• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN"

Copied!
40
0
0

Teks penuh

(1)

62

4.1 Profile Unit Analisis 4.1.1 Perusahaan

4.1.1.1 Profile Perusahaan

PT Tiga Bintang didirikan pada tanggal 25 Maret 2003 sesuai dengan Akte Pendirian Perseroan Terbatas No.22 yang dibuat dihadapan Notaris Soekardiman Sarjana Hukum, yang beralamat di Jalan Otto Iskandardinata Raya No.24 Lantai 2 oleh pencetus sekaligus pendiri PT Tiga Bintang yaitu, Dini Anggraini Rachmat sebagai Komisaris dan Budi Rachmat selaku Direktur. Perusahaan ini bergerak dibidang retail atau penjualan barang-barang kebutuhan sehari-hari, pendidikan finansial dan mind-set, properti, dan investasi.

PT Tiga Bintang yang berkantor pusat di jalan Kimia No.9, Menteng, Jakarta Pusat – 10320 mulai beroperasi pada tanggal 1 Mei 2003 dengan dibukanya toko Alfamart Bendungan Jago, Jalan Bendungan Jago Raya No.3, Serdang, Kemayoran, Jakarta Pusat – 10650 dengan luas tanah / gedung yaitu 193 m² / 210 m².

Peningkatan kinerja bisnis retail PT Tiga Bintang (Alfamart) lebih baik dari perkiraan / perencanaan, itu terlihat dari omset per hari -/+ Rp.30,000,000. Dengan begitu PT Tiga Bintang membuka gerai yang kedua yaitu Alfamart Kedung Halang beralamat di Jalan Raya Bogor, RT/RW: 003/009, Kedung Halang, Bogor Utara. Bogor – 16710, Jawa Barat pada bulan Maret 2006 dengan luas tanah / gedung yaitu 110 m² / 140 m².

(2)

Objek penelitian yang diambil adalah Alfamart Bendungan Jago yang berkedudukan di Kemayoran. Alfamart cabang Bendungan Jago merupakan bisnis ritel yang menjual jasa atau barang untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dengan pewaralaba sekaligus pemasok tunggal, yaitu PT Sumber Alfaria Trijaya. PT Sumber Alfaria Trijaya didirikan pada 27 Juni 1999 dengan nama PT Alfa Mitramart Utama (AMU). PT Alfa Mitramart Utama (AMU) membuka Minimarket pertama pada 18 Oktober 1999 dengan nama "Alfa Minimart". Dengan beralihnya kepemilikan saham , maka PT Alfa Mitramart Utama (AMU) berubah nama menjadi PT Sumber Alfaria Trijaya pada tanggal 1 Agustus 2002, dengan alamat Jalan MH. Thamrin No.9 Cikokol Tangerang 15117. Pada tanggal 1 Januari 2003, nama "Alfa Minimart" diganti menjadi "Alfamart". Sampai dengan Desember 2006 PT Sumber Alfaria Trijaya telah mempunyai Minimarket sejumlah lebih dari 1750 toko, baik dalam bentuk kerjasama waralaba maupun toko sendiri.

Adapun visi PT Tiga Bintang yaitu ber-usaha atau berbisnis adalah mudah. Sedangkan misi PT Tiga Bintang adalah :

1. Memberi (to give dan/atau to share) cara untuk menjadi KAYA (finansial). 2. Pendidikan Finansial ( ”Melek Finansial” ).

3. Bertanggung jawab penuh terhadap masalah finansial diri sendiri. 4. Biar yang lebih menguasai (suatu bidang) yang melakukan pekerjaan.

Adapun semangat dan sikap (mind-set) PT Tiga Bintang sebagai budaya perusahaan adalah:

1. Tidak ada yang tidak mungkin ( Can Do Spirit ). 2. Belajar dari yang terbaik.

3. Action.... action.... action....!!! 4. Tidak ada keputusan yang salah. 5. Ambil tanggung jawab (Take Risk).

(3)

4.1.1.2 Struktur Organisasi Perusahaan dan Uraian Pekerjaan

Alfamart cabang Bendungan Jago memiliki struktur organisasi yang ditetapkan berdasarkan kebijaksanaan pewaralaba (PT Sumber Alfaria Trijaya). Dalam bentuk ini setiap atasan hanya berwenang memerintah kepada bawahannya langsung, sebaliknya setiap karyawan hanya bertanggung jawab kepada pimpinan yang langsung membawahinya. Berikut di bawah ini struktur organisasi pada toko / ritel Alfamart cabang Bendungan Jago (PT Tiga Bintang).

(4)

STRUKTUR ORGANISASI AREA / TOKO ALFAMART

Gambar 4.1 Struktur Organisasi Area/Toko Alfamart Cabang Bendungan Jago

Sumber: Alfamart cabang Bendungan Jago

AREA MANAGER

PRAMUNIAGA KEPALA TOKO

KASIR

ASS KEPALA TOKO

MERSHANDISER

ADMINISTRASI

AREA COORDINATOR AREA COORDINATOR AREA COORDINATOR

KEPALA TOKO KEPALA TOKO

(5)

Uraian Pekerjaan

Berikut ini adalah uraian pekerjaan dari masing – masing divisi pada struktur organisasi pada toko Alfamart cabang Bendungan Jago. Akan dijelaskan sebagai berikut:

Bagian Area/Toko Alfamart a. Kepala Toko, bertugas :

• Mengkoordinir dan menjalankan semua kegiatan operasional.

• Mengkoordinir semua aktivitas toko di dalam memberikan pelayanan kepada semua pelanggan yang diarahkan untuk pemenuhan kepuasan pelanggan, dan meningkatkan jumlah pelanggan di toko.

• Mengkoordinir dan mengelola bawahan sesuai dengan budaya perusahaan. • Berkoordinir atau berhubungan dengan Area Koordinator atau Departemen lain

sehubungan dengan adanya masalah atau program-program tertentu yang berkaitan dengan toko.

• Melakukan evaluasi berkaitan dengan pelaksanaan tugas-tugas opeasional sehari-hari.

• Berkoordinir dengan lingkungan atau pejabat setempat.

b. Asisten Kepala Toko, bertugas :

• Mengkoordinir dan menjalankan semua kegiatan operasional.

• Mengkoordinir semua aktivitas toko di dalam memberikan pelayanan kepada semua pelanggan yang diarahkan untuk pemenuhan kepuasan pelanggan, dan meningkatkan jumlah pelanggan di toko.

• Mengkoordinir dan mengelola bawahan sesuai dengan budaya perusahaan. • Berkoordinir atau berhubungan dengan Area Koordinator atau Departemen lain

sehubungan dengan adanya masalah atau program-program tertentu yang berkaitan dengan toko.

(6)

• Melakukan evaluasi berkaitan dengan pelaksanaan tugas-tugas operasional sehari-hari.

• Berkoordinir dengan lingkungan atau pejabat setempat.

• Melapor atau meminta persetujuan kepada Kepala Toko mengenai keputusan yang berhubungan dengan toko.

c. Merchandiser, bertugas :

• Mengkoordinir permintaan barang dagangan dari Distribution Center.

• Mengkoordinir pengeluaran atau retur barang dari toko ke Distribution Center. • Mengkoordinir pendisplay-an barang dagangan baik di rak-rak penjualan

ataupun gudang.

• Mengkoordinir dan memastikan sarana promosi terpasang sesuai petunjuk. • Menjaga dan merawat sarana promosi tersebut.

