Lampiran 2. Sampel yang digunakan
Gambar 2. Daun Tempuyung yang berbunga putih
Lampiran 3. Gambar Alat-Alat yang Digunakan
Gambar 4. Spektrofotometer Serapan AtomHitachi Z-2000
Lampiran 4. Bagan Alir Proses Dekstruksi Kering
1. Bagan Alir Proses Destruksi kering (Daun Tempuyung bunga putih)
Dibersihkan dari pengotoran Dicuci bersih
Dikeringkan
Dihaluskan dengan blender
Ditimbang seksama 10 gram di dalam krus porselen
Diarangkan di atas hot plateselama 9 jam Diabukan dalam tanur dengan temperatur awal1000C dan perlahan-lahan temperatur dinaikkan hingga suhu 5000C dengan interval 250Csetiap 5 menit
Dilakukan selama72jam dan dibiarkan dingin pada desikator
Ditambah 5 ml HNO3 (1:1)
Diuapkan pada hot plate sampai kering Dimasukkan kembali ke dalam tanur dengan temperatur awal 1000C dan perlahan-lahantemperatur dinaikkan hingga suhu 5000C dengan interval 250 setiap 5 menit
Dilakukan selama 72 jam dan dibiarkan dinginpada desikator Daun Tempuyung
bunga putih
Sampel yang telah dihaluskan
Abu
2. Bagan Alir Proses Destruksi kering (Daun Tempuyung bunga kuning)
Dibersihkan dari pengotoran Dicuci bersih
Dikeringkan
Dihaluskan dengan blender
Ditimbang seksama 10 gram di dalam krus porselen
Diarangkan di atas hot plateselama 9 jam Diabukan dalam tanur dengan temperature awal1000C dan perlahan-lahan temperatur dinaikkan hingga suhu 5000C dengan interval 250Csetiap 5 menit
Dilakukan selama 9 jam dan dibiarkan dingin pada desikator
Ditambah 5 ml HNO3 (1:1)
Diuapkan pada hot plate sampai kering Dimasukkan kembali ke dalam tanur dengan temperatur awal 1000C dan perlahan-lahantemperatur dinaikkan hingga suhu 5000C dengan interval 250 setiap 5 menit Dilakukan selama 1 jam dan dibiarkan dinginpada desikator
Daun Tempuyung bunga kuning
Sampel yang telah dihaluskan
Abu
Lampiran 5. Bagan Alir Proses Pembuatan Larutan Sampel
Dilarutkan dengan 5 mL HNO3 (1:1)
dalamkrus porselen
Dituang ke dalam labu tentukur 50 mL Dibilas krus dengan aqua demineralisata
sebanyak 3 kali
Dicukupkan volumenya hingga garis tanda Disaring dengan kertas saring Whatman No.42
Dibuang 5 ml untuk menjenuhkan kertas saring
Dimasukkan ke dalam botol
Dilakukan analisa kuantitatif dengan Spektrofotometer Serapan Atom pada λ 589,0 untuk logam natrium, λ 766,5 nm untuklogam kalium, λ 422,7 nm untuk logam kalsium dan λ 248,3 untuk logam besi Sampel yang telah
didestruksi
Filtrat
Larutan Sampel
Lampiran 6. Data Kalibrasi Natrium dengan Spektrofotometri Serapan Atom dan Perhitungan Persamaan Garis Regresi dan Koefisien Korelasi (r)
= 0,000990143
Maka persamaan garis regresinya adalah : Y = 0,139985714 X + 0,000990143
r = ∑XY - ∑X∑Y n⁄
��∑X2-�∑X)2�⁄ ��∑n Y2-�∑Y)2⁄ �n
r = 0,31094 - (3)(0,4259)/6
��2,2 - (3)2/6��0,04395483 – (0,4259)2/6�
r = 0,09799
0,098010817
Lampiran 7. Data Kalibrasi Kalium dengan Spektrofotometer Serapan Atom dan Perhitungan Persamaan Garis Regresi dan Koefisien Korelasi (r)
= - 0,000085
Maka persamaan garis regresinya adalah : Y = 0,02775 X – 0,000085
r =
∑XY - ∑X∑Y n⁄��∑X2-�∑X)2�⁄ ��∑n Y2-�∑Y)2⁄ �n
r =
0,199239 - (5,5)(0,1521 )/6��6,95 - (5,5)2/6��0,00532615 – (0,1521)2/6�
r =
0,052965 0,0529730= 0,07885 – (0,04823)(1,6667)
= 0,00248
Maka persamaan garis regresinya adalah : Y = 0,045823 X + 0,00248
r = ∑XY - ∑X∑Y n⁄
��∑X2-�∑X)2�⁄ ��∑n Y2-�∑Y)2⁄ �n
r = 1,0558 - (10)(0,4731 )/6
��22,5 - (10)2/6��0,04956899 – (0,4731)2/6�
r = 0,2673
0,26748
Lampiran 9. Data Kalibrasi Besi dengan Spektrofotometer Serapan Atom dan Perhitungan Persamaan Garis Regresi dan Koefisien Korelasi (r)
= 0,00216
Maka persamaan garis regresinya adalah : Y = 0,021418 X + 0,00216
r = ∑XY - ∑X∑Y n⁄
��∑X2-�∑X)2�⁄ ��∑n Y2-�∑Y)2⁄ �n
r = 4,3768 - (30)(0,6555 )/6
��220 - (30)2/6��0,10374092 – (0,6555)2/6�
r = 1,4993
1,499642674
Lampiran 10. Hasil Analisis Kadar Natrium, Kalium, Kalsium dan Besi dalam Daun Tempuyung Bunga Putih (DTBP)
1. Hasil Analisis Natrium
2. Hasil Analisis Kalium
3. Hasil Analisis Kalsium
Lampiran 11. Hasil Analisis Kadar Natrium, Kalium, Kalsium dan Besi dalam Daun Tempuyung Bunga Kuning (DTBK)
1. Hasil Analisis Natrium
2. Hasil Analisis Kalium
3. Hasil Analisis Kalsium
Lampiran 12. Contoh perhitungan Kadar Natrium, Kalium, Kalsium dan Besi dalam Sampel
