• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sistem Informasi Pelayanan Kesehatan pdf

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Sistem Informasi Pelayanan Kesehatan pdf"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

Grafik 1. Rate of Maternal Mortality dan Infant Mortality

Rate di Depok tahun 2007-2008

SISTEM INFORMASI PELAYANAN KESEHATAN

Akses

Health Center

untuk Ibu Hamil

Aghny Fitriany factors, such as late getting health facilities during emergencies. The delays getting health facilities is due to the lack of supporting information to reach health center services. So it is important to developt systems information of health center services access. The method can be used is network analysis by Geography I nformation System (GI S). There are three methods of network analysis that used in determining access to health center services: Best Route Analysis, Closest Facility, and Service Area. Network analysis methods to determine the nearest and fastest location to health services, can help reduce maternal of maternal mortality due to late getting into location of health center services.

Keywords : Network Analysis, Access, Health Center, GI S Abstract²Resiko kematian ibu semakin tinggi akibat adanya faktor keterlambatan, seperti terlambat sampai di fasilitas kesehatan pada saat keadaan darurat. Keterlambatan sampai di fasilitas kesehatan salah satunya adalah karena kurangnya informasi yang mendukung untuk mencapai pelayanan kesehatan. Sehingga perlu dikembangkannya sistem informasi mengenai akses menuju pelayanan kesehatan. M etode yang dapat digunakan adalah metode network analysis. Terdapat tiga metode network analysis yang digunakan dalam menentukan akses menuju pelayanan kesehatan, yakni Best Route Analysis, Closest Facility, and Service Area. M etode network analysis untuk menentukan lokasi pelayanan kesehatan terdekat dan tercepat dapat membantu mengurangi angka kematian ibu akibat terlambat menuju lokasi pelayanan.

Kata Kunci : Network Anlysis, Akses, Pusat Pelayanan Kesehatan, SI G

I. PENDAHULUAN

Akses terhadap pelayanan kesehatan adalah hak semua orang (WHO,2003), hal tersebut dipengaruhi oleh faktor sosial, ekonomi dan lingkungan, serta sistem pelayanan kesehatannya (Farquhar et al., 2001; Matthews et al, 1999; Poland et al, 1996). Menurut hasil Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) tahun 2001, penyebab langsung kematian ibu hampir 90 persen terjadi pada saat persalinan dan segera setelah persalinan. Sampai tahun 2000, hanya sebesar 52,4% wanita

Indonesia yang memiliki akses terhadap pelayanan kesehatan maternal (WHO,2002). Sementara itu, risiko kematian ibu juga makin tinggi akibat adanya faktor keterlambatan, yang menjadi penyebab tidak langsung kematian ibu. Ada tiga risiko keterlambatan, yaitu terlambat mengambil

keputusan untuk dirujuk (termasuk terlambat mengenali tanda bahaya), terlambat sampai di fasilitas kesehatan pada saat keadaan darurat dan terlambat memperoleh pelayanan yang memadai oleh tenaga kesehatan. Keberhasilan percepatan penurunan kematian ibu dan bayi baru lahir tidak hanya ditentukan oleh ketersediaan pelayanan kesehatan namun juga kemudahan masyarakat menjangkau pelayanan kesehatan disamping pola pencarian pertolongan kesehatan dari masyarakat. Perbaikan infrastruktur kesehatan dan layanan informasi akan menunjang akses pelayanan kesehatan. Keterlambatan sampai di fasilitas kesehatan salah satunya adalah karena kurangnya informasi yang mendukung untuk mencapai pelayanan kesehatan. Pada paper ini kami menggunakan study area kota Depok sebagai salah satu hinterland dari Jakarta yang masih mengalami berbagai perkembangan termasuk dibidang kesehatan.

II. HEALTH CENTER DAN AKSESIBILITAS Maternal Mortality (MM) tahun 2010 di Indonesia menunjukkan angka 228 per 1000 kelahiran hidup, dan Infant Mortality Rate (IMR) sebanyak 34 per 1000 kelahiran hidup. Sedangkan untuk target nasional 2014 untuk angka kematian ibu akan ditekan hingga 118 kematian ibu per 1000 kelahiran.

