• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengembangan Sistem Informasi Lembaga Pengkajian dan Konsultan Bantuan Hukum (LPKBH) Menggunakan Zachman Framework (Studi Pada LPKBH Al-Baihaqy)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Pengembangan Sistem Informasi Lembaga Pengkajian dan Konsultan Bantuan Hukum (LPKBH) Menggunakan Zachman Framework (Studi Pada LPKBH Al-Baihaqy)"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

Fakultas Ilmu Komputer

Universitas Brawijaya

2454

Pengembangan Sistem Informasi Lembaga Pengkajian dan Konsultan

Bantuan Hukum (LPKBH) Menggunakan Zachman Framework

(Studi Pada LPKBH Al-Baihaqy)

Irfan Asnawi1, Yusi Tyroni Mursityo2, Djoko Pramono3

Program Studi Sistem Informasi, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya Email: 1irfan.asnawi@gmail.com, 2yusi_tyro@ub.ac.id, 3djoko.jalin@ub.ac.id

Abstrak

Lembaga Pengkajian dan Konsultan Bantuan Hukum (LPKBH) Al-Baihaqy merupakan salah satu lembaga bantuan hukum di Indonesia yang berlokasi di Surabaya. Berdasarkan hasil wawancara, terdapat beberapa masalah yang sedang dihadapi LPKBH Al-Baihaqy, diantaranya yaitu kesulitan dalam mencari klien padahal banyak sekali masyarakat yang bermasalah dalam hukum dan permasalahan klien tidak melakukan pembayaran pada saat berkonsultasi. Dari permasalahan tersebut, maka perlu dilakukan analisis proses bisnis saat ini dan merancang sebuah aplikasi yang dapat membantu LPKBH Al-Baihaqy dalam mencari klien dan menyelesaikan permasalahan klien tidak membayar saat berkonsultasi. Dalam penelitian ini, analisis proses bisnis menggunakan metode Business Process Improvement (BPI) dan perancangan aplikasi menggunakan zachman framework. Zachman framework adalah sebuah struktur logis untuk mengklarifikasikan dan mengorganisir representasi deskriptif Enterprise yang signifikan terhadap pengelolaan Enterprise serta pengembangan sistem Enterprise, sistem manual serta sistem otomatis. Penelitian ini selanjutnya menghasilkan pemodelan proses bisnis saat ini dan usulan, rancangan sistem berdasarkan analisis menggunakan zachman framework, dan prototype sistem. Selain itu, dilakukan simulasi proses bisnis menggunakan Bizagi Modeler. Simulasi dilakukan sampai pada level dua, yaitu process validation dan time analysis. Pengujian prototype sistem menggunakan black-box testing dan white-box testing.

Kata kunci: zachman framework, proses bisnis improvement, proses validasi, analisis waktu, pengacara Abstract

Institute of Assessment and Legal Aid Consultant (IALAC) Al-Baihaqy is one of the legal aid agencies in Indonesia located in Surabaya Based on the results of the interview, there are some problems that are being faced by LPKBH Al-Baihaqy, such as the difficulty in finding clients when many people who have problems in law and client does not make a payment at the time of consultation. From these problems, it is necessary to analyze the current business processes and designing an application that can help IALAC Al-Baihaqy in finding clients and solve problems the client does not pay when consulted. In this research, business process analysis using Bussiness Proccess Improvement (BPI) method and designing application using zachman framework. Zachman framework is a logical structure to clarify and organize significant Enterprise descriptive representations of Enterprise management and Enterprise system development, manual systems and automated systems. This research results are modeling of current business processes and proposals, system design based on analysis using zachman framework, and system prototypes. In addition, a business process simulation using Bizagi Modeler is performed. The simulation is done up to level two, ie process validation and time analysis. System prototype testing uses black-box testing and white-box testing.

Keywords: zachman framework, business process improvement, process validation, time analysis, lawyer

1. PENDAHULUAN

Bantuan hukum merupakan media yang dapat digunakan oleh semua orang untuk

menuntut haknya atas adanya perlakuan yang tidak sesuai dengan kaedah hukum yang berlaku. Salah satu lembaga hukum yang terbentuk atas dasar tersebut adalah Lembaga Pengkajian dan

(2)

Konsultan Bantuan Hukum (LPKBH) Al-Baihaqy. LPKBH Al-baihaqy memiliki visi, yaitu memperjuangkan keadilan, ketertiban, pelaksanaan HAM dengan selalu melaksanakan fungsi kontrol sosial serta memperkuat eksistensi & posisi kelembagaan, sebagai salah satu komponen infrastruktur sistem politik.

