• Tidak ada hasil yang ditemukan

PROFIL PENDERITA ASPIRASI BENDA ASING DI TRAKTUS TRAKHEOBRONKIAL DI RSUP H.ADAM MALIK MEDAN TAHUN TESIS

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PROFIL PENDERITA ASPIRASI BENDA ASING DI TRAKTUS TRAKHEOBRONKIAL DI RSUP H.ADAM MALIK MEDAN TAHUN TESIS"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

PROFIL PENDERITA ASPIRASI BENDA ASING DI TRAKTUS

TRAKHEOBRONKIAL DI RSUP H.ADAM MALIK MEDAN TAHUN 2006-2010

TESIS

OLEH: dr. FADHLIA

PROGRAM PENDIDIKAN MAGISTER KEDOKTERAN

ILMU KESEHATAN TELINGA HIDUNG TENGGOROK BEDAH KEPALA LEHER FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN 2011

(2)

PROFIL PENDERITA ASPIRASI BENDA ASING DI TRAKTUS TRAKHEOBRONKIAL DI RSUP H.ADAM MALIK MEDAN TAHUN 2006-2010

TESIS

Diajukan untuk Melengkapi Tugas dan Memenuhi Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar Magister dalam Bidang Ilmu Kesehatan Telinga Hidung Tenggorok Bedah Kepala Leher

Oleh:

dr. FADHLIA

PROGRAM PENDIDIKAN MAGISTER KEDOKTERAN

ILMU KESEHATAN TELINGA HIDUNG TENGGOROK BEDAH KEPALA LEHER FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN 2011

(3)

Medan, April 2011

Tesis dengan judul

PROFIL PENDERITA ASPIRASI BENDA ASING DI TRAKTUS TRAKHEOBRONKIAL DI RSUP H.ADAM MALIK MEDAN TAHUN 2006-2010

Telah disetujui dan diterima baik oleh Komisi Pembimbing Ketua

dr. Ida Sjailandrawati, Sp.THT-KL NIP: 195206031979122001

Anggota

dr. Linda I.Adenin,Sp.THT-KL dr. Muzakkir Zamzam, Sp.THT-KL NIP: 195604041983032001 NIP: 195310041980111002

Diketahui oleh Diketahui oleh Ketua Departemen THT-KL Ketua Progran Studi

Prof. dr. Abdul Rachman S, Sp. THT-KL (K) dr. T. Siti Hajar Haryuna, Sp.THT-KL

NIP: 19471130198003 1 002 NIP: 19790620 200212 2 003

(4)

KATA PENGANTAR

Dengan mengucap Bismillahirrahmannirrahim, saya panjatkan puji syukur kehadirat Illahi Rabbi karena dengan rahmat dan karuniaNya, saya dapat menyelesaikan tulisan karya ilmiah dalam bentuk tesis yang berjudul PROFIL PENDERITA ASPIRASI BENDA ASING DI TRAKTUS TRAKHEOBRONKIAL DI RSUP H.ADAM MALIK MEDAN TAHUN 2006-2010

Tulisan ini sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister Kedokteran Ilmu Kesehatan Telinga Hidung Tenggorok Bedah Kepala Leher Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara/ Rumah Sakit Umum Pusat H. Adam Malik Medan.

Saya sangat menyadari bahwa tulisan ini mungkin masih jauh dari sempurna baik isi maupun bahasannya, dengan semua keterbatasan tersebut, saya berharap mendapat masukan yang bermanfaat demi kebaikan kita semua.

Dengan berakhirnya masa pendidikan Magister saya, maka pada kesempatan yang berbahagia ini perkenankanlah saya menyampaikan penghargaan dan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

Yang terhormat Bapak Rektor Universitas Sumatera Utara, yang telah memberikan kesempatan kepada saya untuk mengikuti Program Pendidikan Magister Kedokteran Ilmu Kesehatan Telinga Hidung Tenggorok Bedah Kepala Leher di Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara Medan.

Yang terhormat Bapak Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara yang telah memberikan kesempatan kepada saya untuk mengikuti Program Pendidikan Magister Kedokteran Ilmu Kesehatan Telinga Hidung Tenggorok Bedah Kepala Leher di Fakultas Kedokteran.

