• Tidak ada hasil yang ditemukan

STUDI KESESUAIAN LAHAN TANAMAN TOMAT DI KECAMATAN LEMBAH GUMANTI KABUPATEN SOLOK. Oleh :

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "STUDI KESESUAIAN LAHAN TANAMAN TOMAT DI KECAMATAN LEMBAH GUMANTI KABUPATEN SOLOK. Oleh :"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

STUDI KESESUAIAN LAHAN TANAMAN TOMAT DI KECAMATAN LEMBAH GUMANTI KABUPATEN SOLOK

Oleh :

*Sari Yunita **Dr. Dedi Hermon, Mp ***Aslan Sari Thesiwati, M.Si *Mahasiswa Pendidikan Geografi STKIP PGRI Sumatera Barat

**Staf Pengajar Pendidikan Geografi STKIP PGRI Sumatera Barat ABSTRAK

Tujuan dari penelitian ini adalah: 1) mengetahui karakteristik lahan yang sesuai untuk tanaman Tomat dan mengetahui satuan lahan mana yang sesuai untuk tanaman Tomat di Kecamatan Lembah Gumanti. Satuan bentuk lahan yang ada pada daerah penelitian terdiri dari 60 satuan lahan dan sampel yang diambil hanya 8 satuan lahan saja. Teknik pengambilan sampel adalah purposive random sampling yaitu suatu teknik penarikan sampel yang diambil teknik pengumpulan data yang digunakan adalah deskriptif yaitu analis berupa tabel-tabel perbandingan antara karakteristik lahan (tekstur tanah, kemiringan lereng, drainase, elevasi, pH,) dibandingkan dengan tingkat kesesuaian lahan untuk tanaman tomat. Hasil penelitian menunjukan bahwa :(1) terdapat perbedaan karakteristik lahan yaitu tekstur tanah, kemiringan lereng, drainase, elevasi, pH, pada setiap satuan lahan yang ada di Kecamatan Lembah Gumanti,(2) terdapatnya keragaman kesesuaian lahan untuk tanaman Tomat di Kecamatan Lembah GumantiSatuanlahan dengan kondisi Agak sesuai dan tidak sesuai

(2)

STUDI KESESUAIAN LAHAN TANAMAN TOMAT DI KECAMATAN LEMBAH GUMANTI KABUPATEN SOLOK

Oleh :

*Sari Yunita **Dr. Dedi Hermon, Mp ***Aslan Sari Thesiwati, M.Si *Mahasiswa Pendidikan Geografi STKIP PGRI Sumatera Barat

**Staf Pengajar Pendidikan Geografi STKIP PGRI Sumatera Bara

ABSTRACT

The purpose of this study were: 1) determine the characteristics of suitable land to plant tomatoes and knowing where the land units suitable for tomato plants in the Valley District Gumanti. Landform units that exist in the study area consists of 60 land units and samples taken only 8 land units only. Sampling technique was purposive random sampling is a sampling technique that captured data collection techniques used were in the form of descriptive tables analysts comparison between land characteristics (soil texture, slope, drainage, elevation, pH,) compared with the level of land suitability for tomato plants. The results showed that: (1) there are differences in land characteristics are soil texture, slope, drainage, elevation, pH, on each unit of land in the District Gumanti valley, (2) the presence of the suitability of land for crop diversity Tomato in the Valley District GumantiSatuanlahan Somewhat in accordance with the conditions and in accordance

(3)

PENDAHULUAN

Pertanian di masa mendatang diarahkan untuk menjadi sektor ekonomi modern, efisien, berdaya saing dan tangguh (Suryana, 2003). Salah satu wujud kongkret dalam mencapai tujuan di atas adalah upaya pengembangan produk-produk pertanian unggulan yang didasarkan pada keunggulan komparatif dan kompetitif wilayah, sehingga tercermin adanya pengembangan wilayah atas dasar komoditas unggulan. Dengan demikian, pemilihan komoditas dan usaha pertanian pangan, perkebunan, peternakan dan perikanan harus mengacu pada kaidah kecocokan wilayah pengembangan dari aspek teknis budi daya sehingga meningkatkan efisiensi,

Lahan untuk tanaman tomat perlu dilakukan evaluasi mengenai kondisi fisik, kimia, dan biologi lahan. Tomat dapat tumbuh di daerah dataran rendah sampai bergelombang dengan ketinggian 1.000 - 1.250 meter di atas permukaan laut. Curah hujan yang ideal untuk pertumbuhan tanaman tomat sekitar 750-1.250 mm/bln. Tanaman ini masih dapat tumbuh dengan baik pada curah hujan 750 – 3000 mm/thn, pH 5,5 – 6,8 sedangkan unsur hara yang dibutuhkan seperti N rendah, P sedang dan K yang dibutuhkan rendah sampai sangat rendah. (Widya, 2009)

