• Tidak ada hasil yang ditemukan

S PSM 1201891 Chapter 5

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "S PSM 1201891 Chapter 5"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

104

Muhammad Billy Sugih Mukti, 2016

Komposisi La Catedral movement ketiga Karya Agustin Barrios Mangore Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Setelah menyelesaikan bagian pembahasan pada Bab sebelumnya,

akhirnya peneliti dapat menyimpulkan beberapa hal terkait dengan rumusan

masalah penelitian. Yakni struktur harmoni, bentuk dan teknik yang terdapat

pada komposisi La Catedral movement ketiga karya Agustin Barrios Mangore.

Dapat disimpulkan bahwa struktur harmoni pada komposisi La

Catedral movement ketiga menggunakan tonalitas Bm dengan pergerakan

harmoni yang tidak ekstrem dan tetap stabil (perpidanhan fungsi akor

didominasi tonika dan Dominan) untuk memperoleh kesan khidmat. Beberapa

fenomena yang menarik yaitu penggunaan aspek kromatis (kromatisisasi)

yang berperan sebagai nada hiasan, modulasi sementara ke tonika pararel pada

suatu bagian dan interval disonan serta nada gadungan amat mewarnai

komposisi tersebut. Beberapa hal tersebut merupakan pengaruh musik dari

periode Romantik, peralihan abad ke-19/20 dan abad 20. Selain itu, terdapat

pola interval yang diulang-ulang yang berkaitan dengan teknik permainan.

Terdapat pula teknik komposisi interlocking dan kesan kontrapungtis yang

merupakan estetika musik pada zaman barok.

Dalam hal bentuk musik, dapat disimpulkan Barrios menggunakan

konsep bentuk Rondo karena terdapat periode yang dimainkan secara

berulang-ulang sebagai tema utama dilanjutkan dengan periode lainnya

sebagai sisipan. Adapun alur permainan pada komposisi La Catedral

movement ketiga tersebut yaitu:

P(A)(A’)(B) – P(C) – P(A’)(B) – P(D) – P(A’)(B) – P(E) Periode yang menjadi tema utama yaitu periode A’ dan B. Hal tersebut dikarenakan periode tersebut terus menerus diulang yang kemudian

(2)

105

Muhammad Billy Sugih Mukti, 2016

Komposisi La Catedral movement ketiga Karya Agustin Barrios Mangore Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

sisipan yaitu periode C, D dan E. Secara keseluruhan pada komposisi tersebut

terdapat lima periode / kalimat.

Selanjutnya, dalam hal teknik permainan dapat disimpulkan bahwa

teknik yang digunakan pada komposisi La Catedral movement ketiga cukup

variatif serta merupakan teknik lanjutan. Berberapa teknik tersebut yaitu slur,

arpeggio, barre/ceja dan melodi intervalis dengan teknik petikan tirando

sebagai teknik utama serta beberapa teknik lainnya seperti slide, open string

dan appoyando sebagai pelengkap. Selain itu, komposisi tersebut dimainkan

dalam tempo cepat namun dalam suasana khidmat. Sesuai dengan judul pada

komposisi tersebut yaitu Allegro Solemne, yang berarti Allegro: tempo cepat

dan Solemne: khidmat. Tempo yang cepat namun tetap stabil sangat

menentukan dalam memperoleh kesan khidmat. Maka dari itu interpretasi dari

pemain terhadap komposisi tersebut sangat dibutuhkan agar komposisi

tersebut dapat dimainkan dengan baik. Dengan demikian, komposisi termasuk

komposisi yang sulit untuk dimainkan sehingga cocok dimainkan untuk

tingkat menengah atas sampai tingkat mahir / advance.

B. Saran

Bagi para pemain yang akan memainkan sebuah komposisi musik

hendaknya pemain tersebut melakukan studi literatur terlebih dahulu agar

dapat memainkan komposisi tersebut dengan baik. Dengan melakukan studi

literatur, pemahaman terhadap komposisi yang akan dimainkan akan lebih

dalam sehingga kita betul-betul paham apa yang kita mainkan. Adapun

nantinya interpretasi dari setiap pemain berbeda-beda akan tetapi dengan

melakukan studi literatur diharapkan dapat memahami apa yang diinginkan

oleh komposer pembuat komposisi tersebut. Pada komposisi La Catedral

movement ketiga terdapat beberapa teknik yang harus dikuasai yaitu slur,

arpeggio, barre/ceja dan melodi intervalis dengan teknik petikan tirando

sebagai teknik utama serta beberapa teknik lainnya seperti slide, open string

(3)

106

Muhammad Billy Sugih Mukti, 2016

Komposisi La Catedral movement ketiga Karya Agustin Barrios Mangore Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Selanjutnya, dengan studi literatur akan menambah referensi musik

yang selanjutnya dapat diterapkan pada karya aransemen ataupun komposisi

yang kita buat sendiri. Dengan memperbanyak referensi tentunya akan banyak

timbul ide dan gagasan sehingga komposisi yang akan dibuat menjadi lebih

baik. Seperti yang dilakukan oleh Barrios, ia sangat mengagumi sosok bach

sehingga dapat melahirkan karya-karya yang luar biasa.

Bagi para peneliti yang akan melakukan penelitian lanjutan seputar

komposisi La Catedra movement ketiga, peneliti menyarankan agar dapat

mengkaji lebih dalam seputar sejarah pembuatan komposisi tersebut. Peneliti

sangat menharapkan adanya penelitian lanjutan terkait komposisi tersebut

Referensi

Dokumen terkait

Sedangkan lawannya adalah kalimat matematika terbuka atau bukan pernyataan atau bukan preposisi, yaitu kalimat yang belum mempunyai nilai kebenaran, artinya belum

Dalam kaidah pengambilan dinyatakan bahwa jika nilai signifikansi F < α = 0,05, maka secara serempak bukti fisik, empati, kehandalan, daya tanggap, dan

[r]

Kepustakawanan Indonesia 2015 (Jakarta: FPPTI, 2015), 439... Starting from the early development of library, collection oriented becomes the prior purpose of library. The

Tabel di atas menunjukkan bahwa hubungan antara seluruh variabel independen dengan variabel dependen dalam penelitian ini adalah positip, sebagaimana ditunjukkan pada

Berdasarkan pembahasan hasil penelitian, maka dapat diambil kesimpulan bahwa: (1) Secara simultan faktor perencanaan, pelaksanaan, pelaporan, dan evaluasi anggaran berpengaruh

Guru memeriksa penulisan masing-masing lima contoh bahan kimia pada bahan pembersih, bahan pemutih, bahan pewangi, dan bahan pembasmi serangga yang dilakukan peserta didik

Berdasarkan Berita Acara Hasil Pelelangan Nomor : 156.02/07/KLP-PDAM/APBD/POKJA II/2016 tanggal 29 Juni 2016, maka Pokja II Pengadaan Barang/Jasa Kantor Layanan Pengadaan Kabupaten