1 KAJIAN HAK OTONOMI PASIEN TERHADAP PERSETUJUAN TINDAKAN KEDOKTERAN YANG BERISIKO TINGGI BERDASARKAN
PERMENKES RI NOMOR: 290/MENKES/ PER/III/2008 STUDI KASUS DI RUMAH SAKIT PANTI RAHAYU
YAKKUM PURWODADI
TESIS
Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana S-2
Program Magister Hukum Konsentrasi Hukum Kesehatan
diajukan oleh Saryoto NIM 13 93 0001
Kepada
FAKULTAS PASCASARJANA
UNIVERSITAS KATOLIK SOEGIJAPRANATA SEMARANG
2 TESIS
KAJIAN HAK OTONOMI PASIEN TERHADAP PERSETUJUAN TINDAKAN KEDOKTERAN YANG BERISIKO TINGGI BERDASARKAN
PERMENKES RI NOMOR: 290/MENKES/ PER/III/2008 STUDI KASUS DI RUMAH SAKIT PANTI RAHAYU
YAKKUM PURWODADI
diajukan oleh Saryoto NIM 13930001
Telah disetujui oleh :
Pembimbing Utama
Petrus Soerjowinoto, SH., M.Hum tanggal, ………
Pembimbing Pendamping
3 TESIS
KAJIAN HAK OTONOMI PASIEN TERHADAP PERSETUJUAN TINDAKAN KEDOKTERAN YANG BERISIKO TINGGI BERDASARKAN
PERMENKES RI NOMOR: 290/MENKES/ PER/III/2008 STUDI KASUS DI RUMAH SAKIT PANTI RAHAYU
YAKKUM PURWODADI
Yang dipersiapkan dan disusun oleh Saryoto
NIM 13 93 0001
Telah dipertahankan di depan Dewana Penguji Pada Tanggal ………Juli 2017
Susunan Dewan Penguji
Pembimbing Utama Anggota Tim Penguji lain
Pembimbing Pendamping
Tesis ini telah diterima sebagai salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar Magister dalam Ilmu Hukum
Tanggal:……….
4 KATA PENGANTAR
Puji dan hormat serta syukur kepada Tuhan yang menciptakan alam raya dengan segala isi dan keberadaannya. Syukur kepada Tuhan karena kebaikan dan kemurahannya, yang telah menolong penulis dalam menyelesaiakan tesis ini. Syukur kepada Tuhan yang telah melimpahkan hikmad dan karunia karena kesehatan dan ide kepada penulis yang tercurah tiada henti, khususnya dalam menyelesaiakn tesis ini.
Bagi penulis, penyusunan tesis ini, bukan sekedar untuk memenuhi
sebagian prasyaratan mencapai derajat magister hukum kesehatan, tetapi
lebih kepada upaya penulis menemukan jalan dan upaya untuk belajar tentang hukum kesehatan. Penulis sadar, bahwa dalam menyelesaikan tugas akhir ini banyak hal yang menjadi tantangan dan hambatan, tetapi oleh karena dukungan dan peran dari berbagai pihak. Sehubungan dengan hal tersebut penulis mengucapkan terimakasih kepada:
1. Bapak Petrus Soerjowinoto, S.H., M.H. selaku Dosen Pembimbing Utama yang telah meluangkan waktu, tenaga pikiran dan sharing
knowledge yang tiada hendti kepada penulis sehingga tesis ini
terselesaikan.
2. drg. Hari Pujo Nugroho, M.H. Kes, Selaku Dosen Pembimbing Pendamping yang telah bersedia untuk menolong penulis menemukan ide serta support dengan buku pribadinya untuk kepentingan penulisan tesis ini.
3. Dr. A. Rudyanto Soesilo,MSA, selaku Dewan Penguji yang telah banyak memberikan masukan dan filosofi pemikiran etika dan hukum kesehatan.
5 5. Pengelola Program Magister Hukum Kesehatan yang memperkenankan penulis untuk mengikuti program ilmu hukum di Universitas Katolik Soegijapranata Semarang.
6. Seluruh Staf Program Magister Hukum Kesehatan Universitas Katolik Soegijapranata Semarang yang selalu memberikan informasi dan membantu administrasi kemahasiswaan.
7. Staf Perpustakaan Universitas Katolik Soegijapranata Semarang atas kebaikan dan kemudahan mendapatkan pustaka yang diberikan kepada penulis.
8. Dr. Sunarima, M.Kes selaku Direktur RS Panti Rahayu Yakkum Purwodadi yang telah mengijinkan penulis untuk mengikuti Program Pascasarjana Magister Hukum di Universitas Katolik Soegijapranata Semarang.
