• Tidak ada hasil yang ditemukan

PROBLEMATIKAORANG TUA DALAM MENGASUH ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "PROBLEMATIKAORANG TUA DALAM MENGASUH ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS "

Copied!
143
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Rumusan Masalah

Batasan Masalah

Tujuan Penelitian

Kegunaan Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran secara umum mengenai permasalahan yang dihadapi orang tua dalam mengasuh anak berkebutuhan khusus, sehingga orang tua dapat mengetahui dan mampu menangani apabila hal tersebut terjadi pada dirinya. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat dalam mengembangkan kemampuan penulis dalam menulis artikel ilmiah serta menambah wawasan gambaran permasalahan yang dihadapi orang tua dalam mengasuh anak berkebutuhan khusus. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran mengenai gambaran permasalahan yang dihadapi orang tua dalam mengasuh anak berkebutuhan khusus.

Kajian terhadap penelitian terdahulu

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah strategi coping apa yang digunakan orang tua dalam merawat anak berkebutuhan khusus.Jenis penelitian yang digunakan adalah studi literatur. Permasalahan Orang Tua Dalam Menanamkan Nilai Keagamaan Pada Anak Di Desa Tanah Harapan Kabupaten Mukomuko”. Rumusan Masalah Dalam Penelitian Ini Adalah Apa Permasalahan Orang Tua Dalam Menanamkan Nilai Keagamaan Pada Anak Di Desa Tanah Harapan Kabupaten Mukomuko .

Persamaan dari penelitian-penelitian tersebut adalah sama-sama membahas permasalahan orang tua versus anak, sedangkan perbedaannya adalah penelitian Suster Siti fokus membahas permasalahan orang tua dalam membangun nilai-nilai agama, sedangkan penelitian ini berfokus pada permasalahan orang tua dalam membesarkan anak. dengan kebutuhan khusus.

Sistematika Penulisan skripsi

KERANGKA TEORI

Orang Tua

  • Peran Orang TuaCiri-ciri Remaja
  • Fungsi Pengasuhan Orang Tua ABK

Orang tua merupakan pendidik pertama bagi anak-anaknya, karena anak memulai pendidikannya dari mereka. Hubungan keluarga dengan anak biasanya mencakup unsur orang tua, kakek nenek, saudara kandung, dan anggota keluarga besar. Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa orang tua merupakan Madrasah pertama bagi anak.

Orang tua mempunyai kedudukan paling penting dalam membimbing dan mengarahkan anak agar menjadi anak yang baik.

Anak Berkebutuhan Khusus

  • Penyebab Anak Berkebutuhan Khusus
  • Klasifikasi Anak Berkebutuhan Khusus
  • Problematika Anak Berkebutuhan Khusus

Anak Berkebutuhan Khusus (dahulu disebut anak luar biasa) diartikan sebagai anak yang memerlukan pendidikan dan pelayanan khusus untuk mengembangkan potensi kemanusiaannya secara maksimal. Anak berkebutuhan khusus dapat diartikan sebagai anak yang lamban atau mempunyai permasalahan. Pendidikan anak berkebutuhan khusus autis. terbelakang) yang tidak akan pernah berhasil di sekolah anak-anak pada umumnya atau sekolah umum.

Anak berkebutuhan khusus (SEN) adalah anak yang mengalami kelainan atau penyimpangan fisik, mental-intelektual, sosial dan/atau emosional dalam proses tumbuh kembangnya.

Mengenal Anak Slowlearner

Dari penjelasan di atas dapat kita simpulkan bahwa anak lamban belajar adalah anak yang secara fisik normal, mempunyai daya ingat dan akal sehat yang memadai. Analisis pembelajaran matematika pada anak berkebutuhan khusus (ABK) Slow Learner di sekolah inklusi SMPN 7 Salatiga. Anak-anak dengan pembelajaran lambat cenderung mendapat nilai buruk dalam tes prestasi akademik.

