PROFIL RANAH PSIKOMOTOR SISWA
PADA SUBMATERI KAPASITAS LARUTAN PENYANGGA MENGGUNAKAN KIT PRAKTIKUM KIMIA SKALA KECIL
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Kimia
Oleh :
Asy Syifa Nurul Saomi 1003114
DEPARTEMEN PENDIDIKAN KIMIA
FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
PROFIL RANAH PSIKOMOTOR SISWA
PADA SUBMATERI KAPASITAS LARUTAN PENYANGGA MENGGUNAKAN KIT PRAKTIKUM KIMIA SKALA KECIL
Oleh
Asy Syifa Nurul Saomi
Sebuah Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada
Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
© Asy Syifa Nurul Saomi
Universitas Pendidikan Indonesia
November 2015
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian, dengan dicetak ulang, di
ASY SYIFA NURUL SAOMI
PROFIL RANAH PSIKOMOTOR SISWA
PADA SUBMATERI KAPASITAS LARUTAN PENYANGGA MENGGUNAKAN KIT PRAKTIKUM KIMIA SKALA KECIL
Disetujui dan disahkan oleh pembimbing:
Pembimbing I,
Drs. Mulyono H.A.M., M.Pd NIP. 19520607 198002 1 002
Pembimbing II,
Dr. Hernani, M.Si NIP. 19671109 199101 2 001
Diketahui oleh
Ketua Departemen Pendidikan Kimia,
Asy Syifa Nurul Saomi, 2015
PROFIL RANAH PSIKOMOTOR SISWA PADA SUBMATERI KAPASITAS LARUTAN PENYANGGA MENGGUNAKAN
KIT PRAKTIKUM KIMIA SKALA KECIL
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasi tentang profil ranah psikomotor siswa pada submateri kapasitas larutan penyangga menggunakan kit praktikum kimia skala kecil. Ranah psikomotor siswa yang dinilai di dalam penelitian ini meliputi tiga aspek, yaitu persepsi (perception), kesiapan (set) dan gerakan terbimbing (guide response). Subjek penelitian adalah 25 siswa SMA kelas XI semester 2 di salah satu SMA Negeri di Kota Bandung yang telah mempelajari materi pengertian larutan penyangga dan sifat-sifat larutan penyangga. Di dalam penelitian ini digunakan metode deskriptif, dengan instrumen berupa lembar observasi dan angket. Penggunaan lembar observasi bertujuan untuk mendapatkan data profil ranah psikomotor siswa, sedangkan penggunaan angket bertujuan untuk mendapatkan data tanggapan siswa terhadap kit praktikum kimia skala kecil. Dari penelitian yang telah dilakukan, didapat nilai rata-rata ranah psikomotor siswa sebesar 92,1%, dalam kategori baik sekali. Tanggapan siswa terhadap kit praktikum kimia skala kecil juga menunjukkan tanggapan baik dengan nilai rata-rata sebesar 77,3%.
Kata Kunci: Profil, Ranah Psikomotor, Kapasitas Larutan Penyangga, Kit Praktikum Kimia Skala Kecil.
ABSTRACT
This research aimed to obtain information about the profile of initial psychomotor domain of student on submateri capacity of the buffer solution using small-scale chemistry lab kit. Psychomotor domain of students assessed in this study includes three aspects, there are perception, set and guide response. The subjects are 25 pupils of secondary class on second semester in one of the high schools in Bandung, which has been studying the definition of buffer solution and properties of buffer solution. This research uses descriptive method with observation sheet and questionnaire as instrument. Observation sheet aims to obtain the profile data of initial psychomotor domain of the students, while the questionnaires aimed at getting the student response data of uses the small scale chemistry lab kit. From the research that has been conducted, the average value obtained initial psychomotor domain of the student at 92.1%, the values obtained in very good categories. Students' responses of small scale chemistry lab kit also showed good responses with an average value of 77.3%.
Asy Syifa Nurul Saomi, 2015
PROFIL RANAH PSIKOMOTOR SISWA PADA SUBMATERI KAPASITAS LARUTAN PENYANGGA MENGGUNAKAN KIT PRAKTIKUM KIMIA SKALA KECIL
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu i
DAFTAR ISI
LEMBAR PERNYATAAN ... i
ABSTRAK ... ii
KATA PENGANTAR ... iii
UCAPAN TERIMA KASIH ... iv
DAFTAR ISI ... v
DAFTAR TABEL ... vii
DAFTAR GAMBAR ... viii
DAFTAR LAMPIRAN ... ix
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang Penelitian ... 1
B. Identifikasi Masalah Penelitian ... 3
C. Rumusan Masalah Penelitian ... 4
D. Pembatasan Masalah Penelitian ... 4
E. Tujuan Penelitian ... 4
F. Manfaat Penelitian ... 5
BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 6
A. Pembelajaran ... 6
1. Belajar... 6
2. Hasil Belajar... 7
B. Ranah Psikomotor ... 8
C. Metode Praktikum Kimia Skala Kecil ... 13
1. Metode Praktikum ... 13
2. Praktikum Kimia Skala Kecil ... 14
Asy Syifa Nurul Saomi, 2015
PROFIL RANAH PSIKOMOTOR SISWA PADA SUBMATERI KAPASITAS LARUTAN PENYANGGA MENGGUNAKAN KIT PRAKTIKUM KIMIA SKALA KECIL
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ii
D. Tinjauan Materi Larutan Penyangga... 20
1. Definisi Larutan Penyangga ... 20
2. Sistem Larutan Penyangga... 20
3. Penggolongan Larutan Penyangga ... 21
4. pH Larutan Penyangga ... 24
