51. sinusitis paranasalis
a. sinus yang paling jarang mengalami sinusitis adalah sinus frontalis b. sinusitis maksilaris anak-anak umumnya kausa dentogen
c. sinusitis sphenoid dapat menyebabkan komplikasi ke orbita
d. sinusitis maksilaris paling sering terjadi bersamaan dengan sinusitis frontalis dan etinoid anterior karena muaranya terletak pada meatus yang sama di meatus nasi inferior
52. kavum nasi :
a. lubang depannya disebut dengan nares posterior
b. vestibulum nasi adalah bagian dari kavum nasi yang dilapisi mukosa dan mempunyai rambut yang dikenal dengan vibrise
c. septum nasi membatasi kavum nasi kiri dan kanan
d.mukosa kavum nasi bagian bawah berfungsi juga sebagai reseptor indra penghidu e. kavum nasi dapat sangat sempit karena kongesti korika media
53. Fisiologi hidung
a. kavum nasi berfungsi sebagai pengatur suhu udara pernafasan hanya pada udara dingin b. debu-debu dan partikel lainnya dibersihkan karena adanya palut lender
c. pada suhu dingin hidung akan terasa lapang karena terjadi kongesti konka nasalis d. aliran udara bermula dari nares anterior kemudian melengkung setinggi konka inferiorselanjutnya ke koana
e. hidung juga berfungsi sebagai indra penghidu dan reseptornya terletak pada mukosa 1/3 bawah 54. hidug luar:
a. kerangkanya terdiri dari bagian tulang dan tulang rawan
b. factor ras dan genetic tidak berpengaruh terhadap mancung peseknya hidung
c. pada hidung juga terdapat otot yang berfungsimengembang kempiskan hidung tetapi pada kulit tidak terdapat kelenjar sebasea
d. aliran darah pada daerah hidung luar ini dialirkan ke sinus kavernosus di daerah fossa kranii anterior
e, hidung pelana dapat terjadi bila ada kerusakan pada tulang rawan hidung 55. Pemeriksaan penunjang radiologi untuk mengetahui tumor sinonasal adalah a. rontgen waters
b. CT- Scan c. MRI d. Skull AP e. semua benar
56. saat pertama kali terdiagnosis tumor sinonasal cenderung memiliki prognosis yang buruk karena,
a. tumor sangat ganas
b. pasien dating pada stadium lanjut c. pasien malas berobat
d. pasien berobat ke alternative e. tidak bias dilakukan operasi
57. Infiltrasi tumor sinonasal meliputi a. nasofaring
b. intracranial
c. kontralateral tumor d. ruang pterigoideus
e. semua benar
58. Follow up pasien tumor sinonasal setelah pengobatan lengkap pada tahun ke-3 a. 1 bulan
b. 2 bulan c. 3 bulan d. 6 bulan e. 1 tahun
59. Endoscopy surgery pada kasus tumor sinonasal dikerjakan pada kasus a. tumor yang sulit dijangkau
b. tumor kecil dan jinak c. tumor yang besar dan jinak d. tumor ganas
e. tumor stadium lanjut
60. keuntungan melakukan teknik operasi Sublabial rhinotomy pad akasus tumor sinonasal a. tidak tampak luka operasi di kulit wajah
b. mudah dikerjakan c. lapangan operasi luas d. pendarahan sedikit e. biaya operasi lebih murah
61. untuk menutup defek operasi pasca operasi maksilektomi menggunakan a. permanent obturator prosthetic
b. gigi palsu c.kawat gigi
d. sternokleidomastoideus e. kulit pipi
62. Blow up fracture sering terjadi akibat trauma pada a. hantaman benda tumpul daerah orbita
b. trauma tulang temporal c. trauma daerah sinonasal d. trauma daerah maksila e. trauma lidah
63. Etiologi kandidiasis oral adalah a. Candida albican
b. Pseudomonas c. Herpes zoster d. Stafiokokus aureus e. Aspergillus
64. Faktor presdisposisi local terjadinya kandidiasis oral adalah: a. makanan pedas
b. oral hygiene yang buruk c. tertular dari peralatan makan d.sering kumur dengan antiseptic e. pemakaian dental floss
65. Faktor predisposisi sistemik terjadinyakandidiasis oral adalah sbb a. pemakaian antibiotika spectrum luas
c. radiasi d. hormonal e.olahragawan
66. Temuan pada pemeriksaan fisik untuk kandidiasis oral : a. plak putih dengan dasar ulkus yang eritema pada mukosa oris b. edema luas pada mukosa oris
c. ulkus-ulkus kecil pada mukosa oris d. mukosa orispucat dan edema e. ekskoriasi luas pada mukosa oris 67. penanganan untuk kandidiasis adalah a. Nistatin drop
b. Gentamisin salf c. Hidrokortison zalf d. Kloramfenikol zalf e. Triamsinolon zalf
68. Insisi rinotomi lateral yang paling sering dilakukan a. Moure dan Weber Fergusir
b. Langen beck c. Elselberg d. Duputren
e. semua jawabn benar 69. Pilar utama pada maksilo a. Zygomatico maxillary buttress b. Pterygomaxilary buttress c. Nasomaxilary buttress d. semua jawabna di atas benar e. semua jawaban di atas salah 70. Tanda dan gejala fraktur nasal a. Epistaksis
b. Hidung longgar c. Kekakuan tulang d. Udem
e. semua jawaban diatas salah 71. Fraktur Le fort 1 mengenal : a. Maxillary
b.Craniofasial c. Nasomaxillary d. NOE
