1
Panduan Registrasi Kepabeanan Online
Versi 1.0
•
Importir
•
Eksportir
•
PPJK, dan
•
Pengangkut *)
*) Pengangkut yang wajib memiliki NIK adalah Perusahaan/Agen Pengangkut yang wajib mengajukan RKSP dan Manifest kepada Kantor Pabean
I. Petunjuk Umum
1. Membuka Portal dan Pendaftaran User
•
Buka alamat situs web dengan menulis alamat:
http://www.beacukai.go.id/customer/
•
Pada alamat tersebut akan terlihat tampilan layar sebagai berikut:
2. Mendaftar sebagai user dengan menu
(Bagi anda yang telah memiliki
a) Silahkan mengisi formulir dalam halaman ini dengan benar.
Catatan:
• Data identitas user
• Data Yang Melakukan Pendaftaran
kewenangan oleh perusahaan untuk melakukan registrasi kepabeanan • Data Username dan Password,
diinginkan
b) Cek sekali lagi ke
Membuka Portal dan Pendaftaran User
Buka alamat situs web dengan menulis alamat:
http://www.beacukai.go.id/customer/
Pada alamat tersebut akan terlihat tampilan layar sebagai berikut:
Mendaftar sebagai user dengan menu
Pendaftaran User Baru
(Bagi anda yang telah memiliki username dan password, langsung lakukan
Silahkan mengisi formulir dalam halaman ini dengan benar.
Catatan:
Data identitas user, diisi data-data perusahaan
ata Yang Melakukan Pendaftaran, diisi data orang yang diberikan kewenangan oleh perusahaan untuk melakukan registrasi kepabeanan Data Username dan Password, diisi username dan password yang diinginkan
Cek sekali lagi kelengkapan dan kebenaran pengisi
SUDAH PUNYA USER ?
Silahkan langsung Sign In ke dalam sistem ini. Gunakan user id dan password yang Anda dapatkan ketika melakukan pendaftaran user !
Sign In
Cek Status Pendaftaran Pendaftaran User Baru Request Kode Aktivasi Recovery Password
Laporkan Permasalahan
2
Pada alamat tersebut akan terlihat tampilan layar sebagai berikut:
Pendaftaran User Baru
:
, langsung lakukan sign in)
Silahkan mengisi formulir dalam halaman ini dengan benar.
diisi data orang yang diberikan kewenangan oleh perusahaan untuk melakukan registrasi kepabeanan
diisi username dan password yang
3
c) Klik tombol submit,
(aplikasi registrasi kepabeanan akan mengirimkan kode aktivasi ke alamat email yang anda isikan pada formulir pendataran user baru di atas).
d) Buka alamat email anda, dan buka email aktifasi user di alamat
email anda
(
Jika kode aktifasi tidak kunjung terkirim ke alamat email anda setelah ditunggu beberapa lama, gunakan menu Request Kode Aktifasi)e) Lakukan aktifasi sesuai petunjuk yang terdapat pada email
tersebut.
f) Setelah aktifasi user berhasil, anda dapat melakukan
sign in
untuk
melakukan registrasi, mengubah data registrasi, memantau status
proses registrasi atau fasilitas lain yang disediakan portal ini.
3. Registrasi Baru
1) Klik Menu Registrasi Baru
2) Isi formulir registrasi secara lengkap dan benar
(Sesuai Panduan Pengisian Formulir Registrasi Online)
3)
Submit
jika isian registrasi sudah lengkap dan benar.
4) Setelah isian registrasi terkirim anda akan mendapatkan BPI-RK
(Bukti Pengiriman Isian Registrasi Kepabeanan) di inbox anda.
(Dalam BPI-RK tercantum dokumen-dokumen apa saja yang harus anda siapkan untuk diserahkan kepada tim registrasi)
.
5) Serahkan dokumen kelengkapan registrasi kepabeanan
sebagaimana diminta dalam BPI-RK dalam 10 hari kerja.
Penyerahan dokumen dapat dilakukan dengan:
o
Email dengan alamat: registrasikepabeanan@customs.go.id
o
Fax
: 021-47869462
o
Surat/Langsung
: Registrasi Kepabeanan, Direktorat IKC,
Kantor Pusat DJBC Jalan A. Yani (By
Pass) Jakarta Timur
Setelah menyerahkan dokumen anda akan mendapatkan
TTP-RK (Tanda Terima
4. Mengubah Data Registrasi Kepabeanan
Perubahan data isian registrasi dilakukan karena:
•
Penolakan pada proses registrasi (sebelum mendapat NIK).
Ubah isian registrasi sesuai rekomendasi petugas registrasi
yang tertera dalam SPP-RK (Surat Pemberitahuan Penolakan
Registrasi Kepabeaan).
