DESAIN MICRO CAR GEA GENERASI 3
Hanung Mukti Putro P.NRP 3406100135
Jurusan Desain Produk Industri, FTSP ITS.
Kampus ITS Sukolilo, Surabaya 60111, Telp./Fax (031) 5931147
ABSTRAK
Konsep Micro car telah melahirkan peluang-peluang baru dalam pengembangan kendaraan roda empat dan selalu melahirkan inovasi-inovasi baru dalam
penciptaannya berkaitan dengan kebutuhan manusia. Isu-isu seperti perkembangan jumlah kendaraan roda empat yang tidak berbanding lurus dengan bertambahnya jalur kendaraan, pentingnya membatasi emisi gas buang demi terjaganya lingkungan, dan kemudahan berpindah tempat dengan alat transportasi personal merupakan hal-hal penting yang mendasari dilakukannya perancangan ini. Penelitian ini difokuskan pada perancangan ulang kendaraan Micro car GEA sebagai pemenuhan kebutuhan kandaraan kecil yang lincah dan irit sebagai celah pasar yang masih potensial dan dapat dimaksimalkan terutama oleh perusahaan nasional (PT. INKA) agar dapat menjadi salah satu produk yang kompetitif. Poin- poin yang diutamakan dalam fokus penelitian adalah studi terhadap kompetitor yang telah ada di pasaran, perancangan ulang desain eksterior GEA, dan sekilas konsep perancangan ulang desain interior dan volume yang disesuaikan dengan kriteria pengguna.
ABSTRACT
Micro car concept has been create a large opportunities in four-wheeled vehicle development and also create innovations in purpose of fulfilling user’s demand. The Issues such as the development of four-wheeled vehicles that are not directly proportional to the increase in vehicle lane, the importance of limiting the exhaust emissions for the sake of environmental preservation, and ease of switching places with personal transportation are important issues that underlie this design does. This study focused on redesigning Micro car GEA as the fulfillment of the needs of small vehicles that agile and efficient as a niche market that is still potential and can be maximized primarily by national companies (PT INKA) in order to become one of the competitive product. The points prioritized in the focus of research are the study of existing competitors in the market, the exterior redesign, and also interior and volume redesign at a glance adjusted to the user criteria.
KEYWORD
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Industri otomotif Indonesia mengalami perkembangan yang cukup konstan tiap tahunnya. Dengan menyumbang 8,2% terhadap produk domestik bruto yang merupakan kontributor terbesar untuk kategori industri manufaktur yang mencapai 27,4%, industri otomotif nasional merupakan satu dari tiga industri yang diharapkan menjadi pendorong pertumbuhan industri nasional dan perekonomian Indonesia.1
Tabel 1: Global Automotive Market 2004 - 20082
PT. INKA adalah satu-satunya perusahaan yang bergerak di bidang produksi perkeretaapian di Indonesia, bahkan terbesar di ASEAN. Perusahaan ini memiliki fokus kegiatan pada pembuatan kereta api, perangkat kereta api, jasa perawatan kereta api, perdagangan lokal, kegiatan ekspor dan impor di bidang perkeretaapian serta pengembangan produk non kereta api sebagai diversivikasi tambahan. Dalam strategi pengembangan pasar, PT INKA melakukan diversivikasi produk di bidang bisnis trasnportasi darat dengan membentuk divisi khusus yaitu Divisi Pengembangan Bisnis Transportasi Darat dan Diversifikasi (PBTDD) pada tahun 2008.
Micro car GEA adalah salah satu produk transportasi yang termasuk dalam diversivikasi City Transport yang dikembangkan oleh divisi PBTDD PT INKA. Pada awalnya kendaraan ini dikembangkan dengan beberapa latar belakang utama sebagai berikut:
1. Divisi pembuatan Micro car GEA pada awalnya dibentuk karena adanya isu penggantian kendaraan bajaj di Jakarta. Setelah dikembangkan, akhirnya dikeluarkanlah kendaraan jenis Micro car ini dengan mesin 650cc, roda 4. Segmen yang dipilih adalah kendaraan micro dengan mesin dibawah 1000cc, karena untuk menghindari terjadinya persaingan dengan ATPM yang menguasai pasar kendaraan dengan kapasitas mesin mulai dengan 1000cc keatas.
1
Bisnis Indonesia Online, Selasa 6/10/2009, edisi cetak 2
2. Terdapat ceruk pasar untuk kendaraan pribadi dengan kapasitas mesin di bawah 1000 cc terutama untuk transportasi perkotaan. Pasar tersebut merupakan pasar yang berada di celah antara sepeda motor level high-end dengan harga di kisaran 25 juta dengan mobil level low-end di kisaran harga 100 juta rupiah.
3. Terdapat ceruk pasar yaitu pemilik rumah tipe 21, dimana pada tipe tersebut tidak tersedia ruang kendaraan yang besar sehingga tidak memungkinkan untuk kepemilikan mobil dengan ukuran yang besar, hal ini memberikan peluang untuk produk mobil dengan konsep city car maupun Micro car yang kecil sangat besar bagi kalangan pemilik rumah tersebut.
