• Tidak ada hasil yang ditemukan

S FIS 1200540 Chapter1

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "S FIS 1200540 Chapter1"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

1

Ulfa Hayatin Nufus, 2016

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN POE (PREDICT-OBSERVE-EXPLAIN) PADA MATERI GETARAN HARMONIS SEDERHANA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA SEKOLAH MENENGAH ATAS

Universitas Pendidikan Indonesia| repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

Berdasarkan peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) Republik Indonesia Nomor 103 Tahun 2014 tentang pembelajaran pada pendidikan dasar dan pendidikan menengah menjelaskan bahwa proses pembelajaran pada satuan pendidikan dilaksanakan berbasis aktivitas dengan karakteristik interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, kontekstual, kolaboratif, memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, kemandirian peserta didik, sesuai dengan bakat, minat, kemampuan, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. Selanjutnya Permendikbud Republik Indonesia Nomor 104 Tahun 2014 tentang penilaian hasil belajar oleh pendidik pada pendidikan dasar dan pendidikan menengah menjelaskan bahwa penilaian hasil belajar oleh pendidik adalah proses pengumpulan informasi/bukti tentang capaian pembelajaran peserta didik dalam kompetensi sikap spiritual dan sikap sosial, kompetensi pengetahuan, dan kompetensi keterampilan yang dilakukan secara terencana dan sistematis, selama dan setelah proses pembelajaran. Dengan demikian, proses pembelajaran dan penilaian hasil belajar oleh pendidik seharusnya memenuhi tuntutan di atas, supaya proses pembelajaran yang dilakukan secara utuh dapat melahirkan kualitas pribadi yang mencerminkan keutuhan penguasaan sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Namun, dalam kenyataannya pembelajaran fisika di sekolah belum sepenuhnya sesuai dengan tuntutan Permendikbud No. 103 dan No. 104 Tahun 2014 tersebut.

(2)

Ulfa Hayatin Nufus, 2016

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN POE (PREDICT-OBSERVE-EXPLAIN) PADA MATERI GETARAN HARMONIS SEDERHANA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA SEKOLAH MENENGAH ATAS

Universitas Pendidikan Indonesia| repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(3)

3

mendengar dan menulis apa yang diinformasikan oleh guru, mengerjakan soal latihan berdasarkan contoh soal yang diberikan guru. Selain itu, kegiatan eksperimen atau penyelidikan ilmiah masih jarang dilakukan, sehingga kemampuan siswa dalam mengamati kurang terlatih dan kurang menjadi perhatian guru. Demikian juga dengan kemampuan menjelaskan, siswa lebih banyak mendengarkan daripada mengemukakan pendapat, padahal kemampuan di atas harus dilatihkan dan dibiasakan agar siswa lebih aktif dalam pembelajaran sehingga siswa dapat lebih memahami materi yang sedang dipelajarinya.

Hal ini diperkuat dengan adanya hasil angket yang dilakukan terhadap siswa mengenai respon siswa terhadap pembelajaran fisika, bahwa sebanyak 80% siswa tidak menyukai mata pelajaran fisika, 71% siswa merasa fisika merupakan mata pelajaran yang sulit, hal ini disebabkan oleh cara pembelajaran yang guru terapkan karena 77% siswa merasa tidak menyukai cara pembelajaran yang biasa guru terapkan di kelas. Sehingga, berdampak pada rendahnya nilai siswa, didapatkan bahwa sebanyak 83% siswa rata-rata nilai ulangan hariannya masih di bawah KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) dengan nilai KKM 75. Selain itu, dari hasil wawancara dengan guru diperoleh informasi bahwa dalam proses pembelajaran guru jarang melakukan penilaian afektif dan psikomotor, sehingga nilai kognitif siswa lebih dominan dibandingkan nilai afektif dan psikomotor.

Berdasarkan hasil studi pendahuluan tersebut, dapat diketahui bahwa rendahnya hasil belajar siswa tidak terlepas dari rendahnya keterlibatan siswa selama proses pembelajaran. Proses pembelajaran yang dilakukan lebih berpusat pada guru, sehingga berdampak pada siswa yang menjadi cenderung pasif. Pembelajaran seperti itu juga menjadikan hasil belajar ranah kognitif lebih dominan dibandingkan dengan hasil belajar ranah afektif dan psikomotor. Oleh karena itu, diharapkan suatu kegiatan pembelajaran yang bisa membuat siswa berpartisipasi aktif ketika di kelas sehingga tujuan pembelajaran fisika mencakup ranah kognitif, afektif, dan psikomotor dapat tercapai.

