• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY L (1)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY L (1)"

Copied!
98
0
0

Teks penuh

(1)

 Log In

 Sign Up

docx

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING UNTUK MENING…

17 Pages

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL DAN PROSES BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X.1 DI SMA N 1 BANYUASIN III

Uploaded by W. Rizky connect to download

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL DAN PROSES BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X.1 DI SMA N 1 BANYUASIN III

(2)

dan sebagainya untuk dipelajari peserta didik,

mengatur

topik-topik

(3)

dari yang

konkret ke

abstrak, atau dari tahap

enaktif, ikonik sampai ke

simbolik,

(4)

penilaian

proses dan hasil belajar peserta didik

(Kemendikbud, 2014). Menurut Syah (2004)

(5)

Kemendikbud (2014) bahwa dalam

mengaplikasika n metode

(6)

di kelas, ada beberapa

prosedur yang harus

dilaksanakan

dalam kegiatan belajar

(7)

secara umum sebagai

berikut. (1) Stimulation

(stimulasi/pem berian

(8)

pada tahap ini pelajar

dihadapkan pada sesuatu yang

(9)

keinginan untuk

menyelidiki

sendiri. Guru

dapat memulai kegiatan

(10)

mengajukan pertanyaan, anjuran

membaca buku, dan aktivitas

(11)

pemecahan masalah.

Stimulasi pada tahap ini

berfungsi untuk menyediakan

kondisi

(12)

belajar yang dapat

mengembangka n dan

membantu

peserta didik dalam

(13)

bahan.Dengan demikian

seorang Guru harus

menguasai

teknik-teknik

(14)

kepada peserta didik agar

tujuan

mengaktifkan peserta didik untuk

(15)

dapat tercapai. (2)

Problem statement

(pernyataan/ identifikasi

(16)

dilakukan

stimulation

guru memberi kesempatan

kepada peserta didik untuk

(17)

mungkin

masalah yang

relevan dengan bahan

pelajaran,

(18)

dirumuskan

dalam bentuk hipotesis

(jawaban

sementara atas pertanyaan

masalah). (3)

(19)

(pengumpulan data), pada saat peserta didik

melakukan eksperimen

(20)

kepada para peserta didik untuk

mengumpulkan informasi

sebanyak-banyaknya

(21)

untuk

membuktikan benar atau

tidaknya

hipotesis. Data dapat diperoleh melalui

(22)

literatur,

mengamati objek,

wawancara dengan nara sumber,

(23)

coba sendiri

dan sebagainya.

(4)

Data

processing

(pengolahan

(24)

dan informasi yang telah

diperoleh para peserta didik

baik melalui wawancara,

(25)

lalu ditafsirkan. (5)

Verification

(pembuktian), pada tahap ini peserta didik melakukan

(26)

secara cermat untuk

membuktikan benar atau

tidaknya

hipotesis yang telah

(27)

dihubungkan dengan hasil data

processing.Ber dasarkan hasil pengolahan dan tafsiran, atau

(28)

ada, pernyataan atau hipotesis

yang telah

dirumuskan terdahulu itu kemudian

(29)

tidak, apakah terbukti atau tidak. (6)

Generalization (menarik

(30)

menarik

kesimpulan

adalah proses

menarik sebuah kesimpulan

yang dapat dijadikan

(31)

dan berlaku untuk semua kejadian atau masalah yang sama, dengan

(32)

hasil verifikasi maka

dirumuskan

prinsip-prinsip yang mendasari generalisasi.

(33)

Discovery Learning,

penilaian dapat dilakukan

dengan

(34)

dapat berupa penilaian

pengetahuan, keterampilan, sikap, atau

penilaian hasil kerja peserta

(35)

bentuk

penialaiannya berupa

penilaian

pengetahuan, maka dapat

(36)

bentuk

penilaiannya

menggunakan penilaian

proses, sikap, atau penilaian hasil kerja

(37)

maka

pelaksanaan

penilaian dapat menggunakan format

penilaian sikap, penilaian

(38)

belajar

(Kemendikbud, 2014). 6.