5. Kapasitas Larutan Penyangga... 25
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 28
A. Lokasi dan Subjek Penelitian ... 28
B. Metode Penelitian ... 28
C. Definisi Operasional ... 29
D. Alur Penelitian ... 30
E. Instrumen Penelitian ... 33
F. Prosedur Pengolahan Data ... 37
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 39
A. Ranah Psikomotor Siswa ... 39
1. Ranah Psikomotor Siswa Pada Aspek Persepsi (Perception) ... 41
2. Ranah Psikomotor Siswa Pada Aspek Kesiapan (Set) ... 42
3. Ranah Psikomotor Siswa Pada Aspek Gerakan Terbimbing (Guide Response) ... 45
B. Tanggapan Siswa terhadap Penggunaan Kit Praktikum Kimia Skala Kecil ... 48
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 52
A. Kesimpulan... 52
B. Saran ... 52
DAFTAR PUSTAKA ... 53
Asy Syifa Nurul Saomi, 2015
PROFIL RANAH PSIKOMOTOR SISWA PADA SUBMATERI KAPASITAS LARUTAN PENYANGGA MENGGUNAKAN KIT PRAKTIKUM KIMIA SKALA KECIL
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu iii
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1.Penentuan Kategori Perilaku, Kemampuan Internal, dan Kata Kerja
Operasional ... 11
Tabel 2.2 Contoh Asam Basa Konyugasi ... 21
Tabel 2.3 Contoh Lain Sistem Penyangga ... 24
Tabel 2.4 pH Penyangga dan Perubahan pH oleh Penambahan Asam/Basa ... 26
Tabel 3.1.Kisi-kisi Pedoman Observasi Ranah Psikomotor Siswa Pada
Submateri Kapasitas Larutan Penyangga ... 34
Tabel 3.2 Angket Tanggapan Siswa terhadap Praktikum Kimia dengan
Menggunakan Kit Praktikum Kimia Skala Kecil ... 36
Tabel 3.3 Skala Kategori Sikap ... 37
Tabel 3.4 Pengukuran Angket dengan Menggunakan Skala Likert ... 38
Tabel 4.1 Pengolahan Skor Aspek Psikomotor Awal Siswa Tiap Kelompok .... 40
Tabel 4.2 Aspek Persepsi beserta Kemampuan yang diamati ... 41
Tabel 4.3 Aspek Kesiapan beserta Kemampuan yang diamati ... 43
Tabel 4.4 Aspek Gerakan Terbimbing beserta Kemampuan yang diamati ... 45
Tabel 4.5 Angket Tanggapan Siswa terhadap Praktikum Kimia dengan
Asy Syifa Nurul Saomi, 2015
PROFIL RANAH PSIKOMOTOR SISWA PADA SUBMATERI KAPASITAS LARUTAN PENYANGGA MENGGUNAKAN KIT PRAKTIKUM KIMIA SKALA KECIL
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu iv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Hierarkis Jenis Perilaku dan Kemampuan Psikomotor Menurut
Taksonomi Simpson ... 10
Gambar 2.2 Kit Praktikum Skala Kecil RADMASTE ... 15
Gambar 2.3 Small Lab Kit ... 16
Gambar 2.4 Mulyono Sains Kit ... 17
Gambar 3.1.Bagan Alur Penelitian ... 30
Gambar 4.1.Ranah Psikomotor Siswa Tiap Kelompok ... 40
Gambar 4.2.Data Ranah Psikomotor Siswa Tiap Kelompok Pada Aspek Persepsi (Perception) ... 41
Gambar 4.3. Data Ranah Psikomotor Siswa Tiap Kelompok Pada Aspek Kesiapan (Set) ... 43
Gambar 4.4. Data Ranah Psikomotor Siswa Tiap Kelompok Pada Aspek Gerakan Terbimbing (Guide Response) ... 46
Gambar 4.5. Tanggapan Siswa Terhadap Kit Praktikum Kimia Skala Kecil ... 49
Asy Syifa Nurul Saomi, 2015
PROFIL RANAH PSIKOMOTOR SISWA PADA SUBMATERI KAPASITAS LARUTAN PENYANGGA MENGGUNAKAN KIT PRAKTIKUM KIMIA SKALA KECIL
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu v
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran A.1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ... 56
Lampiran A.2 Penuntun Praktikum dan Lembar Pengamatan ... 65
Lampiran B.1 Pedoman Observasi... 72
Lampiran B.2 Angket ... 80
Lampiran C.1 Pengolahan Data Pedoman Observasi ... 83
Lampiran C.2 Pengolahan Data Angket Siswa... 85
Lampiran D.1 Foto-foto Penelitian ... 87
Lampiran D.2 Surat Ijin Penelitian ... 93
1
Asy Syifa Nurul Saomi, 2015
PROFIL RANAH PSIKOMOTOR SISWA PADA SUBMATERI KAPASITAS LARUTAN PENYANGGA MENGGUNAKAN KIT PRAKTIKUM KIMIA SKALA KECIL
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian
Tuntutan proses pembelajaran kimia berdasarkan Standar Isi (Depdiknas,
2006) yaitu proses pembelajaran pada setiap satuan pendidikan dasar dan
menengah harus interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang dan memotivasi
siswa untuk berpartisipasi aktif. Selain itu siswa dituntut untuk memiliki
kemampuan memahami konsep, prinsip, hukum, dan teori kimia serta saling
keterkaitannya dalam penerapannya untuk menyelesaikan masalah dalam
kehidupan sehari-hari dan teknologi. Jufri (2013) mengemukakan bahwa dalam
proses pendidikan, kompetensi siswa dijabarkan dalam bentuk indikator-indikator
ketercapaian kompetensi yang diperoleh melalui pengalaman belajar, serta
dirumuskan sebagai tujuan pembelajaran yang dinilai dan diukur ketercapaiannya
melalui proses evaluasi hasil belajar. Pembagian hasil belajar menurut Bloom
(dalam Arifin, 2003) terbagi atas tiga kategori, yaitu ranah kognitif yang
mencakup tentang pengetahuan, ranah afektif yang mencakup tentang sikap dan
penerimaan, dan terakhir ranah psikomotor yang mencakup tentang kesiapan dan
persepsi yang dipengaruhi oleh kemampuan fisik/otot.