(4)

Ulfa Hayatin Nufus, 2016

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN POE (PREDICT-OBSERVE-EXPLAIN) PADA MATERI GETARAN HARMONIS SEDERHANA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA SEKOLAH MENENGAH ATAS

Universitas Pendidikan Indonesia| repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

digunakan yaitu model pembelajaran POE (Predict-Observe-Explain), Project base learning, Problem Base Learning, Jigsaw, atau Inquiry. Model pembelajaran

yang akan dipakai dalam penelitian ini adalah model pembelajaran POE Observe-Explain). Liew (2004, hlm. 3) mengemukakan bahwa POE

(Predict-Observe-Explain) pertama kali dikembangkan oleh White dan Gunston pada tahun

1992. Dalam kegiatan pembelajaran POE (Predict-Observe-Explain) awalnya siswa ditunjukkan mengenai suatu fenomena atau demonstrasi, lalu siswa diminta untuk memberikan prediksinya (respon siswa) mengenai apa yang akan terjadi dari fenomena atau demonstrasi disertai alasan mengapa ia memprediksi tersebut. Selanjutnya untuk membuktikan prediksinya, siswa melakukan pengamatan melalui demonstrasi atau eksperimen. Akhirnya siswa akan menjelaskan hasil pengamatannya kemudian dibandingkan dengan prediksi awal apakah sama atau berbeda. Melalui langkah-langkah kegiatan pembelajaran POE (Predict-Observe-Explain) tersebut siswa dituntut berpartisipasi aktif dan mengeluarkan

pendapatnya berdasarkan apa yang mereka ketahui dan akhirnya mereka dapat mengkonstruksi pengetahuan baru yang mereka dapatkan dari hasil kegiatan observasi, sehingga siswa lebih memahami dan menguasai konsep yang dipelajarinya.

Mathembu (2001, hlm. 8) menyatakan bahwa dari hasil penelitiannya POE (Predict-Observe-Explain) dapat digunakan oleh guru untuk merancang kegiatan pembelajaran yang dimulai dengan titik pandang siswa bukan guru atau ilmuwan. Sejalan dengan itu, Palmer (1995, hlm.323) mengemukakan bahwa POE (Predict-Observe-Explain) juga dapat membuat pembelajaran berpusat pada siswa,

sehingga siswa dapat memiliki rasa ingin tahu, mandiri, dan kreatif. Liew (2004, hlm. 21) mengemukakan bahwa POE (Predict-Observe-Explain) memberikan kesempatan bagi siswa untuk menunjukkan perubahan dalam prestasinya dari waktu ke waktu, dan juga memberikan kesempatan baginya untuk mendokumentasikan cara dia mengembangkan ide-idenya.

Penelitian lain tentang penerapan model pembelajaran POE (Predict-Observe-Explain) diantaranya dilakukan oleh Puriyandari, Saputro dan Masykuri

(5)

5

Ulfa Hayatin Nufus, 2016

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN POE (PREDICT-OBSERVE-EXPLAIN) PADA MATERI GETARAN HARMONIS SEDERHANA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA SEKOLAH MENENGAH ATAS

Universitas Pendidikan Indonesia| repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pembelajaran POE (Predict-Observe-Explain) dapat meningkatkan prestasi belajar siswa pada materi kelarutan baik dalam aspek kognitif maupun aspek afektif . Yulianto, Sopyan dan Yulianto (2014, hlm. 5) hasil penelitiannya menyimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran POE (Predict-Observe-Explain) dapat meningkatkan kemampuan kognitif fisika siswa SMP, dan Farikha,

Redjeki dan Utomo (2015, hlm.101) hasil penelitiannya menyimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran POE (Predict-Observe-Explain) dapat meningkatkan proses belajar siswa serta prestasi belajar siswa yang terdiri dari aspek pengetahuan, aspek sikap sosial, dan aspek keterampilan pada materi hidrolisis garam. Ketiga penelitian di atas menunjukkan bahwa penerapan model pembelajaran POE (Predict-Observe-Explain) dapat meningkatkan aspek kognitif, afektif, dan psikomotor siswa. Peneliti tertarik untuk melakukan penelitian yang serupa yaitu menerapkan model pembelajaran POE (Predict-Observe-Explain), namun materi penelitian yang akan diambil adalah Getaran Harmonis Sederhana.

