• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERANAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM PENINGKATAN MUTU PEMBANGUNAN. OIeh : Husni. Abstrak

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERANAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM PENINGKATAN MUTU PEMBANGUNAN. OIeh : Husni. Abstrak"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

PERANAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM PENINGKATAN MUTU PEMBANGUNAN

OIeh : Husni

Abstrak

Makalah bertujuan untuk mengetahui keberadaan pemberdayaan masyarakat dalam peningkan pembangunan, melalui metode library research. Dari pembahasan dapat disimpulkan bahwa pemberdayaan masyarakat dalam peningkatan pembangunan dapat memberikan arahan pencapaian sasaan dan tujuan pembangunan masyarakat secara opmal dan berkelanjutan. Terarah jelas dijadikan sebagai landasan untuk mengendalikan dan mengevaluasi tingkat keberhasilan.

Kata kunci: pemberdayaan, masyarakat dan pembangunan

1. Pendahuuan 1.1 Latar Bakang

Teori pembangunan dalam perkembangan menjadi semakin kmpleks dan semakin tidak terikat satu disiplin ilmu (Bjom, 1982). Dinamika teori pembangunan tersebut tidak terlepas dari pemahaman terhadap kompleks dari pemahaman terhadap konsep pembangunan yang bersifat terbuka ujungnya. Pengalaman selama ini menunjukan bahwa implementasi konsep pembangunan ternyata telah banyak merubah kondisi kehidupan masyarakat. Pada sebagian komunitas, pmbangunan telah mengantarkan kehidupan masyarakat menjadi lebih baik bahkan sebagian dapat dikatakan berlebihan, sementara komunitas lainnya pembangunan justru mengantarkan mereka pada kondisi yang menyensarakan dimana angka penganggran, kemiskinan, menjadi semakin bertambah sejalan dengan proses pembangunan yang dijalankan oleh pemerintah. Oleh karena itu pemahaman terhadap pembangunan hendaklah selalu bersifat dinamis, karena setiap saat selalu akan muncul masalah-masalah baru. Pilihan pendekatan

(2)

pembangunan yang berorientasi pada pertumbuhan ekonomi bukan saja telah mengakibatkan berbagai bentuk ketimpangan social tetapi juga menimbulkan berbagai persoalan lain seperti timbulnya akumulasi nilai-nilai hedoristik, ketidak pedulian sosial, erosi ikatan kekeluargaan dan kekerabatan, lebih dari itu pendekatan pembangunan itu menyebabkan ketergantungan masyarakat terhadap birokrasi-birokrasisentralistik yang memiliki daya absorsi sumber daya yang sangat besar, namun tidak mmeiliki kepekaan terhadap kebutuhan lokal dan secara sistematis telah mematikan inisiatif masyarakat local untuk memecahkan masalah-masalah yang mereka hadapi (Korten, 1987). Program-program pembangunan yang disediakan harus memenuhi kebutuhna masyarakat, jangan hanya memuaskan beberapa pihak saja tetapi harus diupayakan terhadap hbungan timbal balik bagi pihak yang menyusun program pembangunan dan masyarakat sebagai pihak yang mendapat pelayanan dan manfaat dari pembangunan tersebut

1.2 Tujuan Penulisan

Penulisan makalah ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pemberdayaan masyarakat dalam pembangunan.

2. Metode Penuhsan

Penulisan makalah ini menggunakan metode tinjauan literatur (library research).

3. Pembahasan

Dalam mewujudkan tujuan pembangunan masyarakat terdapat paling sedikit empat jenis strategi:

a. Strategi pembangunan b. Strategi kesejahteraan

c. Strategi yang tanggap terhadap kebutuhan masyarakat

d. Strategi terpadu atau strategi yang menyeluruh (Rahajo Adisasmita. 2006)

Pada dasarnya strategi pembangunan masyarakat adalah mirip dengan strategi pembnagunan pedesaan. Azas atau karakteristik masyarakat adalah

(3)

memiliki sifat semangat masyarakat bergotong royong dan saling tolong menolong, tidak bersifat individualitas, membangun secara bersama-sama, pelibatan anggota masyarakat atau peran serta masyaakat adalah besar. Demikian pula pada masyarakat pedesaan, oleh karena itu strategi pembangunan masyarakat atau community development dapat dikembangkan sebagai mekanisme perencanaan pembangunan yang befsifat bottom-up yang melibatkan peran serta masyarakat dalam berbagai kegiatan perencanaan dan pembangunan perkotaan. Dalam pemerintahan yang disentralistik seperti sekaraig, dimana otonomi daerah telah dilaksanakan secara luas ternyata masih menghada banyak kendala, diantaranya dana pembangunan reatif terbatas di samping kendala operasional dan fungsional lainnya, maka untuk mengatasi berbagai hambatan dalam pelaksanaan otoda tersebut. Salah satu strategi adalah mengembangkan dan menerapkan model community development atau model pembangunan masyarakat yang dapat diterima masyarakat luas (acceptable) dan dapat dalaksanakan dengan baik (lmplemehtable). Strategi adalah cara yang dilakukan untuk mencapai sasaran atau tujuan yang telah ditetapkan. Sebagai langkah-langkah pelaksanaan diperlukan serangkaian kebijakan (policy formulation method and technique). Strategi untuk seluruh pembangunan adalah mewujudkan keadilan dan kemakuran, sedangkan kebijakan untuk membangun sektor adalah mengatasi berbagai hambatan dan kendala yang dihadapi. Adapun tujuan pembangunan dapat durumuskan, sebagai berikut:

