• Tidak ada hasil yang ditemukan

T1__BAB II Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Gambaran Kepuasan Pasien terhadap Pelayanan Puskesmas Kolbano Ditinjau dari Keterbatasan Tenaga Keperawatan dan Kebidanan yang Ada T1 BAB II

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "T1__BAB II Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Gambaran Kepuasan Pasien terhadap Pelayanan Puskesmas Kolbano Ditinjau dari Keterbatasan Tenaga Keperawatan dan Kebidanan yang Ada T1 BAB II"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

8

BAB II

TINJAUAN TEORITIS 1. Kepuasan Pasien

Kotler (2007), mendefinisikan bahwa kepuasan pasien adalah tingkat perasaan seseorang setelah membandingkan kinerja (atau hasil) yang dia rasakan dibanding dengan harapannya. Menurut Pohan (2007) kepuasan pasien adalah suatu tingkat perasaan pasien yang timbul sebagai akibat dari kinerja layanan kesehatan yang diperolehnya setelah pasien membandingkannya dengan apa yang diharapkannya. Tingkat kepuasan pasien merupakan hal penting yang dibutuhkan dalam upaya peningkatan mutu layanan kesehatan. mutu layanan kesehatan yang diselenggarakan atau dijalankan dapat memenuhi harapan pasien. Jika belum sesuai dengan harapan pasien, maka hal tersebut akan menjadi suatu masukan bagi organisasi layanan kesehatan agar berupaya memenuhinya. Endang (dalam Mamik; 2010) bahwa kepuasan pasien merupakan evaluasi atau penilaian setelah memakai suatu pelayanan, bahwa pelayanan yang dipilh setidak-tidaknya memenuhi atau melebihi harapan.

(2)

9 2. Puskesmas

Pusat kesehatan masyarakat (Puskesmas) adalah suatu kesatuan organisasi fungsional yang merupakan pusat pengembangan kesehatan masyarakat yang juga membina peran serta masyarakat disamping memberikan pelayanan secara menyeluruh dan terpadu kepada masyarakat di wilayah kerjanya dalam bentuk kegiatan pokok. Wilayah kerja puskesmas meliputi satu kecamatan atau sebagian dari kecamatan. Sasaran penduduk yang dilayani oleh sebuah puskesmas rata-rata 30.000 penduduk setiap puskesmas (Efendi & Makhfudli, 2009). Puskesmas merupakan lembaga kesehatan yang pertama berhadapan langsung dengan pasien. Puskesmas juga memiliki tanggung jawab terhadap wilayah kerja yaitu suatu kecamatan. Puskesmas memiliki visi yaitu tercapainya kecamatan yang sehat. Kecamatan sehat mencakup 4 indikator utama, yaitu hubungan yang sehat, perilaku sehat, cakupan pelayanan kesehatan yang bermutu, dan derajat kesehatan penduduk (Anonim, 2009).

(3)

10

Tugas dan fungsi Puskesmas adalah sebagai Pusat Penggerak Pembangunan Berwawasan Kesehatan, Pusat Pemberdayaan Masyarakat, Pusat Pelayanan Kesehatan Strata Pertama, yaitu pelayanan kesehatan perorangan dan pelayanan kesehatan masyarakat serta memberikan pelayanan yang bermutu, meningkatkan cakupan dan jangkauan pelayanan, melakukan Referal sistem, melakukan pemberdayaan masyarakat dalam bidang kesehatan. Upaya Puskesmas diharapkan dapat mewujudkan Kecamatan sehat menuju Indonesia Sehat dan bertanggung jawab menyelenggarakan upaya kesehatan perorangan dan upaya kesehatan masyarakat yang dikelompokkan menjadi upaya kesehatan pengembangan. Enam upaya kesehatan wajib yaitu upaya promosi kesehatan, upaya kesehatan lingkungan, upaya kesehatan KIA/KB, upaya perbaikan gizi masyarakat, upaya pencegahan dan pemberantasan penyakit menular serta upaya pengobatan. Ada juga upaya Kesehatan Pengembangan yaitu Kesehatan Sekolah, Kesehatan Lingkungan, Perkesmas, Kesehatan Kerja, Gigi dan Mulut, Kesehatan Jiwa, Kesehatan Mata, Kesehatan Usila, dan Pembinaan Pengobatan Tradisional (Depkes, 2009).

