• Tidak ada hasil yang ditemukan

Panduan Registrasi Kepabeanan Online Versi 1.0. Importir Eksportir PPJK, dan Pengangkut *)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Panduan Registrasi Kepabeanan Online Versi 1.0. Importir Eksportir PPJK, dan Pengangkut *)"

Copied!
47
0
0

Teks penuh

(1)

1

Panduan Registrasi Kepabeanan Online

Versi 1.0

Importir

Eksportir

PPJK, dan

Pengangkut *)

*) Pengangkut yang wajib memiliki NIK adalah Perusahaan/Agen Pengangkut yang wajib mengajukan RKSP dan Manifest kepada Kantor Pabean

(2)

I. Petunjuk Umum

1. Membuka Portal dan Pendaftaran User

Buka alamat situs web dengan menulis alamat:

http://www.beacukai.go.id/customer/

Pada alamat tersebut akan terlihat tampilan layar sebagai berikut:

2. Mendaftar sebagai user dengan menu

(Bagi anda yang telah memiliki

a) Silahkan mengisi formulir dalam halaman ini dengan benar.

Catatan:

Data identitas user

Data Yang Melakukan Pendaftaran

kewenangan oleh perusahaan untuk melakukan registrasi kepabeanan • Data Username dan Password,

diinginkan

b) Cek sekali lagi ke

Membuka Portal dan Pendaftaran User

Buka alamat situs web dengan menulis alamat:

http://www.beacukai.go.id/customer/

Pada alamat tersebut akan terlihat tampilan layar sebagai berikut:

Mendaftar sebagai user dengan menu

Pendaftaran User Baru

(Bagi anda yang telah memiliki username dan password, langsung lakukan

Silahkan mengisi formulir dalam halaman ini dengan benar.

Catatan:

Data identitas user, diisi data-data perusahaan

ata Yang Melakukan Pendaftaran, diisi data orang yang diberikan kewenangan oleh perusahaan untuk melakukan registrasi kepabeanan Data Username dan Password, diisi username dan password yang diinginkan

Cek sekali lagi kelengkapan dan kebenaran pengisi

SUDAH PUNYA USER ?

Silahkan langsung Sign In ke dalam sistem ini. Gunakan user id dan password yang Anda dapatkan ketika melakukan pendaftaran user !

Sign In

Cek Status Pendaftaran Pendaftaran User Baru Request Kode Aktivasi Recovery Password

Laporkan Permasalahan

2

Pada alamat tersebut akan terlihat tampilan layar sebagai berikut:

Pendaftaran User Baru

:

, langsung lakukan sign in)

Silahkan mengisi formulir dalam halaman ini dengan benar.

diisi data orang yang diberikan kewenangan oleh perusahaan untuk melakukan registrasi kepabeanan

diisi username dan password yang

(3)

3

c) Klik tombol submit,

(aplikasi registrasi kepabeanan akan mengirimkan kode aktivasi ke alamat email yang anda isikan pada formulir pendataran user baru di atas).

d) Buka alamat email anda, dan buka email aktifasi user di alamat

email anda

(

Jika kode aktifasi tidak kunjung terkirim ke alamat email anda setelah ditunggu beberapa lama, gunakan menu Request Kode Aktifasi)

e) Lakukan aktifasi sesuai petunjuk yang terdapat pada email

tersebut.

f) Setelah aktifasi user berhasil, anda dapat melakukan

sign in

untuk

melakukan registrasi, mengubah data registrasi, memantau status

proses registrasi atau fasilitas lain yang disediakan portal ini.

3. Registrasi Baru

1) Klik Menu Registrasi Baru

2) Isi formulir registrasi secara lengkap dan benar

(Sesuai Panduan Pengisian Formulir Registrasi Online)

3)

Submit

jika isian registrasi sudah lengkap dan benar.

4) Setelah isian registrasi terkirim anda akan mendapatkan BPI-RK

(Bukti Pengiriman Isian Registrasi Kepabeanan) di inbox anda.

(Dalam BPI-RK tercantum dokumen-dokumen apa saja yang harus anda siapkan untuk diserahkan kepada tim registrasi)

.

5) Serahkan dokumen kelengkapan registrasi kepabeanan

sebagaimana diminta dalam BPI-RK dalam 10 hari kerja.

Penyerahan dokumen dapat dilakukan dengan:

o

Email dengan alamat: registrasikepabeanan@customs.go.id

o

Fax

: 021-47869462

o

Surat/Langsung

: Registrasi Kepabeanan, Direktorat IKC,

Kantor Pusat DJBC Jalan A. Yani (By

Pass) Jakarta Timur

Setelah menyerahkan dokumen anda akan mendapatkan

TTP-RK (Tanda Terima

4. Mengubah Data Registrasi Kepabeanan

Perubahan data isian registrasi dilakukan karena:

Penolakan pada proses registrasi (sebelum mendapat NIK).

Ubah isian registrasi sesuai rekomendasi petugas registrasi

yang tertera dalam SPP-RK (Surat Pemberitahuan Penolakan

Registrasi Kepabeaan).

Terdapat perubahan data-data registrasi seperti, perubahan

API, NPWP, Alamat, Pergantian Direksi, dsb (setelah

mendapat NIK).

(4)

4

1)

Log in

pada portal pengguna jasa, pilih menu

Registrasi

Kepabeanan

2) Klik menu

Perubahan Data

3) Pilih Jenis Perubahan Data

4) Isikan perubahan data isian registrasi online sesuai dengan

dokumen pendukungnya.

(Meskipun terdapat pilihan data yang akan diubah, disarankan untuk mengecek kembali kekesuaian seluruh isian dengan dokumen pendukung yang terkini. Terutama untuk yang sudah lama tidak mengubah data registrasi

kepabeanan).

5)

Submit

jika isian registrasi sudah lengkap dan benar.

6) Setelah isian registrasi terkirim anda akan mendapatkan BPI-RK

(Bukti Pengiriman Isian Registrasi Kepabeanan) di inbox anda.

(Dalam BPI-RK tercantum dokumen-dokumen apa saja yang harus anda siapkan untuk diserahkan kepada tim registrasi)

.

7) Serahkan dokumen kelengkapan registrasi kepabeanan

sebagaimana diminta dalam BPI-RK dalam 10 hari kerja.

