• Tidak ada hasil yang ditemukan

14/12/2012. Sejarah Pengemasan. Mengapa kemasan pada bahan pangan itu penting? DISAIN KEMASAN DAN SISTEM LABELLING. Fungsi Kemasan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "14/12/2012. Sejarah Pengemasan. Mengapa kemasan pada bahan pangan itu penting? DISAIN KEMASAN DAN SISTEM LABELLING. Fungsi Kemasan"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

DISAIN KEMASAN DAN SISTEM LABELLING

Tujuan Instruksional Khusus : • Mahasiswa mampu menjelaskan tentang

disain kemasan sistem labelling pada kemasan pangan

Bahan pangan terdiri dari berbagai bentuk dan ukuran Mengapa kemasan pada bahan pangan itu penting?

Transportasi dari toko ke rumah?

Sejarah Pengemasan

Pembeli membeli bahan pangan sesuai kebutuhannya Daun teh ditimbang dan dimasukkan ke dalam kantung kertas Keju dipotong dalam bentuk persegi dan dibungkus dengan kertas Susu dituang ke gelas konsumen

Wanita belanja setiap hari.

© Beamish, The North Of England Open Air Museum

Fungsi Kemasan

Secara tradisional : digunakan pada saat transportasi dan penyimpanan.

Kemasan juga bertujuan untuk memperpanjang umur simpan, pengawetan dengan cara mencegah kontaminasi bakteri, uap air dan serangga. Beberapa kemasan memiliki umur simpan yang panjang  kaleng Saat ini juga berfungsi : mencegah kerusakan, memberikan informasi dan menarik konsumen.

(2)

Mencegah Kerusakan Menarik Konsumen Kemasan warna-warni Foto produk Produk ini menunjukkan karakteristik : basah, manis dan creamy

• Promosi Produk

Informasi dari Kemasan

Informasi yang harus diberikan oleh produsen :

bar atau smart codes yang mengidentifikasi tentang harga dan kontrol stok dari industri Informasi gizi

Saran penyajian

Informasi lain tentang bahan tambahan pangan Informasi penyimpanan : misal tidak cocok dibekukan

(3)

A. DISAIN KEMASAN

Pengertian Disain Grafis

• Proses pemikiran dan perasaan dengan menggabungkan fakta, konstruksi, fungsi dan estetika untuk menciptakan sesuatu sesuai dengan kebutuhan manusia.

 konsep pemecahan masalah :

- rupa - biaya - warna - kegunaan - bahan - pemakaian - teknik Diungkapkan dalam gambar dan bentuk

Kegunaan disain grafis pada kemasan :

• meningkatkan penjualan  berkaitan dengan promosi • Memberikan daya tarik bagi konsumen

Konsep Branding

• Brand : nama, simbol, disain grafis atau kombinasi di antaranya untuk mengindentifikasikan produk tertentu dan membedakannya dari produk pesaing.

• Nama brand yang tercetak pada kemasan menunjukkan citra produsen dan kualitas produk tertentu.

Fungsi Kemasan

bergeser dari : untuk wadah ke alat pemasaran

disain grafis pada kemasan berkembang

Faktor-faktor penting dan persyaratan disain kemasan : a. Mampu menarik calon pembeli

 Waktu yang dibutuhkan konsumen untuk memutuskan membeli suatu barang di pasar swalayan = 1 1/5 detik  kemasan harus mampu menarik perhatian

b. Menampilkan produk yang siap jual

 Harus dapat menunjukkan isi produk kepada pembeli  Yang harus ditunjukkan pada kemasan :

- kelebihan produk

- sasaran konsumen (misal : usia, jenis kelamin, etnis) kemasan harus mampu mengubah rencana pembeli untuk

mengambil suatu produk dari merk lain menjadi produk serupa yang disajikan

(4)

• Motivasi konsumen untuk membeli produk : - murah

- sesuai kebutuhan - kebanggan

Pria tertarik pada kemasan yang menunjukkan kejantanan Wanita menyukai kemasan yang cantik

Anak muda tertarik pada kemasan yang menggairahkan Orangtua lebih konservatif

disain kemasan perlu menganalisa pengaruh kemasan terhadap pembelian konsumen.

kemasan diciptakan agar layak lingkungan pasar, mengurangi waktu belanja dan menarik mata (eye catching)

