RISET HARIAN RISET HARIANRISET HARIAN RISET HARIAN
RISET HARIAN Selasa, 14 Juni 2011Selasa, 14 Juni 2011Selasa, 14 Juni 2011Selasa, 14 Juni 2011Selasa, 14 Juni 2011 HIGHLIGHT
HIGHLIGHTHIGHLIGHT HIGHLIGHT
HIGHLIGHT BEI STATISTICBEI STATISTICBEI STATISTICBEI STATISTICBEI STATISTIC
TOP GAINERS/LOSERS, VOLUME/VALUE TOP GAINERS/LOSERS, VOLUME/VALUE TOP GAINERS/LOSERS, VOLUME/VALUE TOP GAINERS/LOSERS, VOLUME/VALUE TOP GAINERS/LOSERS, VOLUME/VALUE
GLOBAL MARKET GLOBAL MARKET GLOBAL MARKET GLOBAL MARKET GLOBAL MARKET COMMODITIES COMMODITIES COMMODITIES COMMODITIES COMMODITIES
DUAL LISTED STOCK DUAL LISTED STOCK DUAL LISTED STOCK DUAL LISTED STOCK DUAL LISTED STOCK
EXCHANGE MARKET EXCHANGE MARKET EXCHANGE MARKET EXCHANGE MARKET EXCHANGE MARKET GRAFIK IHSG
GRAFIK IHSGGRAFIK IHSG GRAFIK IHSG GRAFIK IHSG
MARKET PREVIEW MARKET PREVIEWMARKET PREVIEW MARKET PREVIEW MARKET PREVIEW
IHSG kemarin ditutup melemah 38,89 poin ke posisi 3748,758. IHSG sepanjang perdagangan bergerak di teritori negatif dengan rentang 59 poin. Namun aksi jual ini tidak didukung dengan peningkatan nilai transaksi. Nilai transaksi di Pasar Reguler kemarin hanyaRp.3 triliun masih di bawah rata-rata harian pekan lalu sebesar Rp.3,32 triliun. Aksi jual asing juga mulai meredah setelah selama sepekan kemarin asing terus melakukan penjualan bersih. Nilai penjualan bersih asing kemarin sebesar Rp.55 miliar. Aksi jual investor kemarin relatif masih wajar di tengah meningkatnya resiko pasar saham menyusul kekhawatiran akan perlambatan pertumbuhan ekonomi global. Namun kondisi ini dinilai bersifat temporer mengingat pertumbuhan kinerja emiten yang diperkirakan masih solid sepanjang tahun ini, tercermin dari pencapaian hingga paruh pertama tahun ini. Ekspektasi pertumbuhan ekonomi nasional yang di atas 6,5% turut mendukung pertumbuhan kinerja emiten sektoral, terutama yang diuntungkan dengan penguatan rupiah atas dolar dan permintaan pasar domestik yang kuat. Resiko inflasi juga dinilai masih bisa terkendali hingga paruh pertama tahun ini. Smenetara tadi malam indeks Dow di Wall Street ditutup flat hanya menguat tipis 1 poin ke 11952,97, masih di bawah level 12000. Harga sejumlah komoditas juga terkoreksi seperti minyak mentah yang ditransaksikan di USD97/barrel tadi malam di AS. Harga komoditas logam seperti nikel dan timah di London juga melemah. Penurunan harga komoditas tersebut dipengaruhi ekspektasi atas perlambatan pertumbuhan ekonomi dunia yang bermuara pada penurunan permintaan. Hari ini perdagangan masih bergerak dalam tren konsolidasi dengan kecenderungan koreksi terbatas. Pelaku pasar akan lebih banyak wait
and see. IHSG hari ini akan kembali mguji level support
di 3725 dan resisten di 3780
IHSG 3725-3780
- ADHI bagi dividen Rp. 32,35 per saham. - BUMI jajaki jual obligasi Vallar.
