7 7 10 70 Anreapi 0 2 3 3 5 60 Matangnga 0 1 0 0 7 0 Bulo - - 7 7 9 77.78 Polewali Mandar 20 67 94 96 167 57.83

Sumber:Hasil Pengolahan Data Sektor

Sampai dengan tahun 2010, hanya ada 4 kecamatan yang mencapai target SPM diatas 80%, yaitu Kec. Polewali, Matakali, Wonomulyo, Allu. Hal ini disebabkan karena beberapa faktor diantaranya: Ketersediaan vaksin dan tempat penyimpanan vaksin, kondisi geografis yang sulit dijangkau serta, penyebaran tenaga yang belum merata. Disamping itu kepercayaan orang tua bayi bahwa bayi sampai usia sekitar 3 -6 bulan tidak boleh turun dari rumah karena masyarakat menganggap bayi masih terlalu lemah dan akan cepat sakit kalau bertemu dengan orang lain dalam lingkungannya.

(29)

Analisis Situasi Ibu dan Anak Berbasis HAM TAHUN 2011

BAB II | Gambaran Umum Daerah 39

2.7.2.13 Pertolongan Persalinan oleh Bidan Atau Tenaga Kesehatan yang Memiliki Kompetensi Kebidanan

Tabel 25

Cakupan Pertolongan Persalinan oleh Bidan Atau Tenaga Kesehatan yang Memiliki Kompetensi Kebidanan

di Kabupaten Polewali Mandar Tahun 2007 -2010

Kecamatan % Pertolongan Persalinan oleh Nakes

2007 2008 2009 2010 Tinambung 91,3 79,68 90.3 90.12 Balanipa 64,5 67,47 77.4 60.22 Limboro 87,3 86,18 100 82.40 Tubbi Taramanu 44,8 38,92 43.9 41.55 Allu 60,4 97,00 67.6 80.28 Campalagian 50,5 62,72 67.6 82.49 Luyo 54,4 57,02 68.1 62.85 Wonomulyo 90,4 94,89 93.4 97.95 Mapilli 57,7 50,84 88.4 88.85 Tapango 57,8 54,84 57.2 68.91 Matakali 82,0 80,87 79.3 85.43 Polewali 74,2 85,03 97.2 91.13 Binuang 77,0 74,50 80.5 97.12 Anreapi 78,4 76,36 73.3 79.62 Matangnga 43,6 44,07 52.2 63.72 Bulo - - 56.8 91.18 Polewali Mandar 68,7 71,87 77.17 81.94

Sumber : Hasil Pengolahan Data Sektoral

Persentase cakupan pertolongan persalinan oleh bidan atau tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan di Kab. Polewali Mandar pada tahun 2007 sebesar 68,7%, dan pada tahun 2008 naik menjadi 72% serta naik lagi ditahun 2009 menjadi 77.17% dan naik lagi ditahun 2010 menajdi 81.94% dari Target 90%. Salah satu faktor terjadinya peningkatan persalinan oleh tenaga kesehatan adalah bertambah jumlah bidan yang ditempatkan di desa.

(30)

BAB II | Gambaran Umum Daerah 40

2.7.2.14 Kunjungan K4

Tabel 26

Cakupan Kunjungan K4 di Kababupaten Polewali Mandar Tahun 2007-2010 Kecamatan % Kunjungan K4 2007 2008 2009 2010 Tinambung 90,5 76,33 73.7 82.80 Balanipa 61,0 83,22 98.4 77.28 Limboro 91,2 92,04 93.7 95.58 Tubbi Taramanu 49,5 52,32 63.5 51.97 Allu 78,3 79,33 84.3 88.77 Campalagian 57,8 65,01 75.2 100.0 Luyo 67,6 63,79 72.4 71.06 Wonomulyo 83,9 84,38 86.3 79.49 Mapilli 51,6 54,45 81.5 89.49 Tapango 89,7 75,60 84.0 90.20 Matakali 69,6 70,06 84.1 77.87 Polewali 77,0 78,23 75.8 73.48 Binuang 70,1 77,57 76.1 80.72 Anreapi 83,4 89,55 100 81.02 Matangnga 75,6 51,69 63.0 61.81 Bulo - - 75.0 83.33 Polewali Mandar 71,5 73,19 80.31 81.34