Berdasarkan hasil wawancara dengan direktur LPKBH Al-Baihaqy, terdapat beberapa masalah yang sedang dihadapi lembaga ini, diantaranya yaitu kesulitan dalam mencari klien. Klien adalah seseorang yang bermasalah dalam hukum yang membutuhkan bantuan. Selain masalah tersebut, terdapat masalah yang lain yaitu adanya klien yang tidak melakukan pembayaran setelah selesai berkonsultasi.

Melihat dari permasalahan diatas, maka perkembangan teknologi informasi seharusnya bisa membantu permasalahan yang terjadi pada LPKBH Al-Baihaqy untuk dapat memaksimalkan kinerja dari LPKBH Al-Baihaqy itu sendiri. Enterprise Architecture adalah sebuah suatu praktek manajemen untuk memaksimalkan kontribusi dan sumber daya perusahaan, investasi IT, dan aktivitas pembangunan sistem untuk mencapai tujuan kinerjanya (Kurniawati, 2013). Enterprise Architecture menganalisis kesenjangan antara keadaan masa depan dan keadaan saat ini, dan memberikan peta jalan yang mendukung evolusi dari perusahaan ke keadaan masa depan dengan menutup kesenjangan (The Federation of Enterprise Architecture Professional Organizations, 2013). Dengan menggunakan pendekatan Enterprise Architecture diharapkan dapat memodelkan sistem informasi yang dapat membantu kinerja LPKBH Al-Baihaqy. Pada penelitian ini, framework yang akan digunakan dalam memodelkan sistem informasi adalah Zachman Framework.

Zachman framework adalah sebuah struktur logis untuk mengklarifikasikan dan mengorganisir representasi deskriptif Enterprise yang signifikan terhadap pengelolaan Enterprise serta pengembangan sistem Enterprise, sistem manual serta sistem otomatis. Zachman framework bertujuan mengurangi masalah informasi pembangunan sistem tanpa pertimbangan strategis dan atau bisnis yang terkait. Zachman framework mengkategorikan sudut pandang stakeholder yang berbeda menjadi satu perspektif yang mana semua orang bisa menemukan informasi yang tepat (Fatolahi, Somé, & Lethbridge, 2007).

Untuk dapat mengembangkan sistem

informasi yang telah dimodelkan dengan zachman framework, maka harus dilakukan perbaikan proses bisnis yang sudah ada dengan proses bisnis baru. Business process improvement atau yang selanjutnya disebut BPI adalah sebuah metode yang dibangun untuk membantu sebuah organisasi dalam membuat proses bisnis yang ada di dalam organisasi menjadi lebih baik (Harrington, 1991). Proses bisnis improvement (BPI) akan memberikan sebuah sistem yang akan membantu menyederhanakan proses bisnis suatu perusahaan. BPI dipilih untuk memperbaiki proses bisnis yang sudah ada sebelumnya yang dianggap masih kurang maksimal. Salah satu pemodelan proses bisnis yang banyak dipakai oleh organisasi internasional dan nasional adalah BPMN (Business Process Modelling Notation). Sebuah business process diagram terdiri dari elemen pemodelan berupa notasi grafis (Camunda, n.d.).

Penelitian ini nantinya bertujuan untuk menganalisis proses bisnis saat ini dan membuat proses bisnis usulannya, membuat rancangan sistem berdasarkan zachman framework dan melakukan evaluasi dari hasil analisis proses bisnis dan rancangan sistem yang sudah dibuat. 2. METODOLOGI PENELITIAN

Tahapan penelitian yang pertama yaitu studi literatur. Studi literature bertujuan untuk menggali teori serta metode analisis dan perancangan perangkat lunak. Tahap pengumpulan data dalam penelitian ini adalah tahap mengumpulkan informasi. Informasi yang didapat nantinya akan diidentifikasi permasalahannya. Dari permasalahan yang ada kemudian dicari kebutuhan apa saja yang diperlukan untuk memecahkan masalah tersebut. Selanjutnya masuk ke tahap analisis dan perancangan. Pada tahap ini dilakukan analisis kebutuhan dengan menggunakan zachman framework untuk mempresentasikan dan menjabarkan kebutuhan sistem. Penelitian ini menggunakan empat dari enam sel yang terdapat pada zachman framework, yaitu perspektif planner, perspektif owner, perspektif designer, dan perspektif buider. Selanjutnya dilakukan simulasi proses bisnis dengan Bizagi Modeler. Simulasi menggunakan dua level pada bizagi modeler, yaitu process validation dan time analysis. Kemudian dilakukan pengujian terhadap prototype dengan menggunakan black-box testing dan white-black-box testing. Terakhir yaitu

(3)

kesimpulan. Pengambilan kesimpulan ditulis berdasarkan hasil analisis dan perancangan sistem.

