• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. pengelolaannya juga sangat mudah. Setelah beroperasi telah

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. pengelolaannya juga sangat mudah. Setelah beroperasi telah"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

40 BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Perusahaan

Tokopedia adalah ensiklopedia toko-toko online Indonesia dengan wujud sebuah mal online yang mempertemukan para penjual dengan pembeli dan memungkinkan terjadinya transaksi jual beli online dengan lebih aman dan nyaman.Membuka toko online di Tokopedia tidak dipungut biaya, dan pengelolaannya juga sangat mudah. Setelah beroperasi www.tokopedia.com telah menjadi salah satu online marketplace dengan tingkat pertumbuhan yang sangat pesat di Indonesia walaupun usianya masih seumur jagung, baik dalam jumlah anggota, toko online aktif, jumlah produk hingga jumlah transaksi pembelian dan penjualan setiap harinya Tokopedia sudah mampu bersaing di pasar marketplace Indonesia, selain mempunyai metode transaksi yang berbeda dari pesaingnya Tokopedia mampu terus maju dalam persaingan bisnis e-commerce. Selain itu Tokopedia juga berusaha untuk menjadi perusahaan internet yang mampu menjadi ikon Indonesia di mata dunia, seperti Google dari Amerika atau Alibaba dari China.

PT Tokopedia didirikan oleh William Tanuwijaya dan Leontinus Alpha Edison pada tanggal 6 Februari 2009, sedangkan Tokopedia.com dibuka untuk public betapada tanggal 17 Agustus 2009.Tokopedia menerima pendanaan awal sebesar Rp. 2,5 miliar dari PT Indonusa Dwitama dan setelah kesuksesan awal, Tokopedia menerima dana investasi lebih lanjut dari East Ventures,

(2)

perusahaan yang berbasis di Singapura yang berfokus terhadap investasi kepada bisnis internet yang sedang berkembang. Kemudian pada tanggal 19 April 2011, pihak Tokopedia mengumumkan bahwa CyberAgent Ventures dari Jepang turut melakukan investasi kepada Tokopedia.

Dalam hal ini Tokopedia memiliki visi ke depan yakni membangun Indonesia lebih baik lewat internet dan juga misi untuk memberdayakan masyarakat dengan memberikan kesempatan dan dukungan agar berhasil di sektor usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) dan membuka jutaan lapangan kerja di Indonesia.

4.2 Gambaran Umum Responden

Dalam penelitian ini profil responden dikategorikan berdasarkan jenis kelamin, usia, pendidikan terakhir, dan lama bekerja di PT Tokopedia.

4.2.1 Profil Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Dari 60 responden yang bekerja di PT Tokopedia, didapatkan sebanyak 29 responden (48%) berjenis kelamin laki-laki dan sisanya 31 responden (52%) berjenis kelamin perempuan. Jadi karyawan perempuan di perusahaan ini sedikit lebih banyak dibandingkan dengan yang laki-laki.

(3)

Gambar 4.1: PERBANDINGAN RESPONDEN BERDASARKAN JENIS KELAMIN

4.2.2 Profil Responden Berdasarkan Usia

Dari 60 responden yang bekerja di PT Tokopedia terdapat 45 responden (75%) yang berusia antara 21 – 25 tahun dan sisanya sebanyak 15 responden (25%) berusia di antara 26 – 30 tahun. Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa PT Tokopedia memiliki karyawan yang masih produktif.

(4)

Gambar 4.2: PERBANDINGAN RESPONDEN BERDASARKAN USIA

4.2.3 Profil Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir

Dari 60 responden yang bekerja di PT Tokopedia terdapat 5 responden (8.3%) berpendidikan D3, 52 responden (86.7%) berpendidikan S1 dan 3 responden (5%) berpendidikan S2. Dapat disimpulkan bahwa mayoritas karyawan di PT Tokopedia berpendidikan S1.

(5)

Gambar 4.3: PERBANDINGAN RESPONDEN BERDASARKAN PENDIDIKAN TERAKHIR

4.2.4 Profil Responden Berdasarkan Lama Bekerja

Dari 60 responden yang bekerja di PT Tokopedia terdapat 27 responden (45%) yang bekerja di bawah 1 tahun, 18 responden (30%) yang bekerja antara 1 – 2 tahun, 8 responden (13.3%) yang bekerja antara 2 – 3 tahun, 4 responden (6.7%) yang bekerja antara 3 – 4 tahun, dan 3 responden (5%) yang bekerja lebih dari 4 tahun. Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa PT Tokopedia merupakan perusahaan start up yang masih berkembang.