BERITA TERKINI BERITA TERKINI BERITA TERKINI BERITA TERKINI BERITA TERKINI
Sierad Produce Incar Penjualan Rp 4,5 Triliun. PT Sierad Produce Tbk (SIPD) membidik penjualan sebesar Rp 4,5 triliun hingga akhir tahun 2011. Target dikejar dengan proyek senilai Rp 815 miliar. Target penjualan sebesar Rp 4,5 triliun ini lebih tinggi dari perolehan pendapatan di 2010 lalu sebesar Rp 3,6 triliun. Sementara untuk laba bersih lebih tinggi 31,14% dibandingkan tahun lalu Rp 61 miliar. (Detikcom)
Adhi Karya Bagi Dividen Rp 32,35 per Lembar. PT Adhi Karya Tbk (ADHI) membagikan dividen Rp 56,8 miliar atau Rp 32,35 per lembar. Ini setara dengan 30% dari total laba bersih di tahun 2010 sebesar Rp 189,48 miliar. Total dividen tunai untuk tahun buku 2010 mencapai Rp 56,845 miliar, atau setera dengan 30% dari laba bersih periode lalu. Dividen akan dibagikan kepada 1.757.225.500 saham pemegang saham ADHI. Penggunaan laba, akan digunakan sebagai Program Kemitraan dan program bina lingkungan, masing-masing Rp 1,421 miliar. Sisanya, Rp 129,796 miliar sebagai laba ditahan untuk kegiatan usaha Perseroan. (Detikcom) Delta Dunia Diizinkan Right Issue. PT Delta Dunia Makmur Tbk (DOID) mendapatkan persetujuan dari pemegang sahamnya untuk melakukan Penawaran Saham Terbatas II dengan mekanisme Penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HEMTD) atau right is-sue. Perseroan juga mendapatkan persetujuan atas penghapusbukuan piutang usaha perseroan yang timbul atas perbedaan pendapat mengenai biaya pemakaian bahan bakar antara anak perusahan perseroan yaitu PT Bukit Makmur Mandiri Utama (BUMA) dan PT Berau Coal (Berau) dan nilai penghapusbukuan piutang tersebut adalah sebesar Rp190,172 miliar. Di mana persetujuan ini yaitu menyetujui peningkatan modal ditempatkan dan modal disetor perseroan dari sebesar Rp339,52 miliar ditingkatkan sebesar Rp67,904 miliar sehingga modal ditempatkan dan modal disetor perseroan menjadi Rp407,242 miliar, dengan cara mengeluarkan saham dalam simpanan sebanyak 1,358 lembar saham atau seluruhnya dengan nilai nominal Rp67,904 miliar kepada Pemegang saham dengan memberikan Hak Memesan Efek TErlebih Dahulu (HEMTD) kepada pemegang saham. Dalam RUPST kali ini telah disetujui bahwa untuk tahun buku 2010 untuk tidak membagikan dividen kepada pemegang saham. (Okezone)
Transaksi Vallar-BRMS Tuntas Kuartal III. Transaksi Vallar PLC dengan PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) ditargetkan rampung pada kuartal III-2011. Sebelumnya, Vallar telah mengumumkan rencananya untuk mengakuisisi 75 persen kepemilikan di BRMS dari BUMI. Harga akuisisi telah ditetapkan di harga Rp850 per saham. Untuk 75 persen kepemilikan di BRMS, Vallar akan membayar USD2,07 miliar yang merepresentasikan Rp850 per saham, melalui induk perusahaan baru yang sedang diproses, Bumi Plc, kepada BUMI dalam bentuk Convertible Bonds. Convertible bonds tersebut akan dikonversikan menjadi sekira 79 juta saham BUMI Vot-ing Ordinary Shares yang baru atau 79 juta saham Vallar.
(Okezone)
Lunasi Utang, UNSP Refinancing USD250 Juta. PT Bakrie Sumatera Plantation (UNSP) berencana untuk melakukan refinancing atau pembiayaan kembali sebesar USD250 juta. Dana ini akan digunakan untuk melunasi utang yang jatuh tempo tahun ini. Adapun komitmen refinancing ini akan diperoleh dari empat bank nasional dan asing yang tergabung dalam club deal. Pinjaman ini memiliki range bunga 7-10 persen. Rencananya, perseroan akan menggunakan ebagian besar dana refi-nancing ini untuk melunasi utang yang jatuh tempo di 2011 sebesar USD185 juta. Perseroan menargetkan dengan adanya strategi pembiayaan ini dapat menurunkan Debt Equity to Ratio (DER) sampai dibawah satu. (Okezone)
Lima Bulan Pertama di 2011, Produksi CPO AALI Meningkat 28,3%. Selama lima bulan pertama di tahun ini, produksi crude palm oil (CPO) PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) meningkat 28,3%. Produksi CPO perseroan selama periode Januari hingga Mei 2011 mencapai 485.889 ton, dibanding periode yang sama tahun lalu sejumlah 378.674 ton. Perseroan mengklaim, kenaikan produksi CPO seiring membaiknya produksi tandan buah segar (TBS) pada periode tersebut yang mencapai 1,79 juta ton, atau naik 22,5% dari tahun sebelumnya.
