29 BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN
Pada bab IV ini membahas tentang pengaruh finnancial attitude dan lingkungan sosial terhadap literasi keuangan mahasiswa pendidikan ekonomi FKIP UKSW. Variabel penelitian dalam penelitian ini meliputi financial attitude, lingkungan sosial dan literasi keuagan mahasiswa. Analisis data dengan menggunakan analisis deskriptif untuk menggambarkan masing-masing variabel, serta analisis regresi untuk pengujian hipotesis.
Pengujian hipotesis dengan menggunakan teknik analisis regresi berganda dengan bantuan sofware SPSS version 16.0. Pengujian validitas dan reliabilitaas digunakan untuk mengetahui pengaruh atar variabel dan bertujuan untuk melihat valid dan konsistensinya indikator penelitian.
4.1.Gambaran Umum Objek Penelitian
4.1.1.Sejarah berdirinya Program Studi Pendidikan Ekonomi FKIP UKSW Pogram Studi pendidikan Ekonomi yang berdiri tahun 1956 merupakan lembaga pendidikan penghasil guru plus di bidang ekonomi bisnis di FKIP UKSW Salatiga. Sebutan guru plus, karena lulusan Progdi- PE berkompeten di bidang pendidikan dan skaligus dibidang bisnis. Kompetensi guru plus, dibangun berdasarkan struktur kurikulum dalam proses perkuliahan yang meneankan pada nilai profesionalitas guru yang dijiwai sikap wirausaha serta didukug denga vasilitas yang memadai. Dalam rangka memenuhi tuntutan perkembangan, sejak tahun akademik 2011-2012 Progdi-PE telah menambah satu pilihan bidang konsentrasi. Saat ini dibuka lima pilihan konsentrasi, yaitu : Ekonomi Koperasi, Pemasaran, Akuntansi dan Keuangan, Administrasi Perkantoran, dan Ilmu Pengetahuan Sosial. Progdi-PE saat ini memiliki akreditasi B (116/SK/BAN_PT/Akred/S/XI/2015).
Sesuai dengan slogan UKSW “ Excellent For All”, Progdi _PE memiliki
30
yang memiliki kompetensi bidang pemasaran, majemen perkantoran, akuntansi, koperasi dan ilmu pengetahuan sosial.
Sarjana Pendidikan yang secara kreatif mampu mengembangkan pengetahuan ekonomi, pemasarn, manajemen perkantolran, akuntansi, koperasi dan ilmu pengetahuan sosial pada pendidikan jalur sekolah dan berpegatahuan ekonomi yang dapat mendalami bidang-bidang konsentrasi tertentu. Sarjana pengelola bisnis yang memiliki dasar kemampuan profesional dalam manajemen dan operasi pada dunia usaha.
4.1.2. Visi , Misi, dan Tujuan 4.1.2.1. Visi
Tahun 2021 menjadi 10 besar program studi di Indonesia penghasil guru ekonomi profesional yang berjiwa wirausaha dan berkarakter kasih.
4.1.2.2. Misi
1. Menyelenggarakan perkuliahan yang membangun sikap kreatif, inovatif
dan proaktif berlandaskanmoral etik iman kristen.
2. Menyelenggarakan penelitian dibidang pendidikan, dan lingup luas
mencakup:
a. Pengembangan ilmu pedidikan ekonomi b. Pengembangan metode pembelajaran ekonomi
c. Manajmen lembaga pendidikan dan atau lembaga soial d. Profesionalitas guru ekonomi
e. Periaku ekonomi/ wirausaha masyarakat termasuk guru ekonomi. 3. Menyelenggarakan kegiatan pegabdian kepada masyarakat untuk
mengembangkan kalitas:
a. Manajerial lembaga pendidikan dan atau lembaga sosial b. Profesionalitas guru ekonomi
c. Perilaku ekonomi/ wirausaha pelaku bisnis sesuai dengan kebutuhan
masyarakat 4.1.2.3. Tujuan
31
b. Meguasai kompetensi yang tinggi sesuai dengan bidagnya c. Memiliki sikap kreatif, proaktif dan tanggung jawab
2. Menghasilkan karya penelitian dibidang ilmu pendidikan ekonomi yag
bertaraf regional, nasional, dan internasional baik dilakukan oleh dosen secara individual, dosen secara kelompok, maupun dosen dengan mahasiswa.