Sejalan dengan Arifin, Sudjana (2011) mengungkapkan bahwa ketiga ranah
tersebut menjadi objek penilaian hasil belajar dan diantara ranah tersebut, ranah
kognitiflah yang paling dominan dinilai oleh para guru di sekolah karena
berkaitan dengan kemampuan para siswa dalam menguasai isi pelajaran. Namun
hal ini tidak berarti bahwa ranah afektif dan psikomotor diabaikan. Justru dengan
dilakukan penilaian ranah psikomotor maka pendidik akan mendapatkan
informasi yang berkenaan dengan keterampilan-keterampilan dan kemampuan
bertindak siswa setelah menerima pengalaman belajar. Metode praktikum dapat
digunakan untuk melakukan penilaian hasil belajar ranah psikomotor.
Roestiyah (2008) mengemukakan bahwa metode praktikum adalah salah satu
2
Asy Syifa Nurul Saomi, 2015
PROFIL RANAH PSIKOMOTOR SISWA PADA SUBMATERI KAPASITAS LARUTAN PENYANGGA MENGGUNAKAN KIT PRAKTIKUM KIMIA SKALA KECIL
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
mengamati prosesnya, serta menuliskan hasil percobaannya, kemudian hasil
pengamatan itu disampaikan di dalam kelas serta dievaluasi oleh guru. Sampai
saat ini banyak SMA yang tidak melaksanakan praktikum pada proses
pembelajaran kimia. Beberapa faktor penyebabnya adalah kurangnya tenaga
penyelenggara praktikum, kurangnya alat dan bahan praktikum, serta waktu yang
tersedia untuk praktikum. Menurut Dwiyanti, dkk (2003) praktikum kimia di
SMA menggunakan alat dan bahan skala makro. Pada praktikum skala makro,
diperlukan tempat penyimpanan alat yang cukup besar, bahan yang cukup banyak,
dan waktu yang cukup lama. Selain itu, praktikum skala makro juga akan
menghasilkan limbah yang cukup banyak sehingga menyebabkan pencemaran
lingkungan.
Terdapat beberapa kendala dalam pelaksanaan pembelajaran dengan
menggunakan metode praktikum (Gerbrekidan et al, 2014), diantaranya tidak semua sekolah memiliki ruangan laboratorium, kurangnya peralatan dan bahan
kimia, keterbatasan waktu praktikum, ketakutan terhadap bahaya bahan kimia,
para guru merasa kurangnya waktu persiapan, kurangnya laboran, kekurangan
fasilitas-fasilitas dasar dalam laboratorium seperti air, listrik, dan ukuran kelas
yang besar. Beberapa kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan praktikum kimia
di atas dapat diatasi dengan menggunakan praktikum kimia skala kecil.
Jumlah zat yang digunakan di dalam praktikum kimia skala kecil jauh lebih
sedikit jika dibandingkan dengan praktikum kimia skala makro, akan tetapi hasil
percobaannya masih tetap diamati (Engler, 2000). Sedikitnya bahan-bahan yang
digunakan di dalam praktikum kimia skala kecil dapat menghemat penggunaan
bahan-bahan selama praktikum. Selain itu limbah yang dihasilkan tentu akan lebih
sedikit dibandingkan limbah hasil praktikum skala makro. Menurut Silawati
(2006), di dalam praktikum kimia skala kecil terdapat kit praktikum yang
dirancang sedemikian rupa sehingga dapat digunakan oleh para guru dan siswa di
mana saja tanpa harus bergantung pada keberadaan ruangan laboratorium. Hal ini
tentu akan memudahkan guru dalam melaksanakan praktikum serta mencapai
tujuan-tujuan pembelajaran kimia di sekolah, terutama dalam mengukur ranah
3
Asy Syifa Nurul Saomi, 2015
PROFIL RANAH PSIKOMOTOR SISWA PADA SUBMATERI KAPASITAS LARUTAN PENYANGGA MENGGUNAKAN KIT PRAKTIKUM KIMIA SKALA KECIL
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Suyanti (2010), menuliskan bahwa pada kurikulum kimia, siswa kelas XI
SMA dituntut untuk mampu menguasai dan memahami berbagai jenis dan
sifat suatu larutan apabila terjadi reaksi terhadap zat lain. Suyanti juga
mengungkapkan bahwa konsep larutan merupakan konsep yang abstrak.
Peneliti memilih submateri kapasitas penyangga karena submateri kapasitas
penyangga jarang diajarkan dengan metode praktikum serta jarang diberikan
kepada siswa dalam pembelajaran materi larutan penyangga. Selain itu,
tempat penelitian yang dipilih peneliti merupakan sekolah yang belum pernah
dilakukan praktikum kimia dengan menggunakan kit praktikum kimia skala
kecil.
Hal ini bertujuan untuk mengenalkan kepada guru dan siswa bahwa
praktikum kimia dengan menggunakan kit praktikum kimia skala kecil lebih
ramah lingkungan serta lebih praktis digunakan dalam praktikum.
Berdasarkan uraian yang telah disebutkan di atas, maka peneliti memilih judul
penelitian, “Profil Ranah Psikomotor Siswa Pada Submateri Kapasitas Larutan Penyangga Menggunakan Kit Praktikum Kimia Skala Kecil.”
B. Identifikasi Masalah Penelitian
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan oleh peneliti, maka
berikut beberapa masalah yang terkait dengan tema penelitian, yaitu:
1. Submateri kapasitas larutan penyangga pada materi larutan penyangga
jarang diberikan kepada siswa SMA Kelas XI Semester 2.
2. Dari ketiga ranah penilaian hasil belajar siswa, guru jarang melakukan
penilaian hasil belajar ranah psikomotor.
3. Kendala yang sering dihadapi oleh guru ketika akan melaksanakan
4
Asy Syifa Nurul Saomi, 2015
PROFIL RANAH PSIKOMOTOR SISWA PADA SUBMATERI KAPASITAS LARUTAN PENYANGGA MENGGUNAKAN KIT PRAKTIKUM KIMIA SKALA KECIL
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
C. Rumusan Masalah Penelitian
Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan, maka masalah umum
yang diangkat oleh peneliti adalah “Bagaimana Profil Ranah Psikomotor Siswa
Pada Submateri Kapasitas Larutan Penyangga Menggunakan Kit Praktikum
Kimia Skala Kecil?”
