GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG
NOMOR 7 TAHUN 2013 TENTANG
PEDOMAN PENILAIAN USULAN PENERAPAN POLA PENGELOLAAN KEUANGAN BADAN LAYANAN UMUM DAERAH (PPK.BLUD)
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG,
Menimbang : a. bahwa dalam rangka untuk menindaklanjuti ketentuan Pasal 19 Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 61 Tahun 2007 tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah, perlu disusun suatu Pedoman Teknis Penilaian Usulan Penerapan Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah (PPK BLUD) pada Satuan Kerja Perangkat Daerah/Unit Kerja Satuan Perangkat Daerah dilingkungan Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung; b. bahwa berdasarkan peftimbangan sebagaimana
dimakud pada huruf a, sefta untuk memberikan Pedoman kepada Tim Penilai dan Satuan Kerja Perangkat Daerah/Unit Kerja yang akan menerapkan PPKBLUD, perlu menetapkan Peraturan Gubernur tentang Pedoman Teknis Penilaian Usulan Penerapan Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah (PPK BLUD);
Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3851);
2. UndangUndang Nomor 27 Tahun 2000 tentang Pembentukan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomar 217, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4033);
3. UndangUndang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4287); 4. UndangUndang Nomor 1 Tahun 2004 tentang
Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355); 5. UndangUndang Nomor 15 Tahun 2004 tentang
Pemeriksaan, Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4400; 6. UndangUndang Nomor 32 Tahun 2004 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah kedua kalinya dengan UndangUndang Nomor 12 Tahun 2008 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844);
7. UndangUndang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik indonesia Nomor 4422);
8. UndangUndang Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum (Lembaran Negara Republik indonesia Tahun 2005 Nomor 48, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4502);
Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 744, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5063);
10. UndangUndang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 153, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5072);
11. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 49, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4503) yang telah dirubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan;
12. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578);
13. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Uang Negara/Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 83, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4738);
14. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;
15. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 74 Tahun 2012 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang pengelolaan keuangan Badan Layanan Umum (Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5340);
16. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 08/PMK.02/2006 Tahun 2006 tentang Kewenangan Pengadaan Barang/Jasa pada Badan Layanan Umum;
Pengadaan BaranglJasa pada Badan Layanan Umum;
18. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 66/PMK.02/2006 Tahun 2006 tentang Tata Cara Penyusunan, Pengajuan, Penyiapan, dan Perubahan Rencana Bisnis dan Anggaran serta Dokumen Pelaksanaan Anggaran Badan Layanan Umum; 19. Peraturan Menteri Keuangan Nomor
10/PMK.02/2006 Tahun 2006 tentang Pedoman Penetapan Remunerasi bagi Pejabat Pengelola, Dewan Pengawas, dan Badan Layanan Umum sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 73/PMK.02/2007 tentang perubahan atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor 10/PMK.02/2006 Tahun 2006 tentang Pedoman Penetapan Remunerasi Bagi Pejabat Pengelola, Dewan Pengawas, dan Badan Layanan Umum; 20. Peraturan Menteri Keuangan Nomor
109/PMK.02/2007 Tahun 2007 tentang Dewan Pengawas Badan Layanan Umum;
21. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 199/PMK.02/20O7 Tahun 2007 tentang persyaratan administratif dalam rangka pengusulan dan penetapan Satuan Kerja Instansi Pemerintah untuk menerapkan Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum;
22. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 61 Tahun 2007 tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah;
23. Peraturan Daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Nomor 2 Tahun 2008 tentang PokokPokok Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Tahun 2008 Nomor 1 Seri E);
MEMUTUSKAN :
menetapkan : PERATURAN GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG TENTANG PEDOMAN PENILAIAN USULAN PENERAPAN POLA PENGELOLAAN KEUANGAN BADAN LAYANAN UMUM DAERAH (PPKBLUD).
BAB I
KETENTUAN UMUM Pasal 1
Dalam Peraturan Gubernur ini yang dimaksudkan dengan :
1. Daerah adalah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, 2. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Provinsi
Kepulauan Bangka Belitung.
3. Gubernur adalah Gubernur Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
4. Satuan Kerja Perangkat Daerah yang selanjutnya disingkat SKPD adalah Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
5. Unit Kerja Perangkat Daerah yang selanjutnya disingkat UKPD adalah bagian atau sub ordinat SKPD.
6. Tim Penilai adalah Tim Penilai Usulan Penerapan PPKBLUD yang ditetapkan dengan Keputusan Gubernur.
7. Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah yang selanjutnya disingkat PPKBLUD adalah pola pengelolaan keuangan yang memberikan fleksibilitas berupa keleluasaan untuk menerapkan praktikpraktik bisnis yang sehat untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dalam rangka memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa, sebagaimana diatur dalam Peraturan Gubernur ini sebagai pengecualian dari ketentuan pengelolaan keuangan daerah pada umumnya,
disingkat SPM adalah spesifikasi teknis tentang tolok ukur layanan minimum yang harus diberikan oleh BLUD kepada masyarakat.
