• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS DAYA TAHAN OTOT LENGAN DAN KOORDINASI MATA TANGAN DENGAN KETERAMPILAN PASSING BAWAH DALAM PERMAINAN BOLAVOLI PADA MAHASISWA FIK UNM

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ANALISIS DAYA TAHAN OTOT LENGAN DAN KOORDINASI MATA TANGAN DENGAN KETERAMPILAN PASSING BAWAH DALAM PERMAINAN BOLAVOLI PADA MAHASISWA FIK UNM"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

145 *) Dosen Pendidikan Kepelatihan Olahraga FIK UNM

ANALISIS DAYA TAHAN OTOT LENGAN DAN KOORDINASI MATA TANGAN DENGAN KETERAMPILAN PASSING BAWAH DALAM

PERMAINAN BOLAVOLI PADA MAHASISWA FIK UNM Oleh:

SAHABUDDIN )*

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan daya tahan otot lengan dan koordinasi mata tangan dengan kemampuan passing bawah dalam permainan bolavoli. Penelitian ini termasuk jenis penelitian deskriptif. Populasi penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Jurusan Pendidikan Kepelatihan FIK UNM yang telah memperogramkan mata kuliah bolavoli dengan jumlah sampel penelitian 40 orang yang dipilih secara random sampling. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis korelasi dan regresi dengan menggunakan sistem SPSS Versi 15.00 pada taraf signifikan 95% atau 0,05. Bertolak dari hasil analisis data, maka penelitian ini menyimpulkan bahwa: (1) ada hubungan yang signifikan daya tahan otot lengan dengan kemampuan passing bawah dalam permainan bolavoli, terbukti ro = 0,612 (P = 0,000 <

0,05); (2) ada hubungan yang signifikan koordinasi mata tangan dengan kemampuan passing bawah dalam permainan bolavoli, terbukti ro = 0,859 (P = 0,000 < 0,05); dan (3) ada hubungan yang signifikan antara daya tahan otot lengan dan koordinasi mata tangan dengan kemampuan passing bawah dalam permainan bolavoli, terbukti Ro = 0,860 (P = 0,000 < 0,05).

Kata Kunci: Daya tahan otot lengan, koordinasi mata-tangan, passing bawah bolavoli

ABSTRACT

This study aims to determine the relationship arm muscle endurance and hand eye coordination with under the passing ability in the game of volleyball. This study includes a descriptive type of research. The study population was all students of FIK UNM Department of Education is training that has been subject memperogramkan bolavoli a sample of the study 40 people chosen at random sampling. Data analysis techniques used were correlation and regression analysis techniques using SPSS system version 15:00 on 95% or a significant level  of 0.05. Starting from the results of data analysis, the study concluded that: (1) there is a significant relationship with the arm muscle endurance under the passing ability in the game of volleyball, proved ro = 0.612 (P = 0.000 < 0.05), (2) there were significant with hand eye coordination skills in passing under the volleyball game, proved ro = 0.859 (P = 0.000 < 0.05), and (3) there

(2)

146 *) Dosen Pendidikan Kepelatihan Olahraga FIK UNM

were significant between muscular endurance and arm with the hand eye coordination abilities passing under the the game of volleyball, proved Ro = 0.860 (P = 0.000 < 0.05).

Keywords: Arm muscle endurance, eye-hand coordination, passing under the volleyball

PENDAHULUAN

Komponen fisik secara khusus perlu ditangani secara serius dengan melalui pembuatan program latihan secara sistematis dan terprogram serta sesuai dengan apa yang diinginkan atau diharapkan dalam latihan. Atlet yang memiliki unsur fisik yang baik tentu lebih mudah pula mempelajari teknik-teknik dari setiap cabang olahraga yang ditekuninya.

Permainan olahraga bolavoli adalah salah satu cabang olahraga yang sangat digemari oleh seluruh lapisan masyarakat, mulai dari anak-anak sampai orang tua, laki-laki maupun perempuan bahkan masyarakat kota sampai pedesaan. Ini disebabkan karena adanya sarana dan prasarana yang diperlukan tidak terlalu mahal dan mampu dijangkau, disisi lain lapangan tidak terlalu luas untuk bisa dimainkannya serta dimainkan mulai dari dua orang sampai dua tim. Secara spesifik untuk bermain secara profesional perlu adanya suatu teknik-teknik yang lebih baik di dalam memainkan permainan bolavoli. Untuk itu perlu menguasai betul teknik-teknik dasar permainan bolavoli ini agar dapat mencapai prestasi yang maksimal. Tetapi dasar yang dikuasai tanpa adanya dukungan unsur fisik yang lebih baik pula, maka tidak akan memberikan suatu hasil yang lebih maksimal.

Untuk meningkatkan prestasi, perlu melibatkan beberapa faktor

penunjang yang satu dengan yang lainnya sehingg saling berkaitan, seperti pembinaan secara dini dengan latihan kontinyu dan intensif. Cabang olahraga bolavoli perlu mendapatkan perhatian sebagai permainan yang bermasyarakat, sebab secara kenyataan belum menunjukkan pada hasil yang maksimal. Berbagai usaha yang telah dilakukan dan ditempu dalam peningkatan prestasi cabang olahraga bolavoli, diantaranya pengembangan kemampuan pelatih melalui penataran dan pelatihan, pemilihan pemain yang berpotensi, penelitian terhadap metode-metode latihan yang efektif dan efesien,baik untuk pengembangan teknik, fisik maupun taktik serta penambahan sarana dan prasarana (fasilitas).