Micro car GEA sudah melalui beberapa uji kelayakan jalan, diantaranya oleh Balai Uji Kendaraan Bermotor (merupakan divisi dari departemen perhubungan), dan uji standar emisi di BPPT Serpong. Divisi pembuat GEA menetapkan standar yaitu harus lulus uji emisi gas buang Euro 2, karena merupakan standar emisi gas buang minimal yang ditetapkan pemerintah sejak tahun 20073. Sejauh ini, emisi yang dikeluarkan oleh GEA berbahan bakar gas sudah memenuhi ketentuan tersebut, namun untuk yang berbahan bakar minyak masih menjalani tes untuk memenuhi syarat tersebut. Pihak PT INKA memberikan target lulus standar Euro 2 pada Mei tahun ini4.
Pada kenyataannya Micro car GEA generasi pertama yang mulai diluncurkan pada periode 2002/2003 dengan kapasitas mesin 650 cc tidak langsung dipasarkan kepada masyarakat luas. Hingga saat ini PT INKA baru melayani pembelian kendaraan ini untuk golongan tertentu saja yang tercakup dalam ketentuan perusahaan, yaitu 3K : Korporasi, Koperasi, dan Komunitas5. Selain itu, setelah produksi awal, 10 unit mobil ini dipakai di BPPT sebagai alat transportasi intern dalam lingkup instansi/antar gedung.
Untuk pasar mobil pribadi Micro car GEA belum mampu bersaing di pasar dalam negeri karena mulai maraknya pengembangan-pengembangan mobil-mobil mini oleh perusahaan-perusahaan otomotif besar seperti Toyota, Honda, Nissan dan lain-lain dengan konsep yang hampir sama dengan Micro car GEA. Kompetitor lain yang cukup dominan adalah perusahaan otomotif India TATA yang mengeluarkan Micro car Nano dengan harga 100.000 rupee atau berkisar 25 juta rupiah, yang akan segera dipasarkan di Indonesia
Perkembangan segmentasi pasar yang terbaru untuk Micro car GEA adalah sebagai kendaraan pribadi, dan baru akan di promosikan secara serius bertepatan dengan dikeluarkannya Micro car GEA generasi kedua akhir tahun 2010. Perkembangan wilayah pemasaran yang baru ini memanfaatkan tren dan minat masyarakat yang saat ini lebih tertuju pada kendaraan yang ringkas, hemat, dan ramah lingkungan menyebabkan pasar di level kendaraan ini sedang terbuka lebar dan memberikan peluang yang sangat besar bagi kendaraan yang kompetitif.
Fakta lain, saat ini terdapat juga ceruk pasar untuk kendaraan (roda empat) pribadi dengan kapasitas mesin di bawah 1000 cc terutama untuk transportasi perkotaan. Pasar tersebut merupakan pasar yang berada di celah antara sepeda motor level
high-end dengan harga di kisaran 25 juta dengan mobil level low-end di kisaran harga
100 juta rupiah.
3
Ambang Batas Emisi Gas Buang Kendaraan Bermotor Tipe Baru Dan Kendaraan Bermotor Yang Sedang Diproduksi, No. 141/2003, Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup. 4
Berdasarkan hasil interview dengan Kepala Bagian Teknologi PBTDD, Bp. Nur Sholeh. 5
Penambahan segmentasi pasar ini mengharuskan GEA untuk membenahi tampilannya secara keseluruhan, karena bila mengacu pada style eksterior dan interior yang digunakan saat ini maka kendaraan nasional ini tidak akan mampu berkompetisi di kelasnya. Micro car GEA yang sudah ada saat ini (generasi pertama), juga yang sedang dalam proses perancangan (generasi kedua) belum dirancang dengan baik (dengan mempertimbangkan faktor-faktor yang disukai konsumen), hal-hal tersebut dapat dilihat dari eksterior dan interior yang kurang menarik jika dibandingkan dengan kompetitor yang beredar dipasaran, meskipun harga yang ditawarkan sangat murah yaitu berkisar 45-80 juta rupiah. Eksterior yang digunakan sudah ketinggalan jaman karena masih menerapkan bentuk mobil-mobil di tahun 1990an. Selain itu masalah interior yang kurang rapi dan terkesan tidak sungguh-sungguh dalam merancang dan menatanya, kurang nyaman terutama permasalahan keberadaan fasilitas storage atau tempat penyimpanan serbaguna yang biasanya merupakan standar mobil keluarga ikut mempengaruhi minat untuk membeli Micro car GEA generasi pertama. Untuk itu ditargetkan tahun 2012 Micro car GEA generasi kedua dapat diproduksi untuk menggantikan generasi pertama dengan berbagai perbaikan baik dari eksterior maupun interior sehingga dapat dikatakan layak untuk diperkenalkan pada masyarakat Indonesia dan mampu bersaing dengan produk-produk di kelasnya.
Tujuan
Makalah ini mencoba menyajikan perbaikan desain dan kualitas secara keseluruhan dari Micro car GEA dengan penjabaran sebagai berikut :
1. Mendesain ekterior dan interior sebuah kendaraan yang mampu memenuhi ekspektasi dan kebutuhan penggunanya untuk memberikan kenyamanan semaksimal mungkin dengan keterbatasan dimensi kendaraan berbasis Micro car GEA generasi pertama.
2. Menawarkan alternatif pilihan kendaraan kepada pasar Micro car dan City Car Indonesia yang menarik, nyaman, dan mudah dikendarai serta layak untuk dibanggakan.
