• Tidak ada hasil yang ditemukan

Studi Eksperimental Kebisingan Menggunakan Metode Kendali Kebisingan Aktif Pada Knalpot Supra X 125D

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Studi Eksperimental Kebisingan Menggunakan Metode Kendali Kebisingan Aktif Pada Knalpot Supra X 125D"

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA 2.1.Proses Interferensi Gelombang Bunyi

Suara atau Bunyi adalah sensasi yang dapat kita dengarkan. Secara ilmiah

suara atau bunyi adalah gelombang mekanik yang dalam perambatannya arahnya

sejajar dengan arah getarnya (gelombang longitudinal). Kata bunyi mempunyai

dua definisi: (1) Secara fisis, bunyi berarti penyimpangan tekanan, pergeseran

partikel dalam medium elastik seperti udara bersifat bunyi obyektif. (2) Secara

fisiologis, bunyi adalah sensasi pendengaran yang disebabkan penyimpangan fisis

yang digambarkan bersifat subyektif sedangkan ( noise) dapat diartikan sebagai

bunyi yaang tidak diinginkan. Gelombang bunyi menyebabkan perubahan tekanan

pada medium yang dilewatinya seperti ditunjukan pada gambar (2.1)

Gambar 2.1 Garpu tala yang dipukul menghasilkan perubahan tekanan Udara karena getarannya dan menghasilkan bunyi [5]

Berdasarkan Gambar (2.1), persamaan perubahan gelombang bunyi dapat dituliskan:

Px = P sin(kx− ωt)...(2.1)

Dengan Px = Perubahan dari tekanan standar

P = Amplitudo Tekanan

K = 2π/λ dengan λ adalah panjang gelombang

(2)

Ada dua besaran yang biasanya diperoleh dalam bunyi yaitu frekuensi dan

amplitudo. Frekuensi adalah jumlah variasi tekanan per detik yang dinyatakan

dalam satuan Hertz ( Hz), sedangkan amplitudo adalah besaran yang menunjukan

kuat lemahnya bunyi[5].

Kuat dan lemah suatu bunyi dapat ditunjukan dengan beberapa parameter

yang intensitas bunyi (sound intensity), tekanan bunyi (sound pressure), arah

tekanan bunyi (sound pressure level/ SPL) dan kekerasan bunyi (loudness).

Intensitas bunyi adalah waktu rata – rata aliran energi bunyi per satuan luas

dengan arah tegak lurus terhadap bidang yang dinyatakan dalam satuan

Wm−2.

Kemudian yang dimaksud tekanan bunyi adalah perbedaan yang

dinyatakan tekanan dalam satuan bunyi dengan tekanan atmosfir pada titik

tersebut yang dinyatakan dalam satuan tekanan bunyi. Satuan tekanan bunyi

dinyatakan dalam decibel (dB) [6].

2.1.1 Syarat Terjadinya Suatu Bunyi / Suara

a Ada sumber bunyi ( benda yang bergetar )

b Ada medium yang digunakan untuk merambat.

c Ada penerima atau pendengar di dalam jangkauan sumber bunyi.

2.1.2 Sumber Bunyi

Bunyi merupakan salah satu bentuk energi yang dapat didengar.

Bunyi dihasilkan oleh benda yang bergetar. Semua getaran benda yang

dapat menghasilkan bunyi disebut sumber bunyi. Salah satu contoh

sumber bunyi/suara yaitu suara mesin (contoh mesin kendaraan bermotor,

mesin diesel), benturan antar benda, suara manusia dan lain sebagainya.

2.1.3 Perambatan Bunyi

Bunyi dapat merambat melalui medium. Gelombang – gelombang

bunyi jika tidak diiringi akan menyebar di dalam semua arah dari semua

(3)

bunyi di udara. Getaran – getaran pengeras suara menghasilkan variasi

tekanan pada udara. Gelombang bunyi di udara secara normal getaran dari

udara yang memaksa gendang telinga kita untuk bergetar. Akan tetapi,

gelombang bunyi juga dapat menjalar ke bahan – bahan lainnya. Jelas

sekali bahwa bunyi tidak dapat berpindah tanpa adanya bahan atau

medium perantara. Bunyi memerlukan waktu untuk merambat dari suatu

tempat ke tempat lain. Kecepatan bunyi pada setiap bahan berbeda –

beda[6].