Penyerahan dokumen dapat dilakukan dengan:

o

Email dengan alamat: registrasikepabeanan@customs.go.id

o

Fax

: 021-47869462

o

Surat/Langsung

: Registrasi Kepabeanan, Direktorat IKC,

Kantor Pusat DJBC Jalan A. Yani (By

Pass) Jakarta Timur

Setelah menyerahkan dokumen anda akan mendapatkan TTP-RK

(Tanda Terima Permohonan Registrasi Kepabeanan)

(5)

5

II.

Daftar kelengkapan Salinan Dokumen Registrasi Kepabeanan

Sebelum memulai proses pengisian formulir sebaiknya anda menyiapkan

dokumen-dokumen sebagai berikut:

No Dokumen

Check List

Semua Importir

Eks-portir

PPJK Pengang

kut

1. Kartu NPWP

x

2. Surat Pengukuhan

Pengusaha Kena Pajak

x

3. Akte Pendirian

Perusahaan , Surat dari

Dinas Koperasi (untuk

Koperasi) atau Kontrak

Karya dengan BP Migas

(untuk BUT)

x

4. a. PT: SK Pengesahan

Akte Pendirian dari

Menkumham

b. CV: Nomor

Pendaftaran Akta

Pendirian dari Pengadilan

Negeri setempat

x

5. Akte Perubahan terakhir

*)

x

6. a. PT: SK Pengesahan

Akte Perubahan dari

Menkumham

b. CV: Nomor

Pendaftaran Akta

Perubahan dari

Pengadilan Negeri

setempat

*)

x

7. SIUP/IUI/IUT/Surat

Rekomendasi dari

BPMIGAS

x

8. SIUPAL/SIUPAU/SIUP

JPT

x

9. TDP/TDUP/TDI

x

10. Surat Keterangan

Domisili (pastikan SKD

masih berlaku dan tidak

bertanggal lebih dari 5

(6)

6

tahun). SKD valid jika

diterbitkan oleh

Desa/Kelurahan/Kecamat

an/Kota/Kabupaten

setempat.

11. Sertifikat ISO seri 9000

(Jika ada dan masih

berlaku)

*)

x

12. KTP/Paspor/KITAS/

KITAP semua anggota

Direksi/Komisaris dan

penandatangan PIB

x

13. Kartu NPWP para

Direktur dan Komisaris

x

14. Struktur organisasi

X

15. Laporan Keuangan

(Neraca dan Laba/Rugi)

jika ada yang audited

x

16. Rekening Koran

Perusahaan dan Buku

Tabungan

x

17. Laporan Hasil Audit Bea

dan Cukai

*)

x

18. Laporan Hasil

Pemeriksaan Pajak

*)

x

19. Ijasah Kepala Bagian

Pembukuan/Manajer

Akuntansi

x

20. Angka Pengenal Impor

x

21. Nomor Identitas PDE

Importir/Eksportir

*)

x

x

22. Kartu NPWP PPJK (jika

menggunakan

Perusahaan Pengurusan

Jasa Kepabeanan)

x

x

23. Skep Fasilitas

Kepabeanan dibidang

impor seperti KB, KITE,

dll, jika ada

x

(7)

7

25. Ijasah Ahli Kepabeanan

(untuk PPJK Wajib)

*)

x

x

x

26. Kartu Identitas Ahli

Kepabeanan jika ada

(KTP/Paspor/Kitas/Kitap,

dll)

x

x

x

27. Bukti angota asosiasi

*)

x

28. PIB/PEB jika ada (untuk

memudahkan mengisi

data komoditi)

x

x

Dokumen tersebut di atas tidak semuanya harus dilampirkan, tetapi sebaiknya

dipersiapkan untuk memudahkan pengisian formulir registrasi.

(8)

8

III. Panduan Pengisian Formulir Registrasi Online

Petunjuk Umum

1. Pengisian dengan huruf Kapital

2. Pengguna Jasa dapat memilih lebih dari satu bidang usaha dengan menu

personalisasi akun, contoh: Importir dan PPJK, Importir dan Eksportir dan

Pengangkut, dll.

3. Pengisian data yang berulang, seperti direksi, komisaris, komoditi, dst, yang

lebih dari 1 (satu) dilakukan dengan klik

dibawah isian dimaksud

untuk membuka form kosong berikutnya.

4. Jika pengisian belum selesai dan akan dilanjutkan pada kesempatan lain,

maka dapat dilakukan dengan klik

.

5. Tombol

hanya di klik ketika anda benar-benar sudah yakin bahwa

seluruh formulir terisi lengkap dan benar.

Cukup satu kali klik

di halaman manapun, maka seluruh data isian

anda terkirim ke Sub Direktorat Registrasi Kepabeanan.

(9)

9

FORM A. DATA UMUM PERUSAHAAN

FORM A.1. Bentuk Badan Usaha

Pilih bentuk badan usaha

Gambar 1 Contoh Pengisian Bentuk Badan Usaha

sehingga data pada Bentuk Badan Usaha pada FORM A.1 menjadi seperti Gambar

2 di bawah ini

(10)

10

Gambar 2 Contoh Hasil Pengisian Bentuk Badan Usaha, Nama Perusahaan, NPWP,

Klasifikasi Lapangan Usaha, Status Wajib Pajak

FORM A.2. Nama perusahaan

Isikan nama perusahaan sesuai akte pendirian/akte perubahan terakhir perusahaan tanpa

diawali/diakhiri bentuk perusahaan

Contoh : PT SUKAMAJU, TBK ditulis SUKAMAJU

Catatan : Pastikan nama perusahaan yang tercantum pada FORM A.2 sesuai dengan nama perusahaan yang

tercantum dalam Surat Keterangan Domisili (SKD), Surat Keterangan Terdaftar (SKT), NPWP, Surat Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak (SPPKP), Tanda Daftar Perusahaan (TDP), Surat Ijin Usaha Perdagangan (SIUP), Angka Pengenal Importir (API), Akte Pendirian dan Perubahan terakhir.

FORM A.3. NPWP

Isikan 15 (lima belas) angka NPWP perusahaan sesuai yang tercantum dalam Kartu NPWP

tanpa tanda baca.

Contoh : NPWP Perusahaan 02.613.404.9-005.000 tulis 026134049005000 (lihat Gambar

2 di atas).

Catatan :

Pastikan NPWP yang tercantum pada FORM A.3 sesuai dengan NPWP perusahaan yang tercantum dalam SKT, NPWP, SPPKP, TDP, SIUP, API atau Adendum API

FORM A.4. Klasifikasi Lapangan Usaha (KLU)

Pilih KLU yang tersedia pada FORM A.4 yang sesuai/paling mendekati dengan KLU

perusahaan.