Permainan bolavoli merupakan cabang olahraga yang dapat dilakukan secara maksimal, apabila para pemain dapat melakukan atau memiliki penguasaan teknik dasar yang efektif dan efesien. Dalam permainan bolavoli terdiri dari beberapa teknik dasar, seperti; servis, passing bawah, passing bawah, smash dan blok. Dari berbagai teknik dasar, teknik dasar passing bawah merupakan teknik yang sangat dibutuhkan sebagai pengantar dalam melakukan serangan. Sebab pada dasarnya dari dua passing yang ada dalam permainan bolavoli, passing bawah lebih efektif untuk mengarahkan bola.

(3)

147 *) Dosen Pendidikan Kepelatihan Olahraga FIK UNM

Dalam permainan bolavoli, passing bawah digunakan khusus biasanya sebagai passing kedua dari penyerangan. Kekhususan ini adalah cara menguntungkan dalam menempatkan bola pada posisi yang tepat dari pemain yang melakukan smash dengan sukses. Selain dari manfaat utama yaitu pengantar dalam melakukan smash atau serangan dengan sukses, juga gerak bola yang dilakukan mempunyai peranan dalam irama permainan. Pengaturan irama permainan merupakan salah satu strategi untuk memenangkan pertandingan.

Namun demikian passing bawah pada permainan bolavoli perlu ditopang kemampuan fisik. Lengan merupakan anggota tubuh yang menopang dalam melakukan passing bawah. Untuk itu lengan sebagai anggota penggerak membutuhkan kemampuan fisik seperti daya tahan otot. Daya tahan otot adalah kemampuan untuk pengembangan tenaga maksimum dalam kontraksi yang maksimal untuk mengatasi tahanan atau beban tanpa merasakan kelelahan. Daya tahan otot lengan sangat penting dalam menunjang aktivitas-aktivitas olahraga seperti bolavoli. Kebutuhan daya tahan otot yang diperlukan dalam setiap aktivitas olahraga misalnya kebutuhan daya tahan otot pada olahraga bolavoli tidaklah sama dengan cabang olahraga lain, serta Koordinasi gerak mata tangan adalah gerak yang terjadi dari informasi yang diintegrasikan ke dalam gerak anggota badan. Semua gerakan tangan harus dapat dikontrol dengan penglihatan dan harus tepat, sesuai dengan urutan yang direncanakan untuk melakukan

passing bawah. Melakukan passing bawah maupun teknik bolavoli lainnya, semua memerlukan sejumlah input yang dapat dilihat, kemudian input tadi diintegrasikan ke dalam gerak motorik sebagai output, agar hasilnya merupakan gerakan yang terkoordinasi secara luwes.

Sesuai dengan rumusan masalah yang telah dikemukakan, maka tujuan penelitian adalah untuk mengetahui hubungan antara daya tahan otot lengan dan koordinasi mata tangan dengan kemampuan passing bawah dalam permainan bolavoli. Apabila hasil yang dicapai dalam penelitian ini positif, maka diharapkan dapat bermanfaat sebagai bahan perbandingan untuk dijadikan permasalahan penelitian, seminar, diskusi guna peningkatan kemampuan passing bawah dalam permainan bolavoli. Serta bahan masukan dalam pelaksanaan pengajaran di Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Makassar.

Teknik Passing Bawah Bolavoli Permainan Bolavoli adalah olahraga yang dapat dimainkan oleh anak-anak sampai dewasa baik wanita maupun pria. Untuk dapat memainkan bola dengan baik perlu melakukan gerakan dengan baik dan teknik yang baik pula. Iman Sodikun (1992) mengatakan bahwa gerakan yang baik menimbulkan efesien kerja dan berkat latihan yang teratur mendapat efektifitas yang baik pula. Selanjutnya dikatakan bahwa pada dasarnya, gerakan yang efisien adalah yang benar tanpa kehilangan tenaga yang sia-sia. Misalnya pada gerakan mendorong sesuatu agar efesiensi maka semua otot bekerja seara

(4)

148 *) Dosen Pendidikan Kepelatihan Olahraga FIK UNM

kedepan, tidak ada yang bergerak ke samping ( Iman Sodikun, 1992).

Permainan bolavoli adalah salah satu cabang olahraga yang membutuhkan kecepatan, kelentukan dan kekuatan. Selain itu juga mempunyai keterampilan khusus yang harus dikuasai dengan tujuan memainkan bola atau penguasaan bola sebaik-baiknya. Untuk dapat bermain dengan baik serta mampu mempertahankan bentuk permainanya diperlukan antara lain latihan yang berulang-ulang akan meningkatkan kesanggupan pemain secara efektif dan siap dalam pelaksanaan, serta mencapai kemantapan dari suatu keberhasilan dalam mencapai tujuan. Nampaklah bahwa keterampilan gerak dalam bermain bolavoli merupakan suatu derajat kemantapan untuk melakukan teknik dasar permainan bolavoli secara tepat guna dan efektif, sehingga keterampilan gerak sangat membantu dalam permainan. Sehingga keterampilan gerak sangat membantu dalam permainan. Serta menjadi bagian yang terpenting dalam mencapai prestasi yang tinggi. Keterampilan adalah suatu kesanggupan menggunakan pengetahuan seseorang secara efektif dan secara siap dalam pelaksanaan atau performance, serta mencapai kemantapan dari suatu keberhasilan dalam mencapai tujuan. Dalam permainan bolavoli keterampilan gerak itu sangat penting untuk diketahui oleh atlit dalam mencapai prestasi yang maksimal, karena keterampilan sesesorang atlit yang baik dapat menarik perhatian orang lain.

