• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

41

BAB IV

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

4.1 Analisa Data 4.1.1 Uji Data

1. Uji Normalitas

Uji ini bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variable pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Kalau asumsi ini dilanggar maka uji statistic menjadi tidak valid untuk jumlah sampel kecil. Dasar pengambilan keputusan:

a. Jika grafik histogram memberikan pola distribusi yang menceng (skewness) ke kiri atau ke kanan, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.

(2)

42 Terlihat bahwa data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogramnya menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas 2. Uji Asumsi Klasik

a. Uji Multikolonieritas

Bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen.

Untuk mendeteksi ada tidaknya multikolonieritas di dalam model regresi adalah:

1. Nilai R2 sangat tinggi tetapi uji t banyak yang tidak signifikan.

2. Antar variabel independen ada korelasi yang cukup tinggi (umumnya di atas 0,90).

3. Nilai Tolerance<0,10 atau Nilai variance inflation factor (VIF)>10

Tabel 4.1 : Hasil Uji Multikolonieritas

(3)

43 Tabel 4.3 : Hasil Uji Multikolonieritas

1. Dilihat dari nilai R2 tinggi tetapi uji t banyak yang signifikan, hanya variable waktu pengiriman yang tidak segnifikan. Jadi tidak ada indikasi terdapat multikolinearitas.

2. Dilihat dari korelasi antar variabel independen, tidak terdapat korelasi yang tinggi (di atas 0,90). Korelasi antar variable independent paling tinggi sebesar 0,649 variable harga beli dan 0.073 variable kualitas produk. Jadi tidak ada indikasi terdapat multikolinearitas.

3. Dilihat dari Nilai Tolerance > 0,10 atau Nilai variance inflation factor (VIF) < 10. Jadi tidak ada indikasi terdapat multikolinearitas

Jadi dapat disimpulkan bahwa tidak ada multikolinearitas antar variabel independen dalam model regresi.

b. Uji Heteroskedastisitas

Uji ini bertujuan menguji apakah dala model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan

(4)

44 yang lain. Kebanyakan data crossectional mengandung situasi heteroskedastisitas karena data ini menghimpun data yang mewakili berbagai ukuran.

Pemeriksaan terhadap gejala heteroskedastisitas adalah dengan melihat pola diagram pencar. Jika diagram pencar yang ada membentuk pola-pola tertentu yang teratur maka regresi mengalami gangguan heteroskedastisitas. Jika diagram pencar tidak membentuk pola atau acak maka regresi tidak mengalami gangguan heteroskedastisitas

Gambar 4.2 Diagram Pencar

Diagram pencar di atas ternyata tidak membentuk suatu pola yang teratur, sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi, dan layak dipakai untuk memprediksi.

(5)

45 c. Menilai Goodness of Fit Model,

Penilaian ini bertujuan untuk mengukur ketepatan fungsi regresi sampel dalam menaksir nilai aktual.

1. Koefisien Determinan (R2)

Koefisien determinasi (R2) mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien determinan adalah antara nol dan satu.

Apabila hanya terdapat satu variabel independen maka R2 yang dipakai. Tetapi apabila terdapat dua atau lebih variabel independen maka digunakan Adjusted R2.

Setiap tambahan satu variabel independen, maka R2 pasti meningkat tidak peduli apakah variabel tersebut berpengaruh secara signifikan teerhadap variabel dependen. Sedangkan nilai Adjusted R2 dapat naik atau turun apabila satu variabel independen ditambahkan ke dalam model.

Tabel 4.4 : Hasil Koefisien Determinan (R2)

Besarnya nilai Adjusted R2 adalah 0,437, hal ini berarti 43,7% variasi Keputusan Pemilihan Supplier Kemasan Produk PT.INDAH KIAT PULP & PAPER TANGERANG MILL dapat dijelaskan oleh variasi dari ke tiga

(6)

46 varabel independen (Harga Beli, Kualitas Produk dan Waktu Pengiriman Barang). Sedangkan sisanya 56,3% (100% - 43,4) dijelaskan oleh sebab-sebab yang lain diluar model.

2. Uji signifikansi Simultan (Uji Statistik F)

Uji statistik F adalah menunjukkan apakah semua variabel independen yang dimaksud dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen.

Dengan membandingkan probabilitas (pada tabel Anova tertulis Sig) dengan taraf nyatanya (0,05 atau 0,01).

Jika probabilitas > 0,05 maka model ditolak Jika probabilitas < 0,05 maka model diterima.