Sumber : Hasil Pengolahan Data Sektor

Persentase ibu hamil yang melakukan pemeriksaan kehamilan yang memenuhi K4 di Kab. Polewali Mandar pada tahun 2007 sebesar 71,5% dan tahun 2008 sedikit naik yaitu sebesar 73,19 %, serta naik lagi ditahun 2009 menjadi 80.31%, ditahun 2010 hanya mencapa i 81.34% dari target 95 %. atau dengan kata lain belum semua ibu hamil memeriksakan ke hamilannya secara lengkap.

(31)

Analisis Situasi Ibu dan Anak Berbasis HAM TAHUN 2011

BAB II | Gambaran Umum Daerah 41

2.6.2.15 Pelayanan Nifas

Tabel 27

Cakupan Pelayanan Nifas di Kabupaten Polewali Mandar Tahun 2007 – 2010

Kecamatan % Pelayanan Nifas

2007 2008 2009 2010 Tinambung 64,6 75,21 80.6 76.13 Balanipa 32,2 64,99 80.1 73.30 Limboro 92,2 84,56 95.1 81.17 Tubbi Taramanu 51,8 40,97 38.3 48.79 Allu 54,0 60,98 71.4 80.62 Campalagian 49,5 63,85 63.7 76.44 Luyo 78,7 77,13 91.5 78.87 Wonomulyo 85,0 89,30 84.8 85.93 Mapilli 52,5 63,19 88.9 78.75 Tapango 61,1 57,59 58.4 71.85 Matakali 78,8 69,28 78.0 79.13 Polewali 68,7 72,83 84.6 77.24 Binuang 81,9 79,26 81.9 87.38 Anreapi 86,7 81,43 70.5 70.62 Matangnga 56,4 62,83 26.5 69.03 Bulo - - 53.3 67.65 Polewali Mandar 65,8 70,84 73.6 77.16

Sumber: Hasil Pengolahan Data Sektor

Pasa tahun 2010 Persentase pelayanan nifas kunjungan yang kedua kali pmeriksaaan untuk cakupan Kabupaten Polewali Mandar telah berada telah tercapai 77.16%, Kalau dilihat per kecamatan, hampir keseluruhan kecamatan capaiannya tekah berada diatas 70%, kecu ali kecamatan Matanganga dan Bulo berada dibawah 70% yaitu masing-masing 69.65% dan 67.65%.

(32)

BAB II | Gambaran Umum Daerah 42

2.7.2.16 Komplikasi Kebidanan yang Ditangani

Tabel 28

Cakupan Komplikasi Kebidanan yang Ditangani di Kabupaten Polewali Mandar Tahun 2007-2010

Kecamatan % Komplikasi Kebidanan yang ditangani

2007 2008 2009 2010 Tinambung 74,0 81,19 62.07 100 Balanipa 43,6 82,91 62.00 100 Limboro 19,1 48,24 64.37 100 Tubbi Taramanu 17,3 50,00 66.67 42.17 Allu 63,9 66,67 75.00 93.75 Campalagian 35,3 47,76 70.65 85.49 Luyo 47,2 73,73 62.64 100 Wonomulyo 32,6 81,37 68.33 100 Mapilli 21,1 60,26 66.67 100 Tapango 23,3 41,41 80.19 64.86 Matakali 38,0 81,25 61.11 100 Polewali 25,2 100,00 67.83 100 Binuang 67,1 94,66 83.39 100 Anreapi 54,6 93,18 93.18 100 Matangnga 20,3 58,33 75.00 100 Bulo - - 84.62 88.24 Polewali Mandar 37,5 72,25 69.45 93.03

Sumber: Hasil Pengolahan Data Sektor

Persentase komplikasi kebidanan yang ditangani di Kab. Polewali Mandar pada tahun 2007 sebesar 37,5 % dan pada tahun 2008 mengalami peningkatan menjadi 72.25%, serta pada tahun 2009 hanya tercapai sekitar 69.45% ditahun 2010 mengalami peningkatan menjadi 93,03% melebih targetnya adalah 80%.