(11)

11

FORM A.5. Status Wajib Pajak

Pilih status wajib pajak perusahaan (PKP atau Non PKP).

Jika memilih status PKP, isikan Nomor dan Tanggal SPPKP Perusahaan.

Catatan: Pengisian nomor dan tanggal SPPKP harus sesuai dengan nomor dan tanggal yang

tercantum dalam SPPKP tersebut dan bukan nomor NPWP.

FORM A.6. Alamat perusahaan

a. Kantor:

Alamat kantor

Isikan sesuai dengan alamat kantor perusahaan, meliputi nama gedung

perkantoran/komplek, kode blok/kav, nama jalan, nomor bangunan, RT dan RW

(tanpa Kelurahan, kecamatan, dsb)

Contoh: MENARA NIK, LT. 50, JL. PISANGAN LAMA NO. 14 RT 006 RW 004, KEL.

PISANGAN TIMUR, KEC PULOGADUNG, JAKARTA TIMUR ditulis MENARA NIK,

LT. 50, JL. PISANGAN LAMA NO. 14 RT 006 RW 004

Kelurahan/desa

Isikan nama kelurahan/desa di mana kantor berlokasi.

Kecamatan

Isikan nama kecamatan di mana kantor berlokasi

Kabupaten/Kota

Isikan nama kabupaten/kota di mana kantor berlokasi

Provinsi

Isikan nama provinsi di mana kantor berlokasi, sesuai daftar berikut:

1. ACEH 2. SUMATERA UTARA 3. KEPULAUAN RIAU 4. RIAU 5. SUMATERA BARAT 6. JAMBI 7. BENGKULU

8. KEP. BANGKA BELITUNG 9. SUMATERA SELATAN 10. LAMPUNG 11. BANTEN 12. DKI JAKARTA 13. JAWA BARAT 14. JAWA TENGAH 15. DI YOGYAKARTA 16. JAWA TIMUR 17. KALIMANTAN BARAT 18. KALIMANTAN TENGAH 19. KALIMANTAN TIMUR 20. KALIMANTAN SELATAN 21. SULAWESI UTARA 22. GORONTALO 23. SULAWESI TENGAH 24. SULAWESI BARAT 25. SULAWESI TENGGARA 26. SULAWESI SELATAN 27. BALI

28. NUSA TENGGARA BARAT 29. NUSA TENGGARA TIMUR 30. MALUKU UTARA

31. MALUKU 32. PAPUA BARAT 33. PAPUA

Kode pos

Isikan 5 (lima) angka kode pos sesuai alamat kantor.

Nomor telepon dan faksimili:

Isikan masing-masing salah satu nomor telepon dan nomor faksimili kantor beserta

kode areanya.

(12)

12

Catatan:

Pastikan bahwa SKD, NPWP, SKT, SPPKP, TDP, SIUP, API mencantumkan alamat

perusahaan yang sama.

Status penguasaan:

Dipilih sesuai status penguasaan lokasi kantor, dengan catatan:

Status “Hak Guna Bangunan” jika memiliki sertifikat Hak Guna Bangunan (HGB)

atas nama perusahaan

Status “Sewa” jika memiliki perjanjian sewa-menyewa yang disahkan oleh

notaris, bukti pembayaran/hutang sewa dan catatan dalam pembukuan.

Status penguasaan kantor “Hak Pakai /Hak Milik Pribadi” harus dibuktikan

dengan bukti kepemilikan/sertifikat Hak Guna Bangunan (HGB) atas nama

Penanggung jawab/Pemilik perusahaan/Grup Usaha.

Gambar 3 Contoh Pengisian Alamat Kantor pada FORM A.6

b. Pabrik / Gudang / Perkebunan / Peternakan / Cabang / Lain-lain :

Isikan sesuai jumlah pabrik / gudang / perkebunan / peternakan / cabang yang

dimiliki perusahaan.

Tatacara pengisian alamat, kelurahan/desa, kecamatan, kabupaten/kota, provinsi,

kode pos, nomor telepon dan faksimili serta status penguasaan lokasi usaha sama

dengan tatacara pengisian kantor.

NPWP:

Isikan 15 (lima belas) angka NPWP perusahan sesuai yang tercantum dalam Kartu

NPWP pabrik / gudang / perkebunan / peternakan / cabang / lokasi lain perusahaan

selain lokasi kantor.

Catatan:

(13)

13

Apabila alamat pabrik sama dengan alamat kantor, maka perusahaan tetap harus mengisikan

alamat tersebut pada kolom alamat pabrik.

Pastikan data alamat yang diisikan sesuai dengan Kartu NPWP, SKT, SKD, TDP, bukti kepemilikan (SHM/SGB/akte perjanjian sewa)

Gambar 4 Pengisian Alamat Pabrik pada FORM A.6

FORM A.7. Status investasi

Pilih status investasi perusahaan

Pilih PMA /PMDN jika memiliki izin prinsip investasi dari BKPM/BKPMD

Pilih NON PMA-NON PMDN dengan izin dari Kementerian Perdagangan dalam

bentuk SIUP.

(14)

14

FORM A.8. Dokumen perizinan

FORM A.8.a. Akte pendirian perusahaan

Nomor dan Tahun Akte: Isikan dengan nomor dan tahun akte pendirian perusahaan

Nama Notaris: Isikan dengan nama notaris (diisi apabila memiliki akte pendirian)

Kota: isikan dengan kota/wilayah kerja notaris yang menerbitkan akte pendirian

perusahaan (diisi apabila memiliki akte pendirian)

Catatan:

Untuk bentuk badan usaha yang sesuai perundang-undangan tidak memerlukan akte pendirian, diberikan pengecualikan sebagai berikut:

Untuk Usaha Dagang (UD), nomor dan tahun diisikan dengan nomor dan tahun SIUP

Untuk Koperasi, nomor dan tahun diisikan dengan nomor dan tahun pendaftaran ke Kementerian Koperasi

Apabila Badan Usaha Tidak Tetap (BUT) agar diisi nomor dan tahun kontrak karya

SK Pengesahan akte pendirian :

Isikan dengan nomor dan tanggal SK Pengesahan dari Menkumham.

Catatan: Yang diisikan adalah nomor SK pengesahan dan bukan nomor Daftar

Perseroan yang ada dalam SK Pengesahan tersebut.

