• Tidak ada hasil yang ditemukan

WEEKLY REPORT 20 January 2014

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "WEEKLY REPORT 20 January 2014"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

        

 

               

 

 

NEWS HEADLINES

JAKARTA COMPOSITE INDEX CHART

Koreksi IHSG yang terjadi dalam dua hari terakhir telah mengindikasikan bearish pattern bagi IHSG dalam pekan ini. Sinyalemen tersebut terkonfirmasi dari indikator MACD dan Stochastics mengindikasikan downtrend pattern bagi indeks bursa domestik tersebut. IHSG diperkirakan bergerak dalam kisaran 4311-4459

JAKARTA INDICES STATISTICS

CLOSE CHANGE VOLUME (Mn) VALUE (Rp Bn)

IHSG 4,412.228 -0.01 4,150.840 4,088.825

LQ-45 745.340 -1.045 1,063.232 2,322.468

MARKET REVIEW

MARKET VIEW

Bursa saham Indonesia bergerak mixed pada perdagangan pekan lalu dipengaruhi oleh sentimen dalam negeri dan global. Sentimen positif dari dalam negeri berkenaan dengan apresiasi nilai tukar rupiah terhadap dolar AS. Apresiasi rupiah ini dipicu rilis data cadangan devisa pada Desember 2013 yang naik menjadi US$99,4 miliar dari US$97 miliar di bulan November 2013. Sementara itu, sentimen global yang mempengaruhi pasar pekan lalu berkenaan dengan keputusan Bank Dunia untuk menaikkan prospek ekonomi global di tahun ini menjadi 3,2% dari perkiraan di Juni tahun lalu sebesar 3%. Membaiknya ekonomi global setelah data perekonomian zona Euro serta ekonomi AS yang dinilai sebagai penggerak ekonomi bagi negara berkembang. Namun demikian Bank Dunia memperingatkan pemangkasan stimulus oelh AS yang berpotensi menghambat pertumbuhan global. Tapering ini bisa menaikkan imbal hasil pasar AS, tetapi memicu arus dana keluar dari negara-negara berkembang. Demikian halnya IMF juga mengingatkan para pembuat kebijakan AS untuk berhati-hati dalam pengambilan kebijakan yang dapat menghambat proses pemulihan ekonomi global karena perekonomian dunia masih terkena imbas dari Great Recession dan krisis finansial 2008. Di samping itu, data non-farm payroll AS di bulan Desember meningkat sebanyak 74.000 pekerja, lebih rendah dari estimasi sebesar 197.000 pekerja. Sebaliknya, data pengangguran AS di bulan Desember turun ke level 6,7% lebih baik dari estimasi sebesar 7%. Namun, menurunnya tingkat pengangguran di AS lebih disebabkan oleh banyak penduduk yang keluar dari angkatan kerja. Rendahnya penambahan tenaga kerja AS mengurangi kekhawatiran investor akan kebijakan pengurangan stimulus. Sementara itu, pelaku pasar khawatir terhadap perlambatan pertumbuhan ekonomi China. Import China di bulan Desember 2013 meningkat 8,3% dan export hanya naik 4,3% dari tahun sebelumnya, lebih rendah dari estimasi analis sebesar 5% sehingga surplus neraca perdagangan China turun menjadi US$25,64 miliar. Surplus perdagangan selama tahun 2013 mencapai US$259,75 miliar. Sentimen dari Jepang, pemesanan mesin di bulan November naik 9,3% mom, melebihi proyeksi kenaikan sebesar 1,1%. Kenaikan ini merupakan sebuah sinyal bagi perusahaan Jepang untuk meningkatkan investasi serta menaikkan upah pekerja. IHSG ditutup melemah ke level 4.412,23 pada akhir pekan.

Koreksi di Bursa Saham Indonesia diprediksikan kontinu pada pekan ini meski telah terkoreksi selama 2 hari terakhir, dimana dalam perspektif teknikal IHSG telah overbought dan mengindikasikan down reversal. Peluang koreksi itu makin terbuka menyusul bencana alam (banjir) di sejumlah wilayah Indonesia yang menjadi sentimen negatif domestik. Curah hujan yang tinggi dan bencana banjir dapat mengganggu panen, produksi serta distribusi, yang juga berlaku pada sektor pertambangan dan perkebunan. Hal itu berpotensi mendorong laju inflasi bulan Januari 2014. Bencana banjir juga mengakibatkan kenaikan biaya yang dapat menguras APBN/APBD. Selain itu investor akan mencermati sejumlah data ekonomi global, diantaranya dari AS dan Cina. Amerika Serikat akan mengumumkan data initial jobless claims, continuing claims, existing home sales. Sedangkan Cina akan merilis data PDB kuartal IV 2013, industrial output bulan Desember, penjualan ritel. Ekonom memperkirakan terjadi perlambatan ekonomi di Cina menjadi 7,6% dari 7,8% pada periode sama 2013. Sedang pertumbuhan ekonomi tahunan berpotensi naik 7,7% atau terendah sejak tahun 1999. Output industri di Cina dan pertumbuhan investasi bulan Desember diindikasikan melambat, menunjukkan tanda-tanda ekonomi kehilangan momentum. Sementara ekonomi AS diproyeksikan membaik pada tahun ini ditandai diantaranya dengan apresiasi US dolar, sehingga muncul spekulasi The Fed akan kembali mengurangi stimulus ekonomi. Presiden Obama pada akhir pekan lalu menandatangani budget sebesar USD 1,1 triliun, sehingga AS bisa terhindar dari shutdown. Indonesia berkepentingan dengan hal itu karena kedua negara tersebut adalah pasar tujuan ekspor Indonesia. Isu hangat lainnya adalah larangan proprietary-trading pada bank-bank besar di Eropa mulai tahun 2018, yang rencananya akan disahkan pada akhir bulan ini. Perbankan akan tertangkap oleh larangan proprietary-trading jika teridentifikasi oleh regulator sebagai ’systemically important’ di level global atau jika melampaui batasan keuangan tertentu. Blueprint Uni Eropa juga mencakup langkah-langkah untuk meningkatkan transparansi di pasar untuk transaksi pembiayaan efek, seperti repurchase agreement (repo). Supervisor akan bebas untuk memperluas larangan tersebut ke bank-bank yang lebih kecil jika ini ‘dianggap perlu terhadap pertimbangan stabilitas keuangan’. Pemberi pinjaman yang ditandai, juga akan dilarang dari investasi dalam hedge fund, atau entitas lain yang mensponsori hedge fund, untuk mencegah larangan proprietary-trading. Struktur yang dibentuk oleh bank-bank ‘untuk membeli dan menjual instrumen pasar uang untuk keperluan manajemen kas’ tidak akan ditangkap. Proprietary trading adalah ketika sebuah perusahaan berdagang untuk keuntungan langsung, bukan komisi dari klien dari proses perdagangan.