e. Semua jawaban diatas benar 72. nama lain fracture le fort 1 a. Fraktur Guerin
b. Fraktur Moure c. Fraktur piramio d. Craniofasial
e. semua jawaban diatas salah
a. ATLS b. ABCDE c. operasi d. ICU
e. semua jawaban diatas salah
II. JAWABLAH PERTANYAAN DIBAWAH INI DENGAN MENGGUNAKAN KUNCI SEBAGAI BERIKUT PADA LEMBAR JAWABAN :
A. Jika pernyataan 1,2 dan 3 benar B. Jika pernyataan 1 dan 3 benar C. Jika pernyataan 2 dan 4 benar
D. Jika hanya pernyataan 4 saja yang benar E. Jika semua pernyataan benar
74. fase pharyngeal pada proses menelan akan terjadi 1. palatum male terangkat ke atas
2. pharynx dan larynx bergerak ke atas 3. dinding posterior pharynx bergerak keatas 4. aditus larynx tertutup
75. Diagnosis pharyngitis Tuberkulosa: 1. pemeriksaan spulum
2. torak poto 3.biopsi 4. VDRL
76. Pengobatan penderita pharyngitis kronis adalah : 1. hindari rangsangan kronis
2. mencari fokal infeksi
3. terapi antibiotika yang adekuat 4. Roboransia
77. Abses didaerah pharynx terdiri dari 1. abses tonsil
2. Abses peri tonsil 3. abses para pharynx 4. abses retri pharynx
78. sumbatan tuba eustachius menimbulkan 1. OMA
2.OMS 3. OMK
4. Otitis eksternal
79. Nama lain (sinonim) otitis media kronika tipr benigna adalah 1. tipe aman
2. tubo-timpanal 3.tipe mukosa 4. Kholesteatoma
80. Berikut ini yang memudahkan terjadinya otitis eksterma 1. Ph liang telinga berubah basa
2. Liang telinga yang sangat sempit 3. Korpus alenum
4. penggunaan alat bantu dengar
81. Otitis eksterna yang disebabkan oleh bakteri 1. Otomikosis
2. Perikondritis 3. Herper zoster 4. Difusa
82. Hal yang memudahkan otomikosis adalah 1. sering menggunakan tetes telinga antibiotika 2. menjaga telinga tetap kering
3. kebiasaan membersihkan telinga dengan cotton bud 4. ear candle
83. Gejala-gejala yang muncul pada otitis eksterna difusa 1. otalgia
2. otore 3. tinitus 4. vertigo
84. Fraktur daerah maksilofasialsepertiga atas sering disertai cidera pada 1. otak
2. indra penciuman 3.mata
4.bibir
85. Tulang maksila membantu formasi cavitas wajah 1. cavum oris
2. cavum nasi 3.fosa orbita 4. cavum timpani
III. PILIH DAN BERI TANDA SILANG (X) SALAH SATU JAWABAN DIANGGAP BENAR PADA LEMBAR JAWABAN :
A. Jika kedua pernyataan benar dan berhubungan B. Jika kedua pernyataan benar tapi tidak berhubungan C. Jika pernyataan pertama benar dan penyataan kedua salah D. Jika pernyataan pertama salah dan kedua benar
E. Jika kedua pernyataan salah
86. Tonsilitis kronis terjadi karena peradangan yang berulang-ulang Sebab tonsillitis kronis ditandai dengan adanya detritus
87. Tonsilitis kronis terjadi karena peradangan yang berulang-ulang Sebab tonsillitis kronis ditandai dengan adanya detritus
88. kelainan telinga tengah dapat disebabkan oleh kelainan di pharynx Sebab muara tba eustachius terdapat di epipharynx
89. otitis media akuta (OMA) pada anak yang tidak terawatt sebagaimana mestinya dapat menyebabkan gangguan pendengaran tipe konduksi dimasa-masa berikutnya Sebab radang tersebut salah satunya dapat berdampak pada pengkakuan tulang pendengaran
90. Pada setiap serangan otitis media akut akan selalu diikuti oleh gejala kurangpendengaran Sebab pada OMA infeksi terjadi pada telinga bagian dalam
91. Obat tetes telinga yang mengandung antibiotika local dan kortikosteroid amat baik diberikan pada otitis media supurativa Sebab pemberian antibiotika local tidal menyebabkan resistensi kuman
92. Otitis media akuta (OMA) pada anak yang tidak terawatt sebagaimana mestinya dapat menyebabkan anak menjadi bodoh Sebab proses belajar perlu fungsi pendengaran yang normal 93. Otitis media kronik yang ganas dapat menyebabkan kematian Sebab dapat menimbulkan komplikasi meningistis otogenik
94. Tinitus adalah gejala yang timbul di hidung Sebab merupakan salah satu keluhan penyakit 95. Kebiasaan membersihkan serumen akan memudahkan infeksi telinga luar Sebab serumen dapat memprtahankan keasaman liang telnga
96. Perikondritis adalah infeksi pada perikondrium daun telinga Sebab perikondritis tidak terjadi pada bagiam lobules daun telinga
97. Fraktur LeFort III paling ringan Sebab Garis fraktur mengenai processus alveolaris maksila dan lubang hidung
98. Untuk mengetahui kebocoran cairan likuor serrebrospinal pada trauma daerah NOE menggunakan gula darah ingus Sebab bila tes positif, menandakan kebocoran cairan likuor 99. Keputusan operasi pada kasus tumor sinonasal dengan mempertimbangkan letak tumor pada garis Sibeleau dan Oenhngren Sebab letak tumor akan mempengaruhi prognosis pasien
100. Tehnik operasi midface degloving tumor sinonasal banyak dikerjakan pada wanita dan anak Sebab tidak tampak sikatrik pada kulit