40
DAFTAR PUSTAKA
Almatsier, S. (2004). Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama. Halaman 228-229, 233-237, 242, 246-247.
Dewoto, H.R. (2011). Vitamin dan Mineral. Dalam Buku Farmakologi dan Tera pi. Edisi Kelima. Editor: Sulistia Gan Gunawan. Jakarta: Badan Penerbit FKUI. Halaman 790.
Ditjen POM. (1979). Farmakope Indonesia . Edisi Ketiga. Jakarta: Departemen Kesehatan RI. Halaman 744, 748.
Ermer, J., dan McB. Miller, J.H. (2005). Method Validation in Pharmaceutical Ana lysis.A Guide to Best Pra tice. Weinheim: Wiley-VCH. Halaman 171. Gandjar, I.G., dan Rohman, A. (2007). Kimia Farmasi Analisis. Cetakan Pertama.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Halaman 18, 22-23, 298-322.
Harmita. (2004). Petunjuk Pelaksanaan Validasi Metode dan Cara Perhitungannya. Review Artikel Ma jalah Ilmu Kefarmasian. 1(3): 117-135.
Harris, D.C. (2007). Quantitative Chemical Analysis. Edisi Ketujuh. New York: W. H. Freeman and Company. Halaman 455.
Isaac, R.A. (1990). Plants. Dalam Helrich, K. (1990). Official Methods of Ana lysis of TheAssocia tion of Officia l Ana lityca lof Chemist.Edisi Kelimabelas. Virginia: AOAC International. Halaman 42.
Jeffery, G.H., Bassett, J., Mendham, J., dan Denney, R.J. (1989). Vogel’s Textbook of Qua ntita tive Chemica l Ana lysis. Edisi Kelima. London: Longman Scientific and Technical. Halaman 451, 459, 464, 804.
Krisnadi, A.D. (2015). Kelor Super Nutrisi. Blora: Kelorina.com. Halaman 3, 10-12, 28.
Luthfiyah, F. (2012). Potensi Gizi Daun Kelor (Moringa oleifera) Nusa Tenggara Barat. Mataram: Media Bina Ilmiah. 6(2): 43.
Mahmood, K.T., Mugal, T., dan Haq, I.U. (2010). Moringa oleifera: a natural gift-A review. Journal of Pharmaceuticals Science and Research. 2(11): 776. Manan, M.H.A. (2009). Membuat Reagan Kimia di Laboratorium. Jakarta: Bumi
Aksara. Halaman 55.
Mardiana, L. (2013). Daun Ajaib Tumpas Penyakit. Jakarta: Penebar Swadaya. Halaman 55.
Murdiati, A., dan Amaliah. (2013). Panduan Penyiapan Pangan Sehat Untuk Semua. Edisi Kedua. Jakarta : Kencana Prenadamedia Group. Halaman 231.
41
Poeydomenge, G.Y., dan Savage, G.P. (2007). Oxalate content of raw and cooked purslane. Journal of Food, Agriculture & Environment. 5(1): 124.
Pradana, I. (2013). Daun Sakti Penyembuh Segala Penyakit. Cetakan Ketiga. Yogyakarta: Octopus Publishing House. Halaman 23-24.
Simbolon, J.M., Sitorus, M., dan Katharina, N. (2008). Cegah Malnutrisi dengan Kelor. Yogyakarta: Kanisius. Halaman 11-12.
Sudjana. (2005). Metode Statistika . Edisi Keenam. Bandung: Tarsito. Halaman 93, 168.
Sutanto, R. (2005). Dasar-dasar Ilmu Tanah. Yogyakarta: Kanisius. Halaman 22-23.
Tan, H.T., dan Rahardja, K. (2008). Obat-Obat Penting. Edisi Keenam. Jakarta: PT Elex Media Komputindo. Halaman 868.
Tejas, G., Umang, J., Payal, B., Tusharbindu, D., dan Pravin, T. (2012). A Panoramic View on Pharmacognostic, Pharmacological, Nutritional, Therapeutic, and Prophylactic Values of Moringa oleifera Lam. Interna tiona l Resea rch Journa l of Pha rma cy. 3(6): 5.
Vogel, A.I. (1979). Vogel’s Textbook of Macro and Semimicro Qualitative Inorganic Ana lysis. Edisi Kelima. New York: Longman Group Limited. Halaman 303, 307, 310.
Winarno, F.G. (1992). Kimia Pangan dan Gizi. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama. Halaman 154.