• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN PERKEMBANGAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "LAPORAN PERKEMBANGAN"

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN PERKEMBANGAN KEGIATAN KONSULTAN Page 1 of 25

LAPORAN PERKEMBANGAN

IMPLEMENTASI KEGIATAN KONSULTAN PROYEK CCDP-IFAD

YASSER AHMED :

KONSULTAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN PENGELOLAAN SUMBERDAYA KAB. YAPEN

(2)

LAPORAN PERKEMBANGAN KEGIATAN KONSULTAN Page 2 of 25 1. SITUASI ANALISIS (1-2 halaman)

Konsultan pemberdayaan untuk Kabupaten Yapen secara resmi bergabung pada Tanggal 26 September 2013. Konsultan pemberdayaan mulai terlibat dalam proyek CCDP-IFAD sejak acara/kegiatan bimbingan teknik konsultan pemberdayaan dan pemasaran di Hotel Ibis Arcadia Jakarta pada tanggal 26-29 september 2013. Bimbingan ini untuk mempersiapkan konsultan dalam mengakselerasikan kegiatan di masing-masing kabupaten kota. Bimbingan teknis berikutnya yaitu Monev Support Training terlaksana dalam rangka peningkatan pemahaman dan kapasitas di bidang monitoring dan evaluasi, khususnya bidang RIMS survey, Annual Outcome dan Market Survey.

Bila dibandingkan dengan kabupaten/kota lainnya, pengangkatan konsultan pemberdayaan untuk Kabupaten Yapen tergolong terlambat. Konsultan pemberdayaan berangkat ke Yapen pada Tanggal 23 Oktober 2013, kemudian langsung melakukan komunikasi dan koordinasi dengan Satker PIU, konsultan pemasaran, TPD dan penyuluh masing-masing kampung target 2013. Konsultan aktif menggali informasi mengenai perkembangan proyek CCDP-IFAD di Kabupaten Yapen, khususnya perkembangan seputar kelompok masyarakat (pokmas) dan kegiatan-kegiatan yang telah dilakukan oleh PIU. Bentuk strategi koordinasi dan komunikasi dengan tim adalah berupa pertemuan langsung di kantor PIU, kadang kala konsultan berkunjung ke rumah tim, serta selalu komunikasi via telepon. Pada saat konsultan pemberdayaan bergabung, pokmas di masing-masing kampung target 2013 telah terbentuk dan disahkan melalui SK pengukuhan kelompok. Namun penyaluran dana BLM saat itu belum terlaksana, sehingga konsultan bekerjasama dengan TPD dan penyuluh untuk melengkapi segala berkas-berkas administrasi agar penyaluran dana BLM segera diwujudkan.

Target awal konsultan pemberdayaan setelah tiba di Kubu Raya adalah:

1. Penguasaan kondisi wilayah kampung target CCDP-IFAD, terutama letak geografis dan aksesibilitas.

2. Membuat deskripsi mengenai gambaran umum kampung target 2013. Informasi mengenai gambaran umum kampung target 2013 di Kabupaten Kubu Raya telah rampung dan telah dikirimkan ke Konsultan PMO.

(3)

LAPORAN PERKEMBANGAN KEGIATAN KONSULTAN Page 3 of 25 3. Membuat rekapitulasi perkembangan pokmas. Rekapitulasi mengenai pokmas

kampung target 2013 telah rampung dan telah dikirimkan ke Konsultan PMO.

4. Percepatan akselerasi penyaluran dana BLM dan pembangunan pondok informasi. Saat ini dana BLM pokmas untuk masing-masing kampung target 2013 telah dicairkan melalui Bank Mandiri Serui.

5. Pelaksanaan survei RIMS, dan pendampingan tim universitas untuk kegiatan Annual Outcome Survey. Survei RIMS di Kampung Serui Jaya, Serui laut, Banawa dan 2 kampung control yaitu kampung Ambai dan kampung Meredei yang telah selesai dilaksanakan dan telah dikirimkan ke sekretariat CCDP-IFAD Jakarta.

6. Menggali informasi mengenai implementasi kegiatan-kegiatan yang belum terlaksana.

7. Melakukan koordinasi dengan PIU untuk perencanaan pelaksanaan kegiatan-kegiatan yang belum terlaksana.

CCDP-IFAD bekerjasama dengan Pemerintah Indonesia, khususnya KKP memiliki kebijakan dan misi yang sama dengan program IFAD, yaitu untuk pengentasan kemiskinan, penyerapan tenaga kerja, pertumbuhan ekonomi, dan pembangunan yang berkelanjutan. Untuk mencapai tujuan tersebut, KKP dan IFAD telah merancang beberapa program kerja, seperti: sosialisasi kampung target, penilaian kampung berbasis masyarakat, pelatihan pokmas, inventory sumberdaya pesisir, pelatihan co-management group, pembangunan pondok informasi, detailed village co-management plan, workshop coastal marine resources management, fasilitasi P3MP, pelatihan sistem monev, penyaluran dana BLM, pelatihan pemasaran, pengembangan jaringan pasar, baseline RIMS, annual outcome survey, market study, gender study, dan village profiling.