WEEKLY REPORT

20 January 2014

• DPR menolak merger antara PGAS dengan Pertamina Gas

• Kemenkeu, langkah merger PGAS Pertagas wajar dalam dunia bisnis. • ADHI tengah bangun 5 hotel

• ASII kerja sama dengan Aviva Plc dirikan perusahaan asuransi • BMRI turunkan pertumbuhan kredit tahun ini jadi 17% dari 22% • DKFT targetkan bangun smelter di kuartal I 2014

• MYOH anggarkan capex USD 25 juta • MYOH targetkan pendapatan meningkat 13% • DKFT hentikan ekspor mineral

• Divestasi Mitratel paling cepat 2015

• EXCL ajukan kelonggaran akuisisi PT Axis Telekom Indonesia • EXCL optimis Coaching Clinic Androidpreneurship tumbuh • SUPR berikan Bit Teknologi Rp 500 miliar

• MLBI kucurkan investasi Rp 210 Milliar untuk bangun pabrik • CTRA perbesar investasi

• MYRX akusisi 99,99% saham MMJ milik Benny Tjokrosaputro • LTLS investasi USD 22,3 juta

• ASSA incar pendapatan tumbuh 15% tahun ini • ECII akan buka toko mandiri

• MTLA segera cairkan pinjaman Rp180 miliar • MPPA akan tambah gerai

• ISSP masih miliki sisa dana IPO Rp78,3 miliar • SHID targetkan pertumbuhan pendapatan 28% • WSKT targetkan laba bersih 2014 Rp442 miliar • SILO targetkan pendapatan meningkat 25% • SILO rencana bangun 5 rumah sakit pada tahun 2014 • ANTV berencana catatkan sahamnya di BEI pada Maret 2014

(2)

         

               

 

 

20 January 2014

20 January 2014

Dalam rapat Komisis VI dengan Kemeneg BUM, DPR memutuskan untuk menolak merger antara Perusahaan Gas Negara (PGAS) dengan PT. Pertamina Gas (Pertagas). Kementerian Keuangan menyatakan langkah merger antara PGAS dengan PT Pertamina Gas (Pertagas) yang sedang dibahas Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) merupakan langkah yang wajar dalam dunia bisnis.

Adhi Karya (ADHI) tengah membangun 5 hotel yaitu di Blok M, Jakarta Selatan, Bekasi, Semarang, Surabaya dan Medan. Pembangunan hotel tersebut untuk mencapai target pendapatan tahun 2014. Adhi Karya akan mengalokasikan dana sekitar Rp 750 miliar untuk 5 proyek hotel itu atau Rp 150 miliar tiap hotel. Dana pembangunan dari kas internal dan perbankan dengan porsi kas internal 30% dan perbankan 70%.

Waskita Karya (WSKT) menargetkan laba bersih Rp442 miliar pada tahun ini atau naik 21,7% dari target rencana kerja dan anggaran perusahaan (RKAP) tahun lalu sebesar Rp363 miliar. Perseroan juga memproyeksikan perolehan pendapatan usaha sebesar Rp11,8 triliun tahun ini atau naik tipis 5,7% dari target RKAP 2013 sebesar Rp11,16 triliun. Untuk mendukung kinerja pendapatan tersebut, WSKT mengincar kontrak baru sebesar Rp18,7 triliun pada tahun ini atau naik 16,8% dari target kontrak sesuai RKAP 2013 senilai Rp16 triliun. WSKT menyiapkan belanja modal Rp869 miliar untuk mendukung ekspansi usaha.

Astra International (ASII) sepakat mendirikan perusahaan asuransi jiwa

baru melalui kerja sama dengan Aviva Plc, sebuah perusahaan

asuransi internasional, dengan porsi kepemilikan 50:50. Dibentuknya

Astra Aviva Life sesuai dengan strategi Astra untuk terus melakukan ekspansi dan diversifikasi usaha dengan memasuki lini bisnis baru yang berpotensi untuk berkembang sejalan dengan nilai-nilai dan filosofi Astra. Astra Aviva Life menunggu persetujuan Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Setelah mendapat persetujuan, Astra Aviva Life akan menjadi preferred provider berbagai produk asuransi jiwa kepada Astra dan anak perusahaanya. Produk asuransi jiwa Astra Aviva Life nantinya akan ditawarkan melalui beberapa anak perusahaan Astra, termasuk Permata Bank (BNLI). Joint venture ini juga akan menawarkan produk asuransi jiwa kepada masyarakat Indonesia melalui digital channel, agen dan rekanan.

Bank Mandiri (BMRI) menurunkan target pertumbuhan kredit di tahun 2014 menjadi 17% dibandingkan 22% di tahun 2013. Salah satu penyebab turunnya target itu adalah BI Rate.

Bank Rakyat Indonesia (BBRI) menargetkan pertumbuhan dana nasabah priority hingga 20% pada tahun ini, dari posisi pada tahun sebelumnya sebesar Rp35 triliun. Perseroan optimis nasabah priority bisa tumbuh 20% dengan cara menambah 26 outlet priority banking. Hingga akhir 2013, total outlet priority perseroan sudah mencapai 88 outlet.

Central Omega Resources (DKFT) menargetkan pembangunan smelter akan dimulai pada kuartal I 2014 dan rampung serta dapat berproduksi pada akhir 2015 menyusul ketentuan pemerintah tentang pembatasan ekspor atas bijih mineral mulai 12 Januari 2014. Saat proyek smelter perseroan masih dalam tahap persiapan pelaksanaan pembangunan. Perseroan sudah menghentikan kegiatan ekspor atas bijih nikel. Perseroan sejak 2011 telah memproduksi bijih nikel (nickel ore) dan merupakan satu-satunya barang tambang yang dihasilkan. Rencana pembangunan 7 rumah sakit Siloam Internasional Hospital (SILO) pada tahun 2014, diperkirakan ada 2 rumah sakit yang akan tertunda pembangunannya karena faktor situasi politik. Sedang 5 rumah sakit tetap dilanjutkan pembangunannya, dimana 4 unit rumah sakit sedang proses pembangunan dan 1 unit RS melalui proses akuisisi. Dengan asumsi perolehan pendapatan Perseroan tahun 2013 mencapai Rp 2,5 triliun, maka diperkirakan pendapatan tahun 2014 akan mencapai Rp 3,5 triliun didukung oleh 16 unit RS Perseroan yang sudah dimiliki SILO saat ini.