Alur metodologi penelitian dapat dilihat pada gambar 1:

Gambar 1. Alur Kerja Penelitian

3. ANALISIS DAN PERANCANGAN

3.1 Pemetaan business model canvas

Pemetaan business model canvas dilakukan untuk mendapatkan informasi terkait dengan LPKBH Al-Baihaqy sesuai dengan segmen-segmen yang ada ada Business Model Canvas, yaitu Customer Segment, Value Proposition, Channel, Customer Relationship, Revenue Stream, Key Resources, Key Activities, Key Partnership, dan Cost Structure. Berikut merupakan hasil pemetaan business model canvas pada LPKBH Al-Baihaqy:

Gambar 2. Business model canvas 3.2 Analisis Zachman Framework 3.2.1 Perspektif planner

Pertama perspektif planner kolom what ini menjelaskan tentang data-data atau entitas yang berkaitan dengan sistem informasi LPKBH Al-Baihaqy. Dari hasil analisis diperoleh bahwa ada

empat entitas yang nantinya akan berhubungan dengan sistem informasi LPKBH Al-Baihaqy ini, yaitu administrator, konsultan, lawyer, dan klien.

Gambar 3. Hubungan antar entitas

Selanjutnya perspektif planner kolom how ini menjelaskan tentang proses utama yang terjadi pada LPKBH Al-Baihaqy. Lembaga Pengkajian dan Konsultan Bantuan Hukum (LPKBH) Al-Baihaqy memiliki tiga proses bisnis utama yaitu konsultasi hukum, pemberian kuasa, dan penanganan perkara hukum. Proses utama tersebut akan dipetakan menjadi kebutuhan fungsional dan non-fungsional sistem.

Selanjutnya perspektif planner kolom where ini menjelaskan tentang lokasi bisnis utama dari LPKBH Al-Baihaqy itu sendiri. LPKBH Al-Baihaqy berdiri sejak 23 Desember 2011 berlokasi di sebuah perumahan Rungkut Surabaya yang memiliki penghuni tidak begitu banyak. Lokasi LPKBH Al-Baihaqy sendiri bersebelahan dengan pondok pesantren Al-Baihaqy, yaitu pada jalan Gunung Anyar Sejahtera No. 5 – 8, Surabaya 60294.

Selanjutnya perspektif planner kolom who ini membahas tentang sumber daya manusia yang berperan penting dalam proses konsultasi hukum, pemberian kuasa, dan penanganan perkara hukum. Orang-orang yang berperan dalam proses utama tersebut adalah administrator, konsultan, klien, dan lawyer.

Selanjutnya perspektif planner kolom when ini membahas tentang kegiatan-kegiatan yang terjadi di Lembaga Pengkajian dan Konsultan Badan Hukum Al-Baihaqy. Adapun kegiatan utama yang dibahas adalah yang berhubungan dengan konsultasi hukum, pemberian kuasa, dan penanganan perkara hukum. Berdasarkan hasil wawancara dengan pihak LPKBH Al-Baihaqy, kegiatan utama adalah setiap jam kerja dan pada saat ada jadwal persidangan klien.

KESIMPULAN

PENGUJIAN

ANALISIS DAN PERANCANGAN MENGGUNAKAN ZACHMAN FRAMEWORK

PENGUMPULAN DATA STUDI LITERATUR IDENTIFIKASI MASALAH

(4)

Selanjutnya perspektif planner kolom why ini akan dijelaskan visi dan misi dari LPKBH Al-Baihaqy. LPKBH Al-Baihaqy memiliki visi yaitu memperjuangkan keadilan, ketertiban, pelaksanaan HAM dengan selalu melaksanakan fungsi kontrol sosial serta memperkuat eksistensi dan posisi kelembagaan. Untuk mewujudkan visi tersebut, LPKBH Al-Baihaqy memiliki misi, yaitu sebagai lembaga advokasi (lembaga pembelaan bagi masyarakat). sebagai lembaga konsultasi (masalah-masalah hukum), sebagai lembaga investigasi (melakukan penyelidikan secara mendalam).