•
Terdapat perubahan data-data registrasi seperti, perubahan
API, NPWP, Alamat, Pergantian Direksi, dsb (setelah
mendapat NIK).
4
1)
Log in
pada portal pengguna jasa, pilih menu
Registrasi
Kepabeanan
2) Klik menu
Perubahan Data
3) Pilih Jenis Perubahan Data
4) Isikan perubahan data isian registrasi online sesuai dengan
dokumen pendukungnya.
(Meskipun terdapat pilihan data yang akan diubah, disarankan untuk mengecek kembali kekesuaian seluruh isian dengan dokumen pendukung yang terkini. Terutama untuk yang sudah lama tidak mengubah data registrasi
kepabeanan).
5)
Submit
jika isian registrasi sudah lengkap dan benar.
6) Setelah isian registrasi terkirim anda akan mendapatkan BPI-RK
(Bukti Pengiriman Isian Registrasi Kepabeanan) di inbox anda.
(Dalam BPI-RK tercantum dokumen-dokumen apa saja yang harus anda siapkan untuk diserahkan kepada tim registrasi)
.
7) Serahkan dokumen kelengkapan registrasi kepabeanan
sebagaimana diminta dalam BPI-RK dalam 10 hari kerja.
Penyerahan dokumen dapat dilakukan dengan:
o
Email dengan alamat: registrasikepabeanan@customs.go.id
o
Fax
: 021-47869462
o
Surat/Langsung
: Registrasi Kepabeanan, Direktorat IKC,
Kantor Pusat DJBC Jalan A. Yani (By
Pass) Jakarta Timur
Setelah menyerahkan dokumen anda akan mendapatkan TTP-RK
(Tanda Terima Permohonan Registrasi Kepabeanan)
5
II.
Daftar kelengkapan Salinan Dokumen Registrasi Kepabeanan
Sebelum memulai proses pengisian formulir sebaiknya anda menyiapkan
dokumen-dokumen sebagai berikut:
No Dokumen
Check List
Semua Importir
Eks-portir
PPJK Pengang
kut
1. Kartu NPWP
x
2. Surat Pengukuhan
Pengusaha Kena Pajak
x
3. Akte Pendirian
Perusahaan , Surat dari
Dinas Koperasi (untuk
Koperasi) atau Kontrak
Karya dengan BP Migas
(untuk BUT)
x
4. a. PT: SK Pengesahan
Akte Pendirian dari
Menkumham
b. CV: Nomor
Pendaftaran Akta
Pendirian dari Pengadilan
Negeri setempat
x
5. Akte Perubahan terakhir
*)
x
6. a. PT: SK Pengesahan
Akte Perubahan dari
Menkumham
b. CV: Nomor
Pendaftaran Akta
Perubahan dari
Pengadilan Negeri
setempat
*)
x
7. SIUP/IUI/IUT/Surat
Rekomendasi dari
BPMIGAS
x
8. SIUPAL/SIUPAU/SIUP
JPT
x
9. TDP/TDUP/TDI
x
10. Surat Keterangan
Domisili (pastikan SKD
masih berlaku dan tidak
bertanggal lebih dari 5
6
tahun). SKD valid jika
diterbitkan oleh
Desa/Kelurahan/Kecamat
an/Kota/Kabupaten
setempat.
11. Sertifikat ISO seri 9000
(Jika ada dan masih
berlaku)
*)
x
12. KTP/Paspor/KITAS/
KITAP semua anggota
Direksi/Komisaris dan
penandatangan PIB
x
13. Kartu NPWP para
Direktur dan Komisaris
x
14. Struktur organisasi
X
15. Laporan Keuangan
(Neraca dan Laba/Rugi)
jika ada yang audited
x
16. Rekening Koran
Perusahaan dan Buku
Tabungan
x
17. Laporan Hasil Audit Bea
dan Cukai
*)
x
18. Laporan Hasil
Pemeriksaan Pajak
*)
x
19. Ijasah Kepala Bagian
Pembukuan/Manajer
Akuntansi
x
20. Angka Pengenal Impor
x
21. Nomor Identitas PDE
Importir/Eksportir
*)
x
x
22. Kartu NPWP PPJK (jika
menggunakan
Perusahaan Pengurusan
Jasa Kepabeanan)
x
x
23. Skep Fasilitas
Kepabeanan dibidang
impor seperti KB, KITE,
dll, jika ada
x
7
25. Ijasah Ahli Kepabeanan
(untuk PPJK Wajib)
*)
x
x
x
26. Kartu Identitas Ahli
Kepabeanan jika ada
(KTP/Paspor/Kitas/Kitap,
dll)
x
x
x
27. Bukti angota asosiasi
*)
x
28. PIB/PEB jika ada (untuk
memudahkan mengisi
data komoditi)
x
x
Dokumen tersebut di atas tidak semuanya harus dilampirkan, tetapi sebaiknya
dipersiapkan untuk memudahkan pengisian formulir registrasi.