3. Menghasilkan karya ilmiah yang baik oleh dosen secaraindividual,
dosen secara kelompok maupun dosen dengan mahasiswa
4. Meningkatkan kegiatan pengabdian kepaa masyarakat sebagai wujud
penerapan ilmu pendidikan ekonomi 4.2.Deskripsi Data
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh financial attitude
dan lingkungan sesosial terhadap litreasi keuanga mahasiswa Pendidikan Ekonomi FKIP UKSW. Data hasil penelitian terdiri dari dua variabel bebas yaitu Financial Attitude (X1) dan Lingkungan Sosial (X2), dan variabel terikat yaitu Literasi keuangan (Y). Untuk mendeskripskan dan menguji pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat dalam penelitian ini, data tersebut dikumpulkan kemudian dianaisis dengan bantuan program software SPSS
versi 16.0 for windows.
Tabel 4.1 Distribusi frekuensi Financial Attitude, Lingkungan Sosial dan Literasi Keuangan
Literasi fin.attitud ling.sosial
N Valid 91 91 91
Missing 0 0 0
Mean 56.3407 37.1099 34.8681 Median 58.0000 38.0000 35.0000 Std. Deviation 1.12232E1 5.86600 5.82563 Variance 125.960 34.410 33.938
Range 65.00 29.00 30.00
Minimum 17.00 21.00 18.00 Maximum 82.00 50.00 48.00
32
Tabel statistik 4.1 variabel literasi keuangan mahasiswa menunjukan bahwa jumlah N sebanyak 91 mempunyai nilai rata-rata (mean) 56,3047 dengan nilai maksimum 82 serta minimum 17, sedangkan standar deviasinya 1,122. Variabel financial attitude mempunyai nilai rata-rata (mean) 37,1099 dengan nilai maksimum 50 serta minimum 21, sedangkan standar deviasinya 5,8660. Variabel lingkungan sosial mempunyai nilai rata-rata (mean) 34,868 dengan nilai maksimum 48 serta minimum 18, sedangkan standar deviasinya 5,8256.
1.2.1.Literasi Keuangan Mahasiswa
Hasil tentang variabel literasi keuangan (Y) dalam tabel statistik 4.2 diterangkan bahwa trdapat 91 orang siswa yang mengisi angket dengan rata-rata (mean) sebesar 56,3047; simpangan baku (standar deviasi) = 1,122; rentangan (range) = 65 ; skor minimum dari literasi keungan mahasiswa yang paling rendah adalah 17 dan skor maksimum 82.Distribusi frekuensi financial attitude dapat dilihat pada tabel 4.2 berikut:
Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Variabel Literasi Keuangan
Kelas Skor F %
Tabel 4.2 menunjukan bahwa 35 responden (38,5%) memperoleh skor di sekitar nilai rata-rata yag bervariasi adalah 57-66. Terdapat 43 responden
(47,3%) memperoleh skor dibawah rata-rata antara 17-56. Dan yang lainya yaitu 13 responden (14,2%) memperoleh skor diatas rata-rata, yang bervariasi
33
1.2.2.Financial Attitude
Hasil tentang variabel financial attitude (X1) dalam tabel statistik 4.3 diterangkNb bahwa trdapat 91 orang siswa yang mengisi angket dengan rata-rata (mean) sebesar 37,06 ; simpangan baku (standar deviasi) = 7,88 ; rentangan (raange) = 42 ; skor minimum dari financial attitude yang palig rendah adalah 11 dan skor maksimum dari yang paling tinggi adalah 53. Distribusi frekuensi financial attitude dapat dilihat pada tabel 4.3 berikut:
Tabel 4.3. Distribusi Frekuensi Financial Attitude
Kelas Skor F %
1 21-24 3 3,3
2 25-28 4 4,4
3 29-33 15 16,5
4 34-38 32 35,2
5 39-43 26 28,6
6 44-47 8 8,8
7 48-51 3 3,3
Jumlah 91 100
Sumber : data yang diolah
Tabel 4.3 menunjukan bahwa 32 responden (35,2%) memperoleh skor di sekitar nilai rata-rata yag bervariasi adalah 34-38. Terdapat 22 responden
(24,2%) memperoleh skor dibawah rata-rata antara 21-33. Dan yang lainya yaitu 37 responden (40,7%) memperoleh skor diatas rata-rata, yang bervariasi antara 39-51.