3.2.2 Perspektif owner

Kemudian perspektif owner kolom what ini akan menjelaskan bagaimana tiap entitas yang sudah didefinisikan sebelumnya pada kolom what perspektif planner berhubungan dalam menjalankan proses yang ada pada LPKBH Al-Baihaqy. Hasilnya merupakan sebuah flowmap diagram sistem LPKBH Al-Baihaqy pada setiap entitas.

Kemudian perspektif owner kolom how akan mendeskripsikan lanjutan dari kebutuhan fungsional yang telah dijelaskan sebelumnya. Penjelasan dilakukan dengan menggambarkan usecase dan proses bisnis yang saat ini sedang berjalan di LPKBH Al-Baihaqy.

Kemudian perspektif owner kolom where ini akan menjelaskan lokasi dari LPKBH Al-Baihaqy berdasarkan sudut pandang owner. LPKBH Al-Baihaqy terletak pada jalan Gunung Anyar Sejahtera No. 5 – 8, Surabaya 60294 yang bersebalahan dengan Ponpes Al-Baihaqy.

Kemudian perspektif owner kolom who ini akan menjelaskan siapa saja sumber daya manusia yang akan ditugaskan owner untuk membangun dan mengelola sistem informasi. Berikut daftar sumber daya manusia yang ditugaskan:

1. Pengelola komputer 2. Designer web dan grafis 3. Programer web

4. Administrator database

5. Penanggung jawab sistem informasi 6. Lawyer

7. Konsultan 8. Klien

Kemudian perspektif owner kolom when ini akan dilakukan penjadwalan pembangunan sistem informasi LPKBH Al-Baihaqy yang akan ditentukan oleh owner yang kemudian akan didelegasikan ke tim yang akan membangun sistem informasi tersebut. Hasilnya merupakan jadwal rencana proyek berdasarkan dari sudut pandang owner.

Kemudian perspektif owner kolom why ini akan dijelaskan tentang tujuan yang ingin dicapai oleh LPKBH Al-Baihaqy terkait dengan adanya sistem informasi ini. Berikut merupakan tujuan yang ingin dicapai.

1. Ingin menyelesaikan masalah klien yang tidak membayar biaya konsultasi.

2. Ingin mempermudah klien dalam menyelesaikan masalah yang dihadapi. 3. Ingin membuat manajemen yang lebih baik

di LPKBH Al-Baihaqy 3.2.3 Perspektif designer

Selanjutnya perspektif designer kolom what ini akan menjelaskan tentang flowmap yang telah didefinisikan pada kolom what perspektif owner. Hasilnya merupakan tabel relasional dari use case tersebut.

Selanjutnya perspektif designer kolom how ini akan menjelaskan tentang usecase scenario dari usecase diagram yang telah dibuat. Terdapat empat aktor yang memiliki usecase sendiri, yaitu administrator, konsultan, klien, dan lawyer.

Tabel 1. Use case scenario melakukan konsultasi

Melakukan konsultasi

Tujuan Melakukan konsultasi terkait perkara hukum yang sedang dihadapi.

Aktor Klien

(5)

Pre-condition

Aktor sudah melakukan login dan membuka halaman utama

Basic flow 1. Aktor memilih menu form konsultasi

2. Sistem menampilkan halaman konsultasi yang berisi formulir konsultasi

3. Aktor mengisi formulir yang disediakan sistem dan mengirimnya 4. Sistem menyimpan data konsultasi dan memberikan pemberitahuan kepada aktor

Sub-flows Tidak ada sub-flows dalam use case ini.

Alternative flows

a. Validasi input gagal

Jika pada tahap 3 pada basic flow terdapat field yang kosong atau tidak sesuai, maka sistem akan menampilkan pesan error.

Post-condition

Aktor memperoleh pemberitahuan bahwa data konsultasi berhasil dikirim dan harus menunggu untuk

mendapatkan hasil konsultasi.

Selanjutnya perspektif designer kolom where akan menjelaskan detail gedung LPKBH Al-Baihaqy. Lokasi LPKBH Al-Baihaqy berada pada sebuah gedung dan dibagi menjadi 4 ruangan. Ruangan pertama adalah ruangan untuk konsultasi, ruangan kedua adalah ruang administrasi, ruangan ketiga adalah ruang santai dan rapat, dan yang terakhir adalah ruangan yang digunakan sebagai mushola.

