• Tidak ada hasil yang ditemukan

Seleksi Galur Kedelai (Glycine max (L.) Merill ) Generasi F3 Pada Tanah Salin Dengan Metode Pedigree

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Seleksi Galur Kedelai (Glycine max (L.) Merill ) Generasi F3 Pada Tanah Salin Dengan Metode Pedigree"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

35

DAFTAR PUSTAKA

Andrianto, T. T., dan N. Indarto. 2004. Budidaya dan Analisis Usaha TaniKedelai, Kacang Hijau, Kacang Panjang. Absolut, Yogyakarta.

Agung, T dan A. Y. Rahayu. 2004. Analisis Efisiensi Serapan N, Pertumbuhan,dan Hasil Beberapa Kultivar Kedelai Unggul Baru dengan CekamanKekeringan dan Pemberian Pupuk Hayati. Agrosains 6(2): 70-74, Semarang.

Arinong, A. R., Kaharuddin, dan Sumang. 2005. Aplikasi berbagai PupukOrganikPada Tanaman Kedelai Di Lahan Kering. J. Sains & Teknologi,Agustus 2005, Vol.5 No. 2: 65- 72, Gowa.

Atman, 2009. Strategi Peningkatan Ptoduksi Kedelai di Indonesia. Jurnal Ilmiah Tambua. Vol VIII No. 1 : 39-45

Crowder. L.V., 1997. Genetika Tumbuhan, terjemehan Lilik Kusdiarti, UGMPress,Yogyakarta.

Damardjati, D. S., Marwoto, D. K. S.Swastika, D. M. Arsyad, dan Y. Hilman.2005. Prospek dan Arah Pengembangan Agribisnis Kedelai. BadanLitbang Pertanian, Departemen Pertanian, Jakarta.

Ferh, W.R. 1987. Principle of Cultivar Development. Theory and Technique. Vol.1. Mac Millan Publ., Cohen Stuart, New York. 536p.

Harjadi , S.S. dan S. Yahya, 1988. Fisiologi Stres Tanaman. PAU IPB, Bogor.

Hidayat O.O. 1985 dalam S. Somaatmadja, M. I. Sumarno, M. Syam, S.OManurung, Yuswandi. Kedelai. Badan penelitian dan PengembanganPertanian, Bogor.

Hanafiah, K.A. 2005. Dasar-dasar Ilmu Tanah. Raja Grafindo persada, Jakarta.hlm: 338-341.

Katerji, N. J.W. van Hoorn, A. Hamdy, and M. Mastorilia. 2000. Salt toleranceclassification of crops according salinity and to water stress day index.Agricultural Water Management 43 (2000) : 99-109.

Kartasapoetra, A. G. 1988. Klimatologi : Pengaruh iklim terhadap tanah dan tanaman. Bina aksara, Jakarta.

Manurung, G.M.E. 2001. Pengaruh NaCl dan KCl Terhadap Pertumbuhan dan Produksi serta Serapan Hara pada Tananan Kedelai. Tesis Megister Program Pasca Sarjana USU, Medan.

(2)

36

Mangoendidjojo. 2003. Dasar-dasar Pemuliaan Tanaman. Kanisius,Yogyakarta.

Mengel, K. dan E.A. Kirkby, 1987. Principles of Plant Nutrition. 4th EditionInternational Potash Institute, Switzerland.

Noor, M. 2004. Lahan Rawa, Sifat dan Pengolahan Tanah Bermasalah SulfatMasam. Raja Grafindo Persada, Jakarta. hlm: 144-145.

Phang, T.H., G. Shao and H.M. Lam. 2008. Salt tolerance in Soybean. Journal ofIntegrative Plant Biology 50 (10) : 1196-1212.

Pathan, M.S., J.D. Lee. J.G. Shannon and H.T. Nguyen. 2007. Recent Advances in Breeding For Drought and Salt Stress Tolerance in Soybean.

http://www.springerlink.com/content/pg04480173816v45/

Poehlman, J.M and D.A Sleper. 1995. Breeding Field Crops. Pamina PublishingCorporation, New Delhi. Pp. 301 dan 305.