Untuk CV, isikan dengan nomor dan tanggal pendaftaran dari pengadilan negeri

setempat atau nomor pengesahan dari Menkumham

Untuk UD, Koperasi, Yayasan, Firma, Lain-lain, isikan NIHIL dengan tanggal

17/08/1945

(15)
(16)

16

FORM A.8.b. Akte perubahan terakhir

Kolom ini hanya diisi apabila perusahaan sudah memiliki akte perubahan

Tatacara pengisian sesuai dengan tatacara pengisian akte pendirian perusahaan.

Gambar 7 Pengisian Akte Perubahan Terakhir, SIUP/IUI/IUT

FORM A.8.c. SIUP atau IUI/IUT

Pilih SIUP/IUI/IUT sesuai izin yang dimiliki.

Isikan nomor dan tanggal SIUP atau IUI/IUT.

Catatan:

Pengisian tanggal SIUP adalah tanggal dikeluarkannya SIUP tersebut dan bukan tanggal akhir masa berlakunya SIUP

Pastikan bahwa dokumen tersebut masih berlaku dan mencantumkan nama perusahaan, alamat perusahaan, NPWP, penanggung jawab yang sesuai.

Contoh pengisian SIUP/IUI/IUT dapat dilihat pada Gambar 8 di bawah.

FORM A.8.d. TDP/TDUP/TDI

Pilih TDP, TDUP atau TDI sesuaikan dokumen yang dimiliki.

Isikan nomor dan tanggal TDP atau TDUP/TDI sesuai pilihan.

Catatan:

Pengisian tanggal TDP adalah tanggal dikeluarkannya TDP tersebut dan bukan tanggal masa berlakunya TDP

Pengisian nomor TDP (dalam TDP ada dalam kolom NOMOR TDP) bukan nomor yang berkode seperti SIUP.

Pastikan bahwa dokumen tersebut masih berlaku dan mencantumkan nama perusahaan, alamat perusahaan, NPWP, penanggung jawab yang sesuai.

(17)

17

Gambar 8 Contoh Pengisian SIUP/IUI/IUT, TDP/TDUP/TDI, Surat Keterangan Domisili

FORM A.8.e. Surat Keterangan Domisili (SKD)

Instansi penerbit: Isikan nama kantor desa/kelurahan/kecamatan Penerbit SKD

Nomor: Isikan nomor SKD

Tanggal: Isikan tanggal dikeluarkannya Surat Keterangan Domisili

Catatan: Pastikan bahwa SKD tersebut masih berlaku dan diterbitkan oleh Kantor Kelurahan/Kecamatan dan

mencantumkan nama perusahaan, alamat perusahaan, NPWP, penanggung jawab yang sesuai.

Contoh pengisian Surat Keterangan Domisili dapat dilihat pada Gambar 8 di atas.

FORM A.9. Kedudukan perusahaan

Pilih kedudukan perusahaan

Pilih Kantor Pusat, jika perusahaan memiliki cabang, dan data alamat cabang harus

ditambahkan pada Form A.6.

Pilih Cabang, jika NPWP yang didaftarkan adalah NPWP cabang, maka data alamat

dan NPWP kantor pusat harus diisi.

Dalam hal tidak ada dokumen pendukung, maka diisi sebagai perusahaan tunggal /

berdiri sendiri.

(18)

18

Gambar 9 Pengisian Kedudukan Perusahaan pada FORM A.9

FORM A.10. Kepemilikan sertifikat ISO

Isikan Ya atau Tidak (hanya untuk ISO seri 9000 atau sertifikat akreditasi sejenis)

Jika Ya, isikan Nama Lembaga Penerbit ISO, Nomor Sertifikat (yang masih berlaku),

Tanggal Sertifikat ISO

(19)

19

FORM B DATA PENANGGUNG JAWAB DAN PEMILIK PERUSAHAAN

FORM B.1. Pimpinan / Penanggung Jawab Perusahaan

1 Jabatan: Pilih nama jabatan pimpinan sesuai akte perusahaan terakhir atau dokumen

lain yang sejenis..

2 Nama: Isikan nama sesuai dengan identitas yang bersangkutan. Penulisan gelar atau

alias yang tercantum pada kartu identitas ditulis di belakang nama.

Contoh: Ir. H. HERI, MBA alias Ahong ditulis HERI, IR, H, MBA (AHONG)

3 Bukti Identitas: Pilih bukti identitas sesuai dengan kartu identitas yang dimiliki yang

bersangkutan. Contoh: KTP.

Nomor: Isi nomor kartu identitas yang bersangkutan.

Tanggal: Isi tanggal kadaluarsa katu identitas yang dimiliki.

Catatan:

Untuk WNA yang tinggal di Indonesia harus mengisikan KITAS/KITAP dan NPWP.

4 Alamat: Tatacara pengisian alamat lihat panduan pada Form A.6.

5 NPWP: WNI harus mengisikan NPWP. Pengisian NPWP seperti panduan pengisian

FORM A.3. Jika tidak memiliki NPWP tulis ‘0’.

6 Kewarganegaraan: Isi kewarganegaraan sesuai bukti identitas yang bersangkutan.

Catatan:

Jika jabatan sebagai DIREKTUR UTAMA dipilih PRESIDEN DIREKTUR

Jika Nama Jabatan tidak tersedia dalam pilihan, pilih LAIN-LAIN.

Di antara jajaran pimpinan harus ada yang memiliki NPWP. Jika tidak ada yang memiliki NPWP harus dicantumkan KUASA DIREKSI yang ditunjuk berdasarkan Akta Notaris.

Khusus WNI: Untuk istri tanpa pemisahan harta, isikan NPWP suami.

(20)

20

Gambar 10 Pengisian Nama dan Bukti Identitas Pimpinan Perusahaan

(21)

21

FORM B.2. Komisaris / Pemilik / Sekutu(Pasif)

Tatacara pengisian sama dengan panduan Form B.1

Catatan: Jika jabatan sebagai KOMISARIS UTAMA dipilih PRESIDEN KOMISARIS

Gambar 12 Contoh Pengisian Jabatan, Nama, Bukti Identitas pada FORM B.2

Gambar 13 Contoh Pengisian NPWP, Kewarganegaraan pada FORM B.2

FORM B.3. Tergabung dalam afiliasi kelompok / grup usaha

Pilih YA atau TIDAK,

(22)

22

FORM B.4. Struktur organisasi perusahaan

Pilih banyaknya tingkat di bawah jabatan pimpinan tertinggi perusahaan. Jika perusahaan

perorangan pilih ‘LAINNYA’

Gambar 14 Pengisian FORM B.3 dan 4

FORM B.5. Jumlah karyawan perusahaan saat ini

Pilih sesuai jumlah karyawan di perusahaan yang bersangkutan

(23)

23

FORM C. DATA KEUANGAN PERUSAHAAN

FORM C.1. Data laporan keuangan perusahaan

1. Tanggal Laporan Keuangan: Isi tanggal diterbitkannya laporan keuangan

2. Periode Laporan Keuangan: Isi periode atau jangka waktu yang dicakup oleh laporan

keuangan tersebut Contoh: 01/01/2011 s.d 31/12/2011.

