35
DAFTAR PUSTAKA
Anonim.(2015). Alginat.WikipediaDiakses
18 Mei 2015.
AACC. (2001). The Definition of Dietary Fiber. In Report of the Dietary Fiber Defenition Committee to the Board of Directors of the American Association of Cereal Chemists.46 (3): 1-3.
Anderson, J.W., Jones, A.E., dan Riddel-Mason, S. (1994). Ten Different Dietary Fiber Have Significantly Different Effects on Serum and Liver Lipid of Cholesterol-Fed Rats. Journal of American Institute of Nutrition.124(1): 78-83.
Andriani, Y.(2005). Pengaruh Ekstrak Daun Jati Belanda (Guazuma ulmifolia Lamk.) Terhadap Bobot Badan Kelinci yang Diberi Pakan Berlemak. Jurnal Jurusan Kimia FMIPA. 13(02):1-2.
Draget, K.I., Smidsroed, O., dan Skjaak-Braek, G. (2005).Alginates from Algae.Edited by: A. Steinbuchel and S.K. Rhee.inPolysaccharides in the Food Industry, Properties, Production and Patents. Weinheim: WILEY-VCH Verlag GmbH & Co. Halaman 3-10.
Dwiloka, B. (2003). Efek Kolesteromik Berbagai Telur. Jurnal Media Gizi & Keluarga.27(2): 58-65.
Ebihara, K., dan Schneeman, B.O. (1989). Interaction of Bile Acids, Phospholipids, Cholesterol and Triglyceride with Dietary Fibers in the Small Intestine of Rats.Journal American Institute of Nutrition.119(1): 1100-1106.
Guyton, A.C. (2006). Fisiologi Manusia dan Mekanisme Penyakit. Edisi III. Alih bahasa: Petrus Adrianto. Jakarta: EGC. Halaman 623-630.
Hargono., Abdullah., dan Sumantri, I. (2008). Pembuatan Kitosan dari Limbah Cangkang Udang Serta Aplikasinya dalam Mereduksi Kolesterol Lemak Kambing.Jurnal Teknik Kimia UNDIP. 12(1): 53-54.
Hull, A. (1996). Penyakit Jantung, Hipertensi dan Nutrisi. Terjemahan oleh: W, Ali. Jakarta: Bumi Aksara. Halaman 45.
Katzung, B. G. (2002). Farmakologi Dasar dan Klinik.Penerjemah dan Editor: Bagian Farmakologi Fakultas Kedokteran Universitas Erlangga. Edisi VIII. Jakarta: Penerbit Salemba Medika. Halaman 433.
Ketaren, S. (2008).Pengantar Teknologi Minyak dan Lemak Pangan. Jakarta: Penerbit Universitas Indonesia. Halaman 9-10.
36
KKI.(1993). Penapisan Farmakologi, Pengujian Fitokimia dan Pengujian Klinik. Kelompok Kerja Ilmiah. Jakarta. Halaman 37-39.
Kurniadi, H dan Nurrahmani, U. (2014).Stop! Diabetes, Hipertensi, Kolesterol Tinggi, Jantung Koroner. Yogyakarta: Istana Media. Halaman 117-123.
Lehninger, A.L. (1990). Dasar-Dasar Biokimia.Jilid I. Alih Bahasa: Magy Thenawidjaja. Jakarta: Penerbit Erlangga. Halaman 18-20.
Murray, R.K., Granner, D.K., Mayes, P.A., dan Radwell, V.W. (2003). Biokimia Harper. Edisi XXV. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC. Halaman 270.
Nishina, P.M., dan Freedland, R.A. (1990). The Effects of Dietary Fiber Feeding on Cholesterol Metabolism in Rats.Journal of American Institute of Nutrition.120(1): 800-805.
Pamungkas, R.A., Singgih, S.S.R., dan Samsu, W. (2013).Pengaruh Level Etanol dan Lama Maserasi Kuning Telur Puyuh Terhadap Kolesterol Total, HDL, dan LDL.Jurnal Ilmiah Peternakan. 1(3): 1136-1142
Pramono, C.S.U., dan Malole, M.B.M. (1989). Penggunaan Hewan-Hewan Percobaan di Laboratorium. Bogor: Pusat Antar Universitas Bioteknologi. Halaman 27.
Ross, R. (1993). Atherosclerosis: A Defense Mechanism Goes Awry. American Journal of Pathology.1(3): 32-33.
Rowe, R.C., Sheskey, P.J., dan Quinn, M.E. (2009). Handbook of Pharmaceutical Excipients.Edisi VI. London: Pharmaceutical Press. Halaman 20-22.
Sandberg, A.S., Andersson, H., Bosaeus, I., Carlsson, N.G., Hasselblad, K., dan Harrod, M. (1994). Alginate, small bowel sterol excretion, and absorption of nutrients in ileostomy subjects.Journal American Society for ClinicalNutrition.60(6): 751-755.
Sihite, M. (2011).Pengaruh Pemberian Larutan Natrium Alginat Terhadap Penghambatan Kenaikan Kadar Kolesterol Darah Tikus yang Diberi Makanan Berlemak Tinggi.Skripsi. Medan. Fakultas Farmasi USU. Halaman 1-50.
Silalahi, J. (2006). Makanan Fungsional. Yogyakara: Penerbit Kanisius. Halaman 85–89.
Sudoyo, A. W. (2007). Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jakarta: Balai Pustaka. Halaman 242-245.
37
Suyatna, F., dan Tony H. (1995).Farmakologi Dan Terapi. Editor. Sulistia G., Rianto S., Frans D. dan Purwantyastuti. Jakarta: Penerbit BagianFarmakologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Halaman 365, 374-375.
Throp, M.C. (2001). Cardiovascular and Blood Disorder.In Pharmacology for the Health Care Professions. Stanford: Wiley Blackwell Publication. Halaman 75-77.
Wardlaw, G.M., Hampl, J.S., and DiSilvestro, R.A. (2004).Dietary Fiber. In: Meyers, L.M., ed. Perspectives in Nutrition. 6th ed. New York: McGraw-Hill. Halaman 151-158.
Wells, A.F. dan Ershoff, B.H. (1961).Beneficial Effects of Pectin and Other Fiber in Prevention of Hypercholesteromia and Increase in Liver Cholesterol in Cholesterol-Fed Rats.Journal of Nutrition.74(1): 87-91.
Wikanta, T., Khaeroni, dan Rahayu, L. (2002).Pengaruh Pemberian Natrium Alginat terhadap Penurunan Kadar Glukosa Darah Tikus.JurnalPenelitianPerikanan Indonesia.8(6): 21-23.
Wikanta, T., Nasution, A.A., dan Rahayu, L. (2003).Pengaruh Pemberian Natrium Alginat terhadap Penurunan Kadar Kolesterol Total Darah dan Bobot Badan Tikus.Jurnal Penelitian Perikanan Indonesia.9 (5): 1-13.
Wiryowidagdo, S. (2002).Tanaman Obat untuk Penyakit Jantung, Darah Tinggi dan Kolesterol.Jakarta: Penerbit PT. Agromedia Pustaka.Halaman 35–38.