.

2.2. Pengertian Kebisingan

Kebisingan atau yang biasa disebut noise adalah suatu sinyal gangguan

yang bersifat

merupaka

sekali, suatu contoh misalnya : bunyi mesin – mesin di pabrik merupakan hal yang

biasa bagi operatornya, tetapi tidak demikian pada orang – orang lain

disekitarnya. Itu adalah suara yang tidak diinginkan, suara itu adalah kebisingan.

Tetapi hampir semua mesin – mesin yang dihasilkan, baik itu untuk industri

maupun pada kendaraan bermotor selalu disertai kebisingan. Sumber bising

thermal dan shot noise[7].

2.2.1 Sumber – sumber kebisingan

Secara garis besar sumber – sumber kebisingan dapat dibagi atas

tiga yaitu:

1. Air Bone

2. Solid Borne / Structur Borne 3. Fluid Borne

Air borne merupakan penyebab kebisingan akibat fenomena turbulen, shock dan pulsasi di dalam media udara atau gas. Solid borne /

(4)

kebisingan pada fluida yang disebabkan oleh gejala – gejala turbulen,

kavitasi dan pulsasi.

Pada sistem teknik mesin, gejala – gejala penyebab kebisingan

yang sering terjadi dapat digolongkan atas tiga yaitu :

1. Mechanical Noise : Kebisingan akibat fenomena mekanikal, antara lain roda gigi, impeller, fan ataupun sistem yang terkena

beban luar.

2. Electro Noise : Kebisingan akibat fenomena elektro, antara lain trafo, generator dan lainnya.

(5)

Tabel 2. 1 Spektrum Kebisingan Akustik[8]

200 yd dari peluncuran misil

2.2.2 Parameter Kebisingan

Noise atau kebisingan memiliki banyak parameter yang bisa dijadikan sebagai acuan dalam menentukan skala kebisingan tersebut

sebagaimana banyaknya parameter untuk menentukan bunyi. Namun,

(6)

untuk mempersempit pembahasan biasanya di tentukan oleh parameter

berikut:

a. Frekuensi

Gelombang gerak sendiri memiliki banyak kriteria yang dapat

dijabarkan secara terperinci diantaranya adalah frekuensi. Frekuensi

didefinisikan sebagai jumlah getaran ataupun gerakan yang terjadi

dalam satu satuan waktu, frekuensi dapat di modelkan dengan

persamamaan berikut:

F = 1/ T...(2.2)

b. Panjang gelombang

Panjang gelombang (λ) dari gelombang suara merupakan parameter yang sangat penting didalam mencari tahu pola dari

gelombang suara. Jika dilihat dari gambaran gelombang, maka panjang

gelombang adalah jarak antara dua puncak gelombang. Panjang

gelombang dapat dirumuskan sebagai:

λ

=

�...(2.3)

c. Jumlah gelombang

Jumlah gelombang merupakan banyaknya gelombang suara yang

terjadi selama perambatan gelombang. Dirumuskan sebagai berikut:

k =

2�

=

2�

� ...(2.4)

d. Sound Pressure

Parameter yang dijadikan sebagai bagian dari gelombang suara

adalah Sound Pressure dan Sound Power.Sound pressure merupakan

fluktuasi dari tekanan udara, ketika suatu sumber bunyi menghasilkan

bunyi, maka bunyi tersebut akan merambat melalui medium udara

yang ada disekitarnya. Ketika terjadi perambatan, maka terjadi

(7)

perubahan tekanan udara sebagai indikasi dari adanya perambatan

bunyi inilah yang disebut sound pressure.

2.2.3 Jenis - jenis Noise

Noise dapat dikelompokan dalam dua jenis yaitu:

1. Correlated noise: hubungan antara

ini. Karena itu, correlated noise hanya muncul saat ada sinyal.

