Laporan Praktikum
Tekanan Hidrostatis
(Tugas Fisika)
Disusun Oleh:
Nama : Rizky Ramadhan Adi Wijaya
Kelas : XI IPA 1
SMAN 5 Bandar Lampung
Kelas XI IPA I
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan yang maha kuasa yang telah menciptakan alam jagat dengan segala kesempurnaannya. Saya sebagai sekaligus penyusun makalah ini sangat berterimakasih kepada Ibu Herita Dewi yang telah mengajarkan mata pelajaran Fisika sekaligus yang telah menuntun dalam pembuatan laporan praktikum mengenai ” Tekanan Hidrostatis.” . Saya pun berterimakasih kepada pihak-pihak yang telah ikut berpartisipasi atas terbentuknya makalah yang sederhana ini.
Dalam penyusunan laporan praktikum ini, saya mendapatkan suatu pelajaran baik dalam penulisan laporan serta mendapatkan pengetahuan tentang praktikum tersebut. Saya sebagai penulis dalam laporan ini masih dalam proses belajar baik dalam tata cara penulisan laporan yang baik maupun dalam menyajikan laporan sehingga saya selaku penulis dalam penyusunan laporan ini sangat mengharapkan saran-saran yang membangun sehingga menghasilkan isi laporan yang dapat mendidik serta dapat dipertanggungjawabkan.
Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi pembaca.
Bandarlampung, Maret 2016
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ... iii
Daftar Isi ... iv
BAB I : Pendahuluan
A. Latar Belakang ... 5
BAB III : Percobaan
A. Alat dan Bahan ... 7
B. Cara Kerja ... 7
BAB IV : Pembahasan
A. Hasil Pengujian ... 8
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
Didalam kehidupan sehari-hari sering dijumpai berbagai macam zat yaitu zat cair, zat padat, dan zat gas. Zat cair merupakan cairan berbentuk cair seperti air, minyak, bensin dan sebagainya. Zat padat adalah zat yang memiliki bentuk keras atau padat seperti es batu. Zat gas merupakan zat yang berbentuk gas atau udara seperti balon yang ditiup berisi gas.
Fluida adalah zat yang tidak dapat mengalir dan memberikan sedikit hambatan terhadap perubahan bentuk ketika ditekan. Oleh sebab itu yang termasuk fluida hanyalah zat cair dan zat gas. Fluida yang saat ini yang dilakukan percobaan yaitu fluida statis.
Fluida statis merupakan fluida yang tidak mengalami perpindahan bagian-bagiannya. Fluida statis (hidrotatis) mengenal beberapa konsep yang saling berkaitan, yaitu tekanan hidrostatis, hukum pascal, hukum archimedes, tegangan permukaan, kapilaritas, dan kekentalan zat cair.
Tekanan didefinisikan sebagai gaya yang bekerja tegak lurus pada suatu bidang dibagi dengan luas bidang itu. Pada fluida statis terdapat tekanan hidrostatis. Tekanan hidrostatis memiliki keterkaitan terhadap luas permukaan wadah atau bejana.
Tekanan hidrostatis didefinisikan sebagai besarnya gaya tekan zat cair yang dialami oleh bejana tiap satuan luas. Didalam fluida terdapat tekanan dimana jika luas permukaan wadah lebih besar maka tekanan yang dihasilkan semakin kecil dan sebaliknya jika luas permukaan wadah wadah lebih kecil maka tekanan yang dihasilkan semakin besar. Jadi luas permukaan wadah mempengaruhi besar atau kecilnya tekanan yang dihasilkan.
1.2 Rumusan Masalah
Hubungan antara kedalaman dengan tekanan hidrostatis 1.3 Tujuan
Untuk mengetahui hasil percobaan yang telah dilakukan dalam menentukan tekanan hidrostatis.
Untuk mengetahui cara menentukan tekanan hidrostatis dalam percobaan Untuk mengetahui hubungan antara kedalaman air terhadap tekanan
hidrostatis. 1.4 Manfaat
mengetahui hasil percobaan yang telah dilakukan dalam menentukan tekanan hidrostatis.
mengetahui hubungan antara kedalaman air terhadap tekanan hidrostatis. BAB II
DASAR TEORI
Setiap benda selalu mendapat pengaruh gaya gravitasi bumi sehingga benda tersebut mempunyai berat. Untuk zat cair, tekanan yang disebabkan oleh beratnya sendiri disebuttekanan hidrostatis. Tekanan hidrostatis dapat
dirumuskan sebagai berikut.
Keterangan:
Ph = tekanan hidrostatis (N/m2 atau Pa)
ρ = massa jenis zat cair (kg/m3) h = kedalaman (m)
Dari persamaan diatas menunjukkan bahwa tekanan fluida diam berbanding lurus dengan kedalamannya. Untuk kedalamannya yang sama, besar tekanan adalah sama ke segala arah. Semakin dalam kedudukan suatu benda, semakin besar tekanan hidrostatis yang dialaminya.