(Kontan Online)
ANTM Meraih Utang US$ 450 Juta. PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) mengantongi pinjaman bank untuk proyek chemical grade alumina (CGA). Pinjaman tersebut diperoleh melalui PT Indonesia Chemical Alu-mina (ICA), perusahaan patungan antara ANTM dengan perusahaan Jepang, Showa Denko. ANTM mendapatkan pinjaman senilai US$ 450 juta dari beberapa bank, seperti Japan Bank for International Corporation (JBIC), Mizuho Corporate Bank dan Sumitomo Trust & Banking (STB). Emiten yang populer dengan singkatan Antam itu akan menggunakan hasil pinjaman untuk mengoperasikan pabrik alumina yang berlokasi di Tayan, Sanggau, Kalimantan Barat. Pabrik ini akan mengolah cadangan bauksit Antam dan memproduksi 300.000 ton CGA per tahun. (Kontan Online)
SAHAM PILIHAN
ANTM 2000-2250. PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), melalui anak usahanya PT Indonesia Chemical Alumina (ICA) mendapat pinjaman USD292,5 juta untuk pembangunan proyek Chemical Grade Alumina (CGA) di Tayan, Kalimantan Barat. Fasilitas pinjaman tersebut diperoleh dari Japan Bank for International Corporation (JBIC) dan konsorsium bank komersial diantaranya Mizuho Corporate Bank Ltd dan The Sumitomo Trust and Banking Co. Ltd (STB). Proyek CGA Tayan bernilai USD450 juta dimana konstruksi proyek telah dimulai April 2011 lalu dan rencana operasi komersial Januari 2014. ICA dimiliki 80% oleh ANTM dan 20% Showa Denko. Proyek ini akan mengolah cadangan bauksit ANTM dengan target produksi 300 ribu ton CGA per tahun. Hingga kuartal pertama 2011 (1Q11) ANTM mencatatkan kenaikan laba bersih 72% mencapai Rp.346 miliar. Pencapaian ini berkat naiknya penjualan bersih 20% mencapai Rp.1,99 triliun. Volume penjualan feronikel perseroan sepanjang 1Q11 naik 33% mencapai 2209 Tni dari periode yang sama 2010 sebanyak 1663 Tni. Sedangkan rata-rata harga jual feronikel pada 1Q11 naik 31% mencapai USD12,32/lb dari periode yang sama 2010 sebesar USD9,.38/lb. Sedangkan volume penjualan logam emas pada periode tersebut turun 16% mencapai 1730 kg dibandingkan periode yang sama 2010 sebanyak 2048 kg. Harga jual rata-rata emas pada 1Q11 naik 26% mencapai USD1411,24/Toz dibandingkan periode yang sama 2010 sebesar USD1121,68/Toz. Laba bersih per saham pada 1Q11 sebesar Rp.36,39. Tahun ini dengan merujuk pad a pencapaian 1q11, marjin bersih 17% maka laba diperkirakan mencapai Rp.1,35 triliun atau turun 18% dari tahun lalu sebesar Rp.1,66 triliun. Laba bersih per saham menjadi Rp.141,53 proyeksi 2011. Pada harga Rp.2100, PE rasio saham ANTM sebesar 14,84x. Tahun lalu laba bersih mencapai Rp.1,68 triliun naik 178% dari tahun sebelumnya. Perseroan untuk tahun buku 2010 berencana membagikan dviden sekitar 35%-50% atau sekitar Rp.61,87 hingga Rp.88,38. Pada harga Rp.2100, potensi dividen yield yang akan diperoleh berkisar 2,95% hingga 4,2%. Secara technical, harga saham ANTM relatif bergerak di kisaran support 2000-2050 dengan resisten di 2175. Pergerakan harga nikel dunia yang cenderung melemah selama dua bulan terakhir telah berdampak negatif bagi harga saham ANTM. Buy on
SAHAM PILIHAN
