• Tidak ada hasil yang ditemukan

IMPLEMENTASI KEGIATAN LESSON STUDY UNTUK (1)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "IMPLEMENTASI KEGIATAN LESSON STUDY UNTUK (1)"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

1

IMPLEMENTASI KEGIATAN LESSON STUDY BAGI MAHASISWA PPL UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN DAN

KOMPETENSI PENDIDIK

Nur Wakhid Hidayat, Sumarmi, Ach. Amirudin Pascasarjana Universitas Negeri Malang

JL. Semarang 5 Malang 65145 E-mail: nurwakhidh1@gmail.com

Abstract: Lesson study merupakan kegiatan pembinaan guru secara kolaboratif untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dan meningkatkan kompetensi pendidik yang meliputi kompetensi profesional, kompetensi pedagogik, kompetensi sosial, dan kompetensi kepribadian. Kegiatan lesson study dilaksanakan dengan tahapan plan, do, dan see. Terdapat problematika dalam melaksanakan lesson study oleh mahasiswa PPL yaitu kurangnya pemahaman tentang lesson study, adanya asumsi salah tentang lesson study yaitu mahasiswa menganggap bahwa lesson study membutuhkan waktu yang lama, karena harus melalui tahap plan, do, dan see. Penulis juga ingin mengetahui manfaat kegiatan lesson study bagi mahasiswa PPL. Berdasarkan permasalahan tersebut solusi yang ditawarkan yaitu dengan diadakan workshop dan pelatihan kegiatan lesson study bagi mahasiswa untuk meningkatkan pemahaman konsep dan praktik lesson study. Dosen pembimbing dan guru pamong memiliki peran penting untuk membimbing mahasiswa melaksanakan lesson study. Banyak manfaat lesson study bagi mahasiswa salah satunya mampu meningkatkan kualitas pembelajaran dan kompetensi pendidik.

Keywords: lesson study, PPL, kualitas pembelajaran, kompetensi pendidik.

PENDAHULUAN

Lesson study merupakan metode pembinaan profesi guru yang telah lama dikembangkan di Jepang. Kegiatan lesson study dilaksanakan dengan membentuk sebuah komunitas belajar (tim) dan berkolaborasi dalam merencanakan, melaksanakan, serta merefleksi kegiatan pembelajaran. Pelaksanaan lesson study biasanya terdiri dari 5-6 orang pendidik. Tujuan dari kegiatan lesson study adalah untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. Kegiatan lesson study tidak hanya selesai dilaksanakan dalam satu proses pembelajaran, namun terus berlanjut hingga guru menemukan cara membelajarkan siswa yang efektif.

Sejarah menyebutkan bahwa lesson study berasal dari jepang dan dikenal dengan sebutan jugyokenkyu. (Widhiartha, Sudarmanto, dan Ratnaningsih, 2008:

Universitas Negeri Malang

Konseptual, Lesson Study Sosial April-2016

Halaman:342-346 Tersedia secara online

(2)

2 2) mendeskripsikan bahwa tidak ada asumsi pasti tentang asal mula lesson study, namun di Jepang lesson study berawal dari istilah kounnaikenshu yang tahap pelaksanaanya ada tiga, diskusi pre-pembelajaran, proses pembelajaran, dan diskusi pra-pembelajaran. Pada awalnya di Jepang lesson study diperkenalkan oleh Makoto Yoshida yang mengemukakan bahwa lesson study merupakan cara untuk mereformasi dan memperbaiki kegiatan pembelajaran. Para guru-guru Jepang diajak berkolaborasi untuk mengembangkan kegiatan pembelajaran.