3. Merancang kendaraan Nasional buatan dalam negeri yang menarik sehingga mampu bersaing terhadap produk mobil luar negeri baik dari segi kenyamanan maupun tampilan.
4. Mengeksplorasi desain dengan fokus kendaraan yang mungil, lincah, serta irit dan ramah lingkungan, lalu mengaplikasikannya kedalam desain eksterior dan interior dengan kemasan yang menarik.
Masalah
1. Permasalahan utama yang didapat dari Micro car GEA generasi pertama ini adalah Eksteriornya yang kurang menarik karena mengaplikasikan bentuk-bentuk kendaraan dari tahun 90-an yang kaku dengan sedikit rounding dan tidak mengikuti tren desain Micro car atau city car saat ini maupun yang diprediksikan akan datang, sehingga kurang layak untuk diperkenalkan kepada masyarakat luas yang memiliki ekspektasi tinggi terhadap tampilan eksterior dari mobil nasional yang ditunggu-tunggu ini. Eksterior Micro car GEA generasi pertama masih mengadopsi bentukan eksterior awal tahun 1990an dimana bentukannya
merupakan bentukan kubistis yang diberi rounded minimalis dengan penerapan garis yang masih tegas pada body line.
Gambar 1: Eksterior Micro car GEA generasi pertama
2. Tidak adanya konsistensi bentuk dalam sebuah kendaraan sebagai satu kesatuan desain. Konsistensi bentuk yang dimaksud disini adalah tarikan-tarikan garis dan bentuk-bentuk komponen yang tidak seirama, contohnya adalah bentuk lampu depan yang membulat dan berkesan cute namun dipasangkan dengan lampu belakang yang simple dan berkesan formal. Contoh lain adalah bentuk kisi-kisi
grill yang terlalu tebal dan terbuat dari bahan fiberglass yang membuatnya terlihat
seperti barang aftermarket yang murah. Secara keseluruhan, belum terdapat karakter yang kuat dalam desain kendaraan ini, bahkan desain final ini cenderung mirip seperti salah satu kompetitornya di kelas city car.
Metode
Proses perancangan ini memerlukan data–data yang akurat sebagai dasar dari pemecahan masalah yang diambil. Sebagai metode dasar yang digunakan adalah metode kualitatif dan kuantitatif, dimana proses pengambilan data yang diperlukan adalah untuk dianalisis dan diolah untuk dicari suatu kesimpulan akhir atas pemecahan masalah yang ada.
Metode kualitatif dilakukan dengan cara wawancara langsung kepada praktisi otomotif yang dalam hal ini adalah pihak INKA sebagai produsen kendaraan GEA untuk dimintai pendapat dan keterangan mengenai produk eksisting. Data yang digunakan terbagi atas dua kelompok, yaitu :
1. Data primer, yaitu data langsung dengan wawancara, pengamatan dan kuesioner. 2. Data sekunder, yaitu data yang diperoleh dari pustaka, literatur dan browsing
website internet.
Untuk mendapatkan data yang diperlukan maka dilaksanakan metode antara lain: 1. Penelitian Lapangan. Yaitu penelitian dengan cara langsung berhubungan
dengan obyek penelitian. Adapun cara yang dilakukan adalah : Survey produk eksisting Micro car GEA di PT. INKA.
Wawancara, yaitu pengumpulan data dengan cara melakukan tanya jawab kepada produsen Micro car GEA yaitu pihak Divisi Pengembangan Bisnis Transportasi Darat dan Diversifikasi (PBTDD) PT. INKA.
Kuesioner, yaitu pengumpulan data dengan pertanyaan yang langsung diisi oleh calon pengguna dari segmen yang dituju. Dalam penelitian ini disebarkan 75 kuesioner dalam 2 wilayah yang berbeda yaitu kawasan Surabaya barat (25 sampel), dan kawasan Sidoarjo utara (50 sampel)
2. Penelitian Kepustakaan. Yaitu pengumpulan data dengan mencari informasi dari berbagai media, baik dari media baca, seperti buku, majalah, dan koran; media elektronik, contohnya televisi dan radio; serta media website internet, yang berhubungan dan dapat dijadikan sebagai acuan desain.
PEMBAHASAN
Studi dan Analisa Segmentasi Pasar
Micro car GEA yang sekarang berada dalam tahap penyempurnaan eksterior tahap akhir adalah generasi ketiga, sedangkan proses penyempurnaan interior baru akan diaplikasikan pada generasi ketiga. Semakin disempurnakannya GEA ini dengan tujuan agar dapat segera bersaing dengan kompetitor-kompetitor yang umumnya sudah memiliki nama besar, seperti : Honda, Suzuki, Toyota, Hyundai, KIA, dan lain-lain. Perkembangan berita dunia otomotif terbaru bahkan menyebutkan bahwa produsen kendaraan Micro car asal India yaitu TATA dengan produk terbarunya Nano bahkan telah bersiap untuk meramaikan persaingan pasar Indonesia dalam waktu dekat.
Sebuah studi pasar sangat diperlukan untuk menentukan segmen yang tepat agar Micro car GEA diterima dengan baik. Tentunya hal ini akan membuat Micro car GEA yang merupakan mobil nasional akan mampu ikut ambil bagian dalam persaingan pasar mobil compact dalam negeri yang selalu didominasi produsen mobil luar negeri.