• Menggantikan Kepala Toko atau Asisten Kepala Toko apabila sedang off.

• Memastikan semua kerjasama promosi dengan supplier (block shelving, sewa gondola, dsb) terpajang sesuai dengan petunjuk yang ada.

d. Kasir, bertugas :

• Memberikan pelayanan kepada pelanggan. • Melaksanakan kebersihan.

• Mempersiapkan sarana kerja yang diperlukan.

• Melakukan pengawasan dan pencegahan barang hilang. • Menerima penitipan barang.

• Melakukan proses transaksi penjualan langsung. • Pemajangan barang (display).

• Persiapan retur barang.

• Informasi dan penawaran program promosi. • Pencetakan harga.

(7)

• Stock Opname. • Penyebaran Leaflet.

• Menjalin hubungan baik dengan lingkungan sekitar toko.

e. Pramuniaga, bertugas :

• Memberikan pelayanan kepada pelanggan. • Melaksanakan kebersihan.

• Mempersiapkan sarana kerja yang diperlukan.

• Penurunan dan pengecekan datang barang dari Distribution Center.

• Pemajangan barang (display) dan pemenuhan dari gudang toko ke area penjualan.

• Persiapan retur barang.

• Informasi dan penawaran program promosi. • Pencetakan harga.

• Stock Opname. • Penyebaran Leaflet.

• Informasi barang kosong kepada MD atau Kepala Toko atau Asisten Kepala Toko.

• Menjalin hubungan baik dengan lingkungan sekitar toko.

4.1.1.3 Analisis Porter

Dalam menganalisis kondisi bisnis perusahaan, dapat digunakan analisis lima kekuatan persaingan (Five Competitive Forces ) Michael E. Porter yang meliputi persaingan diantara anggota industri, potensi ancaman pendatang baru, potensi produk subsitusi, kekuatan daya tawar-menawar pemasok, dan kekuatan daya tawar-menawar pembeli.

(8)

Analisis lima kekuatan persaingan pada Alfamart cabang Bendungan Jago adalah sebagai berikut :

1. Ancaman persaingan segmen yang ketat

Persaingan dalam industri ini masih terus berkembang sampai saat ini dan persaingan tersebut cenderung tinggi. Hal ini terlihat dengan munculnya minimarket baru yang merupakan kategori pengecer dan semakin bertambahnya pendirian cabang-cabang gerai baru oleh perusahaan ritel. Sehingga di sekitar lokasi perusahaan ritel terdapat beberapa bisnis yang menjadi pesaing sejenis. Pesaing-pesaingnya adalah Indomart Bendungan Jago dan Alfamart Bendungan Jago 2. 2. Ancaman pendatang baru

Dalam bisnis ritel, ancaman pendatang baru tergolong rendah. Karena hambatan masuk bagi pendatang baru cukup besar. Hal ini disebabkan karena untuk masuk ke dalam industri ini, pendatang baru memerlukan modal yang tidak kecil, kebutuhan akan diferensiasi produk yang banyak (beraneka ragam), dan memperoleh akses untuk masuk ke dalam saluran distribusi.

3. Ancaman produk pengganti

Pada industri ritel, ancaman produk substltusi tidak dapat digambarkan dengan jelas karena pada Alfamart dijual berbagai produk. Produk-produk yang dijual pada Alfamart selain beraneka ragam, juga terdiri dari berbagai merek yang berbeda. Jadi, di antara produk-produk yang dijual oleh Alfamart itu sendiri telah saling bersubstitusi.

4. Ancaman peningkatan kekuatan posisi tawar menawar pembeli

Pada industri ritel, kekuatan posisi tawar pembeli lebih kuat dibandingkan perusahaan ritelnya. Ini dikarenakan perusahaan menjual produk kebutuhan sehari-hari dengan konsumennya adalah konsumen akhir. Konsumen yang membeli produk kebutuhan sehari-hari pada saat ini peka terhadap harga dikarenakan keadaan

(9)

Persaingan Antara Anggota Industri

• Indomart Bendungan Jago

• Alfamart Bendungan Jago 2

perekonomian negara yang masih belum stabil. Jadi, perusahaan harus menetapkan harga yang tepat dan memberikan pelayanan yang dapat memberikan kepuasan kepada peianggan. Tujuannya agar konsumen tidak berpindah ke pesaing lain. 5. Ancaman peningkatan kekuatan posisi tawar menawar pemasok

Kekuatan posisi Alfamart cabang Bendungan Jago lebih lemah dibandingkan dengan pemasoknya. Dikarenakan Alfamart cabang Bendungan Jago merupakan terwaralaba dari PT Sumber Alfaria Trijaya. Dengan demikian supply barang Alfamart cabang Bendungan Jago 100 % berasal dari PT Sumber Alfaria Trijaya dengan beberapa suppliers yang sudah ditentukan oleh PT Sumber Alfaria Trijaya.

Berikut di bawah ini gambar analisis porter untuk Alfamart cabang Bendungan Jago.

Gambar 4.2 Lima Kekuatan Persaingan Porter Alfamart Cabang Bendungan Jago

Sumber: Wawancara dan hasil pengolahan Penulis, 2008

Potensi Ancaman Pendatang Baru

• Hambatan masuk bagi pendatang baru cukup besar

Kekuatan Daya Tawar Menawar Pembeli • Konsumen Akhir (End Kekuatan Daya Tawar Menawar Pemasok • PT Sumber Alfaria Trijaya (banyak suppliers yang sudah ditentukan)

Potensi Ancaman Produk Pengganti

(10)

4.1.1.4 Analisis Sistem Supply Chain Management yang Berjalan Saat Ini

Sistem supply chain management yang sedang berjalan saat ini dapat ditunjukkan pada gambar berikut ini :

Gambar 4.3 Aliran Barang dalam Manajemen Rantai Pasokan Alfamart yang Sedang Berjalan

Sumber: Wawancara dan hasil pengolahan penulis, 2008

Pada supply chain management, terdapat 4 penggerak utama yang menentukan kinerja dari suatu rantai supply. Empat penggerak utama itu adalah persediaan, transportasi, fasilitas dan informasi. Hasil analisa penulis terhadap 4 penggerak utama supply chain management pada PT Tiga Bintang yang saat ini digunakan berdasarkan wawancara dengan Kepala Toko Alfamart Bendungan Jago yang bernama Bapak Anjar adalah sebagai berikut:

• Persediaan

Untuk sistem persediaan, Alfamart menggunakan sistem utama safety inventory dengan rumus atau ketentuan yang sudah disepakati oleh kedua belah pihak (PT Tiga Bintang dengan PT Sumber Alfaria Trijaya) , dimana persediaan disimpan untuk menghadapi jika sewaktu-waktu terjadi kelebihan permintaan dibanding perkiraan, hal ini berguna untuk mengantisipasi ketidakpastian dalam permintaan.

Supplier 2 Distribution Center OutletsRetail End Users Supplier 3

(11)

• Transportasi

Adalah metode untuk memindahkan persediaan dari satu tempat ke tempat lainnya dalam rantai supply. Untuk alat transportasi barang, pada umumnya Alfamart menggunakan transportasi darat, yaitu menggunakan mobil box.