Pencapaian implementasi proyek CCDP-IFAD di Kabupaten Yapen cukup tinggi, dengan persentase serapan dana sebesar 82% (30 November 2013). Besarnya persentase serapan dana tersebut disebabkan oleh penyaluran BLM, infrastruktur dan pondok informasi yang dananya cukup besar. Pergerakan implementasi kegiatan di Kabupaten Yapen cukup lambat karena disebabkan oleh beberapa faktor. Salah satu faktor utama adalah belum disiplin pada time management yang telah disepakati serta pengurusan keuangan di tingkat PIU, dan keterlambatan pengangkatan konsultan pemberdayaan. Jika

(4)

LAPORAN PERKEMBANGAN KEGIATAN KONSULTAN Page 4 of 25 dibandingkan dengan pencapaian implementasi kegiatan-kegiatan kabupaten/kota lainnya, implementasi kegiatan di Kabupaten Yapen cukup baik. Namun demikian, Konsultan, PIU, TPD dan penyuluh masih memiliki optimisme untuk dapat menyelesaikan proyek ini sesuai dengan target yang telah ditentukan. Secara teknis, kendala dan tantangan yang dihadapi dalam mengimplementasikan kegiatan di lapangan adalah kondisi geografis antar kampung yang berjauhan, aksesibilitas yang relatif sulit, keterbatasan signal seluler untuk komunikasi. Solusi terbaik untuk mengatasi permasalahan tersebut adalah melakukan perencanaan kerja yang sangat matang dan team work yang solid, sehingga program kerja dapat terlaksana dengan lancar. Pencapaian implementasi proyek CCDP-IFAD di Kabupaten Yapen disajikan pada Tabel 1.

(5)

LAPORAN PERKEMBANGAN KEGIATAN KONSULTAN Page 5 of 25 Tabel 1. Kegiatan-kegiatan yang dilakukan di Kab Yapen

(6)

LAPORAN PERKEMBANGAN KEGIATAN KONSULTAN Page 6 of 25 No Kegiatan Telah dilakukan Belum dilakukan Pencapaian Belum tercapai Target realisasi

1 Pembentukan layanan fasilitator √ 100%

2 Pertemuan Kampung (Perencanaan,

Pengawasan dan Evaluasi);

√ 100%

3 Sosialisasi Kampung √ 100%

4 Pelatihan dan Peningkatan Kapasitas POKMAS √ 100%

5 Pembentukan dan Pelatihan Co-Management √ 100%

6 Persiapan Detailed Village Coastal Marine Co-Management Plans

√ Sebelum 15 Desember

2013

7 Fasilitasi P3MP √

8 Penilaian Kampung Berbasis Masyarakat √ Sebelum 15 Desember

2013 9 Penyusunan dan Pelatihan Sistem Monitoring

Sumber Daya Pesisir

√ 100% Sebelum 15 Desember

2013

10 Pelatihan Market Awareness √ 3 kampung 6

kampung 11 Pencairan dana BLM, Infrastruktur dan

Pembangunan Pondok Informasi

√ 100%

12 Inventory sumberdaya pesisir berbasis masyarakat

√ 100%

13 Pengembangan alternative income generating & jaringan pemasaran

√ Sebelum 15 Desember

2013

14 Sekretariat CCDP IFAD √ 100%

15 Sinkronisasi perencanaan dan koordinasi √ 100%

16 Pertemuan tim teknis √ 100%

17 Workshop Coastal Marine Resource Co-Management

√ Sebelum 15 Desember

(7)
(8)

LAPORAN PERKEMBANGAN KEGIATAN KONSULTAN Page 8 of 25 Kabupaten Yapen telah melakukan 12 kegiatan dari total 17 kegiatan, jadi ada 5 kegiatan yang belum terealisasi. Salah satu kegiatan yaitu market awareness telah dilakukan namun baru dilakukan di 3 kampung sehingga sisa 6 kampung yang belum dilakukan. Total dana anggaran kegiatan CCDP IFAD di Kabupaten Yapen adalah Rp 3.094.365.000 dan pada tanggal 30 November 2013 telah terserap dana Rp 2.552.165.250 atau sekitar 82%. Untuk 5 kegiatan yang belum terselesaikan akan dirampungkan sebelum tanggal 15 Desember 2013 sehingga diharapkan target penyerapan dana seluruh kegiatan mencapai 99%.

2. PERKEMBANGAN DAN IMPLEMENTASI KEGIATAN CCDP-IFAD KAB/KOTA 2.1. PEMBENTUKAN KELOMPOK MASYARAKAT

Tim CCDP-IFAD melakukan sosialisasi dan pertemuan Kampung yang melibatkan masyarakat dan beberapa perangkat kampung sehingga masyarakat termotivasi untuk membentuk suatu kelompok usaha yang bergerak bidang perikanan, seperti nelayan tangkap, budidaya/tambak, dan pengolahan hasil perikanan. Januari-Maret 2012 dibentuklah kelompok nelayan dengan jumlah anggota sekitar 10 orang yang terdiri dari ketua kelompok, sekretaris kelompok, bendahara kelompok dan anggota kelompok. Kelompok dibentuk berdasarkan keinginan langsung dari masyarakat dan sesuai dengan kebutuhan.

Seiring berjalannya waktu awal Tahun 2013 proyek CCDP-IFAD mendapatkan titik terang dimana perencanaan yang sudah dilakukan dapat diterima dan di realisaikan oleh pihak Pusat, sehingga Februari 2013 proyek CCDP-IFAD benar-benar masuk di Kabupaten Yapen, kampung target tahap pertama dilakukan pada 3 kampung dengan kecamatan yang berbeda-beda: Kampung Serui Jaya, Serui Laut dan Banawa.

