PERHITUNGAN POLA EFISIENSI
PENGGUNAAN SPEKTRUM FREKUENSI
MENGGUNAKAN PENDEKATAN TEKNO
EKONOMI UNTUK LAYANAN SELULER
ABSTRACT Abstraksi Spektrum frekuensi Radio adalah sumberdaya alam yang bersifat terbatas dan perlu dikelola dengan sebaik-baiknya. Penggunaan spectrum frekuensi secara efisien merupakan hal yang sangat penting dilakukan khususnya di Indonesia, mengingat jumlah penngguna telekomunikasi di Indonesia sebagian besar saat ini adalah pengguna seluler. Kegagalan pengelolaan spectrum frekuensi diyakini dapat mengakibatkan gangguan yang sangat significant bagi industri telekomunikasi Indonesia. Analisa pada data statistik terhadap supply dan demand spektrum frekuensi di Indonesia menunjukkan kecenderungan perkembangan permintaan yang cepat terutama wireless sedangkan penawaran adalah terbatas. Kondisi ini mendorong untuk penggunaan spektrum frekuensi lebih efisien terutama di daerah yang padat. Dalam penelitian sebelumnya telah dapat dibuktikan bahwa utilisasi dan efisiensi
penggunaan spectrum pada layanan seluler non WCDMA menunjukkan kecenderungan penggunaan frekuensi yang tidak optimal terutama di daerah non ekonomis. Untuk mengatasi hal tersebut perlu dilakukan berbagai upaya perbaikan dimana salah satu faktor yang menentukan adalah pola pembayaran BHP-F. Salah satu cara mendorong efisiensi adalah membuat biaya hak pengguna frekuensi berdasarkan pada insentifikasi (incentives administrative pricing). BHP-F ini diharapkan mampu untuk mendorong penggunaan frekuensi lebih efisien. Oleh karena itu diperlukan pengujian apakah BHP-F tersebut sesuai dengan sasaran yang diharapkan melalui model tekno-ekonomi. Untuk menentukan metode terbaik dalam pola BHP-F perlu ditetapkan suatu tujuan yang terukur yaitu seberapa besar efisiensi yang dapat dicapai oleh operator seluler dengan penetapan formulasi tersebut. Dari data history masing-masing operator seluler dapat diketahui besarnya efisiensi penggunaan spectrum frekuensi yang telah
dialokasikan. Dengan membandingkan nilai efisiensi tersebut sebelum dan sesudah dilakukan perubahan formulasi BHP-F maka dapat ditentukan formulasi yang terbaik untuk diterapkan. Paper ini disusun sebagai bagian dari progress penelitian upaya mendorong terjadinya efisiensi penggunaan spectrum frekuensi khususnya layanan seluler di Indonesia melalui perbaikan formulasi Biaya Hak Penggunaan Frekuensi (BHP-F) dengan pendekatan model tekno-ekonomi. Kata Kunci : BHP-F,Seluler,Tekno-ekonomi 1. PENDAHULUAN Spektrum frekuensi radio adalah susunan pita frekuensi radio, dimana lembaga ITU telah mengalokasikan range dari frekuensi ini adalah dari 9 kHz sampai dengan 275 GHz. [1] .
Penggunaan Spektrum Frekuensi dimulai sejak tahun 1864 dimana Maxwell mendemonstrasikan identitas dari gelombang elektromagnetik. Pada tahun 1887, Percobaan Maxwell diteruskan oleh Hertz dengan membuat percobaan hubungan antara cahaya dan listrik. Pada akhirnya pada tahun 1896, Marconi menggunakan gelombang elektromagnetik untuk berkomunikasi melalui telegraph. Sejak itulah dimulainya kelahiran komunikasi radio. Dengan ditemukannya komunikasi jarak jauh, penelitian
Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi untuk Indonesia 24 -25 Juni 2009, Bandung 9 Spektrum memiliki sifat tidak homogen. Masing-masing spektrum memiliki karakteristik propagasi, bandwidth dan interferensi sendiri-sendiri. Selain sifat tersebut, spektrum juga memilikin nilai ekonomi karena mampu menjadi media dalam menghantarkan layanan telekomunikasi. Terdapat 4 (empat) pihak yang