(5)

Yang terhormat Bapak Direktur Rumah Sakit Umum Pusat H. Adam Malik Medan, yang telah mengizinkan dan memberikan kesempatan kepada saya untuk belajar dan bekerja dilingkungan Rumah Sakit ini.

Yang terhormat Prof. dr. Abdul Rachman Saragih, Sp THT-KL (K), Sebagai Kepala Departemen THT-KL FK USU/ RSUP H. Adam Malik yang telah banyak memberi petunjuk, pengarahan serta nasehat baik sebagai Kepala Departemen dan sebagai guru selama saya mengikuti pendidikan di Departemen THT-KL FK USU/ RSUP H. Adam Malik Medan.

Yang terhormat, dr. T. Siti Hajar Haryuna, Sp. THT-KL sebagai Ketua Program Studi Pendidikan Dokter Spesialis di Departemen THT-KL FK USU/ RSUP H. Adam Malik Medan, atas bimbingan dan dorongan semangat yang diberikan sehingga menimbulkan rasa percaya diri, baik dalam bidang keahlian maupun pengetahuan umum lainnya.

Yang terhormat dr. Ida Sjailandrawati Harahap, Sp. THT-KL sebagai ketua pembimbing Tesis saya, dr. Linda Irwani Adenin, Sp. THT-KL dan dr. Muzakkir Zamzam, Sp. THT-KL(K) sebagai anggota pembimbing tesis, yang telah banyak memberikan petunjuk perhatian serta bimbingan sehingga saya dapat menyelesaikan tesis Magister ini. Saya mengucapkan terimakasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya atas waktu dan bimbingan yang telah diberikan selama dalam penelitian dan penulisan tesis ini.

Yang terhormat Guru Saya dijajaran THT-KL FK USU / RSUP H. Adam Malik Medan, Prof. dr. Ramsi Lutan Sp. THT-KL (K), dr. Yuritna Haryono, Sp. THT-KL (K), Prof. dr. Askaroellah Aboet, Sp. THT-KL(K), dr T. Sofia Hanum, Sp. THT-KL (K), dr. Mangain Hasibuan Sp. THT-KL, Dr. dr. Delfitri Munir, Sp. THT-KL (K), dr. Hafni, Sp. THT-KL (K), dr. Rizalina A. Asnir, Sp. THT-KL (K), dr. Adlin Adnan, Sp. THT-KL, dr. Siti Nursiah, Sp. THT-KL, dr. Andrina YM. Rambe, Sp. THT-KL, dr. Harry A. Asroel, Sp. THT-KL, dr. Farhat, Sp. THT-KL, dr. Aliandri, Sp. THT-KL, dr. Ashri Yudhistira, Sp. THT-KL, dr. Devira Zahara, Sp. THT-KL, dr. H. R. Yusa Herwanto, Sp. THT-KL, dr. Ferryan Sofyan, Sp.

(6)

THT-KL yang telah banyak memberikan bimbingan dalam ilmu dan pengetahuan dibidang THT-KL, baik secara teori maupun keterampilan yang kiranya sangat bermanfaat bagi saya dikemudian hari.

Yang terhormat dr. Putri C. Eyanoer, MS. Epi. Ph.D, yang yang telah banyak memberikan petunjuk perhatian serta bimbingan di bidang Metodologi Penelitian, sehingga saya dapat menyelesaikan tesis Magister ini. Saya mengucapkan terimakasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya atas waktu dan bimbingannya.

Yang Mulia Ayahanda H.Mahyiddin, HB.SH dan Ibunda Dra.Hj. Sufni Yusuf dengan segala daya upaya telah mengasuh, membesarkan dan membimbing dengan penuh kasih sayang semenjak kecil sehingga saya dewasa agar menjadi anak yang berbakti kepada kedua orang tua, agama, bangsa dan negara. Dengan memanjatkan do’a kehadirat Allah SWT, ampunilah dosa kedua orang tua saya serta sayangilah mereka sebagaimana mereka menyayangi saya sewaktu kecil. Terimakasih juga saya tujukan kepada kakak saya, Kurniati Mahyiddin M.Env.Sci, dan adik-adik saya Alfi Mushaitir S.TP, S.Hi, dr.Desi Maghfirah, yang telah memberikan dorongan semangat selama saya menjalani pendidikan ini.