Rumusan masalah tersebut diuraikan menjadi beberapa pertanyaan
penelitian sebagai berikut :
1. Bagaimana ranah psikomotor siswa dalam proses pembelajaran submateri
kapasitas larutan penyangga dengan menggunakan kit praktikum kimia
skala kecil?
2. Bagaimana tanggapan siswa terhadap kit praktikum kimia skala kecil
dalam proses pembelajaran submateri kapasitas larutan penyangga?
D. Pembatasan Masalah Penelitian
Melihat cakupan permasalahan di atas cukup luas, maka agar penelitian ini
lebih terarah dan tidak terlalu melebar, maka masalah yang diangkat perlu dibatasi
oleh beberapa hal berikut :
1. Ranah psikomotor yang diteliti meliputi 3 aspek, yaitu persepsi
(perception), kesiapan (set), dan gerakan terbimbing (guide response). 2. Kit praktikum kimia skala kecil yang digunakan dalam penelitian
adalah kit praktikum kimia skala kecil yang telah dikembangkan oleh
Mulyono HAM bekerja sama dengan PT. Pudac Scientific.
.
E. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasi dan gambaran
mengenai profil ranah psikomotor siswa pada submateri kapasitas larutan
5
Asy Syifa Nurul Saomi, 2015
PROFIL RANAH PSIKOMOTOR SISWA PADA SUBMATERI KAPASITAS LARUTAN PENYANGGA MENGGUNAKAN KIT PRAKTIKUM KIMIA SKALA KECIL
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
F. Manfaat Penelitian
Manfaat yang diperoleh dari penelitian ini yaitu :
1. Bagi siswa
a. Dapat memberikan pengalaman secara langsung tentang praktikum
kimia skala kecil pada materi kapasitas larutan penyangga dengan
menggunakan kit praktikum kimia skala kecil.
b. Dapat memberikan pengetahuan baru tentang alat-alat dan bahan yang
terdapat di dalam kit praktikum kimia skala kecil.
2. Bagi guru
a. Mendapatkan informasi tentang praktikum skala kecil beserta kit
praktikum skala kecil.
b. Mendapatkan gambaran tentang pembelajaran praktikum skala kecil
pada materi kapasitas larutan penyangga.
3. Bagi peneliti lain
a. Memperoleh gambaran tentang praktikum skala kecil dan kit
praktikum skala kecil.
b. Memperoleh gambaran tentang pelaksaaan praktikum skala kecil
28
Asy Syifa Nurul Saomi, 2015
PROFIL RANAH PSIKOMOTOR SISWA PADA SUBMATERI KAPASITAS LARUTAN PENYANGGA MENGGUNAKAN KIT PRAKTIKUM KIMIA SKALA KECIL
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Lokasi dan Subjek Penelitian
Penelitian ini dilakukan di salah satu SMA di kota Bandung. Subjek
penelitian ini adalah siswa kelas XI semester 2 yang telah mempelajari materi
pengertian dan sifat larutan penyangga. Subjek penelitian sebanyak 25 siswa
dibagi menjadi 6 kelompok.
B. Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif.
Penelitian deskriptif adalah suatu metode penelitian yang ditujukan untuk
menggambarkan fenomena-fenomena yang ada. Penelitian ini tidak
mengadakan manipulasi atau pengubahan pada variabel-variabel bebas tetapi
menggambarkan suatu kondisi apa adanya. Penggambaran kondisi bisa
individual atau kelompok, dan menggunakan angka-angka (Sukmadinata,
2012). Pada penelitian deskriptif, peneliti mengumpulkan data, lalu dilakukan
analisis misalnya melalui mengidentifikasi, menjumlahkan, menghitung dan
sebagainya kemudian peneliti mendeskripsikan hasil pengolahan data tersebut
(Setyosari, 2012). Pada penelitian ini, peneliti mendeskripsikan
kejadian-kejadian sebenenarnya tentang ranah psikomotor siswa pada submateri
kapasitas larutan penyangga dengan menggunakan kit praktikum kimia skala
29
Asy Syifa Nurul Saomi, 2015
PROFIL RANAH PSIKOMOTOR SISWA PADA SUBMATERI KAPASITAS LARUTAN PENYANGGA MENGGUNAKAN KIT PRAKTIKUM KIMIA SKALA KECIL
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
C. Definisi Operasional
Untuk memperoleh kesamaan pandangan dan menghindari penafsiran
berbeda di dalam penelitian ini, maka terlebih dahulu ditegaskan definisi
operasional dari beberapa istilah,sebagai berikut:
1. Profil
Profil adalah pandangan atau ihktisar yang memberikan fakta tentang
hal-hal khusus (Kemendikbud, 2008).
2. Ranah Psikomotor
Ranah psikomotor adalah ranah yang berkenaan dengan hasil belajar
keterampilan dan kemampuan bertindak (Sudjana, 2011). Ranah
psikomotor meliputi enam aspek yaitu persepsi (perception), kesiapan (set), gerakan terbimbing (guide response), gerakan terbiasa (mechanism), gerakan yang kompleks (complex overt response), penyesuaian dan keaslian (adapting and originating) (Simpson , 1966).
3. Kapasitas Larutan Penyangga
Kapasitas larutan penyangga didefinisikan sebagai banyaknya mol H+
(asam) yang diperlukan untuk mengubah pH 1 liter larutan penyangga
sebesar 1 satuan pH. Kapasitas suatu penyangga juga diartikan sebagai
ukuran kemampuan penyangga untuk mempertahankan pH lingkungannya
terutama dari pengaruh luar, yaitu penambahan ion H+ (asam) atau ion
OH-(basa) (Manan, 2012).