Siloam International Hospitals (SILO) menargetkan pendapatan 2014 mencapai Rp3,2 triliun atau tumbuh 25% dibandingkan dengan

pendapatan sepanjang tahun lalu sekitar Rp2,5 triliun. Pertumbuhan di tahun ini didukung dengan pengoperasian rumah sakit baru ditambah dengan program pemerintah Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan.

Samindo Resources (MYOH) menganggarkan belanja modal (capex) sebesar USD 25 juta untuk kegiatan bisnis pertambangan tahun 2014. Capex itu meningkat sekitar 25% YoY jika capex tahun 2013 yang sebesar USD 20 juta. Dana capex akan dipergunakan ini untuk menambah alat-alat guna menunjang pertambangan guna meningkatkan kapasitas produksi tambang batu bara dan overburden (OB) Perseroan. Perseroan menargetkan kapasitas produksi batu bara dan OB meningkat sekitar 15%-20% menjadi 11 juta metrik ton per tahun untuk batu bara dan OB akan mencapai 58 juta kubik dari saat ini kapasitas produksi batu bara sebesar 9 juta metric ton (MT) dan OB mencapai 52 kubik per tahun. Dana capex itu bersumber dari kas internal perusahaan.

Tahun ini, Samindo Resources (MYOH) mendapatkan tambahan alokasi produksi melalui kontrak dengan Kideco Jaya Agung. Perseroan akan mendapatkan batubara sebesar 14,3 juta ton atau meningkat 20% dari tahun lalu sebanyak 11,7 juta ton. Penambahan produksi berimbas pada target pendapatan perseroan tahun ini sebesar USD 270 juta, meningkat 13% dari tahun sebelumnya sebanyak USD 236 juta. Profit perseroan juga ditargetkan meningkat 8% menjadi sebesar USD 24 juta.

Central Omega Resources (DKFT) telah menghentikan kegiatan ekspor atas bijih nikel mulai 12 Januari 2014. Penghentian dilakukan sampai dengan adanya ketentuan yang memperbolehkan melaksanakan kegiatan ekspor kembali. Saat ini, proyek pembangunan smelter perseroan masih dalam tahap persiapan dan proyek tersebut diperkirakan akan selesai dan dapat berproduksi pada akhir 2015.

Telekomunikasi Indonesia (TLKM) akan mendivestasi anak usahanya, Dayamitra Telekomunikasi (Mitratel), paling cepat pada 2015. Hingga kini, perseroan masih mengkaji dan menerima masukan dan berbagai pihak mengenai monetisasi bisnis menara telekomunikasi tersebut. XL Axiata (EXCL) mengajukan kelonggaran untuk mengakuisisi PT Axis Telekom Indonesia terlebih dahulu sementara menunggu rekomendasi soal perbaikan persaingan usaha dari Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU). Dampak akuisisi terhadap persaingan usaha, dari sisi jumlah pelanggan salah satu perusahaan penyedia jasa telekomunikasi sudah memiliki pangsa 40% dan 50% dari pendapatan. Di sisi frekuensi, XL memiliki 15 Mhz di layanan 2G dan 10 Mhz di layanan 3G. Bila ditambahkan dengan frekuensi milik Axis, maka total kepemilikan setelah akuisisi bisa 30 MHz di layanan 2G dan 25 MHz di layanan 3G. Menurut pemerintah, kepemilikan layanan 3G terlalu banyak sehingga 10 MHz ditarik. Penarikan itu membuat kepemilikan layanan antara Telkomsel, Indosat (ISAT) dan XL seimbang. Langkah akuisisi XL terhadap Axis terganjal soal konsentrasi pasar. KPPU menyatakan konsentrasi pasar setelah akuisisi 2.904 dengan indeks perubahan 251 poin. Berdasar ketentuan perubahan konsentrasi setelah merger hanya 150 poin.

XL Axiata (EXCL) optimis kegiatan "Coaching Clinic Androidpreneurship" menumbuhkan jumlah pengguna sistem operasi berbasis android di Indonesia. Saat ini pelanggan yang aktif di EXCL Region sebanyak 11,5 juta pelanggan dan 1 juta lebih adalah pelanggan data. Melalui kegiatan ini, perseroan yakin pertumbuhan pelanggan mencapai 25%-30% di wilayah ini.

Solusi Tunas Pratama (SUPR) merealisasikan rencana pengembangan bisnis fiber optic tahun ini. Perseroan menyuntik modal anak usahanya, Bit Teknologi Nusantara, sebesar Rp 500 miliar. Suntikan modal kepada Bit Teknologi berupa fasilitas pinjaman.

Multi Bintang Indonesia (MLBI) mengucurkan investasi senilai Rp 210 Milliar untuk pembangunan pabrik minuman bebas Alkohol di Sampang Agung, Mojokerto. Rencananya pabrik ketiga MLBI ini akan beroperasi pada Mei 2014. Pabrik baru ini berkapasitas produksi

(3)

         

               

 

 

20 January 2014

20 January 2014

sebesar 500 ribu kektoliter per tahun. Pabrik ini akan mendukung ekspor minuman ke sejumlah negara di dunia. Pembangunan pabrik di Mojokerto ini berdasarkan pertimbangan penenuhan bahan baku pembuat minuman ringan, salah satunya adalah air.

Ciputra Development (CTRA) menyiapkan belanja modal di atas Rp 2 triliun tahun ini atau lebih besar dari rencana semula Rp 1,5 triliun. Perseroan mengalokasikan capex tahun ini untuk mengembangkan 25 proyek properti. CTRA akan menggarap proyek baru perumahan dan apartemen. Lokasi proyek berada di Jakarta dan Bali.