1.2.3.Lingkungan Sosial
34
Tabel 4.4. distribusi frekuensi lingkungan sosial
Kelas Skor f %
1 16-20 1 1,1
2 21-25 9 9,9
3 26-30 23 25,3
4 31-35 26 28,6
5 36-40 24 26,4
6 41-45 6 6,6
7 46-50 2 2.2
Jumlah 91 100
Sumber : data yang diolah
Tabel 4.4 menunjukan bahwa 26 responden (28,6%) memperoleh skor di sekitar nilai rata-rata yag bervariasi adalah 31-35. Terdapat 33 responden
(36,3%) memperoleh skor dibawah rata-rata antara 16-30. Dan yang lainya yaitu 32 responden (35,2%) memperoleh skor diatas rata-rata, yang bervariasi antara 36-50.
4.3. AnalisisPendahuluan 4.3.1.Uji Normalitas
Uji normalitas dimaksudkan untuk menguji kenormalan data. Jika data distribusi normal, maka uji hipotesis menggunakan statistik parametik, sedangkan jika data tidak berdistribusi normal, maka uji hipotesis menggunakan statistik non parametik. Data berdistribusi normal jika taraf signifikan hitung lebih dari taraf signifikan yang digunakan yaitu 0,05.
35
literasi keungan dalam peneitian ini berdistribusi normal karena lebih dari 0,05.
Tabel 4.5 Uji Normalitas Financial Attitude, Lingkungan Sosial, dan Literasi Keuagan
Std. Deviation 1.12232E1 5.86600 5.82563
Most Extreme
Differences
Absolute .101 .077 .067
Positive .066 .059 .052
Negative -.101 -.077 -.067
Kolmogorov-Smirnov Z .962 .733 .641
Asymp. Sig. (2-tailed) .313 .657 .807
a. Test distribution is Normal.
Sumber : data yang diolah
4.3.2.Uji linieritas
Uji linieritas dimaksudkan untuk mengetahui linier tidaknya hubungan diantara data variabel bebas dengan data variabel terikat. Apabila data berbentuk linier maka analisis data menggunakan analisis regresi linier, tetapi jika tidak linier maka analisis data yang digunakan analisis regresi untuk pengujian hipotesis non linier.
Uji linieritas garis regresi dalam penelitian ini menggunakan uji F dan berdasarkan perhitungan SPSS for windows 16.0 diperoleh hasil sebagai berikut:
36
Sumber : data yang diolah
Tabel 4.7 Uji Linieritas Lingkungan Sosial terhadap Literasi Keuagan
Sumber : data yang diolah
Variabel financial attitude memperoleh Fhitung= 0,929 dengan signifikansi 0,567 yang lebih dari 0,05. Lingkungan sosial diperoleh Fhitung=1,241 dengan signifikansi 0,246 yang lebih besar dari 0,05
4.4.Analisis Lanjutan
Penelitian ini menggunakan analisis regresi linier sederhana dan berganda. Analisis regresi yang digunakan untuk memprediksi atau menguji pengaruh antar variabel.
4.4.1.Analisis Regresi Sederhana
Analisis regresi sederhana digunakan untuk mengetahui pengaruh satu variabel independen terhadap variabel dependen
4.4.1.1. Persmaan Regresi Sederhan Financial Attitude terhdap Lierasi Keuangan
Mahasiswa
Persamaan regresi sederhana yang dipakai menunjukan pengaruh
financial attitude terhadap literasi keuangan mahasiswa adalah sebagai berikut :
37
Tabel 4.8 Regresi Sederhana Financial Attitude terhadap Literasi Keuangan
Sumber : data yang diolah
Tabel 4.8 menunjukan regresi varibel financial attitude terhadap literasi keungn mahasiswa yaitu Y= 29,001+0,737X1yang berarti jika financial
attitude meningkat 1% makan akan meningatkan literasi keuangan sebesar 0,737. Koefisien bernilai positif berarti terjadi pengaruh yang positif antara
financial attitude terhadap literasi keuangan mahasiswa, semakin tinggi
financial attitude maka semakin tinggi literasi keuangan.
4.4.1.2. Persamaan Regresi Sederhana Lingkungan Sosial terhadap Literasi
Keuangan Mahasiswa
Persamaan regresi sederhana yang dipakai untuk menunjukan pengaruh lingkungan sosial terhadap literasi keunagan adalah sebagai brikut:
Y = a +b2X2
Tabel 4.9 Regresi Sederhana Lingkungan Sosial terhadap Literasi Keuangan Mahasiswa
Sumber : data yang diolah
38
semakin tinggi lingkunagan sosial maka semakin tinggi literasi keungn mahasiswa.