Salah satu materi fisika yang harus dikuasai di tingkat SMA kelas XI adalah materi Getaran Harmonis Sederhana. Materi ini merupakan materi yang sesuai dan menarik untuk dijadikan materi penelitian model pembelajaran POE (Predict-Observe-Explain), melalui materi ini banyak hal yang bisa dilakukan siswa

misalnya berkaitan dengan arah gaya pemulih pada pegas dan bandul, faktor-faktor yang berpengaruh pada periode getaran pegas, dan faktor-faktor-faktor-faktor yang berpengaruh pada periode getaran bandul. Hal-hal tersebut dapat dilakukan siswa melalui kegiatan predict, observe, dan explain. Dengan demikian model pembelajaran POE (Predict-Observe-Explain) ini dapat diterapkan untuk memenuhi tuntutan proses pembelajaran dan hasil belajar yang diungkapkan dalam permendikbud No. 103 dan No. 104 Tahun 2014.

Berdasarkan uraian-uraian di atas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Penerapan Model Pembelajaran POE (Predict-Observe-Explain) pada Materi Getaran Harmonis Sederhana terhadap Hasil

(6)

Ulfa Hayatin Nufus, 2016

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN POE (PREDICT-OBSERVE-EXPLAIN) PADA MATERI GETARAN HARMONIS SEDERHANA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA SEKOLAH MENENGAH ATAS

Universitas Pendidikan Indonesia| repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

B. Rumusan Masalah Penelitian

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dipaparkan, maka peneliti mengidentifikasi masalah utama pada penelitian ini, yaitu: “Bagaimana hasil belajar siswa SMA setelah diterapkannya model pembelajaran POE (Predict-Observe-Explain)?” Secara lebih rinci rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana peningkatan hasil belajar siswa SMA pada ranah kognitif setelah diterapkan model pembelajaran POE (Predict-Observe-Explain)? 2. Bagaimana profil hasil belajar siswa SMA pada ranah afektif selama

diterapkannya model pembelajaran POE (Predict-Observe-Explain)? 3. Bagaimana profil hasil belajar siswa SMA pada ranah psikomotor selama

diterapkannya model pembelajaran POE (Predict-Observe-Explain)?

1. Batasan Masalah

Untuk lebih mengarahkan penelitian yang dilakukan maka penulis membatasi masalah sebagai berikut:

a. Hasil belajar siswa SMA pada ranah kognitif ditunjukkan dengan adanya perubahan positif antara tes awal (pre-test) dan tes akhir (post-test) yang kriterianya ditentukan berdasarkan rata-rata skor gain yang

dinormalisasi. Hasil belajar ranah kognitif dalam penelitian ini dibatasi yang mengacu pada revisi Bloom oleh Anderson yaitu Mengingat ( ), Memahami ( ), Menerapkan ( ), dan Menganalisis ( ) .

b. Hasil belajar pada ranah afektif ditunjukkan dalam bentuk profil hasil belajar selama penerapan model pembelajaran POE (Predict-Observe-Explain). Ranah afektif yang diteliti meliputi aspek keseriusan dalam

pembelajaran ( ), aspek kerjasama dalam melaksanakan percobaan ( ), aspek kejujuran saat percobaan (valuing), dan aspek sikap dalam mengkomunikasikan hasil observasi (organization .

(7)

7

Ulfa Hayatin Nufus, 2016

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN POE (PREDICT-OBSERVE-EXPLAIN) PADA MATERI GETARAN HARMONIS SEDERHANA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA SEKOLAH MENENGAH ATAS

Universitas Pendidikan Indonesia| repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

merangkai alat percobaan (manipulation), aspek melakukan percobaan dengan teliti ( , aspek menyusun laporan hasil percobaan percobaan ( ), dan aspek terampil dalam melakukan percobaan ( .

2. Variabel Penelitian

Variabel bebas dalam penelitian ini adalah model pembelajaran POE (Predict-Observe-Explain) sedangkan variabel terikatnya adalah hasil belajar siswa SMA

3. Definisi Operasional

Definisi operasional pada penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Model pembelajaran POE (Predict-Observe-Explain)

Model pembelajaran POE (Predict-Observe-Explain) adalah model pembelajaran dimana guru menggali pemahaman peserta didik dengan cara meminta mereka untuk melaksanakan tiga tugas utama, yaitu prediksi, observasi, dan memberikan penjelasan. Model pembelajaran POE (Predict-Observe-Explain) membangun pengetahuan melalui suatu urutan proses yaitu dengan terlebih dahulu memprediksi solusi permasalahan, lalu melakukan eksperimen untuk membuktikan prediksi, dan terakhir menjelaskan hasil eksperimen yang dilakukan dan membandingkannya dengan prediksi sebelumnya, apakah sama atau tidak. Keterlaksanaan model pembelajaran POE (Predict-Observe-Explain) di dalam kelas dipantau melalui lembar

keterlaksanaaan observasi. Bentuk observasi berupa format cheklist (√) dengan pilihan keterlaksanaan “ya” atau “tidak” untuk setiap aktivitas baik siswa maupun guru. Hasil observasi diolah dengan teknik perhitungan dalam bentuk persentase, kemudian persentase tersebut diinterpretasikan kedalam kriteria keterlaksanaan.