Yang terhormat kedua mertua saya Alm.H.Ridwan Rani, S.H dan Dra.Hj. Yulidar Mahmud yang telah memberikan dorongan semangat kepada saya sehingga pendidikan ini dapat selesai.

Kepada suamiku tercinta Yudi Syukran S.Si serta anak-anak kami tersayang Muhammad Daffa Ghifari Syukran dan Raisa Kamila Putri Syukran, tiada kata yang lebih indah yang dapat diucapkan selain ucapan terima kasih yang setulus-tulusnya atas pengorbanan, kesabaran, ketabahan dan dorongan semangat yang tiada henti-hentinya sehingga dengan ridho Allah SWT akhirnya saya sampai pada saat yang berbahagia ini.

Yang tercinta teman-teman sejawat peserta Magister Kedokteran Ilmu Kesehatan THT-Bedah Kepala dan Leher yang telah bersama-sama, baik dalam suka maupun dalam

(7)

duka, saling membantu sehingga terjalin persaudaraan yang erat, dengan harapan teman-teman lebih giat lagi sehingga dapat menyelesaikan studi ini. Semoga Allah selalu memberkahi kita semua.

Akhirnya izinkan saya mohon maaf yang setulus-tulusnya atas kesalahan dan kekurangan selama mengikuti pendidikan ini, semoga segala bantuan, dorongan, petunjuk yang diberikan kepada saya selama mengikuti pendidikan kiranya mendapat balasan yang berlipat ganda dari Allah SWT, yang Maha Pengasih, Maha Pemurah dan Maha Penyayang,

Amiin, Amiin Ya Robbal’alamin.

Medan, 12 Mei 2011 Penulis

dr. Fadhlia  

(8)

PROFIL PENDERITA ASPIRASI BENDA ASING DI TRAKTUS

TRAKHEOBRONKIAL DI RSUP H.ADAM MALIK MEDAN TAHUN 2006-2010 ABSTRAK

Pendahuluan: Aspirasi benda asing pada saluran nafas, terutama pada traktus trakeobronkhial sangat berbahaya dan terkadang sangat fatal. Hal ini dapat terjadi pada semua umur, terutama pada anak-anak dan orangtua. Kasus ini dapat mengancam jiwa dan merupakan penyebab kecelakaan fatal di rumah tangga terutama pada anak yang usia lebih kecil dari 6 tahun dan menyebabkan 300 kematian di Amerika serikat setiap tahunnya. Di indonesia, beberapa sentra melaporkan Angka kejadian relatif tidak cukup tinggi namun berbagai penyulit dapat timbul, mulai dari menegakkan diagnosis, cara mengeluarkan benda asing, komplikasi dan kematian yang terjadi akibat kasus ini. Tujuan Penelitian: Mengetahui profil penderita aspirasi benda asing di traktus trakheobronkial. Metode: Studi deskiptif yang mengambil data dari rekam medik RSUP H.Adam Malik pada periode Januari 2006-Desember 2010. Sampel merupakan total populasi. Hasil Penelitian: Jumlah penderita aspirasi benda asing di traktus trakheobronkial selama periode 5 tahun adalah 50, 36 orang jenis kelamin laki-laki (72%) dan14 perempuan (28%), kelompok umur terbanyak >3–6 tahun 16(36%), >0–3 tahun 14(28%), keluhan utama terbanyak adalah terhirup benda asing 46(92%), gejala tersering adalah batuk yaitu 44(88%) dan tersedak 33(66%), tanda fisik tersering adalah pada auskultasi terdengar berkurangnya udara pada sisi paru yang terhirup benda asing yaitu 31(62%), durasi adalah 1-7 hari 24(48%), jenis benda asing yang terhirup adalah mainan 29(58%), gambaran radiologi foto thorak terbanyak adalah gambaran normal 40(80%), lokasi benda asing terbanyak adalah bronkus kanan yaitu 50%,Komplikasi terjadi pada 5 penderita. Uji kemaknaan dengan chi-square pada jenis benda asing organik dan anorganik terhadap gejala dan tanda mendapatkan hasil P<0,05 pada tanda fisik stridor dan ronki. Kesimpulan: Hasil penelitian ini tidak jauh berbeda seperti yang dilaporkan penelitian retrospektif lain, sedikit perbedaan terdapat pada jenis benda asing yang tersering yaitu jenis anorganik (mainan).