• Minat konsumen dapat ditarik dengan memperagakan produk pada tempat yang menyenangkan  misal : kemasan biskuit yang menggambarkan biskuit yang menggugah selera, atau alat rias dan kosmetik wanita dikemas dengan ilustrasi keindahan, wanita yang rapi atau lukisan.

c. Informatif dan komunikatif o yang perlu disampaikan :

Identitas produk (warna, rasa, bentuk dan ukuran) Merk dagang dan logo

Cara penggunaan

Syarat-syarat yang menyangkut UU

o Falsafah Inggris : “the product is the package”  hendaknya diterapkan oleh produsen

d. Menciptakan rasa butuh terhadap produk

o Hasil survey : 62.6% pembeli pada pasar swalayan tidak memiliki daftar belanja

o Cara untuk menimbulkan minat : mengingatkan calon pembeli terhadap iklan yang pernah dibuat

o Ikon-ikon tentang manfaat kesehatan, prestise dan kemewahan  ditonjolkan pada kemasan untuk memenuhi kebutuhan psikologis

B. BAHASA DAN DISAIN GRAFIS

• Bahasa disain grafis berupa bahasa visual atau bahasa simbol diungkapkan melalui :

1. bentuk 2. ilustrasi-ilustrasi 3. warna 4. huruf/cetakan

(5)

1. Bentuk Kemasan

• Perbedaan bentuk kemasan antara 2 produk yang sama akan mengingatkan konsumen tentang produk tsb.

• Contoh :

- botol syrup Marjan dan sirup Tessty yang spesifik - parfum Charlie mudah dikenali dari bentuknya yang menyerupai bola tenis

• Jika bentuk dan warna kemasan diperbarui dapat menimbulkan kesan bahwa mutu produk juga diperbarui.

• Perbedaan ukuran kemasan memungkinkan pembeli dengan tingkat pendapatan berbeda.

• Kombinasi bentuk, warna dan ukuran yang berbeda dapat meningkatkan penjualan produk.

• Bentuk kemasan harus berhubungan dengan produk Contoh :

- kemasan minuman diet berupa botol yang ramping • Bentuk kemasan gaya baru : memudahkan dalam

penanganan dan dapat mengamankan produk. • Perubahan gaya hidup menuntut sesuatu yang serba

praktis  dikembangkan single-serve packaging untuk sarapan hingga makanan dengan lauk pauk yang lengkap (full-five course meal) dari kemasan PET atau karton yang dilaminasi.

2. Ilustrasi dan Dekorasi

• Memudahkan produsen untuk memantapkan citra produk

• F/utama ilustrasi :

- informasi visual tentang produk yang dikemas - pendukung teks

- penekanan suatu kesan tertentu

- penangkap mata untuk menarik minat pembeli • Ilustrasi dapat berupa :

- gambar produk utuh - hiasan/dekorasi

• Gambar/ilustrasi tidak boleh mengacaukan pesan

• Syarat ilustrasi yang baik :

F/lebih dari sekedar menggambarkan produk Menimbulkan daya tarik/minat

Sesuai keyakinan dan selera konsumen Mengikuti perkembangan

Tidak berlebihan

• Foto/ilustrasi diperlukan untuk menggambarkan produk olahan dalam bentuk yang lebih menarik.

Contoh : kotak karton untuk kemasan beras kencur, gula asam dan sorbat oleh industri jamu.

(6)

3. Warna

• Berpengaruh besar untuk menarik konsumen • Pengaruh utama warna : menciptakan reaksi psikologis

dan fisiologis tertentu.  ada 2 golongan warna :

1. Warna panas (extroverted color) : merah, jingga, kuning  berhubungan dengan sifat spontan, meriah terbuka, bergerak dan menggelisahkan.

2. Warna dingin (introverted color) : hijau, biru dan ungu  berhubungan dengan sifat tertutup, sejuk, santai, penuh pertimbangan.

• Kesan psikologis dari masing-masing warna : Biru : dingin, martabat tinggi Merah : berani, semangat, panas Purple : keemasan, kekayaan Oranye : kehangatan, energik Hijau : alami, tenang Putih : suci, bersih Kuning : kehangatan Coklat : manis, bermanfaat Pink : lembut, kewanitaan

• Selera suatu negara dapat dipertegas dengan warna, contoh :

a.Merah disukai rakyat Italia, Singapur dan Meksiko, kurang disukai orang Chilli, Inggris dan Guatemala b.Biru warna maskulin di Inggris dan Swedia. Warna

feminin di Belanda

c. Kuning disukai rakyat Asia seperti Cina, Jepang dan Korea.

d.Hijau, warna sejuk bagi orang Amrika, Iran, Irak, India, Pakistan. Warna suci di negara-negara Arab. e.Hitam : warna berkabung hampir di semua negara,

tapi disukai di Spanyol.

