• Tidak ada hasil yang ditemukan

Modul Praktikum Jaringan Komputer Faku

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Modul Praktikum Jaringan Komputer Faku"

Copied!
60
0
0

Teks penuh

(1)

MODUL

PRAKTIKUM JARINGAN KOMPUTER

SEMESTER GANJIL 2012 / 2013

Program Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

(2)

i

1.6 Prosedur Percobaan Konfigurasi Windows ... 16

1.7 Prosedur Percobaan Capture Bittorrent... 17

1.8 Kesimpulan ... 17

BAB II ... 18

2.1. Tujuan ... 18

2.2. Pemrograman Socket ... 18

2.3. Pemrograman Socket dengan TCP ... 18

2.3.1. Prosedur Percobaan Dasar Pemrograman Jaringan menggunakan TCP ... 21

2.3.2. Hasil Pengamatan Praktikum dengan TCP ... 22

2.4. Pemrograman Socket dengan UDP ... 23

2.4.1. Prosedur Percobaan Dasar Pemrograman Jaringan menggunakan UDP ... 23

2.4.2. Hasil Pengamatan Praktikum dengan UDP ... 24

BAB III... 25

3.1. Tujuan ... 25

3.2. Teori Dasar TFTP dan FTP ... 25

3.2.1. TFTP (Trivial File Transfer Protocol) ... 25

3.2.2. FTP (File Transfer Protocol) ... 26

3.3. Prosedur Percobaan Protokol Layer Transport UDP ... 28

3.3.1. TFTP Server ... 28

(3)

ii

3.4. Prosedur Percobaan Protokol Layer Transport TCP ... 30

3.4.1. FTP Server ... 30

3.4.2. TFTP Server ... 32

3.5. Kesimpulan ... 33

BAB IV ... 34

4.1. Tujuan ... 34

4.2. Peralatan yang Digunakan... 34

4.3 Teori Dasar Cabling ... 34

4.3.1 Kabel Coaxial ... 34

4.3.2 Kabel Fiber Optic ... 36

4.3.3 Kabel Twisted Pair ... 37

4.4 Teori Dasar Protokol ICMP ... 39

4.5 Prosedur Percobaan ... 42

4.6 Soal Latihan ... 45

4.7 Hasil Percobaan ... 46

4.8 Kesimpulan ... 46

BAB V ... 47

5.1 Tujuan ... 47

5.2 Teori Dasar DHCP (Dynamic Host Configuration Protocol) ... 47

5.3 Prosedur Percobaan: DHCP ... 48

5.4 Teori Dasar Routing ... 49

5.4.1 Pengiriman Langsung dan Tidak Langsung ... 50

5.4.2 Table Routing ... 50

5.4.3 Proses Pencarian dalam Tabel Routing ... 52

5.4.4 Membentuk Tabel Routing ... 52

5.5 Prosedur Percobaan: Static Routing ... 54

5.5.1 Langkah-Langkah Percobaan: Static Routing ... 54

(4)

1

BAB I

TEORI DAN APLIKASI DASAR JARINGAN KOMPUTER

1.1 Tujuan

 Mengetahui teori dasar jaringan komputer

 Mengenal dan menerapkan aplikasi dalam jaringan komputer  Menganalisis troubleshooting pada jaringan komputer

1.2 Teori Dasar Jaringan Komputer

Jaringan komputer adalah kumpulan dari sejumlah perangkat berupa komputer, hub, switch, router Atau perangkat jaringan lainnya yang terhubung dengan menggunakan media komunikasi tertentu (Wagito, 2005). Perangkat yang terhubung dengan jaringan disebut juga sebagai node. Hal ini memungkinkan pengguna dapat bertukar dokumen dan data, mencetak pada printer yang sama, dan menggunakan sumberdaya jaringan (hardware dan software) ada.

Sebuah jaringan computer biasanya terdiri dari 2 buah computer atau lebih dan melakukan data sharing antar komputer. Informasi dan data bergerak melalui media komunikasi. Media komunikasi yang dipakai dalam membuat jaringan computer antara lain adalah kabel, jaringan telepon, gelombang radio, satelit, Bluetooth atau infra merah. Pemakaian media komunikasi ini akan tergantung pada kegunaan dan ukuran jaringan.

Model OSI Layer

(5)

2 akhir 70an, membuat aturan baku yang dikenal dengan nama model referensi OSI (Open

System Interconnection). Dengan demikian diharapkan semua vendor perangkat

telekomunikasi harus berpedoman pada model referensi ini dalam mengembangkan protokolnya.

Model referensi OSI terdiri dari 7 lapisan, mulai dari lapisan fisik hingga aplikasi. Model referensi ini tidak hanya berguna untuk produk-produk LAN saja, tetapi juga sangat diperlukan dalam membangun jaringan Internet. OSI menjelaskan bagaimana data dan informasi jaringan berkomunikasi dari sebuah aplikasi pada sebuah komputer berjalan melalui jaringan, menuju ke aplikasi di komputer lain. OSI menjelaskan melalui pendekatan pemecahan menjadi lapisan-lapisan (layer). Analogi konsep layer adalah seperti dalam departemen / bidang dalam sebuah perusahaan, setiap departemen memiliki tugas yang berbeda, dan hanya terfokus padahal tertentu sesuai pembagian tugas. Hubungan antara model referensi OSI dengan protokol Internet dapat dilihat pada Tabel 1.1 Setiap layer mewakili suatu abstraksi yang berbeda dengan lainnya dan melaksanakan suatu fungsi yang telah didefinisikan [Tanenbaum, 1996].

Layer Nama Layer Keterangan Protokol

7 Application Berfungsi sebagai antarmuka antara aplikasi dengan fungsionalitas jaringan, mengatur

6 Presentation Berfungsi untuk mentranslasikan data yang hendak ditransmisikan oleh aplikasi

kedalam format yang dapat ditransmisikan melalui jaringan.

VTP, TFTP, VNC, RDP, dll.

5 Session Berfungsi untuk mendefinisikan bagaimana koneksi dapat dibuat, dipelihara, atau dihancurkan. Selain itu, di level ini juga

(6)

3 dilakukan resolusi nama.

4 Transportation Berfungsi untuk memecah data kedalam paket-paket data serta memberikan nomor urut kepaket-paket tersebut sehingga dapat disusun kembali pada sisi tujuan setelah diterima. Selain itu, pada level ini juga membuat sebuah tanda bahwa paket diterima dengan sukses (acknowledge-ment), dan mentransmisikan ulang

terhadap paket-paket yang hilang di tengah jalan.

UDP, TCP, SPX, dll.

3 Network Berfungsi untuk mendefinisikan alamat-alamat IP, membuat header untuk paket-paket, dan kemudian melakukan routing melalui internetworking dengan

menggunakan router dan switch layer-3.

DDP, IP, IPX, ICMP, IGMP, ARP, RARP, dll.

2 Data Link Befungsi untuk menentukan bagaimana bit-bit data dikelompokkan menjadi format yang disebut sebagai frame. Selain itu, pada level ini terjadi koreksi kesalahan, flow control, pengalamatan perangkat keras

(seperti halnya Media Access Control Address (MAC Address)), dan menetukan bagaimana perangkat-perangkat jaringan seperti hub, bridge, repeater, dan switch layer 2 beroperasi. Spesifikasi IEEE 802,

membagi level ini menjadi dua level anak, yaitu lapisan Logical Link Control (LLC) dan lapisan Media Access Control (MAC).

(7)

4 1 Physical Berfungsi untuk mendefinisikan media

transmisi jaringan, metode pensinyalan, sinkronisasi bit, arsitektur jaringan, topologi jaringan dan pengkabelan. Selain itu, level ini juga mendefinisikan bagaimana Network Interface Card dapat berinteraksi dengan

media kabel atau radio.

