1
BAB I PENDAHULUAN
I.1. Latar Belakang
Hutan mempunyai banyak manfaat bagi kehidupan manusia. Salah satu manfaatnya adalah adanya kegiatan ekowisata karena memiliki nilai potensi objek wisata seperti keindahan alam dan objek-objek yang menarik lainnya. Kekayaan akan flora dan fauna yang beragam juga merupakan salah satu daya tarik yang banyak diminati oleh masyarakat luas (Rahmawati et al., 2012). Kawasan Taman Hutan Raya Bukit Barisan memiliki potensi sebagai daerah tujuan ekowisata, termasuk di dalamnya sebagai wisata alam dan panorama, sumber plasma nutfah flora dan fauna, hutan lindung dan area penelitian (Yudohartono, 2008). Hal ini mendukung dilakukan penelitian pada berbagai vegetasi yang terdapat di Taman Hutan Raya Bukit Barisan. Salah satunya adalah vegetasi tumbuhan bawah di Taman Hutan Raya Bukit Barisan khususnya di hutan Deleng Macik.
Tumbuhan bawah adalah komunitas tumbuhan penyusun stratifikasi bawah dekat permukaan tanah. Tumbuhan ini umumnya berupa rumput, herba, semak dan paku-pakuan. Jenis-jenis vegetasi ini ada yang bersifat annual, binneal
dan parennial dengan bentuk hidup soliter, berumpun, tegak, menjalar atau
memanjat. Secara taksonomi vegetasi bawah umumnya dari anggota suku-suku
Poaceae, Cyperaceae, Araceae, paku-pakuan dan lain-lain. Vegetasi ini banyak
terdapat di tempat-tempat terbuka, tepi jalan, tepi sungai, lantai hutan, lahan pertanian dan perkebunan (Aththorick, 2005). Tumbuhan bawah pada berbagai komunitas hutan baik heterogen maupun homogen, hutan alam maupun hutan tanaman merupakan jenis-jenis yang termasuk tumbuhan liar. Tumbuhan bawah ini hidup dan berkembang biak secara alami dan selalu menjadi bagian dari komponen komunitas ekosistem hutan tersebut (Susantyo, 2011).
Kawasan Taman Hutan Raya Bukit Barisan mempunyai luas seluruhnya 51.600 Ha. Secara administratif kawasan Taman Hutan Raya Bukit Barisan tersebar pada wilayah Kabupaten Karo, Langkat, Simalungun dan Deli Serdang. Kawasan Kabupaten Karo berjarak 76 km dari Ibukota Sumatera Utara (Medan)
2
atau sekitar dua jam perjalanan (Sinaga, S. 2008). Pada Kabupaten Karo tepatnya di desa doulu terdapat sebuah Deleng (Gunung) disebut Deleng Macik. Diketahui berdasarkan struktur komunitasnya Deleng Macik memiliki tumbuhan bawah yang beranekaragam vegetasi. Tumbuhan bawah memiliki peranan penting bagi hutan dan Masyarakat. Menurut Supardi (2003), manusia mempunyai ikatan dengan alam. Ini terjadi karena manusia menyadari bahwa alamlah yang memberi kehidupan dan penghidupan, baik secara langsung maupun tidak langsung.
Keberadaan tumbuhan bawah yang terdapat pada kawasan Deleng Macik diketahui memiliki keanekaragaman vegetasi namun komposisi penyusun tumbuhan bawah tersebut, hingga saat ini belum ada informasi maupun data mengenai tumbuhan bawah tersebut. Baik dari segi jenis, jumlah populasi dan tingkat keanekaragaman jenis. Maka dari hal ini, perlu dilakukan penelitian tentang analisis vegetasi tumbuhan bawah di kawasan Deleng Macik Taman Hutan Raya Bukit Barisan Kabupaten Karo Sumatera Utara.
1.2. Permasalahan
Kawasan Taman Hutan Raya Bukit Barisan kaya akan vegetasi tumbuhan bawah, ini berdasarkan struktur komunitasnya. Namun hingga saat ini belum ada melakukan penelitian untuk mendapatkan informasi dan data mengenai analisis vegetasi tumbuhan bawah terutama yang terdapat di daerah Deleng Macik Kabupaten Karo Sumatera Utara.
1.3Tujuan
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keanekaragaman tumbuhan bawah dan komposisi penyusunnya sebagai tumbuhan bawah di hutan yang terdapat di kawasan Deleng Macik Taman Hutan Raya Bukit Barisan Kabupaten Karo Sumatera Utara.
3
1.4Manfaat
Penelitian ini memberikan informasi kepada masyarakat dan referensi bagi penelitian-penelitian selanjutnya mengenai analisis vegetasi tumbuhan bawah di kawasan Deleng Macik Taman Hutan Raya Bukit Barisan Kabupaten Karo Sumatera Utara.