4. Kit Praktikum Kimia Skala Kecil
Kit praktikum kimia skala kecil adalah sekumpulan alat-alat kimia
berukuran kecil yang di simpan di dalam sebuah tempat. Salah satu
pengembang kit praktikum kimia skala kecil di Indonesia adalah Mulyono
HAM. Kit yang dikembangkan oleh Mulyono berbentuk seperti koper
yang didalamnya berisi penuntun praktikum, alat-alat dan bahan-bahan
30
Asy Syifa Nurul Saomi, 2015
PROFIL RANAH PSIKOMOTOR SISWA PADA SUBMATERI KAPASITAS LARUTAN PENYANGGA MENGGUNAKAN KIT PRAKTIKUM KIMIA SKALA KECIL
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
D. Alur Penelitian
Berikut ini alur penelitian yang digunakan di dalam penelitian :
Gambar 3.1.Bagan Alur Penelitian Pengkajian Materi Kimia SMA Pada
Kurikulum KTSP
Dipilih Submateri Kapasitas Larutan Penyangga dengan Ranah yang Diteliti
yakni Ranah Psikomotor
Pembuatan Penuntun Praktikum Kimia Skala Kecil
Pembuatan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Pembuatan Instrumen Penelitian berupa Lembar
Observasi dan Angket Uji Coba Penuntun
Praktikum dan Kit Praktikum Kimia
Skala Kecil
Validasi Penuntun Praktikum
Validasi Instrumen Penelitian
Pelaksanaan Penelitian
Pengumpulan Data
Pengolahan Data dan Pembahasan
Kesimpulan Perbaikan
31
Asy Syifa Nurul Saomi, 2015
PROFIL RANAH PSIKOMOTOR SISWA PADA SUBMATERI KAPASITAS LARUTAN PENYANGGA MENGGUNAKAN KIT PRAKTIKUM KIMIA SKALA KECIL
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Berdasarkan alur penelitian pada gambar 3.1, tahap-tahap penelitian ini
dapat diuraikan sebagai berikut :
1. Tahap Persiapan
Pada tahap persiapan, tahap pertama yang dilakukan peneliti sebelum
melakukan penelitian adalah mengkaji materi kimia pada kurikulum
KTSP. Hasil kajian peneliti sebagai berikut:
a) Materi kimia SMP yang proses pembelajarannya dapat menggunakan
metode praktikum yaitu:
1) Pengelompokkan sifat larutan asam, larutan basa dan larutan
garamdi kelas VII semester 1
2) Pemisahan campuran dengan berbagai cara berdasarkan sifat
fisikan dan sifat kimia dan beberapa sifat larutan di kelas VII
semester 1
3) Bahan kimia di rumah tangga di kelas VIII semester 1
b) Materi kimia SMA yang proses pembelajarannya dapat menggunakan
metode praktikum yaitu:
1) Larutan elektrolit dan non elektrolit di kelas X semester 2
2) Senyawa organik di kelas X semester 2
3) Termokimia di kelas XI semester 1
4) Laju dan orde reaksi di kelas XI semester 1
5) Kesetimbangan kimia di kelas XI semester 1
6) Larutan asam dan basa di kelas XI semester 2
7) Larutan penyangga di kelas XI semester 2
8) Hidrolisis garam di kelas XI semester 2
9) Kelarutan dan hasil kali kelarutan di kelas XI semester 2
10)Koloid di kelas XI semester 2
Dari hasil uraian diatas, peneliti lebih memilih subjek penelitian di
SMA dikarenakan materi kimia di SMA memiliki banyak materi yang
dapat dilaksanakan proses pembelajarannya dengan menggunakan metode
praktikum. Berbeda halnya dengan materi kimia di SMP yang masih
32
Asy Syifa Nurul Saomi, 2015
PROFIL RANAH PSIKOMOTOR SISWA PADA SUBMATERI KAPASITAS LARUTAN PENYANGGA MENGGUNAKAN KIT PRAKTIKUM KIMIA SKALA KECIL
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Fisika dan Biologi menjadi IPA Terpadu. Hal inilah yang membuat
peneliti lebih tertarik untuk melakukan penelitian di SMA.
Waktu penelitian pun menjadi bahan pertimbangan peneliti untuk
memilih materi yang akan disampaikan. Dikarenakan peneliti
melaksanakan penelitian di semester 2, maka peneliti memilih salah satu
materi kimia SMA kelas XI, yakni larutan penyangga dengan submateri
yang dipilih yakni kapasitas larutan penyangga. Peneliti memilih
submateri ini karena submateri kapasitas larutan penyangga jarang
dilaksanakan praktikum di SMA. Selain itu peneliti memilih ranah
psikomotor untuk diteliti, hal ini dikarenakan ranah psikomotor
merupakan salah satu ranah yang jarang dilakukan penilaiannya oleh guru.
Setelah itu, peneliti mencari sumber-sumber yang terkait dengan
kapasitas larutan penyangga dan ranah psikomotor. Peneliti lalu membuat
perangkat bahan ajar berupa rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP)
kapasitas larutan penyangga (Lampiran A.1) dan penuntun praktikum
kapasitas larutan penyangga (Lampiran A.2). Sambil melakukan uji coba
penuntun praktikum yang telah dibuat, peneliti membuat instrumen
penelitian berupa lembar observasi dan angket (Lampiran B.1 dan B.2).
Penuntun praktikum dan instrumen penelitian tidak lupa divalidasi oleh
dosen pembimbing.
Terdapat perbaikan pada penuntun praktikum dan instrument
penelitian, sehingga perlu dilakukan pembuatan ulang penuntun praktikum
dan perbaikan instrumen penelitian. Penuntun praktikum dan instrumen
penelitian yang telah direvisi kemudian di validasi kembali oleh dosen
pembimbing. Setelah penuntun praktikum dan instrumen penelitian
divalidasi, peneliti menentukan tempat penelitian dan mempersiapkan
surat perijinan penelitian.