1. Contoh Perhitungan Kadar Natrium Berat sampel yang ditimbang = 10,0023 gram Absorbansi (Y) = 0,0608
Persamaan regresi :Y = 0,139985714 X + 0,000990143
X = 0,0608−0,000990143
0,139985714 = 0,4272µg/mL
Konsentrasi natrium = 0,4272µg/mL
Kadar natrium(µg/g) =Konsentrasi(µg mL⁄ ) ×Volume(mL) ×Faktorpengenceran Beratsampel(g)
=0,4272µg mL⁄ ×50mL×(50 0,5⁄ ) 10,0023 g
= 213,550µg/g = 21,3550 g/100g 2. Contoh Perhitungan Kadar Kalium Berat sampel yang ditimbang = 10,0026 Absorbansi (Y) = 0,0315
Persamaan regresi :Y = 0,02775 X – 0,000085
X
=
0,0315 +0,0000850,02775 = 1,13819µg/mL Konsentrasi kalium = 1,13819 µg/mL
Kadar kalium (µg/g) =Konsentrasi(µg mL⁄ ) ×Volume(mL) ×Faktorpengenceran Beratsampel(g)
= 4551,57µg/g = 455,157 mg/100g 3. Contoh Perhitungan Kadar Kalsium
Berat sampel yang ditimbang = 10,0006 Absorbansi (Y) = 0,0851
Persamaan regresi :Y = 0,045823 X + 0,00248
X = 0,0851−0,00248
0,045823 = 1,8030µg/mL Konsentrasi kalsium = 1,8030 µg/mL
Kadar kalsium (µg/g)=Konsentrasi(µg mL⁄ ) ×Volume(mL) ×Faktorpengenceran Beratsampel(g)
= 1,8030µg mL⁄ ×25mL×(25/0,25) 10,0006 g
= 450,722µg/g = 45,0722 mg/100g 4. Contoh Perhitungan Kadar Besi Berat sampel yang ditimbang = 10,0025 Absorbansi (Y) = 0,0773
Persamaan regresi :Y = 0,021418 X + 0,00216
X =0,0773−0,00216
0,021418 = 3,5082µg/mL Konsentrasi besi = 3,5082 µg/mL
Kadar besi (µg/g) =Konsentrasi(µg mL⁄ ) ×Volume(mL) ×Faktorpengenceran Beratsampel(g)
= 3,5082µg mL⁄ ×50mL×1 10,0025g
= 2,2911 mg/100g
Lampiran 13
.
Perhitungan Statistik Kadar Natrium dalam Sampel1. Perhitungan Statistik Kadar Natrium dalam Daun Tempuyung Bunga Putih
No. Xi
Kadar (mg/100g) (Xi - ��) (Xi - ��)
2
1. 21,3550 -1,703 2,9002
2. 21,7729 -1.2851 1,6514
3. 21,8549 -1,2031 1,4474
4. 22,3510 -0.707 0,4998
5. 23,9054 0,8474 0,7180
6. 27,1143 4,0563 16,4535
∑ 138,3535
��= 23,058
23,6703
SD
=
�
∑(Xi−X)2
�−1
=
�
23,6703 6−1=
2,1757Pada interval kepercayaan 99% dengan nilai α = 0,01, dk = 5 diperoleh nilai t tabel = α/2, dk = 4,0321.
Data diterima jikat hitung <ttabel.
t hitung =
�
Xi −��
�� √�⁄
�
t hitung 1 =
�
−1,703
t hitung 2 =
�
Dari hasil uji statistik diatas, diketahui bahwa kadar no. 6 ditolak, sehingga dilakukan kembali uji statistik tanpa mengikutsertakan data no.6.
No. Xi
t tabel = α/2, dk = 4,6041.
Data diterima jika t hitung <ttabel.
t hitung =
�
Xi −��
�� √�⁄
�
t hitung 1 =
�
−0,892
0,9918⁄√4
�
= 2,0112 (Data diterima)t hitung 2 =
�
−0,4741
0,9918⁄√4
�
= 1,0689 (Data diterima)t hitung 3 =
�
−0,3921
0,9918⁄√4
�
= 0,8841 (Data diterima)t hitung 4 =
�
0,104
0,9918⁄√4
�
= 0,2344 (Data diterima)t hitung 5 =
�
1,6584
0,9918⁄√4
�
= 3,7393 (Data diterima)Dari hasil perhitungan t hitung <ttabel,maka semua data tersebut diterima.
Kadar natrium sebenarnya (µ) dalam daun tempuyung bunga putih : µ = X ± (t(α/2), dk) x SD/√�
2. Perhitungan Statistik Kadar Natrium dalam Daun Tempuyung Bunga
Pada interval kepercayaan 99% dengan nilai α = 0,01, dk = 5 diperoleh nilai t tabel = α/2, dk = 4,0321.
Data diterima jikat hitung <ttabel.
t hitung 3 =
�
0,1189
2,762⁄√6
�
= 0,105 (Data diterima)t hitung 4 =
�
3,6585
2,762⁄√6
�
= 3,244 (Data diterima)t hitung 5 =
�
1,7015
2,762⁄√6
�
= 1,509 (Data diterima)t hitung 6 =
�
1,7783
2,762⁄√6
�
= 1,577 (Data diterima)Karena t hitung <ttabel,maka semua data tersebut diterima.
Kadar natrium sebenarnya (µ) dalam daun tempuyung bunga kuning : µ = X ± (t(α/2), dk) x SD/√�
Lampiran 14
.
Perhitungan Statistik Kadar Kalium dalam Sampel1. Perhitungan Statistik Kadar Kalium dalam Daun Tempuyung Bunga Putih
No. Xi
Kadar (mg/100g) (Xi - ��) (Xi - ��)
2
1. 455,157 -2,563 6,568
2. 429,311 -28,409 807,07
3. 465,340 7,62 58,06
4. 455,745 -1,975 3,900
5. 471,121 13,401 179,58
6. 469,673 11,953 142,87
∑ 2746,347
��= 457,72
1198,048
SD
=
�
∑(Xi−X)2
�−1
=
�
1198,048 6−1=
15,47Pada interval kepercayaan 99% dengan nilai α = 0,01, dk = 5 diperoleh nilai t tabel = α/2, dk = 4,0321.
Data diterima jikat hitung <ttabel.
t hitung =
�
Xi −��
�� √�⁄
�
t hitung 1 =
�
−2,563
15,47⁄√6
�
= 0,4058 (Data diterima)t hitung 2 =
�
−28,409
t hitung 3 =
�
Dari hasil uji statistik diatas, diketahui bahwa kadar no. 2 ditolak, sehingga dilakukan kembali uji statistik tanpa mengikutsertakan data no.2.