Di kota Depok sendiri, tahun 2008 jumlah maternal mortality sebanyak 17 kasus dan pada tahun 2007 sebanyak 18 kasus. Meskipun maternal mortality menurun, infant mortality

(2)

Figure 1. Depok Road Network and Health Center Location

rate tahun 2007-2008 mengalami peningkatan, yakni dari 33 kasus menjadi 35 kasus pada 2008. Penurunan MM yang tidak signifikan dengan kenaikan IMR ini mendorong untuk dibentuknya sitem informasi yang akan mendukung program pemerintah dalam upaya menurunkan MM. Selain itu juga banyaknya jumlah penduduk wanita usia subur mendorong perbaikan pelayanan kesehatan. Tercatat sebanyak 385.319 penduduk wanita usia subur di kota Depok tahun 2007 dan sebanyak 389.354 pada tahun 2008.

III. NETWORK ANALYSIS

Tiga kontributor yang dapat membuat integrasi akses menuju pelayanan kesehatan berjalan dengan baik adalah pemerintah, teknologi dan transportasi. Pada aspek teknologi, cara yang dapat dilakukan untuk menciptakan hal tersebut adalah melalui pengembangan Sistem Informasi Geografi (SIG) dalam menentukan dan memberikan informasi menuju lokasi pelayanan kesehatan. Lokasi adalah dasar bagi banyak manfaat SIG : kemampuan untuk peta, kemampuan untuk mengukur jarak dan kemampuan untuk mengikat berbagai jenis informasi bersama-sama karena mereka mengacu pada tempat yang sama (Longley et al. 2001.) Lokasi area servis bagi ibu hamil penting sebagai bentuk peningkatan akses pelayanan kesehatan bagi masyarakat. Banyaknya kasus ibu hamil yang meninggal sebelum persalinan karena terlambat menuju pelayanan kesehatan menjadi pemicu untuk dikembangkannya sistem informasi mengenai akses menuju pelayanan kesehatan. Metode yang dapat digunakan adalah metode network analysis. Network Analysis (NA) adalah pemodelan transportasi makroskopis untuk melihat hubungan antar objek yang dihubungkan oleh jaringan transportasi. Network analysis secara luas telah digunakan dalam mengatasi masalah transportasi yang melibatkan identifikasi dari rute yang optimum (Akay et al. 2012). Cara yang dilakukan untuk mendapatkan hasil, beberapa parameter seperti panjang, biaya, dan waktu tempuh dapat menetapkan jaringan jalan. Akses terpendek, atau optimal, adalah akses jalan yang terseleksi oleh pencarian rute yang didapat dari rute awal dengan memperkecil jumlah dari total nilai parameter yang berkaitan (Zhan 1997; Akay et al. 2006a).

IV. AKSES HEALTH CENTER UNTUK IBU HAMIL Melalui GIS dan network analysis dapat dibentuk sistem informasi untuk mencari rute akses pelayanan kesehatan bagi ibu hamil, khususnya yang akan melahirkan. Sistem ini dikembangkan untuk membantu para ibu hamil mendapatkan informasi akses menuju pelayanan kesehatan, khususnya disaat darurat seperti saat melahirkan, sehingga membutuhkan informasi mengenai rute pelayanan kesehatan terdekat, tercepat, teraman dan ternyaman. Variabel yang digunakan untuk solusi rute tersebut melalui network analysis adalah jaringan jalan dan lokasi health center. Lokasi health center yang kami gunakan dalam tulisan ini adalah rumah sakit dan Puskesmas. Terdapat tiga metode network analysis yang digunakan dalam menentukan akses menuju pelayanan kesehatan, yakni Best Route Analysis, Closest Facility, and Service Area.

A. Best Route Analysis

Best route analysis digunakan untuk mencari rute tercepat dari lokasi kejadian menuju lokasi fasilitas yang tersedia. Rute tersebut ditentukan berdasarkan jarak dan waktu terdekat dari lokasi insiden menuju fasilitas pelayanan. Lokasi insiden berupa lokasi dimana ibu hamil berada, dan lokasi fasilitas adalah lokasi fasilitas kesehatan, yakni hospital dan Puskesmas. Dari lokasi ibu hamil ditentukan lokasi fasilitas health center yang akan ditunjuk, kemudian dilakukan Best Route, maka akan menghasilkan akses tercepat dari lokasi ibu hamil menuju health center (Gambar 2a.) Barrier atau hambatan dapat ditambahkan pada jalur yang telah direkomendasikan sebelumnya, misal seperti macet, lampu lalulintas, dsb(Gambar 2b.) Titik hambatan ditambahkan pada rute sebelumnya, kemudian dilakukan Best Route kembali, maka akan didapat rute tercepat baru menuju health center.