Selanjutnya perspektif designer kolom who ini akan dilakukan perancangan antar muka untuk setiap orang-orang yang terlibat dalam sistem. Hasilnya merupakan sebuah rancangan antar muka setiap pengguna yang memiliki hak akses berbeda.

Selanjutnya perspektif designer kolom when ini akan dijabarkan tentang waktu implementasi yang telah didefinisikan

sebelumnya pada kolom when perspektif owner. Hasilnya merupakan rincian waktu implementasi berdasarkan perspektif designer.

Selanjutnya perspektif designer kolom why ini akan menjelaskan batasan-batasan atau aturan yang diterapkan dalam proses perancangan sistem informasi. Berikut merupakan batasan-batasan atau aturan yang diterapkan.

1. Batasan tabel atau entitas (primary key, atribut, dan tipe data)

2. Nilai dari atribut status pada tabel konsultasi adalah Menunggu dan Terjawab, sedangkan nilai dari atribut permintaan_status pada tabel konsultasi adalah kosong, Sedang Diproses, dan Diterima

3. Tindakan menjawab hasil konsultasi oleh administrator akan muncul jika klien sudah melakukan konsultasi

4. Tindakan menanyakan hasil konsultasi oleh klien akan muncul jika administrator sudah menjawab konsultasi klien

5. Tindakan pengajuan penanganan perkara oleh klien akan muncul jika klien sudah melakukan konsultasi dan administrator sudah menjawab hasil konsultasi klien.

6.

Setiap aktor memiliki hak akses yang

berbeda-beda. 3.2.4 Perspektif builder

Selanjutnya perspektif builder kolom what ini akan menjelaskan lebih rinci diagram entitas dan use case scenario yang telah didefinisikan pada kolom what perspektif designer. Hasilnya merupakan sebuah class diagram sistem LPKBH Al-Baihaqy.

Selanjutnya perspektif builder kolom how ini akan dilakukan perbaikan proses utama pada

(6)

LPKBH Al-Baihaqy setelah adanya sistem. Semua proses bisnis yang ada saat ini akan dirubah menjadi kegiatan yang sudah terkomputerisasi. Namun akan ada beberapa proses bisnis yang tidak dilakukan perubahan, karena tidak semua aktifitas dapat dikomputerisasi. Selain itu, pada bagian ini juga akan menjelaskan tentang sequence diagram sistem yang dibuat.

Pada proses bisnis konsultasi hukum banyak mengalami perubahan diantaranya, yaitu proses konsultasi bisa dilakukan secara online tetapi konsultasi secara langsung juga masih bisa dilakukan di kantor LPKBH AL-Baihaqy.

Selanjutnya perspektif builder kolom where, pada bagian ini sistem informasi LPKBH Al-Baihaqy akan di-hosting-kan ke server untuk memudahkan entitas dalam mengakses sistem informasi ini dengan administrator yang berpusat pada gedung LPKBH Al-Baihaqy ruang konsultasi dimana konsultan berada.

Selanjutnya perspektif builder kolom who ini rancangan antar muka yang telah didefinisikan pada kolom who perspektif designer akan diimplementasikan. Hasilnya merupakan tampilan antar muka sistem yang telah jadi.

Selanjutnya perspektif builder kolom when ini akan meneruskan waktu implementasi yang telah didefinisikan sebelumnya dalam kolom when perspektif designer. Hasilnya merupakan rincian waktu implementasi berdasarkan perspektif builder.

Selanjutnya perspektif builder kolom why ini akan dijelaskan aturan-aturan yang digunakan dalam pembangunan sistem informasi LPKBH Al-Baihaqy ini. Berikut merupakan aturan-aturan yang digunakan:

1. Software database menggunakan MySQL dan diolah menggunakan Phpmyadmin. 2. Bahasa pemrograman yang digunakan

adalah HTML, Javascript, dan PHP. 3. Desain layout sistem informasi

menggunakan CSS.