Materi pelajaran dapat diterapkan secara berulang-ulang pada anak lamban belajar, seperti mengulang lebih banyak (3-5 kali) dalam pemahaman materi dibandingkan anak lain yang berkemampuan rata-rata.

Mengenal Anak Tunadaksa

Tunagrahita adalah anak yang mempunyai bagian tubuh yang tidak lengkap, sedangkan istilah tunadaksa dan tunadaksa merujuk pada anak yang mengalami kelainan anggota tubuh, bukan tunanetra. Dengan demikian, kelainan ortopedi terletak pada aspek otot, tulang, dan sendi atau dapat juga disebabkan oleh kelainan yang terletak pada sistem kendali pusat otot, tulang, dan sendi.30. Berdasarkan penjelasan di atas, dapat kita simpulkan bahwa anak tetraplegia adalah anak yang mengalami gangguan fungsi normal tulang, otot, dan persendian, yang mungkin disebabkan oleh suatu penyakit bawaan.

30Atmaja, J.R. Pendidikan dan bimbingan anak berkebutuhan khusus Bandung: PT Teen Rosdakarya 2017, halaman 127. atau kecelakaan, sehingga jika ingin bergerak atau berjalan memerlukan alat. Anak lumpuh adalah anak yang menderita penyakit ortopedi atau suatu bentuk gangguan terhadap fungsi normal tulang, otot, dan persendian, yang mungkin disebabkan oleh bawaan lahir, sakit, atau kecelakaan, sehingga apabila ia ingin bergerak atau berjalan. peralatan pendukung. Anak-anak yang cacat sejak lahir tidak pernah mendapatkan pengalaman sehingga tidak menimbulkan rasa frustasi.

Adanya kelainan fisik juga tidak mempengaruhi kepribadian individu atau ketidakmampuan beradaptasi. Aktivitas fisik yang tidak dapat dilakukan oleh anak tunadaksa dapat mengakibatkan masalah emosional dan sensitif serta dapat menimbulkan frustasi yang parah.31 Desinigrum, D.R. Psikologi Anak Berkebutuhan Khusus. Penggunaan forceps saat proses kelahiran sulit dapat merusak jaringan saraf otak bayi. Beberapa teknik yang digunakan dalam rehabilitasi medis, antara lain bedah ortopedi, terapi fisik, aktivitas hidup sehari-hari (ADL), terapi okupasi atau tugas, pemberian protease, penyediaan alat ortopedi, dan bantuan teknis lainnya.

Rehabilitasi kejuruan atau vokasional adalah rehabilitasi terhadap penyandang disabilitas fisik yang bertujuan untuk memberikan kesempatan kepada anak penyandang disabilitas untuk bekerja. Metode atau pendekatan yang umum digunakan dalam rehabilitasi vokasi antara lain konseling, asesmen ulang, orientasi vokasi, asesmen vokasi, kerjasama tim, pelatihan vokasi, penempatan, dan tindak lanjut. ke atas. Beberapa pendekatan yang umum digunakan dalam rehabilitasi antara lain bimbingan individu, pengajaran kelompok, layanan, dan bantuan sosial.

METODE PENELITIAN

Waktu dan Lokasi Penelitian

Informan Penelitian

Informan adalah orang yang memberikan informasi dalam pengertian tersebut, sehingga dapat dikatakan informan sama dengan responden, jika pemberian informasi dianggap penting. 3 Penentuan informan dalam penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling. Teknik purposive sampling merupakan teknik penentuan kelompok partisipan yang akan menjadi informan menurut kriteria terpilih yang relevan dengan masalah penelitian tertentu.4. Sedangkan informan pendukung adalah anggota masyarakat yang tinggal dekat dengan keluarga anak berkebutuhan khusus, yang sering berinteraksi dan mengetahui kesulitan dalam mengasuh orang tua ABK tersebut.