Enkapsulasi adalah suatu proses untuk menyembunyikan atau memproteksi suatu proses dari kemungkinan interferensi atau penyalahgunaan dari luar sistem sekaligus menyederhanakan penggunaan sistem itu sendiri, juga membuat satu jenis paket data jaringan menjadi jenis data lainnya. Enkapsulasi terjadi ketika sebuah protokol yang berada pada lapisan yang lebih rendah menerima data dari protokol yang berada pada layer yang lebih tinggi dan meletakkan data ke format data yang dipahami oleh protokol tersebut. Akses ke internal sistem diatur sedemikian rupa melalui seperangkat interface.

Dengan enkapsulasi data menjadi memiliki identitas. Contoh sederhana proses enkapsulasi dalam proses pengiriman surat, jika sebuah surat akan dikirim namun tanpa adanya amplop, alamat dan perangko. Surat tersebut hendaknya memiliki identitas agar dapat sampai ke tujuan, jika tidak memiliki identitas maka surat tersebut tidak akan dapat sampai ke tujuan. Amplop dengan alamat dan perangko sama dengan enkapsulasi pada data.

Proses enkapsulasi data:

(8)

5 layer Presentation (layer 6), yang mana layer ini bertanggung jawab dalam menentukan apakah ia perlu untuk melakukan enkripsi terhadap request ini ataupun ke bentuk lain dari translasi data. Jika proses sudah lengkap, selanjutnya ditambahkan informasi yang diperlukan. Lalu di lanjutkan ke Session layer (layer 5) yang mana layer ini akan memeriksa apakah aplikasi meminta suatu informasi dan memverifikasi layanan yang diminta itu pada server. Setiap informasi yang akan dilewatkan akan ditambahkan header setiap turun 1 layer. Namun, pada pemrosesan layer 5, 6 dan 7 terkadang tidak diperlukan adanya header. Ini dikarena-kan tidak ada informasi baru yang perlu diproses.

2. Sampailah data di Transport layer (layer 4), memastikan bahwa ia mempunyai suatu koneksi yang sudah tepat dengan server dan memulai proses dengan mengubah informasi itu ke bentuk segment. Pengecekan error dan penggabungan data yang berasal dari aplikasi yang sama dilakukan di layer transport ini serta keutuhan data di jamin pula di sini. Terbentuk L4PDU dari proses ini.

3. Selanjutnya segment tersebut diteruskan ke Network layer (layer 3), disini diterima segment-segment tadi dan ditambahkan alamat network untuk station yang me-request dan alamat network untuk server yang di-me-request. Segment-segment

tersebut akan diubah menjadi packet-packet, Kemudian layer Network membuat header Network, dimana didalamnya terdapat juga alamat layer Network, dan ditempatkan L4PDU dibaliknya, dan terbentuklah L3PDU.

(9)

6 5. Terakhir, sampailah data di layer Physical (layer 1), informasi akan dibawa dari source menuju destination. Karena Physical layer tidak mengenal frame, ia akan melewatkan informasi itu ke bentuk bit. Tidak terjadi penambahan header pada layer ini. Layer Physical ini berhubungan dengan perangkat keras. Akhirnya bit-bit tersebut nantinya akan disinkronisasi dan kemudian diubah menjadi sinyal listrik yang berupa tinggi rendahnya tegangan dan selanjutnya ditransmisikan melalui media. Misalnya dari kabel ke tujuan, hal ini sesuai dengan karakteristik lapisan Physical layer yang menentukan rangkaian kejadian dimana arus bit berpindah melalui medium fisik.

Pada tiap layer terdapat LxPDU (Layer N Protocol Data Unit), dimana merupakan bentuk dari byte pada header-trailer pada data. PDU merupakan proses-proses pada setiap layer dari model OSI. Pada tiap-tiap layer juga terbentuk bentukan baru, pada layer 2 PDU termasuk header dan trailer disebut bentukan frame. Pada layer 3 disebut paket (packet). Sedangkan pada layer 4 disebut segmen (segment). Setelah dilakukan proses enkapsulasi, lalu dikirimkan ke server dan server akan melakukan proses tadi secara terbalik, yaitu dari Physical layer ke Application layer, proses ini disebut dekapsulasi. Jika pada enkapsulasi dilakukan pembungkusan, maka pada de-enkapsulasi akan melakukan pembukaan dari bungkus-bungkus tadi melalui layer-layer nya.

(10)

7 Model TCP/IP Layer

Tidak seperti model OSI, model TCP/IP bukan internasional standard dan definisinya dapat berbeda-beda. Namun demikian, sering dipakai sebagai model praktis untuk mengerti dan mencari kesalahan dalam jaringan internet. Mayoritas internet memakai TCP/IP, dan oleh sebab itu kita dapat membuat beberapa asumsi tentang jaringan-jaringan yang lebih mudah untuk mengerti. Model TCP/IP dari jaringan-jaringan digambarkan dalam empat lapisan berikut:

Layer Nama Layer Keterangan

4 Application Merupakan lapisan terakhir dalam arsitektur TCP/IP yang berfungsi mendefinisikan aplikasi-aplikasi yang dijalankan pada jaringan. Karena itu, terdapat banyak protokol pada lapisan ini, sesuai dengan banyaknya aplikasi TCP/IP yang dapat dijalankan

3 Transport Mendefinisikan cara-cara untuk melakukan pengiriman data antara end to end host secara handal. Lapisan ini menjamin bahwa informasi yang diterima pada sisi penerima adalah sama dengan informasi yang dikirimkan pada pengirim.

(11)

8 1 Network Access Mempunyai fungsi yang mirip dengan Data Link layer

pada OSI. Lapisan ini mengatur penyaluran data frame-frame data pada media fisik yang digunakan secara handal. Lapisan ini biasanya memberikan servis untuk deteksi dan koreksi kesalahan dari data yang ditransmisikan.

Tabel 1.2 TCP/IP Layer

Dari sisi model OSI, lapisan kelima hingga ketujuh tergabung menjadi lapisan paling atas (lapisan aplikasi). Sementara empat lapisan yang pertama di kedua model identik. Banyak teknisi jaringan berfikir bahwa segalanya di atas lapisan empat "hanya data" yang berubah-ubah dari aplikasi ke aplikasi. Karena ketiga lapisan pertama interoperable di antara seluruh pembuat peralatan, dan lapisan keempat bekerja di antara semua mesin yang memakai TCP/IP, dan semua di atas lapisan keempat cenderung untuk digunakan di aplikasi yang spesifik, hal ini menyederhanakan model yang bekerja pada saat membuat dan mencari permasalahan di jaringan TCP/IP.

1.3 Teori Dasar Aplikasi Jaringan Komputer

Linux Centos

(12)

9 Salah satu visi utama Fedora tidak hanya mengandung software dibawah lisensi software open source dan gratis, tetapi juga menjadi teknologi yang mutakhir. Pengembang fedora lebih membuat perubahan yang signifikan daripada hanya memperbaiki khususnya untuk bahwa update Fedora dapat digunakan oleh semua linux.

Pada tahun 2008, Linus Trovalds, pemilik dari Linux kernel, mengatakan bahwa dia menggunakan Fedora karena Fedora memiliki dukungan yang cukup bagus untuk arsitektur prosesor PowerPC, yang dia rasakan setiap waktu.

Fedora Project sendiri telah mengeluarkan beberapa versi beta yang bisa dikatakan merupakan kelanjutan dari Red Hat Linux 9.0, yaitu Fedora Core 1.0 pada 5 November 2003. Project ini memiliki periode waktu pengembangan yang lebih cepat, yaitu 4-6 bulan, dibandingkan Red Hat Linux yang membutuhkan 6-8 bulan atau Red Hat Enterprise Linux yang membutuhkan 12-18 bulan. Sementara itu, usia hidup produknya boleh dibilang sangat singkat, yaitu 2-3 bulan dari release produk terbarunya dibandingkan dengan lifetime produk Red Hat Enterprise Linux yang mencapai 5 tahun.