(33)

Analisis Situasi Ibu dan Anak Berbasis HAM TAHUN 2011

BAB II | Gambaran Umum Daerah 43

2.7.2.17 Prevalensi Malaria

Tabel 29

Prevalensi Malaria di Kabupaten Polewali Mandar Tahun 2007-2010.

Kecamatan Prevalensi Malaria

2007 2008 2009 2010 Tinambung 15 19 2 4.03 Balanipa 55 47 0 0.83 Limboro 0 0 0 6.48 Tubbi Taramanu 3 3 0 0 Allu 0 0 0 1.67 Campalagian 21 0 8 0.19 Luyo 20 22 0 0.37 Wonomulyo 31 13 25 0 Mapilli 0 0 0 0 Tapango 0 0 0 0 Matakali 42 11 0 1.41 Polewali 6 34 8 2.01 Binuang 72 0 2 0 Anreapi 0 0 0 0 Matangnga 0 0 0 0 Bulo - - 5 0 Polewali Mandar 21 12 5 1.14

Sumber : Hasil Pengolahan Data Sektor

Dari tabel 29 di atas menunjukkan bahwa di Kabupaten Polewali Mandar pada tahun 2007 prevalensi malaria mencapai 21 kasus per 10.000 penduduk dan pada tahun 2008 terjadi penurunan prevalensi malaria yaitu 12 kasus per 10.000 penduduk. Dan pada tahun 2009 terjadi lagi penurunan menjadi 5 per 10.000 penduduk. Dan tur un lagi ditahun 2010 yaitu menjadi 1.41, keberhasilan ini tidak terlepas dari program pencegahan dan penanggungalan malaria yang dicanangkan pemerintah kabupaten polewali Mandar melalu foggingisasi kasus -kasus malaria yang ditemukan.

(34)

BAB II | Gambaran Umum Daerah 44

2.7.2.18 Penderita Malaria yang Mendapat Pengobatan efektif

Tabel 30

Penderita Malaria yang Mendapat Pengobatan efektif di Kabupaten Polewali Mandar tahun 2007 -2010

Kecamatan

Penderita Malaria yang mendapat pengobatan efektif

2007 2008 2009 2010 Tinambung 59,4 12,50 100 100 Balanipa 6,0 0,00 - 100 Limboro 0,0 0,0 - 100 Tubbi Taramanu 0,0 0,00 - 0 Allu 0,0 0,0 - 100 Campalagian 0,0 0,0 100 100 Luyo 20,8 0,00 - 100 Wonomulyo 70,5 60,71 100 0 Mapilli 0,0 0,0 - 0 Tapango 0,0 0,0 - 0 Matakali 38,1 0,00 - 100 Polewali 51,7 8,43 100 45.45 Binuang 91,2 0,0 100 0 Anreapi 0,0 0,0 - 0 Matangnga 0,0 0,0 - 0 Bulo - - 100 100 Polewali Mandar 46,3 11,82 100 86.67

Sumber: Hasil Pengolahan Data Sektor

Jumlah penderita malaria positif yang diobati secara efektiftahun 2007 sebesar 46,3% dan pada tahun 2008 turun menjadi 11,82% serta pada tahun 2009 semua penderita malaria positif dapat diobati seluruhnya (100%) . Sementara itu ditahun 2010 hanya 86.67 %. Capaian ini menunjukkan jumlah penderita malaria yang mendapat pengobatan secara efektif telah dapat dilakukan dengan baik oleh Puskesmas dan sarana kesehatan lainnya.