• Fungsi warna pada kemasan : Menunjukkan ciri produk

- Pink/merah jambu : warna kosmetil

- Hijau pada kemasan permen : adanya flavor mint - Kombinasi warna putih dan biru pada air mineral atau pasta gigi : bersih dan hiegenis

- Merah : pedas - Kuning : rasa asam - Biru dan Putih : rasa asin - Hitam: pahit

Diferensiasi produk Menunjukkan kualitas produk

 warna emas, maron atau ungu : mahal Kuning : produk murah dan konsumsi massa

(7)

• Syarat pemilihan warna untuk kemasan : Warna harus menarik

Mempunyai nilai yang baik untuk diingat Untuk penjualan di pasar swalayan, kisaran warna

harus dibatasi.

Pemilihan warna disesuaikan dengan jenis kelamin, status ekonomi, kelompok umur, lokasi geografis dan faktor-faktor lain.

Harus disenangi di rumah tangga

Perlu dilihat jenis dan intensitas penerangan di toko. Harus mencirikan bagian-bagian kemasan.

4. Cetakan Kemasan

• Menuliskan isi kemasan dan cara penggunaan • Sederhana, jelas, mudah dibaca, disusun menarik pada

kemasan

• Hal-hal yang harus diperhatikan dalam menampilkan cetakan pada kemasan :

Tata letak (lay out) Huruf

Komposisi standar dan proporsi masing-masing komponen produk ditampilkan dengan warna yang mudah dibaca

Bentuk permukaan permukaan datar lebih mudah dibaca daripada permukaan miring.

C. LABELLING

• Label = Etiket : tulisan, tag, ambar-gambar atau deskripsi lanin yang tertulis, dicetak, distensil, diukir, dihias atau dicantumkan pada pengemas.

• Harus dapat mengandung semua keterangan tentang produk • Tidak boleh lepas, luntur atau hilang karena air, gosokan atau sinar

matahari.

• Berdasarkan UU No.7 tahun 1996 : Label pangan adalah setiap keterangan mengenai pangan yang berbentuk gambar, tulisan, kombinasi keduanya atau bentuk lain yang disertakan pada pangan, dimasukkan ke dalam, ditempelkan pada atau merupakan bagian dari kemasan pangan.

• Hal-hal yang berkaitan dengan pelabelan dan periklanan bahan pangan diatur pada Bab IV pasal 30-35 dari UU Pangan.

(8)

• Tujuan pelabelan pada kemasan :

memberi informasi tentang isi produk yang diberi label tanpa harus membuka kemasan

sebagai sarana komunikasi antara produsen dan konsumen tentang produk yang perlu diketahui oleh konsumen

memberi peunjuk yang tepat pada konsumen hingga diperoleh fungsi produk yang optimum sarana periklanan bagi konsumen

memberi rasa aman bagi konsumen

• Berdasarkan UU No. 7 tahun 1996, informasi yang harus ada pada label kemasan pangan atau minuman adalah : a. Nama produk

b. Daftar bahan yang digunakan c. Berat bersih atau isi bersih

d. Nama dan alamat pihak produsen atau importir e. keterangan tentang halal

f. Tanggal, bulan dan tahun kadaluarsa

• Umur simpan produk pangan biasa dituliskan sebagai :  Best before date : produk masih dalam kondisi baik dan masih

dapat dikonsumsi beberapa saat setelah tanggal yang tercantum terlewati

 Use by date : produk tidak dapat dikonsumsi, karena berbahaya bagi kesehatan manusia (produk yang sangat mudah rusak oleh mikroba) setelah tanggal yang tercantum terlewati.

• Permenkes 180/Menkes/Per/IV/1985  tanggal, bulan dan tahun kadaluarsa wajib dicantumkan secara jelas pada label, setelah pencantuman best before / use by.

• Produk pangan yang memiliki umur simpan 3 bulan dinyatakan dalam tanggal, bulan, dan tahun, sedang produk pangan yang memiliki umur simpan lebih dari 3 bulan dinyatakan dalam bulan dan tahun.