(9)

TRACHEOBRONCHIAL FORIEGN BODY ASPIRATION IN H.ADAM MALIK GENERAL HOSPITAL DURING 2006-2010

ABSTRACT

Introduction: Tracheobronchial foreign body aspiration continues to be a very serious and vital problem in childhood. Foreign body aspiration is one of the leading causes of death at home in children under 6 years of age in the United States.

Aim: To investigate the characteristics of Tracheobronchial foreign body aspiration Methods: This is a descriptive study based on medical record with population were patients diagnosed with tracheobronchial foreign body aspiration during 2006-2010 in H. Adam Malik General Hospital. Results: Total patients with tracheobronchial foreign body aspiration were fifty cases, 36 male (72%) and 14 female (28%), highest at group of age >3–6 years old 16(36%), followed by age group of >0–3 years old 14(28%), main complaint was foreign body aspiration 46(92%), the most frequent sign and symptom was coughing 44(88%), choking 33(66%) and diminished air entry 31(62%), the average duration before patient seek medical attention were 1-7 days 24(48%),%), the most frequent foreign body were small toys 29(58%), the most radiographs appearence was normal 40(80%), foreign body more often lodged at right main bronchus 25(50%),there was five cases with complication. We used

chi-square evaluation on foreign bodies types, organic and anorganic with sign and symptom, and

we found that there was a significant different between organic and anorganic types in presentation of stridor (P=0.001) and ronchi (P=0.000). Conclusion: The result of this study was not substantially different from that reported in other countries, the only difference was that the most frequently aspirated foreign body in our study was anorganic (toys).

(10)

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN i

KATA PENGANTAR ii

ABSTRAK vi

DAFTAR ISI viii

DAFTAR TABEL xii

DAFTAR GAMBAR xv BAB 1. PENDAHULUAN 1 1.1 Latar Belakang 1 1.2 Perumusan masalah 3 1.3 Tujuan penelitian 3 1.3.1 Tujuan Umum 3 1.3.2 Tujuan Khusus 3 1.4 Manfaat penelitian 5

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

2. 1 Anatomi dan Fisiologi traktus trakeobronkial 6

2.1.1 Anatomi 6

2.1.2 Fisiologi 8

2.2. Aspirasi benda asing di traktus trakeobrokial 10

2.2.1 Definisi 10

2.2.2 Etiologi 11

2.2.3 Epidemiologi 11

2.2.4 Keluhan Utama 11

2.2.5 Gejala Dan Tanda 12

2.2.6 Durasi 13

(11)

2.2.8 Jenis Benda Asing 15 2.2.9 Pemeriksaan penunjang 15 2.2.10 Diagnosis 16 2.2.11 Penatalaksanaan 17 2.2.12 Komplikasi 19 2.3 Kerangka Konsepsional 21 2.4 Kerangka Kerja 22

BAB 3. METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Rancangan Penelitian 23

3.2 Lokasi Penelitian 23

3.3 Populasi dan Sampel 23

3.3.1 Populasi 23

3.3.2 Sampel Penelitian 23

3.4 Variabel Penelitian 23

3.4.1 Definisi Operasional Variabel 23

3.5 Penyajian Data 24

BAB 4 HASIL PENELITIAN

4.1 Hasil Statistik Deskriptif 26

4.1.1 Distribusi proporsi jenis kelamin pada penderita aspirasi benda asing di traktus trakeobronkhial. 26

4.1.2 Distribusi proporsi kelompok umur pada penderita aspirasi benda asing di traktus trakeobronkhial. 26

4.1.3 Distribusi proporsi keluhan utama pada penderita aspirasi benda asing di traktus trakeobronkhial 27

4.1.4 Distribusi proporsi gejala pada penderita aspirasi benda asing di traktus trakeobronkhial. 27

(12)

aspirasi benda asing di traktus trakeobronkhial. 28 4.1.6 Distribusi proporsi durasi pada penderita aspirasi benda

asing di traktus trakeobronkhial. 28

4.1.7 Distribusi proporsi gambaran radiologi pada penderita aspirasi benda asing di traktus trakeobronkhial 29

4.1.8 Distribusi proporsi lokasi benda asing pada penderita aspirasi benda asing di traktus trakeobronkhial. 29

4.1.9 Distribusi proporsi komplikasi pada penderita aspirasi benda asing di traktus trakeobronkhial 29

4.1.10 Distribusi proporsi jenis benda asing di traktus trakeobronkhial terhadap gejala 30 4.1.11 Distribusi proporsi jenis benda asing di traktus