2. Tahap Pelaksanaan
Pada tahap pelaksanaan, peneliti melaksanakan pembelajaran kapasitas
33
Asy Syifa Nurul Saomi, 2015
PROFIL RANAH PSIKOMOTOR SISWA PADA SUBMATERI KAPASITAS LARUTAN PENYANGGA MENGGUNAKAN KIT PRAKTIKUM KIMIA SKALA KECIL
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
kecil.Selain itu dilakukan pula pengumpulan data ranah psikimotor siswa
pada saat pembelajaran berlangsung.
3. Tahap Penyelesaian
Pada tahap penyelesaian, data yang telah didapatkan lalu dilakukan
pengolahan dan dibahas di dalam bab 4. Selanjutnya ditarik kesimpulan
dari hasil penelitian yang telah dilakukan.
E. Instrumen Penelitian
1. Lembar Observasi
Penilaian hasil belajar pada ranah psikomotor dapat dilakukan dengan
menggunakan lembar observasi. Penggunaan lembar observasi bertujuan
untuk mengukur dan menilai hasil proses belajar pada penggunaan alat peraga
pada waktu mengajar. Observasi dilakukan pada saat proses kegiatan
berlangsung. Pengamat terlebih dahulu menetapkan aspek-aspek psikomotor
yang hendak diobservasi, lalu dibuat pedoman agar memudahkan dalam
pengisian observasi.
Pengisian hasil observasi dalam pedoman yang dibuat dilakukan dengan
memberikan tanda cek (√) pada kolom jawaban hasil observasi yang telah
disediakan jawabannya (berstruktur). Jenis observasi yang dilakukan pada
penelitian ini adalah observasi langsung, karena pengamatan yang dilakukan
terhadap proses yang terjadi dalam situasi sebenarnya dan langsung diamati
oleh pengamat (Sudjana, 2011). Untuk mengetahui kualitas dari instrumen
yang dikembangkan, maka dilakukan pengujian berupa :
Uji Validitas
Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk
mendapatkan data (mengukur) itu valid. Valid berarti instrumen tersebut
dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur (Sugiyono,
2012). Validitas instrumen penelitian yang digunakan pada penelitian ini
adalah validitas isi. Validitas isi adalah validitas yang diestimasi lewat
34
Asy Syifa Nurul Saomi, 2015
PROFIL RANAH PSIKOMOTOR SISWA PADA SUBMATERI KAPASITAS LARUTAN PENYANGGA MENGGUNAKAN KIT PRAKTIKUM KIMIA SKALA KECIL
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
bertujuan agar terdapat kesesuaian antara materi pelajaran yang telah
diajarkan dengan isi instrumen yang telah dibuat (Azwar, 2010).
Tabel 3.1 Kisi – Kisi Pedoman Observasi Ranah Psikomotor Siswa Pada Submateri Kapasitas Larutan Penyangga
Kategori Jenis Perilaku Pada Aspek Psikomotor
Kemampuan Psikomotor yang diamati
Persepsi (Perception)
Siswa dapat memilih alat-alat yang akan digunakan berupa gelas kimia, gelas ukur, pipet tetes, dan indikator universal.yang jumlahnya sesuai dengan penuntun praktikum.
Siswa dapat memilih bahan-bahan yang akan digunakan berupa larutan penyangga asetat, larutan asam klorida 0,5 M dan larutan natrium hidroksida 0.5 M sesuai dengan petunjuk praktikum.
Kesiapan (Set)
Siswa dapat membuka kit praktikum skala kecil
Siswa membilas gelas kimia, gelas ukur, dan pipet tetes yang akan digunakan dengan menggunakan aquades.
Siswa memberi label Gk.1 dan Gk.2 pada dua buah gelas kimia bersih.
Siswa memberi label larutan HCl dan larutan NaOH pada dua buah gelas kimia bersih.
Siswa mengukur larutan penyangga asetat sebanyak 5mL menggunakan gelas ukur. Posisi mata harus sejajar dengan miniskus.
Siswa mengukur pH larutan penyangga asetat dengan menggunakan indikator universal dengan cara mencelupkan ujung indikator universal ke dalam larutan penyangga asetat. Kemudian
mencocokan warna yang timbul pada indikator universal dengan range pH yang telah tersedia.
Siswa menuangkan masing-masing larutan penyangga asetat yang telah di ukur ke dalam tabung reaksi yang telah diberi label Gk.1 dan Gk.2 dengan cara memiringkan sedikit tabung reaksi serta menempelkan bibir gelas ukur ke dalam permukaan tabung reaksi.
Siswa menambahkan tetes demi tetes larutan HCl 0,5 M ke dalam Gk-1 sampai terjadi perubahan pH sebanyak 1 satuan pH.
Siswa mencatat pH yang teramati pada tabel pengamatan 1 untuk setiap tetes larutan HCl 0,5 M yang ditambahkan.
35
Lanjutan Tabel 3.1 Kisi – Kisi Pedoman Observasi Ranah Psikomotor Siswa Pada Submateri Kapasitas Larutan Penyangga
2. Angket
Tujuan penggunaan angket adalah untuk mendapatkan informasi
tentang tanggapan siswa terhadap pembelajaran kapasitas larutan
penyangga praktikum kimia skala kecil dengan menggunakan kit
praktikum kimia skala kecil. Angket adalah suatu alat pengumpul data
yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau
pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawab (Sugiyono, 2013).
Pengukuran angket dilakukan dengan menggunakan skala sikap. Skala
sikap digunakan untuk mengukur sikap seseorang terhadap objek tertentu.
Hasilnya berupa kategori sikap, yakni mendukung (positif), menolah
(negatif), dan netral.
Ada tiga komponen sikap, yakni kognisi, afeksi, dan konasi. Kognisi
berkenaan dengan pengetahuan seseorang terhadap objek atau stimulus
yang dihadapinya. Afeksi berkenaan dengan perasaan dalam menanggapi
objek tersebut, sedangkan konasi berkenaan dengan kecendrungan berbuat
terhadap objek tersebut. Oleh karena itu, sikap selalu bermakna bila
dihadapkan kepada objek tertentu. (Sudjana, 2011). Dalam penelitian ini
sikap yang dimaksud adalah tanggapan siswa sedangkan objek yang di Siswa menambahkan tetes demi tetes larutan NaOH 0,5 M dengan benar ke dalam Gk-2 sampai terjadi perubahan pH sebanyak 1 satuan pH.