Metode jalur transportasi barang yang digunakan oleh Alfamart adalah dimana toko (retail) pesan ke Distribution Center, Distribution Center mengirimkan ke toko (All Shipment via Central Distribution Center Method) seperti yang ditunjukkan pada gambar berikut ini :

Gambar 4.4 Model Transportasi Melalui Pusat Distribusi Tunggal

Sumber: Chopra,2001,p272

Model transportasi yang digambatkan di atas adalah metode pokok yang digunakan dalam jalur transportasi Alfamart, metode ini untuk memberikan kemudahan bagi supplier dalam proses pengiriman barang bagi supplier yang jauh lokasinya dari toko Alfamart, disamping kemudahan dalam proses pembagian barang

Supplier Retail Stores

Distribution

Center

(12)

kepada toko-toko Alfamart, juga mengingat toko tidak dapat menampung keseluruhan produk dari supplier yang jumlahnya sangat banyak. Barang didistribusikan dari suppliers ke Distribution Center, setelah itu barang langsung didistribusikan ke toko oleh pihak Distribution Center. Untuk Alfamart Bendungan Jago, Distribution Center terdapat di ”Cileungsi 2” yang merupakan Branch Jakarta. • Fasilitas

Yang dimaksud dengan fasilitas di sini adalah tempat di mana persediaan itu disimpan, dikemas atau dikumpulkan. Untuk metode penyimpanan ini, pusat distribusi Alfamart PT Tiga Bintang yang bernama ”Cileungsi 2” yang merupakan Branch untuk wilayah Jakarta menggunakan metode di mana semua tipe produk yang berbeda disimpan bersama untuk menciptakan efisiensi dalam lingkup pengemasan dan pengambilan.

• Informasi

Informasi berisi data dan analisa yang didapat berdasarkan pengamatan terhadap persediaan, transportasi, fasilitas dan konsumen dalan rantai supply. Untuk penanganan informasi, dari supplier sampai toko menggunakan internet dengan sistem yang bernama Store Information System (SIS), hal ini untuk meningkatkan responsifitas terhadap permintaan toko yang mencerminkan permintaan pembeli di toko Alfamart juga memudahkan komunikasi dengan supplier dan berguna untuk mengoptimalkan jalur transportasi pengiriman barang.

Sedangkan proses berjalannya informasi pada Alfamart PT Tiga Bintang secara umum bersifat push process, yaitu informasi berjalan untuk mencegah kekosongan barang yang dibutuhkan.

Hasil penjualan perhari dikirim melalui sistem Store Information System (SIS) oleh toko ke PT Sumber Alfaria Trijaya, kemudian langsung diproses barang yang sudah kosong menjadi data barang yang diorder. Setelah data order barang

(13)

tersusun, data langsung dikirim ke toko untuk membantu dalam pengecekkan disaat barang tiba di toko. Selain itu data juga dikirim ke gudang (Distribution Center) untuk pencarian barang yang diminta, setelah barang ada, pihak Distribution Center langsung melakukan pengiriman barang ke toko.

4.1.2 Profile Responden

Profile responden ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik-karakteristik dari konsumen yang terpilih menjadi responden. Penggolongan terhadap konsumen didasarkan pada jenis kelamin, pekerjaan, tingkat pendapatan dan frekuensi berbelanja. Dari penggolongan ini akan diperoleh suatu kesimpulan mengenai keadaan responden. Penggolongan tersebut akan disajikan dalam masing-masing tabel berikut ini.

Tabel 4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Jenis Kelamin Frekuensi Persentase

Laki-laki 38 39,2%

Perempuan 59 60,8%

Total 97 100%

Sumber: Hasil Pengolahan Penulis, 2008

Dilihat dari hasil tabel 4.1 di atas yaitu dari jenis kelamin, sebagian besar responden adalah perempuan dan sebagian kecil adalah laki-laki. Hal ini dapat dilihat dari jumlah responden yang dikumpulkan oleh penulis yaitu responden perempuan sebanyak 59 orang (60,8%) dan responden laki-laki sebanyak 38 orang (39,2%). Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 4.5 di bawah ini.

(14)

Gambar 4.5 Diagram Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Sumber: Hasil Pengolahan Penulis, 2008

Tabel 4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan

Pekerjaan Frekuensi Persentase

Ibu Rumah Tangga 31 32%

Karyawan / Karyawati 21 21,6%

Wiraswasta 15 15,5%

Pelajar / Mahasiswa 27 27,8%

Lain-Lain 3 3,1%

Total 97 100%

Sumber: Hasil Pengolahan Penulis, 2008

Dilihat dari hasil tabel 4.2 di atas yaitu dari pekerjaan, sebagian besar responden berprofesi sebagai ibu rumah tangga. Hal ini dapat dilihat dari jumlah responden yang dikumpulkan oleh penulis yaitu responden berprofesi sebagai ibu rumah tangga

Jenis Kelamin

39%

61%

Laki-Laki Perempuan

(15)

sebanyak 31 orang (32%), karyawan/ karyawati sebanyak 21 orang (21,6%), wiraswasta sebanyak 15 orang (15,5%), pelajar atau mahasiswa sebanyak 27 orang (27,8%), dan lain-lain sebanyak 3 orang (3,1%). Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 4.6 di bawah ini.

Gambar 4.6 Diagram Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan

Sumber: Hasil Pengolahan Penulis, 2008

Tabel 4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Frekuensi Berbelanja di Alfamart Cabang Bendungan Jago dalam Sebulan

Frekuensi Berbelanja Frekuensi Persentase

2 Kali 47 48,5%

3 Kali 27 27,8%

4 Kali 18 18,6%

> 4 Kali 5 5,2%

Total 97 100%

Sumber: Hasil Pengolahan Penulis, 2008

Pekerjaan

32%

22%

15%

28%

3%

Ibu Rumah Tangga Karyawan/Karyawati Wiraswasta

Pelajar/mahasiswa Lain-Lain

(16)

Dilihat dari hasil tabel 4.3 di atas yaitu dari tingkat frekuensi berbelanja, sebagian besar responden melakukan kegiatan belanja dalam sebulan sebanyak 2 kali. Hal ini dapat dilihat dari jumlah responden yang dikumpulkan oleh penulis yaitu responden yang melakukan kegiatan belanja dalam sebulan 2 kali sebanyak 47 orang (48,5%), yang melakukan kegiatan belanja dalam sebulan 3 kali sebanyak 27 orang (27,8%), yang melakukan kegiatan belanja dalam sebulan 4 kali sebanyak 18 orang (18,6%), dan yang melakukan kegiatan belanja dalam sebulan lebih dari 4 kali sebanyak 5 orang (5,2%). Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 4.7 di bawah ini.

Gambar 4.7 Diagram Karakteristik Responden Berdasarkan Frekuensi Berbelanja Berbelanja di Alfamart Cabang Bendungan Jago dalam Sebulan

Sumber: Hasil Pengolahan Penulis, 2008

Frekuensi Berbelanja

48%

28%

19%

5%

2 Kali 3 Kali 4 Kali > 4 Kali

(17)

4.2 Uji Validitas dan Reliabilitas

Sebelum membagikan kuesioner kepada 97 responden, dilakukan uji validitas dan uji reliabilitas pernyataan kuesioner kepada 30 responden terlebih dahulu. Setiap pernyataan yang diajukan ke 97 responden harus memenuhi persyaratan penelitian, persyaratan penelitian terdiri dari valid dan reliabel.

4.2.1 Uji Validitas dan Reliabilitas Kondisi yang Sedang Berjalan

Hasil uji validitas dan reliabilitas kondisi yang sedang berjalan dapat dilihat pada tabel-tabel di bawah ini.