Awal Maret 2013 PIU merekrut 3 orang TPD yang ditempatkan pada masing-masing kampung, TPD bertugas penuh waktu dalam tiga minggu di lapangan dan satu minggu di kantor PIU untuk menyelesaikan laporan bulanan. Setelah diterimanya TPD sebagai tenaga pendamping dengan SK yang ditentukan oleh pihak PIU, TPD langsung

(9)

LAPORAN PERKEMBANGAN KEGIATAN KONSULTAN Page 9 of 25 mempersiapkan diri untuk terjun ke lapangan. Hal mendasar yang TPD lakukan pada saat pertama dilokasi adalah melaporkan kegiatan ini kepada Kepala Kampung setempat sekaligus mensosialisasikan bahwa kegiatan CCDP-IFAD sudah mulai berjalan dan melakukan pembentukan Kelompok Kerja Kampung (VWG) dengan penyuluh, bapak kepala kampung dan beberapa masyarakat setempat.

Seiring berjalannya waktu pada bulan-bulan selanjutnya TPD melakukan identifikasi kelompok, dimana kelompok yang ada sudah di bentuk sejak tahun 2012 dengan jumlah anggota kelompok sebanyak 10 orang sehingga TPD dan penyuluh mengajak anggota kelompok tersebut untuk melakukan revisi dimana jumlah kelompok yang di bentuk dan didaftarkan hanya berjumlah 10 orang. Proses identifikasi tersebut sekaligus merupakan tahap seleksi untuk menentukan kelompok mana dan siapa yang akan masuk ke dalam penerima BLM proyek CCDP – IFAD.

Seleksi dilakukan pada pertengahan tahun dimana terdapat 8 kelompok nelayan yang diusulkan yaitu empat kelompok nelayan dan dua kelompok pengolahan hasil perikanan. Ditambah dengan perombakan kelompok yang belum mendapatkan bantuan sehingga di bentuk kelompok prasarana dan kelompok pengelola sumberdaya pesisir yang juga merupakan kelompok yang mendapatkan BLM sehingga jumlah kelompok yang ada di tiga kampung berjumlah 6 kelompok usaha tangkap, 1 kelompok usaha tabungan dan 1 kelompok pembangunanan sarana dan prasarana.

Setelah seleksi kelompok dilakukan, selanjutnya adalah melakukan verifikasi ulang dengan melengkapi berkas, seperti foto copy KTP para anggota. Pokmas tersebut kemudian diarahkan untuk mempersiapkan proposal pengajuan bantuan, sesuai dengan dinginkan oleh kelompok dalam membantu menunjang pengembangan kegiatan usaha dan kemajuan peningkatan penghasilan para anggota kelompok. Pembuatan proposal dilakukan bersama-sama dengan anggota kelompok sehingga proposal yang ajukan berdasarkan atas kemauan dan keinginan para anggota kelompok yang di setujui oleh ketua kelompok.

(10)

LAPORAN PERKEMBANGAN KEGIATAN KONSULTAN Page 10 of 25 Setelah proposal kelompok disetujui dan ditandatangani oleh ketua kelompok dan penyuluh maupun TPD proposal kelompok diajukan ke sekretariat PIU untuk di verifikasi kebutuhan yang diusulkan. Setelah diterima kelompok pun dikeluarkan SK sebagai penerima BLM, selanjutkan masing-masing kelompok dibuatkan rekening bank.

2.2 FOCUS GROUP DISCUSSION UNTUK ANNUAL INCOME DAN MARKET SURVEY

Menunggu laporan dari tim AOS Institut Pertanian Bogor (IPB).

2.3 SOSIALISASI DI 6 KAMPUNG

Sosialisasi dilakukan di 3 desa di Distrik Yapen Selatan dan 3 desa di Distrik Teluk Ampimoi. Pada kegiatan ini dilakukan dengan mensosialisasikan kegiatan CCDP-IFAD di desa-desa tersebut dan diharapkan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pendapatan masyarakat nelayan. Hal ini perlu adanya dukungan dari masyarakat agar kegiatan ini tepat sasaran dan bekerja secara efektif.

2.4. PERTEMUAN DI 9 KAMPUNG

Pertemuan desa yang dilakukan di 9 kampung untuk mencari informasi kegiatan yang terkait dengan kebutuhan masing-masing kampung untuk meningkatkan pendapatan masyarakat nelayan. Hal ini dilakukan untuk kegiatan yang dilakukan dari masyarakat dan untuk masyarakat. Pola ini dikembangkan agar kegiatan ini terarah sesuai dengan kebutuhan masyarakat di lapangan. Kegiatan pertemuan desa diharapkan juga dapat mempertemukan PIU, konsultan dan TPD untuk dapat membantu memecahkan masalah yang timbul di masyarakat.

2.5. PELATIHAN KELOMPOK MASYARAKAT DI 9 KAMPUNG

Melakukan kegiatan pelatihan bagi kelompok masyarakat dengan melibatkan seluruh kelompok masyarakat yang terlibat dalam kegiatan ini. Pelatihan untuk kelompok penangkapan dimaksudkan agar masing-masing kelompok dapat dilatih untuk selalu menjaga kelestarian alam sehingga daya dukung penangkapan di alam

(11)

LAPORAN PERKEMBANGAN KEGIATAN KONSULTAN Page 11 of 25 dapat tercukupi. Kegiatan ini juga dilatih agar nelayan menjaga DPL (daerah perlindungan laut) agar tetap terjaga fungsinya sebagai tempat berkembang biak.

2.6 KEGIATAN INVENTORY SUMBERDAYA

Kegiatan inventory sumberdaya dilakukan dengan mengiventarisir sumberdaya yang ada di kelompok masyarakat nelayan dengan menginterview kelompok masyarakat dalam melihat potensi sumberdaya yang ada di masing-masing kelompok. Hal ini untuk melihat sumberdaya dan daya dukung terhadap potensi yang ada di kelompok masyarakat. Data inventory ini akan mendukung peluang potensi sumberdaya yang dapat dimanfaatkan. Kegiatan ini melibatkan PIU, konsultan, TPD dan kelompok masyakat.