8
III. Panduan Pengisian Formulir Registrasi Online
Petunjuk Umum
1. Pengisian dengan huruf Kapital
2. Pengguna Jasa dapat memilih lebih dari satu bidang usaha dengan menu
personalisasi akun, contoh: Importir dan PPJK, Importir dan Eksportir dan
Pengangkut, dll.
3. Pengisian data yang berulang, seperti direksi, komisaris, komoditi, dst, yang
lebih dari 1 (satu) dilakukan dengan klik
dibawah isian dimaksud
untuk membuka form kosong berikutnya.
4. Jika pengisian belum selesai dan akan dilanjutkan pada kesempatan lain,
maka dapat dilakukan dengan klik
.
5. Tombol
hanya di klik ketika anda benar-benar sudah yakin bahwa
seluruh formulir terisi lengkap dan benar.
Cukup satu kali klik
di halaman manapun, maka seluruh data isian
anda terkirim ke Sub Direktorat Registrasi Kepabeanan.
9
FORM A. DATA UMUM PERUSAHAAN
FORM A.1. Bentuk Badan Usaha
Pilih bentuk badan usaha
Gambar 1 Contoh Pengisian Bentuk Badan Usaha
sehingga data pada Bentuk Badan Usaha pada FORM A.1 menjadi seperti Gambar
2 di bawah ini
10
Gambar 2 Contoh Hasil Pengisian Bentuk Badan Usaha, Nama Perusahaan, NPWP,
Klasifikasi Lapangan Usaha, Status Wajib Pajak
FORM A.2. Nama perusahaan
Isikan nama perusahaan sesuai akte pendirian/akte perubahan terakhir perusahaan tanpa
diawali/diakhiri bentuk perusahaan
Contoh : PT SUKAMAJU, TBK ditulis SUKAMAJU
Catatan : Pastikan nama perusahaan yang tercantum pada FORM A.2 sesuai dengan nama perusahaan yang
tercantum dalam Surat Keterangan Domisili (SKD), Surat Keterangan Terdaftar (SKT), NPWP, Surat Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak (SPPKP), Tanda Daftar Perusahaan (TDP), Surat Ijin Usaha Perdagangan (SIUP), Angka Pengenal Importir (API), Akte Pendirian dan Perubahan terakhir.FORM A.3. NPWP
Isikan 15 (lima belas) angka NPWP perusahaan sesuai yang tercantum dalam Kartu NPWP
tanpa tanda baca.
Contoh : NPWP Perusahaan 02.613.404.9-005.000 tulis 026134049005000 (lihat Gambar
2 di atas).
Catatan :
Pastikan NPWP yang tercantum pada FORM A.3 sesuai dengan NPWP perusahaan yang tercantum dalam SKT, NPWP, SPPKP, TDP, SIUP, API atau Adendum APIFORM A.4. Klasifikasi Lapangan Usaha (KLU)
Pilih KLU yang tersedia pada FORM A.4 yang sesuai/paling mendekati dengan KLU
perusahaan.
11
FORM A.5. Status Wajib Pajak
•
Pilih status wajib pajak perusahaan (PKP atau Non PKP).
•
Jika memilih status PKP, isikan Nomor dan Tanggal SPPKP Perusahaan.
Catatan: Pengisian nomor dan tanggal SPPKP harus sesuai dengan nomor dan tanggal yang
tercantum dalam SPPKP tersebut dan bukan nomor NPWP.FORM A.6. Alamat perusahaan
a. Kantor:
•
Alamat kantor
Isikan sesuai dengan alamat kantor perusahaan, meliputi nama gedung
perkantoran/komplek, kode blok/kav, nama jalan, nomor bangunan, RT dan RW
(tanpa Kelurahan, kecamatan, dsb)
Contoh: MENARA NIK, LT. 50, JL. PISANGAN LAMA NO. 14 RT 006 RW 004, KEL.
PISANGAN TIMUR, KEC PULOGADUNG, JAKARTA TIMUR ditulis MENARA NIK,
LT. 50, JL. PISANGAN LAMA NO. 14 RT 006 RW 004
•
Kelurahan/desa
Isikan nama kelurahan/desa di mana kantor berlokasi.
