• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IX PENGGUNAAN STATISTIK DALAM SIMULASI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB IX PENGGUNAAN STATISTIK DALAM SIMULASI"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

BAB IX

PENGGUNAAN STATISTIK DALAM SIMULASI

9.1. Distribusi Kontinu

Distribusi ini memiliki sifat kontinu dimana data yang diamati berjalan secara kesinambungan dan tidak terputus. Maksudnya adalah bahwa data yang diamati tersebut tergantung waktu, seperti kedatangan pelanggan, lama antrian, variasi lama pemesanan pelanggan yang berduarasi mingguan.

Data yang berdistribusi kontinu biasanya dalam bentuk pecahan seperti waktu kedatangan pelanggan atau nasabah di sebuah bank, misalnya orang pertama datang pukul 06.30 kemudian masuk ke pelayanan pukul 06.31 dan pelanggan selesai dilayani oleh server pukul 06.58. misalnya juga data pengamatan yang menyatakan jumlah permintaan pasir di sebuah galangan tiap minggu 2.3 sampai 5.5 truk.

Pengolahan data berdistribusi kontinu tersebut dapat dilakukan dengan menggunakan beberapa cara, diantaranya adalah distribusi normal, distribusi eksponensial, distribusi gamma, distribusi beta, dan masih banyak lagi.

Untuk menduga perilaku data apakah data tersebut berdistribusi kontinu atau bukan (distribusi diskret) maka dalam hal ini akan dibahas distribusi normal dan eksponensial saja karena yang sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari.

a. Pengujian Kolmogorov-Smirnov Normal

Pengujian bertujuan melihat tingkat kesesuaian antara fungsi distribusi hasil pengamatan dengan fungsi distribusi teoritik tertentu dengan menetapkan suatu titik yang menggambarkan perbedaan maksimum keduanya.

1. Statistik Uji

THitung = Maks | F(x) – S(x) |

Dimana :

F(x) : fungsi distribusi kumulatif dari suatu distribusi normal S(x) : fungsi distribusi kumulatif dari suatu distribusi pengamatan 2. Kriteria Penolakan

(2)

Jika nilai THitung ≥ W1- maka H0 ditolak (tabel yang digunakan

Kolmogorov-Smirnov) Langkah pengujian :

a. Menetapkan hipotesis awal dan hipotesis tandingan. Hipotesis : H0 : data mengikuti distribusi normal

H1 : data tidak mengikuti distribusi normal

b. Menghitung statistik uji

Untuk menentukan harga F(x) maka nilai X_ yang menyatakan nilai rata-rata

ditentukan dengan cara : n f x X n i i i

  1 _ .* dimana X = _  = rata-rata

Ditentukan nilai probabilitas untuk masing-masing x, dari normal : Z =    X

Dimana : X : nilai tengah dari kelas pada distribusi frekuensi  : rata-rata (X ) _

 : simpangan baku (SD)

Untuk mencari F(x) menggunakan tabel distribusi normal sesuai nilai Z yang didapat, dan S(x) diperoleh dari frekuensi kumulatif masing-masing nilai x dibagi dengan jumlah sampel.

c. Menetapkan  (taraf signifikasi) d. Menentukan daerah penolakan e. Membuat kesimpulan

f. Membuat interpretasi dari kesimpulan

Contoh :

Studi kasus produksi sarung Betel Terbang tahun 2015 PT. ASEANTEX, pendekatan yang digunakan untuk menduga apakah data hasil pengamatan tersebut berditribusi normal atau tidak.

(3)

b. Distribusi Eksponensial

Banyak masalah simulasi membutuhkan pemecahan dengan menggunakan distribusi eksponensial, khususnya masalah-masalah yang melibatkan suatu rentetan kedatangan dan kepergian seperti simulasi antrian pada bank, pembayaran di supermaket, airport dan lain-lain.

Pengujian Kolmogorov-Smirnov Eksponensial

Pengujian bertujuan melihat tingkat kesesuaian antara fungsi distribusi hasil pengamatan dengan fungsi distribusi teoritik tertentu dengan menetapkan suatu titik yang menggambarkan perbedaan maksimum keduanya.