Sumber Data

Wawancara ini dilakukan terhadap orang tua yang mempunyai anak berkebutuhan khusus di desa Bandar Agung kecamatan Ulu Mannna. Untuk menjawab latar belakang rumusan masalah pada Bab I, peneliti mengumpulkan data melalui observasi dan wawancara yang digunakan untuk mengidentifikasi permasalahan orang tua dalam membesarkan anak berkebutuhan khusus (studi kasus di Desa Bandar Agung, Kecamatan Ulu Manna, Bengkulu Selatan). Berdasarkan hasil observasi, peneliti menemukan bahwa pengetahuan orang tua terhadap anak berkebutuhan khusus di desa Bandar Agung masih rendah, hal ini disebabkan karena kurangnya pengetahuan.

Dalam artikel ini, kami melihat kesulitan yang dihadapi orang tua dalam mendekatkan diri dengan anak berkebutuhan khusus. Hal ini sesuai dengan hasil wawancara yang menunjukkan bahwa permasalahan yang dihadapi orang tua dalam menjalin komunikasi adalah orang tua yang menjadi penyebabnya. Fitur ini melihat permasalahan sosial yang dihadapi orang tua dalam lingkungan pertemanan dan masyarakat terhadap anak berkebutuhan khusus.

Fitur ini menjawab kesulitan yang dihadapi orang tua dalam mengontrol kehidupan sehari-hari anak berkebutuhan khusus. Permasalahan dalam menerima anak berkebutuhan khusus dari orang tua adalah mereka belum bisa menerima sepenuhnya kondisi anak dan tetap berusaha menyembuhkan anak, namun terkendala biaya. Orang tua diharapkan mengetahui cara mengatasi permasalahan yang dihadapinya agar anak berkebutuhan khusus dapat terus mengembangkan potensinya.

Penelitian ini tidak meneliti jenis kelamin penelitinya dan hanya berfokus pada orang tua yang memiliki anak berkebutuhan khusus seperti slow learner dan tetraplegia. 34; Hubungan Orang Tua-Guru dan Praktik Pengasuhan Ibu pada Keluarga dengan Anak Berkebutuhan Khusus (SEN)." Jurnal Ilmu Kesehatan & Konsumen 11, No. 34; Hubungan Pola Asuh Orang Tua dengan Anak Berkebutuhan Khusus." Jurnal Fakultas Psikologi Universitas Bina Darma Palembang III, no.

Judul Skripsi: Permasalahan Orang Tua dalam Membesarkan Anak Berkebutuhan Khusus (Studi Kasus di Desa Bandar Agung Kecamatan Ulu Manna Kabupaten Bengkulu Selatan). Menurut Anda, apakah pola asuh yang diberikan orang tua pada anak sudah benar atau belum? Untuk memperoleh informasi dan data mengenai kondisi fisik, non fisik dan lingkungan terkait permasalahan orang tua dalam mengasuh anak berkebutuhan khusus.

TABEL 4.2  JUMLAH PENDUDUK
TABEL 4.2 JUMLAH PENDUDUK

Tehnik Pengumpulan Data

Tehnik Keabsahan Data

Tehnik Analisis Data

Deskripsi Hasil Penelitian

Pembahasan Hasil Penelitian

Dalam analisis penelitian ini, peneliti akan menafsirkan temuan penelitian dengan menggunakan analisis teori yang relevan serta analisis pribadi peneliti mengenai permasalahan yang dihadapi orang tua (ayah dan ibu) dari anak berkebutuhan khusus. Saat ini peran orang tua dalam membesarkan anak semakin terabaikan, hal ini disebabkan oleh kesibukan sehari-hari seperti pekerjaan dan hobi orang tua sehingga menimbulkan kurangnya kedekatan antara orang tua dan anak. Selain itu, pendelegasian tugas kepada pembantu juga mengakibatkan kurangnya komunikasi dan pengawasan orang tua terhadap anaknya.