Tabel 4.5 : Hasil Uji signifikansi Simultan (Uji Statistik F)

Dapat dilihat nilai F adalah 31,747 dengan probabilias 0,000. Karena probabilitas jauh lebih kecil dari 0,05, maka model regresi dapat digunakan untuk memprediksi Keputusan Pemilihan Supplier Kemasan Produk. Atau dapat dikatakan bahwa Harga, Kualitas Produk dan Waktu Pengiriman Barang secara bersama-sama berpengaruh terhadap Keputusan

(7)

47 Pemilihan Supplier Kemasan Produk pada PT.INDAH KIAT PULP & PAPER TANGERANG MILL, dan bentuk persamaan regresi linear sudah tepat.

3. Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji Statistik t)

Uji statistik t menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelas/independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen. Apakah variabel independen berpengaruh secara nyata atau tidak.

Hipotesis:

Ho = masing-masing variabel independen tidak berpengaruh nyata terhadap variabel dependen.

Ha = masing-masing variabel independen berpengaruh nyata terhadap variabel dependen.

Pengambil keputusan dapat dilakukan dengan melihat probabilitasnya, yaitu:

Jika probabilitas > 0,05 maka model ditolak Jika probabilitas < 0,05 maka model diterima.

(8)

48 Dari table unstandardized beta coefficients, dari ketiga variable independent yang dimasukkan ke dalam model regresi variable Kualitas Produk dan variable Waktu

Pengiriman Barang tidak signifikan. Hal ini dilihat dari probabilitas signifikansi untuk variable Kualitas Produk adalah 0,083 dan variable Waktu Pengiriman Barang 0,067 yang jauh di atas 0,05. Sedangkan variabel, Harga Beli signifikan pada 0,000. Jadi dapat dikatakan bahwa Keputusan Pemilihan Supplier Kemasan Produk pada PT.INDAH KIAT PULP & PAPER TANGERANG MILL dipengaruhi oleh Harga Beli.

Persamaan regresi:

Keputusan Pemilihan Supplier = -18,685 + 1,330 Harga Beli + 0,297 Kualitas Produk ( - 0,240) Waktu Pengiriman Barang + e

Konstanta (bo) sebesar -18,685 menyatakan bahwa jika variable independent dianggap konstan, maka rata-rata keputusan pemilihan supplier kemasan produk pada PT.INDAH KIAT PULP & PAPER TANGERANG MILL sebesar -18,685.

Koefisien regresi Harga beli (b1) sebesar 1,330 menyatakan bahwa setiap penambahan Harga Beli sebesar 1 akan meningkatkan rata-rata

(9)

49 keputusan pemilihan supplier kemasan produk pada PT.INDAH KIAT PULP & PAPER TANGERANG MILL sebesar 1,330.

Koefisien regresi Kualitas Produk (b2) sebesar 0,297 menyatakan bahwa setiap penambahan kualitas produk sebesar 1 akan meningkatkan rata-rata keputusan pemilihan supplier kemasan produk pada PT.INDAH KIAT PULP & PAPER TANGERANG MILL sebesar 0,212.

Koefisien regresi Waktu Pengiriman Barang (b3) sebesar -0,240 menyatakan bahwa setiap pengurangan waktu pengiriman barang sebesar 1 akan meningkatkan rata-rata keputusan pemilihan supplier kemasan produk pada PT.INDAH KIAT PULP & PAPER TANGERANG MILL sebesar -0,240.

4.2. Pembahasan Hasil

4.2.1. Argumentasi Peneliti yang berhubungan dengan hasil penelitian

Dari hasil penelitian yang saya lakukan dengan uji statistik (uji t), faktor yang berpengaruh positif untuk pemilihan supplier adalah faktor harga beli. Hal ini disebabkan dengan memperoleh harga beli yang rendah, maka akan menghemat anggaran pengeluaran perusahaan. Apalagi saat ini dengan adanya peraturan UMR menjadi Rp 2.200.000,00 dimana PT. Indah Kiat Tangerang Mill merupakan perusahaan dengan jumlah pegawai sampai ribuan, otomatis anggaran biaya gaji pegawai menjadi meningkat drastis dan untuk mengatasinya harus menghemat biaya pengadaan barang. Selain itu dengan kenaikan harga bahan bakar minyak juga akan mempengaruhi harga pembelian di pasar.

(10)

50 Untuk masalah kualitas produk baru bisa diketahui kualitasnya ketika produk tersebut baru diaplikasikan atau dipakai, karena tidak semua supplier bersedia memberikan sampel produk. Sebagai contoh untuk sampel data yang digunakan adalah adhesive tape, produk adhesive tape baru diketahui apakah panjangnya sudah sesuai dengan pesanan ketika barang akan digunakan. Dan kenyataan yang terjadi adalah sering terjadi ketidaksesuaian pada produk yang dipesan.