(35)

Analisis Situasi Ibu dan Anak Berbasis HAM TAHUN 2011

BAB II | Gambaran Umum Daerah 45

2.7.2.19 Prevalensi TB

Tabel 31

Prevalensi TB di Kabupaten Polewali Mandar Tahun 2007 -2010

Kecamatan Prevalensi TB 2007 2008 2009 2010 Tinambung 18.6 24.2 16.6 20.61 Balanipa 14.5 21.0 10.7 18.73 Limboro 12.5 14.1 9.0 9.42 Tubbi Taramanu 0.0 9.9 2.5 3.83 Allu 11.3 12.8 4.0 7.51 Campalagian 5.5 11.2 9.6 12.81 Luyo 7.4 8.6 10.5 13.11 Wonomulyo 8.1 14.4 11.3 12.59 Mapilli 10.3 9.0 8.4 6.25 Tapango 8.8 4.4 9.2 11.63 Matakali 9.1 12.5 9.5 9.39 Polewali 14.6 22.6 9.1 12.95 Binuang 15.2 16.3 18.4 7.21 Anreapi 12.1 20.8 7.6 16.18 Matangnga 6.1 20.4 10.1 5.99 Bulo 3.42 Polewali Mandar 10.4 14.6 10.2 11.56

Sumber: Hasil Pengolahan Data Sektor

Pada tabel 31 di atas, prevalensi TBC tahun 2007 sebanyak 10,4 per 10.000 penduduk, dan naik di tahun 2008 menjadi sebesar 14,6 per 10.000 penduduk, serta pada tahun 2009 turun menjadi 10,2 per 10.000 penduduk. Dan ditahun 2010 naik menjadi 11.56 per 10.0 00 penduduk. Angka ini masih cukup rendah bila dibandingkan dengan angka perkiraan kasus pertahunnya sebesar 210 per 10.000 penduduk

(36)

BAB II | Gambaran Umum Daerah 46

2.7.2.20. Angka Kematian TB

Tabel 32

Angka Kematian TB di Kabupaten Polewali Mandar Tahun 2007-2010

Kecamatan Angka Kematian TB

2007 2008 2009 2010 Tinambung 0.96 0.00 0.0 0.90 Balanipa 0.41 0.00 0.41 0 Limboro 0.57 0.00 0.0 0 Tubbi Taramanu 0.00 0.00 0.0 0 Allu 0.00 0.00 0.0 0.83 Campalagian 0.20 0.00 0.59 0.57 Luyo 0.00 0.41 0.41 0.37 Wonomulyo 0.00 0.00 0.0 0.22 Mapilli 0.62 0.00 0.0 0.37 Tapango 0.00 0.00 0.0 0 Matakali 1.51 0.00 0.0 0 Polewali 1.25 0.00 0.0 0 Binuang 0.00 0.00 0.0 0 Anreapi 1.10 0.00 0.0 0 Matangnga 0.00 0.00 2.03 0 Polewali Mandar 0.46 0.03 0.16 0.23

Sumber : Hasil Pengolahan Data Sektor

Pada tabel 32 di atas, menunjukkan Angka Kematian TB pada tahun 2007 sebesar 0,45 per 10.000 penduduk. Sedangkan pada tahun 2008 Angka Kematian TB terjadi penurunan sebesar 0,03 per 10.000 penduduk. Ditahun 2009 dan 2010 angka kematian penderita TB per 10 penduduk masing-masing 0.16 dan 0.23.