Tabel 4.4 Uji Validitas Kondisi yang Sedang Berjalan

Pernyataan r tabel Corrected Item-Total Correlation Keterangan

• Pernyataan 1 • 0,361 • 0,585 • Valid

• Pernyataan 2 • 0,361 • 0,717 • Valid

• Pernyataan 3 • 0,361 • 0,631 • Valid

• Pernyataan 4 • 0,361 • 0,561 • Valid

• Pernyataan 5 • 0,361 • 0,388 • Valid

Sumber: Hasil Pengolahan Penulis, 2008

Dari tabel uji validitas di atas dapat dilihat bahwa nilai Corrected Item-Total Correlation pada pertanyaan 1, 2, 3, 4, dan 5 lebih besar dari 0,361 (nilai r tabel), maka dapat disimpulkan bahwa pertanyaan-pertanyaan tersebut valid.

Tabel 4.5 Uji Reliabilitas Kondisi yang Sedang Berjalan

Cronbach's Alpha N of Items 0,794 5 Sumber: Hasil Pengolahan Penulis, 2008

(18)

Pada tabel uji reliabilitas di atas, didapat nilai Cronbach’s Alpha sebesar 0,794. Karena nilai Cronbach’s Alpha lebih besar dari 0,361 (nilai r tabel), maka dapat disimpulkan bahwa pertanyaan-pertanyaan tersebut reliabel.

4.2.2 Uji Validitas dan Reliabilitas Kondisi yang Diharapkan

Hasil uji validitas dan reliabilitas kondisi yang diharapkan dapat dilihat pada tabel-tabel di bawah ini.

Tabel 4.6 Uji Validitas Kondisi yang Diharapkan

Pernyataan r tabel Corrected Item-Total Correlation Keterangan

• Pernyataan 1 • 0,361 • 0,405 • Valid

• Pernyataan 2 • 0,361 • 0,524 • Valid

• Pernyataan 3 • 0,361 • 0,514 • Valid

• Pernyataan 4 • 0,361 • 0,501 • Valid

• Pernyataan 5 • 0,361 • 0,397 • Valid

Sumber: Hasil Pengolahan Penulis

Dari tabel uji validitas di atas dapat dilihat bahwa nilai Corrected Item-Total Correlation pada pertanyaan 1, 2, 3, 4, dan 5 lebih besar dari 0,361 (nilai r tabel), maka dapat disimpulkan bahwa pertanyaan-pertanyaan tersebut valid.

Tabel 4.7 Uji Reliabilitas Kondisi yang Diharapkan

Cronbach’s Alpha N of Items 0,705 5 Sumber: Hasil Pengolahan Penulis

(19)

Pada tabel uji reliabilitas di atas, didapat nilai Cronbach’s Alpha sebesar 0,705. Karena nilai Cronbach’s Alpha lebih besar dari 0,361 (nilai r tabel), maka dapat disimpulkan bahwa pertanyaan-pertanyaan tersebut reliabel.

4.3 Hasil Analisis GAP

Tabel 4.8 Hasil Analisis GAP

Kinerja Permintaan

Indikator STS

(1) (2) TS (3) N (4)S (5)SS Bobot Rata-rata STP (1) KP (2) CP (3) P (4) SP (5) Bobot Rata-rata GAP 1 0 19 20 45 13 343 3,53 0 15 18 21 43 383 3,94 -0,41 2 4 55 20 13 5 251 2,58 0 10 13 16 58 413 4,25 -1,67 3 2 18 15 57 5 336 3,46 0 16 18 45 18 356 3,67 -0,21 4 8 49 23 14 3 246 2,53 0 15 11 4 67 414 4,26 -1,73 5 3 15 11 58 10 348 3,58 0 5 9 15 68 437 4,50 -0,92

Sumber: Hasil Pengolahan Penulis, 2008

Dilihat dari tabel 4.8 di atas, maka dapat disimpulkan yakni :

• Pada hasil tabel di atas terlihat bahwa produk yang ditawarkan di Alfamart cabang Bendungan Jago beranekaragaman (indikator 1) dianggap oleh konsumen Alfamart cabang Bendungan Jago indikator tersebut sangat penting (3.49). Sedangkan tingkat kinerja perusahaan terhadap keanekaragaman produk yang ditawarkan kepada konsumen Alfamart cabang Bendungan Jago dirasakan baik (3,53). Dengan nilai kesenjangan sebesar -0,41 dan tingkat kesesuaian sebesar 89,55%. Dengan kondisi ini maka perusahaan harus mempertahankan keanekaragaman produk yang ditawarkan sehingga konsumen Alfamart cabang Bendungan Jago menjadi puas. o Perhitungan tingkat kesesuaian : skor kinerja / skor permintaan (harapan) x

(20)

• Pada hasil tabel di atas terlihat bahwa Alfamart cabang Bendungan Jago selalu menyediakan barang yang konsumen butuhkan (indikator 2) dianggap oleh konsumen Alfamart cabang Bendungan Jago indikator tersebut sangat penting (4,25). Sedangkan tingkat kinerja perusahaan terhadap ketersediaan produk yang dibutuhkan konsumen dirasakan tidak baik (2,58). Dengan nilai kesenjangan sebesar -1,67 dan tingkat kesesuaian sebesar 60,77%. Dengan kondisi ini maka perusahaan harus meningkatkan ketersediaan produk yang dibutuhkan konsumen sehingga konsumen Alfamart cabang Bendungan Jago menjadi puas.

o Perhitungan tingkat kesesuaian : skor kinerja / skor permintaan (harapan) x 100% = 251 / 413 x 100% = 60,77%.

• Pada hasil tabel di atas terlihat bahwa Alfamart cabang Bendungan Jago memberikan pelayanan kasir yang memuaskan bagi konsumen (indikator 3) dianggap oleh konsumen Alfamart cabang Bendungan Jago indikator tersebut penting (3,67). Sedangkan tingkat kinerja perusahaan terhadap pelayanan kasir yang diberikan Alfamart cabang Bendungan Jago kepada konsumen dirasakan baik (3,46). Dengan nilai kesenjangan sebesar -0,21 dan tingkat kesesuaian sebesar 94,38%. Dengan kondisi ini maka perusahaan harus mempertahankan pelayanan kasir yang diberikan Alfamart cabang Bendungan Jago kepada konsumen sehingga konsumen Alfamart cabang Bendungan Jago menjadi puas.

o Perhitungan tingkat kesesuaian : skor kinerja / skor permintaan (harapan) x 100% = 336 / 356 x 100% = 94,38%.

• Pada hasil tabel di atas terlihat bahwa Alfamart cabang Bendungan Jago termasuk cepat dalam mengatasi ketersediaan barang yang kosong (indikator 4) dianggap oleh konsumen Alfamart cabang Bendungan Jago indikator tersebut sangat penting (4,26). Sedangkan tingkat kinerja perusahaan terhadap kecepatan Alfamart cabang Bendungan Jago dalam mengatasi ketersediaan barang yang kosong dirasakan tidak

(21)

baik (2,53). Dengan nilai kesenjangan sebesar -1,73 dan tingkat kesesuaian sebesar 59,42%. Dengan kondisi ini maka perusahaan harus meningkatkan kecepatan Alfamart cabang Bendungan Jago dalam mengatasi ketersediaan barang yang kosong sehingga konsumen Alfamart cabang Bendungan Jago menjadi puas.

o Perhitungan tingkat kesesuaian : skor kinerja / skor permintaan (harapan) x 100% = 246 / 414 x 100% = 59,42%.