•
Kecamatan
Isikan nama kecamatan di mana kantor berlokasi
•
Kabupaten/Kota
Isikan nama kabupaten/kota di mana kantor berlokasi
•
Provinsi
Isikan nama provinsi di mana kantor berlokasi, sesuai daftar berikut:
1. ACEH 2. SUMATERA UTARA 3. KEPULAUAN RIAU 4. RIAU 5. SUMATERA BARAT 6. JAMBI 7. BENGKULU8. KEP. BANGKA BELITUNG 9. SUMATERA SELATAN 10. LAMPUNG 11. BANTEN 12. DKI JAKARTA 13. JAWA BARAT 14. JAWA TENGAH 15. DI YOGYAKARTA 16. JAWA TIMUR 17. KALIMANTAN BARAT 18. KALIMANTAN TENGAH 19. KALIMANTAN TIMUR 20. KALIMANTAN SELATAN 21. SULAWESI UTARA 22. GORONTALO 23. SULAWESI TENGAH 24. SULAWESI BARAT 25. SULAWESI TENGGARA 26. SULAWESI SELATAN 27. BALI
28. NUSA TENGGARA BARAT 29. NUSA TENGGARA TIMUR 30. MALUKU UTARA
31. MALUKU 32. PAPUA BARAT 33. PAPUA
•
Kode pos
Isikan 5 (lima) angka kode pos sesuai alamat kantor.
•
Nomor telepon dan faksimili:
Isikan masing-masing salah satu nomor telepon dan nomor faksimili kantor beserta
kode areanya.
12
Catatan:
Pastikan bahwa SKD, NPWP, SKT, SPPKP, TDP, SIUP, API mencantumkan alamatperusahaan yang sama.
•
Status penguasaan:
Dipilih sesuai status penguasaan lokasi kantor, dengan catatan:
•
Status “Hak Guna Bangunan” jika memiliki sertifikat Hak Guna Bangunan (HGB)
atas nama perusahaan
•
Status “Sewa” jika memiliki perjanjian sewa-menyewa yang disahkan oleh
notaris, bukti pembayaran/hutang sewa dan catatan dalam pembukuan.
•
Status penguasaan kantor “Hak Pakai /Hak Milik Pribadi” harus dibuktikan
dengan bukti kepemilikan/sertifikat Hak Guna Bangunan (HGB) atas nama
Penanggung jawab/Pemilik perusahaan/Grup Usaha.
Gambar 3 Contoh Pengisian Alamat Kantor pada FORM A.6
b. Pabrik / Gudang / Perkebunan / Peternakan / Cabang / Lain-lain :
•
Isikan sesuai jumlah pabrik / gudang / perkebunan / peternakan / cabang yang
dimiliki perusahaan.
•
Tatacara pengisian alamat, kelurahan/desa, kecamatan, kabupaten/kota, provinsi,
kode pos, nomor telepon dan faksimili serta status penguasaan lokasi usaha sama
dengan tatacara pengisian kantor.
•
NPWP:
Isikan 15 (lima belas) angka NPWP perusahan sesuai yang tercantum dalam Kartu
NPWP pabrik / gudang / perkebunan / peternakan / cabang / lokasi lain perusahaan
selain lokasi kantor.
Catatan:
13
• Apabila alamat pabrik sama dengan alamat kantor, maka perusahaan tetap harus mengisikanalamat tersebut pada kolom alamat pabrik.
• Pastikan data alamat yang diisikan sesuai dengan Kartu NPWP, SKT, SKD, TDP, bukti kepemilikan (SHM/SGB/akte perjanjian sewa)
Gambar 4 Pengisian Alamat Pabrik pada FORM A.6
FORM A.7. Status investasi
Pilih status investasi perusahaan
•
Pilih PMA /PMDN jika memiliki izin prinsip investasi dari BKPM/BKPMD
•
Pilih NON PMA-NON PMDN dengan izin dari Kementerian Perdagangan dalam
bentuk SIUP.
14
FORM A.8. Dokumen perizinan
FORM A.8.a. Akte pendirian perusahaan
•
Nomor dan Tahun Akte: Isikan dengan nomor dan tahun akte pendirian perusahaan
•
Nama Notaris: Isikan dengan nama notaris (diisi apabila memiliki akte pendirian)
•
Kota: isikan dengan kota/wilayah kerja notaris yang menerbitkan akte pendirian
perusahaan (diisi apabila memiliki akte pendirian)
Catatan:
Untuk bentuk badan usaha yang sesuai perundang-undangan tidak memerlukan akte pendirian, diberikan pengecualikan sebagai berikut:
• Untuk Usaha Dagang (UD), nomor dan tahun diisikan dengan nomor dan tahun SIUP
• Untuk Koperasi, nomor dan tahun diisikan dengan nomor dan tahun pendaftaran ke Kementerian Koperasi
• Apabila Badan Usaha Tidak Tetap (BUT) agar diisi nomor dan tahun kontrak karya
•
SK Pengesahan akte pendirian :
•
Isikan dengan nomor dan tanggal SK Pengesahan dari Menkumham.