4.4.2. Analisis Regresi Berganda
Regresi adalah suatu proses memperkirakan secara sistematis tentang apa yang paling mungkin terjadi dimasa yag akan datag berdasarkan informasi masa lalu dan sekarang yang dimiliki agar kesalahanya dapat diperkecil.1 Analisi ini digunakan untuk mengetahui apakah financial attitude dan ligkiungan sosial mempunyai pengaruh terhadap literasi keuangan.
Perhitugan regresi berganda menggunakan banuan program komputer SPSS 16.0 for windows yang diperoleh sebagai berikut
Tabel 4.10 Hasil analisis regresi berganda
Sumber : data yang diolah
Y = a + b1X1+b2X2
Y = 17,826 + 0,564X1 + 0,504X2 (th=2,210) (th=2,920) (th=2,590) Keterangan
Y = variabel terikat (literasi keuanggan) a = konstanta
b1b2 = koefisien regresi X1= financial attitude X2= lingkungan sosial
Pesamaan regresi tersebut dapat diintepretasikan sebagai berikut:
1
39
- Konstanta sebesar 17,826 artinya jika financial attitude (X1) dan
lingkungan sosial (X2) nilainya adalah 0 maka literasi keuangan (Y)
nilainya adalah 17,826 .
- Koefisien regresi variabel financial attitude (X1) sebesar 0,564 artinya
jika variabel independen lain nilainya tetap dan financial attitude mengalami kenaikan 1% maka literasi keunggan (Y) akan megalami kenaikan sebesar 0,564.Koefisien bernilai positif artinya terjadi hubungan positif antara persepsi lingkungan sosial dengan literasi
keuangan, semakin naik lingkungan sosial maka semakin meningkat literasi keungan mahasiswa.
- Koefisien regresi variabel lingkungan sosial (X2) sebesar 0,504 artinya
jika variabel independen lainya tetap dan lingkungan sosial mengalami kenaikan 1%, maka variabel literasi keuangan (Y) akan mengalami penikatan sebesar 0,504. Koefisien bernilai positif artinya terjadi hubungan positif antara persepsi lingkungan sosial dengan literasi keuangan, semakin naik lingkungan sosial maka semakin meningkat literasi keungan mahasiswa.
- Koefisien regresi vaiabel financial attitude (X1) sebesar 0,564 dan
lingkungan sosial(X2) 0,504 artinya jika kedau variabel independen nilaiya tetap dan financial attitude, lingkungan sosial berpengaruh secara bersama-sama mengalami kenaikan 1% maka variabel literasi keungan (Y) akan mengalami peningkatan.
Sedangkan residual ( unstandardized residual) adalah selisih antara literasi keuangan mahasiswa degan peredict velue, dan std.residual ini adalah nilai residual yang telah terstandarisasi (nilai mendekati 0 maka model regresi semakin baik denga melakukan prediksi, sebaliknya
semakin menjauhi 0 atau lebih dari 1 atau -1 maka semakin tidak baik model regresi dalam melakukan prediksi.
4.4.3. Uji t
40
=0, artinya variabel independen tidak berpengaruh terhadap variabel dependen. Hipotesis alternatifnya (Ha) : b1≠ 0 artinya variabel indepennden brpengaruh terhadap variabel dependen.
Uji hipopotesis dilakukan dengan uji t untuk mengetahui signifikansi antara konstsnta dengn variabel literasi keungan mahasiswa dengan membandingkan variabel finnancial attitude dan lingkungan sosial antara nilai probabilitas 0,025 dengan nilai probabilitas Sig dan membandingkan tx dengan ttabel pada df = (91-3) dan taraf kesalahan 5% dengan perhitungan uji t
sebagai berikut:
tx = 2,920 untuk variabel financial attitude tx= 2,590 untuk varibel lingkungan sosial
Nilai thitung (tx) akan diprbandingkan dengan nilai t tabel pada dk df = (91-3) dan taraf kesalahan 5% sebesar 1,987 dengan nilai probabilitan 0,025. Kriteria penujian adalah jika thitung>ttabel dan nilai signifikansi < 0,05, maka dapat dikatakan bahwa Ho ditolak atau Ha diterima. Artinya variabel independen ( financial attitude dan lingkungan sosial) secara parsial berpengaruh terhadap variabel dependen (literasi keuangan mahasiswa). Sebaliknya jika thitung<ttabel dan nilai signifikansi > 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa H0 diterima atau Ha ditolak. Artinya variabel independen (financial attitude dan lingkunagn sosial) secara parsial tidak berpegaruh terhadap literasi keuangan.