(39)

menerapkan model

pembelajaran Discovery

Learning

(40)

biologi siswa meningkat.

F.

Metode

Penelitian

(41)

Setting

Penelitian

Penelitian ini akan

dilaksanakan

pada semester 2 tahun ajaran

(42)

Direncanakan PTK ini akan

berlangsung di SMA Negeri 1 Banyuasin III pada jam

(43)

6 JP dalam

setiap minggu yang

terangkum

dalam 2 kali pertemuan

dalam

(44)

selama rentang waktu 3 bulan. Subjek yang

digunakan dalam

penelitian tentang

(45)

model

pembelajaran Discovery

Learning untuk

(46)

adalah siswa kelas X.1 di SMA N 1

Banyuasin III

(47)

dan 22 siswa perempuan. PTK ini

dilakukan oleh peneliti dan

kolabolator

(48)

Wahidah sebagai

observer ketika proses

pembelajaran berlangsung.

JADWAL

(49)

N TINDAKAN KELAS

NO KEGIATAN Juli Agustus

September Oktober

(50)

1 2 3 4 5 1 2 3 4 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5

1 Persiapan

Pengajuan

proposal PTK

Penyusunan konsep

(51)

instrument x x 2 Pelaksanaan

Menyiapkan kelas dan alat X Siklus I x x x x x x x x Siklus II x X X x x x x x x x Siklus III

(52)

Analisis data

Pembahasan /Diskusi

3 Penyusunan Laporan

Menyusun konsep laporan

(53)

Seminar hasil penelitian

X

Perbaikan lapran

X

Alokasi Waktu Penelitian

(54)

Prosedur Penelitian Penelitian

Tindakan Kelas ini

menggunakan model

(55)

Kemmis & Mc. Taggart, yakni siklus sistem

yang dilakukan berulang-ulang sampai masalah terselesaikan

(56)

2010). Model Penelitian

Tindakan Kelas ini peneliti

gunakan karena model ini

(57)

dilaksanakan oleh peneliti. Siklus sistem

yang dimaksud dalam

penelitian ini terdiri dari

(58)

kegiatan, yaitu: (1) tahap

kegiatan

perencanaan tindakan; (2)

tahap kegiatan pelaksanaan

(59)

tahap kegiatan observasi

tindakan; dan (4) tahap

kegiatan refleksi

tindakan.

(60)

tersebut

merupakan rangkaian

kegiatan

sebagai satu siklus.

Pelaksanaan

(61)

dilakukan 3

siklus sampai permasalahan terpecahkan

(Sanjaya, 2010).

(62)

dengan tiga siklus

penelitian, karena

diharpkan

(63)

permasalahan yang menjadi sasaran dari

penelitian ini telah dapat

(64)

baik. Setiap siklus

Penelitian

Tindakan Kelas ini terdiri dari tahap

(65)

pelaksanaan tindakan,

observasi

tindakan, dan tahap refleksi tindakan.

(66)

tahapan-tahapannya seperti

tergambar pada Gambar di

(67)

Kemmis & Mc. Taggart: Pada

pelaksanaan Penelitian

Tindakan Kelas ini, guru

(68)

kegiatan-kegiatan dari awal sampai akhir secara

sistematis. Hal itu dilakukan

(69)

menyelesaikan masalah secara tuntas dan baik. Rangkaian

(70)

Perencanaan penelitian (

planing

), Pelaksanaan tindakan (

action

(71)

observation

), dan Kegiatan refleksi

tindakan ( reflection

(72)

tiap langkah kegiatan dari Penelitian

Tindakan Kelas ini. Prosedur

(73)

penelitian

tindakan kelas yang terdiri

dari empat

kegiatan pokok dalam setiap

siklus atau

(74)

perencanaan, tindakan,

observasi, dan refleksi yang

(75)

Perencanaan

Dalam

perencanaan ini dibuat skenario pembelajaran

untuk mata pelajaran

(76)

alokasi waktu

pembelajaran 3 x 45 menit.