No. Xi
t hitung =
�
Xi −��
�� √�⁄
�
t hitung 1 =
�
−8,2502
7,570⁄√4
�
= 2,43 (Data diterima)t hitung 2 =
�
1,9328
7,570⁄√4
�
= 0,5709 (Data diterima)t hitung 3 =
�
−7,66
7,570⁄√4
�
= 2,262(Data diterima)t hitung 4 =
�
7,71
7,570⁄√4
�
= 2,277(Data diterima)t hitung 5 =
�
6,26
7,570⁄√4
�
= 1,8493 (Data diterima)Dari hasil perhitungan t hitung <ttabel,maka semua data tersebut diterima.
Kadar kalium sebenarnya (µ) dalam daun tempuyung bunga putih : µ = X ± (t(α/2), dk) x SD/√�
2. Perhitungan Statistik Kadar Kalium dalam Daun Tempuyung Bunga
Pada interval kepercayaan 99% dengan nilai α = 0,01, dk = 5 diperoleh nilai t tabel = α/2, dk = 4,0321.
Data diterima jikathitung <ttabel.
t hitung 3 =
�
−1,929
7,310⁄√6
�
= 0,6464 (Data diterima)t hitung 4 =
�
5,739
7,310⁄√6
�
= 1,9232 (Data diterima)t hitung 5 =
�
7,736
7,310⁄√6
�
= 2,5924 (Data diterima)t hitung 6 =
�
−12,019
7,310⁄√6
�
= 4,0278 (Data diterima)Karena t hitung <ttabel,maka semua data tersebut diterima.
Kadar kalium sebenarnya (µ) dalam daun tempuyung bunga kuning : µ = X ± (t(α/2), dk) x SD/√�
Lampiran 15
.
Perhitungan Statistik Kadar Kalsium dalam Sampel1. Perhitungan Statistik Kadar Kalsium dalam Daun Tempuyung Bunga Putih
No. Xi
Kadar (mg/100g) (Xi - ��) (Xi - ��)
2
1. 45,0722 -2,8768 8,2759
2. 49,6731 1,7241 2,9725
3. 48,9994 1,0504 1,1033
4. 47,6858 -0,2632 0,0692
5. 48,8322 0,8832 0,7800
6. 47,4368 -0,5122 0,2623
∑ 287,6995
�� = 47,949
13,4632
SD
=
�
∑(Xi−X)2
�−1
=
�
13,4632 6−1=
1,640Pada interval kepercayaan 99% dengan nilai α = 0,01, dk = 5 diperoleh nilai t tabel = α/2, dk = 4,0321.
Data diterima jikathitung <ttabel.
t hitung =
�
Xi −��
�� √�⁄
�
t hitung 1 =
�
−2,8768
t hitung 2 =
�
Dari hasil uji statistik diatas, diketahui bahwa kadar no. 1 ditolak, sehingga dilakukan kembali uji statistik tanpa mengikutsertakan data no.1.
No. Xi
t tabel = α/2, dk = 4,6041.
Data diterima jika t hitung <ttabel.
t hitung =
�
Xi −��
�� √�⁄
�
t hitung 1 =
�
1,1481
0,8812⁄√5
�
= 2,9133 (Data diterima)t hitung 2 =
�
0,4744
0,8812⁄√5
�
= 1,2040 (Data diterima)t hitung 3 =
�
−0,8392
0,8812⁄√5
�
= 2,1299 (Data diterima)t hitung 4 =
�
0,3072
0,8812⁄√5
�
= 0,7796(Data diterima)t hitung 5 =
�
−1,0882
0,8812⁄√5
�
= 2,7619 (Data diterima)Dari hasil perhitungan t hitung <ttabel,maka semua data tersebut diterima.
Kadar kalsium sebenarnya (µ) dalam daun tempuyung bunga putih : µ = X ± (t(α/2), dk) x SD/√�
2. Perhitungan Statistik Kadar Kalsium dalam Daun Tempuyung Bunga
Pada interval kepercayaan 99% dengan nilai α = 0,01, dk = 5 diperoleh nilai t tabel = α/2, dk = 4,0321.
Data diterima jikathitung <ttabel.
t hitung 3 =
�
−1,7497
1,223⁄√6
�
= 3,5050 (Data diterima)t hitung 4 =
�
−0,958
1,223⁄√6
�
= 1,9190 (Data diterima)t hitung 5 =
�
0,2909
1,223⁄√6
�
= 0,5827 (Data diterima)t hitung 6 =
�
−0,5966
1,223⁄√6
�
= 1,1951 (Data diterima)Karena t hitung <ttabel,maka semua data tersebut diterima.
Kadar kalsium sebenarnya (µ) dalam daun tempuyung bunga kuning : µ = X ± (t(α/2), dk) x SD/√�
Lampiran 16
.
Perhitungan Statistik Kadar Besi dalam Sampel1. Perhitungan Statistik Kadar Besi dalam Daun Tempuyung Bunga Putih
No. Xi
Kadar (mg/100g) (Xi - ��) (Xi - ��)
2
1. 1,7536 -0,1244 0,0154
2. 2,2911 0,4131 0,1706
3. 2,1006 0,2226 0,0495
4. 2,0435 0,1655 0,0273
5. 1,5789 -0,2991 0,0894
6. 1,5041 -0,3739 0,1398
∑ 11,2718
��= 1,878
0,492
SD
=
�
∑(Xi−X)2
�−1
=
�
0,492 6−1=
0,286Pada interval kepercayaan 99% dengan nilai α = 0,01, dk = 5 diperoleh nilai t tabel = α/2, dk = 4,0321.
Data diterima jikathitung<ttabel.
t hitung =
�
Xi −��
�� √�⁄
�
t hitung 1 =
�
−0,1244
0,286⁄√6
�
= 1,065 (Data diterima)t hitung 2 =
�
0,4131t hitung 3 =
�
Dari hasil perhitungan t hitung <ttabel,maka semua data tersebut diterima.
Kadar besi sebenarnya (µ) dalam daun tempuyung bunga putih : µ = X ± (t(α/2), dk) x SD/√�
= 1,878± (4,0321 x 0,286/√6)mg/100g = (1,878± 0,4705)mg/100g
2. Perhitungan Statistik Kadar Besi dalam Daun Tempuyung Bunga Kuning
No. Xi
1,1494 -0,020095 0,000438
5.
1,0863 -0,08405 0,00706
6.
1,1747 0,00435 0,0000189
=
�
0,02552 6−1=
0,0714Pada interval kepercayaan 99% dengan nilai α = 0,01, dk = 5 diperoleh nilai t tabel = α/2, dk = 4,0321.