Oracle Virtual Box

VirtualBox adalah salah satu software virtualisasi populer yang didistribusikan secara gratis. Aplikasi ini sangat powerful untuk membuat virtual machine dan menjalankan banyak sistem operasi pada satu komputer. VirtualBox mendukung hampir semua sistem operasi meliputi Windows OS, Linux OS, Solaris, Mac OS X, Unices dan sistem operasi lainnya.

Penggunaan VirtualBox biasanya untuk mengatasi masalah-masalah yang dihadapi para pengguna seperti halnya sebagai berikut :

 Ingin melakukan percobaan software sebelum menginstallnya pada komputer.  Ingin mencoba atau belajar sistem operasi baru tanpa ingin mengganti sistem

operasi yang saat ini sedang digunakan.

(13)

10  Ingin menginstall software yang tidak support dengan sistem operasi yang sedang

digunakan saat ini.

Wireshark a) Tujuan

 Mendeskripsikan fungsi dari Wireshark sebagai salah satu network analysis tool.  Melakukan capture dengan Wireshark

b) Latar Belakang

Wireshark merupakan packet analyzer yang bersifat free dan open source. Aplikasi ini digunakan untuk troubleshooting jaringan, analisa paket data dan pengembangan protokol komunikasi. Wireshark merupakan aplikasi cross-platform, menggunakan GTK+ widget toolkit pada user interfacenya dan menggunakan pcap untuk menangkap paket data. Selain dapat digunakan di Windows, aplikasi ini juga dapat berjalan di lingkungan Unix seperti Linux, Mac OS X, BSD dan Solaris. Aplikasi lain yang sering digunakan untuk tujuan yang sama dengan Wireshark adalah TCPdump, hanya saja TCPdump bekerja di command line Linux dan tidak memiliki user interface.

(14)

11 1.4. Prosedur Percobaan Capture

Penggunaan aplikasi ini sebenarnya cukup mudah. Pengguna hanya perlu menghubungkan client ke internet dan memilih interface yang anda gunakan. Setelah itu wireshark dapat menangkap seluruh paket data yang masuk dan keluar dari client. Pada konfigurasi awal dapat dilihat IP asal, IP tujuan dan protokol yang digunakan.

Untuk memilih interface: 1. Pilih menu Capture

2. Klik Interfaces dan untuk versi Windows akan muncul window sebagai berikut

(15)

12 4. Pada CMD (Windows) / Ter i al Li u jala ka peri tah pi g

www.google.com -t

5. Pada window utama akan muncul capture dari wireshark

Packet List Pane menampilkan ringkasan dari paket-paket yang tertangkap oleh Wireshark. Memilih salah satu paket yang tampil pada bagian ini akan memperlihatkan detail dari paket tersebut pada dua panel di bawahnya.

Packet Detail Pane menampilkan detail dari paket yang dipiliha pada Packet List Pane. Packet Byte Pane menunjukkan isi data dari sebuah paket dalam heksadesimal serta menunjukkan detail dari field yang dipilih pada Packet Detail Pane.

6. Berdasarkan hasil capture diatas, analisa lah :  IP komputer Anda

 IP host tujuan

 Jelaskan protokol apa saja yang digunakan?

(16)

13 Analisa Protokol di Layer Aplikasi

a) Tujuan

 Menggunakan Wireshark untuk menangkap PDU

 Mengamati protokol HTTP sebagai protokol pada Application Layer

b) Latar Belakang

Application Layer merupakan layer paling atas, baik pada model OSI, maupun model TCP/IP. Layer ini menyediakan antarmuka antara aplikasi-aplikasi yang kita gunakan, dengan jaringan yang digunakannya untuk melakukan pertukaran informasi. Pada pertukaran informasi antar aplikasi yang berjalan pada host pengirim dan host tujuan digunakan berbagai protokol Application Layer. Protokol pada application layer menentukan bagaimana pesan dipertukarkan antara host pengirim dan tujuan, sintaks dari perintah-perintah kontrol (control command), jenis dan format data yang dipertukarkan, metode yang digunakan untuk mengetahui terjadinya kesalahan dan bagaimana mengatasi kesalahan tersebut, serta bagaimana interaksi dengan layer yang berada di bawahnya. Terdapat banyak protokol untuk apllication layer, antara lain Domain Name Service Protocol (DNS), Hypertext Transfer Protocol (HTTP), Simple Mail Transfer Protocol (SMTP), Telnet, File Transfer Protocol (FTP) dan sebagainya. Pada praktikum ini akan dilakukan analisis terhadap protokol yang sering kita gunakan, yaitu HTTP.

(17)

14 1.5 Prosedur Percobaan Protokol Aplikasi

1. Jalankan wireshark dan mulailah capture data 2. Buka browser yang ada di komputer Anda

3. Masuklah ke situs www.google.com. Setelah halaman Google terbuka, tekan tombol refresh pada web browser Anda

4. Hentikan capture wireshark Anda, simpan hasil capture tersebut dan tutup browser Anda

5. Analisa hasil capture tersebut  IP komputer Anda  IP host tujuan

 Jelaskan protokol apa saja yang digunakan untuk berkomonikasi  Jelaskan proses pertukaran pesan yang ada di hasil capture Anda

---|||---

Filterisasi Wireshark

(18)

15 Beberapa expression yang sering digunakan:

 ip.src == "alamat-ip"

Menampilkan data dengan alamat IP asal sesuai dengan alamat IP yang dimaksudkan

 ip.dst == "alamat-ip"

Menampilkan data dengan alamat IP tujuan sesuai dengan alamat IP yang dimaksudkan

 tcp.port == "no-port"

(19)

16 1.6 Prosedur Percobaan Konfigurasi Windows

1. Tuliskan pada layer mana IP address bekerja! Jelaskan jawaban anda?

2. Mengecek konfigurasi awal. Ketikkan perintah berikut pada command prompt: >ipconfig /all

Jelaskan apa yang terjadi!

3. Tulis MAC Address komputer yang Anda pakai! Jelaskan mengenai struktur MAC Address!

4. Lepas kabel UTP pada komputer dan lakukan lagi ipconfig /all. Apakah terjadi perubahan?

5. Ketikkan beberapa perintah dibawah ini pada Command Pormpt: a. nslookup www.informatika.ub.ac.id

b. traceroute www.informatika.ub.ac.id c. netstat –an

(20)

17 1.7 Prosedur Percobaan Capture Bittorrent

Capture paket data peer to peer pada torrent menggunakan wireshark 1. Install aplikasi bittorent

2. Jalankan wireshark

3. Download file menggunakan bittorent (contoh http://www.torrentreactor.net) 4. Lakukan filter dengan mengetik "bittorrent" pada field filter tekan enter

5. Screenshot hasil capture paket data dan jelaskan isi paket

1.8 Kesimpulan

(21)

18

BAB II

DASAR PEMROGRAMAN JARINGAN KOMPUTER

2.1.Tujuan

 Memahami & Mampu Mengimplementasikan Dasar Pemrograman Jaringan Komputer menggunakan TCP

 Memahami & Mampu Mengimplementasikan Dasar Pemrograman Jaringan Komputer menggunakan UDP

2.2.Pemrograman Socket

Setelah memahami beberapa protokol penting yang ada pada aplikasi berbasis jaringan seperti HTTP, FTP dan SMTP, praktikum bab 2 kali ini akan melakukan eksplorasi bagaimana program atau aplikasi berbasis jaringan tersebut ditulis. Pada aplikasi berbasis jaringan, kita memahami bahwa secara umum aplikasi terdiri dari satu pasang program yang berada pada dua end-system yang berbeda. Ketika kedua program tersebut dieksekusi, proses klien dan server tercipta dan saling mengkomunikasikan dengan membaca atau menulis pada sebuah socket. Dengan pemahaman diatas, dapat disimpulkan ketika seorang pengembang perangkat lunak membuat sebuah aplikasi berbasis jaringan, maka pengembang tersebut harus memperhatikan tugas utama yaitu menulis program pada sisi klien maupun server.