Metropolitan Land (MTLA) berencana mengambil porsi pinjaman dari Bank Mandiri (BMRI) sebesar Rp180 miliar pada tahun ini. Dana hasil penarikan pinjaman tersebut akan digunakan untuk mendanai proyek perseroan yang masih dalam pengembangan dan juga proyek baru. Salah satunya adalah guna mendanai Metland West City di Puri Indah. Hanson International (MYRX) menjajaki akuisisi sejumlah lahan di Jawa untuk fokus kepada bisnis properti. Perseroan mengincar pendapatan sebesar Rp 1 triliun tahun ini yang seluruhnya berasal dari bisnis perumahan. Perseroan berencana mencari tambahan cadangan lahan untuk pengembangan baru.

Hanson International (MYRX) menyatakan telah mengakusisi saham PT Mandiri Mega Jaya (MMJ) milik Benny Tjokrosaputro sebesar 99,99%.

Total dana hasil right issue MYRX sebesar Rp 4,6 triliun. Dana untuk

akuisisi diperoleh dari right issue sebesar Rp 4 triliun. Perseroan

tengah membangun perumahan kelas menengah dikawasan Maja, Tangerang Banten. Pembangunan proyek ini bekerja sama dengan pihak Grup Ciputra.

Hotel Sahid Jaya International (SHID) menargetkan dapat memperoleh pendapatan sebesar Rp280 miliar pada tahun ini, tumbuh 28% dibandingkan perolehan pada tahun lalu. Perseroan hingga saat ini mengoperasikan sebanyak 721 kamar, dimana sebanyak 450 kamar telah selesai direnovasi dan akan beroperasi penuh pada tahun ini. Guna mencapai target pendapatan tersebut, perseroan tidak menaikkan tarif kamar, namun dengan menargetkan occupancy rate sekitar 80%-88% tahun ini. Untuk mendukung target tersebut, SHID juga telah menganggarkan belanja modal sebesar Rp70-Rp80 miliar pada tahun ini, yang salah satunya digunakan untuk melakukan perawatan dan operasional hotel.

Lautan Luas (LTLS) akan mengeluarkan dana senilai USD 22,3 juta untuk perluasan kapasitas produksi anak usahanya, Lautan Natural Krimerindo (LNK). LNK akan meningkatkan kapasitas produksi krimer menjadi 40 ribu ton per tahun, naik 90% dari sebelumnya 21,6 ribu ton per tahun.

Adi Sarana Armada (ASSA) memproyeksikan pendapatan tumbuh di tahun ini sebesar 15% menjadi Rp 1,15 triliun. Proyeksi tersebut akan ditopang dari pendapatan pembangunan balai lelang mobil bekas yang akan dimiliki perseroan.

Matahari Putra Prima (MPPA) hingga akhir 2013 telah mengoperasikan sebanyak 99 Hypermart, 30 Foodmart, dan 92 Boston & Beauty. MPPA akan melanjutkan ekspansi yang agresif dan menambah luas lahan ritel yang telah ada sebanyak 648.215 meter persegi di akhir 2013. Tahun ini perseroan akan melanjutkan ekspansi tersebut dengan membuka lebih dari 20 Hypermart, 3-5 Foodmart, dan lebih dari 20 Boston & Beauty atau menambah lebih dari 115.000 meter persegi. Electronic City Indonesia (ECII) telah mengakuisisi lahan di beberapa daerah untuk keperluan ekspansi pada tahun ini dengan membuka toko mandiri atau flagship stand-alone. Dalam waktu dekat perseroan akan membuka toko baru yang berlokasi di Jalan Sultan Agung Jakarta Timur dengan luas 2.763 meter persegi, yang diharapkan selesai pada pertengahan tahun ini.

Steel Pipe Industry (ISSP) memiliki sisa dana IPO sebesar Rp78,3 miliar. Perseroan meraih dana segra senilai Rp855,5 miliar dari IPO pada 22 Februari 2013. Perseroan telah menggunakan dana hasil IPO tersebut sebesar Rp735,06 miliar untuk sejumlah langkah

pengembangan usaha, yakni belanja modal sebesar Rp124,8 miliar, pelunasan utang Rp209 miliar, dan modal kerja Rp401,2 miliar. PT. Andalan Televisi (ANTV) berencana mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia pada akhir Maret 2014. Dana IPO ANTV akan digunakan untuk mengembangkan usaha induk usaha dan anak perusahaannya. Bertindak sebagai penjamin emisi efek adalah PT. Ciptadana Sekuritas dan PT. Sinarmas Sekuritas.

Rencana penawaran umum perdana initial public offering (IPO) Eka Sari Lorena mundur karena proses untuk pencatatan saham belum selesai. Sebelumnya perseroan berencana melepas saham ke publik dengan menggunakan laporan keuangan Juli 2013 karena batas akhir IPO Lorena adalah awal Januari 2014. Namun, karena proses mengurus pencatatan saham dengan buku Juli 2013 belum tuntas, maka Lorena harus mengganti laporan keuangan ke periode September 2013. Dengan laporan keuangan September 2013, Lorena memiliki batas waktu untuk IPO hingga awal April 2014.

Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 6/PMK.011/2014 yang mengatur tentang besaran bea keluar ekspor bahan mineral menuai protes dari dunia usaha. Para pengusaha bahkan mengancam membawa masalah ini ke pengadilan arbitrase internasional, karena dianggap merugikan perusahaan tambang.

Menurut Ketua Bidang Organisasi Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI), jika tidak terjadi kenaikan tarif dasar listrik yang signifikan, service charge di pusat perbelanjaan diperkirakan akan mengalami kenaikan 8%-10% sepanjang tahun 2014. Kenaikan tersebut hanya dipengaruhi oleh kenaikan upah minimum provinsi dan inflasi.

Laporan survei industri perbankan triwulan IV 2013 yang dilakukan Bank Indonesia (BI) menunjukkan suku bunga perbankan, baik suku bunga dana maupun suku bunga kredit tahun 2014 diperkirakan akan melambung. Rata-rata responden memperkirakan suku bunga dana (cost of fund) meningkat sebesar 128 bps, sedangkan suku bunga kredit modal kerja, kredit investasi dan kredit konsumsi masing-masing mengalami kenaikan sebesar 27 bps,16 bps dan 6 bps. Survei BI mengindikasikan pertumbuhan kredit masih dalam tren melambat. Indikasi tersebut tercermin dari angka saldo bersih tertimbang (SBT) hasil survei permintaan kredit baru triwulan IV 2013 yang turun dari 90,0% QoQ menjadi 88,5%. Perlambatan tercatat pada seluruh sektor dan seluruh jenis penggunaan kredit. Penurunan terbesar terhadap permintaan kredit baru terjadi pada KPR/KPA sebagai respons atas kenaikan suku bunga dan diterapkannya kebijakan lanjutan Bank Indonesia mengenai Loan to Value (LTV) pada September 2013. Pertimbangan utama responden dalam memproyeksikan perlambatan pertumbuhan kredit yakni tren pelemahan pertumbuhan ekonomi dan kenaikan suku bunga kredit.

