• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUBUNGAN KARAKTERISTIK WANITA TUNA SUSILA DI PANTI REHABILITASI SOSIAL WANITA JAWA BARAT DENGAN PENGETAHUAN MEREKA TENTANG HIV/AIDS SUDARYAT

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "HUBUNGAN KARAKTERISTIK WANITA TUNA SUSILA DI PANTI REHABILITASI SOSIAL WANITA JAWA BARAT DENGAN PENGETAHUAN MEREKA TENTANG HIV/AIDS SUDARYAT"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

HUBUNGAN KARAKTERISTIK WANITA TUNA SUSILA DI PANTI REHABILITASI SOSIAL WANITA JAWA BARAT DENGAN

PENGETAHUAN MEREKA TENTANG HIV/AIDS

SUDARYAT

SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR 2007

(2)

SURAT PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa tesis Hubungan Karakteristik Wanita Tuna Susila Di Panti Rehabilitasi Sosial Wanita Jawa Barat Dengan Pengetahuan Mereka Tentang HIV/AIDS adalah karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks yang dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir tesis ini.

Bogor, November 2007

SUDARYAT

(3)

ABSTRACT

SUDARYAT. Correlation Between the Characteristic of Prostitutes in the Rehabilitation Program in West Java and Their Knowledge of HIV/AIDS, under the guidance of AMRI JAHI as team leader and H PRABOWO TJITROPRANOTO as members.

The characteristics of prostitutes (age, marital status, formal education, income, instrinsic and extrinsic motivation to become prostitutes, perception of ideal life, period of being prostitutes, sexual harassment, family’s economic condition, obedience to norms, influence of social environmental origin, distance to prostitution location, relationship intensity with other prostitutes, who teaches sex, relationship intensity with costumers, and perception that sex is only for pleasure) were predicted to be related to their knowledge of HIV/AIDS. For this reason, this reseach took the following objectives: 1) to identify the characteristics of prostitutes in the Social Rehabilitation Center in West Java, 2) to identify their knowledge of HIV/AIDS and its danger to human health, and 3) to measure the relationship between the characteristics of prostitutes and their knowledge of HIV/AIDS and its danger to human health. The reseach was designed as a descriptive survey involving 100 respondent/prostitutes from the Rehabilitation Center, selected through a Proportional Random Sampling. The collected data were put into a descriptive-qualitative analysis and the test Concordation Kendall W. The reseach has the following result: the average age of prostitutes is 26, they are widow, have the formal education of an elementary level, a high level of income, medium intrinsic motivation, low extrinsic motivation, have a perception of an ideal life for woman, long working experience, never have violent sexual treatment, medium economic condition, low level of obedience to social norm, no social effect of origin, long distance to workplace, medium intensity of interaction with other prostitutes, moderate sexual teaching, high intensity of contact with costumers, and low perception of hedonism sex. In general the prostitutes know about HIV/AIDS. There is degree of similarity among them concerting the various characteristics of 10 ranking areas of HIV/AIDS knowledge, in which they are interested. As a conclusion, of the ten knowledge areas, there are three main areas of knowledge considered the most important: 1) the dager of HIV/AIDS, 2) method of transmission, and 3) preventing method. Its a suggested that a further study be conducted on the prostitutes’ knowledge of HIV/AIDS.

(4)

RINGKASAN

SUDARYAT. Hubungan Karakteristik Wanita Tuna Susila di Panti Rehabilitasi Sosial Wanita Jawa Barat dengan Pengetahuan Mereka tentang HIV/AIDS. Dibimbing oleh: AMRI JAHI dan H. PRABOWO TJITROPRANOTO

