• Tidak ada hasil yang ditemukan

Evaluasi Hybrid Library Pada Perpustakaan Universitas Negeri Padang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Evaluasi Hybrid Library Pada Perpustakaan Universitas Negeri Padang"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

Lampiran 1

Pedoman Pertanyaan Informan I Kepala Perpustakaan Universitas Negeri Padang (Kode I1)

1. Sebagai hybrid library, apakah Perpustakaan UNP sudah memiliki

kebijakan terhadap transformasi digital?

2. Apa tujuan jangka panjang dari transformasi digital?

3. Dilihat dari koleksi tercetak, koleksi atau buku-buku apa saja yang paling

diutamakan untuk dikembangkan?

4. Sebelum melakukan tranformasi perpustakaan, persiapan apa saja yang

dilakukan Perpustakaan UNP?

5. Mengenai Sumber Daya Manusia (SDM), yang melakukan transformasi

digital itu pustakawan atau pihak lain?

6. Apakah ada pelatihan khusus atau tidak? Jika ada, apakah pelatihan

tersebut merupakan suatu bagian dari pengembangan SDM?

7. Bagaimana kebijakan anggaran yang ditetapkan Perpustakaan UNP mana

yang lebih diutamakan konvensional atau digital?

8. Kendala apa saja yang dihadapi ketika melakukan transformasi

perpustakaan?

9. Bagaimana atau apa tindakan perpustakaan UNP dalam mempertahankan

eksistensi perpustakaan konvensional terhadap transformasi perpustakaan

ke digital?

10.Apakah sistem pangkalan data yang dimiliki Perpustakaan Pusat UNP

(2)

Lampiran 2

Pedoman Pertanyaan Informan II Kepala Bagian IT Perpustakaan Universitas Negeri Padang (Kode I2)

1. Kebijakan apa saja yang diterapkan Perpustakaan UNP transformasi

digital?

2. Apa manfaat yang diharapkan dari transformasi digital perpustakaan?

3. Mengenai Sumber Daya Manusia (SDM), Apakah ada pelatihan khusus

bagi pustakawan dari perpustakaan UNP?

4. Bagaimana proses transformasi perpustakaan dalam mengintegrasi sistem

konvensional ke digital?

5. Bagaimana pengadaan perlengkapan dan peralatan untuk kegiatan

transformasi digital?

6. Apakah kompetensi yang perlu dimiliki seorang pustakawan dalam

melakukan transformasi perpustakaan dari konvensional ke digital?

7. Apa saja kendala yang dihadapi ketika melakukan transformasi

perpustakaan

8. Bagaimana kebijakan anggaran yang ditetapkan Perpustakaan UNP untuk

transformasi perpustakaan?

9. Koleksi apa saja yang di alihmediakan ke dalam bentuk elektronik/digital?

10.Apakah sistem pangkalan data yang dimiliki Perpustakaan Pusat UNP

terhubung dengan perpustakaan jurusan (cabang)?

11.Bagaimana mempertahankan sinergitas antara koleksi tercetak dan digital

(3)

Lampiran 3

Pedoman Pertanyaan Informan III Pustakawan Bagian IT Perpustakaan Universitas Negeri Padang (Kode I3)

1. Sebagai pustakawan, bagaimana sikap Ibu/Bapak dalam menanggapi

transformasi perpustakaan?

2. Kompetensi apa sajakah yang perlu dimiliki seorang pustakawan dalam

melakukan transformasi perpustakaan dari konvensional ke digital?

3. Bagaimanakah cara pustakawan mengenalkan koleksi digital kepada para

pemustaka?

4. Apakah koleksi digital perpustakaan bisa diakses melalui jaringan internet

oleh pemustaka?

5. Koleksi digital apakah yang paling banyak dicari dan dibutuhkan para

(4)

Lampiran 4

Transkrip Wawancara dengan Informan I 1. Pertanyaan

Saya ingin bertanya kepada Bapak, sebagai hybrid library, apakah Perpustakaan UNP sudah memiliki kebijakan terhadap transformasi digital?

Jawab:

Kalau kebijakan untuk sekarang itu baru untuk terbitan-terbitan local content ya. Jadi local content itu seperti penelitian-penelitian dosen, buku-buku karya dosen, diktat dosen. Kalau dari karya mahasiswa ada tugas akhir, skripsi, thesis dan disertasi dosen kami terima dalam bentuk digital atau softcopy. Jadi karya-karya tadi yang dulunya dalam bentuk cetak kami rubah bentuknya menjadi bentuk digital dalam format pdf begitu.

2. Pertanyaan:

Tujuan jangka panjang dari transformasi digital itu sendiri apa pak?