Di Indonesia, lesson study diperkenalkan oleh tim ahli Jepang Japan International Coorperation (JICA) yang kegiatannya dilaksanakan oleh Indonesian Mathematics and Science Teaching Education Project (IMSTEP) yang bertempat di tiga perguruan tinggi diantaranya Universitas Pendidikan Indonesia, Universitas Negeri Yogyakarta, dan Universitas Negeri Malang. Pada awalnya kegiatan lesson study diaplikasikan hanya di mata pelajaran sains saja. Saat ini lesson study sudah banyak diaplikasikan pada mata pelajaran yang lain hingga jenjang perguruan tinggi. Syamsuri dan Ibrohim (2008:2) mengatakan bahwa ”kegiatan lesson study di Indonesia diperkenalkan oleh JICA melalui kegiatan follow-up IMSTEP pada tahun 2004 dan bertujuan untuk meningkatkan mutu pendidikan matematika dan sains”.

Bagi Mahasiswa PPL kegiatan lesson study wajib dilaksanakan oleh setiap mahasiswa. Setiap mahasiswa wajib melampirkan dokumen pelaksanakan kegiatan lesson study yang dilampirkan dalam laporan kegiatan PPL. Kebijakan Universitas Negeri Malang menyatakan bahwa setiap mahasiswa wajib melaksanakan lesson study minimal dua kali selama masa PPL. Berdasarkan SK dan KD PPL Universitas Negeri Malang (UM) juga menyebutkan bahwa

”mahasiswa harus terampil melaksanakan praktik pembelajaran riil secara mandiri

dengan menggunakan model-model pembelajaran inovatif dalam kerangka lesson study”. Berdasarkan ketentuan tersebut dapat disimpulkan bahwa kegiatan lesson study wajib dilaksanakan oleh mahasiswa PPL.

(3)

3 perencanaan terdiri dari beberapa kegiatan inti yang diantaranya: (1) menganalisis SK dan KD, (2) menentukan materi pembelajaran dan guru model, (3) menyusun RPP, indikator, merumuskan tujuan, serta menentukan metode pembelajaran, (4) menyusun rubrik penilaian, dan rubrik observasi. Selanjutnya adalah tahap pelaksanaan (do), guru model melaksanakan kegiatan pembelajaran dan di observasi. Kegiatan observasi difokuskan kepada kegiatan belajar peserta didik. Setelah tahap pelaksanan dilaksanakan saat itu juga dilaksanakan tahap refleksi (see). Pada tahap refleksi setiap guru yang bertugas sebagai observer mengemukakan pendapat, pengalaman, dan temuan berharga selama proses pembelajaran berlangsung. Hasil dari kegiatan refleksi dimanfaatkan untuk memperbaiki kegiatan pembelajaran yang telah dilaksanakan.

Berdasarkan tahapan tersebut dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan kegiatan lesson study memiliki banyak manfaat baik bagi guru dan juga siswa. Guru/Mahasiswa yang melaksanakan kegiatan lesson study dapat memperbaiki program dan kegiatan pembelajaran berdasarkan masukan dan saran yang diberikan oleh observer. Bagi siswa mampu meningkatkan keaktifan, kreatifitas, dan kolaborasi siswa. Syamsuri dan Ibrohim (2008:55) mengatakan bahwa ”dalam memprogram, dan melaksanakan kegiatan pembelajaran guru harus mampu

membuat siswa aktif, kreatif, dan saling berkolaboratif”.

Berdasarkan fakta di lapangan masih banyak mahasiswa yang kurang memahami lesson study. Sebagian besar mahasiswa masih belum memahami inti dari masing-masing tahapan lesson study yang terdiri dari tahap plan-do-see. Pada tahap plan mahasiswa masih belum bisa secara benar menerapkan kegiatan diskusi untuk mengkontruksi kegiatan pembelajaran. Pada tahap do kegiatan observer masih banyak terfokus mengamati kegiatan mengajar guru. Pada tahap see mahasiswa masih sering mengutarakan kritik tentang kegiatan mengajar guru. Berdasarkan permasalahan tersebut dapat disimpulkan bahwa mahasiswa masih kurang memahami lesson studi.

(4)

4 perencanaan, pelaksanaan, dan refleksi. Masih ada beberapa mahasiswa yang merekayasa kegiatan lesson study karena mahasiswa beranggapan bahwa yang terpenting sudah membuat dokumen pelaksanaan lesson study untuk memenuhi ketentuan KPL.