Gambar 16 Pengisian Tanggal dan Periode Laporan Keuangan pada FORM C.1

Pengisian data angka laporan keuangan dilakukan dengan memperhatikan hal-hal

sebagai berikut:

1. Tanpa menggunakan tanda pemisah “.” maupun “,”.

2. Angka pecahan di belakang koma dibulatkan ke atas.

3. Data laporan keuangan yang menunjukkan nilai negatif harus diawali dengan

tanda baca “-“ (minus).

FORM C.1.a. Pendapatan / Penjualan

Isikan dengan angka pendapatan bersih (perusahaan jasa) atau angka penjualan bersih

(perusahaan perdagangan / produsen) dari Laporan Rugi/Laba Perusahaan.

FORM C.1.b. Harga Pokok Penjualan

Isikan dengan angka Harga Pokok Penjualan (HPP/COGS) atau beban langsung/expenses

(perusahaan jasa) dari Laporan Rugi/Laba Perusahaan.

(24)

24

Isikan angka persediaan awal (komponen HPP), hanya untuk perusahaan perdagangan /

produsen, dari Laporan Rugi/Laba Perusahaan. Untuk perusahaan jasa, kosongkan.

FORM C.1.d. Pembelian / harga pokok produksi

Isikan angka pembelian (perusahaan dagang), isikan angka harga pokok produksi

(perusahaan produsen) komponen HPP dari Laporan Rugi/Laba Perusahaan. Untuk

perusahaan jasa, kosongkan.

FORM C.1.e. Persediaan Akhir

Isikan angka persediaan akhir barang jadi, hanya untuk perusahaan dagang/produsen,

komponen HPP Laporan Rugi/Laba Perusahaan. Untuk perusahaan jasa, kosongkan.

FORM C.1.f. Laba / rugi kotor

Isikan angka laba / rugi kotor dari Laporan Rugi/Laba Perusahaan

FORM C.1.g. Beban administrasi dan penjualan

Isikan angka Beban Administrasi dan Penjualan dari Laporan Rugi/Laba Perusahaan

FORM C.1.h. Laba / rugi bersih

Isikan angka rugi/laba bersih setelah pajak sesuai Laporan Rugi/Laba Perusahaan

Gambar 17 Pengisian Data Keuangan pada FORM C.1

FORM C.1.i. Aset lancar

Isikan angka Total Current Asset/Aktiva Lancar sesuai Neraca Perusahaan.

FORM C.1.j. Aset tetap

(25)

25

FORM C.1.k. Aset lainnya

Isikan angka Aset Lainnya yaitu aset selain aset lancar dan aset tetap (jika ada) dari Neraca

Perusahaan.

FORM C.1.l. Total Aset

Isikan angka Total Asset/Total Aktiva sesuai dengan angka di Neraca Perusahaan.

FORM C.1.m. Hutang jangka pendek

Isikan angka Total Hutang Jangka Pendek/Shortterm (Current) Liability dari Neraca

Perusahaan.

FORM C.1.n. Hutang jangka panjang

Isikan angka Total Hutang Jangka Panjang/ Longterm Liability dari Neraca Perusahaan.

FORM C.1.o. Total Hutang

Isikan Total Hutang/Total Liability dari Neraca Perusahaan

FORM C.1.p. Total Modal

Isikan Total Modal/Total Equity dari neraca perusahaan, bukan Modal Disetor.

FORM C.1.q. Laba Ditahan

Isikan jumlah laba ditahan pada saat pelaporan keuangan

Catatan: untuk perusahaan baru berdiri, minimal harus diisi Komponen Neraca dan Beban-beban Administrasi.

Contoh pengisian data keuangan dapat dilihat pada Gambar 18 di bawah ini

(26)

26

Gambar 18 Contoh Pengisian Data Keuangan pada FORM C.1

FORM C.2. Rekening Bank atas nama perusahaan

Nama Bank: Isi nama bank tempat rekening dibuka

Nomor Rekening: Isi nomor rekening bank Giro perusahaan

Atas Nama: Nama pemilik rekening (harus atas nama perusahaan kecuali

perusahaan perseorangan seperti UD, dll)

Jenis Rekening: Walaupun terdapat pilihan, tapi sangat disarankan diisikan jenis

rekening Giro. Untuk PT, minimal salah satu rekening harus berjenis GIRO.

(27)

27

Gambar 19 Contoh Pengisian Rekening Bank pada FORM C.2

FORM C.3. Audit Akuntan Publik

Pilih “Tidak” jika laporan keuangan perusahaan tidak pernah diaudit Kantor Akuntan Publik

(KAP);

Pilih “Pernah” jika laporan keuangan perusahaan diaudit KAP.

Jika memilih “Pernah”, isikan Nama KAP nya, tahun laporan keuangan yang diaudit, dan

Pilih Opini Akuntan Publik atas laporan keuangan perusahaan (Semua informasi ini dapat

ditemukan pada Laporan Keuangan yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik).

Gambar 20 Contoh Pengisian Data Audit Akuntan Publik pada FORM C.3

FORM C.4. Audit DJBC

Pilih salah satu pilihan jawaban yang tersedia.

Catatan:

Audit DJBC adalah audit kepabeanan dan / atau audit cukai yang dilakukan oleh kantor wilayah atau Direktorat Audit Direktorat Jenderal Bea dan Cukai terhadap perusahaan.

Tidak termasuk audit yang dilakukan atas permohonan keberatan/banding yang diajukan oleh perusahaan dan penelitian lapangan (survey).

(28)

28

Gambar 21 Pengisian Data Audit DJBC pada FORM C.4

FORM C.5. Audit DJP

Pilih salah satu pilihan jawaban yang tersedia

Catatan

Audit DJP adalah audit di bidang perpajakan yang dilakukan oleh Direktorat Jenderal Pajak terhadap perusahaan.