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menerbitkan Roadmap Tata Kelola Perusahaan Indonesia, Menuju Tata Kelola Emiten dan Perusahaan Publik yang Lebih Baik untuk melengkapi pengawasan terintegrasi sekaligus menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN. Roadmap tersebut memiliki 3 tujuan yaitu menyusun tonggak perbaikan governance, memperbaiki regulasi dan praktik governance serta meningkatkan kualitas penerapan governance dari emiten dan perusahaan publik. OJK telah mengidentifikasikan beberapa area yang menjadi prioritas baik di sektor perbankan, pasar modal maupun industri keuangan non-bank.

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) saat ini tengah mengkaji untuk memberikan perlindungan kepada nasabah asuransi seperti yang dilakukan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) terhadap nasabah perbankan. Perlindungan tersebut akan dilakukan OJK dalam bentuk pengawasan kepada nasabah asuransi melalui perluasan kewenangan LPS. Melalui UU Usaha Perasuransian yang baru, OJK meminta kepada pemerintah dan DPR untuk bisa memperluas kewenangan LPS untuk melindungi nasabah asuransi. Nantinya perlindungan nasabah pembayar premi asuransi akan sama seperti penyimpan dana di bank.

(4)

      

 

 

 

 

 

20 January 2014

COMMODITIES

DUAL LISTING

Description Price (USD) Change Description Price (USD) Price (IDR) Change

(IDR)

Crude Oil (US$)/Barrel 94,16 -0,21 TLKM (US) 37 11.070 0

Natural Gas (US$)/mmBtu 4,25 -0,08 ANTM (GR) 0,05 850 0

Gold (US$)/Ounce 1257,54 3,49

Nickel (US$)/MT 14695,00 0,00

Tin (US$)/MT 22355,00 -70,00

Coal (NEWC) (US$)/MT* 82,80 -1,45

Coal (RB) (US$)/MT* 82,86 -1,95

CPO (ROTH) (US$)/MT 857,50 -2,50

CPO (MYR)/MT 2498,50 4,50

Rubber (MYR/Kg) 725,00 2,00

Pulp (BHKP) (US$)/per ton 769,17 -0,40

*weekly

GLOBAL INDICES VALUATION

Change PER (X) PBV (X)

Country Indices Price

%Day %YTD 2013E 2014F 2013E 2014F

Market Cap (USD Bn)

USA DOW JONES INDUS. 16458,56 0,25 -0,71 14,81 13,60 2,76 2,57 4.694,0

USA NASDAQ COMPOSITE 4197,58 -0,50 0,50 20,37 17,28 3,19 2,91 6.673,3

ENGLAND FTSE 100 INDEX 6829,30 0,20 1,19 13,14 12,12 1,80 1,66 1.409,7

CHINA SHANGHAI SE A SH 2098,12 -0,93 -5,25 7,78 6,79 1,08 0,96 2.351,9

CHINA SHENZHEN SE A SH 1081,30 -0,98 -2,04 16,75 13,37 2,17 1,87 1.391,2

HONG KONG HANG SENG INDEX 23133,35 0,64 -0,74 10,21 9,32 1,27 1,17 1.771,6

INDONESIA JAKARTA COMPOSITE 4412,23 -0,01 3,23 13,34 11,39 2,45 2,15 337,4

JAPAN NIKKEI 225 15734,46 -0,08 -3,42 20,18 17,57 1,68 1,57 2.893,6

MALAYSIA KLCI 1813,01 -0,60 -2,89 15,99 14,58 2,16 2,01 305,8

SINGAPORE STRAITS TIMES INDEX 3147,33 0,22 -0,63 13,80 12,48 1,27 1,20 404,3

FOREIGN EXCHANGE

FOREIGN EXCHANGE

Description Rate (IDR) Change Description Rate (USD) Change

USD/IDR 12.091,25 -33,75 1000 IDR/ USD 0,08 0,0002

EUR/IDR 16.351,72 -87,51 EUR / USD 1,35 -0,0017

JPY/IDR 116,06 0,21 JPY / USD 0,01 0,0000

SGD/IDR 9.481,62 -19,60 SGD / USD 0,78 0,0005

AUD/IDR 10.607,63 -38,72 AUD / USD 0,88 -0,0008

GBP/IDR 19.855,77 118,52 GBP / USD 1,64 -0,0002

CNY/IDR 1.998,62 0,00 CNY / USD 0,17 0,0002

MYR/IDR 3.653,22 -15,30 MYR / USD 0,30 -0,0013

KRW/IDR 11,38 -0,03 100 KRW / USD 0,09 -0,0003

CENTRAL BANK RATE

INTERBANK LENDING RATE

Description Country Rate (%) Description Country Rate (%)

FED Rate (%) US 0.25 JIBOR (IDR) Indonesia 7,60

BI Rate (%) Indonesia 7.50 LIBOR (GBP) England 0,48

ECB Rate (%) Euro 0.25 SIBOR (USD) Singapore 0,17

BOJ Rate (%) Japan 0.10 D TIBOR (YEN) Japan 0,15

BOE Rate (%) England 0.50 Z TIBOR (YEN) Japan 0,15

(5)

      

 

 

 

 

 

20 January 2014

INDONESIAN ECONOMIC INDICATORS

SBI

Description Dec'13 Nov'13 Description Rate (%)