Masalah HIV/AIDS bukan sekedar masalah penyakit dan kesehatan, melainkan sudah merambah hingga masalah lainnya, seperti masalah ekonomi, budaya dan masalah sosial. Salah satu hal yang harus dilakukan adalah pencegahan penularan penyakit tersebut kepada masyarakat dengan menyadarkan wanita tuna susila (WTS). Hal ini penting karena para WTS itu dapat berperan sebagai penular yang sangat potensial menyebarkan kuman penyakit tersebut kepada orang-orang yang belum terinfeksi. WTS yang sadar akan bahaya HIV/AIDS hendaknya melakukan tindakan untuk mencegah penularan penyakit tersebut. Pertama, menjaga dirinya agar tidak tertular kuman HIV/AIDS. Kedua, memeriksakan dirinya kepada dokter atau petugas kesehatan secara berkala, dan

Ketiga, jika sudah terinfeksi virus HIV, segera memberitahukannya kepada orang

lain terutama orang-orang yang dekat dengannya.

Tujuan penelitian ini adalah: 1) Untuk mengidentifikasi karakteristik individu para wanita tuna susila yang sedang direhabilitasi di Panti Rehabilitasi Sosial Wanita Jawa Barat, 2) Untuk mengidentifikasi tingkat pengetahuan para wanita tuna susila itu tentang HIV/AIDS dan bahayanya pada kesehatan manusia dan 3) Untuk menghitung tingkat keeratan hubungan karakteristik para wanita tuna susila itu dengan pengetahuan mereka tentang HIV/AIDS dan bahayanya pada kesehatan manusia.

Penelitian dirancang sebagai penelitian survey deskriftif, dengan jumlah populasi 140 WTS di panti rehabilitasi sosial wanita di Jawa Barat, yaitu di panti sosial Bina Karya Wanita (BKW) Marga Rahayu di Kecamatan Nagrak Kabupaten Sukabumi dan di Balai Pemulihan Sosial Wanita Tuna Susila (BPSWTS) Kecamatan Palimanan Kabupaten Cirebon. Sampel diambil secara acak (Proportional Random Sampling) sebanyak 100 responden. Pengumpulan data dilakukan pada bulan Agustus sampai September 2006. Analisa data dipergunakan uji Koefisien Konkordansi Kendall W.

Hasil penelitian memperlihatkan bahwa: Umur dewasa, menikah, pendidikan formal rendah, rata-rata tingkat pendapatan Rp 2.180.900, motivasi instrinsik menjadi WTS dalam kategori sedang, motivasi ekstrinsik rendah, persepsi hidup sebagai wanita ideal, lamanya menjadi WTS rata-rata setahun, tidak pernah mendapat perlakuan kekerasan seksual, keadaan ekonomi keluarga sedang, kurang patuh terhadap norma, tidak ada pengaruh lingkungan sosial daerah asal, jarak ke tempat bekerja jauh, intensitas hubungan dengan WTS lain sedang, rata-rata diajari hubungan seksual, intensitas hubungan dengan pelanggan tinggi, dan rendah persepsi seks hanya untuk kesenangan.

Pengetahuan WTS tentang HIV/AIDS dan bahayanya pada kesehatan manusia, berdasarkan skor tertimbang dan prosentase, terdapat tiga karakteristik yaitu: a) Karakteristik WTS pertama, pengetahuan tentang HIV/AIDS hanya dikuasai skor 51,44 atau 51,44 %. b) Karakteristik WTS kedua, pengetahuan tentang HIV/AIDS hanya dikuasai dengan skor 52,74 atau 52,74 %, dan c) Karakteristik WTS ketiga, pengetahuan tentang HIV/AIDS hanya dikuasai dengan

(5)

skor 55,53 atau 55,53 %. Skor tertinggi bidang-bidang: 1) Bahaya HIV/AIDS bagi kesehatan, 2) Cara penularan, dan 3) Cara Pencegahan.

Tingkat keeratan hubungan karakteristik WTS dengan pengetahuan mereka tentang HIV/AIDS dan bahayanya pada kesehatan manusia, berdasarkan

Nilai W, antara 0,83 - 0,93, rata-rata Nilai W = 0,87. Artinya terdapat hubungan

sangat nyata positif antara karakteristik WTS dengan Pengetahuan tentang HIV/AIDS.