4. Aplikasi web server yang digunakan adalah Apache.

5. Sistem dapat dijalankan dimana saja dengan syarat terkoneksi dengan internet.

4. PENGUJIAN

4.1 Hasil Simulasi Proses Bisnis as is Konsultasi Hukum

Hasil simulasi pada level process validation dan time analysis pada proses bisnis konsultasi hukum saat ini yang dilakukan sebanyak 50 kali didapatkan data, yaitu mininum time, maximum time dan average time untuk satu kali proses adalah 49 menit, dan total time untuk 50 kali proses adalah 2300 menit.

4.2 Hasil Simulasi Proses Bisnis to be Konsultasi Hukum

a. Pool Klien

Hasil simulasi pada level process validation dan time analysis pada proses bisnis konsultasi hukum usulan pada pool klien yang dilakukan sebanyak 50 kali didapatkan data, yaitu mininum time 29.33333333 menit, maximum time 32.33333333 menit, dan average time 29.45333333 menit untuk satu kali proses, dan total time untuk 50 kali proses adalah 872.6666667 menit.

b. Pool LPKBH AB

Hasil simulasi pada level process validation dan time analysis pada proses bisnis konsultasi hukum usulan pada pool LPKBH AB yang dilakukan sebanyak 50 kali didapatkan data, yaitu mininum time, maximum time dan average time untuk satu kali proses adalah 13 menit, dan total time untuk 50 kali proses adalah 650 menit. 4.3 Perbandingan Hasil Simulasi Proses

Bisnis Konsultasi Hukum

Berikut merupakan perbandingan hasil simulasi proses bisnis konsultasi hukum saat ini dan usulannya:

Tabel 2. Hasil perbandingan proses bisnis konsultasi

hukum saat ini dan konsultasi hukum usulan

Proses bisnis Min. time (m) Max. time (m) Avg. time (m) Total time (m) Konsultas i hukum saat ini 49 49 49 2300 Sub proses melakuka n konsultas i saat ini 63 63 63 3150

(7)

Konsultas i hukum usulan (pool klien) 29.333 32.333 29.453 872.666 67 Konsultas i hukum usulan (pool LPKBH AB) 13 13 13 650 Sub proses melakuka n pendafta ran usulan 14.0833 33 14.0833 33 14.0833 33 704.166 7

4.4 Pengujian Black Box

Berdasarkan hasil pengujian black-box testing dari 15 fitur yang diuji, didapatkan hasil 93.3% valid. Jadi dapat disimpulkan mayoritas fungsi dapat berjalan dengan baik.

4.5 Pengujian White Box

Pengujian white box dilakukan untuk mendeteksi kesalahan penulisan kode program dan untuk mendeteksi kompleksitas dari suatu sistem. Berikut merupakan langkah-langkah pengujian white box:

1. Membuat flow graph

2. Menentukan cyclomatic complexity 3. Menentukan jalur independen

Perhitungan cyclomatic complexity dari melakukan konsultasi diperoleh data sebagai berikut: V(G) = E – N + 2 = 26 – 23 + 2 = 5 V(G) = PN + 1 = 4 + 1 = 5

Berikut merupakan jalur independen dari melakukan konsultasi: 1. 1-2-3-4-5-6-7-8-9-12-13-17-20-23 2. 1-2-3-4-5-6-7-8-10-11-12-13-17-20-23 3. 1-2-3-4-5-14-15-16-17-20-23 4. 1-2-3-4-18-19-20-23 5. 1-2-3-21-22-23

Berdasarkan jalur independen diatas, maka diperoleh test case sesuai dengan tabel 3 berikut:

Tabel 3. Test case melakukan konsultasi

Jalu r Data masuka n Hasil yang

diharapkan Hasil akhir Statu s 1 Submit: true Q: true case: save data: telah terisi semua Sukses input ke databas e. Sistem menyimpan data konsultasi klien ke database dan memberi pesan sukses Sistem menyimpan data konsultasi klien ke database dan memberi pesan sukses Valid 2 Submit: true Q: true Case: save Data: telah terisi semua Gagal input ke databas e. Sistem menampilk an pesan error Sistem menampilk an pesan error Valid 3 Submit: true Q: true Case: selain save Menuju ke halaman utama Menuju ke halaman utama Valid 4 Submit: true Q: false Menuju ke halaman utama Menuju ke halaman utama Valid 5 Submit: false Menuju ke halaman utama Menuju ke halaman utama Valid 5. KESIMPULAN

1. Pemodelan sistem informasi LPKBH menggunakan zachman framework dapat dilakukan dengan menerapkan sel-sel pada zachman framework. Terdapat 36 sel pada zachman framework, pada kolom, terdapat kolom what, how, where, who, when, dan why. Pada baris, terdapat baris perspektif planner, perspektif owner, perspektif

(8)

designer, perspektif builder, perspektif

Sub-Contractor, dan perspektif

Functioning Enterprise. Pada setiap baris dan kolom akan merepresentasikan setiap bagian perusahaan/organisasi.