4.2.2. Perbandingan hasil penelitian dengan penelitian sebelumnya

1. Jika dibandingkan penelitian yang pernah dilakukan sebelumnya oleh Miftakhul Jannah,dkk (2011) dengan judul penelitian pemilihan supplier bahan baku pada PR.Pahala, faktor kriteria yang paling memberikan kontribusi adalah kriteria kualitas produk. Dan itu sangat berbeda dengan hasil penelitian yang saya lakukan karena faktor terpenting untuk pemilihan supplier adalah harga beli. Hal ini disebabkan karena yang saya teliti supplier bahan pengemasan yang merupakan sudah berbentuk barang jadi, sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Miftakhul Jannah,dkk (2011) memang harus kualitas produk yang menjadi faktor utama, sebab yang diteliti adalah supplier bahan baku, dimana bahan baku yang bagus akan mempengaruhi kualitas produk yang dijual.

2. Maria Felincia (2013) dengan judul penelitian Pemilihan supplier Produk Calista pada PT. Buana Tirta Utama. Dalam penelitian ini penulis menggunakan kriteria yang dibagi menjadi sub-sub kriteria pengiriman, kualitas, harga dan fleksibilitas. Dan penilitan dilakukan kepada beberapa

(11)

51 supplier. Dan hasil penelitian tersebut adalah pada kriteria pengiriman supplier N dan supplier P memiliki nilai tertinggi sebesar 0.256, supplier I dan supplier P memiliki nilai tertinggi pada kriteria kualitas dengan nilai sebesar 0.273 dan supplier I dan supplier O memiliki nilai tertinggi untuk criteria harga dengan nilai sebesar 0.274 dan criteria flesibilitas supplier I dan supplier P memiliki nilai tertinggi sebesar 0.298. Dan kesimpulan supplier Q dan supplier L mempunyai penilaian yang paling kecil itu artinya kinerja supplier Q dan L yang paling buruk diantara semua supplier. Ini sesuai dengan Uji signifikansi Simultan yang peneliti lakukan.

3. Ambar Harsono (2009) dengan judul penelitian Metode Pemilihan Pemasok Sayuran Studi kasus di PT. Hero Supermarket Cabang Suci Bandung Berdasarkan hasil pengolahan data dengan metode AHP terhadap PT. Hero Supermarket Cabang Suci Bandung, kriteria kualitas mendapat urutan tertinggi dengan bobot 0.349, karena dengan begitu banyak menjamurnya bidang usaha supermarket di Indonesia, dari mulai Indomaret, Alfamart, Alfa Midi, Hypermar, jadi PT. Hero Supermarket Cabang Suci Bandung lebih mengutamakan kualitas produk yang dijual, karena jika bisa terjadi gulung tikar. Dan mengapa harga tidak menjadi faktor utama, sesuai dengan pengalaman saya bekerja di perusahaan distributor, harga yang dijual dari pihak distributor cenderung sama, yaitu mereka menggunakan HPD (Harga Patokan distribusi).

Gambar

Gambar 4.1 : Grafik Histogram
Tabel 4.2 : Hasil Uji Multikolonieritas
Diagram pencar di atas ternyata tidak membentuk suatu pola  yang  teratur, sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas  pada model regresi, dan layak dipakai untuk memprediksi
Tabel 4.4 : Hasil Koefisien Determinan (R 2 )
+3

Referensi

Dokumen terkait

Sedangkan untuk keadaan pelayanan memperoleh rata-rata 2,83 yang artinya baik dengan item terendah adalah waktu penyerahan barang yang diberikan nilai rata-rata (2) hal ini

Hasil hipotesis komisaris independen dapat diterima atau sesuai karena hipotesis memperoleh nilai koefisien regresi positif sebesar 1,455 dan nilai angka signifikan

Berdasarkan tabel 4.7 hasil dari pengolahan data, variabel growth opportunities memiliki koefisien regresi sebesar 0,054 dan nilai t hitung sebesar 1,553 lalu,

Koefisien regresi X 2 (cara berkomunikasi) sebesar 0,459 (b 2 ), menunjukkan besarnya pengaruh X 2 (cara berkomunikasi) terhadap keputusan pembelian, koefisien

Nilai koefisien regresi variabel time budget pressure adalah -0,005 dengan nilai signifikansi sebesar 0,566 dan pada tingkat signifikasi α = 5%; sehingga

Koefisien regresi label halal sebesar 0.494 menyatakan bahwa setiap terjadi kenaikan nilai label halal sebesar satu satuan, maka akan diikuti dengan kenaikan

Berdasarkan nilai mean setiap pertanyaan yang paling mendekati nilai mean keseluruhan sebesar 3,48 yaitu pada pertanyaan ke 4, yang menyatakan bahwa rata-rata

Hal tersebut terbukti dari nilai tingkat kepercayaan 5%, yang menunjukkan nilai koefisien pada uji indirect effect sebesar 0,05 serta hasil dari koefisien regresi yang bernilai positif