Catatan: Yang diisikan adalah nomor SK pengesahan dan bukan nomor Daftar
Perseroan yang ada dalam SK Pengesahan tersebut.
•
Untuk CV, isikan dengan nomor dan tanggal pendaftaran dari pengadilan negeri
setempat atau nomor pengesahan dari Menkumham
•
Untuk UD, Koperasi, Yayasan, Firma, Lain-lain, isikan NIHIL dengan tanggal
17/08/1945
16
FORM A.8.b. Akte perubahan terakhir
•
Kolom ini hanya diisi apabila perusahaan sudah memiliki akte perubahan
•
Tatacara pengisian sesuai dengan tatacara pengisian akte pendirian perusahaan.
Gambar 7 Pengisian Akte Perubahan Terakhir, SIUP/IUI/IUT
FORM A.8.c. SIUP atau IUI/IUT
•
Pilih SIUP/IUI/IUT sesuai izin yang dimiliki.
•
Isikan nomor dan tanggal SIUP atau IUI/IUT.
Catatan:
• Pengisian tanggal SIUP adalah tanggal dikeluarkannya SIUP tersebut dan bukan tanggal akhir masa berlakunya SIUP
• Pastikan bahwa dokumen tersebut masih berlaku dan mencantumkan nama perusahaan, alamat perusahaan, NPWP, penanggung jawab yang sesuai.
Contoh pengisian SIUP/IUI/IUT dapat dilihat pada Gambar 8 di bawah.
FORM A.8.d. TDP/TDUP/TDI
•
Pilih TDP, TDUP atau TDI sesuaikan dokumen yang dimiliki.
•
Isikan nomor dan tanggal TDP atau TDUP/TDI sesuai pilihan.
Catatan:
• Pengisian tanggal TDP adalah tanggal dikeluarkannya TDP tersebut dan bukan tanggal masa berlakunya TDP
• Pengisian nomor TDP (dalam TDP ada dalam kolom NOMOR TDP) bukan nomor yang berkode seperti SIUP.
• Pastikan bahwa dokumen tersebut masih berlaku dan mencantumkan nama perusahaan, alamat perusahaan, NPWP, penanggung jawab yang sesuai.
17
Gambar 8 Contoh Pengisian SIUP/IUI/IUT, TDP/TDUP/TDI, Surat Keterangan Domisili
FORM A.8.e. Surat Keterangan Domisili (SKD)
•
Instansi penerbit: Isikan nama kantor desa/kelurahan/kecamatan Penerbit SKD
•
Nomor: Isikan nomor SKD
•
Tanggal: Isikan tanggal dikeluarkannya Surat Keterangan Domisili
Catatan: Pastikan bahwa SKD tersebut masih berlaku dan diterbitkan oleh Kantor Kelurahan/Kecamatan dan
mencantumkan nama perusahaan, alamat perusahaan, NPWP, penanggung jawab yang sesuai.Contoh pengisian Surat Keterangan Domisili dapat dilihat pada Gambar 8 di atas.
FORM A.9. Kedudukan perusahaan
Pilih kedudukan perusahaan
•
Pilih Kantor Pusat, jika perusahaan memiliki cabang, dan data alamat cabang harus
ditambahkan pada Form A.6.
•
Pilih Cabang, jika NPWP yang didaftarkan adalah NPWP cabang, maka data alamat
dan NPWP kantor pusat harus diisi.
•
Dalam hal tidak ada dokumen pendukung, maka diisi sebagai perusahaan tunggal /
berdiri sendiri.
18
Gambar 9 Pengisian Kedudukan Perusahaan pada FORM A.9
FORM A.10. Kepemilikan sertifikat ISO
Isikan Ya atau Tidak (hanya untuk ISO seri 9000 atau sertifikat akreditasi sejenis)
Jika Ya, isikan Nama Lembaga Penerbit ISO, Nomor Sertifikat (yang masih berlaku),
Tanggal Sertifikat ISO
19
FORM B DATA PENANGGUNG JAWAB DAN PEMILIK PERUSAHAAN
FORM B.1. Pimpinan / Penanggung Jawab Perusahaan
1 Jabatan: Pilih nama jabatan pimpinan sesuai akte perusahaan terakhir atau dokumen
lain yang sejenis..
2 Nama: Isikan nama sesuai dengan identitas yang bersangkutan. Penulisan gelar atau
alias yang tercantum pada kartu identitas ditulis di belakang nama.