Vehicle Positioning
Micro car GEA termasuk passenger car dengan kabin penumpang dan bagasi yang
menyatu maka digolongkan dalam jenis MPV. Dengan mengacu pada dimensinya yang kecil yaitu 3169 x 1478 x 1688 dan digerakkan dengan front wheel drive, Micro
car GEA berada pada kelas compact car 4x2. Dengan mengacu pada kapasitas
mesin 650 cc dan harga awal yang ditawarkan pada generasi pertamanya kisaran 45 – 50 juta maka mobil ini masuk dalam kelas low segmen 100 juta rupiah ke bawah.
Segmentasi Demografi
Segmentasi demografi merupakan pendekatan pasar dengan poin-poin variabel diluar perilaku konsumen yang ditentukan berdasarkan segmen yang ingin dituju.
Gambar 2: Segmentasi demografi calon pengguna Micro car GEA 3
Pada gambar di atas, bagian yang terdapat didalam tanda adalah karakteristik demografi yang dituju oleh pasar GEA. Secara rinci dijelaskan sebagai berikut : 1. Usia.
Usia yang dituju adalah usia dari seorang kepala keluarga, yaitu 24 hingga 60 tahun. Namun yang menjadi prioritas adalah usia kepala keluarga yang baru membentuk sebuah keluarga kecil / keluarga muda, yaitu 24 hingga 35 tahun. Terdapat juga pasar spesial yaitu remaja yaitu 17-20 tahun yang diposisikan sebagai user namun bukan buyer (biasanya merupakan pemberian dari orang tua pengguna yang berasal dari golongan menengah keatas).
2. Gender.
Produk Micro car GEA mengarah pada produk yang unisex yang dapat digunakan dengan nyaman baik oleh pria maupun wanita sebagai penggunanya. Namun, disini lebih diberi penekanan bahwa pengguna utama adalah kepala keluarga yang mayoritas adalah pria, karena keputusan pembelian lebih dikendalikan oleh kepala keluarga.
3. Pendidikan.
Latar belakang pendidikan yang dituju adalah semua grade yang memungkinkan dimiliki oleh kepala keluarga dengan latar belakang sosial menengah, yaitu mulai lulusan SMA, D1, D3, D4, hingga S1.
4. Tempat Tinggal
Sebagai target utama adalah pemilik perumahan tipe kecil 21 namun tidak menutup kemungkinan untuk tipe 36 atau 49.
5. Ukuran Keluarga
Ada dua kemungkinan keluarga yang merupakan pangsa pasar GEA yaitu keluarga utuh kecil dengan 1 atau 2 orang anak maupun seorang single parent dengan 1 atau 2 orang anak (dalam kasus ini kepala keluarga mungkin ibu). 6. Pekerjaan.
Pekerjaan kepala keluarga mayoritas adalah karyawan swasta, pegawai negeri, wirausahawan, dan freelancer. Sedang untuk status diluar pekerja ada pengguna yang berupa pelajar / mahasiswa, pensiunan, dan ibu rumah tangga.
7. Lokasi Bekerja.
Mayoritas bekerja di dalam kota maupun sub-kota (kota sebelah) dengan waktu tempuh 15-60 menit.
8. Pendapatan
Ukuran pendapatan kepala keluarga adalah antara 1 hingga 10 juta rupiah. Yang menjadi prioritas adalah kepala keluarga dengan tingkat pendapatan 1,5 juta hingga 5 juta rupiah.
Segmentasi Psikografi
Segmentasi psikografi merupakan pendekatan segmentasi yang mendefinisikan segmen berdasarkan kepribadian, gaya hidup (activity, interest dan opinion) dan minat yang menyebabkan suatu produk dibeli. Dalam bahasan ini akan disimpulkan satu konsep positioning interior Micro car GEA generasi ketiga yang diperoleh dengan cara menyimpulkan segmen psikografi yang mungkin dari segmentasi psikografi global (gaya hidup), segmentasi psikografi Indonesia. Segmentasi psikografi ini tetap dilatarbelakangi oleh segmentasi demografi yang telah disimpulkan sebelumnya.
Gambar 3: Segmentasi psikografii calon pengguna Micro car GEA 3
Gambar tersebut adalah gambaran segmentasi psikografi Indonesia dan global. Yang dilingkari adalah karakteristik psikografi yang sesuai dengan karakteristik demografi
sebelumnya. Ada 4 tipe psikografi yang dapat digolongkan sebagai karakteristik pengguna Micro car GEA generasi ketiga yaitu:
1. The anxious yaitu orang yang bertipe follower,ambisius, percaya diri, suka ragu-ragu dan mudah dipengaruhi.
2. The affluent yaitu orang yang bertipe pekerja keras, percaya diri, inovatif, open
minded, proaktif, dinamis dan berpengaruh, rumahan yaitu orang yang bertipe
memperhitungkan pengeluaran dan berorientasi keluarga, serta sosial yaitu orang yang sosialis, produktif dan mengutamakan kebersamaan dalam keluarga.
3. Strivers yaitu orang yang bertipe pekerja keras dengan usia kurang lebih 31
tahun, sibuk, hidup dalam tekanan waktu, tujuan hidup tinggi, selalu merasa kurang uang, waktu dan energi, materialistis, pencari kesenangan, ingin imbalan dan instan.