Keterampilan gerak bermain bolavoli adalah derajat kemampuan

untuk melakukan sesuatu teknik dasar permainan bolavoli secara tepat guna dan efektif. M.F.Siregar mengatakan bahwa teknik sebagai pelaksanaan suatu kegiatan secara efektif dan rasional yang memungkinkan tercapainya hasil-hasil yang lebih baik dalam pertandingan (M.F.Siregar, 1981).

Ini berarti bahwa dengan mengetahui seluruh teknik dasar permainan bolavoli seperti : servis, passing atas, passing bawah, smash dan block dapat dikatakan bahwa seorang pemain bolavoli memiliki pengetahuan teknik dasar yang lengkap. Pelaksanaan berbagai keterampilan gerak bermain bolavoli, sebab merupakan rangkaian gerakan atau kegiatan untuk dapat merubah seseorang menjadi lebih mengetahui cara bermain bolavoli.

Belajar keterampilan gerak bermain bolavoli berarti menginginkan perubahan tingkah laku dalam melakukan gerakan-gerakan yang efesien dan efektif pada cabang olahraga bolavoli. Untuk menjadi pemain bolavoli yang handal maka katerampilan service, passing dan smash harus dikuasai terlebi dahulu karena permainan ini termasuk jenis permainan yang kompleks gerakannya. Artinya gerakannya terdiri dari gabungan unsur gerak yang terkoordinasi rapi untuk dapat bermain dengan baik.

Dengan mempelajari gerak keterampilan bermain bolavoli, seorang pemain harus menguasai bola dengan baik pula . jadi pelatih harus memperhatikan gerakan– gerakan yang dilakukan oleh atlitnya untuk meningkatkan prestasinya. Sebab dalam permainan bolavoli semua anggota badan berperan untuk melakukan gerakan.

(5)

149 *) Dosen Pendidikan Kepelatihan Olahraga FIK UNM

Mempelajari kinesiologi para guru olahraga dan pelatih olahraga akan memiliki kemampuan menganalisa gerakan yang dilakukan muridnya melalui analisa gerakan yang ditentukan sifat gerakan dari anggota badan atau sebagian anggota badan, beberapa persendian yang menunjang gerakan, otot-otot yang bekerja sebagai penggerak, mekanisme yang terjadi pada persendian dan lain-lain faktor yang masuk dalam faktor gerak tubuh, (Jacob Samban, 1985)

Berdasarkan penjelasan di atas bahwa dalam melakukan gerakan permainan bolavoli keseluruhan anggota badan itu sangat berperanan dalam latihan, pelatih dapat menganalisa gerakan– gerakan yang dapat menunjang peningkatan prestasi olahraga bolavoli. Sehingga seorang pemain bolavoli dapat melakukan setiap unsur gerak yang benar dan merupakan dasar taktik dalam pertandingan.

Untuk memudahkan penguasaan keterampilan gerak perlu diperhatikan faktor utama yaitu: faktor orang yang melakukan latihan, faktor latihan, faktor situasi. Jadi atlit yang melakukan gerakan permainan bolavoli, harus mengetahui rangkaian gerakan permainan tersebut. Ada beberapa cara pendekatan untuk mengklasifikasikan keterampilan gerak. Klasifikasi yang dimaksud berdasarkan pada : 1. Kecepatan gerakan, 2. Perbedaan titik awal dan titik akhir dari gerakan itu, 3. Stabilitas lingkungan, dan 4. Kontrol umpan balik. (Adib Rani, 1993/1994) Berdasarkan keterampilan gerak kecermatan dapat diklasfikasikan ke dalam dua kategori yakni keterampilan gerak otot halus.

Kedua otot ini sangat berfungsi dalam gerakan permainan bolavoli. Gerakan-gerakan yang dilakukan disesuaikan dengan otot yang berkontraksi pada waktu melakukan service, passing dan smash. Dalam bermain bolavoli keterampilan gerak perlu dilatih dengan baik untuk memperlihatkan permainan yang menarik terutama penerapan teknik dalam bermain bolavoli. Karena yang menjadi sasaran utama dari proses belajar keterampilan gerak adalah aktifitas–aktifitas yang dilakukan atlit serta hasil dari aktifitas itu akan terlihat pada perubahan-perubahan yang terjadi pada diri atlit yang melakukan latihan.