(3)

B. Closest Facility

Metode Closest Facility digunakan untuk mencari fasilitas terdekat yang dapat dijangkau dari lokasi kejadian. Untuk menentukan lokasi fasilitas terdekat, metode ini menggunakan parameter-parameter yang dapat dipilih oleh pengguna, seperti jarak dan waktu yang diinginkan untuk mencari fasilitas terdekat. Pada kasus ibu hamil, contohnya apabila ada kejadian ibu hamil akan melahirkan di titik lokasi (Gambar 4), kemudian dicari lokasi fasilitas terdekat yang dapat dijangkau dari lokasi ibu hamil tersebut. Pada contoh gambar 5, rute untuk closes facilities didapat dengan memasukkan parameter jumlah fasilitas kesehatan yang akan dicari dan jarak yang diinginkan dari lokasi health center menuju lokasi ibu hamil. Pada pengolahan data, dimasukkan tiga health center yang akan dicari dengan jarak ” PHWHU dari lokasi ibu melahirkan (Gambar 3). Dari tiga pusat pelayanan kesehatan yang dicari dengan jarak ” P dari lokasi ibu hamil, Closest Facility menghasilkan satu referensi fasilitas terdekat dari parameter yang diinginkan. Sehingga untuk kasus ibu hamil pada metode Closest Facility tersebut, didapatkan satu referensi lokasi pelayanan kesehatan terdekat yang berjarak ” 1000m dari lokasi ibu hamil sekaligus dengan rute tercepat yang dapat ditempuh menuju pusat pelayanan kesehatan tersebut.

C. Service Area

Metode service area digunakan untuk menentukan jangkauan layanan dari titik-titik lokasi fasilitas. Dalam pelayanan kesehatan, metode ini dapat digunakan untuk menentukan wilayah jangkauan pelayanan dari fasilitas kesehatan. Sehingga apabila ada suatu insiden di suatu titik lokasi, dapat ditentukan fasilitas mana yang menjangkau loaksi titik insiden tersebut. Pada network analysis service area dapat dimasukkan jangkauan-jangkauan yang diinginkan. Pada studi kasus jangkauan pelayanan kesehatan Puskesmas, kami memasukkan parameter jangkauan sejauh 500m,1000m dan 2000m. Sehingga didapat area-area jangkauan dari satu titik fasilitas kesehatan untuk pelayanan kesehatan. Pada kasus ibu hamil di suatu titik lokasi dapat langsung melihat area jangkauan palayanan kesehatan yang ada.

Gambar 2b. Rute tercepat dari lokasi ibu hamil menuju Health Center setelah ditambahkan hambatan

Gambar 3. Parameter yang dimasukkan untuk mencari

fasilitas terdekat

Gambar 4. Fasilitas kesehatan terdekat dan rute yang dapat dilalui

Gambar 5a. Service Area Puskesmas di Depok

(4)

KESIMPULAN

Penggunaan metode network analysis untuk menentukan lokasi pelayanan kesehatann terdekat dan tercepat dapat membantu mengurangi angka kematian ibu akibat terlambat menuju lokasi pelayanan. Ketiga metode network analysis yang digunakan yakni Best Route, Closest Facility dan Service Area dapat membantu menentukan fasilitas mana yang dapat dijangkau oleh ibu hamil pada kejadian yang darurat, sehingga apabila terdapat kejadian darurat, seperti melahirkan mendadak, dapat langsung menentukan lokasi pelayanan kesehatan yang harus dituju. Untuk perkembangan selanjutnya, metode ini dapat diaplikasikan melalui Web GIS sehingga dapat diakses dengan mudah dan cepat.