(6)

HUBUNGAN KARAKTERISTIK WANITA TUNA SUSILA DI PANTI REHABILITASI SOSIAL WANITA JAWA BARAT DENGAN

PENGETAHUAN MEREKA TENTANG HIV/AIDS

SUDARYAT

Tesis

Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister Sains pada

Program Studi Ilmu Penyuluhan Pembangunan

SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR 2007

(7)

Judul Tesis : Hubungan Karakteristik Wanita Tuna Susila di Panti

Rehabilitasi Sosial Wanita Jawa Barat Dengan Pengetahuan Mereka Tentang HIV/AIDS

Nama : Sudaryat NRP : P051020161

Program Studi : Ilmu Penyuluhan Pembangunan (PPN)

Disetujui, Komisi Pembimbing

Dr. Ir. Amri Jahi,M.Sc Dr. H.Prabowo Tjitropranoto,M.Sc Ketua Anggota

Diketahui,

Ketua Program Studi Dekan Sekolah Pascasarjana Ilmu Penyuluhan Pembangunan

Dr. Ir. Lala M Kolopaking, M.S Prof. Dr. Ir. Khairil A Notodipuro, M.Sc

(8)

Penguji Luar Komisi pada Ujian Tesis: Drs. Benny Setia Nugraha, M.Si

(9)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala karunia-Nya sehingga karya ilmiah ini berhasil diselesaikan. Tema yang dipilih dalam penelitian yang dilaksanakan sejak bulan Agustus dan September 2006 ini ialah, Hubungan Karakteristik Wanita Tuna Susila di Panti Rehabilitasi Sosial Wanita Jawa Barat dengan Pengetahuan Mereka tentang HIV/AIDS

Terima kasih penulis ucapkan kepada Bapak Dr. Ir. Amri Jahi, M.Sc, dan Bapak Dr. H Prabowo Tjitropranoto, M.Sc, selaku pembimbing, serta kepada Bapak Drs. Benny Setia Nugraha, M.Si selaku penguji luar komisi. Disamping itu, penghargaan penulis sampaikan kepada Bapak Drs. Dani Dudin Margani dan Bapak Drs. Dadang Slamet Heryana beserta staf di Panti Sosial BPSWTS Palimanan Cirebon dan Panti Sosial BKW Marga Rahayu Nagrak Sukabumi, yang telah membantu selama pengumpulan data, para Responden (Peserta Diklat/Kelayan angkatan II tahun Diklat 2006) di kedua panti sosial tersebut. Ungkapan terima kasih juga disampaikan kepada kedua orang tua, isteri Henny Suniarti, ketiga anak, Sonia L Adriati, Joan Fauzan M Mahdi, dan Mohamad Meldy Giebran atas segala doa dan kasih sayangnya.

Penulis menyadari dengan keterbatasan pengetahuan yang dimiliki, maka sewajarnya kekurangan tersebut menjadi kendala dan kekurangsempurnaan dalam penyusunan Tesis ini. Demi kesempurnaan Tesis ini selanjutnya, penulis sangat, mengharapkan kritik dan saran yang bersifat konstruktif dari pembaca.

Semoga karya ilmiah ini bermanfaat.

Bogor, 30 Nopember 2007 Penulis

(10)

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Bogor pada tanggal 04 Mei 1962 dari ayah Iri Suhanda (alm) dan ibu Sukarsih. Penulis merupakan anak ke empat dari sepuluh bersaudara.

Tahun 1982 penulis lulus dari Sekolah Pendidikan Guru (SPG) di Bogor, tahun 1991 tamat program Diploma III Jurusan IPA, dan menyelesaikan program Strata Satu (S-1) pada Sekolah Tinggi Agama Islam Syamsul’Ulum Gunungpuyuh Sukabumi, jurusan Pendidikan Agama Islam tahun 1997. Tahun 2002 penulis diterima di Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor Program Strata Dua (S2) Program Studi Ilmu Penyuluhan Pembangunan (PPN).