Dalam proses belajar keterampilan gerakan bolavoli kegiatan dengan gerak yang tidak sempurna tentu sia-sia karena gerakan yang ditampilkan sangatlah komplek.karena diperlukan suatu cara yang tepat untuk melaksanakan setiap gerakan, agar gerakan yang dilakukan mempunyai hasil penempatan bola yang tepat. Usaha melakukan gerakan yang terampil tanpa menggunakan tenaga yang banyak, pada dasarnya merupakan usaha melakukan gerakan dengan efesien yang tinggi. Dalam mempertinggi kecakapan teknik dasar bermain bolavoli sangat erat hubungannya dengan kemampuan gerak, kondisi fisik, taktik dan mental, sebagaimana yang dikemukakan oleh Harsono (1988) sebagai berikut: Tujuan serta sasaran utama dari latihan atau tarining adalah membantu atlit meningkatkan keterampilan dan prestasinya semaksimal mungkin, untuk mencapai hal ini ada empat aspek latihan yang atlit yaitu latihan fisik,

(6)

150 *) Dosen Pendidikan Kepelatihan Olahraga FIK UNM

latihan teknik, latihan taktik, dan latihan mental. ( Harsono, 1988)

Penjelasan di atas teknik dasar merupakan salah satu unsur yang perlu di latih dalam permainan bolavoli.penguasaan teknik dasar merupakan suatu unsur yang ikut menentukan menang kalahnya sutu regu dalam pertandingan disamping unsur kondisi fisik,taktik dan mental.

Jadi gerakan teknik dasar dalam permainan bolavoli harus diberikan latihan secara khusus, agar penguasaan bola lebih baik hasilnya,adapun gerak teknik dasar yang di maksudkan 1. Servis, 2. Passing bawah, 3. Passing atas, 4. Smash, dan 5. Blocking (G.Durrwacter,1990)

Passing merupakan suatu unsur terpenting dalam permainan bolavoli. Sebelum menguraikan tentang tehnik ini perlu kiranya memberikan pengertian tentang passing. Suharno (1993) mengatakan bahwa: “Passing dalam perngertian bolavoli adalah usaha ataupun upaya seseorang pemain bolavoli dengan cara menggunakan suatu tehnik tertentu yang tujuannya adalah untuk mengoper bola yang dimainkan.” Sedangkan menurut Muh. Yunus (1992) bahwa: “Passing adalah mengoperkan boal kepada teman sendiri dalam suatu regu dengan suatu tehnik tertentu sebagai langkah awal untuk menyusun pola serangan kepada regu lawan.”

Hakekat passing bawah bolavoli secara umum adalah mengoperkan bola kepada teman sendiri dalam satu regu dengan tehnik pantulan bawah sebagai langkah awal untuk menyusun pola serangan. Passing bawah dimaksudkan untuk menerima bola dengan kemampuan otot lengan

atau dengan kemampuan daya tahan otot lengan yang merupakan satu-satunya cara untuk menerima servis yang sulit, karena dengan cara ini kita masih berkesempatan mengarahkan bola ke segala arah.

Bola yang diterima dengan passing bawah tidak selamanya dalam keadaan normal artinya bola yang diterima itu adalah bola yang tepat terarah padanya, sehingga posisi tubuh dalam keadaan normal. Bola yang jauh dari jangkauan dengan arah yang berbeda memerlukan kemampuan gerak yang cepat untuk menempatkan posisi tubuh guna mengambil bola. Bila di analisis tehnik gerakan passing bawah dilakukan dalam keadaan normal, terdapat tiga tahap gerakan, yaitu sikap permulaan, gerakan pelaksanaan dan gerakan lanjutan.

Sikap permulaan; Mengambil sikap normal dalam permainan bolavoli, yaitu kedua lutut ditekuk, badan sedikit di bungkukkan ke depan. Titik tumpuan terletak pada kedua telapak kaki bagian depan agar lebih mudah dan lebih cepat bergerak kesegala arah. Kedua tangan saling berpegangan,

Gerak pelaksanaan; Ayunan kedua lengan ke arah bola dengan gerak ke arah sendi bahu dan siku benar – benar dalam keadaan lurus, perkenaan bola pada bagian sasaran lengan, bersamaan dengan itu kedua lutut agak diluruskan serta pandangan kearah bola. Bola diarahkan tepat pada teman atau langsung ke lapangan lawan.

Gerak lanjutan; Setalah ayunan lengan mengenai bola, kaki belakang melangkah ke depan untuk mengambil posisi sikap kembali. Ayunan lengan untuk passing bawah ke depan tidak

(7)

151 *) Dosen Pendidikan Kepelatihan Olahraga FIK UNM

melebihi sudut 900 dengan bahu atau badan.

Pelaksanaan passing bawah yang dikemukakan diatas adalah passing bawah dalam keadaan normal, namun dalam situasi permainan , jarak bola dengan badan tidak selalu dalam keadaan ideal untuk dapat dilakukan passing bawah dengan posisi normal.

Daya Tahan Otot Lengan

Daya tahan otot adalah kemampuan otot rangka atau sekelompok otot untuk meneruskan kontraksi pada periode atau jangka waktu yang lama dan mampu pulih dengan cepat setelah lelah. Kemampuan tersebut dapat diperoleh melalui metabolisme aerob maupun anaerob.