9. Segenap Staf Manajemen RS Panti Rahayu Yakkum Purwodadi yang telah memberikan dukungan moral dan materiil, sehingga penulis menyelesaikan program magister hukum kesehatan.
10. Segenap Staf Medis RS Panti Rahayu Yakkum Purwodadi, dr. Teguh Priyantono, Sp.S, dr. Yuli Budi Jatmiko, Sp.B, dr. Angga Hermawan, Sp. B, dr. Anita, Sp.OG, dr.Suhartono, Sp.An yang telah meluangkan waktu untuk penulis melakukan wawancara.
11. Bapak Wahyu Hendro Nugroho, S.H., Biro Hukum Yakkum yang selalu menolong penulis dengan diskusi, sharing knowledge dan praktik lapangan.
12. Segenap sahabat dan rekan di Ruang Rawat Inap Mangga, Markisa II, Markisa III yang telah memberikan kesempatan kepada penulis melakukan wawancara dengan pasien.
13. Keluarga tercinta Ewi, Kaira, Pak Eko, Bu Neny, Pak Toyo, mBah Parti, yang selalu mendoakan tiada henti serta memberikan semangat sehingga tesis ini terselesaikan.
6 Penulis berharap kiranya Tuhan yang memiliki segalanya di bumi, membalas dan meberkati Bapak/ Ibu/ Saudara disepanjang hidup dan pelayanan kita. Penulis berharap kiranya tesis ini juga bermanfaat bagi penulis, institusi dimana penulis melayani, demikian juga bagi individu atau lembaga lain, serta memberikan sumbangsih keilmuan bagi semua pihak.
Purwodadi, 3 Juli 2017
7 DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ... i
HALAMAN PERSETUJUAN ... ii
HALAMAN PENGESAHAN ... iii
KATA PENGANTAR ... iv
DAFTAR ISI ... vi
DAFTAR TABEL ... ix
DAFTAR GAMBAR ... x
DAFTAR LAMPIRAN ... xi
HALAMAN PERNYATAAN ... xii
ABSTRAK ... xiii
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang ... 1
B. Perumusan Masalah ... 10
C. Tujuan Penelitian ... 11
D. Manfaat Penelitian ... 11
E. Kerangka Pemikiran ... 13
F. Metode Penelitian ... 18
G. Penyajian Thesis ... 26
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 28
8
B. Teori Hak Otonomi Pasien ... 36
C. Persetujuan Tindakan Kedokteran ... 42
D. Risiko Tinggi Tindakan Kedokteran ... 54
E. Kajian Etika Tindakan Kedoketeran ... 58
F. Kajian Hukum Tindakan Kedokteran ... 62
BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 77
A. Profil Rumah Sakit Panti Rahayu Yakkum Purwodadi ... 77
B. Pemahaman Dokter Terhadap Persetujuan Tindakan Kedokteran Sebagai Hak Otonomi Pasien ... 78
C. Pengaturan Persetujuan Tindakan Kedokteran Sebagai Bentuk Kewajiban Yang Mengikat Tenaga Medis ... 90
D. Pelaksanaan Persetujuan Tindakan Kedokteran Dalam Proses Tindakan Berisiko Tinggi Di Rumah Sakit . 106 1. Aspek Formil Persetujuan Tindakan Kedokteran ... 109
2. Aspek Materiil Persetujuan Tindakan Kedokteran ... 114
BAB IV PENUTUP ... 129
A. Kesimpulan ... 129
B. Saran ... 130
Daftar Pustaka ... 130
9 DAFTAR TABEL
...
1. Tabel 1. Responden yang dilakukan wawancara oleh penulis ... 24
2. Tabel 2. Daftar dokumen formil terkait Persetujuan Tindakan
Kedokteran ... 89
10 DAFTAR GAMBAR
1. Gambar 1. Kerangka Pikir Penelitian ... 13
2. Gambar 2. Bagan Alir Proses Persetujuan Tindakan Kedokteran .... 17
3. Gambar 3. Grafik Jumlah Pasien Yang Menjalani Tindakan Operasi Oleh 4 Dokter Di Rs Panti Rahayu Yakkum Purwodadi Tahun 2017 . 106
4. Gambar 4. Grafik Angka Ketidaklengkapan Persetujuan Tindakan
11 DAFTAR LAMPIRAN
1. Formulir Persetujuan Tindakan Kedokteran RS Panti Rahayu
Yakkum Purwodadi.
12 PERNYATAAN
Yang bertanda tangan di bawah ini saya, Saryoto, Peserta Program Studi
Magister Hukum Kesehatan, NIM 13 93 0001
Menyatakan :
1. Bahwa dalam tesis ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk
memperoleh gelar kesarjanaan di suatu Perguruan Tinggi.