2.3.Pemrograman Socket dengan TCP

(22)

19 proses yang dijalankan pada sisi server dengan memberikan nama atau alamat IP dan juga nomor port pada sisi server.

Ketika proses three way handshaking terjadi (akan dijelaskan lebih spesifik pada transport layer , klie aka elakuka proses e getuk pi tu pada ser er proses

(welcome socket). Ketika server mendengar ketukan pintu tersebut, server akan membuat socket baru (connection socket) yang didedikasikan untuk melayani klien. Pada pemrograman jaringan komputer, terdapat istilah stream yang merupakan sebuah urutan karakter yang mengalir menuju atau keluar pada sebuah proses. Input Stream merupakan sumber input proses seperti keyboard. Dan standard output Stream dapat dicontohkan ketika hasil tampilan ditunjukkan pada layar monitor.

Gambar 2.1. Proses komunikasi melalui socket TCP

Sumber: Kurose, Computer Network Top Down Approach

Perlu menjadi perhatian bahwa ketika sebuah proses dibuat pada masing-masing end-system terdapat dua buah socket yang diciptakan disisi server yaitu welcoming

(23)

20 Langkah-langkah ketika membuat sebuah program dengan socket ditunjukkan pada gambar 2.2. Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:

1. Sisi server membuat welcoming socket pada port kesekian (bukan pada well-known port), yang akan menunggu setiap permintaan yang nantinya akan

diberikan oleh klien.

2. Server menunggu permintaan dari klien, ketika sisi klien membuat socket dan menghubungi server (bisa melalui alamat IP maupun hostname) melalui port yang telah diberikan, server akan membuat connection socket yang akhirnya menghubungkan TCP connection antara klien dengan server.

3. Klien mengirimkan request menggunakan client socket dan server membaca permintaan klien pada connection socket.

4. Server membalas permintaan klien melalui connection socket dan sisi klien menerimanya melalaui client socket.

5. Server menutup connection socket dan klien menutup client socket.

(24)

21 2.3.1.Prosedur Percobaan Dasar Pemrograman Jaringan menggunakan TCP

Pada praktikum dasar pemrograman jaringan, akan digunakan bahasa pemrograman python dalam implementasi pemrograman antara klien dengan server. Sebelum memulai menulis bahasa program silahkan unduh dan install compiler python. Berikut adalah langkah-langkah yang harus praktikan kerjakan. Silahkan membuat file dengan ekstensi .py, misal untuk sisi server gunakan file server-tcp.py untuk klien gunakan file klien-tcp.py.

Membuat program berbasis jaringan di sisi server dengan python:

from socket import * serverPort = 12000

serverSocket = socket(AF_INET,SOCK_STREAM) serverSocket.bind((„‟,serverPort))

serverSocket.listen(1)

print „The server is ready to receive‟

while 1:

connectionSocket, addr = serverSocket.accept() sentence = connectionSocket.recv(1024)

(25)

22 Membuat program berbasis jaringan di sisi klien dengan python:

Jalankan program server-tcp dengan perintah:

Jalankan program klien-tcp dengan perintah:

2.3.2.Hasil Pengamatan Praktikum dengan TCP

1. Jelaskan apa yang terjadi ketika program server-tcp dijalankan?

2. Pada baris program server-tcp jelaskan maksud dari masing-masing baris. 3. Jelaskan apa yang terjadi ketika program klien-tcp dijalankan?

4. Pada baris program klien-tcp jelaskan maksud dari masing-masing baris.

5. Apa yang terjadi ketika program klien-tcp dan server-tcp dijalankan secara bersamaan, dan apa yang terjadi ketika pada klien-tcp menuliskan kata halo?

from socket import *

serverName = „servername‟

serverPort = 12000

clientSocket = socket(AF_INET, SOCK_STREAM) clientSocket.connect((serverName,serverPort))

sentence = raw_input(„Input lowercase sentence:‟)

clientSocket.send(sentence)

modifiedSentence = clientSocket.recv(1024)

print „From Server:‟, modifiedSentence

clientSocket.close()

Python server-tcp.py

(26)

23 2.4.Pemrograman Socket dengan UDP

Pada pemrograman dengan UDP, tidak diperlukan proses three way handshake seperti yang dilakukan pada TCP. pada setiap paket yang dikirimkan pengirim juga secara eksplisit menyertakan IP address dan port tujuan, pada sisi penerima akan dilakukan ekstraksi IP address pengirim dan port pada setiap paket yang diterima. Pada pengiriman UDP data bisa hilang di tengah jalan dan diterima tidak secara berurutan. UDP menyediakan unreliable transfer dari kelompok byte (datagram) antara klien dengan server.

2.4.1. Prosedur Percobaan Dasar Pemrograman Jaringan menggunakan UDP

Berikut adalah langkah-langkah yang harus praktikan kerjakan. Silahkan membuat file dengan ekstensi .py, misal untuk sisi server gunakan file server-udp.py untuk klien gunakan file klien-udp.py.

Membuat program berbasis jaringan di sisi server dengan python:

from socket import * serverPort = 12000

serverSocket = socket(AF_INET, SOCK_DGRAM) serverSocket.bind(('', serverPort))

print “The server is ready to receive

while 1:

message, clientAddress = serverSocket.recvfrom(2048) modifiedMessage = message.upper()

(27)

24 Membuat program berbasis jaringan di sisi klien dengan python :

Jalankan program server-udp dengan perintah:

Jalankan program klien-udp dengan perintah:

2.4.2.Hasil Pengamatan Praktikum dengan UDP

1. Jelaskan apa yang terjadi ketika program server-udp dijalankan?

2. Pada baris program server-udp jelaskan maksud dari masing-masing baris. 3. Jelaskan apa yang terjadi ketika program klien-udp dijalankan?

4. Pada baris program klien-udp jelaskan maksud dari masing-masing baris.

5. Apa yang terjadi ketika program klien-udp dan server-udp dijalankan secara bersamaan, dan apa yang terjadi ketika pada klien-udp menuliskan kata halo?

from socket import *

serverName = „hostname‟

serverPort = 12000

clientSocket = socket(AF_INET, SOCK_DGRAM)

message = raw_input(‟Input lowercase sentence:‟)

clientSocket.sendto(message,(serverName, serverPort))

modifiedMessage, serverAddress = clientSocket.recvfrom(2048) print modifiedMessage

clientSocket.close()

Python server-udp.py

(28)

25

BAB III

PROTOKOL LAYER TRANSPORT

3.1.Tujuan

 Memahami kerja UDP berdasarkan analisa protocol analyzer  Memahami kerja TCP berdasarkan analisa protocol analyzer

3.2.Teori Dasar TFTP dan FTP

3.2.1.TFTP (Trivial File Transfer Protocol)

Trivial File Transfer Protocol (disingkat menjadi TFTP) adalah sebuah protokol perpindahan berkas yang sangat sederhana yang didefinisikan pada tahun 1980. TFTP memiliki fungsionalitas dasar dari protokol File Transfer Protocol (FTP).

Karena protokol ini sangatlah sederhana, maka implementasi protokol ini dalam komputer yang memiliki memori yang kecil sangatlah mudah. Hal ini memang pertimbangan yang sangat penting pada saat itu. Akhirnya, TFTP pun digunakan untuk melakukan booting komputer seperti halnya router jaringan komputer yang tidak memiliki perangkat penyimpanan data. Protokol ini kini masih digunakan untuk mentransfer berkas-berkas kecil antar host di dalam sebuah jaringan, seperti halnya ketika terminal jarak jauh X Window System atau thin client lainnya melakukan proses booting dari sebuah host jaringan atau server.