Pertanian Tomat Alahan Panjang berlokasi di Kecamatan Lembah Gumanti Kabupaten Solok. ini secara agroekostem memang cocok sebagai sentra produksi Tomat, merupakan dataran tinggi yang berada pada ketinggian 1.458 m dpl dengan curah hujan rata-rata 2.335 mm/tahun (Seta, 1991). Tanaman Tomat merupakan komoditas yang paling banyak diusahakan sebagai usaha oleh petani. Pada setiap 1 Ha lahan bibit tomat di tanam sebanyak 30 ton, dan hasil panennya menghasilkan sekitar ± 40 ton. Berdasarkan sumber dinas pertanian Kabupaten Solok Kecamatan Lembah Gumanti dalam dua tahun terakhir yaitu; pada tahun 2010 luas lahan tanaman Tomat 2,596 hektare(Ha) dengan hasil produksi 68.989 /ton, dan pada tahun 2011 luas lahan 3,465 hektard(Ha) dengan hasil produksi 63.460 /ton(Dinas pertanian kabupaten Solok, 2012)

METODOLOGI PENELITIAN

Penelitian ini merupakan deskriptif yang bertujuan untuk, mencatat menganalisis dan menginterprestasikan kondisi yang ada, selanjutnya akan di deskrisikan sesuai dengan keadaan yang terjadi

Tempat penelitian dilaksanakan seluruh Kecamatan Lembah Gumanti

(4)

Kabupaten Solok. Penelitian ini dilakukan bulan Januari2013 dan Berakhir bulan Februari 2013.

Pengambilan sampel berdasarkan dengan teknik Purposif Random Sampling dimana sampel yang di ambil berdasarkan penunjukan satuan pemetaan yang di gunakan adalah satuan bentuklahan yang di peroleh hasil overlay atau tumpang susun peta kemiringan lereng dan peta bentuk lahan terdapat 8 titik sampel.

HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi dan Pembahasan

1. Letak, Batas dan Luas Daerah Berdasarkan letak astonomisnya Kecamatan lembah gumanti terletak antara 010 57’18” dan 010 13’32” lintang selatan 1000 44’48” dan 1000 55’45” bujur timur. Secara administrasi daerah ini mempunyai batas sebagai berikut: a. Sebelah utara dengan :

Kecamatan Payung Sekaki b. Sebelah selatan dengan

:Kabupaten Pesisir Selatan dan Kec. Pantai Cermin

c. Sebelah barat dengan : Kecamatan Danau Kembar d. Sebelah timur dengan:

Kabupaten Hiliran Gumanti

Kecamatan Lembah Gumanti mempunyai luas 459,72 Km2. Yang meliputi 4 Nagari yaitu Sungai Nanam, Selimpat, Alahan Panjang dan Air Dingin.

2. Topografi

Berdasarkan pengamatan peta kelas lereng yang diperoleh dari peta topografi Kecamatan Lembah Gumanti (sumber Sirukam dan Air batumbuk, jantop TNI AD, 1984) dapat di lihat lima lereng yang terdapat di Daerah Kecamatan Lembah Gumanti yaitu lereng I datar atau landai dengan kemiringan 0-8%, lereng II landai dengan kemiringan 8-15%, lereng III agak curam dengan kemiringan 15-25%, lereng IV curam dengan kemiringan 25-40% dan lereng V sangat curam dengan kemiringan lebih dari >40%. Idealnya tanaman tomat tumbuh pada topografi datar dan curam yaitu 0-30%. Dari keadaan topografi pada daerah Kecamatan Lembah gumanti ini pengembangan tanaman tomat terdapat pada lereng kelas I (datar), lereng kelas II (landai), lereng kelas III (agak curam) dan kelas lereng IV (curam).

(5)

3. Keadaan Iklim

Iklim adalah keadaan rata-rata cuaca dalam waktu yang lama. Unsur-unsur iklim yang menunjukan pola keragaman yang jelas merupakan dasar dalam melakukan klasifikasi iklim. Unsur ilkim yang dipakai dalam penelitian ini adalah: curah hujan dan temperature.