• Beberapa jenis produk yang tidak memerlukan tanggal kadaluarsa :

Sayur dan buah segar Minuman beralkohol Vinegar / cuka Gula / sukrosa

Bahan tambahan makanan dengan umur simpan lebih dari 18 bulan

Roti dan kue dengan umur simpan kurang atau sama dengan 24 jam

(9)

• Nomor pendaftaran produk dalam negeri diberi kode MD, sedangkan produk luar negeri diberi kode ML. • Kode produksi meliputi : tanggal produksi dan angka

atau huruf lain yang mencirikan batch produksi. • Produk-produk yang wajib mencantumkan kode produksi

adalah :

susu pasteurisasi, strilisasai, fermentasi dan susu bubuk

makanan atau minuman yang mengandung susu makanan bayi

makanan kaleng yang komersial daging dan hasil olahannya

• Untuk produk yang memerlukan penanganan khusus perlu mencantumkan petunjuk penggunaan • Untuk makanan yang difortifikasi atau makanan lain

yang ditetapkan oleh Dep.Kesehatan, harus mencantumkan nilai gizi

• Informasi gizi yang harus dicantumkan : energi, protein. Lemak, karbihidrat, vitamin, mineral atau komponen lain.

(10)

• Untuk produk-produk berikut harus mencantumkan : Susu kental manis: ”Perhatikan, Tidak cocok untuk

bayi”

Makanan yang berasal dari babi : ”MENGANDUNG BABI”

Susu dan makanan yang mengandung susu Makanan bayi

Pemanis buatan

Makanan dengan Iradiasi ditulis : RADURA dan logo iradiasi

Makanan Halal, tulisan halal ditulis dalam bahasa Indonesia atau Arab

• Syarat pernyataan (klaim) yang dicantumkan pada label kemasan adalah :

Tujuan pencantuman informasi gizi : memberikan informasi kepada konsumen bukan petunjuk berapa harus dimakan. Tidak boleh menyatakan seolah-olah makanan yang berlabel gizi

mempunyai kelebihan daripada makanan yang tidak berlabel Tidak boleh membuat pernyataan adanya nilai khusus, bila tidak

sepenuhnya berasal dari bahan makanan tersebut, tetapi karena kombinasi dengan produk lain. Misalnya sereal disebut kaya protein, yang ternyata karena dicampur dengan susu pada saat dikonsumsi.

Pernyataan bermanfaat bagi kesehatan harus benar-benar didasarkan pada komposisi dan jumlahnya yang dikonsumsi per hari.

(11)

• Gambar atau logo pada label tidak boleh menyesatkan dalam hal asal, isi, bentuk, komposisi, ukuran atau warna. Misalnya :

gambar buah tidak boleh dicantumkan bila produk pangan tersebut hanya mengandung perisa buah gambar jamur utuh tidak boleh untuk

menggambarkan potongan jamur

gambar untuk memperlihatkan makanan di dalam wadah harus tepat dan sesuai dengan isinya. Saran untuk menghidangkan suatu produk dengan bahan lain harus diberi keterangan dengan jelas bila bahan lain tersebut tidak terdapat dalam wadah.

D. PROSES PENCETAKAN

• Ada 5 proses :

1. Felxographic printing (Letterpress/Relief Printing) 2. Photogravure printing (Intaglio).

3. Offset Lihography (Planographic) 4. Screen Printing

5. Ink-jet Printing

• Flexographic printing (Letterpress/Relief printing)

 Metode yang paling tua

 Awalnya dulu terbuat dari batu jade, gading gajah, logam atau kayu.

 Letterpress : pencetakan yang bersifat timbul, dimana tinta dicetakkan pada alur yang timbul pada piringan atau logam cetak. Bagian yang tenggelam tidak diberi tinta, sehingga jika dicetak kelak akan menghasilkan bagian yang tidak diberi warna. Karena tinta yang digunakan kental, maka hasilnya akan tetap tinggal pada bagian yang tercetak tersebut.

 Cara ini digunakan untuk karton yang tidak memerlukan cetakan dengan mutu yang baik.

2. Photogravure printing (Intaglio).

• Disebut intaglio, karena menggunakan permukaan depresi atau lubang yang diisi oleh tinta, yang kemudian dipindahkan ke kertas.  memberikan kesan tajam dan lunaknya pewarnaan pada proses pencetakan.