Sejak tahun 1984 hingga saat ini penulis bekerja pada Dinas Pendidikan Kabupaten Bogor, disamping itu bekerja pula sebagai Dosen Luar Biasa pada Sekolah Tinggi Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (STISIP) dan Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Syamsul ‘Ulum Gunungpuyuh Sukabumi dari tahun 1997 sampai sekarang

(11)

DAFTAR ISI Halaman DAFTAR TABEL ... x DAFTAR GAMBAR ... xi

DAFTAR LAMPIRAN ... xii

I. PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Masalah Penelitian ... 2

1.3 Tujuan Penelitian ... 3

1.4 Kegunaan Hasil Penelitian ... 3

1.5 Definisi Istilah ... 4

II. TINJAUAN PUSTAKA ... 9

2.1 Wanita Tuna Susila ... 9

2.2 Karakteristik Wanita Tuna Susila ... 9

2.2.1 Umur ... 9

2.2.2 Status Perkawinan ... 10

2.2.3 Pendidikan Formal ... 11

2.2.4 Tingkat Pendapatan ... 13

2.2.5 Motivasi Menjadi WTS ... 15

2.2.6 Persepsi Hidup Ideal WTS ... 16

2.2.7 Lamanya menjadi WTS... 17

2.2.8 Mendapat Perlakukan Kekerasan Seksual ... 17

2.2.9 Keadaan Ekonomi Keluarga ... 19

2.2.10 Kepatuhan Terhadap Norma susila ... 20

2.2.11 Pengaruh Lingkungan Sosial Daerah Asal ... 20

2.2.12 Jarak ke Tempat Sebagai WTS ... 22

2.2.13 Intensitas Interaksi dengan WTS Lain ... 23

2.2.14 Yang Melatih/Mengajari tentang Seksual ... 24

2.2.15 Intensitas Hubungan WTS dengan Pelanggan ... 24

(12)

2.3 Pengetahuan Tentang HIV/AIDS ... 25

2.3.1 Definisi HIV/AIDS ... 26

2.3.2 Penyebab AIDS dan Infeksi Sekunder Sebagai Akibat AIDS .. 27

2.3.3 Cara Penularan HIV/AIDS ... .. 29

2.3.4 Cara Pencegahan HIV/AIDS ... .. 29

2.3.5 Pengetahuan Kesehatan alat reproduksi dan PMS ... 31

2.3.6 Bahaya HIV/AIDS Pada Kesehatan Manusia ... . 32

2.3.7 Akibat HIV/AIDS ... . 33

2.3.8 Hubungan Sosial dengan Penderita HIV/AIDS ... . 34

2.3.9 Dampak Sosial Ekonomi AIDS ... . 35

2.3.10 Hubungan Narkoba dengan AIDS ... . 35

2.4. Hubungan Karakteristik WTS dengan Pengetahuan tentang HIV/AIDS 36 2.4.1 Hubungan Umur WTS dengan Pengetahuan HIV/AIDS ... ... 36

2.4.2 Hubungan Status Perkawinan dengan Pengetahuan HIV/AIDS 36 2.4.3 Hubungan Pendidikan Formal dengan Pengetahuan HIV/AIDS 37 2.4.4 Hubungan Tingkat Pendapatan dengan Pengetahuan HIV/AIDS 37 2.4.5 Hubungan Motivasi Menjadi WTS dengan Pengetahuan HIV/AIDS ... ... 38

2.4.6 Hubungan Persepsi Hidup Ideal dengan Pengetahuan HIV/AIDS 38 2.4.7 Hubungan Lama menjadi WTS dengan Pengetahuan HIV/AIDS 39 2.4.8 Hubungan Mendapat Perlakuan Kekerasan Seksual dengan pengetahuan HIV/AIDS ... 39