Siswa mencatat pH yang teramati pada tabel pengamatan 2 untuk setiap tetes larutan NaOH 0,5 M yang ditambahkan. Siswa menghitung volume keseluruhan larutan NaOH 0,5 M untuk mengubah 1 satuan pH pada tabel pengamatan 2. Siswa menunjukkan hasil pengamatan berupa tabel pengamatan dan hasil perhitungan kepada guru.
36
hadapi siswa yaitu kit praktikum kimia skala kecil. Skala sikap dinyatakan
dalam benruk pernyataan untuk dinilai oleh responden, apakah pernyataan
itu didukung atau ditolaknya, melalui rentangan nilai tertentu.
Oleh karena itu pernyataan yang diajukan dibagi ke dalam dua
katergori, yakni pernyataan positif dan pernyataan negatif. Angket yang
digunakan dalam penelitian ini meliputi 5 pernyataan yang masing-masing
merupakan pernyataan positif dan pernyaatan negatif. Skala sikap yang
digunakan di dalam penelitian ini adalah skala Likert. (Sudjana, 2011)
Berikut merupakan angket tanggapan siswa dengan menggunakan kit
praktikum kimia skala kecil.
Tabel 3.2 Angket Tanggapan Siswa terhadap Praktikum Kimia dengan Menggunakan Kit Praktikum Kimia Skala Kecil beserta Pernyataan Sikap
No Pernyataan Nomor
Pernyataan Jenis Pernyataan Komponen Pernyataan Jumlah pernyataan
1. Saya merasa lebih bersemangat ketika melakukan praktikum
kimia dengan
menggunakan kit praktikum skala kecil
1 + afeksi
5
2. Saya merasa takut ketika menggunakan alat-alat dalam kit praktikum kimia skala kecil.
2 + afeksi
3. Praktikum kimia dengan menggunakan kit praktikum kimia
skala kecil
memberikan
pengalaman serta keterampilan baru bagi saya.
3 + kognisi
.4. Saya merasa kesulitan ketika menggunakan alat-alat dalam kit praktikum kimia skala kecil.
4 - afeksi
5. Praktikum kimia dengan menggunakan kit praktikum kimia skala kecil lebih praktis dan mudah digunakan
dibandingkan dengan alat-alat yang biasa saya gunakan ketika praktikum biasa (praktikum skala makro)
37
F. Prosedur Pengolahan Data
Data yang diperoleh dari hasil pengamatan kemudian dilakukan pengolahan
dan analisis lebih lanjut.
1. Lembar Observasi
Pengolahan data lembar observasi dilakukan dengan cara
memberikan nilai untuk setiap aspek psikomotor siswa sesuai dengan
rubrik penilaian yang telah ditentukan, kemudian merubah nilai yang
diperoleh ke dalam nilai presentase menggunakan rumus :
Skor=Σ nilai yang diperoleh
Σ nilai maksimal ×100%
Setelah mendapat nilai presentase skor selanjutnya nilai presentase skor
tersebut ditafsirkan ke dalam skala kategori seperti pada tabel 3.3.
Tabel 3.3. Skala Kategori Sikap
Nilai (%) Kategori
81 – 100 Baik Sekali
61 – 80 Baik
41 – 60 Cukup
21 – 40 Kurang
<21 Kurang sekali
(Arikunto, 2008)
2. Angket
Pada pengukuran angket, skor yang diberikan terhadap setiap pilihan
jawaban bergantung pada penilai asal penggunaannya konsisten. Berikut
merupakan contoh pengukuran angket menurut skala Likert. Angket yang
digunakan dalam penelitian ini menggunakan skala Likert. Skala Likert
berupa pertanyaan atau penyataan yang jawabannya berbentuk skala
persetujuan atau penolakan terhadap pertanyaan atau pernyataan itu sendiri
38
Widoyoko (2012) menyebutkan bahwa skoring pilihan jawaban skala
Likert tergantung pada sifat pernyataan. Untuk pernyataan yang bersifat
positif skor jawaban adalah: sangat setuju (SS) = 5; setuju (S) = 4; ragu-ragu
(R) = 3; tidak setuju (TS) = 2; sangat tidak setuju (STS) =1. Untuk pernyataan
yang bersifat negatif adalah sebaliknya, yaitu: sangat setuju (SS) = 1; setuju
(S) = 2; ragu-ragu (R) = 3; tidak setuju (TS) = 4; sangat tidak
setuju (STS) = 5.
Untuk pengukuran dalam skala Likert sering terjadi kecenderungan
responden untuk memilih jawaban pada kategori 3 yaitu pilihan Ragu-ragu,
untuk menghindari hal tersebut skala Likert dimodifikasi dengan hanya
menggunakan 4 (empat) pilihan, agar jelas sikap atau minat responden.
Tabel 3.4 Pengikuran Angket dengan Menggunakan Skala Likert
Kategori Nilai
Sangat setuju 4
Setuju 3
Tidak setuju 2
Sangat tidak setuju 1
52
Asy Syifa Nurul Saomi, 2015
PROFIL RANAH PSIKOMOTOR SISWA PADA SUBMATERI KAPASITAS LARUTAN PENYANGGA MENGGUNAKAN KIT PRAKTIKUM KIMIA SKALA KECIL
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang didapatkan serta pembahasan pada Bab
IV, maka didapat kesimpulan dari penelitian ini adalah:
1. Ranah psikomotor siswa (pada aspek persepsi, kesiapan dan gerakan
berbimbing) kelas XI semester 2 di salah satu SMA di kota Bandung dalam
proses pembelajaran submateri kapasitas larutan penyangga dengan
menggunakan kit praktikum kimia skala kecil menunjukkan nilai rata-rata skor
sebesar 92,1% tergolong dalam kategori baik sekali.