Contoh: Ir. H. HERI, MBA alias Ahong ditulis HERI, IR, H, MBA (AHONG)
3 Bukti Identitas: Pilih bukti identitas sesuai dengan kartu identitas yang dimiliki yang
bersangkutan. Contoh: KTP.
Nomor: Isi nomor kartu identitas yang bersangkutan.
Tanggal: Isi tanggal kadaluarsa katu identitas yang dimiliki.
Catatan:
•
Untuk WNA yang tinggal di Indonesia harus mengisikan KITAS/KITAP dan NPWP.4 Alamat: Tatacara pengisian alamat lihat panduan pada Form A.6.
5 NPWP: WNI harus mengisikan NPWP. Pengisian NPWP seperti panduan pengisian
FORM A.3. Jika tidak memiliki NPWP tulis ‘0’.
6 Kewarganegaraan: Isi kewarganegaraan sesuai bukti identitas yang bersangkutan.
Catatan:
•
Jika jabatan sebagai DIREKTUR UTAMA dipilih PRESIDEN DIREKTUR•
Jika Nama Jabatan tidak tersedia dalam pilihan, pilih LAIN-LAIN.•
Di antara jajaran pimpinan harus ada yang memiliki NPWP. Jika tidak ada yang memiliki NPWP harus dicantumkan KUASA DIREKSI yang ditunjuk berdasarkan Akta Notaris.•
Khusus WNI: Untuk istri tanpa pemisahan harta, isikan NPWP suami.20
Gambar 10 Pengisian Nama dan Bukti Identitas Pimpinan Perusahaan
21
FORM B.2. Komisaris / Pemilik / Sekutu(Pasif)
Tatacara pengisian sama dengan panduan Form B.1
Catatan: Jika jabatan sebagai KOMISARIS UTAMA dipilih PRESIDEN KOMISARIS
Gambar 12 Contoh Pengisian Jabatan, Nama, Bukti Identitas pada FORM B.2
Gambar 13 Contoh Pengisian NPWP, Kewarganegaraan pada FORM B.2
FORM B.3. Tergabung dalam afiliasi kelompok / grup usaha
Pilih YA atau TIDAK,
22
FORM B.4. Struktur organisasi perusahaan
Pilih banyaknya tingkat di bawah jabatan pimpinan tertinggi perusahaan. Jika perusahaan
perorangan pilih ‘LAINNYA’
Gambar 14 Pengisian FORM B.3 dan 4
FORM B.5. Jumlah karyawan perusahaan saat ini
Pilih sesuai jumlah karyawan di perusahaan yang bersangkutan
23
FORM C. DATA KEUANGAN PERUSAHAAN
FORM C.1. Data laporan keuangan perusahaan
1. Tanggal Laporan Keuangan: Isi tanggal diterbitkannya laporan keuangan
2. Periode Laporan Keuangan: Isi periode atau jangka waktu yang dicakup oleh laporan
keuangan tersebut Contoh: 01/01/2011 s.d 31/12/2011.
Gambar 16 Pengisian Tanggal dan Periode Laporan Keuangan pada FORM C.1
•
Pengisian data angka laporan keuangan dilakukan dengan memperhatikan hal-hal
sebagai berikut:
1. Tanpa menggunakan tanda pemisah “.” maupun “,”.
2. Angka pecahan di belakang koma dibulatkan ke atas.
3. Data laporan keuangan yang menunjukkan nilai negatif harus diawali dengan
tanda baca “-“ (minus).
FORM C.1.a. Pendapatan / Penjualan
Isikan dengan angka pendapatan bersih (perusahaan jasa) atau angka penjualan bersih
(perusahaan perdagangan / produsen) dari Laporan Rugi/Laba Perusahaan.
FORM C.1.b. Harga Pokok Penjualan
Isikan dengan angka Harga Pokok Penjualan (HPP/COGS) atau beban langsung/expenses
(perusahaan jasa) dari Laporan Rugi/Laba Perusahaan.
24
Isikan angka persediaan awal (komponen HPP), hanya untuk perusahaan perdagangan /
produsen, dari Laporan Rugi/Laba Perusahaan. Untuk perusahaan jasa, kosongkan.
FORM C.1.d. Pembelian / harga pokok produksi
Isikan angka pembelian (perusahaan dagang), isikan angka harga pokok produksi
(perusahaan produsen) komponen HPP dari Laporan Rugi/Laba Perusahaan. Untuk
perusahaan jasa, kosongkan.
FORM C.1.e. Persediaan Akhir
Isikan angka persediaan akhir barang jadi, hanya untuk perusahaan dagang/produsen,
komponen HPP Laporan Rugi/Laba Perusahaan. Untuk perusahaan jasa, kosongkan.