4. Geologi

Kondisi geologi suatu daerah sangat memperngaruhi relief daerah itu sendiri, selain itu juga mempengaruhi tingkat keseburan tanah. Tingkat kesuburan tanah sangat ditentukan oleh batuan induk yang terdapat didalam tanah yang selanjutnya akan mengalami pelapukan baik secara fisis, kimia maupun biologis. Setiap jenis batuan mempunyai karakteristik dan tingkat kesuburan tanah yang berbeda-beda 5. Pengguanaan Lahan

Penggunaan lahan merupakan hasil aktivitas manusia terhadap sumber daya alam guna mencukupi kebutuhan hidupnya, yang terdapat interaksi antara manusia dan sumber daya alam, sehingga akan membawa suatu perubahan terhadap lahan dan lingkungannya. Penggunaan lahan

diKecamatan Lembah gumanti terdiri dari pemukiman, tegalan, kebun campuran, hutan, sawah, semak belukar

6. Geomorfologi

Berdasarkan peta bentuk lahan dan satuan bentuk lahan, di Keacamatan Lembah Gumanti terdiri dari dua macam proses bentuklahan. Bentuklahan asal proses Fluvial terdiri dari empat bentuk yaitu dataran fluvial (F1), tanggul alam(F2), teras fluvial(F3), dan perbukitan vulkanik(F4). Bentuklahan asal proses vulkanik terdiri dari dataran Vulkanik (V1), lereng bawah vulkanik (V2), perbukitan vulkanik (V3), dan lereng tengah vulkanik (V4).

B. Pembahasan

Berdasarkan hasil penelitian terdapat 8 (delapan ) satuan lahan, maka karakteristik lahan tanaman tomat terdapat 2faktor yaitu factor pendukung dan faktor penghambat.faktor penghambat diantaranya yaitu pada sampel 1) Dataran Vulkanik berdasarkan metode pengharkatan pada satuan lahan ini maka faktor penghambat pada kesesuaian lahan untuk tanaman tomat adalah curah hujan, temperature,

(6)

tekstur, lereng, drainase tanah, ketinggian dan pH tanah. Karena tidak sesuai dengan syarat tumbuh untuk tanaman tomat.

Pada sampel 2) Lereng Bawah Vulkanik berdasarkan metode pengharkatan pada satuan lahan ini sesuai untuk tanaman tomat namun ada faktor penghambat pada kesesuaian lahan untuk tanaman tomat adalah curah hujan, temperature, pH tanah, tekstur, elevasi,dan lereng . Karena tidak sesuai dengan syarat tumbuh untuk tanaman tomat. Pada sampel 3) perbukitan vulkanik berdasarkan metode pengharkatan pada satuan lahan ini maka faktor penghambat pada kesesuaian lahan untuk tanaman tomat adalah curah hujan, temperature, tekstur,ketinggian dan lereng. Karena tidak sesuai dengan syarat tumbuh tanaman tomat.

Pada sampel 4) Lereng tengah vulkanik berdasarkan pengharkatan pada satuan lahan ini maka faktor penghambat pada kesesuaian lahan untuk tanaman tomat adalah curah hujan, temperature, drainase tanah tekstur, ketinggian,dan lereng. Karena tidak sesuai dengan syarat tumbuh untuk tanaman tomat. Pada sampel 5) Dataran fluvial. berdasarkan metode pengharkatan pada

satuan lahan ini maka faktor penghambat pada kesesuaian lahan untuk tanaman tomat adalah curah hujan, temperature, drainase tanah, lereng, tekstur, ketinggian dan pH tanah. Karena tidak sesuai dengan syarat tumbuh untuk tanaman tomat. Pada sampel 6) Tanggul Alam berdasarkan metode pengharkatan pada satuan lahan ini maka faktor penghambat pada kesesuian lahan untuk tanaman tomat adalah curah hujan,temperature, tekstur, lereng dan ketinggian. Karena tidak sesuai syarat untuk tanaman tomat. Pada sampel 7) teras Fluvial berdasarkan metode pengharkatan pada satuan lahan ini maka faktor penghambat pada kesesuaian lahan untuk tanaman tomat adalah curah hujan, temperature, drainase tanah dan lereng, tekstur,dan ketinggian. Karena tidak sesuai syarat untuk tanaman tomat. Pada sampel 8) Perbukitan vulkanik berdasarkan metode pengharkatan pada satuan lahan ini maka faktor penghambat pada kesesuaian untuk tanaman tomat adalah curah hujan, temperature, drainase tanah, tekstur, lereng, ketinggian dan ph. Karena tidak sesuai syarat tumbuh untuk tanaman tomat.

Berdasarkan hasil penelitian tingkat kesesuaian lahan untuk

(7)

penanaman tomat di Kecamatan Lembah gumanti sesuai dengan 8 sampel sebelumnya, maka diperoleh tingkat kesesuaianya dikategorikan pada tingkat kesesuaian lahan yang Agak sesuai untuk setiap satuan bentuk lahan yang mewakili daerah sampel penelitian yaitu pada satuan lahan Perbukitan vulkanik, Tanggul alam, Perbukitan vulkanik dan kategori Tidak sesuai terdapat pada satuan bentuk lahan dataran vulkanik, Lereng bawah vulkanik, Lereng tengah vulkanik Dataran Fluvial, Teras fluvial.

C. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian maka dapat di simpulkan sebagai berikut:

1. Karakteristik lahan untuk tanaman tomat di Kecamatan Lembah Gumanti dapat dilihat secara keseluruhan beberapa faktor pendukung dan faktor penghambat. Adapun yang menjadi faktor pendukung adalah lereng dan drainase sedangkan yang menjadi faktor penghambat adalah curah hujan, temperature, drainase, Tekstur, dan kemiringan lereng dan elevasi.

2. Tingkat kesesuaian lahan untuk tanaman tomat di Kecamatan Lembah Gumanti menunjukan bahwa tingkat kesesuaian lahannya dikategorikan yaitu agak sesuai dan tidak sesuai, agak sesuai yang terdapat pada satuan bentuklahan Perbukitan vulkanik, tanggul alam, perbukitan vulkanik

DAFTAR PUSTAKA

Arsyad, S. 1989.Konservasi Tanah dan Air. Bogor: IPB Press

AAK, 1994. Dasar-dasar Bercocok Tanam. Kanisius. Yogyakarta.

Balai Benih Induk Tomat(2012) Kantor Kecamatan Lembah Gumanti.

Dalim, yeniwarti. 1991. Geografi Tanah. FPIPS: Padang

Dinas Pertanian Kabupaten Solok 2012. Darmawijaya, 1992. Klasifikasi Tanah.

Yogyakarta: Gajah Mada University Daswirman dan Zawirman. 2000.

Dasar-Dasar Mereorologi Klimatologi. FPIPS. Padang.

FAO,1976 dalam Rayes,”Metode Inventarisasi Sumber Daya Lahan”. 2007

Fadila R, Ridho200. Rencana Pengembangan Lahan Untuk Tanaman Karet Di Kecamatan Talawi Kota Sawahlunto tahun 2010 (skripsi).

(8)

Hartus, Tony.2001. Usaha Pembibitan Kentang Bebas Virus. Jakarta. Penebar Swadaya.

Hanafiah, 2005. Dasar-dasar Ilmu tanah. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Hermon, Dedi. 2006. “Buku Ajar Geografi

Tanah”. Padang: Jurusan Geografi FIS

___________. 2009. Geografi Tanah. Padang :Yayasan Jihadul Khair Center

Rayes, Luthfi.2007. Metode Invertarisai Sumber Daya Lahan. Yogyakarta: C.V ANDI.

Rahim.2000.Pengendalian Erosi Tanah dalam Rangka Pelestarian Lingkungan Hidup. Jakarta: Bumi Antariksa.

Rosmalinda. 2008 Evaluasi Tingkat kesesuaian lahan Untuk tanaman kakao di Kecamatan Talawi Kota Sawah Lunto (Skripsi Stkip PGRI Sumbar)

Sunaryo, Hendro. 1987. Kunci Bercocok Tanam Sayur-sayuran di Indonesia. Sinar baru Algensindo. Bandung Suryana.2003. Ekonomi Pertanian. Jakarta:

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hipotesis di atas, maka hipotesis dalam penelitian ini adalah “Ada pengaruh kompetensi profesional pendidik dan motivasi belajar peserta didik secara bersamaan

17 Pada laporan kasus ini terdapat riwayat adanya kutil yang tumbuh dengan lambat selama 12 tahun dan pasien ser in g beker ja di sawah tan pa menggunakan alas kaki,

Penelitian dilakukan untuk mengidentifikasi dan menguji secara empiris pengaruh opini auditor yang merupakan faktor eksternal, dan pertumbuhan penjualan yang

Dilihat dari hasil perhitungan efisiensi lintasan, smoothing index dan balance delay yang dihasilkan dari perhitungan menggunakan metode heuristik dimana metode RPW menjadi

Di dalam transformator yang digunakan disweat gear, terdapat oli trafo yang berfungsi untuk memisahkan secara listrik kumparan primer dengan kumparan skundernya agar

a, Gejala busuk yang meluas ke seluruh bagian daun pada aksesi rentan saat 6 HSI; b, Infeksi tidak berkembang pada aksesi resisten dan gejala penyakit mengering setelah 45

Analisis data dalam penelitian ini dilakukan sesuai dengan jenis pengolahan data yang dilakukan dan menyusunnya untuk keperluan penelitian.Penelitian ini meggunakan skala