trakeobronkhial terhadap tanda fisik. 31 4.2 Hasil statistik analitik

4.2.1 Distribusi proporsi jenis benda asing di traktus trakeobronkhial terhadap gejala batuk 31

4.2.2 Distribusi proporsi jenis benda asing di traktus trakeobronkhial terhadap gejala tercekik. 32

4.2.3 Distribusi proporsi jenis benda asing di traktus trakeobronkhial terhadap gejala sesak nafas 32

4.2.4 Distribusi proporsi jenis benda asing di traktus trakeobronkhial terhadap gejala tersedak. 33

4.2.5 Distribusi proporsi jenis benda asing di traktus trakeobronkhial terhadap gejala demam 33 4.2.6 Distribusi proporsi jenis benda asing di traktus

trakeobronkhial terhadap gejala sianosis 33

4.2.7 Distribusi proporsi jenis benda asing di traktus trakeobronkhial terhadap tanda fisik stridor 34

(13)

4.2.8 Distribusi proporsi jenis benda asing di traktus trakeobronkhial terhadap tanda fisik auskultasi 34

4.2.9 Distribusi proporsi jenis benda asing di traktus trakeobronkhial terhadap tanda fisik wheezing 34

4.2.10 Distribusi proporsi jenis benda asing di traktus trakeobronkhial terhadap tanda fisik ronki 35

BAB 5 PEMBAHASAN

5.1 Hasil Statistik Deskriptif 36

5.2 Hasil Statistik Analitik 50

BAB 6 KESIMPULAN 53 6.1 Kesimpulan 53 6.2 Saran 53 KEPUSTAKAAN 55 PERSONALIA PENELITIAN 61 LAMPIRAN  

(14)

DAFTAR TABEL  

Tabel 2.1 Ukuran panjang dan diameter trakea dan bronkus 8

Tabel 2.2 Ukuran alat endoskopi pada bayi dan anak 17

Tabel 4.1.1 Distribusi proporsi jenis kelamin pada penderita aspirasi

benda asing di traktus trakeobronkhial. 26

Tabel 4.1.2 Distribusi proporsi kelompok umur pada penderita aspirasi

benda asing di traktus trakeobronkhial. 26

Tabel 4.13 Distribusi proporsi keluhan utama pada penderita aspirasi

benda asing di traktus trakeobronkhial 27

Tabel 4.1.4 Distribusi proporsi gejala pada penderita aspirasi benda asing

di traktus trakeobronkhial. 27

Tabel 4.1.5 Distribusi proporsi jenis benda asing pada penderita aspirasi

benda asing di traktus trakeobronkhial. 28

Tabel 4.1.6 Distribusi proporsi durasi pada penderita aspirasi benda asing

di traktus trakeobronkhial. 28

Tabel 4.1.7 Distribusi proporsi gambaran radiologi pada penderita aspirasi

benda asing di traktus trakeobronkhial 29

Tabel 4.1.8 Distribusi proporsi lokasi benda asing pada penderita aspirasi

benda asing di traktus trakeobronkhial. 29 Tabel 4.1.9 Distribusi proporsi komplikasi pada penderita aspirasi benda

asing di traktus trakeobronkhial 29

Tabel 4.1.10 Distribusi proporsi jenis benda asing di traktus

trakeobronkhial terhadap gejala 30

Tabel 4.1.11 Distribusi proporsi jenis benda asing di traktus

trakeobronkhial terhadap tanda fisik. 31

Tabel 4.2.1 Distribusi proporsi jenis benda asing di traktus

trakeobronkhial terhadap gejala batuk 31

Tabel 4.2.2 Distribusi proporsi jenis benda asing di traktus

trakeobronkhial terhadap gejala tercekik. 32

Tabel 4.2.3 Distribusi proporsi jenis benda asing di traktus

trakeobronkhial terhadap gejala sesak nafas 32

Tabel 4.2.4 Distribusi proporsi jenis benda asing di traktus

trakeobronkhial terhadap gejala tersedak. 33

Tabel 4.2.5 Distribusi proporsi jenis benda asing di traktus

trakeobronkhial terhadap gejala demam 33

Tabel 4.2.6 Distribusi proporsi jenis benda asing di traktus

trakeobronkhial terhadap gejala sianosis 33

Tabel 4.2.7 Distribusi proporsi jenis benda asing di traktus

trakeobronkhial terhadap tanda fisik stridor 34 Tabel 4.2.8 Distribusi proporsi jenis benda asing di traktus