2.4.9 Hubungan Latar Belakang Keluarga dengan Pengetahuan HIV/AIDS ... 40

2.4.10 Hubungan Kepercayaan terhadap Norma Susila dengan Pengetahuan HIV/AIDS ... 40

2.4.11 Hubungan Pengaruh Lingkungan Sosial Daerah Asal dengan 2.4.12 Pengetahuan HIV/AIDS ... 41

2.4.13 Hubungan Jarak tempat bekerja dengan Pengetahuan HIV/AIDS ... 42

2.4.14 Intensitas Interaksi dengan WTS Lain terhadap Pengetahuan HIV/AIDS ... 42

2.4.15 Hubungan Yang Mengajari/melatih Seksual dengan Pengetahuan HIV/AIDS ... 43

(13)

2.4.16 Hubungan Intensitas Hubungan dengan Pelanggan dengan

Pengetahuan HIV/AIDS ... 43

2.4.17 Hubungan Persepsi Hedonisme dengan Pengetahuan HIV/AIDS ... 43

III. METODOLOGI PENELITIAN ... 46

3.1 Populasi Dan Sampel ... 46

3.2 Rancangan Penelitian ... 47

3.3 Data dan Instrumentasi ... 47

3.3.1 Data ... 47

3.3.2 Instrumentasi ... 53

3.3.2.1 Uji Validitas (Validity Test) ... 53

3.3.2.2 Uji Reliabilitas (Reliability Test) ... 54

3.4 Pengumpulan Data ... 55

3.5. Analisis Data ... 55

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ... 57

4.1 Pendahuluan ... 57

4.2 Distribusi Karakteristik Responden ... 57

4.2.1 Distribusi Responden berdasarkan Umur... 57

4.2.2 Distribusi Responden berdasarkan Status Perkawinan ... 58

4.2.3 Distribusi Responden berdasarkan Pendidikan Formal ... 58

4.2.4 Distribusi Responden berdasarkan Tingkat Pendapatan ... 59

4.2.5 Distribusi Responden berdasarkan Motivasi Instrinsik... 60

4.2.6 Distribusi Responden berdasarkan Motivasi Ekstrinsik ... 61

4.2.7 Distribusi Responden berdasarkan Persepsi hidup ideal ... 61

4.2.8 Distribusi Responden berdasarkan Lama bekerja ... 62

4.2.9 Distribusi Responden berdasarkan Mendapat perlakuan kekerasan seksual ... 63

4.2.10 Distribusi Responden berdasarkan Keadaan Ekonomi keluarga 64 4.2.11 Distribusi Responden berdasarkan Kepatuhan terhadap Norma Susila ... 65

4.2.12 Distribusi Responden berdasarkan Pengaruh Lingkungan Sosial daerah Asal ... 65

(14)

4.2.13 Distribusi responden berdasarkan jarak tempat bekerja ... 66 4.2.14 Distribusi Responden berdasarkan Intensitas Interaksi dengan

WTS lain ... 67 4.2.15 Distribusi Responden berdasarkan Orang yang

mengajari/ melatih tentang seksual ... 68 4.2.16 Distribusi responden berdasarkan Intensitas hubungan dengan

pelanggan ... 69 4.2.17 Distribusi Responden berdasarkan Persepsi hedonisme ... 69 4.3 Pengetahuan Responden Tentang HIV/AIDS ... 70 4.4 Hubungan Karakteristik Responden dengan Pengetahuan tentang

HIV/AIDS ... 71 4.4.1 Hubungan Hubungan Umur Responden dengan pengetahuan

HIV/AIDS ... 72 4.4.2 Hubungan status perkawinan dengan pengetahuan tentang

HIV/AIDS ... 73 4.4.3 Hubungan pendidikan formal dengan pengetahuan tentang

HIV/AIDS ... 74 4.4.4 Hubungan Tingkat pendapatan dengan pengetahuan tentang

HIV/AIDS ... 75 4.4.5 Hubungan Motivasi Instrinsik dengan pengetahuan tentang

HIV/AIDS ... 77 4.4.6 Hubungan Motivasi Ekstrinsik dengan pengetahuan tentang

HIV/AIDS ... 78 4.4.7 Hubungan Persepsi hidup ideal dengan pengetahuan tentang

HIV/AIDS ... 79 4.4.8 Hubungan lama bekerja menjadi WTS dengan Pengetahuan tentang