Pada percobaan untuk menganalisa protokol layer transport UDP kita akan menggunakan TFTP (Trvial File Transfer Protokol). Silahkan melakukan instalasi TFTP Server pada masing-masing komputer di laboratorium. Download Program TFTP di:

http://tftpd32.jounin.net/download/Tftpd32-4.00-setup.exe

(29)

26 3.2.2. FTP (File Transfer Protocol)

FTP menggunakan protokol transport TCP untuk mengirimkan file. TCP dipakai sebagai protokol transport karena protokol ini memberikan garansi pengiriman dengan FTP yang dapat memungkinkan user mengakses file dan direktory secara interaktif, diantaranya:

 Melihat daftar file pada direktory remote dan lokal  Menganti nama dan menghapus file

 Transfer file dari host remote ke lokal (download)  Transfer file dari host lokal ke remote (upload)

Pada gambar dibawah menunjukkan mekanisme transfer file dari host lokal ke remote, proses transfer file seperti ditunjukkan dengan tanda panah pada gambar tersebut. Tahapan FTP dimulai dari client memasuki jaringan TCP/IP, komputer remote yang akan dituju disebut host FTP, dan host FTP ini harus memiliki software FTP server yang telah diinstall agar dapat berinteraksi dengan sistem file pada host. Untuk memulai melakukan FTP, maka berikan perintah seperti: ftp [hostname]

(30)

27 Gambar 2.1. Ilustrasi komunikasi FTP

Pada percobaan untuk menganalisa protokol layer transport TCP kita akan menggunakan FTP (File Transfer Protokol). Silahkan melakukan instalasi FTP Server pada masing-masing komputer di laboratorium. Download Program FTP di:

http://www.brothersoft.com/ftp-master-50480.html

Atau pada file yang sudah disediakan oleh asisten. FTP adalah suatu protokol tang berfungsi untuk tukar-menukar file file dalam suatu network yang men-support TCP/IP protokol. Dua hal penting yang terdapat pada FTP adalah FTP server (memberi / menyediakan layanan file) dan FTP klien (merequest / mendownload file). FTP menjalankan hubungan antara klien dengan server menggunakan protokol layer transport TCP.

(31)

28 3.3.Prosedur Percobaan Protokol Layer Transport UDP

3.3.1.TFTP Server

1. Siapkan dua buah komputer dan pastikan kedua buah komputer tersebut terhubung dengan network.

2. Install program tftpd pada kedua buah komputer tersebut .

3. Jala ka progra terse ut, ke udia lakuka pe geseta u tuk current directory

4. Buat sebuah file Text dengan ukuran kurang dari 1KB (dengan nama coba_tftp.txt) dan letakkan pada direktori dimana current directory tftp server diset.

5. Jalankan aplikasi wireshark dan mulai capture data pada interfaces dimana dua buah komputer tersebut saling terhubung.

6. Pada komputer yang bertindak sebagai klien, masuk ke command prompt (CMD) da ketikka tftp <alamat_IP> get coba_tftp.txt . Isi ala at IP de ga ala at tftp server.

7. Setelah proses transfer file selesai, buka kembali wireshark dan lakukan analisa sebagai berikut :

a. Capture hasil wireshark dengan melakukan filter udp && tftp

b. Berdasarkan hasil capture jelaskan langkah-langkah apa sajakah yang ada pada proses pertukaran file antara tftp server dengan klien dengan menggunakan protokol UDP.

(32)

29 3.3.2. TFTP Client

1. Sebelum melakukan perintah TFTP pada client, aktifkan terlebih dahulu TFTP Service pada windows, masuk ke Control Panel – Programs – Turn Windows features on or off – TFTP Client

(33)

30 3.4.Prosedur Percobaan Protokol Layer Transport TCP

3.4.1. FTP Server

1. Siapkan dua buah komputer dan pastikan kedua buah komputer tersebut terhubung dengan network.

2. Install program ftpd pada kedua buah komputer tersebut . 3. Setelah melakukan instalasi ftpd, jalankan program tersebut. 4. Buat sebuah virtual server

Lakukan pengesetan IP, protocol dan port pada virtual server

5. Buat profile user dengan meng-klik ikon user list

Tambahkan user dengan meng-klik tombol add

Kemudian buat akses untuk user dan set direktori yang akan digunakan New virtual server

Alamat IP

Nomor Port

Protocol

Iko User List

(34)

31 6. Setelah membuat user, jalankan server yang sudah dibuat dengan meng-klik kanan ser er a g sudah di uat,pilih opsi irtual ser er operatio s , ke udia pilih opsi

start ser er

7. Buat sebuah file Text dengan ukuran kurang dari 1KB (dengan nama coba_ftp.txt) dan letakkan pada direktori dimana aplikasi ftp server tersebut menyimpan datanya. 8. Jalankan aplikasi wireshark dan mulai capture data pada interfaces dimana dua buah

komputer tersebut saling terhubung.

9. Pada komputer yang bertindak sebagai klien, masuk ke terminal / cmd dan ketikkan ftp ala at_IP . Isi ala at IP de ga ala at ftp ser er.

10. Ketikka get o a_ftp.t t

Membuat user dengan id dan password

Membuat akun anonymous

Direktori yang akan di share

Membuat akun anonymous

(35)

32 11.Setelah proses transfer file selesai, buka kembali wireshark dan lakukan analisa

sebagai berikut:

a. Capture hasil wireshark dengan melakukan filter= tcp && ftp || ftp-data

b. Berdasarkan hasil capture jelaskan langkah-langkah apa sajakah yang ada pada proses pertukaran file antara ftp server dengan klien dengan menggunakan protokol TCP

c. Pilih satu hasil trace paket TCP, jelaskan dengan detail masing-masing fieldnya

3.4.2. TFTP Server

1. Pada windows, buka cmd.exe

2. Jika FTP Server sudah dijalankan, lakukan koneksi pada client dengan alamat IP a g sesuai de ga ala at IP pada FTP “er er, peri tah ftp ala at_ip lalu tekan enter

3. Logi de ga user a e a o ous , teka e ter 4. Lalu kosongkan password, tekan enter

(36)

33 6. U tuk elakuka list data a g ada pada FTP “er er, ketikka peri tah dir

7. Untuk peri tah lai a dapat e getikka peri tah help

3.5.Kesimpulan

(37)

34

BAB IV

CABLING DAN PROTOKOL ICMP

4.1.Tujuan

 Memahami pengkabelan pada jaringan komputer

 Memahami protokol ICMP dan program yang menjalankannya

 Mampu menghubungkan dua buah perangkat dengan medium kabel UTP

4.2.Peralatan yang Digunakan dibutuhkanlah media transmisi. Terdapat berbagai macam media yang dapat digunakan untuk dapat menghubungkan divais dan membentuk jaringan. Secara umum, media tersebut adalah: Kabel (wired) dan Nirkabel (wireless).

Empat jenis kabel jaringan yang umum digunakan saat ini yaitu:

4.3.1 Kabel Coaxial

(38)

35 plastik sebagai pelindung akhir untuk menghindari dari goresan kabel. Beberapa jenis kabel Coaxial lebih besar dari pada yang lain. Makin besar kabel, makin besar kapasitas datanya, lebih jauh jarak jangkauannya dan tidak begitu sensitif terhadap interferensi listrik.

Tabel 4.1 Macam-macam Kabel Coaxial

Cable Description

Kabel Coaxial 50-ohm dengan inti solid. Disebut juga sebagai thinnet dan digunakan

dengan 10Base-2 Ethernet dan beberapa kabel TV.