• Pada hasil tabel di atas terlihat bahwa harga produk Alfamart cabang bendungan jago lebih murah dari pada minimarket lainnya (indikator 5) dianggap oleh konsumen Alfamart cabang Bendungan Jago indikator tersebut sangat penting (4,50). Sedangkan tingkat kinerja perusahaan terhadap harga produk yang ditawarkan Alfamart cabang bendungan jago lebih murah dari pada minimarket lainnya dirasakan baik (3,58). Dengan nilai kesenjangan sebesar -0,92 dan tingkat kesesuaian sebesar 79,63%. Dengan kondisi ini maka perusahaan harus mempertahankan harga produk yang ditawarkan Alfamart cabang bendungan jago sehingga konsumen Alfamart cabang Bendungan Jago menjadi puas.

o Perhitungan tingkat kesesuaian : skor kinerja / skor permintaan (harapan) x 100% = 348 / 437 x 100% = 79,63%.

(22)

4.4 Diagram Kartesius

Tabel 4.9

Perhitungan Rata – Rata Tingkat Kinerja Dan Tingkat Permintaan Kepuasan Konsumen Alfamart Cabang Bendungan Jago

No

Faktor- faktor yang mempengaruhi kepuasan

konsumen Kinerja Permintaan Kinerja Permintaan

1 Alfamart menawarkan keanekaragaman produk

kepada konsumen 343 383 3,53 3,94

2 Alfamart selalu menyediakan barang yang

konsumen butuhkan 251 413 2,58 4,25

3 Alfamart memberikan pelayanan kasir yang

memuaskan bagi konsumen 336 356 3,46 3,67

4

Alfamart termasuk cepat dalam mengatasi ketersediaan barang kosong yang di inginkan konsumen

246 414 2,53 4,26

5

Harga produk yang ditawarkan Alfamart termasuk murah dibandingkan dengan minimarket yang lain

348 437 3,58 4,50

Total 15,68 20,62

Rata – rata (

X

dan

Y

) 3.136 4.124

Sumber: Hasil Pengolahan Penulis, 2008

X

dan

Y

adalah nilai rata – rata dari 97 orang responden dalam hal ini adalah konsumen Alfamart cabang Bendungan Jago dimana bobot terendah 1 dan bobot

tertinggi adalah 5. Setelah diperoleh nilai rata–rata kinerja perusahaan X (3,136) dan kepentingan

Y

sebesar (4,124) maka nilai tersebut dapat dinyatakan dalam diagram kartesius yang terbagi dalam 4 kuadran sebagai berikut :

(23)

Gambar 4.8 Diagram Kartesius Alfamart Cabang Bendungan Jago

Sumber: Hasil Pengolahan Penulis, 2008

Dari gambar di atas, dapat di jelaskan mengenai letak unsur – unsur kinerja perusahaan dan permintaan konsumen yang dilakukan oleh PT Tiga Bintang yang mempengaruhi kepuasan konsumen Alfamart cabang Bendungan Jago.

Keterangan diagram kartesius : 1. Kuadran A

Menunjukkan faktor- faktor atau indikator yang mempengaruhi kepuasan konsumen Alfamart cabang Bendungan Jago berada pada penanganan yang perlu dalam prioritasnya terhadap kinerjanya, karena faktor ini di nilai sangat penting oleh konsumen, sedangkan tingkat pelaksanaannya dinilai belum memuaskan konsumen. Faktor – faktor atau indikator yang berada di dalam kuadran ini, adalah :

(24)

• Alfamart selalu menyediakan barang yang konsumen butuhkan (indikator 2). • Alfamart termasuk cepat dalam mengatasi ketersediaan barang kosong yang di

inginkan konsumen (indikator 4). 2. Kuadran B

Pada kuadran B, terlihat faktor – faktor atau indikator yang mempengaruhi kepuasan konsumen Alfamart cabang Bendungan Jago harus tetap di pertahankan, karena pada kuadran ini tingkat kinerja perusahaan sudah sesuai dengan kepentingan konsumen sehingga dapat memuaskan konsumen.

Faktor / indikator dalam kuadran ini adalah :

• Harga produk yang ditawarkan Alfamart termasuk murah dibandingkan dengan minimarket yang lain (indikator 5).

3. Kuadran C

Menujukan bahwa faktor – faktor yang mempengaruhi kepuasan konsumen Alfamart cabang Bendungan Jago berada dalam kuadran ini dinilai masih dianggap kurang penting bagi konsumen sedangkan kualitas pelaksanaannya biasa atau cukup saja. Namun dalam kasus ini tidak ada faktor yang termasuk kedalam kuadran C.

4. Kuadran D

Faktor – faktor atau indikator dalam kuadran D ini di nilai berlebihan dalam pelaksanaannya, karena konsumen menganggap tidak terlalu penting tapi pelaksanaannya dilakukan baik sekali oleh perusahaan.

• Alfamart menawarkan keanekaragaman produk kepada konsumen (indikator 1). • Alfamart memberikan pelayanan kasir yang memuaskan bagi konsumen

(25)

4.5 Hasil Deskriptif Pengumpulan Data

4.5.1 Hasil Deskriptif Pengumpulan Data Kondisi yang Sedang Berjalan

Hasil deskriptif pengumpulan data kondisi yang sedang berjalan dapat dilihat pada tabel-tabel di bawah ini.

Tabel 4.10 Tingkat Kepuasan Konsumen Terhadap Keanekaragaman Produk pada Kondisi yang Sedang Berjalan

Skor Jawaban Responden Pernyataan Keterangan STS TS N S SS Total Rata-rata Frekuensi (% dari total responden) 0 (0) 19 (19,6) 20 (20,6) 45 (46,4) 13 (13,4) 97 (100) 1 Skor 0 38 60 180 65 343 3,53

Sumber: Hasil Pengolahan Penulis, 2008

Dilihat dari tabel 4.10 di atas, maka dapat disimpulkan yakni responden setuju dengan pernyataan 1, berarti produk yang ditawarkan di Alfamart cabang Bendungan Jago beranekaragaman.

Tabel 4.11 Tingkat Kepuasan Konsumen Terhadap Ketersediaan Produk yang Diinginkan Konsumen pada Kondisi yang Sedang Berjalan

Skor Jawaban Responden Pernyataan Keterangan STS TS N S SS Total Rata-rata Frekuensi (% dari total responden) 4 (4,1) 55 (56,7) 20 (20,6) 13 (13,4) 5 (5,2) 97 (100%) 2 Skor 4 110 60 52 25 251 2,58

(26)

Dilihat dari tabel 4.11 di atas, maka dapat disimpulkan yakni responden tidak setuju dengan pernyataan 2, berarti Alfamart cabang Bendungan Jago tidak selalu menyediakan barang yang konsumen butuhkan.

Tabel 4.12 Tingkat Kepuasan Konsumen Terhadap Pelayanan Kasir pada Kondisi yang Sedang Berjalan

Skor Jawaban Responden Pernyataan Keterangan STS TS N S SS Total Rata-rata Frekuensi (% dari total responden) 2 (2,1) 18 (18,6) 15 (15,5) 57 (58,8) 5 (5,2) 97 (100) 3 Skor 2 36 45 228 25 336 3,46

Sumber: Hasil Pengolahan Penulis, 2008

Dilihat dari tabel 4.12 di atas, maka dapat disimpulkan yakni responden setuju dengan pernyataan 3, berarti Alfamart cabang Bendungan Jago memberikan pelayanan kasir yang memuaskan bagi konsumen.