trakeobronkhial terhadap tanda fisik auskultasi 34 Tabel 4.2.9 Distribusi proporsi jenis benda asing di traktus

trakeobronkhial terhadap tanda fisik wheezing 34 Tabel 4.2.10 Distribusi proporsi jenis benda asing di traktus

trakeobronkhial terhadap tanda fisik ronki 35

Tabel 5.1 Distribusi proporsi jenis kelamin pada penderita aspirasi

(15)

Tabel 5.2 Distribusi proporsi kelompok umur pada penderita aspirasi

(16)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Anatomi traktus trakeobronkial 6 Gambar 2.2 Potongan melintang jika dilihat dengan bronkoskopi 7 Gambar 2.3 Skema Kerangka Konsepsional 21

Gambar 2.4. Skema Kerangka Kerja 22

Gambar 5.1.1 Penderita aspirasi benda asing di traktus trakeobronkial

berdasarkan jenis kelamin 36

Gambar 5.1.2 Distribusi proporsi penderita aspirasi benda asing di traktus

trakeobronkial berdasarkan kelompok umur 38 Gambar 5.1.3 Distribusi proporsi penderita aspirasi benda asing di traktus

trakeobronkial berdasarkan keluhan utama 39 Gambar 5.1.4 Distribusi proporsi penderita aspirasi benda asing di traktus

trakeobronkial berdasarkan gejala 40

Gambar 5.1.5 Distribusi proporsi penderita aspirasi benda asing di traktus

trakeobronkial berdasarkan tanda fisik 41

Gambar 5.1.6 Distribusi proporsi penderita aspirasi benda asing di traktus

trakeobronkial berdasarkan jenis benda asing yang terhirup 42 Gambar 5.1.7 Distribusi proporsi penderita aspirasi benda asing di

traktus trakeobronkial berdasarkan durasi 43 Gambar 5.1.8 Distribusi proporsi penderita aspirasi benda asing di traktus

trakeobronkial berdasarkan gambaran foto thorak 44 Gambar 5.1.9 Distribusi proporsi penderita aspirasi benda asing di traktus

trakeobronkial berdasarkan lokasi benda asing 46 Gambar 5.1.10 Distribusi proporsi penderita aspirasi benda asing di traktus

trakeobronkial berdasarkan komplikasi akibat benda asing 47 Gambar 5.1.11 Distribusi proporsi penderita aspirasi benda asing di traktus

trakeobronkial berdasarkan komplikasi akibat tindakan 49

                     

Referensi

Dokumen terkait

The above scheme includes detection and extraction of shadow free vegetation features based on spectral properties of digital images using shadow index and NDVI techniques

(1) Dalam rangka implementasi GERBANGDAYA PROJOTAMANSARI dibentuk kelompok kerja (POKJA) untuk masing-masing sektor sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2, yang dikoordinir

bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud huruf a, perlu menetapkan Peraturan Bupati Bantul tentang Pemberian Bantuan Pembayaran Pajak Bumi dan Bangunan

21.Peraturan Daerah Kabupaten Bantul Nomor 2 Tahun 2005 tentang Perizinan Usaha Restoran, Rumah Makan dan Jasa Boga di Kabupaten Bantul sebagaimana telah diubah

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kabupaten Bantul Tahun 2009 yang selanjutnya disebut RKPD Tahun 2009, merupakan dokumen perencanaan pembangunan daerah untuk periode

(3) Untuk memperoleh data yang lengkap dari barang barang tersebut diatas Pemerintsah Daerash harus membuat buku induk Inventaris yang meliputi

Jadwal retensi arsip sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2, digunakan sebagai pedoman penyusutan arsip yang berkaitan dengan arsip kepegawaian Pegawai Negeri Sipil dan pejabat negara

Gambar proses Penetapan Kadar Protein pada Biskuit Bayi dan Balita.