Berdasarkan permasalahan tersebut penulis ingin mengungkapkan solusi dari permasalahan mahasiswa PPL saat melaksanakan lesson study yang

diantaranya: (1) bagaimana cara meningkatkan pemahaman mahasiswa terhadap lesson study? (2) bagimana cara mengatasi asumsi salah mahasiswa tentang lesson study? (3) apakah manfaat melaksanakan PPL berbasis lesson study?

PEMBAHASAN

Meningkatkan Pemahaman Mahasiswa PPL tentang Lesson Study

Cara untuk meningkatkan pemahaman mahasiswa PPL terhadap lesson study yaitu dapat dilakukan dengan mengadakan workshop. Workshop diselenggarakan sebelum kegiatan mahasiswa PPL berlangsung. Topik workshop difokuskan untuk memberikan pemahaman dan pengarahan pelaksanaan lesson study. Tujuan dari Workshop agar mahasiswa memiliki pemahaman awal tentang kegiatan lesson study, mampu memahami tahap plan-do-see, dan mengetahui manfaat dari pelaksanaan kegiatan lesson study. (Sumardi, Subadi, dan Sutarni, 2015:132) mengatakan “cara untuk meningkatkan pemahaman terhadap konsep, prinsip, dan praktik lesson study adalah menggunakan model workshop dan pelatihan”.

Selain Workshop salah satu cara untuk meningkatkan pemahaman mahasiswa tentang lesson study dengan melakukan pendampingan. Pendampingan lesson study bisa dilaksanakan pada kegiatan PPL kampus. Kegiatan pendampingan lesson study harus didampingi oleh dosen yang memiliki pengalaman dalam melaksanakan kegiatan lesson study. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian Subadi (2014:29) yang menyatakan bahwa ”pendampingan dan implementasi lesson study merupakan model pembinaaan untuk meningkatkan

(5)

5 mentor yang mampu memberikan pemahaman lebih mendalam tentang lesson study.

Mahasiwa yang sudah matang dan memahami lesson study secara langsung akan mendapatkan manfaat dari kegiatan lesson study. Mahasiswa dapat lebih kreatif untuk mengkreasikan kegiatan pembelajaran. Banyak inovasi muncul dari saran, masukan, dan perngalaman berharga yang mereka peroleh selama lesson study. Agoestanto (2012:40) juga berpendapat bahwa ”kegiatan lesson study yang dilaksanakan di berbagai tempat mampu memberikan banyak hasil yang positif karena mampu meningkatkan kolaborasi antar guru dalam merencanakan kegiatan pembelajaran, hasil belajar siswa menjadi lebih meningkat, dan mampu membentuk komunitas akanemik yang positif (komunitas

belajar)”. Dapat disimpulkan bahwa lesson study mampu meningkatkan kualitas pembelajaran, meningkatkan hasil belajar siswa, dan kompetensi profesional guru. Pembinaan Selama PPL Kampus untuk Mengkonfirmasi Asumsi Salah Mahasiswa PPL terhadap Lesson Study

Berdasarkan SK dan KD PPL Universitas Negeri Malang mahasiswa wajib melaksanakan kegiatan pembelajaran secara kreatif dan inovatif yang dilaksanakan dalam kegiatan lesson study. Bagi mahasiswa PPL UM harus melaksanakan lesson studi minimal dua kali praktik dengan tujuan mampu memberikan pengalaman dan pembelajaran untuk mengkonstruksi kegiatan belajar yang efektif (Surat Pengantar KPL, 2015). Fakta dilapangan berbeda, banyak mahasiswa yang merekayasa dokumen pelaksanaan lesosn study untuk melengkapi persyaratan kelulusan PPL. Banyaknya asumsi salah yang muncul dari mahasiswa PPL terhadap kegiatan lesson study.

Bagi mahasiswa dengan jurusan kependidikan, kegiatan PPL adalah program yang sangat penting untuk memberikan pengalaman mendidik sebelum terjun langsung menjadi seorang guru. Sulthon dan Tasnim (2012:235) juga

menyatakan hal yang sama bahwa ”Pelaksanaan PPL bagi mahasiswa adalah titik balik selama proses perkuliahan untuk mempraktikan teori dan mengembangkan

(6)

6 disimpulkan bahwa lesson study memberikan banyak manfaat positif bagi mahasiswa PPL.