Daya tahan adalah batas kemampuan seseorang pada waktu melakukan aktivitas dan apabila telah timbul kelelahan, maka ini merupakan batas kerja kemampuan seseorang tersebut. M. Kasmad Yahya (1987) menyatakan bahwa: Daya tahan adalah kemampuan tubuh untuk melanjutkan aktivitas termasuk membuang dan bertambahnya asam laktat”. Jadi daya tahan adalah kemampuan seseorang untuk meneruskan aktivitas yang giat dalam waktu yang lama yang meliputi adanya interaksi efisien dari otot, darah, jantung dan paru-paru.

Saat melakukan latihan olahraga dengan perkiraan waktu lama, pada prinsipnya memerlukan daya tahan. Dalam buku Fisologis Olahraga (1983) dijelaskan peranan dari latihan ketahanan sebagai berikut: Latihan ketahanan (endurance training) menghasilkan kecenderungan turunnya denyut jantung permenit dari lebih kurang

200 menjadi sekitar 185-190. ini bukan berarti penurunan kemampuan jantung permenit, melainkan justru meningkatkan efisiensi kerja jantung sehingga para olahragawan yang terlatih mampu menyelesaikan kerja berat dengan denyut jantung permenit lebih rendah, dengan kata lain daya kerja fisik cukup meningkat.

Maksudnya adalah apabila seseorang yang kurang daya tahannya bila melakukan kegiatan, denyut jantungnya permenit dapat mencapai 200 denyut. Namun bila melakukan latihan olahraga daya tahan, maka denyut jantung tersebut dapat turun menjadi 185-190 permenit. Penurunan ini mencerminkan efesiensi kerja jantung. Peningkatan kerja fisik akibat efesien kerja jantung, peredaran darah, pernafasan dan otot.

Daya tahan yang

dikemukakan Nossek yang diterjemahkan oleh Harsono (1988) bahwa : “Ketahanan organisme untuk melawan kelelahan dalam jangka waktu yang lebih lama”. Moch. Sajoto (1995) bahwa: ”Daya tahan dapat dibagi dua yakni daya tahan khusus (specific endurance) dan daya tahan umum (general endurance).”

Lengan adalah salah satu anggota gerak tubuh bagian atas atau disebut juga dengan “extremitas superior” yang mana terdiri dari lengan atas dan lengan bawah. Dengan demikian daya tahan otot lengan meliputi pengukuran yang bersumbu pada persendian siku (articulatio cubiti), persendian pergelangan tangan (articulatio carpalialis), dan persenidan pada telapak tangan (articulatio metta carpalialis), namun

(8)

152 *) Dosen Pendidikan Kepelatihan Olahraga FIK UNM

yang menjadi permasalahan pokok dalam penelitian ini adalah daya tahan otot lengan yang bersumbu pada persendian siku yakni gerakan ekstensi. Dengan demikian sasaran yang dituju adalah kerja otot triceps secara maksimal dalam kaitannya dengan kemampuan passing bawah dalam permainan bolavoli.

Koordinasi Mata Tangan

Moch. Sajoto (1988) bahwa: “Koordinasi adalah kemampuan untuk menyatukan berbagai sistem syaraf gerak, yang terpisah, ke dalam suatu pola gerak yang efesien”. Makin kompleks gerak yang dilakukan, makin besar tingkat koordinasi yang diperlukan untuk melaksanakan ketangkasan tersebut. “Koordinasi berhubungan dengan kemampuan motorik yang lain, seperti keseimbangan, kecepatan dan agility” (Moch. Sajoto, 1988). Harsono (1988) bahwa: “Koordinasi adalah perpaduan fungsi beberapa otot secara tepat dan seimbang menjadi satu pola gerak.

Koordinasi mata-tangan sangat penting baik di lapangan maupun di luar lapangan, terutama permainan beregu seperti bolavoli yang membutuhkan berbagai macam gerakan-gerakan kompleks. Koordinasi mata-tangan adalah suatu kemampuan biometric yang kompleks yang mempunyai hubungan erat dengan kecepatan, kekuatan, daya tahan dan kelentukan. Dalam permainan bolavoli khususnya teknik dasar passing bawah membutuhkan gerakan yang kompleks, yang merupakan syarat utama dalam teknik tersebut.

Seorang pemain dituntut untuk trampil bergerak ke segala

arah dan mampu

mengkoordinasikan gerakan pada saat mempassing bawah bola, bertahan dari lawan, dan mengumpan pada teman. Menurut Broes dan Zernicke (1977) mengatakan sebagai berikut: Koordinasi adalah kemampuan untuk mengintegrasikan beberapa gerakan tanpa kelengahan dengan urutan yang besar dan melakukan gerakan yang kompleks secara mulus tanpa pengeluaran energi yang berlebihan, dengan demikian hasilnya adalah gerakan yang efesien, halus, mulus, dan terkoordinasi dengan baik.

Koordinasi gerak mata dan tangan adalah gerak yang terjadi dari informasi yang diintegrasikan ke dalam gerak anggota badan. Semua gerakan tangan harus dapat dikontrol dengan penglihatan dan harus tepat, sesuai dengan urutan yang direncanakan untuk melakukan gerakan passing bawah. Melakukan passing bawah, semua memerlukan sejumlah input yang dapat dilihat, kemudian input tadi diintegrasikan ke dalam gerak motorik sebagai output, agar hasilnya merupakan gerakan yang tekoordinasi secara luwes.