Kabel Coaxial 50-ohm dengan inti Stranded. Juga disebut sebagai thinnet dan digunakan dengan 10Base-2 Ethernet dan beberapa kabel TV.

Spesifikasi militer, versi dari RG-58 A/U.

Kabel Coaxial 75-ohm. Digunakan dengan system Wang dan beberapa kabel TV.

Kabel Coaxial 75-ohm.Tingkat minimum untuk dipakai di perumahan saat ini karena dapat menangani frekuensi penuh dari servis satelit, ditambah dengan HDTV dan servis modem kabel.

Sama dengan RG-6U, tetapi dengan tambahan pelindung untuk ketahanan dari noise. Direkomendasikan untuk digunakan pada perumahan.

Kabel Coaxial 93-ohm. Digunakan dengan system cabling IBM dan ArcNet

Gambar 4.1

(39)

36 4.3.2 Kabel Fiber Optic

Kabel serat optik mengirim data sebagai pulsa cahaya melalui kabel serat optik. Kabel serat optik mempunyai keuntungan yang menonjol dibandingkan dengan semua pilihan kabel tembaga. Kabel serat optik memberikan kecepatan transmisi data tercepat dan lebih reliable, karena jarang terjadi kehilangan data yang disebabkan oleh interferensi listrik. Kabel serat optik juga sangat tipis dan fleksibel sehingga lebih mudah dipindahkan dari pada kabel tembaga yang berat.

Kabel ini dibagi menjadi 2, yaitu:

 Multi mode: Penjalaran cahaya dari satu ujung ke ujung lainnya pada kabel jenis ini dapat melalui beberapa lintasan cahaya karena diameter intinya (core) cukup besar (50 mm).

 Single mode: Diameter intinya hanya 3-10 mm sehingga penjalaran cahaya hanya dapat melalui satu lintasan.

Figure 4.2

(40)

37 4.3.3 Kabel Twisted Pair

a. UTP (Unshielded Twisted Pair)

Kabel UTP digunakan untuk LAN dan sistem telepon. Kabel UTP terdiri dari empat pasang warna konduktor tembaga yang setiap pasangnya berpilin. Pembungkus kabel memproteksi dan menyediakan jalur bagi tiap pasang kawat. Kabel UTP terhubung ke perangkat melalui konektor modular 8 pin yang disebut konektor RJ-45. Secara singkat kabel UTP adalah murah dan mudah dipasang, dan bisa bekerja untuk jaringan skala kecil.

b. STP (Shielded Twisted Pair)

Kabel STP sama dengan kabel UTP, tetapi kawatnya lebih besar dan diselubungi dengan lapisan pelindung isolasi untuk mencegah gangguan interferensi. Jenis kabel STP yang paling umum digunakan pada LAN ialah IBM jenis/kategori 1.

Gambar 4.3 UTP Cable

(41)

38 Tabel 4.2 Macam-macam Kabel Twisted Pair

Ada tiga jenis cara crimping kabel, yaitu Straight Through, Cross Over dan Roll Over dimana perbedaannya:

1. Straight Through digunakan untukkoneksi dari: a. PC dengan Hub

b. PC dengan Switch

Kabel ini juga memiliki 4 pairs (8 wire) dimana setiap pin antara ujung satu dengan ujung lainnya harus sama. Maksudnya, bila salah satu ujung memakai standard T568-A maka ujung satunya harus memakai T568-T568-A juga. Begitu pula sebaliknya, jika salah satu ujung menggunakan standard T568-B, ujung satunya juga harus memakai standard yang sama.

2. Cross Over digunakan untuk koneksi dari: a. PC dengan PC

(42)

39 e. PC dengan Router

f. PC dengan Modem

Kabel jenis ini menggunakan standard T568-A pada salah satu ujung dan T568-B pada ujung lainnya.

3. Roll Over digunakan untuk koneksi dari: a. PC dengan console router

b. PC dengan console switch managible c. Router dengan modem

Standard yang digunakan adalah T568-A pada salah satu ujung dan ujung lainnya urutan T568-A tinggal di roll (dibalik). Demikian juga jika yang dipakai adalah standard T568-B.

Tabel 4.3 Standar Susunan Kabel UTP

Pin # T568A Wire Color T568B Wire Color

4.4 Teori Dasar Protokol ICMP

(43)

40 habis, atau ketika terjadi kemacetan sehingga gateway tidak lagi bisa memproses paket yang datang.

Dalam koneksi dengan internet pengirim tidak dapat memberitahukan & tidak tahu sebab kegagalan suatu koneksi. Untuk mengatasinya diperlukan suatu metode yang mengijinkan gateway melaporkan error atau menyediakan informasi mengenai kejadian yang tidak diinginkan sehingga dipakai mekanisme ICMP.

Pesan ICMP merupakan bagian dari datagram IP. Tujuan akhir dari suatu pesan ICMP bukan merupakan program atau user melainkan software internet-nya. Ketika pesan ICMP hadir software ICMP akan menanganinya. ICMP mengijinkan gateway untuk mengirim pesan error ke gateway lain atau host. ICMP menyediakan komunikasi antar software protocol Internet.

Pada dasarnya terdapat dua macam pesan ICMP: ICMP Error Message dan ICMP Query Message. ICMP error message digunakan pada saat terjadi kesalahan pada jaringan, sedangkan query message adalah jenis pesan yang dihasilkan oleh protokol ICMP jika pengirim paket menginginkan informasi tertentu yang berkaitan dengan kondisi jaringan.

Secara teknis ICMP adalah mekanisme error reporting untuk gateway sehingga dapat memberitahu sumber mengenai kesalahan yang terjadi. Sedangkan untuk koreksinya diserahkan pada program aplikasi yang ada pada pengirim. Contoh aplikasi yang menggunakan protokol ICMP adalah: ping.

(44)

41 Gambar 4.5 Ping pada Windows

(45)

42 Beberapa pesan yang mungkin muncul jika pinging tidak berhasil antara lain:

TTL Expired in Transit: artinya jumlah hop (router) yang dilalui untuk berkomunikasi

dengan server tersebut telah melebihi TTL (Time To Live), gunakan ping –i untuk mendefinisikan TTL pada saat melakukan ping

Destination Host Unreachable: artinya packet yang dikirimkan tidak mampu sampai

ke tujuan, biasanya disebabkan oleh table routing yang tidak tepat di mesin default gateway, atau router/hop diatasnya.

Request Timed Out: artinya pesan echo replay tidak dapat diterima kembali dalam

waktu yang sudah ditentukan. Biasanya pesan ini muncul karena blockade yang mungkin dilakukan oleh firewall (baik disisi router maupun di sisi target).

Ping request could not find host: artinya resolving domain server tersebut pada pc

kita tidak dapat menerjemah ke IP address. Hal ini biasanya karena setting DNS client masih keliru atau komunikasi kita dengan DNS server terganggu/terputus.

4.5 Prosedur Percobaan

1. Ukur kabel sesuai keperluan dan potong kabel tersebut menggunakan pemotong kabel (seperti gambar di bawah).

(46)

43

3. Pisahkan tiap-tiap pasangan kabel dalam sehingga dapat melihat tiap kabel secara individual, seperti dibawah ini.

(47)

44 5. Setelah menyusun warna sesuai ketentuan diatas, potong ujung konduktor sehingga semua konduktornya rata. Pastikan bahwa jaket kabel berada sedikit di dalam konektor (seperti gambar dibawah).

6. Setelah itu masukkan kabel ke konektor RJ-45 dengan kepala menghadap ke belakang sehingga seperti gambar dibawah ini.

(48)

45 7. Setelah selesai mengcrimping, teslah kabel tersebut menggunakan cable tester dan

cek apakah lampu indikator menyala dengan benar sesuai urutan kabel.