Faktanya masih ada beberapa mahasiswa PPL yang berasumsi salah terhadap lesson study. Mahasiswa menganggap bahwa untuk melaksanakan lesson study memerlukan waktu yang lama. Mahasiswa masih belum memahami inti dari tahap pelaksanaan lesson study yaitu plan-do-see. Masih ada beberapa mahasiswa yang merekayasa dokumen pelaksanaan lesson study.

Berdasarkan permasalahan tersebut cara yang paling tepat untuk mengatasi asumsi salah mahasiswa PPL terhadap lesson study adalah dengan memberikan pembinaan. Pembinaan kegiatan lesson study dapat dilaksanakan sewaktu mahasiswa melaksanakan PPL kampus. Selama kegiatan PPL kampus mahasiswa dibimbing oleh dosen pembimbing PPL kampus untuk melaksanakan PBM (praktik belajar mengajar) berbasis lesson study. Kegiatan PBM dilaksanakan dengan teknik peer teaching. Kegiatan pembinaan tersebut dapat dikatakan sebagai implementasi lesson study terbimbing.

Kegiatan PPL kampus yang dilaksanakan dengan sistem peer teaching yang terdiri dari sepuluh mahasiswa. Salah satu mahasiswa menjadi guru model, tiga orang menjadi observer, dan enam orang menjadi siswa. Mahasiswa selama seminggu belajar mempraktikan kegiatan lesson study dengan didampingi dosen pembimbing. Harapannya selama seminggu mahasiswa dapat belajar mempraktikkan kegiatan lesson study dan ketika di sekolah mampu mengaplikasikan dengan baik dan benar. Susilo (2013:35) sependapat bahwa

”harapan dilaksanakannya PPL kampus adalah agar mahasiswa terlatih

melaksanakan PPL berbasis lesson studydengan baik”.

(7)

7 menjadi lebih mudah karena banyaknya masukan dan saran dari teman sejawat. Mahasiswa memperoleh banyak pengalaman karena lesson study tidak hanya dilaksanakan secara mandiri namun didampingi oleh guru pamong dan dosen pembimbing. Manfaat tersebut juga sama seperti penelitian Susilo (2013:27) yang

menyatakan bahwa ”pengalaman mahasiswa selama 18 tahun tidak ada apa-apanya dibandingkan pengalaman PPL berbasis lesson study, karena selama PPL banyak hal baru yang dipelajari diantaranya menyusun RPP, mengembangkan

perangkat pembelajaran, dan membelajarkan kepada siswa”.

Manfaat lesson Study bagi Mahasiswa PPL

Sejak lesson study diperkenalkan oleh JICA pada tahun 2004 banyak sekali tanggapan positif yang diutarakan guru-guru sekolah mitra. Menurut Syamsuri dan Ibrohim (2008) banyak sekali tanggapan positif yang diungkapkan oleh guru pengajar sekolah mitra salah satunya di SMP Negeri 1 Prigen yang menyatakan bahwa: (a) guru model memperoleh banyak informasi berharga tentang model, dan metode pembelajaran, (b) guru semakin terpacu untuk berinovasi dan mengembangkan kegiatan belajar mengajar, (c) mampu meningkatkan kompetensi sosial guru karena hubungan antar guru semakin meningkat. Selain itu dengan melakukan lesson study, guru banyak mendapatkan masukan saat merancang rencana kegiatan belajar mengajar. Sumardi, Subadi, dan

Sutarni (2015:130) juga menyatakan bahwa ”sebenarnya lesson study memiliki tujuan yang sederhana yaitu meningkatkan kualitas pembelajaran dengan melakukan kolaborasi dan berprinsip kolegialitas untuk merencanakan, mengamati, dan merefleksi kegiatan pembelajaran”.