REFERENCE

[1] $($ND\0*:LQJ)6LYULND\DDQG'6DNDU³A

GIS-based decision support system for determining the shortest and safest route to forest fires: a case study in Mediterranean Region of Turkey´ Journal of Environmental Monitoring and Assessment, 184, pp. 1391±1407. 2012.

[2] $($ND\2(UGDVDQG,5.DUDV³Using GIS and

optimization techniques in selecting forest road alignment withminimum sediment yield´First Remote Sensing and GIS Symposium, 27±29 November, ITU, Istanbul, p. 10. 2006.

[3] Suryana Mulya Bunda, Laksono Trisnantoro, and

0XEDV\V\LU +DVDQEDVUL ³Access on Remote Area Community Health Centre Reference System at Majene District, West Sulawesi´ Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada. 2008.

[4] A. J. Comber, C. %UXQVGRQ 5 5DGEXQ ³A spatial analysis of variations in health access: linking geography, socio-economic status and access perceptions´ International Journal of Health Geographics, 10:44. 2011.

[5] Medallia &KDQGUD 'HZL ³The Factors That Influences

The Family Decision in The Use of Maternity Service in Dr. Asmir Hospital at Salatiga´Surakarta: Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Surakarta. 2012.

[6] 7ULV (U\DQGR ³Maternal Health Accessibility in

Tangerang District Banten, 2006´Depok: Departemen Kependudukan dan Biostatistik, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Indonesia. 2007.

[7] 7DQWXW 6XVDQWR ³Analysis Situation Applying of

Management Service Treatment of Health of Community: Adolescent Friendly of Requirement Health Reproductive Adolescent Aggregate in Sub-district of Tugu, Cimanggis Town Depok´ Jember: Departemen Keperawatan Komunitas Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Jember.

[8] ) % =KDQ ³Three fastest shortest path algorithms on real road networks: Data structures and procedures´ Journal of Geographic Information and Decision Analysis, 1, pp. 70±82. 1997.

[9] ³Reason Behind The Utilization of Maternal Health

Services,´ Depok: Departemen Kependudukan dan Biostatistik, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Indonesia.

[10] _____ (2007) Profil Dpok 2007 [online]. Didapat pada: http://dinkes.depok.go.id/ berkas-unggah/tabel%20profil%202007.pdf [Diakses pada: 17 May 2012].

[11] _____ (2008) Profil Depok 2008 [online]. Didapat pada: http://dinkes.depok.go.id/ berkas-unggah/tabel%20profil%202008.pdf [Diakses pada: 17 May 2012]

[12] Direktorat Bina Kesehatan Anak (2012) Upaya

Percepatan Penurunan Angka Kematian Ibu dan Bayi Baru Lahir di Indonesia [online]. Didapat pada:

Gambar

Gambar 2a. Rute tercepat dari lokasi ibu hamil
Gambar 2b. Rute tercepat dari lokasi ibu hamil

Referensi

Dokumen terkait

Kebijakan puritanisme oleh sultan Aurangzeb dan pengislaman orang-orang Hindu secara paksa demi menjadikan tanah India sebagai negara Islam, dengan menyerang berbagai praktek

Semakin lama waktu ekstraksi maka semakin banyak terjadi penguapan air pada filtrat daun jambu biji sehingga pada saat dikeringkan dalam waktu yang sama

Berpijak dari hal-hal tersebut, maka diperlukan proses-proses perencanaan pembangunan di tingkat desa yang melibatkan partisipasi langsung warga masyarakat.RPJM Desa

Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Cipta Karya melalui Bidang Permukiman berupaya untuk selalu mereview dan memperbaharui status dari Database infrastruktur,

Berdasarkan hal tersebut maka penulis akan mencoba membuat suatu perangkat lunak sistem penentuan pemilihan jenis ikan untuk kolam, dimana aplikasi ini akan di

bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, perlu menetapkan Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika tentang Penggunaan Pita Spektrum

Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 7 Peraturan Menteri Pemuda dan Olahraga Nomor 40 Tahun 2016 tentang Pedoman Umum dan Petunjuk Teknis

Baik jalan Mataram (jalan MT Haryono) atau jalan Pekojan adalah sebuah kawasan yang awalnya dibuat sebagai kawasan rumah toko yang cukup lama di kota Semarang.