2. Uncorrelated noise: noise yang dapat muncul kapanpun, saat terdapat sinyal maupun tidak ada sinyal. Uncorrelated noise muncul tanpa

memperhatikan adanya sinyal atau tidak. Noise dalam kategori ini dapat

dibagi lagi menjadi dua kategori umum, yaitu :

1 Eksternal Noise: Adalah noise yang dihasilkan dari luar alat atau

a. Atmospheric noise: Gangguan elektris yang terjadi secara alami, disebabkan oleh hal – hal yang berkaitan denga

Noise atmosfer biasanya disebut juga static electricity. Noise jenis ini bersumber dari kondisi elektris yang bersifat alami, seper

da

ke dalam energi sepanjang lebar

b. Ekstraterrestrial noise: Noise ini terdiri dari sinyal elektris yang dihasilkan dari luar atmosfer bumi. Terkadang disebut juga

deep-space noise. Noise

kategori, yaitu solar dan cosmic noise:

1. Solar noise: Solar noise dihasilkan langsung dari panas matahari. Ada dua bagian solar noise, yaitu saat kondisi

dimana intensitas

muncul karena aktivitas sun-spot dan solar flare-ups. Besar

(8)

bergantung pada aktivitas sun spot mengikuti pola

perputaran yang berulang setiap 11 tahun.

2. Cosmic noise: Cosmic noise didistribusikan secara kontinu di sepanjang galaksi. Intensitas noise cenderung kecil

karena sumber noise galaksi terletak lebih jauh dari

matahari. Cosmic noise sering juga disebut black-body

noise dan didistribusikan secara merata di selur

c. Man-made noise: Secara sederhana diartikan sebagai noise yang dihasilkan manusia. Sumber utama dari noise ini adalah mekanisme

spark-producing, seperti

peralihan alat oleh manusia (switching equipment). Misalnya,

setiap saat di rumah, penghuni sering mematikan dan menyalakan

lampu melalui

atau terhenti

perubahan ini memuat lebar frekuensi yang cukup besar. Beberapa

frekuensi itu memancar/menyebar dari saklar atau listrik rumah,

yang bertindak sebagai miniatur penghantar da

Noise karena aktivitas manusia ini disebut juga impulse noise, karena bersumber dari aktivitas on/of yang bersifat mendadak.

MHz. Noise jenis ini lebih sering terjadi pada daer

dan area

industrial noise.

2. Internal Noise: Internal noise juga menjadi faktor yang penting dalam

dihasilkan alat at

dalam sistem komunikasi bersangkutan. Ada 3 jenis utama noise yang

dihasilkan secara internal, yaitu:

(9)

ditemukan oleh ahli tumbuh-tumbuhan,

mengamati perpindahan

padi. Perpindahan random elektron pertama kali dikenal tahun

1927 ole

Secara matematis, kekuatan noise adalah:

N = K. T. B...(2.5)

N= Kekuatan noise (dB)

K = Boltzmann’s proportionality constant (1.38 × 10-23 J/K)

T = Temperatur absolute (K)

B = Band width (mm)

b. Shot noise: noise jenis ini muncul karena penyampaian sinyal yang tidak beraturan pada keluaran (output) alat elektronik yang

digunakan, seperti pada

jumlah

menghasilkan

juga bisa terjadi pada alat

optik. Pada Shot noise, penyampaian sinyal tidak bergerak secara

kontinu dan beraturan, tapi bergerak berdasarkan garis edar yang

acak. Karena itu, gangguan yang dihasilkan acak dan berlapis pada

sinyal yang ada. Penelitian shot noise pertama kali dilakukan pada

tube amplifier).

c. Transit-time noise: Arus sinyal yang dibawa melintasi sistem masukan dan keluaran pada alat elektronik, (misalnya dari

penyampai (emitter) ke pengumpul (collector) pada

menghasilkan noise yang tidak beraturan dan bervariasi. Inilah

yang disebut dengan transit-time noise. Transit- time noise terjadi

pada tinggi ketika sinyal bergerak melintasi

(10)

satu perputaran sinyal. Transit time noise pada transistor

ditentukan ole

frekuensi yang tinggi saat perlintasan semikonduktor, noise akan

lebih banyak dibandingkan dengan sinyal aslinya[8].