Berdasarkan penjelasan di atas dapat saya analisis bahwa permasalahan orang tua dalam mengasuh anak berkebutuhan khusus paling menonjol pada fungsi afektif yaitu semakin dekatnya anak dengan ibu sehingga membuat ibu semakin merasa lelah lahir dan batin, karena lebih banyak waktu. dihabiskan untuk mengurus anak karena hal ini juga berarti ibu mempunyai waktu lebih banyak di rumah sehingga menimbulkan permasalahan baru yaitu ibu merasa bersalah karena tidak dapat membantu keuangan keluarga. Pada fungsi keselamatan dan penerimaan (safety andacceptance) Pada fungsi keselamatan menggunakan pisau parsing yang ditemukan oleh Dolan dkk. Dukungan sosial dari keluarga juga sangat membantu orang tua dalam mengurus anak. Jenis dukungan keluarga yang diterima antara lain membantu menjaga dan menjaga anak ketika orang tua sedang bekerja.

Hal ini menegaskan kuatnya hubungan keluarga sebagai masyarakat yang berbudaya kolektivis.52 Berdasarkan temuan peneliti di lapangan, permasalahan orang tua dalam mengasuh anak berkebutuhan khusus menunjukkan bahwa permasalahan orang tua dalam memberikan rasa aman kepada anak. anak adalah orang tua merasa tidak bisa sepenuhnya mengasuh anaknya, dan juga ibu yang sering merasa risih meminta bantuan tetangga dan saudara dalam mengasuh anak. Dari pernyataan di atas dapat dianalisis bahwa permasalahan orang tua dalam mengasuh anak berkebutuhan khusus pada fungsi keselamatan terdiri dari ibu yang merasa bersalah karena tidak mampu mengasuh anaknya secara penuh dan ibu yang masih meminta bantuan tetangga. dan kerabat di sektor keamanan. mengasuh anak berkebutuhan khusus karena tidak percaya ketika anak ditinggal sendirian. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan, maka peneliti dapat menyimpulkan permasalahan yang dihadapi orang tua saat mengasuh ABK sebagai berikut: Ada masalah yang dihadapi orang tua.

Permasalahan yang dihadapi oleh orang tua dari anak penyandang cacat fisik adalah : Dalam hal penerimaan, orang tua tidak bisa menerima keadaan anak baik ayah maupun ibu. Selain keadaan ekonomi keluarga, berbagai permasalahan yang dihadapi orang tua tersebut juga dipengaruhi oleh ketidaktahuan dan kesalahpahaman orang tua terhadap ABK, baik dalam pengasuhan maupun pengobatannya.

Saran

34; Peran Orang Tua Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Usia 6-12 Tahun (Studi Program Home Visiting Di Home Schooling Dolan Malang)." Jurnal Visi Ilmu Pendidikan, No. 34; Hubungan Kurangnya Kontrol Orang Tua dengan Perilaku Menyimpang siswa." Jurnal Bimbingan dan Konseling Pendidikan Islam Jurnal Coution 2, no. 34; Efektivitas Komunikasi Berkualitas Untuk Meningkatkan Kehangatan Pola Asuh Orang Tua Bekerja di TK IT Al-Hikmah.” Jurnal Psikologi dan Psikologi Islam 15, no.

Perkembangan Interaksi Sosial Pada Anak Penyandang Disabilitas Intelektual Menengah Di SLB N 02 Padang." Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini Islam Indonesia 4, no.

Gambar 2 Wawancara Kepada Informan IR & SU
Gambar 2 Wawancara Kepada Informan IR & SU

Gambar

TABEL 4.2  JUMLAH PENDUDUK
Gambar 2 Wawancara Kepada Informan IR & SU
Gambar 3 Wawancara dengan Informan RN &ER
Gambar 4 Wawancara informan pendukung AN (Tetangga RN)
+7

Referensi

Dokumen terkait

1) Tidak menunjukkan reaksi kaget atau terkejut apabila diperdengarkan suara keras dan mengagetkan meskipun dari jarak yang relative dekat. Misalnya tepuk tangan