Isikan sesuai jumlah pelaksanaan audit DJP terhadap perusahaan terkait pajak secara keseluruhan (all taxes).

FORM C.6. Audit Internal

Dipilih “Ya” apabila perusahaan memiliki audit internal atau bagian yang berfungsi sebagai

audit internal dalam struktur organisasi perusahaan, untuk kondisi yang lain pilih “Tidak”.

Contoh pengisian FORM C.6 dan 7 dapat dilihat pada Gambar 22

FORM C.7. Aplikasi Sistem Akuntansi

Dipilih sesuai jenis penyelenggaran pembukuan yang diterapkan oleh perusahaan.

Catatan:

Manual dengan bantuan komputer: Dalam hal penyelenggaraan pembukuan dilakukan dengan

program umum dalam komputer (misalnya Microsoft Office).

Manual dan EDP: Dalam hal penyelenggaraan pembukuan dilakukan dengan program aplikasi

akuntansi dalam komputer (misalnya MYOB, Zahir),

Electronic Data Processing (EDP): Dalam hal penyelenggaraan pembukuan dilakukan dengan

program aplikasi akuntansi yang khusus untuk perusahaan tersebut dengan menggunakan server komputer sendiri

(29)

29

FORM C.8. Kualifikasi kepala bagian / manajer pembukuan (akuntansi)

Pillih sesuai kualifikasi kepala bagian/manajer akuntansi di perusahaan

Gambar 23 Pengisian FORM C.8

FORM D1. DATA KHUSUS IMPORTIR

FORM D1.1. Angka Pengenal Importir (API)

Nomor: Isikan nomor dokumen Angka Pengenal Impor (API).

Tanggal: Isikan tanggal dokumen Angka Pengenal Impor (API).

Instansi Penerbit: Pilih salah satu jawaban yang tersedia.

Catatan:

Pastikan pengisian nomor API telah sesuai dengan format API dan API tersebut sesuai dengan ketentuan Peraturan Menteri Perdagangan terbaru. Contoh: 170302276-B bukan 170302276 B atau 170302276-b

Untuk API yang diterbitkan oleh Badan Pengusahaan Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas Batam, pilih instansi penerbit “LAINNYA” dengan keterangan “KAWASAN BATAM”.

(30)

30

Gambar 24 Pengisian data API pada FORM D1.1

FORM D1.2. Jenis Importir

Pilih sesuai jenis API yang dimiliki perusahaan

Catatan:

Dalam hal API yang dimiliki merupakan API Produsen, maka perusahaan harus mengisi alamat pabrik secara lengkap dan benar pada FORM A.6.

Dalam hal API yang dimiliki merupakan API Produsen, namun perusahaan belum / tidak memiliki pabrik, maka jenis importir agar dipilih “LAIN-LAIN”.

(31)

31

Gambar 25 Pengisian Jenis Importir pada FORM D1.2

FORM D1.3. Penandatangan dokumen impor (penanggung jawab sebagaimana yang

tercantum dalam API)

1) Nama: Isikan Nama sesuai daftar nama yang tertera pada halaman

belakang/lampiran dokumen API.

2) Jabatan: Pilih jabatan sesuai jabatan yang tertera pada halaman belakang/lampiran

dokumen API.

3) Bukti identitas: Dipilih jenis bukti identitas pribadi yang bersangkutan.

o

Nomor: Isikan nomor kartu/surat bukti identitas pribadi yang bersangkutan.

o

Tanggal akhir: Isikan tanggal kadaluarsa atau akhir masa berlaku bukti identitas

pribadi yang bersangkutan.

4) Alamat: Isikan alamat penandatangan dokumen impor perusahaan sesuai dengan

identitas yang bersangkutan.

Tatacara pengisian alamat, kelurahan/desa, kecamatan, kabupaten/kota, provinsi,

kode pos, nomor telepon dan faksimili sama dengan tatacara pengisian alamat pada

Form A.6.

Catatan:

Pastikan Nama, Nama Jabatan, dan alamat pimpinan yang tercantum dalam Form B tidak berbeda satu sama lain.

Jika Penandatangan PIB lebih dari 1 orang klik tombol tambah di bawah isian ini Jika pilihan jabatan tidak tersedia pada form isian, pilih LAIN-LAIN

(32)

32

Gambar 27 Pengisian Data Penandatangan Dokumen Impor pada FORM D1.3

(33)

33

Gambar 29 Pengisian Data Penandatangan Dokumen Impor pada FORM D1.3

FORM D1.4. Jenis Usaha Sesuai API

Isikan jenis usaha importir sesuai yang tercantum dalam API

Contoh pengisian Jenis Usaha sesuai API dapat dilihat pada Gambar 30

FORM D1.5. Pemenuhan kewajiban kepabeanan

Dipilih sesuai cara pemenuhan kewajiban kepabeanan yang dilakukan / akan dilakukan oleh

perusahaan.

Catatan:

Apabila pemenuhan kewajiban kepabeanan dipilih “Dikuasakan”, maka data NPWP dan nama PPJK harus diisi.

Apabila pemenuhan kewajiban yang dipilih adalah “DISELESAIKAN SENDIRI” maka media yang dipergunakan untuk menyelesaikan PIB dipilih salah satu sesuai kondisi perusahaan.

(34)

34

Gambar 30 Pengisian FORM D1.4 dan 5

FORM D1.6. Media yang digunakan untuk menyelesaikan PIB

Dipilih sesuai media yang digunakan / akan digunakan dalam penyelesaian Pemberitahuan

Impor Barang atau PIB. (

Jika media yang digunakan dalam penyelesaian PIB adalah PDE Importir, maka nomor PDE Kepabeanan harus diisi

).

(35)

35

FORM D1.7. Memiliki Ahli Kepabeanan

Dipilih “Ya” apabila perusahan memiliki pegawai tetap dengan kualifikasi sebagai ahli

kepabeanan.

Dipilih “Tidak” apabila perusahaan tidak memiliki pegawai tetap dengan kualifikasi

sebagai ahli kepabeanan.

Apabila memilih “Ya” maka nama, jabatan, nomor seri dan nomor sertifikat ahli

kepabeanan terkait harus diisi.

Catatan:

Kualifikasi sebagai ahli kepabeanan dibuktikan dengan dimilikinya sertifikat ahli kepabeanan yang diterbitkan oleh Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan (BPPK) Kementerian Keuangan.