(6)

Gambar 4.4: PERBANDINGAN RESPONDEN BERDASARKAN LAMA BEKERJA

4.3 Uji Asumsi dan Kualitas Instrumen Penelitian

Pengujian instrumen data dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan program SPSS versi 20. Hasil uji asumsi dan kualitas instrumen penelitian akan dijelaskan dalam subbab di bawah ini.

4.3.1 Uji Validitas

Uji validitas menggunakan tingkat kepercayaan sebesar 95% dimana derajat kebebasan (df) = n – k, dengan n yaitu jumlah responden yang digunakan dalam penelitian ini dan k yaitu jumlah variabel bebas yang ada. Dalam uji validitas ini didapat n sebanyak 60 responden, sehingga df = 58. Sehingga didapat

rtabel = 0.254

(7)

1. Valid jika -r(α, n-k) ≥ r ≥ r(α, n-k) atau signifikansi < 0.05. 2. Tidak valid jika -r(α, n-k) ≤ r ≤ r(α, n-k) atau signifikansi > 0.05.

a. Uji Validitas Instrumen Penelitian Budaya Organisasi (X1)

Setelah menghitung koefisien korelasi Pearson untuk setiap item terhadap skor total pada hasil kuesioner variabel budaya organisasi, didapatkan data sebagai berikut:

Tabel 4.1: TABEL KOEFISIEN KORELASI PEARSON INSTRUMEN PENELITIAN BUDAYA ORGANISASI

Berdasarkan data dalam tabel hasil uji korelasi Pearson yang dihasilkan di atas, nilai koefisien korelasi Pearson (rhitung) setiap indikator budaya organisasi lebih besar dari pada rtabel = 0.254. Dapat disimpulkan bahwa

(8)

seluruh pertanyaan yang terdapat dalam kuesioner variabel budaya organisasi dinyatakan valid karena seluruh rhitung > rtabel.

b. Uji Validitas Instrumen Penelitian Lingkungan Kerja (X2)

Setelah menghitung koefisien korelasi Pearson untuk setiap item terhadap skor total pada hasil kuesioner variabel lingkungan kerja, didapatkan data sebagai berikut:

Tabel 4.2: TABEL KOEFISIEN KORELASI PEARSON INSTRUMEN PENELITIAN LINGKUNGAN KERJA

Berdasarkan data dalam tabel hasil uji korelasi Pearson yang dihasilkan di atas, nilai koefisien korelasi Pearson (rhitung) setiap indikator lingkungan kerja lebih besar dari pada rtabel = 0.254. Dapat disimpulkan bahwa seluruh

(9)

pertanyaan yang terdapat dalam kuesioner variabel lingkungan kerja dinyatakan valid karena seluruh rhitung > rtabel.

c. Uji Validitas Instrumen Penelitian Kinerja (Y)

Setelah menghitung koefisien korelasi Pearson untuk setiap item terhadap skor total pada hasil kuesioner variabel kinerja, didapatkan data sebagai berikut:

Tabel 4.3: TABEL KOEFISIEN KORELASI PEARSON INSTRUMEN PENELITIAN KINERJA

Berdasarkan data dalam tabel hasil uji korelasi Pearson yang dihasilkan di atas, nilai koefisien korelasi Pearson (rhitung) setiap indikator kinerja lebih

(10)

besar dari pada rtabel = 0.254. Dapat disimpulkan bahwa seluruh pertanyaan yang terdapat dalam kuesioner variabel kinerja dinyatakan valid karena seluruh rhitung > rtabel.

4.3.2 Uji Reliabilitas

Setelah semua instrumen penelitian dinyatakan valid, maka langkah selanjutnya adalah melakukan uji reliabilitas. Perhitungan koefisien reliabilitas dilakukan dengan metode Alpha-Cronbach. Dasar pengambilan keputusan sebagai:

1. Jika ralpha positif dan ralpha > rtabel maka pernyataan dinyatakan reliabel. 2. Jika ralpha negatif dan ralpha < rtabel maka pernyataan dinyatakan tidak

reliabel.

a. Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian Budaya Organisasi (X1)

Tabel 4.4: TABEL KOEFISIEN KORELASI ALPHA INSTRUMEN PENELITIAN BUDAYA ORGANISASI

Berdasarkan data hasil uji reliabilitas pada tabel di atas, maka dapat disimpulkan bahwa data untuk instrumen penelitian budaya organisasi dinyatakan reliabel karena ralpha = 0.862 > rtabel = 0.254.