2. Tanggapan siswa terhadap praktikum kimia kapasitas larutan penyangga
dengan menggunakan kit praktikum kimia skala kecil mendapatkan rata-rata
skor sebesar 77,3%, yang termasuk kategori baik.
B. Saran
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka berikut saran yang
ingin disampaikan oleh peneliti :
1. Sebaiknya dilakukan pula penelitian terhadap ranah kognitif dan afektif,
karena penelitian hasil belajar ranah kognitif dan afektif belum pernah
dilakukan pada submateri kapasitas larutan penyangga.
2. Pada penelitian ini, peneliti hanya mengamati ranah psikomotor awal siswa
yakni pada aspek persepsi, kesiapan dan gerakan terbimbing. Hal ini
dikarenakan praktikum kimia dengan kit praktikum kimia skala kecil
merupakan pengalaman pertama bagi para siswa sehingga hanya tiga aspek
yang dapat diteliti oleh peneliti. Sebaiknya pelaksanaan praktikum kimia
dengan menggunakan kit praktikum kimia skala kecil lebih sering dilakukan,
53
Asy Syifa Nurul Saomi, 2015
PROFIL RANAH PSIKOMOTOR SISWA PADA SUBMATERI KAPASITAS LARUTAN PENYANGGA MENGGUNAKAN KIT PRAKTIKUM KIMIA SKALA KECIL
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR PUSTAKA
Achmad, H. (2001). Kimia Larutan. Bandung: PT. Citra Aditya Bakti.
Akoobhai, B & Bradley, J, D. (2005). Providing Practical Science Experience At Home, For Students Studying Science Through Distance Education. A research report submitted to the Faculty of Science. Johannesburg: University of the Witwatersrand
Arifin, M. (1995). Pengembangan Program Pengajaran Bidang Studi Kimia. Surabaya: Airlangga University Press.
Arifin, M. (2003). Strategi Belajar Mengajar Kimia. Bandung: IMSTEP JICA.
Arikunto, S. (2008). Evaluasi Program Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
Azwar, S. (2010). Reliabilitas dan Validitas (Edisi III). Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
Dahar, R.W. (2011). Teori-Teori Belajar dan Pembelajaran. Bandung :Erlangga.
Depdiknas. (2007). Manajemen “Pembelajaran Laboratorium Dan Model Penilaian Mata Pelajaran Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam”. Departemen Pendidikan Nasional Direktorat Jendral Manajemen Pendidikan Dasar Dan Menengah Direktorat Pembinaan Pendidikan Luar Biasa.
Dimyati & Mudjiono. (2013). Belajar & Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.
Dwiyanti, G., Siswaningsih, W., & Musthapa, I. (2003). Analisis Keterampilan Proses Sains Siswa Smu Kelas II Pada Pembelajaran Kesadahan Air Dengan Metode Praktikum Skala Mikro. Laporan Hibah Penelitian Dalam Implementasi Due-Like di Universitas Pendidikan Indonesia: Universitas Pendidikan Indonesia. Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA UPI.
Engler, J & Harding, J.R . (2000). Small Scale Chemistry. Michigan Departement Of Enviromental.
54
Asy Syifa Nurul Saomi, 2015
PROFIL RANAH PSIKOMOTOR SISWA PADA SUBMATERI KAPASITAS LARUTAN PENYANGGA MENGGUNAKAN KIT PRAKTIKUM KIMIA SKALA KECIL
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Gebrekidan, T, Lykknes, A & Kvittingen, L . (2014). Small-Scale Chemistry For A Hands-On Approach To Chemistry Practical Work In Secondary Schools: Experiences From Ethiopia.AJCE: Department of Chemistry, Norwegian University of Science and Technology.
Gulo, W. (2008). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Gramedia.
Jufri, A. W. H (2013). Belajar dan Pembelajaran Sains. Bandung: Pustaka Reka Cipta.
Kusnawan, E. (2008). Panduan Pembelajaran Kimia. Bogor: CV. Dian Bogor.
Kemendikbud, Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa. (2008). Kamus
Besar Bahasa Indonesia.[Online]. Diakses dari:
http://kbbi.web.id/kontribusi
Manan, M, H, A. (2001). Ilmu Kimia 2. Bandung: Acarya Media Utama.
Manan, M, H, A. (2012). Membuat Reagen Kimia di Laboratorium. Jakarta : Bumi Aksara.
Manan, M, H, A. (2013). Perencanaan Pembelajaran Kimia. Bandung:Jurusan Pendidikan Kimia.
Roestiyah N.K. (2008). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Setyosari, Punaji. (2012). Metode Penelitian Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Silawati, T. (2006). Microscience Experience: Sebuah Alternatif Praktikum Bagi Mahasiswa Pendidikan Tinggi Jarak Jauh. Jurnal Pendidikan Terbuka dan Jarak Jauh. Volume 7, Nomor 2, hlm. 113-120.
Simpson, E.J. (1966). The Classification Of Educational Objective, Psychomotor Domain. Urbana: University Of Illinois.
Sudjana, N. (2011). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT.Remaja Rosdakarya.
55
Asy Syifa Nurul Saomi, 2015
PROFIL RANAH PSIKOMOTOR SISWA PADA SUBMATERI KAPASITAS LARUTAN PENYANGGA MENGGUNAKAN KIT PRAKTIKUM KIMIA SKALA KECIL
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Sukmadinata, N.S. (2012). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: RosdaKarya.
Suyanti, R.D. (2010). Strategi Pembelajaran Kimia. Graha Ilmu: Yogyakarta.
Syukri, S. (1999). Kimia Dasar 2. Bandung: Institut Teknologi Bandung.
Tantayanon, Supawan. (-).Small Scale Laboratory:Organic Chemistry At University Level. Thailand: Department of Chemistry, Faculty of Science, Chulalongkorn University.
Universitas Pendidikan Indonesia. (2011). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah UPI. Bandung: UPI.
Uno& Koni. (2012). Assessment Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.