(37)

Analisis Situasi Ibu dan Anak Berbasis HAM TAHUN 2011

BAB II | Gambaran Umum Daerah 47

2.7.2.21 Angka Penemuan Pasien TB-BTA+

Tabel 33

Persentase Angka Penemuan Pasien TB -BTA+ di Kabupaten Polewali Mandar Tahun 2007 -2010

Kecamatan % Angka Penemuan Pasien TB-BTA+

2007 2008 2009 2010 Tinambung 52,3 99,58 8.84 9.82 Balanipa 21,7 84,43 11.45 8.92 Limboro 18,9 51,02 10.06 4.49 Tubbi Taramanu 0,0 23,60 50.00 1.82 Allu 46,0 53,37 8.33 3.58 Campalagian 11,3 40,22 11.19 6.10 Luyo 21,5 34,95 16.25 6.24 Wonomulyo 27,2 58,58 9.65 6.00 Mapilli 29,7 19,24 17.50 2.97 Tapango 18,6 16,18 12.03 5.54 Matakali 40,8 45,34 11.05 4.47 Polewali 55,6 72,11 14.47 6.08 Binuang 84,9 72,13 11.82 3.43 Anreapi 57,7 88,68 10.29 7.70 Matangnga 29,3 87,29 19.23 2.85 Bulo - - 11.67 1.65 Polewali Mandar 33,9 53,85 11.63 5.49

Sumber : Hasil Pengolahan Data Sektor

Persentase angka penemuan pasien tuberkolosis BTA positif baru di Kab. Polewali Mandar pada tahun 2007 adalah sebanyak 33,9 % dan pada tahun 2008 adalah 53,85 % serta tahun 2009 turun menjadi 11,63% dan turun lagi ditahun 2010 yaitu hanya 5.49% dari 8.319 jumlah kasus yang diperkirakan di tahun 2010.

(38)

BAB II | Gambaran Umum Daerah 48

2.7.2.22 Angka Kesembuahan Pasien Baru Tuberkolosis (AKP-TB) Tabel34

Angka Kesembuahan Pasien Baru Tuberkolosis (AKP -TB) di Kabupaten Polewali Mandar Tahun 2007-2010

Kecamatan % Angka Kesembuhan Pasien TB

2007 2008 2009 2010 Tinambung 87,0 86.96 93.33 97.14 Balanipa 100,0 100.0 90.48 92.31 Limboro 71,4 71.43 63.16 87.50 Tubbi Taramanu 0 0 37.50 75.00 Allu 100,0 100 71.43 100.0 Campalagian 100,0 91.67 90.70 77.55 Luyo 90,9 90.91 64.71 96.30 Wonomulyo 91,7 91.31 85.71 92.00 Mapilli 80,0 80.00 83.33 83.33 Tapango 37,5 28.57 83.33 94.74 Matakali 76,5 75.00 80.00 94.74 Polewali 80,4 87.18 77.55 86.15 Binuang 95,8 100 97.44 98.15 Anreapi 90,9 90.91 80.00 85.71 Matangnga 100,0 100 62.50 100.0 Bulo - - 0.00 71.43 Polewali Mandar 86,7 88.24 82.98 90.05

Sumber : Hasil Pengolahan Data Sektor

Angka kesembuhan pasien baru TB pada tahun 2007 adalah sebanyak 86,7% dari target 80% sedangkan pada tahun 2008 sebesar 88,24% dan tahun 2009 sedikit turun menjadi 82,98% dan ditahun 2010 angka penyembuhan dapat mencapai 90.05% dari 412 pasien yang diobati.

(39)

