Acceptance Sampling
Supplier
Pabrik
Konsumen
Pemeriksaan bahan baku Pemeriksaan produk jadi diperbaiki? diolah ulang? dipasarkan? ditolak dan dikembalikan? diterima? Option:o tidak ada pemeriksaan o pemeriksaan 100%
Tentang sampling penerimaan
• Kapan sampling penerimaan lebih pas digunakan
dibandingkan pemeriksaan 100%?
• Apa keuntungan penggunaan sampling penerimaan?
• Apa kerugian penggunaan sampling penerimaan?
Jenis sampling penerimaan
• Teknik
– single-sampling plan
– double-sampling plan
– multiple-sampling plan
• sequential sampling
• Jenis
– Attribute: memeriksa apakah barang cacat atau tidak,
sesuai atau tidak
– Variable: pemeriksaan menghasilkan nilai numerik,
misal ukuran barang, volume, berat, dll
Single-Sampling Plan
Attribute
1. Pilih sampel dari lot yang akan diperiksa 2. Lakukan pencacahan terhadap barang
sampel yang cacat (tidak memenuhi spesifikasi)
3. Bandingkan hasil pencacahan dengan batas yang ditentukan
4. Buat keputusan: menerima jika yang cacat tidak melebihi batas, atau menolak lot barang yang diperiksa jika yang cacat lebih banyak daripada batas
Lot Barang Ambil sampel berukuran n Periksa, cacah berapa yang cacat, r r c Lot diterima Lot ditolak
Peluang menerima suatu lot
• Andaikan rancangan sampling penerimaan adalah sebagai
berikut:
– n = 50
– c = 2
– ambil sample sebanyak 50 unit barang, jika ditemukan lebih dari 2
unit yang rusak maka lot barang tersebut ditolak, sebaliknhya diterima
• Peluang menerima suatu lot dengan proporsi rusak sebesar p
adalah:
2 0)
1
(
)!
(
!
!
)
2
(
r r n rp
p
r
n
r
n
r
P
OC Curve (n = 50, c = 2)
p peluang diterima 0 1 0.01 0.9861827 0.02 0.9215723 0.03 0.8107981 0.04 0.676714 0.05 0.5405331 0.06 0.4162465 0.07 0.3107886 0.08 0.2259743 0.09 0.1605405 0.1 0.1117288 0 0,1 0,2 0,3 0,4 0,5 0,6 0,7 0,8 0,9 1 0 0,05 0,1 pOC Curve
proc iml; n = 50; c = 2; do p = 0 to 0.15 by 0.005; cdf = cdf('BINOMIAL', c, p, n); hasil = hasil // (p || cdf); end;
create data from hasil; append from hasil; quit;
data data (drop = col1 col2); set data;
p = col1;
peluangditerima = col2; symbol i = join w=2 v=none; proc gplot data=data;
plot peluangditerima * p; run;
proc iml; n = 50; c1 = 2; c2 = 3; do p = 0 to 0.15 by 0.005; cdf1 = cdf('BINOMIAL', c1, p, n); cdf2 = cdf('BINOMIAL', c2, p, n); hasil = hasil // (p || cdf1 || cdf2); end;
create data from hasil; append from hasil;
quit;
data data (drop = col1 col2 col3);
set data; p = col1;
peluangditerima1 = col2; peluangditerima2 = col3;
symbol1 i = join w=2 ci=red v=none; symbol2 i = join w=2 ci=blue v=none;
proc gplot data=data;
plot peluangditerima1 * p peluangditerima2 * p / overlay;
run; quit;
c = 2
Merencanakan Single Sampling Plan
• Beberapa Istilah
• acceptable quality level (AQL)
– poorest level of quality for the supplier’s process
that the consumer would consider to be
acceptable as a process average.
– The consumer will often design the sampling
procedure so that the OC curve gives a high
probability of acceptance at the AQL
Merencanakan Single Sampling Plan
• Beberapa Istilah
• lot tolerance percent defective (LTPD).
– the poorest level of quality that the consumer is
willing to accept in an individual lot.
– Alternate names for the LTPD are the rejectable
quality level (RQL) and the limiting quality level
(LQL).