Data diterima jikat hitung <ttabel.
t hitung =
�
Xi −��
�� √�⁄
�
t hitung 1 =
�
0,08175
0,0714⁄√6
�
= 2,809 (Data diterima)t hitung 2 =
�
0,08415
0,0714⁄√6
�
= 2,8917 (Data diterima)t hitung 3 =
�
−0,06525
0,0714⁄√6
�
= 2,2422 (Data diterima)t hitung 4 =
�
−0,02095
0,0714⁄√6
�
= 0,7199 (Data diterima)t hitung 5 =
�
−0,08405
0,0714⁄√6
�
= 2,8883 (Data diterima)t hitung 6 =
�
0,00435
0,0714⁄√6
�
= 0,1494 (Data diterima)Dari hasil perhitungan t hitung<ttabel,maka semua data tersebut diterima.
Kadar besi sebenarnya (µ) dalam daun tempuyung bunga kuning : µ = X ± (t(α/2), dk) x SD/√�
Lampiran 17. Pengujian Beda Nilai Rata-rata Natrium dalam Daun Tempuyung
No. Bunga Putih Bunga Kuning
1 X1 = 22,247 X2 = 20,576
2 S1 = 0,9918 S2 = 2,762
Dilakukan uji F dengan taraf kepercayaan 99% untuk mengetahui apakah variasi kedua populasi sama (σ1= σ2) atau berbeda (σ1≠ σ2).
− Ho : σ1 =σ2
H1 : σ1 ≠ σ2
− dk data 1 =4, dan dk data 2 = 5
Nilai kritis F yang diperoleh dari tabel (F 0,01/2 (4,5)) adalah 22,45
Daerah kritis penolakan : Jika Fo ≥ 22,45
− Fo = S12
S22=
0,99182
2,7622
=
0,1289− Dari hasil ini menunjukkan bahwa Ho diterima dan H1 ditolak sehingga
disimpulkan bahwa σ1 =σ2. Kemudian dilanjutkan dengan uji beda nilai
rata-rata menggunakan distribusi t.
Karena ragam populasi sama (σ1 =σ2), maka simpangan bakunya adalah:
Sp = �
��1−1�S
12 + ��2−1�S22
�1 + �2−2
=
�
�5 -1�0,99182
+ �6 -1�2,7622
5 +6-2
=
2,162H1 : µ1 ≠ µ2
− Dengan menggunakan taraf kepercayaan 99% dengan α = 1% → t 0,01/2 =
± 3,2498
untuk df = 5 + 6 – 2 = 9
− Daerah kritis penerimaan : -3,2498 ≤ t
o ≤ 3,2498
Daerah kritis penolakan : t
o < -3,2498 atau to > 3,2498
− Pengujian statistik
to =
�X�1- X�2�
����1 n1
� �+ �1� �n2
= (22,247−20,576)
2,162�1 5⁄ + 1 6⁄
= 1,277
− Karena to = 1,277 dimana -3,2498≤ 1,277≤ 3,2498 maka hipotesis
Lampiran 18. Pengujian Beda Nilai Rata-Rata Kalium dalam Daun tempuyung
No. Bunga Putih Bunga Kuning
1 X1 = 463,4072 X2 = 429,714
2 S1 = 7,570 S2 = 7,310
Dilakukan uji F dengan taraf kepercayaan 99% untuk mengetahui apakah variasi kedua populasi sama (σ1= σ2) atau berbeda (σ1≠ σ2).
− Ho : σ1 =σ2
H1 : σ1 ≠ σ2
− dk data 1 =4, dan dk data 2 = 5
Nilai kritis F yang diperoleh dari tabel (F 0,01/2 (4,5)) adalah 22,45
Daerah kritis penolakan : Jika Fo ≥ 22,45
− Fo = S
12
S22=
7,5702
7,3102
=
1,072− Dari hasil ini menunjukkan bahwa Ho diterima dan H1ditolak sehingga
disimpulkan bahwa σ1 =σ2. Kemudian dilanjutkan dengan uji beda nilai
rata-rata menggunakan distribusi t.
Karena ragam populasi sama (σ1 =σ2), maka simpangan bakunya adalah:
Sp = �
��1−1�S
12 + ��2−1�S22
�1 + �2−2
=
�
�5 -1�7,5702
+ �6 -1�7,3102
5 +6-2
=
7,427− Ho : µ1 = µ2
− Dengan menggunakan taraf kepercayaan 99% dengan α = 1% → t 0,01/2 =
± 3,2498
untuk df = 5 + 6 – 2 = 9
− Daerah kritis penerimaan : -3,2498 ≤ t
o ≤ 3,2498
Daerah kritis penolakan : t
o < -3,2498 atau to > 3,2498
− Pengujian statistik
to =
�X�1- X�2�
����1 n1
� �+ �1� �n2
= (463 ,4072−429,714)
7,427�1 5⁄ + 1 6⁄
= 7,492
− Karenato= 7,492 > 3,2498maka hipotesis ditolak. Berarti terdapat perbedaan
Lampiran19. Pengujian Beda Nilai Rata-Rata Kalsium dalam Daun tempuyung
No. Bunga Putih Bunga Kuning
1 X1 = 48,525 X2 = 27,408
2 S1 = 0,8812 S2 = 1,223
Dilakukan uji F dengan taraf kepercayaan 99% untuk mengetahui apakah variasi kedua populasi sama (σ1= σ2) atau berbeda (σ1≠ σ2).
− Ho : σ1 =σ2
H1 : σ1 ≠ σ2
− dk data 1 =4, dan dk data 2 = 5
Nilai kritis F yang diperoleh dari tabel (F 0,01/2 (4,5)) adalah 22,45
Daerah kritis penolakan : Jika Fo ≥ 22,45
− Fo = S
12
S22=
0,88122
1,2232
=
0,5191− Dari hasil ini menunjukkan bahwa Ho diterima dan H1ditolak sehingga
disimpulkan bahwa σ1 =σ2. Kemudian dilanjutkan dengan uji beda nilai
rata-rata menggunakan distribusi t.