Analisis Situasi Ibu dan Anak Berbasis HAM TAHUN 2011

BAB II | Gambaran Umum Daerah 49

2.7.2.23 Angka Kesakitan Penyakit Kusta

Tabel35

Angka Kesakitan Penyakit Kusta

di Kabupaten Polewali Mandar Tahun 2007-2010

Kecamatan % Angka Kesakitan Kusta

2007 2008 2009 2010 Tinambung 7,2 6,18 9.9 5.38 Balanipa 3,3 1,65 5.3 4.44 Limboro 6,2 8,46 15.7 5.89 Tubbi Taramanu 0,6 0,62 1.2 0.55 Allu 6,4 3,20 8.8 5.01 Campalagian 2,6 2,55 7.6 2.68 Luyo 2,5 8,56 21.9 5.99 Wonomulyo 1,2 1,89 5.9 2.87 Mapilli 3,1 1,24 8.0 2.57 Tapango 2,4 6,31 8.2 2.79 Matakali 0,5 3,01 10.5 1.88 Polewali 1,9 3,73 9.3 2.37 Binuang 2,6 1,85 5.5 1.64 Anreapi 1,1 3,29 2.2 1.08 Matangnga 0,0 0,00 0.0 0.00 Bulo - - 2.7 2.32 Polewali Mandar 2,7 3,45 8.4 2.88

Sumber: Hasil Pengolahan Data Sektor

Dari tabel 35 di atas menunjukkan bahwa di Kab. Polewali Mandar pada tahun 2007 angka kesakitan kusta 2,7 kasus per 10.000 penduduk dan pada tahun 2008 angka kesakitan kusta 3,45 kasus per 10.000 penduduk, serta tahun 2009 terjadi peningkatan kasus menjadi 8.4 kasus per 10.000 penduduk. Jadi pada tahun 2009 di Kab. Polewali Mandar dengan jumlah penduduk 371.420 jiwa terdapat 128 penderita kusta. Jika dibandingkan pada tahun 2007 angka kesakitan kusta 2,7 kasus per 10.000 penduduk. Dan pada Tahun 2009 meningkat menjadi 315 kasus. Ditahun 2010 angka kesakitan mengalami penurunan menjadi 2.88 per 10.000 penduduk (114 kasus kusta).

Gambar

Tabel  12  di atas menunjukkan capaian bahwa tidak sampai 1% dari total siswa  yang  putus  sekolah,  dilihat  dari  persentase  sangatlah  kecil,  namun  dari  angka  absolutnya  ini  juga  memprihatinkan
Tabel 22 di atas memberikan gambaran persentase pemberian vitami n A  pada  tiap  kecamatan,  dari  16  Kecamatan  sudah  mencapai  target  lebih  dari  80%
Tabel Persentase Pengurus Organisasi Politik Menurut Jenis Kelamin di    Kabupaten Polewali Mandar Tahun 2008-2010

Referensi

Dokumen terkait

Model terbaik adalah hasil pemodelan dari metode RKU yang ditambahkan peubah boneka pada data presipitasi GCM dengan time lag berdasarkan bentuk model yang lebih

Tujuan : Untuk mengetahui aktivitas antioksidan rebusan daun sambang getih secara in vivo dengan mengukur kadar MDA plasma mencit yang diberi perlakuan dengan

Masjid Jami Nurul Farah Masjid Al-Islam RS-PELNI Masjid Al-kheir SDN 01,03 petamburan Pos Forkabi 1.. JAKARTA TIMUR Pos FPI. Rusun Petamburan

Berdasar latar belakang yang telah dijelaskan di atas maka permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini adalah “Apakah Penggunaan Fotonovela Materi Pokok Virus

dan inspirasi setiap kegiatan, pendidikan akan menempati posisi strategis melampaui pendidikan lainnya yang tidak bersumber pada kitab suci.[82] Konsep ini mempertegas bahwa

Bersesuaian dengan ojektif kajian, iaitu untuk mengenal pasti tahap penguasaan para pelajar dalam memahami dan menguasai frasa al-idhāfah ataupun frasa aneksi ini,

Sebutkan tujuan dari Program Ekonomi Gerakan Benteng yang dipelopori oleh Dr. Dalam rangka upaya pembebasan Irian barat, dikeluarkan Trikora yang dilaksanakan dalam 3 fase,

Walaupun tidak ada perberbedaan pad hari ke-21, jika di lihat perbedaan rata rata dari ke dua kelompok tersebut yaitu nilai rata rata salep binahong dosis 50% yaitu 15,67 dan