HIV/AIDS ... 80 4.4.9 Hubungan mendapat perlakuan kekerasan seksual dengan

Pengetahuan tentang HIV/AIDS ... 82 4.4.10 Hubungan keadaan ekonomi keluarga dengan Pengetahuan tentang

HIV/AIDS ... 83 4.4.11 Hubungan kepatuhan terhadap norma susila dengan

Pengetahuan tentang HIV/AIDS ... 84 4.4.12 Hubungan pengaruh lingkungan sosial daerah asal dengan

(15)

4.4.13 Hubungan jarak tempat bekerja dengan Pengetahuan tentang

HIV/AIDS ... 87

4.4.14 Hubungan Intensitas Interaksi dengan WTS lain dengan Pengetahuan tentang HIV/AIDS ... 88

4.4.15 Hubungan yang mengajari hubungan seksual dengan Pengetahuan tentang HIV/AIDS ... 90

4.4.16 Hubungn Intensitas hubungan dengan pelanggan terhadap pengetahuan mereka tentang HIV/AIDS ... 91

4.4.17 Hubungan persepsi hedonisme dengan pengetahuan mereka tentang HIV/AIDS ... 92

4.5 Pembahasan ... 94

4.5.1 Karakteristik responden ... 94

4.5.2 Pengetahuan responden tentang HIV/AIDS ... 98

4.5.3 Hubungan karakteristik WTS dengan pengetahuan tentang HIV/AIDS ... 100

V. SIMPULAN DAN SARAN ... 101

5.1 Simpulan ... 101

5.2 Saran-saran ... 102

DAFTARA PUSTAKA ... 103

(16)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1 Populasi WTS yang mengikuti pendidikan dan latihan ... 46

Tabel 2 Distribusi responden berdasarkan umur ... 58

Tabel 3 Distribusi responden berdasarkan status perkawinan ... 58

Tabel 4 Distribusi responden berdasarkan pendidikan formal ... 59

Tabel 5 Distribusi responden berdasarkan tingkat pendapatan ... 60

Tabel 6 Distribusi responden berdasarkan motivasi Instrinsik ... 60

Tabel 7 Distribusi responden berdasarkan motivasi ekstrinsik ... 61

Tabel 8 Distribusi responden berdasarkan persepsi hidup ideal ... 62

Tabel 9 Distribusi responden berdasarkan lama bekerja ... 63

Tabel 10 Distribusi responden berdasarkan mendapat perlakuan kekerasan seksual dan kekerasan lainnya ... 63

Tabel 11 Distribusi responden berdasarkan keadaan ekonomi keluarga ... 64

Tabel 12 Distribusi responden berdasarkan kepatuhan terhadap norma susila 65

Tabel 13 Distribusi responden berdasarkan pengaruh lingkungan sosial daerah asal ... 66

Tabel 14 Distribusi responden berdasarkan jarak tempat bekerja... 67

Tabel 15 Distribusi responden berdasarkan intensitas interaksi dengan WTS lain 67 Tabel 16 Distribusi responden berdasarkan yang mengajar atau melatih seksual 68 Tabel 17 Distribusi responden berdasarkan intensitas hubungan dengan pelanggan ... 69

Tabel 18 Distribusi responden berdasarkan persepsi hedonisme ... 70

Tabel 19 Pengetahuan respondeng tentang HIV/AIDS... 71

Tabel 20 Hubungan umur responden dengan Pengetahuan tentang HIV/AIDS 72 Tabel 21 Hubungan status perkawinan dengan Pengetahuan HIV/AIDS ... 73