Karena ragam populasi sama (σ1 =σ2), maka simpangan bakunya adalah:
Sp = �
��1−1�S
12 + ��2−1�S22
�1 + �2−2
=
�
�5 -1�0,88122
+ �6 -1�1,2232
5 +6-2
=
1,176− Ho : µ1 = µ2
− Dengan menggunakan taraf kepercayaan 99% dengan α = 1% → t 0,01/2 =
± 3,2498
untuk df = 5 + 6 – 2 = 9
− Daerah kritis penerimaan : -3,2498 ≤ t
o ≤ 3,2498
Daerah kritis penolakan : t
o < -3,2498 atau to > 3,2498
− Pengujian statistik
to =
�X�1- X�2�
����1 n1
� �+ �1� �n2
= (48,525−27,408)
1,176�1 5⁄ + 1 6⁄
= 29,66
− Karenato= 29,66> 3,2498maka hipotesis ditolak. Berarti terdapat perbedaan
Lampiran 20. Pengujian Beda Nilai Rata-Rata Besi dalam Daun tempuyung
No. Bunga Putih Bunga Kuning
1 X1 = 1,878 X2 = 1,17035
2 S1 = 0,286 S2 = 0,0714
Dilakukan uji F dengan taraf kepercayaan 99% untuk mengetahui apakah variasi kedua populasi sama (σ1= σ2) atau berbeda (σ1≠ σ2).
− Ho : σ1 =σ2
H1 : σ1 ≠ σ2
− dk data 1 =5, dan dk data 2 = 5
Nilai kritis F yang diperoleh dari tabel (F 0,01/2 (5,5)) adalah 14,94
Daerah kritis penolakan : Jika Fo ≥ 14,94
− Fo = S
12
S22=
0,2862
0,07142
=
16,0448− Dari hasil ini menunjukkan bahwa Ho ditolak dan H1diterima sehingga
disimpulkan bahwa σ1 =σ2. Kemudian dilanjutkan dengan uji beda nilai
rata-rata menggunakan distribusi t.
Karena ragam populasi sama (σ1 =σ2), maka simpangan bakunya adalah:
Sp = �
��1−1�S
12 + ��2−1�S22
�1 + �2−2
=
�
�6 -1�0,2862
+ �6 -1�0,07142
6 +6-2
=
0,2084− Ho : µ1 = µ2
− Dengan menggunakan taraf kepercayaan 99% dengan α = 1% → t 0,01/2 =
± 3,1693
untuk df = 6 + 6 – 2 = 10
− Daerah kritis penerimaan : 3,1693≤ t
o ≤ 3,1693
Daerah kritis penolakan : t
o <-3,1693atau to >3,1693
− Pengujian statistik
to =
�X�1- X�2�
����1 n1
� �+ �1� �n2
= (1,878−1,17035 )
0,2084�1 6⁄ + 1 6⁄
= 5,880
− Karena to = 5,880>3,1693maka hipotesis ditolak. Berarti terdapat
Lampiran 21. PerhitunganPenambahan Masing-MasingLarutan Baku pada Daun Tempuyung
1. Penambahan Larutan Baku Untuk Natrium Kadar natrium = 22,247 ± 2,0419 mg/100 g
≈ 22 mg/100 g
Penambahan baku 7,1% = 22 mg
100 g× 7,1 g
100 ml =156,2 µg/ml
156,2 µg/ml= 1000 μg ml × Y⁄
10 g
= 1,562 ml ≈ 1,6 ml (baku yang ditambahkan)
2. Penambahan Larutan Baku Untuk Kalium
Kadar kalium = 463,4072 ± 15,5848 mg/100 g
≈463 mg/100 g
Penambahan baku 21% = 463 mg
100 g × 10 g
100 ml = 972,3 µg/ml
972,,3 µg/ml = 1000 μg ml × Y⁄
10 g
= 9,723 ml ≈9,8 ml (baku yang ditambahkan)
3. Penambahan Larutan Baku Untuk Kalsium Kadar kalsium = 48,525 ± 1,8140 mg/100 g
≈ 49 mg/100 g
Penambahan baku 2,4% = 49 mg
100 g× 2,4 g
100 ml =117,6 µg/ml
117,6 µg/ml= 1000 μg ml × Y⁄
4. Penambahan Larutan Baku Untuk Besi Kadar besi = 1,878± 0,4705mg/100 g
≈2 mg/100 g
Penambahan baku 50% = 2 mg
100 g× 50 g
100 ml = 10 µg/ml
10 µg/ml= 1000 μg ml × Y⁄
10 g
Lampiran 22.Hasil Uji Perolehan Kembali Natrium, Kalium, Kalsium dan Besi Setelah Penambahan Masing-masing Larutan Bakupada Daun Tempuyung
1. Hasil Analisis Kadar Natrium Setelah Ditambahkan Larutan Baku Natrium Sebanyak 1,6 mL (konsentrasi 1000 µg/mL)
Sampel Berat Sampel (g)
Absorbansi Konsentrasi (µg/mL) Kadar = 35,908
2. Hasil Analisis Kadar Kalium Setelah Ditambahkan Larutan Baku Kalium Sebanyak 9,8 mL (konsentrasi 1000 µg/mL)
Sampel Berat Sampel (g)
3. Hasil Analisis Kadar Kalsium Setelah Ditambahkan Larutan Baku Kalsium Sebanyak 1,2 mL (konsentrasi 1000 µg/mL)
Sampel Berat Sampel (g)
Absorbansi Konsentrasi (µg/mL) Kadar = 58,9483
4. Hasil Analisis Kadar Besi Setelah Ditambahkan Larutan Baku Besi Sebanyak 0,1 mL (konsentrasi 1000 µg/mL)
Sampel Berat Sampel (g)
Lampiran 23. Perhitungan Uji Perolehan Kembali Kadar Natrium, Kalium,
Kalsium dan Besi pada Daun Tempuyung
1. Perhitungan Uji Perolehan Kembali Kadar Natrium Sampel 1
Berat sampel yang ditimbang = 10,0085 g Absorbansi = 0,1002
Persamaan regresi : Y = 0,139985714 X + 0,000990143
X
=
0,1002−0,0009901430,139985714 = 0,7087µg/mL
Konsentrasi setelah ditambah larutan baku = 0,7087 µg/mL
CF=
Konsentrasi(µg mL⁄ ) ×Volume(mL) ×Faktorpengenceran Beratsampel(g)
=
0,7087µg mL⁄ ×50mL×100 10,0085 g= 354,049µg/g =35,409 mg/100g
Kadar sampel 1 setelah ditambahkan larutan baku (CF) = 35,409 mg/100g
Kadar rata-rata sampel sebelum ditambahkan larutan baku (CA) =22,247 mg/100g
Berat sampel rata-rata uji recovery = 10,0041 g Kadar larutan baku yang ditambahkan (C*A)
(C*A)=
Konsentrasi baku yang ditambahkan
Berat sampel rata-rata × mL yang ditambahkan
=1000µg/mL
= 15,993 mg/100g
% Perolehan Kembali natrium = CF-CA
CA* X 100%
=35,409–22,247
15,993
×
100%= 82,29 %
Sampel 2
Berat sampel yang ditimbang = 10,0026 g Absorbansi = 0,1014
Persamaan regresi : Y = 0,139985714 X + 0,000990143
X
=