3. Tenaga Kesehatan

(4)

11

dalam menjalankan pelayanan kesehatan. Tenaga kesehatan yang diatur dalam Pasal 2 ayat (2) sampai dengan ayat (8) Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1996 tentang Tenaga Kesehatan terdiri dari :

1. Tenaga medis terdiri dari dokter dan dokter gigi; 2. Tenaga keperawatan terdiri dari perawat dan bidan;

3. Tenaga kefarmasian terdiri dari apoteker, analis farmasi dan asisten apoteker;

4. Tenaga kesehatan masyarakat meliputi epidemiolog kesehatan, entomolog kesehatan, mikrobiolog kesehatan, penyuluh kesehatan, administrator kesehatan dan sanitarian; 5. Tenaga gizi meliputi nutrisionis dan dietisien;

6. Tenaga keterapian fisik meliputi fisioterapis, okupasiterapis dan

7. Terapis wicara;

8. Tenaga keteknisian medis meliputi radiografer, radioterapis, teknisi gigi, teknisi elektromedis, analis kesehatan, refraksionis optisien, othotik prostetik, teknisi tranfusi dan perekam medis.

(5)

12

perlu ditingkatkan untuk mencapai kebutuhan masyarakat dalam bidang kesehatan. Rasio tenaga kesehatan per 100.000 penduduk belum memenuhi target yang ditetapkan sampai dengan tahun 2010. Sampai dengan tahun 2008 rasio tenaga kesehatan untuk perawat 157,75 dibanding target 158 dan bidan 43,75 dibanding target 75 (Rencana Pengembangan Tenaga Kesehatan, 2011). Lukman (2007) dalam penelitiaannya di Kabupaten Aceh Besar mendapatkan bahwa pendistribusian tenaga kesehatan belum baik dengan adanya puskesmas yang sangat kelebihan tenaga dan pada sisi lain terdapat Puskesmas yang kekurangan tenaga.

- Standar Ketenagaan di Puskesmas

a. Puskesmas Rawat Inap

Standar ketenagaan di Puskesmas Kawasan Pedesaan 27

orang, yang terdiri dari Dokter atau Dokter Layanan Primer 2 Orang,

Dokter Gigi 1 Orang, Perawat 8 Orang, Bidan 7 Orang, Tenaga

Kesehatan Masyarakat 1 Orang, Tenaga Kesehatan Lingkungan 1

Orang, Ahli Teknologi Laboratorium Medik 1 Orang, Tenaga Gizi 2

Orang, Tenaga Kefarmasian 1 Orang, Tenaga Administrasi 2 Orang

dan Pekarya 1 Orang, sedangkan standar ketenagaan di Puskesmas

Kawasan Terpencil dan Sangat Terpencil 27 Orang, yang terdiri dari

Dokter atau Dokter Layanan Primer 2 Orang, Dokter Gigi 1 Orang,

Perawat 8 Orang, Bidan 7 Orang, Tenaga Kesehatan Masyarakat 1

(6)

13

Laboratorium Medik 1 Orang, Tenaga Gizi 2 Orang, Tenaga

Kefarmasian 1 Orang, Tenaga Administrasi 2 Orang dan Pekarya 1

Orang. Dapat dilihat bahwa tenaga kesehatan di Pusksemas

(7)

14

ekspektasi pelanggan Gambaran Kepuasan Pasien terhadap pelayanan Puskesmas

(8)

15 Keterangan :

Referensi

Dokumen terkait

Pemulihan selepas bersenam atau bersukan boleh dipercepatkan dengan pengambilan karbohidrat dan protein dalam masa sejam selepas tamat bersenam atau bersukan5. Selesema yang

Kanker adalah penyakit yang ditandai dengan pembelahan sel yang tidak terkendali dan kemam- puan sel-sel tersebut untuk menyerang jaringan biologis lainya, Pada penelitian

Berdasarkan hasil identifikasi analisa diatas, maka dapat disimpulkan bahwa keputusan desain mengambil bentuk geometris yaitu bentuk dasar dari segitiga dengan warna

Kitab Injil yang asli memuat keterangan- keterangan yang benar dan nyata yaitu perintah-perintah Allah SWT agar manusia mengesakannya dan tidak menyekutukan-Nya dengan suatu

Penyediaan informasi tentang penyakit kedelai masih bersifat manual sehingga tidak berfungsi secara maksimal dalam penyebaran informasi baik ke petani, penyuluh, dan

I hereby certify that this research paper entitled “The Effectiveness of Tea cher Indirect Feedback in Improving Students’ Writing Skill in Writing Recount Texts” is

Berdasarkan data yang diperoleh, kemudian dikombinasi dengan hasil pengamatan lapang terhadap beberapa model yang telah dibuat sebelumnya, maka dibuat rancangan model

Bila siswa melakukan pelanggaran dengan skor 21 – 30 diperingatkan dan harus membuat pernyataan yang diketahui oleh orang tua siswa, wali kelas, dan kepala madrasah..