Tabel 22 Hubungan pendidikan formal dengan pengetahuan tentang HIV/AIDS 74 Tabel 23 Hubungan tingkat pendapatan responden dengan Pengetahuan Tentang HIV/AIDS ... 76

Tabel 24 Hubungan motivasi instrinsik dengan pengetahuan HIV/AIDS .... 77

Tabel 25 Hubungan Motivasi ekstrinsik dengan Pengetahuan HIV/AIDS ... 78

Tabel 26 Hubungan persepsi hidup ideal dengan Pengetahuan tentang HIV/AIDS ... 80

(17)

Tabel 27 Hubungan lama bekerja dengan Pengetahuan HIV/AIDS ... 81 Tabel 28 Hubungan Mendapat perlakuan kekerasan dengan Pengetahuan

Tentang HIV/AIDS ... 82 Tabel 29 Hubungan Keadaan ekonomi keluarga dengan Pengetahuan Tentang

HIV/AIDS ... 83 Tabel 30 Hubungan Kepatuhan terhadap norma dengan pengetahuan tentang

HIV/AIDS ... 85 Tabel 31 Hubungan Lingkungan sosial daerah asal dengan Pengetahuan Tentang

HIV/AIDS ... 86 Tabel 32 Hubungan jarak tempat bekerja dengan pengetahuan HIV/AIDS . 87 Tabel 33 Hubungan Intensitas Interaksi dengan WTS lain Dengan Pengetahuan

Tentang HIV/AIDS ... 89 Tabel 34 Hubungan mengajari/melatih seksual dengan Pengetahuan Tentang

HIV/AIDS ... 90 Tabel 35 Hubungan Intensitas Hubungan dengan pelanggan Dengan

Pengetahuan Tentang HIV/AIDS ... 91 Tabel 36 Hubungan persepsi seks hedonisme dengan Pengetahuan Tentang

(18)

DAFTAR GAMBAR

Halaman Bagan Hubungan Karakteristik Wanita Tuna Susila di Panti Rehabilitasi

(19)

KUESIONER PENELITIAN

HUBUNGAN KARAKTER WANITA TUNA SUSILA DI PANTI REHABILITASI SOSIAL WANITA JAWA BARAT DENGAN

PENGETAHUAN MEREKA TENTANG HIV/AIDS

SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR

(20)

SEKOLAH PASCASARJANA

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

NAMA : SUDARYAT

NOMOR POKOK : P051020161

PROGRAM STUDI : ILMU PENYULUHAN PEMBANGUNAN (PPN) JUDUL : HUBUNGAN KARAKTERISTIK WANITA TUNA

SUSILA DI PANTI REHABILITASI SOSIAL WANITA JAWA BARAT DENGAN

PENGETAHUAN MEREKA TENTANG HIV/AIDS KOMISI PEMBIMBING : Dr. Ir. AMRI JAHI, M.Sc

Dr. H. PRABOWO TJITROPRANOTO, M.Sc

KELOMPOK BIDANG ILMU: ILMU-ILMU SOSIAL HARI /TANGGAL : SENIN, 5 NOVEMBER 2007 WAKTU : 09.00 – 10.00

TEMPAT : RUANG KULIAH B1 LANTAI 1 DEPT SOSEK

(21)

Daftar pustaka Alan Agresty 1986 : 175) Atmaja 2001: 31 Atmaja, 2001 (18

Berita Negara tahun 1950 Nomor 8 Blackenburg (1981)

Bryan & White, 1982 :206 Cohen & Uphof 1977 :3

Evelyn Wood dalam Kurukshetra (1962 :37) Goldsmit dan Blustin dalam T Ndraha (1990 : 119) Hamijoyo (1974:6)

Hamijoyo (1986 : 51)

Hamijoyo, 1961(dlm Subrata 2001:7) Hulme (1993 )

Huneryagar & Heckman, 1967 :617) Johnston & Clark (1982 :170) Kartasapoetra, 1988 (2 Kartini Kartono (1983 :200)