0,1014−0,0009901430,139985714 = 0,7172µg/mL
Konsentrasi setelah ditambah larutan baku = 0,7172 µg/mL
CF=
Konsentrasi(µg mL⁄ ) ×Volume(mL) ×Faktorpengenceran Beratsampel(g)
=
0,7172µg mL⁄ ×50mL×100 10,0026 g= 358,50 µg/g =35,850 mg/100g
Kadar sampel 1 setelah ditambahkan larutan baku (CF) = 35,850 mg/100g
Kadar rata-rata sampel sebelum ditambahkan larutan baku (CA) =22,247 mg/100g
Berat sampel rata-rata uji recovery = 10,0041 g Kadar larutan baku yang ditambahkan (C*A)
(C*A)=
Konsentrasi baku yang ditambahkan
=1000µg/mL
10,0041 g × 1,6 mL
= 159,93 µg/g = 15,993 mg/100g
% Perolehan Kembali natrium = CF-CA
CA* X 100%
=35,850–22,247
15,993
×
100%= 85,05 %
Sampel 3
Berat sampel yang ditimbang = 10,0012 g Absorbansi = 0,1031
Persamaan regresi : Y = 0,139985714 X + 0,000990143
X
=
0,1031−0,0009901430,139985714 = 0,7294µg/mL
Konsentrasi setelah ditambah larutan baku = 0,7294 µg/mL
CF=
Konsentrasi(µg mL⁄ ) ×Volume(mL) ×Faktorpengenceran Beratsampel(g)
=
0,7294µg mL⁄ ×50mL×100 10,0012 g= 364,65 µg/g =36,465 mg/100g
Kadar sampel 1 setelah ditambahkan larutan baku (CF) = 36,465 mg/100g
Kadar rata-rata sampel sebelum ditambahkan larutan baku (CA) =22,247 mg/100g
Kadar larutan baku yang ditambahkan (C*A)
(C*A)=
Konsentrasi baku yang ditambahkan
Berat sampel rata-rata × mL yang ditambahkan
=1000µg/mL
10,0041 g × 1,6 mL
= 159,93 µg/g = 15,993 mg/100g
% Perolehan Kembali natrium = CF-CA
CA* X 100%
=36,465–22,247
15,993
×
100%= 88,90 %
Rata-rata % Perolehan Kembali natrium = 82,29% +85,05% + 88,90% 3
=85,41%
2. Perhitungan Uji Perolehan Kembali Kadar Kalium Sampel 1
Berat sampel yang ditimbang = 10,0986 g Absorbansi = 0,0401
Persamaan regresi : Y = 0,02775 X - 0,000085
X
=
0,0401 +0,0000850,02775 = 1,4481 µg/mL
Konsentrasi setelah ditambah larutan baku = 1,4481 µg/mL
CF=
=
1,4481µg mL⁄ ×100mL×400 10,0986 g= 5735,84 µg/g =573,584 mg/100g
Kadar sampel 1 setelah ditambahkan larutan baku (CF) = 573,584 mg/100g
Kadar rata-rata sampel sebelum ditambahkan larutan baku (CA) =457,724mg/100g
Berat sampel rata-rata uji recovery = 10,0896 g Kadar larutan baku yang ditambahkan (C*A)
(C*A)=
Konsentrasi baku yang ditambahkan
Berat sampel rata-rata × mL yang ditambahkan
=1000µg/mL
10,0896 g × 9,8 mL
= 971,557 µg/g = 97,1557 mg/100g
% Perolehan Kembali Kalium = CF-CA
CA* X 100%
=573,584–457,724
97,1557
× 100%
= 119,25 %
Sampel 2
Berat sampel yang ditimbang = 10,0095 g Absorbansi = 0,0383
Persamaan regresi : Y = 0,02775 X - 0,000085
X
=
0,0383 +0,000085Konsentrasi setelah ditambah larutan baku = 1,3832 µg/mL
CF=
Konsentrasi(µg mL⁄ ) ×Volume(mL) ×Faktorpengenceran Beratsampel(g)
=
1,3832µg mL⁄ ×100mL×400 10,0095 g= 5527,72 µg/g =552,772 mg/100g
Kadar sampel 1 setelah ditambahkan larutan baku (CF) = 552,772 mg/100g
Kadar rata-rata sampel sebelum ditambahkan larutan baku (CA) =457,724mg/100g
Berat sampel rata-rata uji recovery = 10,0896 g Kadar larutan baku yang ditambahkan (C*A)
(C*A)=
Konsentrasi baku yang ditambahkan
Berat sampel rata-rata × mL yang ditambahkan
=1000µg/mL
10,0896 g × 9,8 mL
= 971,557 µg/g = 97,1557 mg/100g
% Perolehan Kembali Kalium = CF-CA
CA* X 100%
=552,772–457,724
97,1557
×
100%= 97,83 %
Sampel 3
Persamaan regresi : Y = 0,02775 X - 0,000085
X
=
0,0408 +0,0000850,02775 = 1,4733 µg/mL
Konsentrasi setelah ditambah larutan baku = 1,4733 µg/mL
CF=
Konsentrasi(µg mL⁄ ) ×Volume(mL) ×Faktorpengenceran Beratsampel(g)
=
1,4733µg mL⁄ ×100mL×400 10,0986 g= 5853,80 µg/g =585,380 mg/100g
Kadar sampel 1 setelah ditambahkan larutan baku (CF) = 585,380 mg/100g
Kadar rata-rata sampel sebelum ditambahkan larutan baku (CA) =457,724mg/100g
Berat sampel rata-rata uji recovery = 10,0896 g Kadar larutan baku yang ditambahkan (C*A)
(C*A)=
Konsentrasi baku yang ditambahkan
Berat sampel rata-rata × mL yang ditambahkan
=1000µg/mL
10,0896 g × 9,8 mL
= 971,557 µg/g = 97,1557 mg/100g
% Perolehan Kembali Kalium = CF-CA
CA* X 100%
=585,380–457,724
97,1557
×
100%Rata-rata % Perolehan Kembali Kalium = 119,25% +97,83% + 119,39% 3
=112,15%
3. Perhitungan Uji Perolehan Kembali Kadar Kalsium Sampel 1
Berat sampel yang ditimbang = 10,0032 g Absorbansi = 0,1133
Persamaan regresi : Y = 0,045823 X + 0,00248
X
=
0,1133 −0,002480,045823 = 2,4184µg/mL
Konsentrasi setelah ditambah larutan baku = 2,4184µg/mL
CF=
Konsentrasi(µg mL⁄ ) ×Volume(mL) ×Faktorpengenceran Beratsampel(g)
=
2,4184µg mL⁄ ×25mL× 100 10,0032 g= 604,406µg/g = 60,4406 mg/100g
Kadar sampel 1 setelah ditambahkan larutan baku (CF) = 60,4442mg/100g
Kadar rata-rata sampel sebelum ditambahkan larutan baku (CA) =48,7861mg/100g
Berat sampel rata-rata uji recovery = 10,0064 g Kadar larutan baku yang ditambahkan (C*A)
