KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan puji dan syukur, penulis persembahkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya. Oleh karena itu, penulis berhasil menyusun sebuah Makalah Awal Penyebaran Agama Dan Kebudayaan Islam Di Indonesia
Maksud dan tujuan dari penyusunan makalah ini adalah untuk memenuhi Tugas SNU Pada kesempatan kali ini, Tak lupa juga penulis berterima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam proses pembuatan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi perbaikan makalah ini. Harapan penulis semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca.
Kemuja, Nopember 2017
BAB 1
PENDAHULUAN
a. LATAR BELAKANG
Saat ini, Indonesia menjadi negara yang mayoritas penduduknya beragama Islam. Masuknya Islam berpengaruh besar pada kebudayaan yang ada di Indonesia. Sebelumnya, kebudayaan di Indonesia adalah kebudayaan yang bercorak Hindu-Budha. Namun setelah masuknya Islam, kebudayaan Islam tersebut mengalami akulturasi dengan kebudayaan yang ada di Indonesia. Kebudayaan tersebut terus berkembang seiring dengan perkembangan zaman. Tidak banyak orang yang mengetahui bagaimana proses masuknya Islam
BAB II PEMBAHASAN
B. AWAL PENYEBARAN AGAMA DAN KEBUDAYAAN ISLAM DI INDONESIA
Ketika agama dan kebudayaan islam mulai masuk ke indonesia. keadaan suku bangsa, organisasi pemerintahan, struktur ekonomi dan sosial budaya masyarakat indonesia beraneka ragam. Organisasi pemerintahan yang ada pada masa awal masuknya islam masih bercorak Hindu-Buddha. Corak Hindu-Buddha itu kerajaan berdiri sendiri misalnya Sriwijaya (Sumatera), Majapahit (Jawa), dan kerajaan di Bali. Adapun kerajaan di Sulawesi (Goa, Wajo, dan Bone) tidak bercorak india ataupun Hindu-Buddha. Struktur birokrasi pemerintahannya berbentuk Federasi limpo-limpo yang dipimpin oleh Arungmatoa. Akhir abad ke 12 kekuasaan politik dan ekonomi kerajaan Sriwijaya mulai merosot, menjelang akhir abad ke-13 berdiri kerajaan kecil bercorak islam, samudera pasai terletak dipesisiran timur laut wilayah Aceh. Awal abad ke-15 berdiri kerajaan Malaka. Malaka berkembang menjadi pusat perdagangan da pelayaran yang ramai dan banyak dikunjungi oleh para pedagang dari berbagai daerah Nusantara. Demikian para pedagang islam, pedagang indonesia yang menyebabkan mereka masuk islam, setelah kembali ke daerah asal menyebarkan agama islam ke daerahnya.
1. Awal Penyebaran Islam di Sumatra
Daerah sumatera bagian utara menjadi pusat perdagangan rempah-rempah pada abad ke-7 M. Kerajaan Samudra Pasai abad ke-13 muncul sebagai kekuatan ekonomi baru, daerah ini berada pada jalur perdagangan internasional melalui selat Malaka, perairan Nusantara, dan laut Cina Selatan. Letak yang strategis ini mengakibatkan banyak pedagang dari berbagai negara berlabuh di pelabuhan Samudra Pasai, dengan demikian Kerajaan Samudra Pasai menggantikan peranan Sriwijaya sebagai pemegang kekuasaan atas wilayah Selat Malaka. Samudra Pasai agama islam menyebar ke daerah-daerah di Sumatra, Malaka, dan Jawa.
2. Awal Penyebaran Islam di Pulau Jawa.
Maimun di Leran Gresik yang berangka tahun 475 H (1082 M) dan beberapa nisan makam di Troloyo, Trowulan, dan Gresik. Saat kerajaan Majapahit mengalami kemunduran (awal abad ke-15), kota-kota pelabuhan seperti Tuban dan Gresik muncul sebagai pusat penyebaran agama islam. Dari Tuban dan Gresik agama islam menyebar ke kota pelabuhan bagian timur, kota Demak di Jawa Tengah juga berkembang menjadi daerah penyiaran agama islam ke pesisir utara Jawa Barat seperti Cirebon, Sunda Kelapa, dan Banten.
3. Awal Penyebaran Islam di Kalimantan, Sulawesi, dan Maluku.
Kerajaan bercorak Hindu di Kalimantan Selatan saat kedatangan islam berpusat di negara Dipa, Daha, dan Kahuripan di daerah Amuta. Islamisasi di daerah Sulawesi terjadi sejak abad ke-15, daerah Sulawesi telah didatangi pedagang muslim dari Malaka, Jawa, dan Sumatra.awal abad ke-16 di Sulawesi telah berdiri kerajaan islam seperti Gowa-Tello, Bone, Wajo, Soppeng, dan Luwu. Di Maluku kedatangan islam tidak dapat dipisahkan dari jalur lalu lintas Malaka, Jawa, dan Maluku. Raja ternate berjasa dalam menyebarkan islam di Maluku ialah Zainal Abidin ia mendapat ajaran islam dan Pesantren Giri. Islam di Maluku melalui saluran perdagangan, dakwah, dan perkawinan.