Jawab:

Tujuannya sudah jelas itu untuk mengurangi space, karena kalau diterima dalam bentuk cetak akan butuh ruangan atau tempat yang lebih besar lagi. Tapi kalau sudah dalam bentuk digital, tentu saja space yang dibutuhkan berkurang.

3. Pertanyaan:

Kalau dari segi koleksi tercetak, koleksi atau buku-buku apa saja yang paling diutamakan untuk dikembangkan di Perpustakaan UNP pak?

Jawab:

Yang kami kembangkan tentu koleksi buku-buku yang sesuai dengan kurikulum yang ada. Begitu juga dengan koleksi yang sesuai dengan permintaan fakultas. Kami tidak menargetkan jenis koleksi apa yang dikembangkan, karena tiap fakuktas memiliki kebutuhan berbeda. Jadi disesuaikan saja.

4. Pertanyaan

Sebelum melakukan tranformasi perpustakaan, persiapan apa saja yang perlu dilakukan oleh Perpustakaan UNP?

Jawab:

(5)

5. Pertanyaan:

Mengenai Sumber Daya Manusia (SDM)yang aada di perpustakaan, yang melakukan transformasi digital itu pustakawan atau pihak lain pak?

Jawab:

Semua dilakukan oleh pustakawan kami. Ada 3 orang pustakawan termasuk saya sendiri sebagai ketua bagian IT.

6. Pertanyaan:

Apakah ada pelatihan khusus atau tidak pak? Jika ada, apakah pelatihan tersebut merupakan suatu bagian dari pengembangan SDM?

Jawab:

Ya, tentu saja. Pelatihan merupakan salah satu program kami dalam mengembangkan SDM yang ada di perpustakaan. Sebisa mungkin kami mengutamakan memberikan pembekalan bagi staf sendiri dari pada menyuruh orang luar untuk melakukan pekerjaan yang nanti kami juga yang akan mengerjakannya.

7. Pertanyaan:

Bagaimana kebijakan anggaran yang ditetapkan Perpustakaan UNP pak, mana yang lebih diutamakan konvensional atau digital?

Jawab:

Ya tentu saja dua-duanya kami anggarkan sesuai kebutuhan. Jadi seperti jurnal, ebook, buku tercetak kalau kami butuh kami langganan atau kami beli. Yang penting dalam pengadaan itu kami sesuaikan dengan permintaan dari jurusan, fakultas dan prodi yang ada di lingkungan UNP.

8. Pertanyaan:

Apakah ada hambatan yang dihadapi ketika melakukan transformasi perpustakaan pak?

Jawab:

Untuk hambatan atau kendala, selain anggaran dana yang masih kurang dari pihak universitas, kami masih sangat kurang untuk staf pustakawan bagian teknologi informasi.

9. Pertanyaan:

(6)

Jawab:

Ya, yang jelas kami sama-sama mempertahankan keduanya. Kalau kami butuhkan koleksi tercetak, ya kami beli buku, majalah dan lainnya. Kalau kami butuh yang digital, ya kami beli ebook dan koleksi elektronik seperti itu. Yang jelas buku pasti masih dibutuhkan lah sampai sekarang.

10.Pertanyaan:

Bagaimana dengan sistem pangkalan data yang dimiliki Perpustakaan Pusat UNP pak, apakah sudah terhubung dengan perpustakaan jurusan (cabang)? Jawab:

(7)

Lampiran 5

Transkrip Wawancara dengan Informan II 1. Pertanyaan:

Begini pak. Kebijakan apa saja yang ditetapkan Perpustakaan UNP terhadap transformasi digital? Apakah sudah ada atau belum pak?

Jawab:

Kalau kebijakan itu sudah ada, tapi hanya sebatas karya civitas akademika saja. Kalau untuk buku berarti kami melanggar hak cipta, jadi kami tidak punya hak untuk mengalihmediakannya. Koleksi dialihmediakan dalam bentuk CD supaya disamping perawatannya mudah, tempat penyimpanannya banyak, kalau ada yang hilang masih ada back up-nya”

2. Pertanyaan:

Apa tujuan transformasi digital perpustakaan yang ada di Universitas Negeri Padang pak?

Jawab:

Tujuannya pasti untuk meningkatkan layanan perpustakaan Bagi kami pustakawan tentu akan memudahkan dalam melaksanakan pekerjaan. Kalau bagi pemustakan tentu saja memudahkan dalam akses informasinya. Nah, bagi perpustakaan sendiri sudah jelas akan mengurangi tempat penyimpanan koleksinya. Koleksi tersebut juga nantinya akan berubah wujud dalam bentuk yang lebim minimalis.

3. Pertanyaan:

Mengenai Sumber Daya Manusia (SDM), Apakah ada pelatihan khusus bagi pustakawan dari perpustakaan UNP pak?