Seorang pemain bolavoli yang memiliki koordinasi mata-tangan yang baik, maka mampu mengkoordinasikan komponen-komponen penggerakan tubuh, otot-otot, tendo dan persendian sebagai komponen utama dalam permainan bolavoli khususnya dalam melakukan teknik passing bawah. METODE PENELITIAN

Metode yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Populasi merupakan suatu kumpulan atau kelompok

(9)

153 *) Dosen Pendidikan Kepelatihan Olahraga FIK UNM

individu yang dapat diamati oleh anggota populasi itu sendiri atau bagi orang lain yang mempunyai perhatian terhadapnya. Sugiyono (2000:57) memberikan definisi sebagai berikut: “Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan kuantitas serta karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan”. Berdasarkan pendapat tersebut, maka populasi dari penelitian ini adalah seluruh mahasiswa FIK UNM. Namun populasi tersebut dibatasi pada mahasiswa laki-laki saja agar mempunyai kesamaan sifat dalam hal jenis kelamin.

Sampel secara sederhana diartikan sebagai bagian dari populasi yang menjadi sumber data yang sebenarnya dalam satu penelitian. Pengertian tentang sampel didasari oleh pandangan Suharsimi Arikunto (1996) bahwa : “Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti”. Alasan dari penggunaan sampel adalah keterbatasan waktu, tenaga dan banyaknya populasi. Berdasarkan pengertian tersebut, maka sampel yang diambil atau digunakan dalam penelitian ini berjumlah 40 orang dari mahasiswa FIK UNM dengan teknik pengambilan sampel random sampling atau secara undian. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini meliputi: daya tahan otot lengan, koordinasi mata tangan dan tes kemampuan passing bawah dalam permainan bolavoli. Dari data yang terkumpul tersebut perlu dianalisis secara deskriptif dimaksudkan untuk mendapatkan gambaran umum tentang data yang meliputi rata-rata, dan standar deviasi. Serta analisis

secara infrensial digunakan untuk menguji hipotesis penelitian dengan menggunakan uji korelasi dan regresi. keseluruhan analisis data statistik yang digunakan pada umumnya menggunakan analisis komputer pada program SPSS versi 15.00 dengan taraf signifikan 95% atau  0,05.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Hasil data deskriptif untuk daya tahan otot lengan pada mahasiswa FIK UNM, dari 40 jumlah sampel diperoleh total nilai sebanyak 1810,00 dan rata-rata yang diperoleh 45,2500 dengan hasil standar deviasi 4,04304 dari range data 15,00 antara nilai minimum 40,00 dan 55,00 untuk nilai maksimal.

Hasil data deskriptif untuk koordinasi mata tangan pada mahasiswa FIK UNM, dari 40 jumlah sampel diperoleh total nilai sebanyak 595,00. Nilai rata-rata yang diperoleh 14,8750 dengan hasil standar deviasi 1,55559. Untuk angka range 6,00 diperoleh dari selisih antara nilai minimal 12,00 dan nilai maksimal 18,00.

Hasil data deskriptif untuk kemampuan passing bawah dalam permainan bolavoli pada mahasiswa FIK UNM, dari 40 jumlah sampel diperoleh total nilai sebanyak 343,00. Nilai rata-rata yang diperoleh 8,5750 dengan hasil standar deviasi 1,69293. Untuk angka range 6,00 diperoleh dari selisih antara nilai minimal 6,00 dan nilai maksimal 12,00.

Adapun yang diuji kebenarannya pada penelitian ini, sebagai berikut:

Ada hubungan daya tahan otot lengan dengan kemampuan passing bawah dalam permainan bolavoli

(10)

154 *) Dosen Pendidikan Kepelatihan Olahraga FIK UNM

pada mahasiswa FIK UNM. Berdasarkan hasil pengujian analisis data daya tahan otot lengan dengan kemampuan passing bawah dalam permainan bolavoli pada mahasiswa FIK UNM. Diperoleh nilai korelasi (r0) 0,761 dengan tingkat probabilitas (0,000) <  0,05. Dari uji Anova atau Ftest, didapat Fhitung adalah 52,421 dengan tingkat signifikansi 0,000. Oleh karena signifikansi (0,000) jauh lebih kecil dari  0,05, maka model regresi dapat dipakai untuk memprediksi kemampuan passing bawah dalam permainan bolavoli (dapat diberlakukan untuk populasi dimana sampel diambil). Sedangkan untuk uji t menguji signifikansi dan variabel dependen (kemampuan passing bawah dalam permainan bolavoli). Nilai thitung diperoleh 7,240 terlihat

pada lampiran kolom

Sig/significance adalah 0,000, atau probabilitas lebih kecil dari  0,05. Maka Ho ditolak dan H1 diterima atau koefesien regresi signifikan, atau daya tahan otot lengan benar-benar berpengaruh secara signifikan dengan kemampuan passing bawah dalam permainan bolavoli. Dengan demikian ada hubungan yang signifikan daya tahan otot lengan dengan kemampuan passing bawah dalam permainan bolavoli pada mahasiswa FIK UNM. Ini membuktikan bahwa daya tahan pada otot-otot lengan harus dimiliki bagi pemain bolavoli. Daya tahan otot lengan berfungsi sebagai penggerak dalam melaksanakan passing bawah. Gerakan pantulan bola akan terjadi dengan baik bila lengan yang dimiliki seorang pemain ditopan adanya kemampuan fisik daya tahan otot lengan. Gerakan-gerakan dasar dalam permainan bolavoli semuanya dilakukan

dengan menggunakan lengan sebagai penggerak utama pada proses pelaksanaannya. Oleh karena itu passing bawah yang merupakan salah satu teknik yang paling sering digunakan harus memiliki kemampuan fisik daya tahan otot lengan.