2.7. PELATIHAN CO-MANAGEMEN GROUP DI 9 KAMPUNG

Pelatihan yang ditujukan pada kelompok masyarakat dengan melakukan pengelolaan sumberdaya serta memperkuat kelompok dalam mengelola sumberdaya yang ada. Hal ini dilakukan dengan output untuk melatih kelompok dalam mengelola sumberdaya yang dimiliki oleh masing-masing kelompok.

2.8. FASILITASI KEGIATAN P3MP 1 KALI

Fasilitasi ini dilakukan dengan mewadahi pemberdayaan serta pelayanan social dan budaya masyarakat pesisir yang mampu memfasilitasi dan menggerakkan masyarakat pesisir untuk berperan serta aktif terutama dalam mendukung program CCD IFAD dan dalam mendukung terlaksananya pembangunan SDKP yang berkelanjutan. Hal ini dengan membentuk kepengurusan P3MP di Kab Yapen yang ditunjuk berdasarkan musyawarah yaitu bapak Ebson sembai. Diharapkan P3MP ini juga dapat melanjutkan kinerja kegiatan CCDP IFAD secara berkelanjutan.

(12)

LAPORAN PERKEMBANGAN KEGIATAN KONSULTAN Page 12 of 25 2.9. PELATIHAN PEMASARAN

Pelatihan pemasaran atau market awareness dengan melakukan kunjungan lapangan serta melibatkan masyarakat dalam memasarkan hasil produk penangkapan dan menawarkan solusi untuk dapat memberikan langsung ke pasar agar harga dapat ditentukan oleh nelayan. Hal ini dihindari agar para tengkulak tidak dapat menentukan harga tangkapan yang dihasilkan oleh nelayan. Selain itu ketika ada jumlah penangkapan yang meningkat maka perlu ada pengolahan ikan asap agar dapat bertahan lama dan masih dapat dikonsumsi. Penyadaran pasar penting untuk memberikan inisiatif harga terhadap kondisi pasar.

2.10. SINKRONISASI PERENCANAAN

Sinkronisasi perencanaan dilakukan oleh PIU dan bekerjasama dengan PMO serta melibatkan konsultan, TPD dan stake holder terkait dalam kegiatan CCDP IFAD. Sinkronisasi dilakukan agar pemahaman tentang kegiatan CCDP IFAD dapat berjalan lancar dan sesuai dengan criteria yang dibutuhkan oleh masyarakat nelayan.

2.11. PENJELASAN DAN MONITORING STATUS PENCAIRAN BLM

Bantuan Langsung Masyarakat atau BLM merupakan dana bantuan sosial yang diberikan kepada kelompok masyarakat/pokmas. BLM disalurkan melalui rekening bank masing-masing pokmas dalam bentuk bantuan pengembangan usaha kelautan dan perikanan serta bantuan sarana dan prasarana pesisir. Dana BLM adalah dana publik yang diberikan sebagai bantuan sosial dari pemerintah kepada masyarakat dengan maksud bahwa penggunaan dana BLM hanya dapat dimanfaatkan bagi kepentingan perbaikan kesejahteraan masyarakat. Sebagai dana yang berasal dari pinjaman hutang luar negeri dan harus dibayar kembali oleh seluruh rakyat Indonesia. Pada satu sisi hal ini berarti bahwa seluruh pihak berhak memperoleh informasi tentang status keberadaan dan pemanfaatan dana tersebut, dan pada sisi lain

(13)

LAPORAN PERKEMBANGAN KEGIATAN KONSULTAN Page 13 of 25 masyarakat yang dipercaya mengelola dana tersebut juga harus menjunjung tinggi transparansi dan akuntabilitas, terutama kepada pemerintah, termasuk pemerintah kota/kabupaten. Kegiatan pencairan BLM di Kabupaten Yapen diserahkan langsung secara simbolis oleh Bupati Kabupaten Yapen (Bpk Tony Tesar) dan diliput juga oleh media TVRI Papua dan RRI Serui.

Dana BLM harus dimanfaatkan bagi kepentingan perbaikan kesejahteraan masyarakat miskin setempat. Tujuan penyaluran dana BLM, antara lain: (1) Membuka akses masyarakat miskin ke sumber dana yang dapat dipergunakan untuk menanggulangi persoalan kemiskinan di wilayahnya; (2) Menumbuhkembangkan proses pembelajaran bagi masyarakat khususnya masyarakat miskin melalui kegiatan‐kegiatan sesuai komponen kegiatan CCDP-IFAD; (3) Tumbuhnya rasa kebersamaan di masyarakat kampung; (4) Tumbuhnya rasa kepemilikan yang besar terhadap program melalui kegiatan‐kegiatan yang dilaksanakannya serta membangkitkan potensi swadaya masyarakat baik berupa materi, tenaga maupun pikiran.

Pencairan tahap pertama dana BLM di Kabupaten Yapen telah dilakukan pada tanggal 20 November 2013. Dana BLM tersebut diambil langsung oleh masing-masing pokmas melalui ketua dan bendahara kelompok dari bank. Saat ini TPD, Penyuluh, PIU, dan Konsultan bekerjasama dalam pengawalan pemakaian dana yang telah dicairkan. Secara ringkas tahapan-tahapan penyaluran dana BLM di Kabupaten Yapen, adalah sebagai berikut:

Tahap 1: Pembentukan dan pengesahan pokmas penerima BLM.