8. Setelah berhasil melakukan pemasangan kabel pada konektor dengan pengetesan dengan kabel tester, hubungkan dua buah PC dengan kabel tersebut, apakah bisa? Cek dengan ping, catat hasilnya!

4.6 Soal Latihan

1. Sebutkan kelebihan dan kekurangan penggunaan kabel twisted pair dalam jaringan komputer!

2. Sebutkan kelebihan dan kekurangan penggunaan kabel fiber optic dalam jaringan komputer!

3. Sebutkan beberapa faktor yang menjadi penyebab lampu indikator pada tester tidak menyala saat melakukan testing kabel?

4. Sebutkan macam-macam konektor yang dipakai pada kabel twisted pair dan jelaskan perbedaannya!

5. Jelaskan, bolehkah menggunakan kombinasi warna selain standar T568A atau T568? 6. Sebutkan perbedaan Ethernet, Fast Ethernet dan Gigabit Ethernet!

7. Pada kabel coaxial ada istilah thinnet dan thicknet, jelaskan perbedaannya ! 8. Sebutkan macam-macam kabel fiber optic dan jelaskan!

9. Sebutkan fungsi dari protokol ICMP!

(49)

46 4.7 Hasil Percobaan

Catat hasil percobaan diatas (mulai dari setting ip hingga ping dua computer, lengkap dengan screenshot)!

4.8 Kesimpulan

(50)

47

BAB V

PROTOKOL LAYER NETWORK

5.1 Tujuan

 Memahami konsep dasar layer network

 Memahami bagaimana protokol DHCP bekerja berdasarkan analisa protocol analyzer  Memahami bagaimana proses routing dan forwarding paket

 Memahami konsep dasar IPV6

5.2 Teori Dasar DHCP (Dynamic Host Configuration Protocol)

Dynamic Host Configuration Protocol adalah protokol yang berbasis arsitektur client/server yang dipakai untuk memudahkan pengalokasian alamat IP dalam satu jaringan. Sebuah jaringan lokal yang tidak menggunakan DHCP harus memberikan alamat IP kepada semua komputer secara manual. Jika DHCP dipasang di jaringan lokal, maka semua komputer yang tersambung di jaringan akan mendapatkan alamat IP secara otomatis dari server DHCP

DHCP menggunakan 4 tahapan proses penyampaian alamat IP: 1. DHCP Discover

Client meminta alamat IP ke server DHCP dengan cara melakukan broadcast untuk mencari DHCP server.

2. DHCP Offer

DHCP server akan melakukan pengiriman paket data yang merupakan balasan sekaligus informasi IP yang ditawarkan ke Client sesuai dengan transaction ID 3. DHCP Request

(51)

48 4. DHCP ACK

DHCP Server memberikan jawaban atas pesan tersebut berupa konfirmasi alamat IP dan informasi lain kepada Client dengan sebuah ACK(Acknowledgement). Kemudian client melakukan inisialisasi dengan mengikat (binding) nomor IP tersebut dan client dapat bekerja pada jaringan tersebut.

Gambar 5.1 Proses Transaksi DHCP

5.3 Prosedur Percobaan: DHCP

1. Pastikan komputer terhubung dengan jaringan yang terpasang dengan DHCP server. 2. Set

3. wireshark untuk meng-capture interface yang terhubung dengan jaringan. 4. Jalankan proses capture pada wireshark.

5. Disable interface yang terhubung dengan jaringan/ lepaskan kabel fisik pada interface tersebut.

6. Enable interface yang terhubung dengan jaringan/ pasang kembali kabel fisik pada interface tersebut.

(52)

49 5.4 Teori Dasar Routing

Internet adalah inter-network dari banyak jaringan yang terpisah. Jaringan ini dikoneksikan ke jaringan lainnya dengan menggunakan router. Ketika saya berkomunikasi dengan anda, paket-paket dari PC saya berjalan hop demi hop melewati semua jaringan yang didepannya, menuju jaringan anda dan akhirnya ke PC anda. Pada setiap hop, sebuah router meneruskan paket menuju alamat tujuannya. Akan tetapi paket itu sendiri hanya berisi IP address tujuan dan tidak berisi informasi routing apapun. Ketika sebuah paket tiba pada sebuah router, router memutuskan ke mana mengirim paket, router meneruskan paket pada satu atau lebih hop menuju alamat tujuannya, ia memutuskan di mana meneruskannya dengan menggunakan routing table – sekumpulan aturan yang memberitahu router mengenai hop berikutnya untuk penerusan paket ke tujuan tertentu. Pertanyaan di sini adalah:

 Bagaimana router menemukan rute yang ada ke berbagai tujuan?

 Bagaimana semua router dikonfigurasikan? Apakah seseorang harus mengkonfigurasikannya secara manual?

 Bagaimana sebuah mesin (host atau router) menemukan router apa yang ada pada jaringannya?

Dalam praktikum ini kita mengasumsikan bahwa router dikonfigurasikan secara manual (static routing). Untuk jaringan yang lebih besar, diperlukan sesuatu yang lebih komplek (dynamic routing).

(53)

50 5.4.1 Pengiriman Langsung dan Tidak Langsung

Pengiriman langsung (direct delivery) adalah transmisi datagram dari suatu mesin langsung ke mesin lain, dan hal ini dapat terjadi bila keduanya berada dalam satu media transmisi yang terhubung langsung. Sedangkan pengiriman yang tidak langsung mengharuskan suatu datagram untuk melewati gateway. Untuk pengiriman langsung datagram IP, pengirim akan mengenkapsulasi datagram dalam suatu frame fisik, memetakan alamat IP tujuan ke alamat fisik dan menggunakan perangkat keras jaringan untuk pengiriman secara langsung.

Identifikasi bahwa tujuan masih berada dalam satu jaringan dapat dilihat di IP address bagian network-nya, jika ditemukan alamat yang sama maka dapat dilakukan pengiriman langsung. Pengiriman tidak langsung terjadi bilamana antar host yang bertukar informasi tidak terletak pada satu jaringan sehingga perlu melalui beberapa gateway hingga gateway terakhir dapat dicapai dan pengiriman langsung dapat dilakukan.

5.4.2 Table Routing

Suatu algoritma perutean menggunakan tabel perutean yang menyimpan informasi mengenai kemungkinan tujuan yang dapat dicapai & cara pencapaiannya. Host dan gateway merutekan datagram, oleh karena itu keduanya memiliki tabel perutean. Untuk efisiensi tabel routing, tidak semua informasi mengenai kemungkinan tujuan akan disimpan, IP address tidak perlu ditulis lengkap. Biasanya tabel routing terdiri dari pasangan Network & Gateway (N,G) dimana N menunjukkan jaringan tujuan & G merupakan gateway berikutnya untuk sampai di jaringan N.

(54)

51 Gambar 5.2 Contoh Routing

Ada 4 jaringan dengan 3 gateway yang menghubungkannya. Bila gateway G memiliki tabel perutean maka isi tabel adalah:

Tabel 5.1 Routing Table pada Gambar 5.2

Ukuran tabel routing tergantung pada jumlah jaringan yang terhubung. Kapasitasnya akan bertambah jika jumlah jaringan yang terhubung bertambah tanpa tergantung pada host yang terhubung. Metode lain untuk menghemat ukuran tabel routing adalah menjadikan masukkan-masukkan tertentu dalam bentuk default.