Prinsip kolaborasi pada lesson study bertujuan untuk meningkatkan kerjasama merancang kegiatan pembelajaran. Dengan berkerja sama guru yang inovatif bisa memberikan banyak pengalaman untuk mengembangkan kegiatan pembelajaran kepada guru yang lain. Manfaat kolaborasi pada lesson study yaitu guru dapat saling memberikan masukan dan saran sehingga kreatifitas guru akan semakin meningkat. Sumardi, Subadi, dan Sutarni (2015:130) menyatakan

(8)

8 tercermin karena tidak adanya guru yang merasa superior dan inferior dan semua pesertalesson studyberniat untuk saling belajar dan bertukar informasi”.

Lesson study mampu meningkatkan empat kompetensi kependidikan diantaranya: (1) kompetensi profesional karena sebelum guru mengajar dilakukan analisis materi bersama tim open lesson sehingga guru lebih menguasai materi yang akan diajarkan, (2) kompetensi pedagogik karena lesson study melatih guru merencanakan dan melaksanakan pembelajaran, (3) kompetensi sosial karena karena hubungan antar guru semakin meningkat dengan diadakan lesson study, (4) kompetensi kepribadian karena melalui lesson study guru saling memberikan motivasi untuk mengembangkan diri. Susilo (2013:1) dalam artikelnya yang berjudul Lesson Study Sebagai Sarana Meningkatkan Kompetensi Pendidik yang menyatakan bahwa meningkatkan kompetensi pendidik juga berpendapat bahwa

”lesson study adalah jenis in-service training yang mampu meningkatkan empat kompetensi pendidik yaitu kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, kompetensi profesional, dan kompetensi pedagogik”.

Lesson study dilaksanakan dengan penuh komitmen yang tinggi oleh tim lesson study. Tujuan dibentuk tim lesson study untuk membangun komunitas belajar antar mahasiswa dengan mahasiswa, dan mahasiswa dengan serta dosen. Komunitas belajar dikenal dengan istilah learning community. Jauhari (2011:176) dalam jurnal yang berjudul Membangun Kinerja Mahasiswa PLP Melalui Pola Lesson Studymenyatakan bahwa ”manfaat learning community adalah membantu mahasiswa untuk mengkomunikasikan hasil perencanaan kepada dosen dan kepada seluruh mahasiswa peserta PPL, tujuannya untuk mendapatkan masukan

dan saran untuk perbaikan perencanaan pembelajaran”.

Mahasiswa PPL yang melaksanakan lesson study akan lebih kreatif dan inovatif dalam merencanakan pembelajaran. Mahasiswa lebih mudah menentukan strategi dan model pembelajaran yang akan digunakan. Bersasarkan hasil penelitian Rustono (2008) dalam jurnalnya yang berjudul Meningkatkan Kemampuan Mahasiswa Menetapkan Strategi Pembelajaran Melalu Lesson Study

(9)

9 model-model pembelajaran. Lesson study mampu membuat mahasiswa lebih kreatif dan inovatif untuk mempersiapkan kegiatan pembelajaran.

Kesimpulan

Melaksanakan lesson study dalam program PPL memang harus dilaksanakan oleh setiap mahasiswa. Universitas Negeri Malang (UM) adalah salah satu perguruan tinggi pelasana lesson study. Universitas Negeri Malang melaksanakan program lesson study dan bekerjasama dengan JICA pada tahun 2008. Pada tahun 2009 Universitas Negeri Malang menerapkan lesson study bagi mahasiswa PPL.

Banyak sekali kendala yang dihadapi oleh mahasiswa PPL untuk melaksanakan lesson study. Solusi mengatasi permasalah tersebut adalah dengan mengadakan workshop untuk meningkatkan pemahaman mahasiswa PPL terhadap lesson study. Melaksanakan pelatihan lesson study oleh dosen pembimbing selama mahasiswa melaksanakan PPL kampus. Selama kegiatan PPL berlangsung dosen pembimbing dan guru pamong harus bisa memberikan pengarahan dan memotivasi mahasiswa sehingga lesson study mampu dilaksanakan dengan baik.