Tahap 2: Masing-masing pokmas mengusulkan proposal rencana usaha bersama, yang

selanjutnya akan diseleksi dan diverifikasi, kemudian penetapan proposal.

Tahap 3: Penandatanganan berita acara serah terima barang antara PIU dan pokmas. Tahap 4: Pembukaan rekening bank masing-masing pokmas. Mitra kerja yang dirangkul

(14)

LAPORAN PERKEMBANGAN KEGIATAN KONSULTAN Page 14 of 25 Tahap 5: Masing-masing pokmas mengajukan usulan pencairan dana BLM tahap

pertama. Untuk pokmas Kabuten Yapen, secara umum pencairan tahap pertama dana BLM sebesar 50% dari pagu rencana anggaran biaya.

Tahap 6: Pengambilan dana BLM dari bank mandiri.

Tabel 01. Status Pencapaian/pencairan BLM

No Kampung/Kecamatan Kelompok Status Pencairan (%) Catatan Status 1 Serui Jaya 1. Gaban 100% Rp 26.000.000 2. Camar 100% Rp 26.000.000 3. Lumba-lumba 100% Rp 26.000.000 4. Rajawali 100% Rp 26.000.000 5. Fiserei 100% Rp 26.000.000 6. Albaros 100% Rp 26.000.000 7. Padaelo 100% Rp 26.000.000 2 Serui Laut 1. Siriwini 100% Rp 26.000.000 2. Wiwoi 100% Rp 26.000.000 3. Baitani 100% Rp 26.000.000 4. Andani 100% Rp 26.000.000 5. Cempaka 100% Rp 26.000.000 6. Yamari 100% Rp 26.000.000 7. Yarmah 100% Rp 26.000.000 3 Banawa 1. Aremin 100% Rp 26.000.000 2. Perspem 100% Rp 26.000.000 3. Sanesoi 100% Rp 26.000.000 4. Towawei 100% Rp 26.000.000 5. Adisore 100% Rp 26.000.000 6. Mansbur 100% Rp 26.000.000 7. Rawaido 100% Rp 26.000.000

2.12. IDENTIFIKASI POLA DISTRIBUSI PEMASARAN HASIL PERIKANAN

Pola distribusi pemasaran hasil perikanan yang akan lebih efektif digunakan adalah para nelayan langsung memasarkan hasil perikanan ke pasar agar harga pasar dapat ditentukan oleh para nelayan dan pada bulan-bulan tertentu ada kelebihan hasil perikanan maka dapat langsunng didistribusikan ke Surabaya melalui kapal laut dengan dibungkus menggunakan stereofoam

(15)

LAPORAN PERKEMBANGAN KEGIATAN KONSULTAN Page 15 of 25 2.13. STATUS DAN PEMBANGUNAN PONDOK INFORMASI

Status pembangunan pondok informasi pada tanggal 30 November 2013 telah selesai dikerjakan hingga 90% di desa Serui Laut, 70% di desa Banawa, 90% di desa Serui Jaya telah rampung. Dana pondok informasi dikeluarkan bertahap, tahap pertama dikeluarkan 50% dan sisanya 50% akan dikeluarkan jika pembangunan telah rampung mencapai 80%-90%.

2.14. FASILITASI TIM SURVEY ANNUAL INCOME DAN MARKET SURVEY

PIU, Konsultan dan TPD berkoordinasi untuk memfasilitasi tim IPB melakukan survey annual outcome dan market survey selama 5 hari di Kab Yapen. Tim dari IPB berkoordinasi untuk melakukan survey di 3 desa sasaran dan 2 desa control yang tidak menerima bantuan CCDP IFAD.

2.15. FASILITASI KEGIATAN SURVEY RIMS

Pada kegiatan RIMS, konsultan melakukan survey dan interview di 2 desa sasaran yang diambil secara acak. Survey ini konsultan yang difasilitasi oleh TPD berkoordinasi melakukan RIMS di beberapa kelompok masyarakat yang diambil secara acak. Koordinasi ini dilakukan agar RIMS survey dapat terlaksana dengan baik. Kegiatan RIMS survey dilakukan di desa Serui Laut dan desa Serui Jaya.

(16)

LAPORAN PERKEMBANGAN KEGIATAN KONSULTAN Page 16 of 25 3. STATUS KELOMPOK MASYARAKAT

3.1. KELOMPOK KERJA DESA (VWG)

Kelompok kerja desa (VWG) yang telah terbentuk masih 3 kelompok, yaitu masing-masing satu kelompok di desa target 2013. Kelompok VWG sangat berperan penting untuk membantu TPD dan penyuluh waktu di lapangan. Gambaran singkat mengenai kelompok VWG di Kabupaten Yapen, adalah sebagai berikut:

 Anggota kelompok VWG Kampung Serui Jaya ada 5 orang (3 orang laki-laki dan 2 orang perempuan).

 Anggota kelompok VWG Kampung Serui Laut ada 5 orang (3 orang laki-laki dan 2 orang perempuan).

 Anggota kelompok VWG Kampung Banawa ada 5 orang (4 orang laki-laki dan 1 orang perempuan).

 Status kelompok telah dikukuhkan melalui SK.

 Memfasilitasi pembentukan kelompok pengelolaan sumberdaya pesisir

 membantu kelompok infrastruktur untuk merancang design dan proposal pembanguan pondok informasi.

 Mengkoordinasi kegiatan-kegiatan CCDP-IFAD.  Mengawas dan mengontrol pokmas.