1. Statistik Uji

THitung = Maks | F(x) – S(x) |

Dimana :

F(x) : fungsi distribusi kumulatif dari suatu distribusi eksponesial S(x) : fungsi distribusi kumulatif dari suatu distribusi pengamatan 2. Kriteria Penolakan

Jika nilai THitung ≥ W1- maka H0 ditolak (tabel yang digunakan

Kolmogorov-Smirnov) Langkah pengujian :

a. Menetapkan hipotesis awal dan hipotesis tandingan. Hipotesis : H0 : data mengikuti distribusi eksponesial

H1 : data tidak mengikuti distribusi eksponesial

b. Menghitung statistik uji

Untuk menentukan harga F(x) maka nilai X (_ ) yang menyatakan nilai

rata-rata ditentukan dengan cara : n f x X n i i i

  1 _ .* dimana X = _  = rata-rata

Ditentukan nilai probabilitas untuk masing-masing x, dari eksponesial :

x e x F   1 ) (

S(x) diperoleh dari frekuensi kumulatif masing-masing nilai x dibagi dengan jumlah sampel.

(4)

c. Menetapkan  (taraf signifikasi) d. Menetukan daerah penolakan e. Membuat kesimpulan

f. Membuat interpretasi dari kesimpulan

Contoh : Studi kasus produksi sarung Betel Terbang tahun 2015 PT. ASEANTEX,

pendekatan yang digunakan untuk menduga apakah data hasil pengamatan tersebut berditribusi eksponensial atau tidak.

9.2. Distribusi Diskrit

Distribusi diskrit digunakan untuk pendekatan terhadap data yang bertipe bukan pecahan (seperti data yang tidak tergantung oleh waktu). Distribusi ini diberlakukan pada data yang pasti dan sifatnya bulat, seperti jumlah kendaraan bermotor yang masuk ruang parkir di suatu tempat pada jam 07.00 – 09.00 setiap hari senin, atau kedatangan nasabah suatu bank pada waktu jam 11.00 – 13.00 tahun 2010 dll, jadi tidak ada nilai yang sifatnya pecahan. Dalam buku Pengantar Statistik oleh Pasaribu menjelaskan bahwa Distribusi Poisson ini mempunyai sample space yang terdiri dari bilangan-bilangan asli dari 0 sampai dengan ∞ (tak terhingga).

Uji Keselarasan Pearson’s

Uji keselarasan Pearson digunakan untuk menguji seberapa tepatkah frekuensi yang teramati (observed frequencies, fo) cocok atau sesuai dengan frekuensi yang

dharapkan (expected frequencies, fe). Untuk uji keselarasan ada dua hal yang penting,

yaitu :

a. Frekuensi yang diharapkan sama (fo = fe)

b. Frekuensi yang diharapkan tidak sama (fo ≠ fe)

Langkah-langkah untuk melakukan pengujian : 1. Menentukan hipotesis

Hipotesis yang disusun adalah hipotesis nol (H0) dan hipotesis alternatif (H1). H0

menyatakan bahwa tidak ada perbedaan antara frekuensi observasi dengan frekuensi harapan dan H1 menyatakan bahwa ada perbedaan antara frekuensi

observasi dengan frekuensi harapan. H0 : fo = fe

(5)

2. Menghitung nilai statistik uji

fe (E) dihitung dengan terlebih dahulu menghitung P(X = x), dimana P(X=x) adalah

probabilitas dari distribusi teoritis yang ditentukan pada hipotesis awal. Banyaknya parameter pada distribusi poisson adalah satu, yaitu µ yang menyatakan nilai rata-rata. Untuk mencari P(X=x) digunakan rumus :

P(X = x) =

!

x e x

Kemudian untuk mencari frekuensi harapan (fe atau E) digunakan rumus:

Ei = P(X = x) * n Dimana : P(X = x) : probabilitas e : 2.71  == _ X : rata-rata

x : nilai tengah atau banyaknya kejadian Ei : Frekuensi ekspektasi

n : jumlah sampel 3. Menentukan taraf nyata dan nilai kritis

Taraf nyata adalah daya toleransi terhadap kemungkinan kesalahan (biasanya 1-10%, untuk bidang yang kritis 1-5%). Distribusi chi-kuadrat memerlukan derajad bebas df = n – k, nilai n adalah kategori atau sampel dan k adalah variabel. Setelah didapat df dan taraf nyata maka dapat dicari nilai kritis Chi-kuadrat dengan menggunakan tabel Chi-kuadrat.