2.3Efek Noise

Bising dapat menyebabkan berbagai gangguan seperti gangguan

komunikasi, fisiologis, gangguan pada pendengaran. ancaman bahaya

keselamatan lingkungan kerja, menurunya performa kerja, stres dan

kelelahan.

2.3.1 Efek Noise terhadap sistem Komunikasi

Bising dapat memberikan efek gangguan pada sistem komunikasi

dalam 3 area:

1. Bising menyebabkan pendengar tidak mengerti dengan sinyal asli yang

disampaikan atau bahkan tidak mengerti dengan seluruh sinyal.

2. Bising dapat menyebabkan kegagalan dalam sistem penerimaan sinyal.

3. Bising juga mengakibatkan sistem yang tidak efisien[9].

2.3.2 Efek Noise terhadap fisiologis

Pada umumnya, bising bernada tinggi sangat mengganggu,

apalagi bila terputus-putus atau yang datangnya tiba-tiba. Gangguan

dapat berupa peningkatan tekanan darah, peningkatan nadi, konstriksi

pembuluh darah perifer terutama pada tangan dan kaki, serta dapat

(11)

2.3.3 Efek Noise Terhadap Pendengaran

Gambar 2.2 Konstruksi Telinga Manusia Dalam menangkap Bunyi[10]

Pada gambar 2.2 Menunjukan ilustrasi bagaimana telinga manusia

menangkap bunyi dari sumber suara, terlihat proses dari Eardum menuju

Cochlea yang berakhir pada Brain sebagai pengolah bunyi yang telah di dengar.

Tingkat tekanan bunyi minimum yang mampu membangkitkan

sensasi pendengaran di telinga pengamat disebut kemampuan mendengar.

Bila tekanan bunyi ditambah dan bunyi menjadi lebih keras, akhirnya ia

mencapai suatu tingkat dimana sensasi pendengaran menjadi tidak

nyaman. Tingkat tekanan bunyi minimum yang merangsang telinga

sampai suatu keadaan dimana rasa tidak nyaman menyebabkan rasa sakit

tertentu disebut ambang rasa sakit.

Macam-macam gangguan pendengaran (ketulian), dapat dibagi atas :

1.Tuli sementara

Diakibatkan pemaparan terhadap bising dengan intensitas

tinggi. Seseorang akan mengalami penurunan daya dengar yang

(12)

2. Tuli Menetap

Diakibatkan waktu paparan yang lama (kronis) dan

pengaruhi faktor-faktor sebagai berikut :

a. Tingginya level suara

b. Spektrum suara

c. Kepekaan individu

d. Pengaruh obat-obatan, beberapa obat-obatan dapat memperberat

(pengaruh synergistik) ketulian apabila diberikan bersamaan

dengan kontak suara, misalnya quinine, aspirin, dan beberapa obat

lainnya.

e. Keadaan Kesehatan

3. Prebycusis

Penurunan dayadengar sebagai akibat pertambahan usia

merupakan gejala yang dialami hampir semua orang dan dikenal

dengan prebycusis (menurunnya daya dengar pada nada tinggi)[10].

2.4. Pengertian Active Noise Control(ANC)

Merupakan suatu teknologi yang berguna untuk menghilangkan

gelombang frekuensi bising dari sumber suara. Lingkungan pekerjaan yang

menggunakan teknologi dengan prinsip mekanis, terutama di bidang perpabrikan,

penyiaran, dan transportasi, akan selalu terlibat dengan bising berfrekuensi tinggi.