Ada hubungan koordinasi mata tangan dengan kemampuan passing bawah dalam permainan bolavoli pada mahasiswa FIK UNM. Berdasarkan hasil pengujian analisis data koordinasi mata tangan dengan kemampuan passing bawah dalam permainan bolavoli pada mahasiswa FIK UNM. Diperoleh nilai korelasi (r0) 0,826 dengan tingkat signifikansi (0,000) <  0,05. Dari uji Anova atau Ftest, didapat Fhitung adalah 81,837 dengan tingkat signifikansi 0,000. Oleh karena signifikansi (0,000) jauh lebih kecil dari  0,05, maka model regresi dapat dipakai untuk memprediksi kemampuan passing bawah dalam permainan bolavoli (dapat diberlakukan untuk populasi dimana sampel diambil). Sedangkan untuk uji t menguji signifikansi dan variabel dependen (kemampuan passing bawah dalam permainan bolavoli). Nilai thitung diperoleh 9,046 terlihat pada lampiran kolom Sig/significance adalah 0,000, atau signifikansi lebih kecil dari  0,05. Maka Ho ditolak dan H1 diterima atau koefesien regresi signifikan, atau koordinasi mata tangan benar-benar berpengaruh secara signifikan dengan kemampuan passing bawah dalam permainan bolavoli. Dengan demikian ada hubungan yang signifikan koordinasi mata tangan dengan kemampuan passing bawah dalam permainan bolavoli pada mahasiswa FIK UNM. Ini membuktikan bahwa koordinasi gerak mata dan tangan adalah yang

(11)

155 *) Dosen Pendidikan Kepelatihan Olahraga FIK UNM

terjadi dari informasi yang diintegrasikan ke dalam gerak anggota badan. Semua gerakan tangan harus dapat dikontrol dengan penglihatan dan harus tepat sesuai dengan urutan yang direncanakan untuk melakukan passing bawah. Melakukan passing bawah maupun teknik bolavoli lainnya, semua memerlukan sejumlah input yang dapat dilihat, kemudian input tadi diintegrasikan ke sejumlah input yang dapat dilihat kedalam gerak motorik sebagai output, agar hasilnya merupakan gerakan yang terkoordinasi secara luwes.

Ada hubungan antara daya tahan otot lengan dan koordinasi mata tangan dengan kemampuan passing bawah dalam permainan bolavoli pada mahasiswa FIK UNM. Berdasarkan hasil pengujian analisis data daya tahan otot lengan dan koordinasi mata tangan dengan kemampuan passing bawah dalam permainan bolavoli pada mahasiswa FIK UNM. Diperoleh nilai regresi (R0) 0,885 dengan tingkat signifikansi (0,000) <  0,05. Dari uji Anova atau Ftest, didapat Fhitung adalah 66,884 dengan tingkat signifikansi 0,000. Oleh karena signifikansi (0,000) jauh lebih kecil dari  0,05, maka model regresi dapat dipakai untuk memprediksi kemampuan passing bawah dalam permainan bolavoli (dapat diberlakukan untuk populasi dimana sampel diambil). Sedangkan untuk uji t menguji signifikansi konstanta dan variabel dependen (kemampuan passing bawah dalam permainan bolavoli). Nilai thitung diperoleh 5,532 terlihat pada lampiran kolom Sig/significance adalah 0,000, atau probabilitas lebih kecil dari  0,05. Maka Ho ditolak

dan H1 diterima atau koefesien regresi signifikan, atau daya tahan otot lengan, kekuatan tungkai, dan koordinasi mata tangan benar-benar berpengaruh secara signifikan dengan kemampuan passing bawah dalam permainan bolavoli. Dengan demikian ada hubungan yang signifikan antara daya tahan otot lengan dan koordinasi mata tangan dengan kemampuan passing bawah dalam permainan bolavoli pada mahasiswa FIK UNM. Ini membuktikan bahwa daya tahan otot lengan dan koordinasi mata tangan sangat mempengaruhi kemampuan passing bawah dalam permainan bolavoli. Daya tahan otot lengan berfungsi sebagai penggerak dalam melaksanakan passing bawah. Gerakan pantulan bola akan terjadi dengan baik bila lengan yang dimiliki seorang pemain ditopan adanya kemampuan fisik daya tahan otot lengan. Gerakan-gerakan dasar dalam permainan bolavoli semuanya dilakukan dengan menggunakan lengan sebagai penggerak utama pada proses pelaksanaannya. Oleh karena itu passing bawah yang merupakan salah satu teknik yang paling sering digunakan harus memiliki kemampuan fisik daya tahan otot lengan. Sedangkan kemampuan mengkoordinasikan gerak mata dan tangan adalah yang terjadi dari informasi yang diintegrasikan ke dalam gerak anggota badan. Semua gerakan tangan harus dapat dikontrol dengan penglihatan dan harus tepat sesuai dengan urutan yang direncanakan untuk melakukan passing bawah.