4.4.3.1. Uji koefisien regresi dari variabel financial attitude (X1)
Berdasarkan tabel 4.10 dalam analisis regresi berganda diperoleh t hitung (tx) variabel financial attiitude (X1) sebesar 2,920 dengan nilai signifikansi sebesar 0,004. Variabel financial attitude nilai t hitung lebih besar dari ttabel (2,920>1,987) dan diperoleh nialai signifikansi (0,004<0,05) maka Ho
41
4.4.3.2. Uji koefisien regresi dari variabel lingkungan sosial (X2)
Berdasarkan tabel ..dalam analisis regresi bergad diperoleh t hitung (tx) variabel lingkungan sosial (X2) sebesar 2,590 dengan nilai signifikansi sebesar 0,011. Variabel financial attitude nilai t hitung lebih besar dari ttabel (2,590 >1,987) dan diperoleh nialai signifikansi (0,011<0,05) maka Ho ditolak dan Ha diiterima. Jadi diperoleh kesimpulan bahwa ada pengaruh yang positif dan signifikan lingkungan sosial terhadap literasi keuangan mahasiswa.
4.4.4. Uji F
Tabel 4.11 Uji F
Sumber : data yang diolah
Berdasarkan data hasil pengujian uji F dengan menggunakan program
SPSS for windows16.0 diperoleh Fhitung=11,597dengan signifikansi sebesar 0,000 sedangkan Ftabel untuk n=91 sebesar 3,11 sehingga didapat Fhitung>Ftabel dan nilai signifikansinya sebesar < α (0,05). Oleh karena itu Fhitung (11,597) Ftabel >(3,11) dan nilai signiikansi (0,000) < α (0,05), maka dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima. Hal ini menunjukan bahwa nili Fhitung yang diperoleh tersebut signifikan sehingga hipotesis kerja (Ha) yang diuji dalam penelitian ini yaitu ada pengaruh yang signifikan antara
42 4.4.5. Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien determinasi menyatakan total variasi dari variabel dependen yang dijelaskan oleh variabel independen dalam model R berkisar antara 0 sampai 1. Apbila R mendekati 1 ini menunjukan variasi variabel dependen dapat dijelaskan dengan variabel lain.
Tabel 4.12 Koefisien Determinasi Financial Attitude dan Lingkungan Sosial Terhadap Literasi Keuangan Mahasiswa
Sumber : data yang diolah
Besarnya pengaruh financial attitude dan lingkungan sosial terhadap literasi keuangan dapat diketahui melalui koefisien determinasi Rsquere. Hasil perhitungan koefisien regresi diperoleh sebesar Rsquere 0,209 adalah penguadratan dari koefisien 0,456x0,456Hal ini menunjukan bahwa sebesar
20,9% variasi dari literasi keuangan dapat dijelaskan oleh financia attitude dan lingkungan sosial. Sedangkan 79,1% lainya dijelaskan oleh variabel
lainya.
4.5. Pembahasan
Mengelola uang yang sehat membutuhkan beberapa faktor fundamental yang perlu ditingkatkan, salah satunya adalah literasi keunagan. Literasi keuangan akan terjadi ketikan mahasiswa memiliki sekumpulan keahlian dan kemampuan yang membuat mahasiswa tersebut mampu memanfaatkan sumber daya yang ada untuk mencapai tujuan.. Keahlian dan kemampuan tersebut mereka peroleh dari pengetahuan pendidikan keluarga sampai menjadi mahasiswa.
43
karakteristik psikologis seseorang yang berkaitan dengan masalah keuangan pribadi.2Financial attitude seperti terbuka terhadap informasi, menilai petingnya mengelola keuangan tidak implusif dalam konsumsi, orientasi masa depan, dan tanggung jawab.Mahasiswa dalam mengelola keuanganya juga di pengaruhi oleh lingkungan sosial disekitar mereka. Sebagai seorang mahasiswa hendaknya dapat menerapkan financial attitude dan dapat memilih lingkungan sosial yang baik dalam hal mengelola keuangan.