9. Praktik bisnis yang sehat adalah penyelenggaraan fungsi organisasi berdasarkan kaidahkaidah manajemen yang baik dalam rangka pemberian pelayanan yang bermutu dan berkesinambungan.
BAB II
MAKSUD DAN TU]UAN Pasal 2
(1) pedoman Teknis Penilaian Usulan Penerapan PPK BLUD dimaksudkan sebagai acuan kerja Tim Penilai dalam melakukan penilaian terhadap usulan penerapan PPKBLUD dari SKPD/UKPD, dan sebagai panduan kepada SKPD/UKPD yang akan mengusulkan senerapan PPKBLUD.
(2) Pedoman Teknis Penilaian Usulan Penerapan PPK BLUD bertujuan:
a. menciptakan keseragaman pemahaman dan metode penilaian;
b. meningkatkan kelancaran, objektifitas, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan penilalan;
c. mewujudkan dasar pertimbangan pembuatan dan penyampaian rekomendasi tim penilai kepada gubernur.
BAB III TATA KERJA Bagian Kesatu Prosedur Penilaian
Pasal 3
(1) usulan Penerapan PPKBLUD pada SKPD/UKPD dilakukan oleh Kepala SKPD.
substantif, administratif dan persyaratan teknis berdasarkan penilaian Kepala Daerah melalui Tim Penilai.
(3) Usulan Penetapan PPKBLUD pada SKPD/UKPD sebagaimana dimaksud pada ayat (2), harus dilengkapi dengan dokumen antara lain :
a. Pernyataan kesanggupan untuk meningkatkan kinerja pelayanan, keuangan dan manfaat bagi masyarakat;
b. Pola tata kelola;
c. Rencana strategis bisnis; d. Laporan keuangan pokok; e. Standar pelayanan minimum;
f. Laporan audit terakhir atau pernyataan bersedia untuk diaudit.
(4) Terhadap adanya usulan sebagaimana dimaksud ayat (1) dan ayat (2), tim penilai selanjutnya meneliti dan menilai kelengkapan dan substansi dokumen dokumen persyaratan administratif yang disampaikan oleh kepala SKPD.
(5) Dalam melaksanakan penelitian dan penilaian sebagaimana dimaksud ayat (4), tim penilai melakukan antara lain :
a. Pembahasan jadwal dan pembagian tugas penilai; b.Meminta penjelasan terhadap usulan dari
SKPD/UKPD yang diusulkan untuk menerapkan PPKBLUD;
c. Penelitian dokumen sebagaimana dimaksud pada ayat (3);
d. Melakukan peninjauan lapangan;
e. Menerapkan bobot masingmasing persyaratan administratif;
f. Menghitung nilai masingmasing indikator persyaratan administratif;
g. Menghitung nilai akhir persyaratan administratif penerapan PPKBLUD;
h. Menerapkan kesimpulan hasil penilaian;
i. Membuat dan menyampaikan rekomendasi kepada Gubernur melalui Sekretaris Daerah.
(1) Untuk menetapkan bobot masingmasing persyaratan administratif sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (3), terhadap nilai keseluruhan diberikan bobot sebagai berikut:
No Dokumen persyaratan Administratif Bobot
1. Pernyataan kesanggupan meningkatkan
kinerja 5%
2. Pola Tata Kelola 20%
3. Rencana Strategis Bisnis 30% 4. Laporan keuangan pokok/prognosa
laporan keuangan 20%
5. Standar pelayanan minimum 20% 6. Laporan audit terakhir atau pernyataan
bersedia diaudit
5%
Total 100%
(2) Setelah menetapkan bobot masingmasing persyaratan administratif sebagaimana dimaksud ayat (1), selanjutnya dilakukan penghitungan nilai dari masingmasing persyaratan administratif dimaksud kedalam indikator.
Pasal 5
Untuk menghitung nilai indikator dari pernyataan kesanggupan meningkatkan kinerja, maka surat pernyataan harus sesuai dengan format yang telah ditetapkan dan ditandatangani oleh pimpinan SKPD/UKPD, serta diketahui oleh Sekretaris Daerah sebagaimana tabel dibawah ini.