Terkait deng

bising tersebut sehingga lingkungan kerja (komersil) tidak menimbulkan

kerusakan, baik bagi manusia maupun objek lainnya. Dalam teknik peredaman

suara bertujuan untuk menghilangkan suara atau kebisingan yang tidak

(13)

2.4.1 Teori dan Cara Kerja Pengendalian Kebisingan Aktif

Gelombang suara adalah rambatan energi dari suatu sumber yang

berosilasi, melalui proses rapat dan renggang molekul-molekul udara

atau medium penghantar gelombang suara sebagai akibat dari osilasi

sumber suara. Gelombang suara dapat berbentuk sinyal sinusoidal seperti

misalnya suara nada tunggal atau sinyal kompleks seperti misalnya

wicara atau bising. Pengendalian Bising Aktif (Active Noise Control)

adalah pengendalian sinyal bising dengan cara membangkitkan sinyal

bising yang sama (sinyal bising sekunder) tapi dengan fase yang berbeda

180 derajat dari sinyal bising yang hendak dikendalikan (sinyal bising

primer). Interferensi antara sinyal bising primer dan sekunder tersebut

menyebabkan terjadinya peristiwa saling menghapuskan atau kanselasi

(cancelation) antara keduanya sehingga diharapkan bising primer dapat

dihilangkan.

Peristiwa kanselasi tersebut sering tidak terjadi secara ideal

sehingga masih diperoleh residu sinyal bising walaupun dengan

amplitudo yang rendah. Metode kanselasi gelombang untuk pengendalian

bising aktif dipengaruhi oleh banyak hal, antara lain arah rambatan atau

fase gelombang primer dan sekunder, kandungan frekuensi dalam sinyal

bising primer, serta fluktuasi sinyal bising terhadap waktu. Gelombang

sinyal dari constructive akan direduksi menjadi gelombang sinyal

destructive seperti gambar 2.3 dibawah ini :

(14)

Bardasarkan gambar 2.3 diatas speaker tersebut harus memiliki

tingkat kekuatan suara yang sama dengan sumber suara yang tidak

diinginkan. Selain cara tersebut, transduser yang menimbulkan sinyal

peredaman juga dapat diletakkan pada tempat dimana peredaman suara

diinginkan, seperti telinga pengguna. Hal ini memerlukan kekuatan

peredam yang lebih kecil, namun hanya efektif bagi satu pengguna saja.

Gambar 2.4 Noise bertemu dengan Anti Noise [11]

Cara kerja sistem kendali kebisingan aktif adalah dengan cara

menambahkan bunyi kebalikan yang tepat untuk mereduksi sinyal bising.

Pada gambar 2.4 Kita dapat melihat gelombang dengan amplitudo yang

awal kemudian kita berikan amplitudo yang berlawanan (berbeda fasa

180 ̊). Pada sisi lain gelombang dengan fasa berlawanan dan amplitudo

sama digabungkan maka akan dapat mereduksi sinyal noise.

Sistem kendali kebisingan aktif adalah suara melawan suara yaitu

dengan metode sinyal yang telah kita dapatkan harus kita cari anti

sinyalnya yaitu yang sama dengan sinyal awal tapi berlawanan fasa.

Berikut contoh sinyal tegak amplitudo rendah dengan kondisi tanpa

suara pada uraian Gambar 2.5 dibawah ini:

(15)

Gambar 2.6 Gelombang Tegak High Amplitudo[12]

Dari perbandingan gambar diatas 2.5 dan 2.6 dapat dilihat bahwa

amplitudo dalam keadaan diam dengan keadaan amplitudo rendah dan

tinggi. Terlihat pada amplitudo rendah tidak mempunyai bunyi untuk

amplitudo bunyi nyaring.

Gambar 2.7 Gelombang Tegak pada pergeseran fasa [12]

Pada Gambar 2.7 diatas diperlihatkan pergeseran fasa ynag

berfluktuasi terhadap waktu. dimana dengan pergeseran fasa tersebut akan

terjadi reduksi noise.

Gambar 2.8. Dua buah gelombang tegak dengan perbedaan fasa

(16)

Pada Gambar 2.8 diperlihatkan dua bunyi yang berbeda fasa 180 ̊

yang saling meniadakan yang akan menuju kuadran tidak ada bunyi sama

sekali.