2. Bahwa sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau
pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali
yang secara tertulis di acu dalam naskah ini dan disebutkan dalam
daftar Pustaka.
Demikian pernyataan ini di buat dan dapat dipergunakan sebagaimana
mestinya.
Semarang, ………..Juli 2017
13 ABSTRAKSI
Kompleksitas pelayanan kesehatan yang berisiko tinggi di rumah sakit menuntut setiap pimpinan rumah sakit untuk memberikan perlindungan kepada setiap tenaga kesehatan. Dokter dituntut untuk memberikan penjelasan kepada pasien khususnya pasien yang akan menjalani tindakan operasi atau tindakan medis berisiko tinggi. Penjelasan kepada pasien menjadi dasar bagi pasien dan keluarga untuk mengambil keputusan secara bebas (autonomy). Perumusan masalah untuk mengidentifikasi persoalan terkait persetujuan tindakan kedokteran adalah, bagaimana pemahaman dokter terhadap Persetujuan Tindakan Kedokteran sebagai pemenuhan hak otonomi pasien dalam melakukan tindakan kedokteran berisiko tinggi, bagaimana rumah sakit mengatur Persetujuan Tindakan Kedokteran bentuk kewajiban yang mengikat sebagai tenaga medis serta bagaimanakah Pelaksanaan Persetujuan Tindakan Kedokteran dalam Proses Tindakan Medis berisiko tinggi di rumah sakit.
Metode penelitian yang dilakukan menggunakan metode yuridis sosiologis, Spesifikasi Penelitian, adalah secara deskriptif analitik. Objek Penelitian adalah seluruh informasi yang berkaitan dengan hak otonomi pasien dalam proses Persetujuan Tindakan Kedokteran, terdiri dari dari elemen formil dan materiil dengan variabel-variabel yang di tentukan antara lain: Peraturan-perudangan yang berkaitan dengan Persetujuan Tindakan Kedokteran, bukti formil yaitu peraturan rumah sakit yang menyatakan bahwa Persetujuan Tindakan Kedokteran sudah ditetapkan dan wajib dilakukan. Metode Pengumpulan Data dengan melakukan Studi Pustaka, berupa peraturan perundang-undangan, teori-teori hukum, pendapat ahli. Observasi; observasi partisipatif dilakukan di ruang rawat inap yang merawat pasien pre dan pasca operasi. Wawancara; wawancara dilakukan kepada dokter, tenaga keperawatan dan pasien atau keluarga. Metode Analisis dan penyajian data secara kualitatif yuridis sosiologis, analisis kualitatif menggunakan pemikiran logis, analisis dengan logika, analogi dan komparasi.
Kesimpulan, secara yuridis, dokter telah memahami pentingnya Persetujuan Tindakan Kedokteran, karena didalam tindakan berisiko tinggi, melekat risiko yang tidak bisa dihindari dan ketidakpastian hasil serta mengandung unsur-unsur hukum. Semua peraturan rumah sakit sudah diatur secara hirarki berupa Hospital By Laws, Medical Staf By
Laws. Terdapat potensi masalah ketika alat bukti dibutuhkan, karena
14 Kata Kunci : dokter, persetujuan tindakan kedokteran, risiko tinggi,
15 The complexity of high risk health services in hospitals demands every hospital head to give protection for every health care workers. Doctors are required to give explanation to patients especially patients that will undergo surgery or high risk medical actions. The explanations given to patients become the basis for patients and their family to make decisions autonomously. Formulation of research to identify the problems related to the informed consent is how doctors’ understanding toward the approval of medical actions as the fulfilment of patients autonomous rights in undergoing high risk medical actions, how hospitals arrange the approval of to informed consent as binding requirements for health care workers, and how to implement of informed consent in high risk medical proses in hospitals.
Research method is juridical sociology. Research specification is analytical descriptive. Research object is all information related to patient autonomous rights in the approval of medical actions process, consists of formal and material elements with determined variables such as: the law related to informed consent, formal evidences such as hospital rules that state the an to informed consent is implemented and required. Data collection method is literature study of law and regulation, law theories, and expert opinion. Observation; participative observation of pre and post surgery inward patients. Interview: doctors, health care workers, patients and family interview. Analytical method and data presentation qualitative juridical sociological, qualitative analysis uses logical reasoning, logical analogical and comparative analysis
In summary, juridically, doctors already have understanding of inforemed consent importance because in high risk medical actions there are inevitable risks, uncertain results, and law constituents. All hospital regulations are hierarchically arranged in Hospital By Laws, Medical Staff By Law. There are potential problem when evidence is required because there are some doctors who haven’t completed the approval of medical actions requirements. Ethically, heatlh care workers have to ask for the approval of informed consent to patients before undergoing high risk medical actions related to patient autonomous rights.