BAB III PERCOBAAN ALAT dan BAHAN :
1. Kemasan air mineral 2. Paku
3. Selotip 4. Gunting 5. Air
LANGKAH-LANGKAH KERJA : 1. Ukurlah ketiggian botol
2. Namun, tinggi yang digunakan adalah sampai dengan tinggi bagian yang rata saja.
3. Lalu dilubangi menjadi 4 bagian. jarak setiap lubang adalah 5 cm. Saya melubanginya dengan paku.
4. Tutup setiap lubang dengan selotip 5. Isi air pada botol.
6. Setelah air terisi penuh lalu lepaskan seluruh selotip yang menutupi setiap lubang yang ada .
3.1DATA HASIL PENGAMATAN : Diketehui:
o ρ = 1000 kg/m3
o g = 9,8 m/s2
No Zat Cair Kedalaman (m)
Tekanan Hidrostatis (Ph) Ket tembakan air
1
1. Mengapa pancaran air pada botol air mineral semakin ke bawah semakin kuat pancarannya?
2. Besaran apa yang mempengaruhi tekanan hidrostatis pada suatu fluida? 3. Apa yang akan terjadi jika botol yang berisi air tersebut ditutup rapat /
tidak diberi udara? Mengapa demikian ? 3.2ANALISIS DATA HASIL PENGAMATAN :
o Lubang 4 ( h = 0,2 m) Ph = ρ x g x h
Ph = 1000 kg/m3 x 9,8 m/s2 x 0,2 m
Ph = 1960 Pa
Pembahasan
Dari percobaan tersebut diperolah hasil yaitu :
Jika botol tanpa memakai penutup maka akan terjadi semua lubang
menyemburkan air, tetapi lubang paling bawah memiliki kekuatan pancaran air yang paling kuat dibandingkan dengan lubang yang ada di atasnya. Sedangkan lubang paling atas akan memiliki kekuatan pancaran yang lebih lemah
dibandingkan dengan lubang dibawahnya, hal ini terjadi karena lubang paling bawah mendapat tekanan paling besar dibanding lubang yang ada diatasnya, sedangkan lubang paling atas mendapat tekanan air yang lebih kecil sehingga kekuatan pancaran airnya juga relatif lebih lemah.
Jawaban pertanyaan
1. Karena semakin bawah atau semakin dalam kedalamannya, maka semakin besar tekanan hidrostatisnya.
2. Besaran yang mempengaruhi tekanan hidrostatis adalah:
Massa jenis zat cair (
Percepatan gravitasi (g)
Ketinggian atau kedalaman (h)
3. Jika botol memakai tutup maka akan terjadi lubang paling atas tidak akan mengeluarkan pancaran air sedangkan lubang lainya memancarkan air, tapi kekuatan pancaran airnya tidak sekuat jika dibandingkan dengan percobaan tanpa tutup botol. Karena didalam botol yang tertutup tidak ada tekanan udara sehingga air tidak mendapat tekanan, maka lubang paling atas beralih fungsi mengambil udara sehingga udara masuk dan air tertekan oleh udara maka terjadilah pancaran air. Dan tekanan yang diterima lubang paling bawah tetap lebih besar menyebabkan pancaran air lebih kuat dari lubang yang lainnya. Maka dapat disimpulkan bahwa volume udara yang diambil = volume air yang dikeluarkan (dipancarkan).
Dari hasil percobaan diatas yang memiliki tembakan air yang paling jaun adalah lubang E sedangkan lubang yang memiliki tembakan air yang paling dekat adalah lubang A. Hal ini membuktikan bahwa semakin dalam ke dalaman air semakin beser tekanannya.
Tekanan hidrostatik adalah tekanan yang disebabkan oleh beratnya sendiri. pengetahuan tekanan hidro statik ini banyak diterapkan dalam
kehidupan sehari-hari. Misalnya sebuah bendungan air dibuat dengan ketebalan dinding yang berbeda. Semakin kebawah dinding bendungan makin tebal. Keadaan ini dimaksudkan untuk menahan tekanan hidrostatik yang lebih besar dengan semakin dalamnya bendungan tersebut.
5.2 Saran
Sebaiknya berhati-hati saat melubangi botol air mineral karena menggunakan benda tajam.
Dalam mengamati pancaran air hendaknya teliti, karena yang diamati tidak hanya 1 pancaran melainkan 4 pancaran.
http://menyimpanhalyangadadiotak.blogspot.com/2011/10/materi-fisika-tekanan-hidrostatis.html
http://fisikaholic.blogspot.com/2014/13/cara-menyusun-laporan-praktikum-fisika.html
www.google.com
LAMPIRAN