Tabel 4.13 Tingkat Kepuasan Konsumen Terhadap Kecepatan dalam Mengatasi Ketersediaan Barang yang Kosong pada Kondisi yang Sedang Berjalan

Skor Jawaban Responden Pernyataan Keterangan STS TS N S SS Total Rata-rata Frekuensi (% dari total responden) 8 (8,2) 49 (50,5) 23 (23,7) 14 (14,4) 3 (3,1) 97 (100) 4 Skor 8 98 69 56 15 246 2,53

(27)

Dilihat dari tabel 4.13 di atas, maka dapat disimpulkan yakni responden tidak setuju dengan pernyataan 4, berarti Alfamart cabang Bendungan Jago tidak cepat dalam mengatasi ketersediaan barang yang kosong.

Tabel 4.14 Tingkat Kepuasan Konsumen Terhadap Harga Produk pada Kondisi yang Sedang Berjalan

Skor Jawaban Responden Pernyataan Keterangan STS TS N S SS Total Rata-rata Frekuensi (% dari total responden) 3 (3,1) 15 (15,5) 11 (11,3) 58 (59,8) 10 (10,3) 97 (100) 5 Skor 3 30 33 232 50 348 3,58

Sumber: Hasil Pengolahan Penulis, 2008

Dilihat dari tabel 4.14 di atas, maka dapat disimpulkan yakni responden setuju dengan pernyataan 5, berarti harga produk Alfamart cabang bendungan jago lebih murah dari pada minimarket lainnya.

4.5.2 Hasil Deskriptif Pengumpulan Data Kondisi yang yang Diharapkan

Hasil deskriptif pengumpulan data kondisi yang diharapkan dapat dilihat pada tabel-tabel di bawah ini.

Tabel 4.15 Tingkat Kepuasan Konsumen Terhadap Keanekaragaman Produk pada Kondisi yang Diharapkan

Skor Jawaban Responden Pernyataan Keterangan STP KP CP P SP Total Rata-rata Frekuensi (% dari total responden) 0 (0) 15 (15,5) 18 (18,6) 21 (21,6) 43 (44,3) 97 (100) 1 Skor 0 30 54 84 215 383 3,94

(28)

Dilihat dari tabel 4.15 di atas, maka dapat disimpulkan yakni keanekaragaman produk penting bagi konsumen saat berbelanja di Alfamart cabang Bendungan Jago.

Tabel 4.16 Tingkat Kepuasan Konsumen Terhadap Ketersediaan Produk yang Diinginkan Konsumen pada Kondisi yang Diharapkan

Skor Jawaban Responden Pernyataan Keterangan STP KP CP P SP Total Rata-rata Frekuensi (% dari total responden) 0 (0) 10 (10,3) 13 (13,4) 16 (16,5) 58 (59,8) 97 (100) 2 Skor 0 20 36 64 290 413 4,25

Sumber: Hasil Pengolahan Penulis, 2008

Dilihat dari tabel 4.16 di atas, maka dapat disimpulkan yakni ketersediaan produk yang diinginkan konsumen sangat penting bagi konsumen saat berbelanja di Alfamart cabang Bendungan Jago.

Tabel 4.17 Tingkat Kepuasan Konsumen Terhadap Pelayanan Kasir pada Kondisi yang Diharapkan

Skor Jawaban Responden Pernyataan Keterangan STP KP CP P SP Total Rata-rata Frekuensi (% dari total responden) 0 (0) 16 (16,5) 18 (18,6) 45 (46,4) 18 (18,6) 97 (100) 3 Skor 0 32 54 180 90 356 3,67

(29)

Dilihat dari tabel 4.17 di atas, maka dapat disimpulkan yakni pelayanan kasir yang memuaskan konsumen penting bagi konsumen saat berbelanja di Alfamart cabang Bendungan Jago.

Tabel 4.18 Tingkat Kepuasan Konsumen Terhadap Kecepatan dalam Mengatasi Ketersediaan Barang yang Kosong pada Kondisi yang Diharapkan

Skor Jawaban Responden Pernyataan Keterangan STP KP CP P SP Total Rata-rata Frekuensi (% dari total responden) 0 (0) 15 (15,5) 11 (11,3) 4 (4,1) 67 (69,1) 97 (100) 4 Skor 0 30 33 16 335 414 4,26

Sumber: Hasil Pengolahan Penulis, 2008

Dilihat dari tabel 4.18 di atas, maka dapat disimpulkan yakni kecepatan dalam mengatasi ketersediaan barang yang kosong sangat penting bagi konsumen saat berbelanja di Alfamart cabang Bendungan Jago.

Tabel 4.19 Tingkat Kepuasan Konsumen Terhadap Harga Produk pada Kondisi yang Diharapkan

Skor Jawaban Responden Pernyataan Keterangan STP KP CP P SP Total Rata-rata Frekuensi (% dari total responden) 0 (0) 5 (5,2) 9 (9,3) 15 (15,5) 68 (70,1) 97 (100) 5 Skor 0 10 27 60 340 437 4,50

(30)

Dilihat dari tabel 4.19 di atas, maka dapat disimpulkan yakni harga produk yang lebih murah dibandingkan dengan minimarket lainnya sangat penting bagi konsumen saat berbelanja di Alfamart cabang Bendungan Jago.

4.6 Implikasi Hasil Implementasi Supply Chain Management yang Sedang Berjalan

Kelemahan di dalam sistem supply chain management yang sedang berjalan saat ini berdasarkan beberapa komponen supply chain, antara lain :

a. Pemasok

Kendala atau masalah yang dihadapi oleh pemasok adalah keterlambatan pengiriman produk atau barang ke Distribution Center.

b. Distributor

Kendala atau masalah yang dihadapi oleh distributor adalah kekurangan stok atau persediaan barang atau produk yang akan dikirim ke ritel.

c. Ritel

Kendala atau masalah yang dihadapi oleh ritel adalah permintaan konsumen yang tinggi akan suatu produk, sedangkan persediaan produk yang terdapat di toko rendah. Serta seringnya terjadi retur barang dari toko dan pengorderan ulang. d. Konsumen / End User

Kendala atau masalah yang dihadapi oleh konsumen adalah konsumen tidak selalu mendapatkan produk atau barang dengan jumlah yang mereka butuhkan di Alfamart cabang Bendungan Jago.

(31)

Penyebab dari kendala atau masalah yang dihadapi oleh beberapa komponen supply chain di atas adalah :

a. Pemasok

Penyebab pemasok mengalami kendala atau masalah tersebut adalah jarak Distribution Center yang jauh dibandingkan dengan ritelnya langsung.

b. Distributor

Penyebab distributor mengalami kendala atau masalah tersebut adalah keterlambatan pengiriman barang atau produk dari supplier ke Distribution Center, serta alat transportasi yang digunakan adalah mobil box dengan jarak antara supplier dengan gudang tidak terlalu dekat.

c. Ritel

Penyebab ritel mengalami kendala atau masalah tersebut adalah adanya ketentuan mengenai jumlah persediaan suatu produk ditoko. Selain itu, adanya keterlambatan pengiriman barang atau produk dari Distribution Center dan terkadang produk yang dikirim tidak sesuai dengan orderan atau produk tiba dengan kondisi yang tidak baik dikarenakan alat transportasi yang digunakan adalah mobil box.

d. Konsumen / End User

Penyebab konsumen mengalami kendala atau masalah tersebut adalah Alfamart cabang Bendungan Jago tidak memiliki persediaan yang cukup dalam memenuhi jumlah produk yang diinginkan oleh konsumen.