Merencanakan Sampling Plan
• Tentukan AQL (p1), dan probability menerima lot dengan karakteristik
tersebut (1 -
). Nilai 1 -
umumnya besar
• Tentukan LPTD (p2), dan probability menerima lot dengan karakteristik
tersebut (
). Nilai
umumnya kecil.
Misal:
AQL = 0.01, 1 -
= 95%
LPTD = 0.06,
= 10%
Misal:
AQL = 0.01, 1 -
= 95%
LPTD = 0.06,
= 10%
Misal:
AQL = 0.01, 1 -
= 95%
LPTD = 0.06,
= 10%
Misal:
AQL = 0.01, 1 -
= 95%
LPTD = 0.06,
= 10%
Double Sampling Plan
• n
1= ukuran contoh pertama
• c
1= batas penerimaan bagi contoh pertama
• n
2= ukuran contoh kedua
• c
2= batas penerimaan bagi kedua contoh
• Prosedur
– Ambil dan periksa n
1unit, andaikan terdapat d
1unit yang cacat
– Jika d
1
c
1 Terima, jika d
1> c
2 Tolak
– jika c
1< d
1
c
2• Ambil dan periksa n2 unit, andaikan terdapat d2 unit yang cacat • Jika d1+ d2 c2 Terima, jika d1 + d2 > c2 Tolak
Peluang Penerimaan
• Sebuah lot bisa diterima pada pemeriksaan pertama
atau pada pemeriksaan kedua, sehingga P
terima= P
1terima
+ P
2terima
• Untuk tingkat cacat sebesar p:
o P
1terima
= P(d
1
c
1|n=n
1, p=p)
o P
2terima
= P(d
1+ d
2
c
2| c
1< d
1
c
2, n=n
1+n
2, p=p)
• Jika peluang penerimaan dihitung untuk berbagai nilai
p, selanjutnya dapat dibuat grafik kurva karakteristik
operasi (OC Curve).
Peluang Penerimaan
• n
1= 50, c
1= 1, n
2= 100, c
2= 3
• Untuk proporsi cacat p = 0.05, dapat dihitung sebagai berikut
• P
1terima = P(d
1
1|n=50, p=0.05)
Peluang Penerimaan
• Komponen penghitungan P
2terima
, yaitu dapat diuraikan
menjadi beberapa kemungkinan kejadian
• d
1= 2 dan d
2= 0 atau 1
• d
1= 3 and d
2= 0
Peluang Penerimaan
• Sehingga P
2
terima
= 0.0097 + 0.001 = 0.0107
• Dan untuk p = 0.05 diperoleh
P
terima
= P
1
terima
+ P
2
terima
=0.279 + 0.0107 =
Multiple Acceptance Sampling
Cara kerja:
• Jika pada tahap tertentu penarikan contoh, banyaknya item/unit yang cacat kurang dari atau sama dengan bilangan penerimaan maka lot diterima.
• Jika pada tahap tertentu penarikan contoh, banyaknya item/unit yang cacat sama dengan atau lebih dari bilangan penolakan maka lot ditolak.
• Prosedur ini bekerja paling banyak pada tahap kelima, karena pada tahap
tersebut pasti akan ada keputusan (lihat bahwa bilanan penolakan dan bilangan penerimaan hanya berselisih satu)
Item-by-Item Sequential
Acceptance Sampling
Pemeriksaan dilakukan terhadap item satu per satu.
Kurva di sampling digunakan untuk menentukan apakah lot diterima atau tidak
Caranya adalah dengan membuat plot antara sudah berapa banyak item yang diperiksa dengan berapa banyak yang rusak.
Item-by-Item Sequential
Acceptance Sampling
Jika titik plot berada di antara dua garis XA dan XR maka proses
sampling dilanjutkan.
Jika titik plot melewati (di atas) garis XR maka lot ditolak.
Jika titik plot melewati (di bawah) garis XA maka lot ditolak.
Item-by-Item Sequential
Acceptance Sampling
Formula mendapatkan garis penerimaan dan garis penolakan untuk
pasangan p1, (1-
), p2, dan
yang telah ditentukan adalah
Item-by-Item Sequential
Acceptance Sampling
-2 -1 0 1 2 3 4 5 1 4 7 10 13 16 19 22 25 28 31 34 37 40 43 46 49 52 55 58 61 64 67 70 73 76 79 82 85 88 91 94 97 100 XA XR