Gambar 32 Pengisian Data Ahli Kepabeanan

FORM D1.8. Memiliki Fasilitas Kepabeanan dalam rangka Impor

Dipilih “Ya” apabila perusahaan memiliki fasilitas kepabeanan dalam rangka impor

Dipilih “Tidak” apabila perusahaan tidak memiliki fasilitas kepabeanan dalam rangka

impor

Apabila memilih “Ya” maka nama fasilitas kepabeanan harus dipilih dan nomor surat

keputusan pemberian fasilitas terkait harus diisi (dapat lebih dari satu).

(36)

36

Gambar 33 Pengisian Fasilitas Kepabeanan

FORM D1.9. Tergabung dalam asosisi usaha importir

Dipilih “Ya” apabila perusahaan tergabung dalam asosiasi usaha di bidang impor.

Dipilih “Tidak” apabila perusahaan tidak tergabung dalam asosiasi usaha di bidang

impor.

Apabila memilih “Ya” maka nama asosiasi dan tanggal terdaftar sebagai anggota

asosiasi terkait harus diisi (dapat lebih dari satu).

Gambar 34 Pengisian Data Asosiasi Usaha Importir

FORM D1.10. Komoditi Utama yang Diimpor

Diisi dengan uraian singkat barang yang dapat menunjukkan jenis barang secara

spesifik serta 6 (enam) digit pertama kode/nomor HS.

Setiap isian komoditi harus dipilih antara:

o

“Rencana” apabila komoditi tersebut belum pernah diimpor, atau

o

“Realisasi” apabila komoditi tersebut sudah pernah diimpor

(37)

37

Catatan:

Jika komoditi lebih dari 1 (satu), klik , untuk memasukkan komoditi yang lain.

Gambar 35 Pengisian Data Komoditi Utama yang Diimpor

(38)

38

FORM D2. DATA KHUSUS EKSPORTIR

FORM D2.1. Memiliki izin ekspor dari instansi pemerintah

Dipilih “Ya” apabila perusahaan memiliki izin ekspor (atas komoditi tertentu) dari

instansi pemerintah

Dipilih “Tidak” apabila perusahaan tidak memiliki izin ekspor (atas komoditi tertentu)

dari instansi pemerintah

Apabila memilih “Ya” maka isi nama instansi penerbit, pilih nama perizinan, isi nomor

dan tanggal perizinan.

Gambar 36 Pengisian Data Izin Ekspor

FORM D2.2. Pemenuhan kewajiban kepabeanan

Dipilih sesuai cara pemenuhan kewajiban kepabeanan yang dilakukan / akan

dilakukan oleh perusahaan.

Apabila pemenuhan kewajiban ada yang dikuasakan, maka data NPWP dan nama

PPJK harus diisi.

(39)

39

FORM D2.3. Media yang digunakan untuk menyelesaikan PEB

Dipilih sesuai media yang digunakan / akan digunakan dalam penyelesaian

Pemberitahuan Ekspor Barang (PEB).

Jika media yang digunakan dalam penyelesaian PEB adalah PDE Eksportir, maka

nomor PDE Kepabeanan harus diisi.

Gambar 38 Pengisian Media Penyelesaian PEB

FORM D2.4. Memiliki ahli kepabeanan

Dipilih “Ya” apabila perusahan memiliki pegawai tetap dengan kualifikasi sebagai ahli

kepabeanan.

Dipilih “Tidak” apabila perusahaan tidak memiliki pegawai tetap dengan kualifikasi

sebagai ahli kepabeanan.

Apabila memilih “Ya” maka nama, jabatan, nomor seri dan nomor sertifikat ahli

kepabeanan terkait harus diisi.

Contoh pengisian data ahli kepabeanan dapat dilihat pada Gambar 39

Catatan:

Kualifikasi sebagai ahli kepabeanan dibuktikan dengan dimilikinya sertifikat ahli kepabeanan yang diterbitkan oleh Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan (BPPK) Kementerian Keuangan.

FORM D2.5. Tergabung dalam Asosiasi Usaha Eksportir

Dipilih “Ya” apabila perusahan tergabung dalam asosiasi usaha di bidang ekspor.

Dipilih “Tidak” apabila perusahaan tidak tergabung dalam asosiasi usaha di bidang

ekspor

Apabila memilih “Ya” maka nama asosiasi dan tanggal terdaftar sebagai anggota

asosiasi terkait harus diisi (dapat lebih dari satu).

(40)

40

Gambar 39 Pengisian Data FORM D2.4 dan 5

FORM D2.6. Komoditi Utama yang Diekspor

Diisi dengan uraian singkat barang yang dapat menunjukkan jenis barang secara

spesifik serta 6 (enam) digit pertama nomor HS.

Setiap isian komoditi harus dipilih antara:

o

“Rencana” apabila komoditi tersebut belum pernah diimpor, atau

o

“Realisasi” apabila komoditi tersebut sudah pernah diimpor

Catatan:

Jika komoditi lebih dari 1 (satu), klik , untuk memasukkan komoditi yang lain.

Gambar 40 Pengisian Data Komoditi Ekspor

(41)

41

FORM D3. DATA KHUSUS PPJK

FORM D3.1. Perizinan Sebagai PPJK

Petunjuk pengisian

Nomor Pokok PPJK: Diisi Nomor Pokok PPJK

Nomor dan tanggal Surat Keputusan: Diisi nomor dan tanggal Surat Keputusan

sebagai PPJK.

Nomor dan tanggal Surat Keputusan perubahan Terakhir: Nomor dan tanggal Surat

Keputusan Perubahan terakhir PPJK (apabila ada)

Contoh pengisian data Perizinan PPJK dapat dilihat pada Gambar 41

Gambar 41 Pengisian Data Perizinan PPJK

FORM D3.2. Ahli Kepabeanan

Petunjuk pengisian

Diisi sesuai jumlah ahli kepabeanan yang terdaftar/dimiliki oleh perusahaan

Nama: Diisi nama ahli kepabeanan

Jabatan: Diisi njabatan ahli kepabeanan dalam perusahaan.

Alamat: Diisi alamat ahli kepabeanan sesusi dengan bukti identitas yang

bersangkutan.

Tatacara

pengisian

alamat,

kelurahan/desa,

kecamatan,

kabupaten/kota, provinsi, kode pos, nomor telepon dan faksimili serta status

penguasaan lokasi usaha sama dengan tatacara pengisian kantor.

Nomor seri sertifikat: Diisi nomor seri sertifikat ahli kepabeanan.

(42)

42

Gambar 42 Pengisian Data Perizinan PPJK

FORM D3.3. Pelanggan Utama

Dipilih “Ya”apabila perusahaan memiliki pelanggan utama (customer) utama dalam

usahanya sebagai PPJK.