(55)

52 5.4.3 Proses Pencarian dalam Tabel Routing

Proses pencarian pada tabel routing ini biasanya mengikuti langkah-langkah dibawah ini:

1. Alamat tujuan datagram di-masking dengan subnet mask host pengirim dan dibandingkan dengan alamat network host pengirim. Jika sama, maka ini adalah routing langsung dan frame langsung dikirimkan ke interface jaringan

2. Jika tujuan datagram tidak terletak dalam satu jaringan, perikasa apakah terdapat entri routing yang berupa host dan bandingkan dengan alamat IP tujuan datagram. Jika ada entri yang sama, kirim frame ke router menuju host tersebut. 3. Jika tidak terdapat entri host yang cocok pada tabel routing, gunakan alamat

tujuan datagram yang telah di-mask pada langkah 1 untuk mencari kesamaan di tabel routing. Periksa apakah ada network / subnetwork di tabel routing yang sama dengan alamat network tujuan datagram. Jika ada entri yang sama, kirim frame ke router menuju network/subnetwork tersebut.

4. Jika tidak terdapat entri host ataupun entri network / subnetwork yang sesuai dengan tujuan datagram, host mengirimkan frame ke router default dan menyerahkan proses proses routing selanjutnya kepada router default.

5. Jika tidak terdapat rute default di tabel routing, semua host diasumsikan dalam keadaan terhubung langsung. Dengan demikian host pengirim akan mencari alamat fisik host tujuan menggunakan ARP

5.4.4 Membentuk Tabel Routing

Ketika suatu host baru dinyalakan, ia belum memiliki cache ARP yang lengkap. Entri pada cache ARP yang dimilikinya hanya untuk host itu sendiri. Setelah berinteraksi dengan host lain, barulah host tersebut memiliki entri-entri tambahan pada cache ARP. Hal yang sama juga terjadi pada tabel routing di host. Pada saat host baru dinyalakan, host tersebut tidak memiliki informasi di tabel routing kecuali entri untuk jaringan lokalnya. Tabel routing seperti ini kadang-disebut sebagai tabel routing minimal.

(56)

53 terletak pada satu jaringan lokal. Langkah pertama untuk mempersiapkan host untuk dapat melakukan fungsi internetwork adalah dengan memberikan entri rute default pada tabel routing. Dari rute default yang dimiliki pengisian tabel routing dapat dilakukan dengan beberapa metode dibawah ini:

a. Routing Redirect

Router (dalam hal ini router default) dapat menyatakan bahwa dirinya bukan rute terbaik untuk mencapai host tertentu, melainkan harus melalui router yang lain dalam jaringan lokal berdasarkan tabel routing yang dimilikinya. Jika demikian, maka router tersebut mengirimkan pesan kepada host pengirim datagram menggunakan ICMP redirect dan memberitahukan host pengirim tersebut agar datagram menuju host tertentu dialihkan melalui router lain. Host pengirim menerima pesan ICMP redirect itu dan menambahkan entri host pada tabel routing dengan informasi routing yang baru.

b. Routing Static

Metode lain yang dapat dipakai untuk membentuk tabel routing adalah dengan memakai routing static. Pada metode ini entri-entri rute di host dan di router dimasukkan secara manual

c. Protocol Routing

Protocol routing adalah protokol yang digunakan oleh router-router untuk

(57)

54 5.5 Prosedur Percobaan: Static Routing

Dengan menggunakan virtual box, kita akan membentuk sebuah topologi seperti yang tertera pada gambar dibawah ini:

Pada masing-masing router, telah diinstall sistem operasi Linux yang didalamnya sudah terdapat program quagga. Untuk percobaan kali ini kita akan menggunakan tools zebra yang merupakan bagian dari program routing quagga.

5.5.1 Langkah-Langkah Percobaan: Static Routing

1. Buka masing-masing router pada virtual box baik itu Semeru, Bromo, maupun Arjuno. Username / Password untuk masing-masing router adalah root / 123456. 2. Jalankan layanan zebra dengan mengetikkan: service zebra start

3. Tes koneksi ketiga buah router diatas dengan menggunakan perintah ping. a. Dari Semeru ke Bromo: ping 192.168.1.2

b. Dari Semeru ke Arjuno: ping 192.168.1.10

(58)

55 5. Pada router semeru, masuk ke program zebra dengan mengetikkan telnet

localhost zebra .

a. Masukkan password zebra: 123456 b. Ketikkan enable

c. Ketikkan configure terminal

d. Ketikkan perintah untuk melakukan routing statis pada router semeru yaitu:

i. ip route 172.16.20.0/24 192.168.1.1 ii. ip route 172.16.30.0/24 192.168.1.10

6. Pada router bromo, masuk ke program zebra dengan mengetikkan telnet localhost zebra .

a. Masukkan password zebra: 123456 b. Ketikkan enable

c. Ketikkan o figure ter i al

d. Ketikkan perintah untuk melakukan routing statis pada router bromo yaitu: i. ip route 172.16.20.0/24 192.168.1.2

ii. ip route 192.168.1.8/30 192.168.1.2 iii. ip route 172.16.30.0/24 192.168.1.2

7. Pada router Arjuno, masuk ke program zebra dengan mengetikkan telnet localhost zebra .

a. Masukkan password zebra: 123456 b. Ketikkan enable

c. Ketikkan configure terminal

d. Ketikkan perintah untuk melakukan routing statis pada router arjuno yaitu: i. ip route 172.16.10.0/24 192.168.1.9

(59)

56 8. Tes Koneksi dengan melakukan perintah ping:

a. Dari router semeru tes ping ke alamat IP 172.16.20.1 dan 172.16.30.1 b. Dari router bromo tes ping ke alamat IP 172.16.10.1, 172.16.30.1 dan

192.168.1.10.

c. Dari router arjuno tes ping ke alamat IP 172.16.10.1, 172.16.20.1 dan 192.168.1.2.

9. Tuliskan Tabel routing untuk masing-masing router.

5.6 Kesimpulan

(60)

LABORATORIUM JARINGAN KOMPUTER

PROGRAM TEKNOLOGI INFORMASI DAN ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS BRAWIJAYA

KARTU PESERTA PRAKTIKUM

JARINGAN KOMPUTER

SEMESTER GANJIL 2012/2013

Nama :

NIM :

Kelas :

Bab Judul Bab Praktikum Tinta Keterangan

I Teori dan Aplikasi Dasar Jaringan Komputer

II Dasar Pemrograman Jaringan Komputer

III Protokol Layer Transport

IV Cabling dan Protokol ICMP

V Protokol Layer Network

Koordinator Asisten Jaringan Komputer

Muhammad Nurwiseso Wibisono NIM. 0910683067

Gambar

Table Routing ....................................................................................................
Tabel 1.1 Setiap layer mewakili suatu abstraksi yang berbeda dengan lainnya dan
Tabel 1.1 OSI Layer
Tabel 1.2 TCP/IP Layer
+7

Referensi

Dokumen terkait

Sehingga semakin banyak “angka” yang diperoleh seseorang, maka ia akan semakin populer; (2) “Angka” tidak hanya mampu menunjukan eksistensi para peserta didik, namun

Dari Laporan Hasil Pemeriksaan Kinerja atas penyelenggaraan program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) Tahun 2015 sampai dengan Semester I Tahun 2016, meskipun masih

Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar matematika peserta didik. Tindakan yang digunakan untuk mencapai tujuan tersebut

bidan diakui sebagai seorang profesional yang bertanggung jawab dan akuntabel yang bekerja dalam kemitraan dengan wanita selama kehamilan, persalinan dan periode postpartum dan

[r]

Hasil analisis tersebut diperkuat oleh penelitian terdahulu yang dilakukan Anggara (2011) dimana secara parsial variabel PER memiliki pengaruh positif dan tidak

Diharapkan dapat memberikan masukan dalam pengembangan Ilmu Manajemen Sumber Daya Manusia serta memperluas wawasan yang berkaitan dengan pengaruh stres kerja

Pekan Tanggal Matematika Fisika Biologi Ekonomi IPS(Sej dan Geo) Bhs Indonesia Bhs Inggris 1 16 Juli - 21 Juli 1.. Sistem