(11)

b. Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian Lingkungan Kerja (X2)

Tabel 4.5: TABEL KOEFISIEN KORELASI ALPHA INSTRUMEN PENELITIAN LINGKUNGAN KERJA

Berdasarkan data hasil uji reliabilitas pada tabel di atas, maka dapat disimpulkan bahwa data untuk instrumen penelitian lingkungan kerja dinyatakan reliabel karena ralpha = 0.460 > rtabel = 0.254.

c. Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian Kinerja (Y)

Tabel 4.6: TABEL KOEFISIEN KORELASI ALPHA INSTRUMEN PENELITIAN KINERJA

Berdasarkan data hasil uji reliabilitas pada tabel di atas, maka dapat disimpulkan bahwa data untuk instrumen penelitian kinerja dinyatakan reliabel karena ralpha = 0.891 > rtabel = 0.254.

(12)

4.3.3 Uji Asumsi Klasik a. Uji Normalitas

Uji ini dilakukan untuk mengetahui apakah sebuah model regresi yang dihasilkan memiliki disribusi normal atau tidak. Dasar pengambilan keputusan untuk uji normalitas adalah sebagai berikut:

1. Jika sig. > α maka data berdistribusi normal 2. Jika sig. < α maka data berdistribusi tidak normal

Tabel 4.7: TABEL HASIL UJI KOLMOGOROV-SMIRNOV

Setelah dilakukan uji statistik non parametrik Kolmogorov-Smirnov didapatkan nilai Asym.Sig sebesar 0.487 yang lebih besar dari nilai α = 0.05, maka data untuk model regresi ini berdistribusi normal.

b. Uji Multikolinearitas

Tujuan uji multikoliniearitas adalah menguji apakah pada sebuah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas.

(13)

Tabel 4.8: TABEL KOEFISIEN REGRESI LINEAR BERGANDA

Didapatkan nilai Tolerance sebesar 0.806 dan VIF adalah 1.241 untuk variabel X1 dan X2. Maka dapat diputuskan bahwa tidak terjadi

multikolinearitas karena masing-masing nilai Tolerance lebih besar daripada 0.10 dan VIF lebih kecil dari 10.

c. Uji Autokorelasi

Bertujuan untuk melihat adanya korelasi suatu pengamatan dengan pengamatan sebelumnya.

Tabel 4.9: TABEL MODEL SUMMARY REGRESI LINEAR BERGANDA

Didapat nilai dw sebesar 1.666. Mengacu pada tabel nilai Durbin-Watson didapat nilai dl sebesar 1.514 untuk k = 2 dan n = 60, dengan k adalah banyaknya variabel bebas dan n banyaknya responden. Dapat disimpulkan

(14)

bahwa tidak terdapat autokorelasi karena nilai dw berada pada rentang (4 -

dl) < dw <dl atau 1.514 < dw < 2.486.

d. Uji Heteroskeditas

Sebuah model regresi dikatakan baik jika tidak terjadi Heteroskedastisitas. (Santoso, 2012:238). Pengujian homoskedastisitas di antaranya dengan melihat pola sebaran data antara nilai prediksi (ŷi = f(x))

dengan nilai residual (e = yi – ŷi). Apabila sebaran data terlihat acak, tidak mengikuti suatu pola tertentu seperti mengumpul, menyempit dan kemudian melebar, dapat disimpulkan bahwa dalam data pengamatan bersifat homoskedastisitas.

(15)

Karena sebaran data dilihat tidak membentuk suatu pola tertentu dan menyebar baik di atas maupun di bawah angka 0 dari sumbu Y maka dapat disimpulkan tidak terjadi heteroskeditas dalam model regresi ini.

4.4 Analisis Regresi dan Pengujian Hipotesis

Pada subbab ini, peneliti akan memaparkan hasil analisis regresi linear berganda yang diproses dengan menggunakan SPSS versi 20 dan juga hasil pengujian dari data analisis regresi yang ada.