Harapan pelaksanaan lesson study bagi mahasiswa adalah mampu menjadi sarana belajar untuk merencanakan pembelajaran yang efektif. Selama proses lesson study tercipta komunitas belajar, kolaborasi, dan kolegialitas antar mahasiswa. Melalui lesson study kegiatan pembelajaran yang diselenggarakan mahasiswa lebih kreatif dan inovatif. Mahasiswa mampu menentukan strategi dan model-model pembelajaran yang efektif berdasarkan karakteristik materi, dan cara belajar siswa. Lesson study juga mampu meningkatkan kompetensi kependidikan mahasiswa, yang terdiri dari kompetensi profesional, pedagogik, kepribadian, dan soisal.

DAFTAR RUJUKAN

(10)

10 Jauhari, Agus. 2011. Membangun Kinerja Mahasiswa PLP Melalui Pola

Lesson Study. Jurnal Pendidikan Fisika, Universitas Pendidikan Indonesia.

Rustono, W,S. 2008. Meningkatkan Kemampuan Mahasiswa Menerapkan Strategi Pembelajaran Melalui Lesson Study di Sekolah Dasar. Jurnal Pendidikan Dasar.

Subadi, Tjipto. 2014. Model Pembinaan Pendidikan Profesional (Penelitian dengan Pendekatan Lesson Study pada Guru-Guru IPS Sekolah Muhammadiyah Sukoharjo). Jurnal. Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Sulthon, M. & Tasnim, Z. 2012. Eningkatan Kualitas Hasil PPL Mahasiswa

PGSD UNEJ Melalui Pendekatan “Lesson Study” Dengan

Kepembimbingan Supervisi Klinis. Jurnal. FKIP Universitas Jember.

Sumardi. Subadi, T. Sutarni, S. 2015. Model Pembinaan Dosen Berbasis Program Perluasan Lesson Study untuk Penguatan Prorgam Pembelajaran di LPTK FKIP Universitas Muhammadiyah Surakarta. Jurnal. ISSN 2407-9189

Susilo, Herawati. 2013. Seminar dan Lokakarya PLEASE 2013 di Sekolah Tinggi Theologi Aletheia Jalan Argopuro. Makalah.

Syamsuri, Istamar. Ibrohim. 2008. Lesson Study (STUDI PEMBELAJARAN) Model Pembinaan Pendidik secara Kolaboratif dan

Berkelanjutan; dipetik dari Program SISTTEMS-JICA di

Kabupaten Pasuruan-Jawa Timur (2006-2008). Malang: FMIPA UM.

Referensi

Dokumen terkait

dan alat uji hidrolik setelah dilakukannya percobaan menghasilkam tekanan silinder yang dihasilkan oleh pompa hidrolik adalah sebesar 200 bar, dan dengan sudut

Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui strategi komunikasi pemasaran BUMDES dan pokdarwis pelangi dalam memasarkan wisata bukit kapur SETIGI dalam

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konsentrasi asam klorida (HCl) yang efektif dalam mendegradasi lignin dan hemiselulosa ditinjau dari penurunan biomassa

Dengan di- kenalkannya dan diterapkannya permainan tradisional tersebut pada anak, akan melatih motorik kasar pada anak, itu akan sangat membantu dalam

pemeliharaan, Menteri melalui Direktur Jenderal berkoordinasi dengan Pemerintah Daerah dan dapat dibantu oleh Badan Usaha sebagai pengawas sesuai dengan ketentuan

26 Saat masalah demi masalah muncul, saya menjaga ketenangan emosi agar tidak terbawa keadaan 27 Ketika mengalami permasalahan, saya lebih rajin. dalam melakukan sholat wajib

mempengaruhi hubungan diplomatik Indonesia dan aktivitas Politik Luar Negeri Indonesia adalah letak wilayah geografis, ideologi, ekonomi, politik dan keamanan. ASEAN

#etelah peralatan selesai dipergunakan untuk pelayanan medik kepada pasien, maka  peralatan agar disimpan dalam k(ndisi yang baik& #elesai di(perasikan setiap