No Indikator Nilai Keterangan 1. Pernyataan
kesanggupan meningkatkan kinerja
Maksimum 100
Total Maksimum 100
Pasal 6
kelola terbagi atas :
a. tata kerja yang meliputi :
1) peraturan internal kepegawaian; 2) perkembangan misi dan strategi; 3) pengelompokan fungsi yang logis; 4) efektivitas pembiayaan;
5) pendayagunaan sumber daya manusia. b. akuntabilitas yang meliputi :
1) pertanggungjawaban pengelolaan sumber daya;
2) pelaksanaan kebijakan yang dipercayakan kepada unit kerja yang bersangkutan dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan secara periodik;
c. transparansi yaitu asas keterbukaan yang dibangun atas dasar kebebasan arus informasi agar dapat diterima secara langsung bagi yang membutuhkan.
(2)Dalam menilai pola tata kelola sebagaimana dimaksud pada ayat (1), maka indikator yang dinilai adalah sebagaimana tabel di bawah ini :
No Indikator Nilai Keterangan
1 Tata Keria Maksimum 40
2 Akuntabilitas Maksimum 30
3 Transparansi Maksimum 30
Total Maksimum 100
Pasal 7
(1) untuk menilai rencana strategi bisnis dari SKPD/UKPD yang mengajukan penerapan PPK BLUD, harus mengacu kepada rencana strategi Pemerintah Daerah yang memuat:
citra yang ingin diwujudkan;
b. misi yaitu sesuatu yang harus diemban atau dilaksanakan sesuai visi yang ditetapkan agar tujuan organisasi dapat terlaksana dan berhasil dengan baik;
c. program strategis yaitu program yang berisi proses kegiatan yang berorientasi pada hasil yang ingin dicapai selama kurun waktu 1 (satu) sampai dengan 5 (lima) tahun dengan memperhitungkan potensi, peluang dan kendala yang ada atau mungkin timbul;
d. pengukuran pencapaian kinerya yaitu pengukuran yang dilakukan dengan menggambarkan apakah hasil kegiatan tahun berjalan dapat tercapai dengan disertai analisis atas faktorfaktor internal dan eksternal yang mempengaruhi tercapainya
(2) dalam menilai rencana strategis bisnis sebagaimana dimaksud pada ayat (1), maka indikator nilai adalah sebagaimana tabel di bawah ini :
No Indikator Nilai Ket
1 Visi dan Misi Maksimum 10 2 Program strategis Maksimum 40 3 Pengukuran
Pencapaian Kinerja pelayanan
Maksimum 25
4 Pengukuran Pencapaian Kinerla keuangan
Maksimum 25
Total Maksimum 100
Pasal 8
(1) Untuk menilai laporan keuangan pokok SKPD/UKPD yang akan menerapkan PPKBLUD, maka terlebih dahulu harus dibagi atas :
1) laporan yang menyajikan ikhtisar sumber, alokasi, dan pemakaian sumber daya ekonomi yang dikelola;
2) menggambarkan perbandingan antara anggaran dan realisasinya dalam periode pelaporan yang terdiri dari unsur pendapatan dan belanja daerah.
b. neraca yaitu dokumen yang menggambarkan posisi keuangan mengenai aset, kewajiban, dan ekuitas pada tanggal tertentu.
c. laporan arus kas yaitu dokumen yang menyajikan informasi kas sehubungan dengan aktivitas operasional, investasi, dan transaksi non anggaran yang menggambarkan saldo awal, penerimaan, pengeluaran, dan saldo akhir kas selama periode teftentu.
d. catatan atas laporan keuangan yaitu dokumen yang berisi penjelasan naratif atau rincian dari angka yang tertera dalam laporan realisasi anggaran, neraca/prognosa neraca dan laporan arus kas, yang disertai laporan mengenai kinerja keuangan.
(2) Dalam menilai laporan keuangan pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), maka indikator yang dinilai adalah sebagaimana tabel di bawah ini :
No Indikator Nilai Ket
1 Laporan realisasi
anggaran Maksimum 20
2 Neraca/prognosa
neraca Maksimum 30
3 Laporan arus kas Maksimum 30 4 Catatan atas
laporanb keuangan
Maksimum 20
Total Maksimum 100
maka indikator yang dinilai, disajikan dalam bentuk prognosa laporan operasional keuangan, prognosa neraca dan prognosa laporan arus kas.
Pasal 9
(1) Untuk menilai SPM SKPD/UKPD yang akan menerapkan PPKBLUD, maka harus digambarkan ukuran pelayanan yang harus dipenuhi oleh SKPD/UKPD dimaksud yang akan meneraPkan PPK BLUD.