4.4.1 Analisis Regresi Linear Berganda

Analisis regresi bertujuan untuk mengetahui hubungan antar variabel bebas dengan variabel terkait. Menurut Sumardjoko (2011:86), dasar pengambilan keputusan dalam uji regresi adalah jika nilai Fhitung > Ftabel, maka hipotesis diterima. Artinya variabel bebas berpengaruh terhadap variabel terkait. Sebaliknya jika Fhitung < Ftabel, maka hipotesis ditolak. Artinya variabel bebas tidak berpengaruh terhadap variabel terkait.

(16)

Tabel 4.10: TABEL KOEFISIEN REGRESI LINEAR BUDAYA ORGANISASI

(X1) DAN LINGKUNGAN KERJA (X2) TERHADAP KINERJA (Y)

Berdasarkan tabel 4.10 diperoleh persamaan regresi linear berganda sebagai berikut:

Y = 7.353 + 0.351 X1 + 0.361 X2

Adapun interpretasi dari persamaan regresi linear tersebut adalah:

β0= 7.353 menyatakan bahwa jika X1 dan X2 tetap (tidak mengalami

perubahan), maka nilai konsistensi Y sebesar 7.353.

β1 = 0.351 menyatakan bahwa jika budaya organisasi ditingkatkan maka

kinerja karyawan akan meningkat dengan asumsi lingkungan kerja konstan.

(17)

β2 = 0.361 menyatakan bahwa jika lingkungan kerja meningkat, maka kinerja karyawan akan mengalami peningkatan dengan asumsi budaya kerja konstan.

4.4.2 Pengujian Hipotesis Pertama (Uji t)

Bunyi hipotesis pertama yang diajukan adalah “Terdapat pengaruh antara budaya organisasi (X1) terhadap kinerja (Y) karyawan pada PT Tokopedia”.

Berdasarkan analisis regresi linear berganda diketahui bahwa koefisien regresi dari variabel X1 1) adalah sebesar 0.351 atau bernilai positif, sehingga dapat

dikatakan bahwa X1 berpengaruh positif terhadap Y. Untuk mengetahui pengaruh

tersebut signifikan atau tidak, selanjutnya nilai koefisien regresi linear berganda β1

ini diuji signifikansinya.

Langkah-langkah uji signifikansi koefisien regresi atau disebut uji t adalah sebagai berikut:

 Hipotesis

H0 : β1 = 0, tidak terdapat pengaruh antara X1 dan Y H1 : β1 ≠ 0, terdapat pengaruh antara X1 dan Y

Tingkat kepercayaan 95%, α = 5%

 Kriteria pengujian

H0 diterima jika -t(α/2, n-k-1) ≤ t ≤ t(α/2, n-k-1) atau signifikansi > 0.05 H0 ditolak jika -t(α/2, n-k-1) ≥ t ≥ t(α/2, n-k-1) atau signifikansi < 0.05 ttabel = t(α/2, n-k-1) = t(0.025, 57) = 2.002

(18)

Berdasarkan analisis dengan alat bantu SPSS versi 20 diperoleh thitung sebesar 4.024 dengan signifikansi 0.000.

 Keputusan uji

H0 ditolak, karena thitung > ttabel atau 4.024 > 2.002 dan nilai signifikansi 0.000 < 0.050.

 Kesimpulan

Budaya organisasi (X1) berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja

(Y) dengan selang kepercayaan sebesar 95%.

4.4.3 Pengujian Hipotesis Kedua (Uji t)

Bunyi hipotesis kedua yang diajukan adalah “Terdapat pengaruh antara

lingkungan kerja (X2) terhadap kinerja (Y) karyawan pada PT Tokopedia”.

Berdasarkan analisis regresi linear berganda diketahui bahwa koefisien regresi dari variabel X2 2) adalah sebesar 0.361 atau bernilai positif, sehingga dapat

dikatakan bahwa X2 berpengaruh positif terhadap Y. Untuk mengetahui pengaruh

tersebut signifikan atau tidak, selanjutnya nilai koefisien regresi linear berganda β2

ini diuji signifikansinya.

Langkah-langkah uji signifikansi koefisien regresi atau disebut uji t adalah sebagai berikut:

(19)

 Hipotesis

H0 : β2= 0, tidak terdapat pengaruh antara X2 dan Y H2 : β2 ≠ 0, terdapat pengaruh antara X2 dan Y

Tingkat kepercayaan 95%, α = 5%

 Kriteria pengujian

H0 diterima jika -t(α/2, n-k-1) ≤ t ≤ t(α/2, n-k-1) atau signifikansi > 0.05 H0 ditolak jika -t(α/2, n-k-1) ≥ t ≥ t(α/2, n-k-1) atau signifikansi < 0.05 ttabel = t(α/2, n-k-1) = t(0.025, 57) = 2.002

 Perhitungan

Berdasarkan analisis dengan alat bantu SPSS versi 20 diperoleh thitung sebesar 2.208 dengan signifikansi 0.031.