• Permukaan alur cetak dibentuk dengan proses asam pada logam (korosif), tinta akan ditahan oleh alur sel-sel tersebut. Kelebihan tinta akan disapu oleh dokter blade.

• Jika kertas ditekan oleh alur penekan, tinta akan tersedot keluar dan menempel pada kertas  tinta harus encer dan cepat kering. • Alur cetak :

 lempengan dari tembaga yang mudah dibentuk oleh proses pengasaman dan direkat pada silinder  untuk cetakan mutu tinggi

(12)

• Offset Lihography (Planographic)

 Ditemukan oleh Alois Senefelder pada tahun 1796 dan dikembangkan di Munich tahun 1798.  Didasarkan pada sifat air dan minyak yang tidak

dapat bercampur.

 Disain digambar pada batu kapur dengan krayon berminyak, lalu menyemprotnya dengan air sebelum diberi tinta. Hasilnya yaitu baian yang tertutup air ternyata menolak tinta, sedangkan baian yang tertutup krayon menerima tinta. Alur cetak bertinta dari batu kapur berlapis krayon segera dipindahkan ke kertas.

• Screen Printing

 = Cetak sablon/cetak layar : proses dimana tinta disemprotkan melalui permukaan layar yang berpori-pori ke substrat misalnya kertas atau kain atau bahan lainnya. Layar diletakkan atau direkatkan ke bahan yang akan disablon, lalu tinta disemprotkan aau diperas melalui pori-pori tersebut.

 Proses ini dapat manual, semi otomatis atau otomatis.

Ink-jet Printing

 Tetesan tinta bermuatan listrik dibelokkan oleh piringan deflektor bermuatan listrik untuk membentuk gambar  Tinta yang berbentuk tepung secara elektrik atau elektrostatis akan tertarik oleh medan listrik antara layar dengan logam pencetak (bahan tersebut tidak dipengaruhi oleh medan listrik), misalnya buah, telur, logam, keramik, kertas beralur.

 Untuk merekatkan tinta dapat dibantu dengan panas, uap atau gas pelarut. Teknik ini dapat diaplikasikan pada :

 aneka bentuk, ukuran dan ketebalan hasil cetakan  permukaan yang seragam atau beragam  aneka warna

 bahan-bahan yang panas, misalnya gelas yang baru keluar dari pemijaran

 bahan yang sensitif terhadap tekanan

E. PENCETAKAN KEMASAN

1.Mencetak pada kertas : sistem flexografi, proses rotogravure dan litografi untuk label.

2.Mencetak pada selofan : flexograf atau rotogravure 3.Mencetak pada karton lipat : letter press, lithograph 4.Mencetak pada wadah bergelombang: letterpress,

rotogravur, liograf dan pencetakan screen 5.Mencetak pada plastik : diberi perlakuan kimiawi,

pembakaran dan pelepasan lapisan korona. 6.Mencetak wadah logam : flexograf atau litograf 7.Mencetak wadah gelas : proses screen atau ink-jet

Referensi

Dokumen terkait

Menurut G.Weed dalam Kamus Edukasi seperti dikutip Lukman Arifin (2009) mendefinisikan game sebagai sebuah aktivitas terarah atau tidak, yang dilakukan oleh anak-anak

Dalam pengujian ini, untuk kendali kecepatan motor diambil 3 macam beban yang diberikan kepada sistem dan dilihat respon sistem dengan SP yang sama terhadap pembebanan

Bahwa alasan-alasan tersebut tidak dapat dibenarkan, karena sudah dipertimbangkan dengan tepat dan benar oleh Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara Jakarta, lagi

Dengan demikian pengungkapan kebijakan sustainability yang semakin luas akan memberikan pengaruh yang semakin kuat terhadap kinerja pasar karena dapat dijadikan bukti

Perlakuan interaksi antara asam sitrat dan gula berpengaruh sangat nyata terhadap kadar air, kadar antosianin, total gula, total padatan terlarut, perlakuan konsentrasi

Dari deskripsi teori dan pendapat yang telah diuraikan di atas, dapat disimpulkan bahwa evaluasi program PKL adalah suatu kegiatan untuk menentukan keberhasilan

Surat dakwaan juga disebut surat atau akta yang memuat rumusan tindak pidana yang didakwakan kepada Terdakwa yang disimpulkan dan ditarik dari hasil pemeriksaan