3.2. KELOMPOK USAHA (ENTERPRISES)

Kelompok usaha di Kabupaten Yapen terdiri dari perikanan tangkap, pengolahan produk perikanan, terumbu karang dan budidaya. Secara umum, kelompok usaha perikanan tangkap mengajukan usulan pengadaan armada tangkap dan alat tangkap. Sedangkan kelompok pengolahan mengajukan bantuan berupa alat pengolahan perikanan. Pada kelompok terumbu karang mengajukan bantuan untuk membuat daerah perlindungan laut (DPL) agar ekosistem terumbu karang dapat terjaga. Kelompok budidaya adalah berupa bahan-bahan pendukung budidaya KJA yaitu drum plastic.

(17)

LAPORAN PERKEMBANGAN KEGIATAN KONSULTAN Page 17 of 25 3.3. KELOMPOK PENGELOLA SUMBERDAYA PESISIR

Kelompok sumberdaya pesisir yang telah terbentuk masih 1 kelompok, yaitu di kampong serui laut mengingat kampong serui laut memiliki kerusakan cukup parah dalam pengelolaan terumbu karang sebagai bahan kapur siri untuk dikonsumsi masyarakat. Oleh Karena kebutuhan akan kelompok pengelola sumberdaya pesisir hanya berada di serui laut. Pada prinsipnya kelompok ini sekaligus merangkap sebagai kelompok usaha. Keputusan mengenai kelompok SDA merangkap sebagai kelompok usaha adalah berdasarkan asumsi bahwa kelompok yang dibentuk akan mendapatkan keuntungan langsung dari bantuan dana yang disalurkan. Transplantasi terumbu karang yang mengambil dari alam dan ditransplantasi ke dalam laut.

Teknis kerja kelompok pengelola sumberdaya pesisir adalah melakukan pengamatan, dan transplantasi karang sembari melakukan aktivitas sehari-hari sebagai nelayan. Fakta bahwa anggota masing-masing kelompok SDA (Kampung Serui Laut) melakukan pengambilan karang sebagai kapur untuk konsumsi masyarakat setempat dan menjadikan ini sebagai kegiatan mata pencaharian. Oleh sebab itu, kelompok pengelola sumberdaya inilah yang paling tahu tentang kondisi ekosistem terumbu karang di wilayah tersebut.

Dalam Gambaran singkat mengenai kelompok infrastruktur di Kabupaten Yapen, adalah sebagai berikut:

 Anggota kelompok berserta ketua sebanyak 10 orang, semuanya laki-laki.  Status kelompok telah dikukuhkan melalui SK.

 Rekening bank kelompok telah ada.

 Dana yang masuk ke dalam rekening bank sudah diproses.

 Kegiatan yang akan dilakukan dalam waktu dekat adalah melakukan pengarahan dan pelatihan untuk menitoring dan rehabilitasi ekosistem mangrove.

(18)

LAPORAN PERKEMBANGAN KEGIATAN KONSULTAN Page 18 of 25 3.4. KELOMPOK INFRASTRUKTUR

Kelompok infrastruktur yang telah terbentuk masih 3 kelompok, yaitu masing-masing satu kelompok di desa target 2013. Gambaran singkat mengenai kelompok infrastruktur di Kabupaten Yapen, adalah sebagai berikut:

 Anggota kelompok berserta ketua sebanyak 10 orang, semuanya laki-laki kecuali desa serui laut ada 1 perempuan.

 Status kelompok telah dikukuhkan melalui SK.  Rekening bank kelompok telah ada.

 Dana kelompok telah dicairkan.

 Kegiatan yang sedang dilakukan telah dalam tahap penyelesaian pondok informasi dan infrastruktur.

3.5. KELOMPOK TABUNGAN

Tabel 02. Daftar Status Kelompok Masyarakat (USAHA) di 3 kampung

I. Kelurahan/Kampung Serui Jaya

No Nama kelompok Jumlah anggota Proposal Usaha darimasyarakat

Total Laki-laki Perempuan Jenis Usaha Kelompok

1. Kelompok Gaban 10 6 4

Pengolahan ikan asin dan ikan asap

2. Kelompok Camar 10 7 3 Penangkapan

3. Kelompok lumba-lumba 10 8 2 Penangkapan

4. Kelompok Rajawali 10 8 2 Penangkapan

5. Kelompok Fiserei 10 8 2 Penangkapan

6. Kelompok Albaros 10 9 1 Penangkapan

7. Kelompok Padaela 10 8 2 Penangkapan

II. Kelurahan/Kampung Serui Laut

No Namakelompok Jumlah anggota Proposal Usaha darimasyarakat

Total Laki-laki Perempuan Jenis Usaha Kelompok

1. Kelompok Siriwini 10 8 2 Terumbu karang

2. Kelompok Wiwoi 10 9 1 Penangkapan

3. Kelompok Baitani 10 8 2 Penangkapan

4. Kelompok Andani 10 9 1 Budidaya (KJA)

5. Kelompok Cempaka 10 8 2 Penangkapan

(19)

LAPORAN PERKEMBANGAN KEGIATAN KONSULTAN Page 19 of 25

7 Kelompok Yarmah 10 8 2 Penangkapan

I. Kelurahan/Kampung Banawa

No Namakelompok Jumlah anggota Proposal Usaha darimasyarakat

Total Laki-laki Perempuan Jenis Usaha Kelompok

1. Kelompok Aremin 10 9 1 Penangkapan

2. Kelompok Perspem 10 9 1 Penangkapan

3. Kelompok Sanesoi 10 10 - Penangkapan

4. Kelompok Towawei 10 10 - Penangkapan

5. Kelompok Adisore 10 10 - Penangkapan

6. Kelompok Mansbur 10 1 9 Tabungan

7. Kelompok Rawaido 10 9 1 Penangkapan

Tabel 03. Daftar Status Kelompok Masyarakat (iNFRASTRUKTUR) di 3 Kampung/Kelurahan