(8)

Ulfa Hayatin Nufus, 2016

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN POE (PREDICT-OBSERVE-EXPLAIN) PADA MATERI GETARAN HARMONIS SEDERHANA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA SEKOLAH MENENGAH ATAS

Universitas Pendidikan Indonesia| repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Hasil belajar adalah salah satu indikator yang bisa digunakan untuk mengukur kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah proses pembelajaran. Hasil belajar yang dianalisis pada penelitian ini terdiri dari ranah kognitif, ranah afektif, dan ranah psikomotor. Pada ranah kognitif, pengukurannya melalui pre-test dan post-test. Bentuk tes yang digunakan adalah soal pilihan ganda dengan 5 pilihan jawaban yang kemudian diolah dengan menggunakan Gain Ternormalisasi ( N-Gain).Pada ranah afektif dan ranah psikomotor pengukurannya dengan menggunakan lembar observasi. Bentuk observasi berupa format cheklist(√) dengan pilihan skor sesuai indikator untuk setiap aspek yang diamati. Hasil observasi diolah dengan menggunakan rumus IPK (Indeks Prestasi Kumulatif) yang kemudian di interpretasikan kedalam kriteria IPK untuk ranah afektif dan psikomotr.

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah di atas, maka tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk memperoleh hasil belajar siswa SMA setelah diterapkan model pembelajaran POE (Predict-Observe-Explain). Adapun tujuan khusus dari penelitian ini diantaranya:

1. Memperoleh peningkatan hasil belajar siswa SMA pada ranah kognitif setelah diterapkannya model pembelajaran POE (Predict-Observe-Explain).

2. Memperoleh profil hasil belajar siswa SMA pada ranah psikomotor selama diterapkannya model pembelajaran POE (Predict-Observe-Explain). 3. Memperoleh profil hasil belajar siswa SMA pada ranah afektif selama

diterapkannya model pembelajaran POE (Predict-Observe-Explain).

D. Manfaat Penelitian

Hasil dari penelitian ini diharapkan memberikan manfaat bagi dunia pendidikan dalam upaya perbaikan dalam pembelajaran, diantaranya yaitu:

(9)

9

Ulfa Hayatin Nufus, 2016

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN POE (PREDICT-OBSERVE-EXPLAIN) PADA MATERI GETARAN HARMONIS SEDERHANA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA SEKOLAH MENENGAH ATAS

Universitas Pendidikan Indonesia| repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

berpartisipasi aktif dan dapat mengembangkan keterampilan atau kemampuan dalam ranah kognitif, afektif, dan psikomotor.

2. Hasil penelitian ini dapat dijadikan bukti empiris tentang penerapan model pembelajaran POE (Predict-Observe-Explain) dalam mengembangkan keterampilan atau kemampuan dalam ranah kognitif, afektif, dan psikomotor siswa yang nantinya dapat dipergunakan oleh berbagai pihak yang berkepentingan.

E. Struktur Organisasi Skripsi

Struktur organisasi skripsi berisi rincian tentang urutan penulisan dari setiap bab dan bagian bab dalam skripsi, mulai dari bab I hingga bab V.

Bab I Pendahuluan, bab ini berisi uraian mengenai pendahuluan dan merupakan bagian awal dari skripsi yang menjelaskan pentingnya masalah untuk diteliti, serta menganalisis masalah agar mencapai tujuan dan manfaat yang akan dicapai. Bab ini terdiri dari latar belakang penelitian, sub bab yang memaparkan mengenai penjelasan ketertarikan peneliti untuk melakukan penelitian dengan judul “Penerapan model pembelajaran POE (Predict-Observe-Explain) untuk meningkatkan hasil belajar siswa SMA”. Rumusan masalah penelitian; sub bab yang berisi rumusan masalah untuk memfokuskan mengenai bagaimana peningkatan hasil belajar siswa SMA setelah diterapkannya model pembelajaran POE (Predict-Observe-Explain). Tujuan penelitian; sub bab yang mengungkap hasil-hasil yang ingin dicapai setelah penelitian.Manfaat penelitian; sub bab yang berisi pemaparan manfaat dari penelitian yang dilakukan. Struktur organisasi penelitian; sub bab yang berisi rincian tentang urutan penulisan dari setiap bab dan bagian bab dalam skripsi, mulai dari bab I hingga bab V.