FORM C.1.f. Laba / rugi kotor
Isikan angka laba / rugi kotor dari Laporan Rugi/Laba Perusahaan
FORM C.1.g. Beban administrasi dan penjualan
Isikan angka Beban Administrasi dan Penjualan dari Laporan Rugi/Laba Perusahaan
FORM C.1.h. Laba / rugi bersih
Isikan angka rugi/laba bersih setelah pajak sesuai Laporan Rugi/Laba Perusahaan
Gambar 17 Pengisian Data Keuangan pada FORM C.1
FORM C.1.i. Aset lancar
Isikan angka Total Current Asset/Aktiva Lancar sesuai Neraca Perusahaan.
FORM C.1.j. Aset tetap
25
FORM C.1.k. Aset lainnya
Isikan angka Aset Lainnya yaitu aset selain aset lancar dan aset tetap (jika ada) dari Neraca
Perusahaan.
FORM C.1.l. Total Aset
Isikan angka Total Asset/Total Aktiva sesuai dengan angka di Neraca Perusahaan.
FORM C.1.m. Hutang jangka pendek
Isikan angka Total Hutang Jangka Pendek/Shortterm (Current) Liability dari Neraca
Perusahaan.
FORM C.1.n. Hutang jangka panjang
Isikan angka Total Hutang Jangka Panjang/ Longterm Liability dari Neraca Perusahaan.
FORM C.1.o. Total Hutang
Isikan Total Hutang/Total Liability dari Neraca Perusahaan
FORM C.1.p. Total Modal
Isikan Total Modal/Total Equity dari neraca perusahaan, bukan Modal Disetor.
FORM C.1.q. Laba Ditahan
•
Isikan jumlah laba ditahan pada saat pelaporan keuangan
Catatan: untuk perusahaan baru berdiri, minimal harus diisi Komponen Neraca dan Beban-beban Administrasi.
Contoh pengisian data keuangan dapat dilihat pada Gambar 18 di bawah ini
26
Gambar 18 Contoh Pengisian Data Keuangan pada FORM C.1
FORM C.2. Rekening Bank atas nama perusahaan
•
Nama Bank: Isi nama bank tempat rekening dibuka
•
Nomor Rekening: Isi nomor rekening bank Giro perusahaan
•
Atas Nama: Nama pemilik rekening (harus atas nama perusahaan kecuali
perusahaan perseorangan seperti UD, dll)
•
Jenis Rekening: Walaupun terdapat pilihan, tapi sangat disarankan diisikan jenis
rekening Giro. Untuk PT, minimal salah satu rekening harus berjenis GIRO.
27
Gambar 19 Contoh Pengisian Rekening Bank pada FORM C.2
FORM C.3. Audit Akuntan Publik
Pilih “Tidak” jika laporan keuangan perusahaan tidak pernah diaudit Kantor Akuntan Publik
(KAP);
Pilih “Pernah” jika laporan keuangan perusahaan diaudit KAP.
Jika memilih “Pernah”, isikan Nama KAP nya, tahun laporan keuangan yang diaudit, dan
Pilih Opini Akuntan Publik atas laporan keuangan perusahaan (Semua informasi ini dapat
ditemukan pada Laporan Keuangan yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik).
Gambar 20 Contoh Pengisian Data Audit Akuntan Publik pada FORM C.3
FORM C.4. Audit DJBC
Pilih salah satu pilihan jawaban yang tersedia.
Catatan:
• Audit DJBC adalah audit kepabeanan dan / atau audit cukai yang dilakukan oleh kantor wilayah atau Direktorat Audit Direktorat Jenderal Bea dan Cukai terhadap perusahaan.
• Tidak termasuk audit yang dilakukan atas permohonan keberatan/banding yang diajukan oleh perusahaan dan penelitian lapangan (survey).
28
Gambar 21 Pengisian Data Audit DJBC pada FORM C.4
FORM C.5. Audit DJP
Pilih salah satu pilihan jawaban yang tersedia
Catatan
• Audit DJP adalah audit di bidang perpajakan yang dilakukan oleh Direktorat Jenderal Pajak terhadap perusahaan.
• Isikan sesuai jumlah pelaksanaan audit DJP terhadap perusahaan terkait pajak secara keseluruhan (all taxes).
FORM C.6. Audit Internal
Dipilih “Ya” apabila perusahaan memiliki audit internal atau bagian yang berfungsi sebagai
audit internal dalam struktur organisasi perusahaan, untuk kondisi yang lain pilih “Tidak”.
Contoh pengisian FORM C.6 dan 7 dapat dilihat pada Gambar 22
FORM C.7. Aplikasi Sistem Akuntansi
Dipilih sesuai jenis penyelenggaran pembukuan yang diterapkan oleh perusahaan.