Dipilih “Tidak”apabila perusahaan tidakmemiliki pelanggan utama (customer) utama

dalam usahanya sebagai PPJK.

Apabila memilih “Ya”maka NPWP dan nama pelanggan utama harus diisi

Contoh pengisian data pelanggan utama dapat dilihat pada Gambar 43

Gambar 43 Pengisian Data Pelanggan Utama

(43)

43

FORM D3.4. Usaha Lain selain PPJK

Dipilih “Ya” dan diisi jenis usaha apabila perusahaan memiliki usaha lain selain

bidang usaha PPJK, Importir, Eksportir, atau Pengangkut.

Dipilih “Tidak” apabila perusahaan tidak memiliki usaha lain selain bidang usaha

PPJK, Importir, Eksportir, atau Pengangkut.

FORM D3.5. Nomor PDE kepabeanan (EDI Number)

Dipilih “Ya” dan diisi Nomor PDE kepabeanan (EDI Number) apabila perusahaan

memiliki Nomor PDE kepabeanan.

Dipilih “Tidak” apabila perusahaan tidak memiliki Nomor PDE kepabeanan.

FORM D3.6. Tergabung dalam asosiasi usaha PPJK

Dipilih “Ya” apabila perusahaan tergabung dalam asosiasi usaha di bidang

pengurusan jasa kepabeanan.

Dipilih “Tidak” apabila perusahaan tidak tergabung Dipilih “Tidak” apabila

perusahaan tidak.

Apabila memilih “Ya”maka nama asosiasi dan tanggal terdaftar sebagai anggota

asosiasi terkait harus diisi (dapat lebih dari satu).

(44)

44

FORM D.4 DATA KHUSUS PENGANGKUT

FORM D.4..1 Jenis Usaha Angkutan

Dipilih sesuai jenis usaha angkutan (dapat lebih dari satu)

Nomor perizinan dan tanggal : diisi nomor dan tanggal surat izin usaha angkutan

terkait yang dimiliki perusahaan.

Gambar 45 Pengisian Data Jenis Usaha Angkutan

FORM D.4..2. Sarana Pengangkut yang dimiliki

a. Sarana pengangkut air

-

Diisi sejumlah sarana pengangkut yang dimiliki

-

Nama sarana pengangkut: diisi nama sarana pengangkut sebagaimana yang

tercantum pada lambung / badan sarana pengangkut.

-

Nomor register : diisi nomor register sarana pengangkut

-

Kapasitas muatan: diisi jumlah kapasitas maksimal penumpang (orang) dan / atau

barang (dalam MT)

-

Jenis trayek: dipilih antara “Tidak Terjadwal” atau “Terjadwal”. Apabila dipilih

“Terjadwal” maka harus diisi rute trayek.

(45)

45

Gambar 46 Pengisian Data Sarana Pengangkut Air

b. Sarana pengangkut Udara

Diisi sejumlah sarana pengangkut yang dimiliki

Nama sarana pengangkut: diisi nama sarana pengangkut sebagaimana yang

tercantum pada lambung / badan sarana pengangkut.

Nomor register : diisi nomor register sarana pengangkut

Jenis sarana pengangkut : dipilih antara “Penumpang” atau “Kargo”.

Jenis trayek: dipilih antara “Tidak Terjadwal” atau “Terjadwal”. Apabila dipilih

“Terjadwal” maka harus diisi rute trayek.

Contoh pengisian data sarana pengangkut udara dapat dilihat pada Gambar 47

Gambar 47 Pengisian Data Sarana Pengangkut Udara

(46)

46

c. Sarana pengangkut darat

Petunjuk pengisian

Diisi sesuai jenis dan jumlah sarana pengangkut yang dimiliki

Dapat diisi untuk lebih dari satu jenis sarana pengangkut.

Contoh pengisian data sarana pengangkut darat dapat dilihat pada Gambar 48

Catatan: Sarana Pengangkut Darat diisikan dalam hal perusahaan bergerak di bidang pengurusan Empty Container

Gambar 48 Pengisian Data Sarana Pengangkut Darat dan Asosiasi Pengangkut

FORM D4.3. Tergabung dalam asosiasi usaha pengangkut

Dipilih “Ya” apabila perusahaan tergabung dalam asosiasi usaha di bidang

pengangkut.

(47)

47

Dipilih “Tidak” apabila perusahaan tidak tergabung dalam asosiasi usaha di bidang

pengangkutan.

Apabila memilih “Ya” maka nama asosiasi dan tanggal terdaftar sebagai anggota

asosiasi terkait harus diisi (dapat lebih dari satu).

Gambar

Gambar 1 Contoh Pengisian Bentuk Badan Usaha
Gambar 3 Contoh Pengisian Alamat Kantor pada FORM A.6
Gambar 4 Pengisian Alamat Pabrik pada FORM A.6
Gambar 6 Contoh Pengisian Akte Pendirian pada FORM A.8a
+7

Referensi

Dokumen terkait

Papa dan Mama, yang telah banyak membantu dan berdoa untuk kelancaran penulis dalam menyelesaikan tugas-tugas terutama penelitian tugas akhir ini, serta mendukung

Sumber daya manusia yang mempunyai pemikiran kritis, kreatif, logis, dan sistematis serta mempunyai kemampuan bekerjasama secara efektif sangat diperlukan di era

Nama NIP Jabatan Tanda Tangan 1... Nama NIP Jabatan

Selain itu guru sosiologi tidak bosan-bosannya memberikan arahan dan bimbingan kepada semua siswa khususnya kelas XI IIS 3 agar selalu mengikuti pembelajaran

Aroma dapat menstimulai pikiran seseorang dan memicu ingatan akan emosi cinta karena aroma berhubungan erat dengan korteks yang mengirim sinyal pada ingatan masa lalu untuk

Berdasarkan rumusan masalah tersebut, maka yang menjadi tujuan dari penelitian ini adalah: Mendeskripsikan langkah- langkah penerapan metode diskusidan hasil belajar

Berdasarkan data yang diperoleh dari survei minat siswa dalam mengikuti kegiatan ekstrakurikuler olahraga di Sekolah Menengah Atas Negeri 2 Playen masuk dalam kategori

Dalam jurnal Mobile Application and Its Global Impact (2010) menjelaskan bahwa mobile application berjalan pada perangkat seluler yang dapat dibawa, mudah digunakan dan