(C*A)=
Konsentrasi baku yang ditambahkan
=1000µg/mL
10,0064 g × 1,2 mL
= 119,923 µg/g = 11,9923mg/100g
% Perolehan Kembali Kalsium = CF-CA
CA* X 100%
=60,4442 - 48,7861
11,9923
×
100%= 97,21%
Sampel 2
Berat sampel yang ditimbang = 10,0151g Absorbansi = 0,1123
Persamaan regresi : Y = 0,045823 X + 0,00248
X
=
0,1123 − 0,002480,045823 = 2,3966µg/mL
Konsentrasi setelah ditambah larutan baku = 2,3966µg/mL
CF=
Konsentrasi(µg mL⁄ ) ×Volume(mL) ×Faktorpengenceran Beratsampel(g)
=
2,3966µg mL⁄ ×25mL×100 10,0151 g= 598,246 µg/g = 59,8246 mg/100g
Kadar sampel 1 setelah ditambahkan larutan baku (CF) = 59,8246mg/100g
Kadar rata-rata sampel sebelum ditambahkan larutan baku (CA) =48,7861mg/100g
Kadar larutan baku yang ditambahkan (C*A)
(C*A)=
Konsentrasi baku yang ditambahkan
Berat sampel rata-rata × mL yang ditambahkan
=1000µg/mL
10,0064 g × 1,2 mL
= 119,923µg/g = 11,9923 mg/100g
% Perolehan Kembali Kalsium = CF-CA
CA* X 100%
=59,8246 -48,7861
11,9923
×
100%= 92,04 %
Sampel 3
Berat sampel yang ditimbang = 10,0005g Absorbansi = 0,1062
Persamaan regresi : Y = 0,045823 X + 0,00248
X
=
0,1062 − 0,002480,045823 = 2,2634µg/mL
Konsentrasi setelah ditambah larutan baku = 2,2634µg/mL
CF= Konsentrasi(µg mL⁄ ) ×Volume(mL) ×Faktorpengenceran Beratsampel(g)
=
2,2634µg mL⁄ ×25mL×100 10,0005 gKadar sampel 1 setelah ditambahkan larutan baku (CF) = 58,5621mg/100g
Kadar rata-rata sampel sebelum ditambahkan larutan baku (CA) = 48,7861mg/100g
Berat sampel rata-rata uji recovery = 10,0064 g Kadar larutan baku yang ditambahkan (C*A)
(C*A)=
Konsentrasi baku yang ditambahkan
Berat sampel rata-rata × mL yang ditambahkan
=1000µg/mL
10,0064 g × 1,2 mL
= 119,923µg/g = 11,9923 mg/100g
% Perolehan Kembali Kalsium = CF-CA
CA* X 100%
=58,5621 - 48,7861
11,9923
×
100%= 81,52 %
Rata-rata % Perolehan Kembali Kalsium = 97,21% + 92,04% + 81,52% 3
= 90,26%
4. Perhitungan Uji Perolehan Kembali Kadar Besi Sampel 1
Berat sampel yang ditimbang = 10,0022 g Absorbansi = 0,1305
Persamaan regresi : Y = 0,021418 X + 0,00216
Konsentrasi setelah ditambah larutan baku = 5,9921 µg/mL
CF=
Konsentrasi(µg mL⁄ ) ×Volume(mL) ×Faktorpengenceran Beratsampel(g)
=
5,9921µg mL⁄ ×50mL× 1 10,0022 g= 29,953 µg/g =2,9953 mg/100g
Kadar sampel 1 setelah ditambahkan larutan baku (CF) = 2,9953 mg/100g
Kadar rata-rata sampel sebelum ditambahkan larutan baku (CA) =1,8786 mg/100g
Berat sampel rata-rata uji recovery = 10,0113 g Kadar larutan baku yang ditambahkan (C*A)
(C*A)=
Konsentrasi baku yang ditambahkan
Berat sampel rata-rata × mL yang ditambahkan
=1000µg/mL
10,0113 g × 0,1 mL
= 99,88 µg/g = 0,9988 mg/100g
% Perolehan Kembali besi = CF-CA
CA* X 100%
=2,9953 –1,8786
0,9988
×
100%= 111,86%
Sampel 2
Persamaan regresi : Y = 0,021418 X + 0,00216
X
=
0,1332 −0,002160,021418 = 6,118 µg/mL
Konsentrasi setelah ditambah larutan baku = 6,118 µg/mL
CF= Konsentrasi(µg mL⁄ ) ×Volume(mL) ×Faktorpengenceran Beratsampel(g)
=
6,118µg mL⁄ ×50mL× 1 10,0182 g= 30,534µg/g =3,0534 mg/100g
Kadar sampel 1 setelah ditambahkan larutan baku (CF) = 3,0534mg/100g
Kadar rata-rata sampel sebelum ditambahkan larutan baku (CA) =1,8786 mg/100g
Berat sampel rata-rata uji recovery = 10,0113 g Kadar larutan baku yang ditambahkan (C*A)
(C*A)=
Konsentrasi baku yang ditambahkan
Berat sampel rata-rata × mL yang ditambahkan
=1000µg/mL
10,0113 g × 0,1 mL
= 99,88 µg/g = 0,9988 mg/100g
% Perolehan Kembali besi = CF-CA
CA* X 100%
=3,0534 –1,8786
0,9988
×
100%Berat sampel yang ditimbang = 10,0135 g Absorbansi = 0,1341
Persamaan regresi : Y = 0,021418 X + 0,00216
X
=
0,1341 −0,002160,021418 = 6,1602 µg/mL
Konsentrasi setelah ditambah larutan baku = 6,1602 µg/mL
CF=
Konsentrasi(µg mL⁄ ) ×Volume(mL) ×Faktorpengenceran Beratsampel(g)
=
6,1602µg mL⁄ ×50mL× 110,0135 g
= 30,759 µg/g =3,0759 mg/100g
Kadar sampel 1 setelah ditambahkan larutan baku (CF) = 3,0759 mg/100g
Kadar rata-rata sampel sebelum ditambahkan larutan baku (CA) =1,8786 mg/100g
Berat sampel rata-rata uji recovery = 10,0113 g Kadar larutan baku yang ditambahkan (C*A)
(C*A)=
Konsentrasi baku yang ditambahkan
Berat sampel rata-rata × mL yang ditambahkan
=1000µg/mL
10,0113 g × 0,1 mL
= 99,88 µg/g = 0,9988 mg/100g
% Perolehan Kembali besi = CF-CA
CA* X 100%
=3,0759 –1,8786
= 119,96%
Rata-rata % Perolehan Kembali Besi = 111,86% + 117,67% + 119,96% 3
=116,49%
Lampiran 24. Perhitungan Simpangan Baku Relatif (RSD) Natrium, Kalium, Kalsium dan Besidalam Daun Tempuyung
1. Perhitungan Simpangan Baku Relatif (RSD) Natrium dalam Sampel No. Kadar % Perolehan Kembali
(Xi)
2. Perhitungan Simpangan Baku Relatif (RSD) Kalium dalam Sampel
(Xi) 1.