Inflation YTD % 8.38 7.79 SBI (9M) 7.22

Inflation YOY % 8.38 8.37 SBIS (9M) 7.22

Inflation MOM % 0.55 0.12

Foreign Reserve (US$) 99.3867 96.9602

GDP (IDR Tn) 2,375,331 2,375,331

BUSINESS & ECONOMIC CALENDAR

Date Agenda Expectation

23 Jan* Initial Jobless Claims Naik menjadi 330 ribu dari 326 ribu

23 Jan* House Price Index MoM Turun menjadi 0.3% dari 0.5%

23 Jan* Existing Home Sales Naik menjadi 4.95 juta dari 4.9 juta

23 Jan* Existing Home Sales MoM Naik menjadi 1% dari -4.3%

Ket: (*) US Time (^) Tentative

LEADING MOVERS

LAGGING MOVERS

Stock Price Change (%) Index pt Stock Price Change (%) Index pt

BBRI 8325 2.8 5.98 ASII 6925 -5.1 -16.51 PGAS 4385 2.9 3.30 BBCA 9900 -1.0 -2.66 BMRI 8750 1.4 3.14 IIKP 1650 -25.0 -2.01 UNTR 19300 1.6 1.22 MLBI 1073000 -6.6 -1.73 INTP 21900 1.3 1.10 UNVR 27650 -0.5 -1.25 MYOR 26000 4.0 0.97 AMRT 441 -4.1 -0.78 SRTG 4795 6.6 0.87 PWON 318 -3.6 -0.63 PTBA 9475 3.6 0.81 BBNI 4275 -0.7 -0.60 BDMN 4125 1.5 0.62 TLKM 2225 -0.2 -0.55 RMBA 545 14.7 0.55 PNBN 670 -2.9 -0.52

UPCOMING IPO'S

Company Business IPO Price

(IDR)

Issued Shares

(Mn) Offering Date Listing Underwriter

PT Dwi Aneka Jaya Kemasindo

Manufacture &

Industry 425-550 642.85 TBA TBA NISP Sekuritas

PT Puridelta Lestari

Real Estate

Property 205-255 10,840.00 TBA TBA

Macquarie Capital Sinarmas Sekuritas

(6)

      

 

 

 

 

 

 

20 January 2014

20 January 2014

DIVIDEND

Stock DPS (IDR) Status CUM Date EX Date Recording Payment

MNCN 25.00 Cash Dividend 24-Dec-13 27-Dec-13 02-Jan-14 16-Jan-14

ADRO $0.0013 Cash Dividend 24-Dec-13 27-Dec-13 02-Jan-14 16-Jan-14

BAJA 3.15 Cash Dividend 24-Dec-13 27-Dec-13 02-Jan-14 17-Jan-14

CORPORATE ACTIONS

Stock Action Ratio EXC. Price (IDR) CUM Date EX Date Trading Period

ICON Rights Issue 2:1 300.00 18 Dec-13 19 Dec-13 27 Dec – 05 Feb’13

NIPS Rights Issue 108:115 350-450 07 Jan-14 08 Jan-14 15 Jan – 21 Jan’14

KPIG Rights Issue 7:2 1520.00 TBA TBA TBA

TRIL Rights Issue 3:38 100.00 TBA TBA TBA

GENERAL MEETING

Emiten AGM/EGM Date Agenda

BTPN RUPSLB 20-Jan-14

SRTG RUPSLB 21-Jan-14

EXCL RUPSLB 22-Jan-14

KPIG RUPSLB 23-Jan-14

SCPI RUPSLB 23-Jan-14

(7)

      

 

 

 

 

 

20 January 2014

20 January 2014

LSIP

TRADING BUY

S1 1550 R1 1590 Trend Grafik Major Down Minor Down

S2 1510 R2 1630

Closing

Price 1575

Ulasan

• MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi negatif • Candle chart indikasi sinyal positif • RSI berada dalam area oversold • Harga berada dalam area lower band

Prediksi • Trading range Rp1520-Rp1630

• Entry Rp1575, take Profit Rp1630

Indikator Posisi Sinyal

Stochastics 6.97 Positif

MACD -35.6 Positif

True Strength Index (TSI) -44.78 Positif

Bollinger Band (Mid) 1747 Negatif

MA5 1532 Positif 1,000 1,200 1,400 1,600 1,800 2,000

August September October November December 2014

LSIP - Daily 1/17/2014 Open 1550, Hi 1580, Lo 1540, Close 1575 (2.3%) Auto Trading System(0.091,0.312) = 1,470.00, Fractal Up = 1,980.00, Fractal Down = 1,470.00, MA(Close,5) = 1,532.00, MA1(Close,8) = 1,581.25,

1,575 1,532 1,470 1,470 1,451.01 1,581.25 1,746.75 1,980 2,042.49 46,346,400 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 LSIP - Stochastic %D(5,3,3) = 21.26, Stochastic %K = 36.97, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00

21.2632 21.2632 20 36.9693 36.9693 80 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 0.0 LSIP - MACD (6,9) = -35.61, Signal() = -40.52

-40.5227 -35.6071 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 100.0 LSIP - TSI(3,5,3) = -44.78 -44.7848 -55.5324 0.00000

Created with AmiBroker - adv anced charting and technical analy sis sof tware. http://www.amibroker.com

ADHI

TRADING BUY

S1 1680 R1 1780 Trend Grafik Major Down Minor Up

S2 1570 R2 1890

Closing

Price 1745

Ulasan

• MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart indikasi sinyal positif • RSI berada dalam area netral • Harga berada dalam area upper band

Prediksi • Trading range Rp1700-Rp1895

• Entry Rp1745, take Profit Rp1895

Indikator Posisi Sinyal

Stochastics 79.04 Positif

MACD 31.5 Positif

True Strength Index (TSI) 75.52 Positif

Bollinger Band (Mid) 1550 Positif

MA5 1667 Positif 1,000 1,500 2,000 2,500 3,000 3,500 4,000

August September October November December 2014

ADHI - Daily 1/17/2014 Open 1660, Hi 1755, Lo 1650, Close 1745 (3.6%) Auto Trading System(0.091,0.312) = 1,595.23, Fractal Up = 1,570.00, Fractal Down = 1,425.00, MA(Close,5)= 1,667.00, MA1(Close,8)= 1,588.75,

1,588.75 1,570 1,550 1,425 1,380.94 1,595.23 1,667 1,719.06 1,745 44,668,300 0.0 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 ADHI - Stochastic %D(5,3,3) = 88.87, Stochastic %K = 87.99, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00

87.9879 80 20 87.9879 88.8737 88.8737 -120.0 -80.0 -40.0 0.0 40.0 0.0 ADHI - MACD (6,9) = 31.51, Signal() = 24.99

24.989 31.5052 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 ADHI - TSI(3,5,3) = 75.52 63.6536 0.00000 75.52

(8)

      