Rahman, A.M dan D. Tambas. 1986. Pengaruh Inokulasi Rhizobium japanicumFrank, Pemupukan Molibdenum dan Kobalt terhadap Produksi danJumlah Bintil Akar Tanaman Kedelai pada Tanah Podsolik Plintik.Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan danKebudayaan, Jakarta. Hlm: 7.

Rubatzky, V.E., dan M. Yamaguchi. 1998. Sayuran Dunia, Prinsip, Produksi, dan Gizi. Jilid 2. Penerjemah C. Herison. ITB Press, Bandung.

Rosmarkam, A dan N.W Yuwono. 2002. Ilmu Kesuburan Tanah. Kanisius,Yogyakarta.hlm: 198-202.

Rahmawati, N, dan Rosmayati. 2010. Penapisan varietas kedelai (Glycine max L.Merril) toleran cekaman salinitas. Program Doktor Ilmu Pertanian.Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara.

Sharma, O.P. 1993. Plant Taxonomy. Tata Mc Graw Hill publishing CompanyLimited, New Delhi.

Siahaan, S. 2011. Seleksi Varietas Kedelai (Glycine max L. (Merril) ) Generasi F1 Pada Tanah Salin. Fakultas Pertanian, Jurusan Budidaya Pertanian, Universitas Sumatera Utara.Medan.

Sipayung, R. 2003. Stress Garam dan Mekanisasi Toleransi Tanaman. FakultasPertanian, Jurusan Budidaya Pertanian, Universitas Sumatera Utara,Medan. http://libary.usu.ac.id., Diakses tanggal 24 Februari 2011.

Stanfield, W.D. 1991. Genetika Edisi ke-2. Apandi M, Hardy LT, Penerjemah, Erlangga.

(3)

37

Simatupang, P., Marwoto, dan D.K.S. Swastika. 2005. Pengembangan Kedelaidan Kebijakan Penelitian di Indonesia. Lokakarya PengembanganKedelai di Lahan Suboptimal. BALITKABI Malang.

Slinger, D. andTenison, K. 2005. Salinity Glove Box Guide - NSW Murray and Murrumbidgee Catchments. An initiative of the Southern Salt ActionTeam, NSW Department of Primary Industries.

Welsh, J.R. 1991. Fundamentals of Plant Genetics and Breeding. Jhon Wiley andSons, New York. 453 pp.

Referensi

Dokumen terkait

Dari hasil penelitian ini terjadi peningkatan jumlah sel HDF dengan kemampuan berdiferensiasi sel adiposit yang signifikan pada perlakuan kontrol dengan serum

; (3) supaya hasil belajar siswa kelas I SDN Perak utara I/58 Surabaya, mengalami peningkatan sebaiknya menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe TPS (4)

a. Mahasiswa tidak diikutsertakan dalam kegiatan yang diadakan oleh Balai Pengembangan Multimedia Pendidikan dan Kebudayaan sehingga kurangnya program

dapat disimpulkan bahwa: Perlakuan force moting berbeda pada ayam petelur afkir menunjukkan pengaruh nyata (p<0.05) pada jumlah rontok bulu leher dan bulu dada

(Gumanti, 2011:149) mendefinisikan risiko sistematis sebagai risiko yang secara langsung terkait dengan pergerakan keseluruhan di dalam pasar atau ekonomi, sedangkan risiko

Perumusan masalah untuk mengidentifikasi persoalan terkait persetujuan tindakan kedokteran adalah, bagaimana pemahaman dokter terhadap Persetujuan Tindakan Kedokteran

Berdasarkan hasil observasi pada tindakan II tersebut, peneliti melakukan analisis dan refleksi sebagai berikut: (1) jumlah dan frekuensi pertemuan pada siklus II

pembajak pesawat masih hidup, para saksi mata melihat dan mendengar rentetan ledakan saat gedung roboh, ribuan arsitek dan insinyur menolak gedung tinggi menjulang ini dapat