573,584 3,006 9,036036
2.
552,772 -17,806 317,053636
3.
585,380 14,802 219,099204
∑ 1711,736
3. Perhitungan Simpangan Baku Relatif (RSD) Kalsium dalam Daun tempuyung No. Kadar % Perolehan Kembali
(Xi)
(Xi - X� ) (Xi - X� )2
1.
60,4406 0,8315 0,69139225
2.
59,8246 0,2155 0,04644025
3.
58,5621 -1,047 1,096209
∑ 178,8273 1,8340415
=
0,9576RSD = SD
X� × 100%
= 0,9576
59,6091× 100%
= 1,61 %
4. Perhitungan Simpangan Baku Relatif (RSD) Besi dalam Daun tempuyung No. Kadar % Perolehan Kembali
(Xi)
(Xi - X� ) (Xi - X� )2
1.
2,9953 -0,0462 0,00213444
2.
3,0534 0,0119 0,00014161
3.
3,0759 0,0344 0,00118336
∑ 9,1246
0,00345941 X
�
3,0415
SD
=
�
∑�Xi - X��2
n -1
=
�
0,003459413−1
=
0,0415RSD = SD
X� × 100%
= 0,0415
3,0415× 100%
Lampiran 25. Perhitungan Batas Deteksi dan Batas Kuantitasi
1. Perhitungan Batas Deteksi dan Batas Kuantitasi Natrium Y = 0,139985 X + 0,00099
Slope = 0,139985 No. Konsentrasi
(µg/ml) X
Absorbansi
Y Yi Y - Yi (Y–Yi)2
1. 0,0000 -0,0002 0,00099
0,00119 0,0000014161 2. 0,2000 0,0305 0,028987
0,001513 0,000002289169 3. 0,4000 0,0573 0,056984
0,000316 0,000000099856 4. 0,6000 0,0846 0,084981
-0,000381 0,000000145161 5. 0,8000 0,1117 0,112988
-0,001288 0,000001658944 6. 1,0000 0,148 0,140975
0,007025 0,0000493506
∑ 3,0000 0,00005495983
Simpangan Baku Sy�x =
�
∑�Y -Yi�2
n -2
=
�
0,000054959834
= 0,003706745
Batas deteksi (LOD)
=
3 ×Sy�x
=
3 × 0,003706745 0,139985= 0,07943µg/mL
Batas kuantitasi (LOQ) =
10 ×Sy�x
slope
= 10 ×0,003706745 0,139985
= 0,26479µg/mL
2. Perhitungan Batas Deteksi dan Batas Kuantitasi Kalium Y = 0,02775 X - 0,000085
Slope = 0,02775 No. Konsentrasi
(µg/ml)
-0,00039 0,0000001521 3. 0,8000 0,0225 0,022115
0,000385 0,000000148225 4. 1,1000 0,0305 0,03044
0,00006 0,0000000036 5. 1,4000 0,0385 0,038765
-0,000265 0,000000070225 6. 1,7000 0,0472 0,04709
0,00011 0,0000000121
∑ 5,5000 0,000001002505
Batas deteksi (LOD)
=
Batas kuantitasi (LOQ) =
10 ×Sy�x
slope
= 10 ×0,0005006258 0,02775
= 0,18040µg/mL
3. Perhitungan Batas Deteksi dan Batas Kuantitasi Kalsium Y = 0,045823 X + 0,00248
Slope = 0,045823 No. Konsentrasi
(µg/ml) X
Absorbansi
Y Yi Y - Yi (Y–Yi)2
1. 0,0000 0,0001 0,00248
-0,00238 0,0000056644 2. 1,0000 0,0510 0,04830
0,0027 0,00000729 3. 1,5000 0,0727 0,07121
0,00149 0,0000022201 4. 2,0000 0,0940 0,09412
-0,00012 0,0000000144 5. 2,5000 0,1163 0,11703
-0,00073 0,0000005329 6. 3,0000 0,1390 0,13994
-0,00094 0,0000008836
∑ 10,0000 0,0000166054
Simpangan Baku Sy�x =
�
∑�Y -Yi�2
=
�
0,0000166054Batas kuantitasi (LOQ) =
10 ×Sy�x
slope
= 10 ×0,002037486 0,045823
= 0,44464µg/mL
4. Perhitungan Batas Deteksi dan Batas Kuantitasi Besi Y = 0,021418 X + 0,00216
Slope = 0,021418 No. Konsentrasi
(µg/ml) X
Absorbansi
Y Yi Y - Yi (Y–Yi)2
1. 0,0000 0,0001 0,00216
-0,00206 0,0000042436 2. 2,0000 0,0463 0,044996
0,001304 0,000001700416 3. 4,0000 0,0882 0,087832
0,000368 0,000000135424 4. 6,0000 0,1330 0,130668
0,002332 0,000005438224 5. 8,0000 0,1733 0,173504
-0,000204 0,000000041616 6. 10,0000 0,2147 0,21634
-0,00164 0,0000026896
Simpangan Baku Sy�x =
�
∑�Y -Yi�2
n -2
=
�
0,000014248884
= 0,001887384
Batas deteksi (LOD)
=
3 ×Sy�x
slope
=
3 × 0,001887384 0,021418= 0,26436µg/mL
Batas kuantitasi (LOQ) =
10 ×Sy�x
slope