Penutup

Sesuai hasil analisis, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

(12)

156 *) Dosen Pendidikan Kepelatihan Olahraga FIK UNM

Ada hubungan yang signifikan daya tahan otot lengan dengan kemampuan passing bawah dalam permainan bolavoli pada mahasiswa FIK UNM.

Ada hubungan yang signifikan koordinasi mata tangan dengan kemampuan passing bawah dalam permainan bolavoli pada mahasiswa FIK UNM.

Ada hubungan yang signifikan antara daya tahan otot lengan dan koordinasi mata tangan dengan kemampuan passing bawah dalam permainan bolavoli pada mahasiswa FIK UNM.

Hasil penelitian ini dapat dimanfaatkan, maka saran yang dapat dikemukakan sebagai berikut:

Pembina olahraga bolavoli diharapkan dapat meningkatkan kemampuan passing bawah dalam permainan bolavoli bagi atlet atau pemainnya dengan penerapan bentuk latihan yang sesuai dengan teknik dasar yang dikembangkan dan dengan penyesuaian unsur komponen fisik yang dibutuhkan. Serta diharapkan adanya penelitian lebih lanjut dengan sampel yang lebih besar pada penelitian yang relevan agar hasil penelitian ini dapat dikembangkan untuk memperkaya khasanah disiplin ilmu keolahragaan, khususnya dalam upaya meningkatkan kemampuan passing bawah dalam permainan bolavoli atau pada cabang olahraga lain.

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 1992. Prosedur Penelitian; Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta. A. Sarumpaet, dkk. 1992. Permainan Besar. Jakarta: Depdikbud Dirjen Dikti

Barry L. Johnson and Nelson K. 1986. Practical Measurement

for Evaluation Inphysical Education. Mc Millian Publishing. Bompa. 1983. Theory and Methodology

of Training the Key to Athletic Performance. Iowa Kendall/Hunt Publishing Company.

Fox. 1984. The Physiological Basic of Physical Education and Athletic. Toronto: Sounders College Publishing.

Halim, Nur Ichsan. 2004. Tes Pengukuran dan Penyusunan Alat Evaluasi dalam Bidang Olahraga. Makassar: UNM. Harsono, 1988. Coaching dan

Aspek-Aspek Psikologi dalam Coaching. Jakarta : Depdikbud Dirjen Dikti.

M. Yunus. 1992. Olahraga Pilihan Bolavoli. Jakarta : Depdikbud Dirjen Dikti

Nurhasan. 1986. Tes dan Pengukuran Olahraga. Bandung : FPOK IKIP. Nossek. 1982. General Theory of

Training. Penerbit PAN African Press Ltd Longus.

Ruma, Rachimi. 1992. Perbedaan Pengaruh Metode Latihan Kecepatan dan Kekuatan Otot-Otot Tungkai terhadap Belajar Lari 200 Meter. Jakarta: Laporan Penelitian Pusat Luar Sekolah dan Olahraga.

Sajoto, Moch. 1988. Pembinaan Kondisi Fisik dalam Olahraga. Semarang : FPOK IKIP.

Siregar M. F. 1975. Ilmu Pengetahuan Melatih. Jakarta : Proses Pembinaan Organisasi dan Aktivitas Olahraga Massal. Sudjana. 1985. Metode Statistik.

Bandung : Penerbit Tarsito. Sugiyono. 2000. Statistika dalam

Penelitian. Bandung: Penerbit CV. Alfabetha.

Surahman, Winarno. 1982. Pengantar Interaksi Belajar Mengajar. Bandung : Penerbit Tarsito.

Referensi

Dokumen terkait

Dari fenomena dan problematika wirausaha inilah diperlukan penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi terkait strategi pemasaran yang tepat guna (analisis

Di berbagai belahan dunia, taman kota merupakan ruang publik yang berada di lingkungan perkotaan yang dapat digunakan sebagai sarana rekreasi warga yang murah dan

Puslitbang-puslitbang sebagai pusat penghasil karya ilmiah mempunyai fungsi melakukan kegiatan penelitian dan pengembangan IPTEK sehingga berkewajiban pula untuk

Seni tidak dapat ditangkap secara langsung dalam fenomena tersebut, walaupun secara nyata seni senantiasa akan mengalir dari setiap upaya manusia untuk mengungkapkan

Jumlah anak asuh yang ada di Panti Asuhan Pamardi Yoga Surakarta berjumlah 15 anak asuh putra putri, untuk yang putra berjumlah 6 anak dan yang putri berjumlah 9 anak..

sudut kemiringan pipa maka gaya pengapungan akan semakin sejajar dengan arah aliran air dalam pipa, hal ini menyebabkan pergerakan gelembung akan semakin lancar,

Pettijohn (1975) mendefinisikan sedimentasi sebagai proses pembentukan sedimen atau batuan sedimen yang diakibatkan oleh pengendapan dari material pembentuk atau

Adapun teori mengenai gemba kaizen menurut About Gemba Kaizen dalam National Productivity and Competitiveness Council atau NPCC (2007) dalam bahasa Inggris, yang