 

 

 

 

 

20 January 2014

20 January 2014

WIKA

TRADING BUY

S1 1890 R1 2000 Trend Grafik Major Down Minor Up

S2 1770 R2 2125

Closing

Price 1955

Ulasan

• MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart indikasi sinyal positif • RSI berada dalam area overbought • Harga berada dalam area upper band

Prediksi • Trading range Rp1890-Rp2120

• Entry Rp1955, take Profit Rp2120

Indikator Posisi Sinyal

Stochastics 93.37 Positif

MACD 47.2 Positif

True Strength Index (TSI) 79.26 Positif

Bollinger Band (Mid) 1688 Positif

MA5 1909 Positif 1,400 1,600 1,800 2,000 2,200 2,400

August September October November December 2014

WIKA - Daily 1/17/2014 Open 1900, Hi 1985, Lo 1870, Close 1955 (1.3%) Auto Trading System(0.091,0.312) = 1,823.26, Fractal Up = 1,660.00, Fractal Down = 1,580.00, MA(Close,5) = 1,909.00, MA1(Close,8) = 1,803.13,

1,803.13 1,688 1,660 1,580 1,417.88 1,823.26 1,909 1,955 1,958.12 28,920,300 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 100.0 WIKA - Stochastic %D(5,3,3) = 93.80, Stochastic %K = 90.46, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00

90.4609 80 20 90.4609 93.8005 93.8005 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 0.0 WIKA - MACD (6,9) = 47.16, Signal() = 43.60

43.6011 47.1557 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 WIKA - TSI(3,5,3) = 79.26 74.1398 0.00000 79.2613

Created with AmiBroker - adv anced charting and technical analy sis sof tware. http://www.amibroker.com

PTPP

TRADING BUY

S1 1300 R1 1400 Trend Grafik Major Up Minor Up

S2 1200 R2 1500

Closing

Price 1340

Ulasan

• MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart indikasi sinyal positif • RSI berada dalam area overbought • Harga berada dalam area upper band

Prediksi • Trading range Rp1300-Rp1500

• Entry Rp1340, take Profit Rp1500

Indikator Posisi Sinyal

Stochastics 88.05 Positif

MACD 25.82 Positif

True Strength Index (TSI) 71.05 Positif

Bollinger Band (Mid) 1191 Positif

MA5 1300 Positif 800 1,000 1,200 1,400 1,600

August September October November December 2014

PTPP - Daily 1/17/2014 Open 1315, Hi 1355, Lo 1300, Close 1340 (1.5%) Auto Trading System(0.091,0.312) = 1,241.94, Fractal Up = 1,200.00, Fractal Down = 1,105.00, MA(Close,5) = 1,300.00, MA1(Close,8) = 1,240.00

1,240 1,200 1,191 1,105 1,056.4 1,241.94 1,300 1,325.6 1,340 18,658,900 0.0 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 100.0 PTPP - Stochastic %D(5,3,3) = 88.05, Stochastic %K = 87.34, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00

87.3427 80 20 87.3427 88.0468 88.0468 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 0.0 PTPP - MACD (6,9) = 25.82, Signal() = 22.59 22.5916 25.8155 -100.0 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 PTPP - TSI(3,5,3) = 71.05 64.443 0.00000 71.0541

(9)

      

 

 

 

 

 

20 January 2014

20 January 2014

PGAS

TRADING BUY

S1 4300 R1 4425 Trend Grafik Major Down Minor Up

S2 4175 R2 4555

Closing

Price 4385

Ulasan

• MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart indikasi sinyal positif • RSI berada dalam area netral

• Harga berada dalam area lower band

Prediksi • Trading range Rp960-Rp 4555

• Entry Rp4385, take Profit Rp4555

Indikator Posisi Sinyal

Stochastics 51.72 Positif

MACD -15.4 Positif

True Strength Index (TSI) -8.18 Positif

Bollinger Band (Mid) 4437 Negatif

MA5 4374 Positif 4,000 4,400 4,800 5,200 5,600 6,000

August September October November December 2014

PGAS - Daily 1/17/2014 Open 4275, Hi 4395, Lo 4270, Close 4385 (2.9%) Auto Trading System(0.091,0.312) = 4,478.16, Fractal Up = 4,500.00, Fractal Down = 4,120.00, MA(Close,5) = 4,374.00, MA1(Close,8) = 4,333.75

4,385 4,374 4,333.75 4,220.91 4,120 4,437.25 4,478.16 4,500 4,653.59 38,579,800 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 100.0 PGAS - Stochastic %D(5,3,3) = 58.25, Stochastic %K = 47.19, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00

47.1862 47.1862 20 58.2542 58.2542 80 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 0.0 PGAS - MACD (6,9) = -15.41, Signal() = -18.77

-18.7682 -15.4054 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 PGAS - TSI(3,5,3) = -8.18 -8.18425 -10.5899 0.00000

Created with AmiBroker - adv anced charting and technical analy sis sof tware. http://www.amibroker.com

PTBA

TRADING BUY

S1 9300 R1 9600 Trend Grafik Major Down Minor Down

S2 9050 R2 9850

Closing

Price 9475

Ulasan

• MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart indikasi sinyal positif • RSI berada dalam area oversold • Harga berada dalam area upper band

Prediksi • Trading range Rp9400-Rp9850

• Entry Rp9475, take Profit Rp9850

Indikator Posisi Sinyal

Stochastics 11.27 Positif

MACD -98.3 Positif

True Strength Index (TSI) -16.17 Positif

Bollinger Band (Mid) 10003 Negatif

MA5 9240 Positif 9,000 10,000 11,000 12,000 13,000 14,000

August September October November December 2014

PTBA - Daily 1/17/2014 Open 9250, Hi 9500, Lo 9225, Close 9475 (3.6%) Auto Trading System(0.091,0.312) = 8,975.00, Fractal Up = 10,600.00, Fractal Down = 8,975.00, MA(Close,5) = 9,240.00, MA1(Close,8) = 9,237.50

9,240 9,237.5 8,975 8,975 8,463.84 9,475 10,002.5 10,600 11,541.2 5,920,400 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 100.0 PTBA - Stochastic %D(5,3,3) = 42.42, Stochas tic %K = 56.59, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00

42.4181 42.4181 20 56.5908 56.5908 80 -200 -100 0 100 200 300 0 PTBA - MACD (6,9) = -98.29, Signal() = -131.45