Berdasarkan hasil anlisis yang telah dilakukan dengan menggunakan
pengujian secara statistik yaitu pengujian regresi sederhana dan berganda yang meliputi pengujian secara masing-masing dan bersama-sama yang sebelumnya diuji dengan uji prasyarat. Dengan menggunnakan bantuan program komputer SPPP 16.0 for winndows diperoleh hasil uji regresi berganda sebagai berikut Y = 17,826 + 0,564X1 + 0,504X2 (tabel 4.10) dari persamaan tersebut maka dapat diartikan bahwa satu satuan nilai hasil oleh
finansial attitude sebesar 0,564 dan lingkugan sosial 0,504 dan konstanta 17,826. Jika financial attitude dan lingkungan sosial sebesar 0 maka literasi keuangan mahasiswa adalah sebesar 17,826. Koefisien regresi dari masing-masing variabel independen bernnilai positif, artinya variabel financial attitude dan lingkungan sosial secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap literasi keuangan mahasiswa.
Sementara analisis regresi sederhana diperoleh hasil dari variabe fiancial attitude terhadap literasi keuangan sebagai berikut Y= 29,001+0,737X1 dengan signifikansi (0,00) <(0,05) (tabel 4.8) . Sedangkan variabel lingkungan sosial terhadap literasi keuangan sebagai berikut Y= 31,944 + 0,700X2 dengan signifikansi (0,00) < (0,05)(tabel 4.9). Dibandingkan regresi berganda nilai β untuk variabel finansial attitude dan lingkungan sosial sebesar 29,00 dan
31,94 regresi sederhana lebih besar untuk setiap masing-masig vaiabel. Kecerdasan literasi keuagan adalah salah satu kecerdasan yang harus dimiliki oleh setiap mahasiswa. Menerapkan cara pengelolaan keuangan yang
2
44
benar, maka aka diharapkan bisa mendapatkan manfaat yang maksimal dari uang yang dimiliki. Untuk mencapai kesejahteraan keuangan mahasiswa perlumempunyai pengetahuan, sikap dan implementasi seseorang dalam mengelola keuangan. Bardasarkan hasil analisis variabel financial attitude
terhadap literasi keuangan diperoleh bahwa ada pengaruh positif signifikan dari financial attitude terhadap literasi keuangan mahasiswa Pendidikan Ekonomi FKIP UKSW. Maka dengan ini yang menyatakan ada pengaruh signifikan financial attitude terhadap literasi keuangan. Ini juga sesuai dengan
penelitian yang dilakukan oleh Diniaty tentang karakteristik demografi dan karakterisik persinalia terhadap literasi keuangan mahasiswa, dimana sikap brpengaruh terhadap literasi keuangan.
Lingkungan sosial yang buruk akan berpengaruh terhadap literasi
keuangan Lingkungan sosial adalah semua interaksi sosial antara dan
diantara masyarakat. Lingkungan sosial dibagi menjadi dua yaitu lingkungan
sosial makro dan mikro.Mahasiswa di dalam lingkungan sosial diharapkan
mampu menyampaikan informasi tentang bagaimana mengeola keuangan dan
mampu memilih lingkunagn yang baik agar mudah dalam mengelola
keuangan. Bardasarkan hasil analisis variabel lingkungan sosial terhadap literasi keuangan diperoleh bahwa ada pengaruh positif signifikan dari lingkungan sosial terhadap literasi keuangan mahasiswa Pendidikan Ekonomi FKIP UKSW. Maka dengan ini yang menyatakan ada pengaruh signifikan lingkungan sosial terhadap literasi keuangan.
Berdasarkan analisis uji F tabel. Diperoleh Fhitung = 11,597 dengan harga signifikansi sebesar 0,000 sedangkan Ftabel untuk nilai n = 91 sebesar 3,11 sehingga didapat Fhitung> Ftabel dan nilai signifikansi (0,000)<(0,05), maka dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak dan Ha diterim. Hal ini menunjukan
45
Berdasarkan pengujian koefisien determinnasi diperoleh Rsquere sebesar 0,209 adalah penguadratan dari koefisien dari koefisien korelasi atau 0,456x0,456. Hal ini mnunjukan bahwa sebesar 20,9% variasi dari literasi keuangan dapat dijelaskan oleh financial attitude dan lingkungan sosial . sedangkan 79,1% lainya dijelaskan oleh variabel lain diluar model. Variabel X1 mempegaruhu Y secara sendiri sebesar 13,2% setelah memasukan variabel X2 dalam model variabel X2hanya mampu mempu menaikan R2 sebesar 20,9% -13,2% = 7,7% Disisi lain variabel X2 mempengaruhi Y