No Jumlah anggota Proposal yang diajukan

KELOMPOK INFRASTRUKTUR

KAMPUNG Total Laki-laki Perempuan JenisUsaha infrastruktur

1. Kampung Serui Jaya 10 10 -

Pondok informasi dan jalan gang

2. Kampung Serui Laut 10 8 2

Jalan setapak dan pondok informasi

3. Kampung Banawa 10 10 -

Jalan setapak dan pondok informasi

Tabel 04. Daftar Status Kelompok Masyarakat (VWG) di 3 Kampung/Kelurahan

No

NAMA KELOMPOK VWG

Jumlah

Kegiatan Yang telahdilakukan

Total Laki-laki Perempuan

1. Kampung Serui Jaya 5 3 2  Memfasilitasi pembentukan

kelompok pengelolaan sumberdaya pesisir

 membantu kelompok infrastruktur untuk merancang design dan proposal pembanguan pondok informasi

 Mengkoordinasi kegiatan-kegiatan CCDP-IFAD

Mengawas dan mengontrol pokmas dalam penggunaan dana BLM

2. Kampung Serui Laut 5 3 2

(20)

LAPORAN PERKEMBANGAN KEGIATAN KONSULTAN Page 20 of 25

Tabel 05. Daftar Status Kelompok Masyarakat (PENGELOLA SUMBERDAYA PESISIR) di 1 Kampung/Kelurahan

No

NAMA KELOMPOK PENGELOLA SUMBERDAYA

Jumlah anggota Proposal yang

diajukanuntukaktifitaspengelola SD

Total Laki-laki Perempuan

1. Kampung Serui Laut 10 8 2 Pengelolaan terumbu karang

3. PENGEMBANGAN KAPASITAS / PELATIHAN / WORKSHOP

Pada bagian ini diharapkan menggambarkan daftar singkat aktifitas pengembangan kapasitas, workshop dan training yang secara formal diikuti/dilakukan ditingkat PIU.

(21)

LAPORAN PERKEMBANGAN KEGIATAN KONSULTAN Page 21 of 25

Tabel 06. Daftar Workshop/Pertemuan/Training

No Judul Pertemuan / Workshop / Training

Lokasi Waktu Target Peserta Peserta yang hadir L P Total 1 Sosialisasi desa

Masing-masing desa (Distrik Yapen selatan dan Teluk Ampimoi ) Oktober 2013 200

2 Pertemuan desa Masing-masing desa (Distrik Yapen selatan dan Teluk Ampimoi ) Oktober 2013 200

3 Pelatihan pokmas Hotel Kelapa dua, Serui Oktober 2013 250 4 P3MP Ged Auditori um KPPN 22 Novemb er 2013

4. PERAN DAN KOORDINASI KELEMBAGAAN

Menggambarkan secara singkat berbagai peran dan kegiatan strategis yang dilakukan oleh berbagai elemen CCDP dalam menunjang implementasi kegiatan-kegiatan secara efektif, termasuk :

Menurut saya bahwa PMO telah berperan dengan baik dalam mendukung dan memfasilitasi implementasi kegiatan-kegiatan CCDP-IFAD. Dimana beberapa langkah-langkah strategis telah dilakukan antara lain: memfasilitasi kegiatan BIMTEK untuk konsultan, memfasilitasi kegiatan monev support training untuk konsultan, merancang petunjuk teknis pelaksanaan, menyusun RKA, menjalin partner kerja dalam bentuk PIU,

(22)

LAPORAN PERKEMBANGAN KEGIATAN KONSULTAN Page 22 of 25 berkoordinasi dengan PIU, memfasilitasi forum diskusi jejaring sosial antara PMO & konsultan, aktif dalam monitoring kinerja PIU & konsultan.

Semua langkah-langkah strategis tersebut dilakukan PMO untuk memudahkan konsultan dan PIU dalam melaksanakan segala kegiatan-kegiatan yang telah ditetapkan.Namun pada kenyataannya konsultan pemberdayaan Kabupaten Kubu Raya kurang mampu mengimbangi kinerja PMO.Konsultan pemberdayaan sangat menyadari lambatnya akselerasi pelaksanaan implementasi kegiatan-kegiatan tersebut.

Permasalahan di Kabupaten Yapen berjalan dengan lancar. Beberapa kegiatan CCDP-IFAD di Yapen cukup cepat dan berkembang. Untuk itu saya sangat mengharapkan koordinasi dari PMO untuk mengejar bebrapa kegiatan yang belum terlaksana.

4.2. PIU KABUPATEN/KOTA

PIU Kab Yapen cukup responsive dalam melakukan kegiatan CCDP IFAD hanya sering terdapat kendala pada bendahara dalam mengurus administrasi keuangan sehingga sering ada keterlambatan kegiatan akibat dan yang belum keluar. Namun target PIU juga searah dengan target yang ingin dicapai oleh PMO sebelum tanggal 15 desember 2013.

4.3. KOMITE PESISIR (DOB)

Tim DOB di Kabupaten Yapen masih belum berfungsi sebagaimana mestinya karena tidak terlibat dalam implementasi kegiatan-kegiatan proyek CCDP-IFAD. Sekretaris DOB Bapak Yusak Wanggai, selalu berkoordinasi dengan PIU Kab Yapen. Setiap kegiatan yang melibatkan stake holder, DOB selalu ikut dilibatkan.