1. Terdapatnya kondisi umumyang mendotong pembangunan.

2. Termanfaatkannya potensi sumber daya manusia sehingga memberikan manfaat bagi pembangunan oleh pemerintah setempat (yang bersangkuata), dunia usaha dan masyarakat umum.

3. Terlaksananya sejumlah investigasi dalam berbagai sector

4. Terlaksananya langkah-langkah dalam melaksanakan kemudi dan dorongan bagi kegiatan dan investasi swastasektx.

Secara teknis perbedaan antara strategi dan kebijakan hanya terletak dalam ruang lingkup. Strategi merupakan siasat memenang suatu peperangan sedangkan kebijakan merupakan siasat untuk memenangkai suatu pertempuran,

(4)

sering kedunya dipersatukan menjadi “strategi kebijakan”. Strategi kebijaksanaan pembangunan pedesaan diarahkan kepada:

1. Pengembangan kelembagaan yang dapat mempercepat proses modernisasi perekonomian masyarakat pedesaan melalui pengembangan agribisnis, jaringan kerja produksi dan jaminan pemasaran

2. Peningkatan investigasi dalam pengembangan, sumber daya manusia yang dapat mendorong produktiftas, kewiraswastaan dan ketahanan social masyarakat pedesaan.

3. Peningkatan ketersediaan pelayanan prasarana dan sarana pedesaan untuk mendukung proses produksi, pengolahan, pemasaran dan pelayanan social masyarakat.

4. Peningkatan kapasitas masyarakat dalam pengolahan lahan untuk menompang kegiatan usaha ekonomi masyarakat pedesaan secara berkelanjutan.

5. Peningkatan kemampuan organisasi pemerintah dan lembaga masyarakat pedesaan untuk mendukung pengembangan agribisnis dan pemberdayaan petani dan nelayan.

6. Penciptaan iklim sosial yang memberi kesempatan masyaakat pedesaan untuk berpartisipasi dalam pembangunan, pengawasan, terhadap jalannya pemerintahan di pedesaan.

Dalam pembangunan masa depan dimana pemerintah dan bangsa Indonesia menghadapi banyak tantangan (ekonomi, sosial, polilik) yang berat dan berkepanjangan, maka partisipasi masyarakat sangat diperlukan sebagai kekuatan dinamisasi dan perekat masyarakat rumpun bawah (pedesaan) untuk menunjang pembangunan masyarakat pedesaan.

Peningkatan partisipasi masyarakat merupakan salah satu bentuk pemberdayaan masyarakat (social empowerment) secara aktif yang berorientasi pada pencaipaan hasil pembangunan yang dilakukan masyarakat. Pemberdayaan masyarakat adalah upaya pemanfaatan dan pengolahan sumber daya masyarakat secara efektif dan efesien dilihat dari:

(a)aspek masukan atau iput (SDM, dana, peralatan/ sarana, data, rencana, dan teknologi) (b) dari aspek poses (pelaksanaan, monitoring, dan pengawasan). (c)

(5)

dari aspek keuaran atau output (pencapaian sasaran, efektifias dan efesien).(Raharjo Adisasmita 2006) . Dengan partisipasi msyarakat, diupayakan menjadi lebih terarah, artinya rencana atau program pembangunan yang disusun thi aalal sesua deadalah sesuai dengan yang dibutuhkan oleh masyarakat, berarti dalam penyusunan rencana/program pembangunan dilakukan penentuan perioritas ( ungai yansan berdasarkan besar kecilnya tingkat kepentingannya) dengan demikian pelaksanaan (implementasi) program pembangunan akan terlaksanan pula secaa efektif dan efesien.