4. Uji statistik chi-kuadrat

Hipotesis yang diuji adalah kesesuaian antara nilai harapan dengan yang teramati.

i i i k i h E E O x 2 1 2

(  )  Dimana :

Xh 2 = Statistik uji chi-kuadrat

Oi = frekuensi observasi (fo)

Ei = frekuensi ekspektasi (fe)

(6)

5. Menentukan daerah keputusan (penolakan)

H0 diterima jika nilai kuadrat hasil perhitungan sama atau lebih kecil dari nilai

chi-kuadrat kritis dan sebaliknya H0 ditolak (H1 diterima)jika chi-kuadrat lebih besar dari

chi-kuadratkritis.

6. Menentukan keputusan (kriteria penolakan)

Contoh : Studi kasus produksi sarung Betel Terbang tahun 2015 PT. ASEANTEX, data

hasil pengamatan yang didapat juga dapat dikategorikan sebagai data diskrit. Dari perilaku data yang di atas berarti distribusi Poisson dapat digunakan apakah data hasil pengamatan tersebut berditribusi Poisson atau bukan.

Penyelesaian :

1. Buat kelas yang terbentuk menjadi urutan nomor dari suatu kejadian yang memiliki frekuensi.

2. Tentukan (masukkan) nilai Oi (frekuensi) yang telah dibuat dari kelas pada

saatpembuatan distribusi frekuensi.

3. Buat Xi, dari satu (1) sebanyak kelas yang terbentuk

4. Kalikan Xi dan Oi

5. Cari nilai P(X=x) dengan rumus poisson

6. Cari nilai Ei, jika nilai Ei yang dihitung mendapatkan angka lebih kecil atau sama

dengan 5 maka tambahkan nilai tersebut dengan nilai yang terdekat, kemudian proses perhitungan diulang.

Tetapi jika terdapat 3 angka yang lebih kecil dari lima (5) dan ketika dijumlahkan masih lebih kecil dari 5, maka tambah lagi dengan yang terdekat (atas atau bawahnya) untuk mendapatkan nilai lebih besar dari 5.

7. Cari nilai Chi-square

Jika Ei seluruhnya lebih besar dari 5 maka pengujian Goodness of Fit Pearson dapat

dilakukan dengan membandingkannya dengan jumlah dari Chi-Square (hitung). 8. Bandingkan nilai Chi-Square(hitung) dengan Chi-Square(tabel)

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini merupakan penelitian deskripif dengan menggunakan pendekatan kualitatif, yaitu bertujuan untuk mengetahui secara mendalam pengalaman para informan

Penyertaan dalam Proses Pengadilan – merupakan tahap dimana ahli forensik menjadi saksi di pengadilan terkait dengan kejahatan yang terjadi.

Sardiman A M ,1990“ Interaksi dan Motivasi belajar mengajar ” Rajawali pers Kakarta..hal.13.. dalam kehidupan sehari-hari. Penerapannya pun akan membantu manusia dalam

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kesesuaian wisata Pantai Tanjung sebagai kawasan ekowisata bahari dan mengetahui daya dukung kawasan terhadap

LAMPIRAN III : Lembar Instrumen Validasi Penelitian Tahap I (Ahli Materi) 183 LAMPIRAN IV : Lembar Instrumen Validasi Penelitian Tahap II(Ahli Materi) 182 LAMPIRAN V :

 Setelah siswa berlatih menjawab pertanyaan, siswa dapat menyampaikan perkiraan informasi dari teks nonfiksi berdasarkan kata-kata kunci yang terdapat pada judul dengan tepat.. 

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui jenis, habitat setiap jenis dan untuk mengetahui ciri- ciri khusus bintang laut kepulauan karimunjawa, Jepara.. Materi dan