4. Achievers yaitu orang yang bertipe pemburu sukses, 30 – 40 tahun, hidup
sejahtera, agak sombong, sadar kelas dan kuantitas.
Beberapa hal yang turut masuk dalam pertimbangan psikografi adalah kelokalitasan perilaku masyarakat Indonesia, seperti berikut :
Kekeluargaan. Yaitu orang yang selalu memikirkan sesuatu berdasarkan apa yang keuntungan yang didapat dalam lingkup keluarganya. Hal tersebut juga berlaku dalam hal pengeluaran, orientasi yang selalu didahulukan oleh orang-orang jenis ini adalah keluarga.
Sosialiter. Yaitu orang yang sosialis dan produktif. Selalu memperhatikan efek sosial yang ditimbulkan dan senang dengan kebersamaan.
Kesimpulan Studi dan Analisa Segmentasi Pasar
Dari studi dan analisa segmentasi pasar diperoleh beberapa kesimpulan antara lain : 1. Micro car GEA generasi ketiga akan masuk dalam low class city car dengan harga
di bawah 100 juta rupiah.
2. Aspek ekonomis dan kenyamanan menjadi prioritas nilai yang ditawarkan oleh interior Micro car GEA ini.
3. Target konsumen yang ingin dituju adalah masyarakat perumahan. 4. Karakteristik demografi :
a. Gender : pria dan wanita b. Usia 24 – 60 tahun
c. Pendidikan SMA hingga S1
d. Pekerjaan karyawan swasta, pegawai negeri, wirausahawan, freelancer, pelajar / mahasiswa, pensiunan, dan ibu rumah tangga.
e. Lokasi bekerja di dalam kota dengan waktu tempuh 15 hingga 60 menit. f. Tempat tinggal perumahan tipe kecil 21 maksimal tipe 49.
g. Pendapatan1,5 juta hingga 5 juta rupiah.
h. Ukuran keluarga kecil dengan 1 atau 2 orang anak.
5. Kesimpulan dari segmentasi psikografi yaitu Micro car GEA generasi ketiga diharapkan menjadi kendaraan dengan mobilitas tinggi untuk menunjang produktifitas, fitur optimal dengan harga yang terjangkau untuk kalangan yang sedang membangun karir, kepercayaan diri dan kebersamaan dalam keluarga.
Perbandingan MSCA
Pada perbandingan dengan kompetitor dapat dilihat bahwa kendaraan dengan ukuran tinggi, panjang, panjang wheelbase, serta ukuran ban yang paling mendekati adalah Tata Nano. Hasil tersebut memberikan kesimpulan bahwa kompetitor terdekat dengan
Micro car GEA adalah Tata Nano, sehingga hasil desain GEA nantinya minimal harus
lebih baik dari Tata Nano.
Studi dan Analisa Kebutuhan
Studi dan analisa kebutuhan ditujukan untuk mempelajari dan menyimpulkan prioritas teknis yang harus diselesaikan dalam mendesain Micro car GEA generasi ketiga.
Micro car GEA generasi ketiga adalah pengganti generasi pertama yang diharapkan
membentuk imej yang baik sebagai city car yang fun (menyenangkan), Compact (ringkas dan lincah), dan Optimum (ruang yang optimal). Untuk memenuhi pembentukan imej tersebut dilakukan pendataan kebutuhan apa saja yang dibutuhkan dalam konsep, dilakukan perangkingan dan dilakukan pendataan terhadap hal-hal teknis yang berperan dalam kebutuhan-kebutuhan tersebut. Berikut adalah kebutuhan-kebutuhan atau atribut desain yang telah disusun berdasarkan prioritas tertinggi hingga terendah :
1. Pengaplikasian tren bentuk terhadap eksterior 2. pengaplikasian tren warna terhadap eksterior 3. Pengaplikasian tren warna terhadap interior 4. Menciptakan desain berkarakter
5. Penghawaan yang baik
6. Memiliki kesan luas dalam interior mobil yang kompak 7. Kemudahan pengisian dan penggantian tabung BBG 8. Penyesuaian komponen dengan yang dibutuhkan 9. Kerendahan biaya produksi
10. Kemudahan pengoperasian mobil
11. Pengaplikasian tren bentuk terhadap interior 12. Kemudahan untuk memodifikasi interior 13. Kemudahan untuk membersihkan interior
14. Kemudahan pengoperasian mekanisme komponen 15. Kenyamanan interaksi antar penumpang
16. Kesesuaian dimensi interior dengan antropometri tubuh 17. Pencahayaan yang baik
18. Kenyamanan Material
19. Keamanan terhadap benturan dengan komponen interior 20. Kelegaan pandangan ke luar
21. Keamanan barang bawaan
22. Peredaman suara dan getaran yang optimal
Tren Eksterior City Car Concept Tahun 2012 Keatas
Tren eksterior city car pada kendaraan konsep (kendaraan yang direncanakan untuk diproduksi) penting untuk diamati sebagai salah satu acuan arah desain eksterior
Gambar 4: Konsep city car 2012 keatas (1)
Gambar-gambar konsep diatas menunjukkan arah desain mobil-mobil kecil (small /
city car) yang akan direncanakan untuk dikeluarkan pada tahun 2012 keatas. Arah
desain yang mayoritas diaplikasikan oleh produsen-produsen otomotif adalah bentuk dan garis-garis dinamis dengan ciri : bentuk lampu yang meruncing, grill / airdam yang berukuran besar, garis atap yang merendah kearah belakang, serta terdapat garis tegas di sisi samping mobil yang seringkali memiliki perbedaan ketinggian.