C. PERKEMBANGAN TRADISI ISLAM DI BERBAGAI DAERAH
Pengaruh islam di indonesia hingga saat ini masih dapat ditemui, antara lain bangunan masjid, keraton, nisan makam; seni kaligrafi, serta seni sastra dan pemikiran sastra.
1. Masjid
Masjid adalah tempat orang islam melakukan salat. Selain dari bangunan masjid ada juga bangunan langgar atau surau yang umumnya jumlah jamaahnya lebih sedikit. Masjid dan surau dilengkapi mihrab atau tempat imam memimpin salat. Sebelah kanan mihrab terdapat mimbar tempat khatib memberikan khotbah. Masjid diindonesia menghadap ke timur arah kiblat untuk indonesia adalah barat. Masjid-masjid kuno diindonesia dilihat dari arsitekturnya mempunyai ciri khusus, atapnya bertingkat. Peninggalan sejarah islam yang berupa masjid kuno di indonesia, misalnya Masjid Agung Demak, Masjid Sendangduwur (Tuban), Masjid Agung Kasepuhan (Cirebon), Masjid dan Menara Kudus, dan Masjid Baiturrahman Aceh.
Keraton merupakan tempat tinggal raja atau sultan bersama keluarganya. Keraton berfungsi sebagai pertemuan raja atau sultan dengan para pejabat kerajaan untuk membahas masalah pemerintahan. Awalnya bangunan keraton bercorak Hindu-Buddha. Peninggalan sejarah yang berupa bangunan keraton bercorak islam di indonesia, antara lain Keraton Kasepuhan dan Keraton di Cirebon, Kesultanan Aceh, Keraton Jogjakarta, dan Keraton Surakarta.
3. Nisan Makam
Nisan adalah bangunan yang terbuat dari batu dan didirikan diatas makam, Nisan berfungsi untuk mengetahui makam seseorang yang sudah meninggal. Nisan-nisan yang bercorak islam umumnya dihiasi dengan tulisan arab dalam bentuk kaligrafi. Nisan-nisan yang bercorak islam di indonesia yang terkenal antara lain Nisan Makam Sultan Malik al Saleh (1279 M); Nisan Kubur Fatimah binti Maimun di Leran, Gresik (1082 M); Nisan Makam Maulana Malik Ibrahim (1419 M); di Kabupaten Aceh Utara (Samudera Pasai)
4. Seni Kaligrafi
Kaligrafi adalah seni tulisan arab yang digunakan untuk hiasan. Munculnya kaligrafi disebabkan adanya larangan dalam agama islam untuk membuat gambar atau patung makhluk hidup, terutama ditempat ibadah. Kreasi baru dari pada seniman islam inilah yang selanjutnya disebut kaligrafi atau seni tulisan arab yang indah.
5. Seni Sastra dan Pemikiran Sastra
Ahli tasawuf dan ulama islam terkenal yang aktif menyebarkan islam di Sumatra bernama Hamzah Fansyuri. Tokoh pemikiran sastra islam adalah Nuruddin ar Raniri yang berasal dari Gujarat, India, tinggal di Aceh tahun 1637-1644 Mpada pemerintahan Sultan Iskandar Thani. Karya sastra lainnya yang dihasilkan pada masa islam, antara lain Babad Tanah Jawi, Babad Cirebon, Sejarah Melayu, dan Gurindam Dua Belas. Berdasarkan corak dan isinya, kesustraan yang berkembang sejak kedatngan islam di indonesia (zaman Madya) dibagikan menjadi tiga jenis berikut ini.
a. Hikayat
Hikayat Bayan Budiman, Hikayat Si Malik, Hikayat Bahtiar, dan Hikayat Hang Tuah.
b. Babad
Babad ialah cerita sejarah yang biasanya lebih berupa dogeng dari pada uraian sejarah, walaupun yang menjadi dasar adalah peristiwa sejarah. Di daerah melayu babad dikenal dengan nama sejarah, salasilah (silsilah), dan tambo. Bebrapa kitab babad Hikayat Raja-Raja Pasai, dan Hikayat Silsilah Perak. Contoh cerita babad, Sejarah Melayu, Babad Gianti, Babad Tanah Jawi, Hikayat Hasanuddin, dan Sejarah Negeri Kedah.
c. Suluk
Suluk adalah hal yang menerangkan hal tasawuf. Sifatnya panteistis (manusia bersatu dengan Tuhan atau di dalam tradisi Jawa dikenal sebagai
BAB III PENUTUP
a. Kesimpulan
Banyak teori yang menyatakan tentang masuknya Agama Islam ke Indonesia, teori-teori tersebut dibuat berdasarkan masing-masing bukti tentang awal mula masuknya islam ke Indonesia.
Masuknya Islam berpengaruh besar pada kebudayaan yang ada di Indonesia. Sebelumnya, kebudayaan di Indonesia adalah kebudayaan yang bercorak Hindu-Budha. Namun setelah masuknya Islam, berdirilah kerajaan-kerajaan islam yang menjadikan kebudayaan Islam tersebut mengalami akulturasi dengan kebudayaan yang ada di Indonesia. Kebudayaan tersebut terus berkembang seiring dengan perkembangan zaman.
b. Saran