BAB II kajian pustaka, bab ini dibahas mengenai teori-teori pendukung yang berhubungan dengan penelitian yang akan diteliti. Kajian pustaka mempunyai peran yang sangat penting yang berfungsi sebagai landasan teoritik dalam menyusun rumusan masalah penelitian, dan tujuan penelitian. Bab ini terdiri dari model pembelajaran, model pembelajaran POE (Predict-Observe-Explain), hasil belajar (kognitif, afektif, dan psikomotor) dan keterkaitan antara

(10)

Ulfa Hayatin Nufus, 2016

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN POE (PREDICT-OBSERVE-EXPLAIN) PADA MATERI GETARAN HARMONIS SEDERHANA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA SEKOLAH MENENGAH ATAS

Universitas Pendidikan Indonesia| repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III metode penelitian, bab ini merupakan bagian yang bersifat prosedural dan berisi penjabaran yang rinci mengenai metode penelitian yang digunakan, yakni merancang alur penelitian. Dimana hasilnya dianalisis dan dibahas pada bab VI , bab ini terdiri dari desain penelitian; bagian yang berisi pemaparan mengenai desain penelitian yang digunakan (metode penelitian yang digunakan yaitu eksperimental), partisipan; bagian yang berisi mengenai pemilihan lokasi dan subjek manusia sebagai sumber pengumpulan datanya, populasi dan sampel; bagian yang berisi mengenai penentuan sampel dari populasi, instrumen penelitian; bagian yang berisi mengenai instrumen yang digunakan serta pengujian instrumennya, dan teknik pengumpulan data, prosedur penelitian; bagian yang berisi pemaparan secara kronologis langkah-langkah penelitian yang dilakukan, dan nalisis data; bagian yang berisi mengenai jenis analisis statistik yang digunakan.

BAB IV temuan dan pembahasan, bab ini berisi tentang temuan penelitian berdasarkan hasil pengolahan dan analisis data dan pembahasan temuan penelitian untuk menjawab pertanyaan penelitian yang telah dirumuskan, bab ini terdiri dari hasil penelitian; sub bab yang memaparkan mengenai hasil penelitian (peningkatan hasil belajar kognitif, profil hasil belajar afektif, dan profil hasil belajar psikomotor, dan keterlaksanaan model pembelajaran POE (Predict-Observe-Explain). Pembahasan dan analisis hasil penelitian; sub bab yang

memaparkan mengenai pembahasan hasil penelitian yang dianalisis dan dikaitkan dengan teori-teori yang digunakan dalam kajian pustaka.

Referensi

Dokumen terkait

Perhitungan waktu ini dilakukan untuk mengetahui apakah proses deteksi tepi dengan menggunakan operator Robert ini efektif untuk dilakukan.Dari hasil pengujian 10

Perumusan masalah yang dibahas dalam penelitian tugas akhir ini yaitu bagaimana menjadwalkan pekerja operation ground handling Gapura Angkasa yang optimal dengan

Gambar 4.3 Use Case Sistem Informasi Guru Bantu Provinsi Riau (Sumber: Data Primer)... 38 Pada perancangan sistem ini, terdapat beberapa use case yang terlibat, berikut

Berdasarkan penjelasan diatas, perencanaan adalah usaha untuk melakukan tindakan/pekerjaan dalam rangka mencapai hasil yang diinginkan pada masa akan datang dengn merumuskan

Sebagaimana dengan pendapat Muktar (2013) yang menyatakan bahwa “bahan ajar juga merupakan hal-hal yang perlu dipelajari oleh siswa sebagai alat yang disediakan oleh

Setelah memperoleh saham-saham yang akan membentuk portofolio baik dengan menggunakan model indeks tunggal dan metode z, maka selanjutnya membandingkan return portofolio dan

Biasanya paling modal, terus butuh kesabaran untuk mencari pelanggan serta kalau ada barang yang Rijek itu resiko sendiri dan barang tidak bias di kembalikan9. Bagaimana

Berdasarkan pertimbangan serta hasil evaluasi yang dilakukan oleh PIHAK PERTAMA, diperoleh penilaian bahwa PIHAK KEDUA dapat memenuhi persyaratan pencatatan sebagaimana dimaksud