4.7 Analisis Data

Berdasarkan hasil penelitian lapangan beserta hasil kuesioner dan wawancara mengenai sistem supply chian management pada PT Tiga Bintang, didapat beberapa tingkat kinerja mengenai supply chain yang sedang berjalan saat ini, yaitu :

(32)

1. Dari 97 responden terpilih, didapat rata-rata konsumen (3,52) setuju dengan pernyataan bahwa Alfamart menawarkan keanekaragaman produk.

2. Dari 97 responden terpilih, didapat rata-rata konsumen (2,58) tidak setuju dengan pernyataan bahwa Alfamart selalu menyediakan barang yang dibutuhkan oleh konsumen.

3. Dari 97 responden terpilih, didapat rata-rata konsumen (3,46) setuju dengan pernyataan bahwa Alfamart memberikan pelayanan kasir yang memuaskan bagi konsumen.

4. Dari 97 responden terpilih, didapat rata-rata konsumen (2,53) tidak setuju dengan pernyataan bahwa Alfamart termasuk cepat dalam mengatasi ketersediaan barang kosong yang di inginkan konsumen.

5. Dari 97 responden terpilih, didapat rata-rata konsumen (3,58) setuju dengan pernyataan bahwa harga produk yang ditawarkan Alfamart termasuk murah dibandingkan dengan minimarket yang lain.

Dari hasil kuesioner juga didapat beberapa harapan dari konsumen, yaitu : 1. Dari 97 responden terpilih, didapat rata-rata konsumen (3,94) dengan pernyataan

bahwa keanekaragaman produk penting bagi konsumen saat berbelanja di Alfamart cabang Bendungan Jago.

2. Dari 97 responden terpilih, didapat rata-rata konsumen (4,25) dengan pernyataan bahwa ketersediaan produk yang diinginkan konsumen sangat penting bagi konsumen saat berbelanja di Alfamart cabang Bendungan Jago.

3. Dari 97 responden terpilih, didapat rata-rata konsumen (3,67) dengan pernyataan bahwa pelayanan kasir yang memuaskan konsumen penting bagi konsumen saat berbelanja di Alfamart cabang Bendungan Jago.

(33)

4. Dari 97 responden terpilih, didapat rata-rata konsumen (4,26) dengan pernyataan bahwa kecepatan dalam mengatasi ketersediaan barang yang kosong sangat penting bagi konsumen saat berbelanja di Alfamart cabang Bendungan Jago.

5. Dari 97 responden terpilih, didapat rata-rata konsumen (4,50) dengan pernyataan bahwa harga produk yang lebih murah dibandingkan dengan minimarket lainnya sangat penting bagi konsumen saat berbelanja di Alfamart cabang Bendungan Jago.

4.8 Rencana Implementasi Supply Chain Management yang Diusulkan

Dalam penentuan strategi yang akan diterapkan, apakah strategi responsif atau pun strategi efisien, penulis mengacu pada data yang terkumpul yang menggambarkan permintaan konsumen Alfamart cabang Bendungan Jago, yaitu :

1. Dari 97 responden terpilih, didapat rata-rata konsumen (3,94) dengan pernyataan bahwa keanekaragaman produk penting bagi konsumen saat berbelanja di Alfamart cabang Bendungan Jago.

2. Dari 97 responden terpilih, didapat rata-rata konsumen (4,25) dengan pernyataan bahwa ketersediaan produk yang diinginkan konsumen sangat penting bagi konsumen saat berbelanja di Alfamart cabang Bendungan Jago.

3. Dari 97 responden terpilih, didapat rata-rata konsumen (3,67) dengan pernyataan bahwa pelayanan kasir yang memuaskan konsumen penting bagi konsumen saat berbelanja di Alfamart cabang Bendungan Jago.

4. Dari 97 responden terpilih, didapat rata-rata konsumen (4,26) dengan pernyataan bahwa kecepatan dalam mengatasi ketersediaan barang yang kosong sangat penting bagi konsumen saat berbelanja di Alfamart cabang Bendungan Jago.

5. Dari 97 responden terpilih, didapat rata-rata konsumen (4,50) dengan pernyataan bahwa harga produk yang lebih murah dibandingkan dengan minimarket lainnya

(34)

sangat penting bagi konsumen saat berbelanja di Alfamart cabang Bendungan Jago.

Dari gambaran permintaan konsumen diatas dapat digambarkan tingkat permintaan konsumen, sebagai berikut :

Low Implied Somewhat Somewhat High Implied demand certain uncertain demand uncertainty demand demand uncertainty

The Implied Uncertainty Spectrum

Gambar 4.9 Spektrum Tingkat Permintaan Konsumen Alfamart Cabang Bendungan Jago

Sumber : Hasil Pengolahan Penulis, 2008

Setelah mengetahui tingkat permintaan konsumen, maka langkah kedua adalah mengerti supply chain dengan mengacu pada data yang terkumpul yang menggambarkan kepuasan konsumen mengenai sistem supply chain Alfamart cabang Bendungan Jago, yaitu :

1. Dari 97 responden terpilih, didapat rata-rata konsumen (3,52) setuju dengan pernyataan bahwa Alfamart menawarkan keanekaragaman produk.

2. Dari 97 responden terpilih, didapat rata-rata konsumen (2,58) tidak setuju dengan pernyataan bahwa Alfamart selalu menyediakan barang yang dibutuhkan oleh konsumen.

(35)

3. Dari 97 responden terpilih, didapat rata-rata konsumen (3,46) setuju dengan pernyataan bahwa Alfamart memberikan pelayanan kasir yang memuaskan bagi konsumen.

4. Dari 97 responden terpilih, didapat rata-rata konsumen (2,53) tidak setuju dengan pernyataan bahwa Alfamart termasuk cepat dalam mengatasi ketersediaan barang kosong yang di inginkan konsumen.

5. Dari 97 responden terpilih, didapat rata-rata konsumen (3,58) setuju dengan pernyataan bahwa harga produk yang ditawarkan Alfamart termasuk murah dibandingkan dengan minimarket yang lain.

Dari gambaran kepuasan konsumen diatas dapat digambarkan tingkat daya tanggap supply chain Alfamart cabang Bendungan Jago, sebagai berikut :

Highly Somewhat Somewhat Highly Efficient Efficient Responsive Responsive

The Responsiveness Spectrum

Gambar 4.10 Spektrum Tingkat Responsifitas Supply Chain Alfamart Cabang Bendungan Jago

Sumber: Hasil Pengolahan Penulis, 2008

Setelah mengetahui tingkat daya tanggap supply chain Alfamart cabang Bendungan Jago, maka langkah ketiga adalah mencapai keesuaian strategi. Dengan tingkat permintaan konsumen yang tinggi dan tingkat responsifitas supply chain Alfamart cabang Bendungan jago yang tinggi, maka didapat kesesuaian strategi supply chain.