Kendaraan Terbaik Tahun 2011
Gambar 6: Citroen DS3dan Hyundai i10 (Kendaraan terbaik 2011)
Dua kendaraan diatas mendapatkan gelar kendaraan terbaik dari berbagai media dan ajang terkemuka. Citroen DS3 mendapatkan gelar Car of The Year, Small Car of The
Year, dan Best Hot Hatch6, sementara itu Hyundai i10 mendapatkan gelar Car of the
Year, Best People’s Car, Fuel Efficiency Awards, Best City Car dan Best City Car7. Dua kendaraan diatas memiliki kesamaan dalam hal style desain, yaitu mengaplikasikan style modern dan atraktif. Kesimpulan style tersebut dapat dilihat dari bentuk lampu yang polygonal dan memiliki kesan tajam, bentuk outline grill yang besar dan menyatu dengan air dam, dan garis atap yang merendah kearah belakang. Berdasarkan analisa bentuk dan tarikan garis dari tren redefinisi desain, tren konsep tahun 2012 keatas, dan pengamatan mobil terbaik tahun 2011, didapatkan karakter tren desain yang mengarah ke “modern-sharp”.
Image Konsep FUN
Konsep yang terpilih harus diterjemahkan kedalam bahasa desain untuk mengetahui batasan-batasan dari aplikasi konsep tersebut pada sisi eksterior, sedangkan pada sisi interior, konsep “fun” diterjemahkan kedalam hal-hal teknis yang akan dijelaskan selanjutnya. FUN akhirnya diterjemahkan sebagai image atau bentuk wajah bayi tertawa.
Dasar pemilihan “wajah bayi tertawa” adalah:
1. Ekspresi tertawa atau tersenyum adalah ekspresi paling menyenangkan (fun) untuk dilihat, sehingga diharapkan pengguna akan merasa senang dan tertarik untuk mengendarai sejak pandangan pertama.
2. Bayi adalah fase dimana wajah manusia paling lucu dan menyenangkan untuk dilihat.
6
Gelar oleh : Top Gear, Fifth Gear, dan Carbuyer.co.uk 7
3. Bayi melambangkan usia GEA yang terhitung sebagai produsen baru yang berusaha menancapkan image kuat di mata konsumen.
Selanjutnya implementasi konsep FUN akan dijabarkan sebagai berikut : 1. Aspek Estetika
Mengaplikasikan tarikan-tarikan garis dari ekspresi wajah bayi tertawa untuk desain eksterior.
Menerapkan beberapa detail bentuk dinamis / atraktif sebagai kombinasi. Pertimbangan ini dilakukan berdasarkan konsumen Indonesia yang merupakan golongan konsumen yang cenderung ekspresif.
Mengaplikasikan warna-warna yang berkesan “fun” atau “ceria” namun juga dengan mempertimbangkan tren warna terkini.
2. Aspek Teknis
Merancang desain yang dapat memberikan efek “FUN” atau menyenangkan, seperti : Ruang kabin yang dibuat seluas dan senyaman mungkin.
Kapasitas bagasi yang lebih besar dari GEA sebelumnya.
Penerapan sistem adjustable atau movable pada beberapa bagian yang dirasa perlu.
Semua dibuat dengan tetap mempertimbangkan batasan biaya dibawah 80 juta.
Analisa Aktivitas
Studi ini bertujuan untuk mengamati dan menganalisa aktivitas-aktivitas yang dilakukan pengguna kendaraan (roda 4) yang terkait dengan interaksinya dengan interior dan fungsi di dalam kendaraan. Penjabaran aktivitas ini dibagi dalam dua golongan yaitu aktivitas pengemudi dan aktivitas penumpang lalu dijabarkan sesuai dengan pembagian kegiatan.
Aktivitas Pengemudi : 1. Membuka Pintu
Kebutuhan : kemudahan membuka kunci mobil, kemudahan mengenali arah bukaan gagang pintu, kenyamanan penggunaan handle dan kemudahan penggunaan handle pintu.
2. Masuk ke Dalam Mobil
Kebutuhan : kemudahan memijak pada footstep (bila perlu), kemudahan dan keamanan akses memasuki ruang dalam mobil.
3. Menutup Pintu
Kebutuhan : kemudahan mengenali arah orientasi tuas handle, kemudahan penggunaan handle, dan kenyamanan penggunaan handle.
4. Mengunci pintu mobil
Kebutuhan : kemudahan mengenali arah pengunci baik untuk mengunci maupun untuk membuka, dan kemudahan penggunaannya.
5. Menyalakan Mobil
Kebutuhan : kemudahan memasukkan kunci kontak, kemudahan mengenali respon berupa nyala lampu indikator ON, kemudahan mengenali pedal gas, dan kemudahan penggunaan pedal gas.
6. Memasang Sabuk Pengaman
Kebutuhan : menjangkau dan menarik kepala sabuk, kemudahan memasukkan kedalam pengunci sabuk.