2. Hasil simulasi melakukan konsultasi hukum saat ini dan usulannya, serta perbandingannya diperoleh data, yaitu pada proses bisnis melakukan konsultasi hukum saat ini yang dilakukan sebanyak 50 kali didapatkan data, yaitu mininum time, maximum time dan average time untuk satu kali proses adalah 49 menit, dan total time untuk 50 kali proses adalah 2300 menit. Pada proses bisnis melakukan konsultasi hukum usulan pool klien yang dilakukan sebanyak 50 kali didapatkan data, yaitu mininum time 29.33333333 menit, maximum time 32.33333333 menit, dan average time 29.45333333 menit untuk satu kali proses, dan total time untuk 50 kali proses adalah 872.6666667 menit.

3. Sistem informasi Lembaga Pengkajian Konsultan dan Bantuan Hukum Al-Baihaqy telah berhasil diimplementasikan sesuai dengan proses bisnis usulan.

DAFTAR PUSTAKA

Camunda, n.d. BPMN Modelling Reference.

[online] Tersedia di:

<https://camunda.org/bpmn/reference/> [Diakses 11 April 2017].

Fatolahi, A., Somé, S.S., & Lethbridge, T. C., 2007. Enterprise Architecture Using the Zachman Framework: A Model Driven Approach. [e-Journal]. Tersedia melalui:

<http://www.irma-international.org/viewtitle/33023/> [Diakses 10 April 2017].

Harrington, H.J., 1991. Business Process Improvement: The Breakthrough'Strategy for Total Quality, Productivity, and Competitiveness. California: McGraw-Hill Inc.

Kurniawati, I., 2013. Perancangan Sistem Informasi Rekam Medis Poliklinik Universitas Brawijaya (UB) Menggunakan Zachman Framework. Malang.

The Federation of Enterprise Architecture Professional Organizations, 2013. Common Perspectives on Enterprise Architecture. [Online] Tersedia di:

<http://feapo.org/wp- content/uploads/2013/11/Common- Perspectives-on-Enterprise-Architecture-v15.pdf>

Gambar

Gambar 1. Alur Kerja Penelitian
Tabel 1. Use case scenario melakukan konsultasi  Melakukan konsultasi
Gambar 5. BPMN konsultasi hukum (to-be)
Tabel 2. Hasil perbandingan proses bisnis konsultasi  hukum saat ini dan konsultasi hukum usulan
+2

Referensi

Dokumen terkait

Hubungan antara keberhasilan penyuluhan dengan kepercayaan petani terhadap penyuluh pertanian pada 3 kelompok tani yang diteliti adalah kuat dengan koefisien korelasi

MUNDU GEMPOL SEDONG GEGESIK 13.00 - 16.00 WIB HARI 08.00 - 12.00

Beberapa ketentuan dalam Keputusan Presiden Nomor 28 Tahun 2005 tentang Pembentukan Tim Nasional Untuk Perundingan Perdagangan Internasional, diubah sebagai

Kegiatan Siklus 2 yang merupakan perbaikan pembelajaran siklus 1 dalam pembelajaran menggunakan model pembelajaran kontektual atau Contextual Teaching and Learning (CTL) dengan

TINGKAT AKTIVITAS CESIUM 137 ( 137 Cs) PADA SEDIMEN DASAR DI PERAIRAN SEMARANG.. Oleh: AMBARWATI

Secara kasat mata terlihat band yang terbentuk adalah 5 band namun band yang sesuai dengan kontrol positif yaitu 3 pita,dipastikan dua pita lain yang

Berdasarkan analisis hasil belajar sikap, penge- tahuan dan keterampilan pada kelas kontrol (pem- belajaran langsung) dengan kelas eksperimen (mo- del pembelajaran berdasarkan)

ANALISIS PENGARUH KUALITAS PRODUK DAN KEPERCAYAAN MEREK TERHADAP MINAT BELI ULANG YANG DIMEDIASI OLEH KEPUASAN KONSUMEN PADA SAMSUNG SMARTPHONE (Studi Kasus Pada