Gambar 2.9 Sinyal sumber atau sinyal 1[12]

Pada Gambar 2.9 diperlihatkan sebuah sinyal bunyi sumber atau

sinyal 1 dalam suatu Sistem kendali kebisingan aktif. Dimana persamaan

yang ditunjukan adalah :

�1=A sin��...(2.6)

Gambar 2.10 Sinyal lawan atau sinyal 2 [12]

Pada Gambar 2.10 diperlihatkan sinyal lawan atau sinyal 2 dari

suatu sistem kendali kebisingan aktif.

Dimana persamaannya adalah :

(17)

Gambar 2.11 Aktif Sinyal[12]

Pada Gambar 2.11 adalah merupakan aktif sinyal , dimana sinyal 1

dan sinyal 2 tergabung dengan fasa yang berlawanan 180 ̊ dan sinyal

saling meniadakan.

Maka persamaan dari penggabungan Sinyal 1 dengan Sinyal 2 adalah :

������ �����=�1 +�2...(2.8) ����������� =�sin��= 0...(2.9)

2.5.Penjelasan Active Noise Control(ANC)

Bunyi adal

Sebuah

Gelombang bunyi ini bertemu dan membentuk sebuah gelombang baru dalam

proses

merupakan suatu fase tersendiri. Tergantung pada kondisi dan metode yang

digunakan, gelombang suara baru yang dihasilkan akan dapat berkekuatan sangat

lemah hingga tidak terdengar oleh telinga manusia.

Untuk meredam suara, sebuah speaker penghilang bising dapat diletakkan

berhadapan dengan sumber suara. Dalam kasus ini, speaker tersebut harus

memiliki tingkat kekuatan suara yang sama dengan sumber suara yang tidak

diinginkan.dua gelombang mempunyai fase berbeda 180 derajat, maka akan

(18)

Gambar 2.12 Dua gelombang speaker saling meniadakan[13]

Dari gambar 2.12 diatas sumber suara speaker 1 dilawan dengan sumber

suara speaker 2 yang dilengkapi pembalik fase 180 derajat akan menghasilkan

gelombang nol (wave zero).

Selain cara tersebut

dapat diletakkan pada tempat dimana peredaman suara diinginkan, seperti telinga

pengguna. Hal ini memerlukan kekuatan peredam yang lebih kecil, namun hanya

efektif bagi satu pengguna saja. Penghilang bising pada tempat-tempat lainnya

menjadi lebih sulit karena gelombang yang bergerak ke berbagai arah dan sinyal

peredam dapat bergabung dan membuat gelombang interferensi yang malah

memperkuat ataupun merusak suara.

Kendali kebisingan aktif (Active Noise Control) modern dilakukan dengan

menggunakan komputer, yang menganalisa bentuk gelombang bising, lalu

menciptakan bentuk gelombang sinyal terbalik untuk menghilangkannya dengan

proses interferensi. Bentuk gelombang ini identik, memiliki amplitudo yang sama

persis dengan gelombang kebisingan aslinya, tetapi sinyalnya terbalik. Hal ini

menciptakan interferensi perusak yang mengurangi amplitudo bising yang

diterima. Berikut skema pengolahan sinyal gelombang kendali kebisingan aktif

(19)

Gambar 2.13. Skema pengolahan active noise control [13]

Gambar 2.13 diatas Menjelaskan tentang sistem kendali bising aktif

bekerja dengan menggunakan Analog Digital Converter dan Digital Analog

Converter. Metode aktif ini berbeda dengan penghilangan bising pasif yang tidak menggunakan

Metode pasif ini memiliki kekurangan pada sifatnya yang hampir menutupi dan

menghambat total semua aliran udara dan suara.Keuntungan metode kontrol

kebisingan aktif dibandingkan pasif adalah :

• Lebih efektif dalam frekuensi rendah

• Tidak memakan banyak tempat

• Dapat memblokir suara secara selektif

Pada gambar 2.14 ditunjukan komponen dasar yang digunakan

kendali kebisingan aktif dibawah ini :

(20)

2.5.1 Aplikasi Kendali Kebisingan Aktif ( Active Noise Control)

Aplikasi prinsip dasar Kendali kebisingan aktif membutuhkan

perangkat pengendali elektronik dasar yang terdiri dari mikropon

penangkap sinyal bising primer, pembalik fase fase (Phase Shifter)

penguat dan loudspeaker sinyal bising sekunder dan mikropon kesalahan

untuk mengoreksi pengendali fase sedemikian sehingga interferensi

sinyal bising primer dan sekunder menghasilkan residu bising minimum.