 Keputusan uji

H0 ditolak, karena thitung > ttabel atau 2.208 > 2.002 dan nilai signifikansi 0.031 < 0.05.

 Kesimpulan

Lingkungan kerja (X2) berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja

(20)

4.4.4 Pengujian Hipotesis Ketiga (Uji F)

Bunyi hipotesis ketiga yang diajukan adalah “Terdapat pengaruh antara budaya organisasi (X1) dan lingkungan kerja (X2) secara simultan terhadap kinerja

(Y) karyawan pada PT Tokopedia”. Berdasarkan analisis regresi linear berganda diketahui bahwa koefisien regresi dari masing-masing variabel bebas bernilai positif, sehingga dapat dikatakan bahwa variabel X1 dan X2 berpengaruh positif

terhadap Y. Untuk mengetahui pengaruh tersebut signifikan atau tidak, selanjutnya uji keberartian regresi linear berganda (uji F) sebagai berikut:

 Hipotesis

H0 : β1 = β2 = 0

H3 : β1 dan β2 tidak sama dengan nol

Tingkat kepercayaan 95%, α = 5%

 Kriteria pengujian

H0 diterima jika -F(k, n-k) ≤ F ≤ F(k, n-k) atau signifikansi > 0.05 H0 ditolak jika -F(k, n-k) ≥ F ≥ F(k, n-k) atau signifikansi < 0.05 Ftabel = F(k, n-k) = F(2, 58) = 3.156

 Perhitungan

Berdasarkan analisis dengan alat bantu SPSS versi 20 diperoleh Fhitung sebesar 17.939 dengan signifikansi 0.000.

(21)

 Keputusan uji

H0 ditolak, karena Fhitung > Ftabel atau 17.939 > 3.156 dan nilai signifikansi 0.000 < 0.050.

 Kesimpulan

Budaya organisasi (X1) dan lingkungan kerja (X2) berpengaruh positif

secara simultan dan signifikan terhadap kinerja (Y) dengan selang kepercayaan 95%.

Gambar

Gambar 4.2: PERBANDINGAN RESPONDEN BERDASARKAN USIA
Gambar 4.3: PERBANDINGAN RESPONDEN BERDASARKAN PENDIDIKAN  TERAKHIR
Gambar 4.4: PERBANDINGAN RESPONDEN BERDASARKAN LAMA BEKERJA
Tabel 4.1: TABEL KOEFISIEN KORELASI PEARSON INSTRUMEN  PENELITIAN BUDAYA ORGANISASI
+7

Referensi

Dokumen terkait

Diera awal kemerdekaan, Pancasila merupakan sebuah ideologi nasional dengan menempatkan makna yang terkandung dalam kelima sila Pancasila didalam Pembukaan Undang-undang

Sebagai contoh lain, di dalam pemetaan penggunaan lahan pun diperlukan gabuangan antara interpretasi citra dan pekerjaan teresterial. Untuk ketelitiannya, tidak ada cara yang

Setelah melakukan serangkaian kegiatan penelitian dan berhasil mengumpulkan data, melakukan analisa terhadap data yang didapatkan dan memunculkan temuan-temuan penelitian,

maksimal dalam proses pengelolaan asset daerah, SIMBADA belum mampu menjadi alat kerja secara keseluruhan bagi proses pengelolaan asset atau barang milik daerah

Governance dalam setiap kegiatan usaha Bank pada seluruh tingkatan atau jenjang organisasi. 5) Direksi dalam penyelenggaraan tugas yang bersifat strategis

Survey GPS untuk pemantauan penurunan muka tanah yang dilakukan di Jakarta ini telah dilakukan tiga belas kali dimulai dari tahun 1997 sampai dengan tahun 2011, seperti

Inkubasi tabung mikrosentrifus kedua selama 10 menit pada temperatur ruang (bolak-balikkan tabung 2-3 kali selama masa inkubasi) untuk melisis sel-sel darah

Pada simulasi perpindahan panas, simulasi dilakukan pada fire tube (pipa api) boiler dan media yang digunakan adalah gas yang di panaskan oleh bahan bakar kayu