(2) SPM sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terlebih dahulu harus ditetapkan oleh Gubernur sebagai dasar penyelenggaraan kegiatan pelayanan kepada masyarakat, dengan mempertimbangkan :
a. kualitas layanan; b. pemerataan;
c. kesetaraan layanan;
d. kemudahan memperoleh layanan.
(3) Dalam melakukan penilaian terhadap SPM sebagaimana dimaksud pada ayat (1), maka indikator yang dinilai adalah sebagaimana tabel di bawah ini :
No Indikator Nilai Ket
1 Standar Pelayanan
Minimum Maksimum 100
Total Maksimum 100
Pasal 10
dalam melakukan penilaian terhadap laporan audit terakhir atau pernyataan bersedia untuk diaudit, maka indikator yang dinilai adalah sebagaimana tabel di bawah ini:
No Indikator Nilai Ket
1 Laporan Audit Terakhir; atau
Maksimum 100
2 Pernyataan bersedia diaudit
Bagian Kedua Penghitungan Nilai Akhir
Pasal 11
Setelah dilakukan penilaian terhadap indikator dari masingmasing persyaratan administratif sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 sampai dengan Pasal 10, maka langkah selanjutnya adalah menghitung nilai akhir dari SKPD/UKPD yang diusulkan untuk menerapkan PPK BLUD sebagaimana tabel di bawah ini :
No Dokumen Persyaratan
Administratif TotalNilai Bobot AkhirNilai 1 Pernyataan kesanggupan
meningkatkan kinerja 5%
2 Pola tata kelola 20%
3 Rencana strategis bisnis 25% 4 Laporan keuangan pokok 25% 5 Standar pelayanan umum 20%
6 Laporan audit
terakhir/pernyataan bersedia diaudit
5%
100% Bagian Ketiga
KesimPulan Hasil Penilaian Pasal 12
Berdasarkan hasil perhitungan nilai akhir sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11, maka ditetapkan kesimpulan hasil penilaian sebagaimana tabel di bawah ini :
No Nilai Akhir Keterangan
1 80100 Memuaskan
2 6079 Belum terpenuhi secara memuaskan
3 Kurang dari 60 Tidak memuaskan BAB IV
Pasal 13
(1) terhadap kesimpulan hasil penilaian dari SKPD/UKPD yang diusulkan akan menerapkan PPK BLUD sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12, maka Tim Penilai selanjutnya membuat berita acara hasil penilaian yang ditandatangani oleh seluruh anggota Tim Penilai yang hadir.
(2) Berita acara hasil penilaian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan bahan pertimbangan/ rekomendasi bagi Gubernur dalam memberikan persetujuan atau penolakan terhadap usulan yang disampaikan oleh SKPD.
(3) Kesimpulan hasil penilaian yang diberikan Tim Penilai dalam berita acara hasil penilaian sebagaimana dimaksud pada ayat (1), adalah sebagai berikut:
No Nilai
Akhir Kesimpulan Statusdirekomendasikan yang 1 80100 Memuaskan PPKBLUD secara
penuh 2 6079 Belum
memenuhi secara memuaskan
PPKBLUD bertahap
3 Kurang
dari 60 Tidakmemuaskan PPKBLUD ditolak (4) Bentuk berita acara hasil penilaian sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) sesuai format yang tercantum dalam Lampiran Peraturan Gubernur ini.