-131.448 -98.2871 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 PTBA - TSI(3,5,3) = -16.17 -16.1669 -32.081 0.00000

(10)

      

 

 

 

 

 

 

20 January 2014

20 January 2014

THESE RECOMMENDATIONS ARE BASED ON TECHNICAL AND ONLY INTENDED FOR ONE DAY TRADING

Price Support Resistance Indicators 1 Month

Ticker Rec

17/01/14 Entry Exit S2 S1 R1 R2 MACD Stoc* MA5* High Low

Agriculture

AALI Trading Sell 20875 20875 20500 20500 20775 21050 21325 Positif Negatif Negatif 25800 20650

LSIP Trading Buy 1575 1575 1630 1510 1550 1590 1630 Positif Positif Positif 2050 1470

SGRO Trading Buy 1840 1840 1900 1780 1820 1860 1900 Positif Positif Negatif 2100 1810

Mining

BUMI Trading Buy 342 342 383 299 327 355 383 Positif Positif Positif 375 270

PTBA Trading Buy 9475 9475 9850 9025 9300 9575 9850 Positif Positif Positif 12100 8975

ADRO Trading Buy 975 975 1000 955 970 985 1000 Positif Positif Positif 1250 870

MEDC Trading Sell 2185 2185 2060 2060 2140 2220 2300 Negatif Negatif Negatif 2525 1900

INCO Trading Sell 2620 2620 2560 2560 2595 2630 2665 Negatif Negatif Positif 2800 2115

ANTM Trading Buy 1005 1005 1040 970 995 1020 1045 Positif Positif Positif 1300 950

TINS Trading Buy 1425 1425 1455 1395 1415 1435 1455 Positif Positif Positif 1680 1300

Basic Industry and Chemicals

SMGR Trading Sell 15200 15200 14675 14675 15075 15475 15875 Negatif Negatif Negatif 15900 12550

INTP Trading Buy 21900 21900 22900 20800 21500 22200 22900 Positif Positif Positif 22500 18300

SMCB Trading Buy 2300 2300 2340 2250 2280 2310 2340 Positif Positif Negatif 2450 2100

Miscellaneous Industry

ASII Trading Sell 6925 6925 6700 6475 6800 7125 7450 Negatif Negatif Negatif 7400 6050

GJTL Trading Buy 1830 1830 1945 1690 1775 1860 1945 Positif Positif Positif 1950 1575

Consumer Goods Industry

INDF Trading Sell 6675 6675 6550 6550 6625 6700 6775 Negatif Negatif Negatif 6850 6250

GGRM Trading Buy 45000 45000 46225 43450 44375 45300 46225 Positif Positif Positif 45050 36250

UNVR Trading Buy 27650 27650 28175 27125 27475 27825 28175 Positif Positif Positif 28450 25100

KLBF Trading Sell 1390 1390 1370 1370 1385 1400 1415 Negatif Negatif Negatif 1455 1160

Property, Real Estate and Building Construction

BSDE Trading Buy 1455 1455 1555 1345 1415 1485 1555 Positif Positif Negatif 1600 1200

ASRI Trading Buy 520 520 570 467 500 535 570 Positif Positif Positif 530 424

WIKA Trading Buy 1955 1955 2120 1775 1890 2005 2120 Positif Positif Positif 1970 1540

ADHI Trading Buy 1745 1745 1890 1575 1680 1785 1890 Positif Positif Positif 1780 1425

Infrastructure, Utilities and Transportation

PGAS Trading Buy 4385 4385 4555 4180 4305 4430 4555 Positif Positif Positif 4950 4120

JSMR Trading Sell 5000 5000 4890 4890 4970 5050 5125 Negatif Negatif Positif 5350 4400

ISAT Trading Buy 4095 4095 4130 4010 4070 4130 4190 Positif Negatif Positif 4300 3725

TLKM Trading Buy 2225 2225 2245 2175 2210 2245 2280 Positif Negatif Positif 2265 1980

CMNP Trading Buy 3255 3255 3300 3110 3205 3300 3395 Positif Negatif Positif 3450 2975

Finance

BMRI Trading Buy 8750 8750 9000 8475 8650 8825 9000 Positif Positif Positif 9525 7300

BBRI Trading Buy 8325 8325 8775 7800 8125 8450 8775 Positif Positif Positif 8600 6750

BBNI Trading Buy 4275 4275 4345 4105 4225 4345 4465 Positif Negatif Positif 4420 3660

BBCA Trading Sell 9900 9900 9750 9725 9850 9975 10100 Negatif Negatif Positif 10200 9250

BDMN Trading Buy 4125 4125 4315 3925 4055 4185 4315 Positif Positif Positif 4175 3550

Trade, Services and Investment

UNTR Trading Buy 19300 19300 19700 18800 19100 19400 19700 Positif Positif Positif 19900 17900

(11)

 

 

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian yang telah dilakukan menyatakan bahwa penerimaan orangtua terhadap anak dengan autisme baik ditunjukkan dengan adanya kepuasan akan bakat diri

E-Journal Tadulako Physical Education, Health And Recreation, Volume 2, Nomor 6 Agustus 2014 ISSN 2337 – 4535 Berdasarkan Hasil Analisis Deskriptif Prosentase kesegaran

Berdasarkan analisis data yang telah dilakukan dan bertitik tolak dari hasil temuan penelitian-penelitian sebelumnya dapat disimpulkan bahwa dalam lingkup kerja kantor akuntan

Perubahan posisi chamber mengakibatkan perubahan yang signifikan terhadap peta stabilitas nyala api pada mesoscale combustor.Penambahan panas akibat heat resirculation yang

Bahan bakar disuplai ke dalam combustor dengan menggunakan metode electrospray atomization (untuk campuran etanol-heptan) dan pembentukan liquid film pada permukaan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa daya invasif P.berghei dalam sel eritrosit darah mencit dapat diatenuasi dengan sinar gamma dan berbanding lurus dengan nilai

Dan hal ini sejalan dengan penelitian Siringo-ringo di Desa Sigaol Simbolon Kabupaten Samosir (2013) dengan menggunakan desain penelitian cross sectional, ditemukan

Judul Tugas Akhir : Usulan Perbaikan Lintasan Produksi Dengan Menggunakan Algoritma Genetika (Studi Kasus di PT. Citra Bandung Laksana, Bandung). Komentar-Komentar