Rumusan skenario

pembelajaran tiap siklus

(77)

pada lembar lampiran

berupa RPP dan lembar pengamatan

oleh observer. Dalam tahap

(78)

dibuat pula

format-format observasi,

lembar kerja siswa, serta

menyediakan dan

(79)

sarana dan prasarana

pembelajaran yang

berhubungan

dan diperlukan dalam

(80)

Dilakukan juga konsultasi serta membuat

kesepakatan dengan guru yang akan

membantu

(81)

tentang sasaran observasi,

teknik

observasi, dan alat observasi yang akan

(82)

observasi

pelaksanaan tindakan. b.

Pelaksanaan Tindakan

(83)

telah dilakukan secara matang pada tahap

perencanaan, selanjutnya

dilakukan

(84)

penelitian di

kelas X.1 SMA N 1 Banyuasin III sesuai

dengan

(85)

tindakan ini, dilakukan

proses

pembelajaran sesuai dengan skenario

(86)

dibuat pada tahap

perencanaan, yakni setiap siklus

dilakukan 2

(87)

atau pertemuan yang berjumlah 6 JP setiap

minggu dalam 3 siklus

penelitian.

(88)

pembelajaran pada setiap

pertemuan meliputi

kegiatan

orientasi umum secara

(89)

belajar

kelompok, presentasi

kelompok, tes

kelompok, serta tes individual. Model yang

(90)

adalah

Discovery

Learning dalam setiap kegiatan pembelajaran yang telah

(91)

merencanakan perbaikan

pembelajaran pada tindakan selanjutnya.

Untuk setiap tahap

(92)

dilakukan tindakan-tindakan

bimbingan agar siswa dapat

melakukan setiap tahap

(93)

tersebut dengan baik. c.

Observasi dan Monitoring

Kegiatan

(94)

akan dilakukan ketika

pelaksanaan tindakan

dilakukan. Jadi, ketika tatap

muka

(95)

biologi

berlangsung,

maka kegiatan observasi dan monitoring ini dilakukan.

(96)

kegiatan

observasi dan monitoring ini adalah peneliti sendiri dan

(97)

Adapun yang

menjadi bahan observasi

adalah

READ PAPER

 Job Board

 About  Press  Blog  People  Papers  Terms  Privacy  Copyright 

We're Hiring!

(98)

Help Center

 Find new research papers in:

 Physics

 Chemistry

 Biology

 Health Sciences

 Ecology

 Earth Sciences

 Cognitive Science

 Mathematics

Gambar

Gambar di bawah ini, yang

Referensi

Dokumen terkait

Gedung H, Kampus Sekaran-Gunungpati, Semarang 50229 Telepon: (024)

Tetapi jika kita perhatikan nilai kalor jenis akan berbeda dari tiap benda karena memiliki kalor jens yang berbeda. Satuan kalor jenis : J/kg K atau J/kg

Pencitraan arsitektural pada proyek ini harus menunjukan fungsinya sebagai fungsi utama dari Galeri dan Butik Busana Muslim , Dimana fungsi utama dari bangunan

Pelaksanaan pembelajaran dengan metode terpadu dalam penelitian ini adalah menerapkan pembelajaran dengan urutan sebagai berikut, diawal pertemuan setelah membuka

Dengan memanjatkan puji dan syukur kepada Allah SWT, Dinas Perumahan, Penataan Ruang dan Kebersihan dapat menyelesaikan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi

Akibat dari tidak adanya interpretasi baku dari berlakunya Pasal 28I UUD 1945 sepanjang menyangkut hak hidup sebagai bentuk perlindungan HAM di Indonesia maka yang

Hasil penelitian tersebut memberikan gambaran agar permukiman yang berada pada desa wisata di setiap daerah harus terus didukung oleh pemerintahan daerahserta peran

Berdasarkan latar belakang tersebut penulis melakukan penelitian dengan tujuan untuk mengetahui hubungan antara pajanan intensitas kebisingan dan lama kerja dengan