7. Menginjak Kopling dan Memasukkan Persneling
Kebutuhan : kemudahan mengenali pedal kopling, kemudahan penggunaan pedal kopling, kemudahan mengenali tuas persneling, kemudahan menjangkau dan kelancaran menggunakannya.
8. Melepas Tuas Handbrake
Kebutuhan : kemudahan mengenali orientasi tuas handbrake, kemudahan menjangkau, kemudahan pengunaann tuas handbrake (penggunaan tombol dan cara menarik tuas).
Aktivitas Turunan Pengemudi :
Aktivitas turunan merupakan kegiatan yang tidak selalu dilakukan saat menjalankan urutan memulai kegiatan berkendara
1. Memasukkan Barang Bawaan
Kebutuhan : kemudahan mengenali dan menggunakan handle pintu bagasi maupun pintu belakang, dan kenyamanan serta keamanan ruang gerak di sekitar pilar C. 2. Membenarkan Posisi Duduk
Kebutuhan : kemudahan dan kenyamanan duduk, kemudahan mencapai tuas
adjustable tempat duduk (jangkauan), kemudahan mengoperasikan adjustable system.
3. Memeriksa Indikator di Panel Dashboard
Kebutuhan : kemudahan mengenali maksud dari indikator dan dapat memberikan respon.
4. Rearview Mirror Check
Kebutuhan : kemudahan jangkauan dan penggunaan terhadap spion samping atau tuas pengendalinya dan spion tengah.
Ergonomi Pengemudi dan Penumpang
Pengguna kendaraan Micro Car GEA ini adalah sasaran pasar dengan range mulai dari pria / wanita usia 24 hingga 60 tahun juga ditambah dengan anggota keluarga (anak) dengan dimensi yang lebih kecil, sehingga untuk aplikasi ruang digunakan ukuran terbesar.
Ukuran tinggi ruang dalam kendaraan yang ideal adalah menggunakan ukuran yang merupakan pertambahan dari ukuran tinggi dudukan kursi (tinggi lipat lutut dengan sudut tertentu) percentile rata-rata wanita ditambah dengan tinggi badan pada posisi duduk percentile 95% pria dan clearance.
Gambar 7: Pengukuran tinggi total ruang dalam (kabin) mobil - A adalah tinggi dudukan kursi8
- B adalah tinggi badan pada posisi duduk9 - C adalah clearance minimal.10
A + B + C = 275 mm + 919 mm + 76 mm = 1270 mm Atau : 127 cm
8
Berdasarkan buku H-POINT; The Fundamentals of Car Design & Packaging karya Stuart macey dengan Geoff Wardle.
9
Berdasarkan buku ERGONOMI; Konsep Dasar dan Aplikasinya karya Eko Nurmianto. 10
Dalam menentukan garis besar ukuran-ukuran baik bagi pengemudi maupun penumpang didalam mobil, perlu untuk mempertimbangkan beberapa ukuran kenyamanan pasti dari panduan ukuran ergonomi mengemudi yang dalam hal ini diambil dari buku Fitting the Task to the Man karya E. Grandjean dan H-POINT; The Fundamentals of Car Design & Packaging karya Stuart macey dengan Geoff Wardle. Berikut ukuran-ukuran yang akan dipertimbangkan.
Kesimpulan Poin-poin Ukuran Ergonomis Posisi Pengemudi :
1. Jarak kemudi ergonomis adalah pada sudut kemiringan lengan dari bahu sebagai pusatnya = +/- 60 derajat.
2. Tinggi hand brake dari lantai mobil =
(tinggi dudukan + tinggi bahu posisi duduk wanita 5%) - panjang lengan dari bahu ke genggaman tangan wanita 5%.
(275+501) - 610 = 166 mm
3. Toleransi clearance kepala dari head lining minimal = 76 mm. 4. Sudut kemiringan lutut = 110 - 120 derajat.
5. Sudut kemiringan telapak kaki posisi normal mengemudi = 52 - 62 derajat. 6. Sudut kemiringan sandaran posisi mengemudi = 5 - 25 derajat dari garis vertikal. 7. Jarak antara jok depan dengan belakang = minimal 690 mm (jarak dari pantat ke lutut pria 95% + clearance).
8. Jarak ujung jok belakang dengan jok pengemudi = 265 mm (tebal paha wanita 95% + clearance).
9. Lebar jok belakang per orang = 610 mm (antropometri tempat duduk bangket-kepadatan tinggi).
10. Jarak jangkauan terjauh persneling = 610 mm dengan sudut jangkauan didalam ruang busur tangan dengan pusat bahu.
11. Tinggi kursi pengemudi ( H30 pada tabel ) = 275 mm 12. Ruang kepala efektif ( H61 pada tabel ) = 1000 mm
13. Sudut pandang keatas (A60 pada tabel ) = 14 derajat ( minimal ) dari garis horizontal
14. Sudut pandang kebawah ( A61 pada tabel ) = 11 derajat ( minimal ) dari garis horizontal
Kesimpulan Poin-poin Ukuran Ergonomis Posisi Penumpang : 1. Toleransi clearance kepala dari head lining minimal = 76 mm. 2. Sudut kemiringan lutut = 100 - 110 derajat.