(23)

LAPORAN PERKEMBANGAN KEGIATAN KONSULTAN Page 23 of 25 4.4. TIM PENDAMPING DESA (TPD)/PENYULUH

Peranan TPD/penyuluh dalam proyek CCDP-IFAD sangat penting. Sejauh ini TPD aktif melakukan koordinasi dan komunikasi dengan pokmas terkait dengan perkembangan seputar kelompok dan rencana-rencana ke depan. Saat ini TPD fokus untuk mendampingi dan mengawal penggunaan dana BLM yang telah diterima pokmas. TPD juga rajin melaporkan perkembangan informasi seputar dana BLM kepada PIU dan Konsultan.

4.5. KELOMPOK MASYARAKAT

Sejauh ini kerjasama antara pokmas, TPD, penyuluh, dan Konsultan berjalan dengan baik.Kelompok masyarakat sangat bersahabat untuk menjalin komunikasi dan kerjasama, oleh sebab itu posisi pokmas sebagai subjek kegiatan tidak pernah menjadi penghambat dalam implementasi kegiatan. Anggota pokmas juga selalu rajin untuk menghadiri setiap acara yang dilakukan oleh TPD, PIU, penyuluh, PMO, dan konsultan.

5. FOKUS DAN STRATEGI AKSELERASI HINGGA AKHIR DESEMBER 2013

Bagian ini diharapkan menggambarkan berbagai kegiatan yang belum dilakukan dan tersisa yang perlu menjadi fokus kegiatan hingga Akhir Desember 2013. Diharapkan pula menggambarkan rencana dan strategi untuk mencapainya, sehingga seluruh kegiatan dapat dirampungkan/dioptimalkan pada akhir Desember 2013.

5.1. FOKUS KEGIATAN YANG BELUM DILAKUKAN ;

Ada 5 kegiatan yang belum terlaksana hingga saat ini yaitu Persiapan Detailed Village Coastal Marine Co-Management Plans, Penilaian Desa Berbasis Masyarakat, Workshop Coastal Marine Resource Co-Management, Pengembangan alternative income generating & jaringan pemasaran. Target PIU Kab Yapen dalam rapat terakhir menyikapi sisa dana dan sisa kegiatan yaitu paling lambat sebelum 15 desember 2013.

(24)

LAPORAN PERKEMBANGAN KEGIATAN KONSULTAN Page 24 of 25 5.2. STRATEGI MENGAKSELERASI DAN MENGOPTIMALKAN PROGRAM :

Pemantapan time management yang ketat agar semua kegiatan dapat terlaksana dengan baik dan tentunya dengan kualitas yang baik.

6. GENDER

Belum dilakukan

7. KENDALA DAN TANTANGAN YANG DIHADAPI

Koordinasi antar PIU masih belum optimal dikembangkan sehingga dapat memperlambat akselerasi seluruh kegiatan serta administrasi keuangan yang lamban.

8. REKOMENDASI

Kabupaten Yapen membutuhkan dorongan dan penjadwalan pelaksanaan implementasi kegiatan-kegiatan dari PMO yang disampaikan ke PIU, sesuai dengan target 2013 dan tahun-tahun berikutnya.

8. PEMBELAJARAN

Time management dalam setiap kegiatan sangat penting dioptimalkan agar akselerasi berjalan baik. Hal ini yang dapat mempengaruhi kegiatan yang terlaksana.

9. PENUTUP

Laporan perkembangan proyek CCDP-IFAD Kabupaten Yapen masih sangat banyak kekurangannya, oleh karena itu penulis sangat mengharapkan masukan dan kritik yang sehat untuk penyempurnaan di kemudian hari. Dengan segala hormat penulis mengucapkan terima kasih.

(25)

LAPORAN PERKEMBANGAN KEGIATAN KONSULTAN Page 25 of 25 KONSULTAN PIU CCDP-IFAD

Gambar

Tabel 01. Status Pencapaian/pencairan BLM
Tabel  03.  Daftar  Status  Kelompok  Masyarakat  (iNFRASTRUKTUR)  di  3  Kampung/Kelurahan
Tabel 06. Daftar Workshop/Pertemuan/Training

Referensi

Dokumen terkait

Madrasah yang sejak awal berdiri- nya ingin menjembatani gap antara pesantren sebagai lembaga pendidikan tradisional dan sekolah umum sebagai lembaga pendidikan

FATIMAH Guru Kelas RA RA.. ASHFIYAH

Dengan tunduk pada hukum setempat yang berlaku, saya dengan ini menyetujui agar PT CGS-CIMB Sekuritas Indonesia, perusahaan induknya atau afiliasi-afiliasinya (termasuk

Langkah-langkah yang digunakan dalam brainstorming yaitu membentuk kelompok dan menetapkan pimpinan, menginformasikan aturan-aturan dalam brainstorming, pemimpin kelompok

Karakteristik mekanis bending untuk hibrid komposit dengan variasi susunan laminasi antara serat basalt dan serat karbon (lihat Tabel 6) menunjukkan pengaruh yang

Untuk alasan inilah Anda tidak dapat mengatur kata sandi admin jika kata sandi sistem atau kata sandi hard drive telah diatur. Oleh karena itu, kata sandi admin harus

Faktor-faktor yang memengaruhi perubahan cuaca suatu wilayah adalah .... suhu udara dan arah angin B. kelembaban udara dan waktu C. tekanan udara dan pencahayaan D. angin dan arus

Salah satu masalah yang dihadapi Indonesia yang berkaitan dengan kependudukan adalah tingginya angka kelahiran. Upaya untuk mengatasinya