Jawab:

Kalau dari perpustakaan tidak secara khusus, stafnya sampai sekarang belum ada yang profesional untuk menangani masalah digital. Jadi untuk pengerjaan digital masih dikerjakan oleh pustakawan yang bukan tenaga ahli teknologi informasi.

4. Pertanyaan:

Bagaimana proses transformasi perpustakaan dalam mengintegrasi sistem konvensional ke digital pak?

Jawab:

(8)

formad pdf. Untuk yang baru itu sudah kami terima dalam bentuk softcopy. Kemudian untuk proses transformasinya kami menggunakan beberapa aplikasi. Pertama, sistem informasi perpustakaan (SIPUS) itu sifatnya semua koleksi baik buku, jurnal, maupun KKI digital itu wajib diinputkan ke sipus dan itu bisa nanti ditelusuri nanti di luar dengan menggunakan digilib UNP. Kedua, sistem yang digunakan khusus lokal atau hanya diruangan layanan digital perpustakaan saja.koleksi disini ditampilkan secara fulltext. Mahasiswa bisa mencari ke server melalui client dan bisa dicatat jika dibutuhkan. Ketiga, kami menggunakan sistem website Perpustakaan UNP, disitu nanti ada menu KKI digital, pada halaman awal webselalu kami tampilkan 5 karya civitas akademika yang terbaru atau terakhir dientrykan. Untuk karya mahasiswa, itu hanya abstraknya saja yang kami tampilkan, untuk karya dosen atau penelitian itu kami tampilkan fulltext. Dari beberapa dokumen ini ada juga kami link kan ke Garuda.com, tapi tidak semuanya tergantung izin dari yang punya dokumen.

5. Pertanyaan:

Mengenai pengadaan perlengkapan dan peralatan untuk kegiatan transformasi digital sendiri bagaimana pak?

Jawab:

Untuk pengadaan perlengkapan dan peralatan transformasi digital, kami tiduk punya wewenang untuk ini. Maksudnya pengadaan barang itu satu pintu di

UNP, jadi kami hanya menerima peralatan dan mengajukan

permintaan/kebutuhan dan diputuskan oleh bagian logistik UNP. 2 tahun terakhir pengeluaran uang negara itu melalui satu pintu, untuk bagian unit-unit itu tidak dibenarkan untuk membeli peralatan.

6. Apakah kompetensi yang perlu dimiliki seorang pustakawan dalam

melakukan transformasi perpustakaan dari konvensional ke digital pak?

Jawab:

Ya, kompetensi ini yg menjadikan pustakawan nantinya menjadi profesional. Yang paling utama tentu pustakawan harus mampu memperbaharui pengetahuannya. Karena kalau sudah dari pustakawannya yang tidak mau berkembang, bagaimana mau maju perpustakaan, apalagi di dunia yang serba digital pada saat sekarang ini. Selanjutnya baru kreativitas dan inisiatif personal, bisa mengoperasikan komputer dan komitmen untuk inovatif mengelola SDM.

7. Pertanyaan:

(9)

Jawab:

Kendalanya adalah SDM yang masih kurang. Dibidang perpustakaan kami cukup memadai, tetapi untuk bagian teknologi informasi masih kurang. Kalau dilihat yang bisa dibina itu adalah tenaga-tenaga atau pustakawan yang baru karena pemikiran dan semangatnya masih bagus, dibandingkan pustakawan kami yang mayoritas sudah banyak mau pensiun.

8. Pertanyaan:

Bagaimana kebijakan anggaran yang ditetapkan Perpustakaan UNP untuk transformasi perpustakaan pak?

Jawab:

Seperti yang saya jelaskan sebelumnya, untuk anggaran kami hanya menerima melalui satu pintu yaitu melalui bagian logistik UNP. Idealnya tidak bisa disebutkan, bisa saja staf ingin dananya tinggi. Badan perpustakaan menyesuaikan dengan kebutuhan, sebelum membuat anggaran tentu staf sudah tahu apa yang dibutuhkan, berapa anggaran untuk pembelian alat, berapa anggaran untuk orang yang mengelola kemudian berapa materi yang akan dialihmediakan juga harus tahu. Dengan adanya penjabaran tersebut baru bisa menganggarkan berapa alat yang dibutuhkan , jadi sesuai dengan kebutuhan. Idealnya tentu kalau bisa seluruh apa yang perpustakaan punya bisa dialihmediakan tapi anggarannya terbatas.

9. Pertanyaan:

Koleksi apa saja yang di alihmediakan ke dalam bentuk elektronik/digital pak?

Jawab:

Seperti yang anda lihat tadi, ada tugas akhir, skripsi, thesis dan disertasi. Termasuk juga karya ilmiah dosen, laporan penelitian, makalah, jurnal yang bisa ditemui di website perpustakaan kami. Beberapa koleksi ada yang fulltext dan hanya abstrak saja.