3. Sudut kemiringan sandaran posisi duduk = 26 derajat dari garis vertikal.11
4. Lebar jok belakang per orang = 610 mm (antropometri tempat duduk bangket-kepadatan tinggi).
5. Ruang kepala efektif ( H61 pada table ) = 950 mm.12
6. Sudut pandang kesamping atas (A60 pada tabel ) = 14 derajat ( relatif ) dari garis horizontal
7. Sudut pandang kesamping bawah ( A61 pada table ) = 11 derajat ( relatif ) dari garis horizontal
11
Berdasarkan ergonomi penumpang small electric car dari buku H-POINT; The Fundamentals of Car Design & Packaging karya Stuart macey dengan Geoff Wardle. 12
Berdasarkan ergonomi penumpang small electric car dari buku H-POINT; The Fundamentals of Car Design & Packaging karya Stuart macey dengan Geoff Wardle.
Alternatif Konsep Desain Eksterior
Gambar 9: Alternatif-alternatif konsep desain eksterior (5-8)
Alternatif desain diatas memberikan gambaran tentang garis besar desain yang akan digunakan, untuk itu maka alternatif-alternatif tersebut selanjutnya dipilih berdasarkan pembobotan dengan pertimbangan dari keyword yang relevan.
Tabel 2: Pemilihan Desain Final
Kesimpulan Pemilihan Konsep Desain
Kesimpulan dari pemilihan alternatif-alternatif diatas berdasarkan pertimbangan seperti : kesesuaian konsep, style, kemudahan produksi, dsb, adalah terpilihnya alternatif 2 sebagai desain final.
HASIL
KESIMPULAN
Proses perancangan desain Micro Car GEA generasi ketiga ini bertujuan untuk memberikan perbaikan sekaligus perwujudan target yang belum dapat dicapai oleh Micro Car GEA generasi-generasi sebelumnya. Target yang dimaksud adalah menjadikan GEA menjadi mobil nasional yang berkualitas dan memiliki daya saing terhadap produk-produk luar negeri, minimal daya saing tersebut terlihat dalam penjualan di dalam negeri. Masalah yang tidak dapat tercapai pada GEA generasi sebelumnya adalah proses perancangan yang tidak dilakukan dengan maksimal, seperti contohnya penggunaan komponen-komponen interior dari barang-barang
aftermarket yang memberikan kesan murahan, perancangan perangkat bahan bakar
gas yang tidak aman dengan membiarkan peletakan tabung gas dibagasi dan tanpa penutup, dll.
Data-data hasil studi dan analisa memberikan gambaran tentang pentingnya perhitungan mengenai pemilihan bentuk baik eksterior maupun interior, pemilihan kombinasi warna interior, serta pemilihan konsep kendaraan secara keseluruhan. Perhitungan yang maksimal dalam merancang desain Micro Car GEA ini dapat memberikan peluang lebih besar untuk semakin kompetitifnya GEA dengan pesaing-pesaingnya, hal ini pasti karena perhitungan-perhitungan yang dilakukan didasarkan oleh selera dan gaya hidup pengguna.
SARAN
Penelitian tentang desain Micro Car GEA ini tentulah bukan karya ilmiah yang sempurnya, masih banyak yang dapat ditambahkan sebagai pelengkap maupun penyempurna agar nantinya desain yang benar-benar diinginkan oleh pengguna dapat terwujud. Beberapa hal yang disarankan oleh penulis dalam menyempurnakan karya ilmiah ini diwaktu mendatang adalah:
1. Perbaikan desain sasis sebagai faktor utama terciptanya desain secara keseluruhan yang menarik.
2. Perancangan detail mekanisme lipat tempat duduk demi terciptanya ruang interior yang maksimal.
3. Perhitungan detail penggunaan sistem AC yang efisien berkaitan kapasitas mesin GEA yang kecil.
DAFTAR RUJUKAN
Buku
Panero, Julius. & Martin Zelnik (2003) Dimensi Manusia dan Ruang Interior, Erlangga, Jakarta.
Nurmianto, Eko ( 2004) Ergonomi : Konsep dasar dan aplikasinya. Guna Widya, Surabaya.
Macey, Stuart & Geoff Wardle (2008) H-Point : The Fundamentals of Car Design &
Packaging. Design Studio Press, Pasadena, CA, USA.
Dreyfuss, Henry (1976) The measure of man, Human Factor in Design,McGraw Hill, USA.
Suwarno, Hapsoro Tities(200..)Laporan Tugas Akhir Desain Bajaj Babe sebagai
Alat Transportasi Angkutan Umum Kota Jakarta dengan Pengembangan Kendaraan Promosi dan Pariwisata (Kota Tua),
Despro ITS, Surabaya.
Yudha, Rahedie (2009) Laporan Tugas Akhir Desain New Daihatsu Ceria, Despro-ITS, Surabaya.
Mubarok, Zaky(2009) Laporan Tugas Akhir Desain New Daihatsu Ceria untuk
4x2 Low Segmen, Despro ITS, Surabaya.
Website www.inka.web.id www.wikipedia.com www.gaikindo.or.id www.tempointeraktif.com www.oto.detik.com www.businessweek.com www.microcarmusem.com www.google.com www.cardesignnews.com www.topspeed.com www.fashiontrendsetter.com www.ijvd.com www.carbodydesign.com