Dalam perkembangannya sistem pengendali secara aktif mulai

diperkenalkan dan semakin disempurnakan untuk menghasilkan kinerja

maksimum. Sampai saat ini beberapa kesulitan masih dihadapi para

peneliti dalam mengaplikasikan ANC terhadap bising dengan kandungan

frekuensi lebar (broad band) atau pada area yang luas (out door).

Walaupun demikian, prinsip pengendalian bising ANC ini dianggap

sangat menjanjikan dikemudian hari karena beberapa alasan, antara lain,

a. Ringan dan hanya memerlukan peralatan elektronik yang relatif

kompak.

b. kinerja pengendalian dapat diubah atau diatur sesuai kebutuhan.

c. Mudah dipasang pada tempat-tempat yang relatif sempit.

Berikut salah satu contoh aplikasi kendali kebisingan aktif yang

digunakan untuk meredam kebisingan in door mobil pada gambar 2.15

(21)

Berdasarkan gambar 2.15 menunjukan kendali kebisingan aktif

pada indoor mobil dengan sistem kerja sumber suara yang dihasilkan oleh

mesin mobil akan ditangkap oleh microphone dan disyuplai menuju

speaker dan dilakukan proses perlawanan fase dengan suara dari mesin

mobil sehinnga terjadi reduksi noise (noise reduction) dan kontrol module

berfungsi untuk mengatur frekuensi sinyal suara yang dihasilkan oleh alat

kendali kebisingan aktif.

2.6. Noise Contour

Merupakan distribusi kebisingan dari sumber kebisingan yang di

gambarkan dalam bentuk garis yang bersambung dan tidak dapat bertemu atau

memotong garis kontur lainnya dan tidak pula dapat bercabang menjadi garis

kontur yang lain. Kontur kebisingan digunakan untuk menentukan absorber

bunyi sebagai bagian dari pengendalian kebisingan.

2.7. Komponen Utama Kendali Kebisingan Aktif (Active Noise Control) 2.7.1. Data Recording

Proses penyimpanan data kendali kebisingan aktif untuk mengolah

data yang diterima dari sumber noise dan dikeluarkan melalui out put

speaker seperti gambar 2.16 dibawah ini :

(22)

Dari gambar 2.16 dapat dilihat dapat blok diagram voice recording module

pada gambar 2.17

Gambar 2.17.Blok diagram voice recording module

2.7.2. Pembalik Fase (Phase Shifter)

Penggeser fase adalah suatu alat untuk menggeser fasa pada sinyal.

Teknik ini digunakan dengan tujuan untuk membalikkan fasa 1800 yang

sasarannya adalah untuk membuat anti noise .Sehingga dapat

menghasilkan pemrosesan sinyal aktif kendali kebisingan. Teori dari

proses penggeseran fasa adalah melalui masukan pada transistor yang

kemudian dikeluarkan pada kaki kolektor dan emitor dengan resistan

tertentu sihingga sinyal keluaran bisa diatur pergeseran fasanya, dapat

dilihat pada gambar 2.18

(23)

2.7.3. Amplifier

Amplifier adalah komponen elektronika yang digunakan untuk menguatkan daya atau tenaga secara umum. Dalam penggunaannya,

amplifier akan menguatkan signal suara yaitu memperkuat signal arus I dan

tegangan V listrik dari inputnya. Sedangkan outpunya akan menjadi arus

listrik dan tegangan yang lebih besar.

Besarnya pengertian amplifier sering di sebut dengan istilah Gain.

Nilai dari gain yang dinyatakan sebagai fungsi penguat frekunsi audio,

Gainpower amplifier antara 200 kali sampai 100 kali dari signal output. Jadi gain merupakan hasil bagi dari daya di bagian output dengan daya di bagian

input dalam bentuk fungsi frekuensi. Ukuran gain biasannya memakai

decible (dB).