Kep Mendagri No 64 Th 1999 Pedoman Umum Pengaturan Mengenai Desa Kep Menteri Dagri No 63 tahun 1999 PP Istilah Pemerintahan Desa

Keputusan Presiden No 44 Tahun 1999 ttg Teknik Penyusunan PP dan Rancangan Kep Pres Lembaran Negara Th 1999 Nomor 60

M Sudomo, 1986 (58) Mardikanto, 1993 (16 Margono 1978 Margono Slamet, 2003 (32/19) Mohamad Ali (1982 :120) Mubyarto (1984 :35) Mubyarto (1984 36)

Narain (1959 :275) Mednnick,Higgins & Kirchenbaum 1975 :585;Cecco& Crawford, 1977 :140 PBB,1956)Young,1968, Bryan & White 1982, dalam Ndraha

Perda Kab Bogor No 2 Th 1990 ttg Pembentukan, Penghapusan dan Penggabungan Desa. Perda Kab Bogor No 3 Thn 2000 Ttg Pedoman Org dan Tata Kerja Pem Desa

Perda Kab Bogor No 4 tahun 2000 ttg BPD dan tata cara pembentukannya

Perda Kab Bogor No 6 tahun 2000 Ttg tata Cara Pencalonan, Pemilihan atau Pengangkatan dan Pemberhentian Perangkat desa

Perda Kab Bogor No 8 thn 2000 ttg Sumber Pedapatan Desa

Perda Kab Bogor No 9 thn 2000 Ttg Penyusunan Anggaran Pendapatan dan tata Cara Pencalonan Pemilihan atau pengangkatan dan Belanja desa

Perda Kab Bogor, No 7 2000 ttg Peraturan Desa Poerwadarminta, 1976 (1100)

Raudabaugh,1973 (6

Rogers dalam Staud (1979 :21) Rolling (1977) Sanders, 1958 Santoso Sasoeputro (1986 : 13) Siegel 1992 :253 Soerjono Soekanto, 1990 (454 Subrata Konkon, 2001 (6 Sudijanto, 1972 (20 Sudjana, 2000 (261/266 Suryadi (1973 ) Taliziduhu Ndraha, 1990 (11/62 ) 1987 (110 UNO,1955/1957 ( UU No.22 tahun 1999 Vitayala (1986 :18)

Referensi

Dokumen terkait

Meskipun dalam buku pedoman yang ditulis oleh BKKBN terkait dengan program PUP ini lebih banyak menitikberatkan pada aspek kesehatan reproduksi, namun aspek-aspek lain seperti

Setelah dilakukan analisa dan brainstorming bersama supervisi terkait, penyebab dominan dari rendahnya stok normal gudang pabrik adalah pengawasan dan kontrol yang rendah,

Kondisi yang ditemukan di Panti Sosial Asuhan Anak Muhammadiyah Cabang Sumur Bandung mengenai komponen ini berupa ruangan yang kurang memadai baik untuk tidur

Apabila pelanggan tetap berkeberatan dengan tindakan penanganan yang ditawarkan, maka Kepala Divisi Pemasaran meminta pertimbangan Direktur untuk pengambilan

Alur logik penyusunan kesesuaian lahan (FAO, 1976) Penilaian kesesuaian lahan dapat dilakukan dengan menggunakan hukum minimum yaitu membandingkan antara kualitas lahan

Data antropometri ibu hamil meliputi berat badan sebelum dan selama kehamilan, tinggi badan, lingkar pinggang, lingkar pinggul, LLA, dan tinggi fundus.. Berat badan sebelum

Dalam komik diceritakan keseharian Dika saat di Adelaide, yang memiliki cerita sama pula dengan novel Kambing Jantan, tidak membuat komik menjadi membosankan

Dari intepretasi memang diketahui bahwa tempat yang memiliki nilai porositas besar tersebut merupakan bright spot yang merupakan salah satu ciri-ciri adanya