10.Pertanyaan:

Apakah sistem pangkalan data yang dimiliki Perpustakaan Pusat UNP sudah terhubung dengan perpustakaan jurusan (cabang) yang ada disetiap fakultas pak?

Jawab:

(10)

11.Pertanyaan:

Bagaimana Perpustakaan UNP mempertahankan sinergitas antara koleksi tercetak dan digital agar tetap terintegrasi dan tidak terpisah pak?

Jawab:

(11)

Lampiran 6

Transkrip Wawancara dengan Informan III 1. Pertanyaan:

Sebagai pustakawan, bagaimana sikap Ibu dalam menanggapi transformasi perpustakaan?

Jawab:

Kami sebagai pustakawan tentu harus bersikap terbuka dan menerima. Sebisa mungkin kami mencoba untuk mengikuti kemajuan teknologi yang berkembang. Meskipun kami sebagai pustakawan, masih harus tetap belajar kalau tidak mau ketinggalan. Kami juga harus terlibatsecara aktif dan mendukung perubahan.

2. Pertanyaan:

Kompetensi apa sajakah yang perlu dimiliki seorang pustakawan dalam melakukan transformasi perpustakaan dari konvensional ke digital bu?

Jawab:

Sudah jelas pustakawan harus menguasai teknologi informasi dan mampu mengoperasikan komputer. Yang paling penting itu perpustakaan bukan hanya tentang buku tetapi juga teknologi. Pustakawan juga harus memiliki pengetahuan luas, dapat bekerja dalam tim maupun belajar secara mandiri. Satu lagi pustakawan harus bisa menerima perubahan.

3. Pertanyaan:

Bagaimanakah cara pustakawan mengenalkan koleksi digital kepada para pemustaka bu?

Jawab:

Sebagai bentuk pengenalan, setiap mahasiswa baru akan di berikan pendidikan pemakai dan mengenalkan lingkungan perpustakaan. selain itu melali brosur, spanduk dan promosi perpustakaan tentunya.

4. Pertanyaan:

Apakah koleksi digital perpustakaan bisa diakses melalui jaringan internet oleh pemustaka bu?

Jawab:

Bisa. Mahasiswa bisa mengakses website perpustakaan di perpustakaan.unp.ac.id disana terdapat repositori yang menyediakan layanan koleksi. Mahasiswa bisa mengakses koleksi dan mendownloadnya jika koleksi tersebut full text atau hanya abstraknya saja.

5. Pertanyaan:

(12)

Jawab:

(13)

Lampiran 7

Lembar pengamatan evaluasi hybrid library pada Perpustakaan Universitas Negeri Padang

No Objek Ada Tidak

ada

Keadaan SB B C K 1 Hybrid library

a. Koleksi tercetak √ √

b. Koleksi digital

- Karya civitas akademika √

- Jurnal √ √

- Ebook √

2 Kebutuhan transformasi digital

a. Sarana dan Prasarana √ √

b. Data / Program √ √

c. Komputer dan jaringan √ √

d. SDM √ √

3 Kebijakan digitalisasi perpustakaan √

4 Anggaran dana √ √

Keterrangan:

SB : Sangat Baik

B : Baik

C : Cukup

Referensi

Dokumen terkait

Said Sukanto Tahun 2017, telah melaksanakan Rapat Pembukaan Dokumen Penawaran Pengadaan Alkes Ruang Rawat Inap VVIP dan Alkes Lainnya Rumkit Bhayangkara Tk.. Jumlah

(3) kontribusi program madrasah diniyah terhadap pengembangan materi pendidikan agama Islam di MI Ma‟arif Cekok yaitu menambah pengetahuan siswa dalam bidang

Kepercayaan memiliki pengaruh positif signifi- kan terhadap parent’s satisfaction , sehingga Hipotesis H2 dinyatakan diterima.Hal ini membuktikan bahwa apabila orang tua

Hal yang sama diatur oleh Protokol Tambahan Konvensi Jenewa 1949 (1977), khususnya untuk pelaku Kejahatan Perang. Pada Statuta Peradilan Pidana Internasional untuk Negara

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa siswa setuju dengan pernyataan menggunakan pelaksanaan aturan sekolah membuat saya memanajemen diri untuk lebih disiplin dalam

If additional information is required contact: Lynn Murray, Department Clearance Officer, United States Department of Justice, Justice Management Division, Policy and

Di daerah ini ada jenis bintang laut yang mendominasi yaitu spesies Protoreaster nodosus, jenis ini di perairan pantai desa Mokupa dikategorikan sangat melimpah,

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul : Faktor – Faktor yang Mempengaruhi