Berpijak darii paparan diatas, dapat disimpulkan bahwa pemberdayaan memberikan tekanan pada otonomi pengambilan keputusan dari suatu kelompok masyarakat. Penerapan aspek demokrasi dan partisipasi dengan titik focus pada lokalitas akan menjadi landasan bagi upaya penguatan potensi lokal. Pendekatan utama dalam konsep pemberdayaan ini adalah menempatkan masyarakat tidak sekedar sebagai obyek melainkan juga sebagai subyek. Untuk menjaring dan menyaring program-program pembangunan yang benar-benar dibutuhkan masyarakat ditempuh melalui FGD (Focus Group Discussion) atau diskusi kelompok terfokus. Bukan suara terbanyak yang menjadi kriteria penentuan dari suatu program, dalam menentukan proritas program pembangunan harus digunakan criteria terukur. Dalam poses komunikasi dan diskusi dalam kelompok masyaskat adalah kesepakatan dari semua peserta

Keberhasilan pembangunan dalam masyarakat tiak selalu ditentukan dari tersedianya sumber dana keuangan dan manajemen keuangan, tetap lebih banyak dipengaruhi oleh peran serta dan respon masyarakat dalam pembangunan, atau dapat disebut sebagai “partisipasi masyarakat. Untuk mencapai keberhasilan patisipasi masyarakat dalam poses pembangunan diperlukan kepemimpinan lokal yang cakap, berwibawa dan diterima oleh masyarakat (capable and acceptable local leadership)yang mampu mensinergiskan tradisi social budaya dengan proses pembangunan modern.

4. Penutup

Dengan dilakukannya pemberdyaan masyaakat dan pembangunan maka dapat memberikan hasil pencapaian sasaran dan tujuan pembangunan masyarakat

(6)

secara optimal dan berkelanjutan. Arab, yang jelas dapat dijadikan sebagai landasan untuk mengendalikan dan mengevaluasi tingkat keberhasilan. Dapat juga membantu mensingkronasikan kepentingan berbagai unsur masyarakat, dengan demikian dapat memberikan manfaat serentak dan serempak kepada seluruh kelompok masyarakat dan pelaku pembangunan. Dapat mengantisipasi terjadinya setiap perubahan internal dan regional dan local. Dengan demikian dapat menentukan lagkah dan tinndakan bagaimana memanfaatkan peluang dan mengatasi tantangan secara menyeluruh. Disamping itu, pemberdayaan masyarakat dalam pembangunan berhubungan dengan efektifitas secara perspektif adalaht bagaimana mendororg keseimbangan pembangunan ekonomi dan social jangka panjang.

(7)

DAFTAR PUSTAKA

Didin S. Damanhuri. 1997. Perekonomian Indonesia dalam Kontek Paradigma Baru Pembangunan Pada Abad 21 dalam Ekonomi Politik Indonesia, Orientasi Pendalaman Tugas DPRD Tk.I,II

Hetine, Bjom. 1962. Development Theory and The Third World Schmidts, Helsinberg: BroktryAB

Korlen, David,C.1987. Community Manajemen, Connect tut. Kumarian Pers: Westaharford

Prijono Army S, A.M.W Pranaka. 1996.Pemberdayaan: Konsep Kebijakan dan Implementasi, Jakarta Pembangunan Pedesaan dan Implementasi. Jakarta Center for Strategic and International Studies.

Soelaiman, M. Munandar.1998. Dinamika Masyarakat Transisi, Mencari Alternatif Teori Sosiologi dan Arah. Yogyakarta Pustaka Pelajar.

Suparjan, Hempri Suyatno. 2003. Pengembangan Masyaralat dari Pembangunan sampai Pemberdayaan, Yogyakarta: Aditya Media

Susetiawan.2001. Desa di Era Reformasi: Masikah disebut komunitas Tak Berdaya. Makalah disampaikan pada Civitas Akademika Seklah Tinggi Pembangunan Masyarakat Desa. Yogyakarta.

Referensi

Dokumen terkait

Akan tetapi pada penelitian tersebut tidak dijelaskan bagaimana pengaruh kontrol gula darah pada pasien dengan riwayat diabetes terhadap penyakit dermatofitosis, padahal pasien

Mengetahui apakah harga yang dibayar oleh investor untuk membeli saham PT Charoen Pokhpand dan Sierad Produce wajar, lebih rendah atau lebih tinggi dari nilai

Sudirman yang ada di sebelah barat alun-alun merupakan salah satu jalan arteri yang ada di Kota Cilacap.. Sedangkan

kekurangan dana. Anggota kemudian meminta pada BMT agar membiayai pembelian barang tersebut dan bersedia menebusnya pada saat barang diterima. Harga jual pada

adapun manfaat yang diharapkan adalah: (1) Kepentingan Ilmu Pengetahuan, diharapkan penelitian ini dapat menambah khasanah Ilmu Pengetahuan Sosial khususnya mengenai munculnya

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui rekrutmen, seleksi, dan penempatan tenaga kerja berpengaruh terhadap produktivitas kerja karyawan pada PT Bank Papua Jayapura,

Aktivitas antikanker senyawa 4-Cl-BFKT lebih poten dari senyawa HU secara in silico dan in vitro dan sebagai kandidat obat antikanker payudara

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan untuk melihat pengaruh kenaikan pH cairan developer dengan penambahan antara NaOH dan Na2CO3 terhadap densitas citra