(36)

Berikut dibawah ini akan digambarkan diagram tentang kesesuaian strategi yang sesuai dengan keinginan konsumen Alfamart cabang Bendungan Jago:

Responsive Supply Chain Responsive Spectrum Efficient Supply Chain

Certain Implied Uncertain Demand Uncertainty Demand

Spectrum

Finding The Zone of Strategic Fit

Gambar 4.11 Zona Kesesuaian Strategi Supply Chain Alfamart Cabang Bendungan Jago

(37)

4.9 Model Supply Chain Management yang Diusulkan

Berikut adalah gambar aliran barang dalam supply chain management Alfamart cabang Bendungan Jago yang sedang berjalan saat ini :

Gambar 4.12 Aliran Barang dalam Manajemen Rantai Pasokan Alfamart yang Sedang Berjalan

Sumber: Hasil Pengolahan Penulis, 2008

Dari hasil analisis, didapat kelemahan dalam pengiriman barang dari Distribution Center ke retail yang mengakibatkan kebutuhan konsumen tidak terpenuhi, maka penulis menyarankan untuk mengubah aliran barang, yang sebelumnya aliran barang dari supplier harus melewati Distribution Center maka penulis mengusulkan supplier yang lokasinya lebih dekat dengan retail dibanding dengan Distribution Center sebaiknya mengirim barang atau produk langsung ke retail dengan menambah aliran informasi dari PT Sumber Alfaria Trijaya ke supplier yang mengirim barang langsung ke retail. Berikut adalah gambar aliran barang dalam supply chain management Alfamart cabang Bendungan Jago yang diusulkan :

Supplier 2 Distribution Center OutletsRetail End Users Supplier 3

(38)

Gambar 4.13 Aliran Barang dalam Manajemen Rantai Pasokan Alfamart yang Diusulkan

Sumber: Hasil Pengolahan Penulis, 2008

4.10 Implikasi Hasil Penelitian

Dari hasil kesenjangan dengan menggunakan analisis GAP diketahui kesenjangan tingkat permintaan dengan tinkat kinerja dari nilai yang terbesar sampai yang terkecil adalah -1,73 s/d -0,21. Dari hasil diagram kartesius diketahui konsumen Alfamart cabang Bendungan Jago cukup puas terhadap implementasi strategi supply chain management pada PT Tiga Bintang, namun tetap perlu pengoptimalan khususnya dalam hal penyediakan barang yang konsumen butuhkan (indikator 2) dan kecepatan dalam mengatasi ketersediaan barang kosong yang di inginkan konsumen (indikator 4). Dari hasil deskriptif pengumpulan data kuesioner melalui SPSS versi 15.0 dapat diketahui permintaan konsumen, yaitu rata-rata konsumen (3,94) mengganggap bahwa keanekaragaman produk penting bagi konsumen saat berbelanja di Alfamart cabang Bendungan Jago, rata-rata konsumen (4,25) mengganggap bahwa ketersediaan produk yang diinginkan konsumen sangat penting bagi konsumen saat berbelanja di Alfamart cabang Bendungan Jago, rata-rata konsumen (3,67) mengganggap bahwa pelayanan kasir yang memuaskan konsumen penting bagi konsumen saat berbelanja di Alfamart cabang Bendungan Jago, rata-rata konsumen (4,26) mengganggap bahwa kecepatan

Supplier 2 Distribution Center OutletsRetail End Users Supplier 3

(39)

dalam mengatasi ketersediaan barang yang kosong sangat penting bagi konsumen saat berbelanja di Alfamart cabang Bendungan Jago, rata-rata konsumen (4,50) mengganggap bahwa harga produk yang lebih murah dibandingkan dengan minimarket lainnya sangat penting bagi konsumen saat berbelanja di Alfamart cabang Bendungan Jago. Dari kesimpulan diatas, maka perusahaan dapat mengetahui bahwa tingkat permintaan konsumen Alfamart cabang Bendungan Jago adalah tinggi.

Sedangkan untuk kepuasan konsumen mengenai supply chain yang sedang berjalan saat ini setuju bahwa Alfamart menawarkan keanekaragaman produk dengan rata-rata skor (3,52), Alfamart memberikan pelayanan kasir yang memuaskan bagi konsumen dengan rata-rata skor (3,46), dan harga produk yang ditawarkan Alfamart termasuk murah dibandingkan dengan minimarket lainnya dengan rata-rata skor (3,58). Tetapi ada beberapa hal pernyataan yang konsumen tidak setuju, bahwa Alfamart selalu menyediakan barang yang dibutuhkan oleh konsumen dengan rata-rata skor (2,58) dan Alfamart termasuk cepat dalam mengatasi ketersediaan barang kosong dengan rata-rata (2,53). Dari kesimpulan diatas, maka perusahaan dapat mengetahui bahwa tingkat daya tanggap supply chain Alfamart cabang Bendungan Jago adalah tinggi. Maka dari hasil penelitian, didapat kesesuaian strategi dengan keinginan konsumen Alfamart cabang Bendungan Jago, yaitu strategi responsif.

Pada hakekatnya, tujuan dari supply chain management adalah mencapai biaya yang minimum dan service level yang maksimum. Supply chain management mempertimbangkan semua fasilitas yang berpengaruh terhadap produk yang dihasilkan dan biaya yang diperlukan dalam memenuhi kebutuhan customer.

Strategi yang dijalankan selama ini belum dapat memenuhi kebutuhan konsumen, terbukti dengan kurangnya ketersediaan barang ditoko yang ingin dibeli. Sehingga nantinya perlu diperbaiki strategi supply chain management bagi PT Tiga Bintang, serta merubah aliran barang yang lama dengan yang baru.

(40)

Dengan kesesuaian strategi ini, diharapkan dapat meminimalisir kelemahan yang ada di dalam komponen supply chain management, serta memberikan peningkatan terhadap produktivitas dan efisiensi perusahaan sehingga perusahaan menjadi lebih kompetitif dalam persaingan merebut pasar di persaingan yang ketat. Apabila ada kesinambungan yang baik dalam operasional maka mendorong penyeimbangan antara produktivitas dan efisiensi perusahaan secara optimal.

Referensi

Dokumen terkait

Ketidakpastian lingkungan merupakan salah satu hal yang menjadi kendala dalam penyusunan anggaran.Ketidakpastian lingkungan yang tinggi mengurangi kemampuan individu

Nomor 4 Tahun 2008 tentang Pembentukan Organisast dan Tata Ke{a Inspektorat, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, dan lrmbaga Teknis Daerah Kabupaten Luwu Timur, tetaP

Dari tabel 4 terlihat bahwa atribut harga ternyata yang paling penting bagi konsumen dalam mempertimbangkan sebuah produk kerupuk atau konsumen merasa bahwa

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, penulis ucapkan karena skripsi dengan judul “Analisis Pengaruh Locus of Control, Emotional Spiritual Quotient, Komitmen Organisasi,

Konsultan aktif menggali informasi mengenai perkembangan proyek CCDP-IFAD di Kabupaten Yapen, khususnya perkembangan seputar kelompok masyarakat (pokmas) dan

Peserta didik dapat menyimpulkan bagaimana kebiasaan belajar yang baik di masa Pandemi Covid-19 secara cermat usai mengikuti layanan klasikal daring ini.. Peserta didik dapat

Republik Indonesia, walaupun melakukan aksesi terhadap Konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa tentang Pemberantasan Peredaran Gelap Narkotika dan Psikotropika, 1988 tidak berarti

Marah & mempertanyakan rahasia apa lagi yang masih disembunyikan YU Initiating : Sering bertemu Y, yang merupakan tetangga di tempat tinggalnya & akhirnya