Dalam bagian pengertian amplifier pada proses penguatannya audio

ini terbagi menjadi dua kelompok bagian penting, yaitu bagian penguat

signal tegangan (V) yang kebanyakan menggunakan susunan transistor

darlington, dan bagian penguat arus susunannya transistor paralel. Masing

masing transistor derdaya besar dan menggunakan sirip pendingin untuk

membuang panas ke udara, sehingga pada saat ini banyak yang

menggunakan transistor simetris komplementer.

2.8. Knalpot (Silincer)

Knalpot adalah saluran untuk membuang sisa hasil pembakaran pad

pembakaran dalam. Sistem pembuangan terdiri dari beberapa komponen, minimal

terdiri dari satu pipa pembuangan. Di

merupaka

suara. Desain saluran pembuangan dirancang untuk menyalurkan gas hasil

pembakaran mesin ketempat yang aman bagi pengguna mesin. Gas hasil

pembakaran umumnya panas, untuk itu saluran pembuangan harus tahan panas

dan cepat melepaskan panas. Saluran pembuangan tidak boleh melewati atau

(24)

Meskipun tampak sederhana, desain sistem pembuangan cukup berpengaruh

terhadap performa mesin.

Umumnya komponen dalam sistem pembuangan terdiri dari :

• Kepala silinder, dimana pipa pembuangan dimulai, kecuali pada mesin dua langkah dimana saluran pembuangan ditempatkan dibagian bawah dinding

silender.

Exhaust manifold atau exhaust header, dimana pipa dari beberapa ruang bakar/silinder bergabung.

NOx

• Knalpot, pipa untuk mengalirkan gas hasil pembakaran.

suara. Pada

pada mobil umumnya terlihat dengan jelas berupa tabung sebelum ujung

pipa pembuangan.

Berbagai upaya telah banyak dilakukan untuk meredam kebisingan pada

knalpot mulai dari desain bentuk pipa, bentuk silincer, komponen peredam dalam

silencer seperti sekat, sekat berfungsi untuk menahan meredam suara dari mesin,

dan juga biasa ditambahkan busa api agar suara knalpot lebih nyaring dan halus,

namun pada kenyataanya usaha untuk meredam suara hasil pembakaran mesin

dalam belum begitu sempurna, masih banyak knalpot keluaran pabrikan yang

tidak memenuhi standard pemerintah tentang tingkat pencemaran suara yang

(25)

Gambar 2.19 Knalpot

Dari gambar 2.19 diatas knalpot kendaraan berfungsi yaitu :

1. Meredam suara engine agar tidak keras.

2. Mengurangi keluarnya zat – zat berbahaya dari asap kendaraan.

3. Mengalirkan panas pembakaran engine.

Gambar

Gambar 2.1 Garpu tala yang dipukul menghasilkan perubahan tekanan Udara karena getarannya dan menghasilkan bunyi [5]
Tabel 2. 1 Spektrum Kebisingan Akustik[8]
Gambar 2.2 Konstruksi Telinga Manusia Dalam menangkap Bunyi[10]
Gambar 2.3Constructive to destructive[11]
+7

Referensi

Dokumen terkait

TAHUN

[r]

Apabila pemakai telah mengklik salah satu Kelurahan pada Peta Depok maka akan tampil Peta Kelurahan yang dipilih pemakai, dan apabila di kelurahan tersebut terdapat rumah

[r]

Dalam penulisan ilmiah ini menjelaskan mengenai pembuatan aplikasi inventori, dimana akan diaplikasikan pada toko yang mengalami kendala dalam hal mengatur inventori barangnya

[r]

E-commerce memungkinkan setiap orang dapat melakukan transaksi melalui internet antara penjual dan pembeli tanpa harus bertemu melakukan transaksi bisnis, dapat dipastikan

Setelah penulis melakukan pengujian terhadap aplikasi Penghitung PPh Pasal 21, penulis melihat bahwa aplikasi ini diharapkan dapat menjadi salah satu cara untuk