JSMR 3300-3525. PT Jasa Marga Tbk (JSMR) diperkirakan akan membagikan dividen sebesar 50% laba bersih 2010. Tahun lalu dividen yang dibagikan mencapai 60% laba bersih atau sebesar Rp.87,91/saham. Tahun 2010 lalu laba bersih yang diperoleh mencapai Rp.1,19 triliun atau tumbuh 20,26% dari tahun sebelumnya 2009 sebesar Rp.992,7 miliar. EPS 2010 sebesar Rp.176,14. Dengan asumsi pembagian dividen 50% laba bersih, dividen JSMR bisa mencapai Rp.88/saham. Kemarin harga sahamnya ditutup di Rp.3325. Pada harga tersebut dividen yield yang diperoleh sebesar 2,6%. Prospek kinerja operator jalan tol tersebut juga akan terus bertumbuh pada masa-masa mendatang. Hal ini ditopang rencana perseroan mengakuisisi sejumlah ruas tol baru. Sebelumnya perseroan telah mengakuisisi ruas tol Gempol-Pandaan senilai Rp.75 miliar dari Xilin Enterprise. Saat ini perseroan juga tengah mengincar dua ruas tol lainnya di Jawa Timur yakni ruas tol Waru-Wonokromo nyang diharapkan tuntas akhir bulan ini dan ruas tol Mojokerto-Kertosono yang masih dalam penjajakan. Tahun ini JSMR menganggarkan dana Rp.7 triliun untuk membiayai berbagai agenda ekspansi perseroan. Dengan akuisisi berbagai ruas tol tersebut pendapatan perseroan diharapkan akan tumbuh di atas 12% pada tahun-tahun mendatang. PT Jasa Marga Tbk (JSMR) sepanjang kuartal pertama 2011 membukukan laba bersih Rp.373 miliar, tumbuh 27,4% dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp.292 miliar. Pencapaian laba tersebut mencerminkan 26,4% dari konsensus perkiraan laba tahun ini sebesar Rp.1,41 triliun. Pertumbuhan laba tersebut ditopang peningkatan pendapatan usaha 13,8% mencapai Rp.1,15 triliun dari periode yang sama 2010 sebesar Rp.1,01 triliun. Tahun ini perseroan menargetkan pendapatan tumbuh 12% mencapai Rp.4,8 triliun. Pendapatan usaha JSMR 1Q11 terutama dikontribusikan pertumbuhan volume kendaraan yang melintasi ruas tol perseroan sebesar 12% (yoy) mencapai 254 juta kendaraan. Tahun ini tarif tol di 12 ruas tol yang dikuasai perseroan naik mulai September mendatang berkisar 8%-12%. Pada harga Rp.3325, saham JSMR ditransaksikan dengan PE 15,4x proyeksi laba 2011. Harga saham perseroan relatif lebih murah ketimbang perusahaan sejenis di kawasan Asia yang rata-rata ditransaksikan dengan PE 19x. Harga saham JSMR berpeluang menuju Rp.4100 untuk jangka menengah hingga akhir tahun ini dengan PE rata-rata 19x. Secara technical, investor disarankan Buy apabila menembus level Rp.3425 dengan target jangka pendek Rp.3525. Atau Buy on Weakaness pada level harga Rp.3300.
Perhatikan : BMRI 6850-7100
CPIN 1840-1930
JPFA 4300-4700
ADHI 740-820
ADRO 2300-2500
BBRI 6000-6350
Disclaimer : Laporan ini dibuat dari opini analis hanya sebagai informasi untuk membantu investor memahami pasar saham Indonesia dan bukan ditujukan untuk memberikan rekomendasi kepada siapa pun untuk membeli atau menjual suatu efek tertentu. Informasi yang ada pada laporan ini diambil dari sumber yang dianggap bisa dipercaya. Namun demikian PT. First Asia Capital tidak menjamin dan bertanggung jawab atas kebenaran dan keakuratan dari informasi dan pendapat yang ada pada laporan ini.
