24
I.
PENDAHULUAN
Sungai Cijalu merupakan salah satu sungai yang terdapat di wilayah Kabupaten Cilacap bagian barat yaitu di Kecamatan Majenang. Aliran Sungai Cijalu dari hulu ke hilir melewati berbagai tipe habitat, mulai dari daerah hutan pinus dan jati, pemukiman penduduk, dan areal pertanian. Air Sungai Cijalu mengalir sepanjang tahun. Kondisi tersebut memunculkan dugaan bahwa Sungai Cijalu kaya akan berbagai jenis ikan (Directorate General of Water Resources Development, 1996), termasuk ikan dari Ordo Siluriformes.
Ordo Siluriformes terdiri atas 106 spesies yang dikelompokkan ke dalam 35 genera dan 12 familia, yaitu: Bagridae, Siluridae, Schilbidae, Pangasidae, Akysidae, Parakysidae, Sisoridae, Claridae, Chacidae, Ariidae, Plotosidae, dan Loricariidae. Menurut Kottelat et al. (1993), sebagian besar anggota Ordo Siluriformes memiliki sungut di sekeliling mulutnya, sebagian besar hidup di perairan tawar, seperti sungai dan danau. Namun beberapa familia seperti (Plotosidae dan Ariidae) dapat ditemukan di muara-muara sungai dan laut.
Anggota Siluriformes yang umum dapat ditemukan di sungai antara lain Hemibagrus nemurus, Mystus gulio, Mystus nigriceps, Mystus micracanthus, Clarias batrachus, dan Clarias gariepinus. Keenam spesies anggota Siluriformes tersebut diduga memiliki hubungan kekerabatan yang berbeda antara satu dengan yang lainnya. Namun, selama ini belum pernah ada kajian mengenai hubungan kekerabatan ikan anggota Ordo Siluriformes dari Sungai Cijalu. Oleh karena itu perlu dilakukan penelitian mengenai hubungan kekerabatan ikan anggota Ordo Siluriformes dari Sungai Cijalu.
2
persamaan dan perbedaan dari sifat yang tampak, kekerabatan filogenetik ditentukan berdasarkan asal usul nenek moyang yang sesuai dengan perkembangan atau proses evolusi (Davis and HeywooddalamSukmaningsih, 1999).
Filogenetik merupakan salah satu metode yang paling sering digunakan dalam sistematika untuk memahami keanekaragaman makhluk hidup melalui rekonstruksi hubungan kekerabatan (phylogenetic relationship) (Mabrouk et al. 2006). Metode pendekatan yang digunakan dalam sistem filogenetik adalah metode pendekatan kladistik, yaitu metode klasifikasi untuk mengelompokkan taksa berdasarkan kemiripan karakteristik yang nantinya akan menghasilkan kladogram atau pohon evolusi (Saputri, 2012). Menurut Hennig (1950), analisis kladistik terdiri atas tiga proses yaitu menyeleksi karakter dan takson, mengkode karakter, dan menentukan kladogram (pohon evolusi). Langkah yang paling penting dalam analisis kladistik adalah upaya untuk memisahkan karakter dari nenek moyang (plesiomorphy) dengan karakter yang diturunkan (apomorphy).
Hubungan kekerabatan ikan perlu dipelajari untuk mengetahui kedekatan antara spesies ikan yang terdapat di suatu perairan, dan juga memberikan informasi ilmiah dalam bidang taksonomi. Mengenal ciri-ciri morfologi serta jumlah ikan dalam suatu perairan dapat menggambarkan perubahan yang terjadi pada suatu spesies ikan yang kemungkinan disebabkan oleh faktor-faktor lingkungan perairan yang mengalami proses perubahan (Tjitrosoepomo, 1993).
Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Berapa jumlah spesies ikan anggota Ordo Siluriformes yang tertangkap di Sungai Cijalu Kecamatan Majenang Kabupaten Cilacap?
3
Tujuan dari penelitian ini adalah:
1. Mengetahui jumlah spesies ikan dari Ordo Siluriformes yang tertangkap di Sungai Cijalu Kecamatan Majenang Kabupaten Cilacap.
2. Mengetahui hubungan kekerabatan berdasarkan ciri morfologi ikan Ordo Siluriformes yang tertangkap dari Sungai Cijalu Kecamatan Majenang Kabupaten Cilacap.