Catatan:
• Manual dengan bantuan komputer: Dalam hal penyelenggaraan pembukuan dilakukan dengan
program umum dalam komputer (misalnya Microsoft Office).
• Manual dan EDP: Dalam hal penyelenggaraan pembukuan dilakukan dengan program aplikasi
akuntansi dalam komputer (misalnya MYOB, Zahir),
• Electronic Data Processing (EDP): Dalam hal penyelenggaraan pembukuan dilakukan dengan
program aplikasi akuntansi yang khusus untuk perusahaan tersebut dengan menggunakan server komputer sendiri
29
FORM C.8. Kualifikasi kepala bagian / manajer pembukuan (akuntansi)
Pillih sesuai kualifikasi kepala bagian/manajer akuntansi di perusahaan
Gambar 23 Pengisian FORM C.8
FORM D1. DATA KHUSUS IMPORTIR
FORM D1.1. Angka Pengenal Importir (API)
•
Nomor: Isikan nomor dokumen Angka Pengenal Impor (API).
•
Tanggal: Isikan tanggal dokumen Angka Pengenal Impor (API).
•
Instansi Penerbit: Pilih salah satu jawaban yang tersedia.
Catatan:
• Pastikan pengisian nomor API telah sesuai dengan format API dan API tersebut sesuai dengan ketentuan Peraturan Menteri Perdagangan terbaru. Contoh: 170302276-B bukan 170302276 B atau 170302276-b
• Untuk API yang diterbitkan oleh Badan Pengusahaan Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas Batam, pilih instansi penerbit “LAINNYA” dengan keterangan “KAWASAN BATAM”.
30
Gambar 24 Pengisian data API pada FORM D1.1
FORM D1.2. Jenis Importir
Pilih sesuai jenis API yang dimiliki perusahaan
Catatan:
• Dalam hal API yang dimiliki merupakan API Produsen, maka perusahaan harus mengisi alamat pabrik secara lengkap dan benar pada FORM A.6.
• Dalam hal API yang dimiliki merupakan API Produsen, namun perusahaan belum / tidak memiliki pabrik, maka jenis importir agar dipilih “LAIN-LAIN”.
31
Gambar 25 Pengisian Jenis Importir pada FORM D1.2
FORM D1.3. Penandatangan dokumen impor (penanggung jawab sebagaimana yang
tercantum dalam API)
1) Nama: Isikan Nama sesuai daftar nama yang tertera pada halaman
belakang/lampiran dokumen API.
2) Jabatan: Pilih jabatan sesuai jabatan yang tertera pada halaman belakang/lampiran
dokumen API.
3) Bukti identitas: Dipilih jenis bukti identitas pribadi yang bersangkutan.
o
Nomor: Isikan nomor kartu/surat bukti identitas pribadi yang bersangkutan.
o
Tanggal akhir: Isikan tanggal kadaluarsa atau akhir masa berlaku bukti identitas
pribadi yang bersangkutan.
4) Alamat: Isikan alamat penandatangan dokumen impor perusahaan sesuai dengan
identitas yang bersangkutan.
Tatacara pengisian alamat, kelurahan/desa, kecamatan, kabupaten/kota, provinsi,
kode pos, nomor telepon dan faksimili sama dengan tatacara pengisian alamat pada
Form A.6.
Catatan:
• Pastikan Nama, Nama Jabatan, dan alamat pimpinan yang tercantum dalam Form B tidak berbeda satu sama lain.
• Jika Penandatangan PIB lebih dari 1 orang klik tombol tambah di bawah isian ini • Jika pilihan jabatan tidak tersedia pada form isian, pilih LAIN-LAIN
32
Gambar 27 Pengisian Data Penandatangan Dokumen Impor pada FORM D1.3
33
Gambar 29 Pengisian Data Penandatangan Dokumen Impor pada FORM D1.3
FORM D1.4. Jenis Usaha Sesuai API
Isikan jenis usaha importir sesuai yang tercantum dalam API
Contoh pengisian Jenis Usaha sesuai API dapat dilihat pada Gambar 30
FORM D1.5. Pemenuhan kewajiban kepabeanan
Dipilih sesuai cara pemenuhan kewajiban kepabeanan yang dilakukan / akan dilakukan oleh
perusahaan.
Catatan:
• Apabila pemenuhan kewajiban kepabeanan dipilih “Dikuasakan”, maka data NPWP dan nama PPJK harus diisi.
• Apabila pemenuhan kewajiban yang dipilih adalah “DISELESAIKAN SENDIRI” maka media yang dipergunakan untuk menyelesaikan PIB dipilih salah satu sesuai kondisi perusahaan.