BAB V TAHAPAN KERJA
Pasal 14
a. Kepala SKPD mengajukan usulan SKPD/UKPD yang akan menerapkan PPKBLUD kepada Gubernur c.q. Sekretaris Daerah, dengan dilampirkan dokumen persyaratan administratif;
b. Sekretaris Daerah selanjutnya mendisposisikan surat permohonan sebagaimana dimaksud pada huruf a yang dilampiri dokumen persyaratan administratif dimaksud kepada Asisten III Sekretaris Daerah;
c. Asisten III Sekretaris Daerah selanjutnya mendisposisikan surat permohonan yang dilampiri dokumen persyaratan administratif dimaksud kepada Kepala Dinas Pengelolaan Pendapatan, Keuangan dan Aset Daerah serta Kepala Biro Hukum;
d. Kepala DPPKAD selaku Sekretaris Tim Penilai yang dibantu oleh Sekretariat Tim dalam hal ini Kepala Biro Hukum meneruskan dokumen persyaratan administratif dimaksud kepada semua anggota Tim Penilai;
e. Setelah semua anggota Tim Penilai menerima dokumen persyaratan administratif sebagaimana dimaksud pada huruf d, selanjutnya Kepala DPPKAD selaku Seketaris Tim Penilai mengagendakan rapat pembahasan penilaian terhadap dokumen persyaratan administratif yang telah diusulkan dan mempersiapkan segala sesuatu hal yang diperlukan untuk mendukung kelancaran rapat pembahasan dengan dibantu oleh sekretaris Tim;
f. Dalam pelaksanaan rapat penilaian, Tim Penilai melakukan :
1) penelitian, pembahasan, penelaahan dan pengkajian seluruh dokumen persyaratan administratif yang diusulkan dengan mengacu pada pedoman penilaian yang ditetapkan;
2) apabila dokumen persyaratan administratif telah disetujui oleh seluruh peseta rapat, maka hasil penilaian Tim Penilai dimaksud selanjutnya dituangkan kedalam berita acara hasil penilaian; 3) apabila diperlukan dalam pembahasan rapat
g. Untuk efektifitas dan optimalisasi penilaian persyaratan administratif, maka pelaksanaan penilaian setiap bidang oleh Tim Penilai sebagaimana tersebut pada huruf f, dibagi dengan masingmasing penanggung jawab dan disertai oleh SKPD sebagai berikut:
1) pernyataan kesanggupan meningkatkan kinerja menjadi tanggung jawab Biro Organisasi dan Tatalaksana, dan SKPD;
2) pola tata kelola menjadi tanggung jawab Biro Organisasi dan Tatalaksana, Biro Hukum, Badan Kepegawaian Daerah dan SKPD;
3) rencana strategi bisnis menjadi tanggung jawab Badan Perencanaan Daerah, Dinas Kesehatan dan SKPD;
4) laporan keuangan pokok/prognosa laporan keuangan menjadi tanggung jawab Inspektorat Daerah, Dinas Pengelolaan Pendapatan Keuangan dan Aset Daerah, BPKP (Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan) wilayah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dan SKPD;
5) standar pelayanan minimum menjadi tanggung jawab Biro Organisasi dan Tata laksana, Biro Adm. Kesejahteraan Masyarakat dan SKPD; 6) laporan audit terakhir atau pernyataan bersedia
diaudit menjadi tanggung jawab Inspektorat Daerah dan SKPD.
h. Setelah rapat penilaian selesai, Kepala DPPKAD selaku Sekretaris Tim Penilai dan Kepala Biro Hukum menyusun konsep Nota Dinas untuk disampaikan kepada Sekretaris Daerah, dengan dilampiri :
1) hasil penilaian Tim Penilai;
2) konsep Keputusan Gubernur tentang persetujuan atau surat penolakan SKPD/UKPD untuk menerapkan PPKBLUD.
j. Sekretaris Daerah setelah menerima dan menyetujui Nota Dinas yang dilampiri konsep Keputusan Gubernur terhadap persetujuan atau surat penolakan untuk menerapkan PPKBLUD, selanjutnya disampaikan kepada Gubernur;
k. Apabila telah disetujui, Gubernur menandatangani konsep Keputusan Gubernur dimaksud atau sebaliknya menandatangani surat penolakan SKPD/UKPD untuk menerapkan ppKBLUD setelah terlebih dahulu dilakukan verbalisasi dan selanjutnya menyampaikannya kepada SKPD yang mengusulkan.
BAB VI
PENGENDALIAN, EVALUASI DAN PELAPORAN Pasal 15
(1) Pengendalian terhadap pelaksanaan Peraturan Gubernur ini dilakukan oleh Kepala DPPKAD Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
(2) Terhadap hasil pengendalian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) selanjutnya dilakukan evaluasi setiap 6 (enam) bulan sekali atau sewaktuwaktu sesuai kebutuhan.
(3) Hasil evaluasi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaporkan kepada Gubernur melalui Sekretaris Daerah.
BAB VII KOORDINASI
Pasal 15
Koordinasi untuk pelaksanaan Peraturan Gubernur ini dilakukan oleh Kepala DPPKAD Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
KETENTUAN PENUTUP Pasal 17
Peraturan Gubernur ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Gubernur ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
Ditetapkan di Pangkalpinang pada tanggal 4 Ferbruari 2013
GUBERNUR
KEPULAUAN BANGKA BELITUNG, dto
EKO MAULANA ALI Diundangkan di Pangkalpinang
pada tanggal 4 Februari 2013 SEKRETARIS DAERAH PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG,
dto
IMAM MARDI NUGROHO
LAMPIRAN :
PERATURAN GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG
NOMOR : 8 TAHUN 2013 TANGGAL : 4 FERBRUARI 2013
SISTEMATIKA RENCANA STRATEGIS BISNIS
Sistematika penyusunan Rencana Strategis Bisnis sebagai berikut: RiNGKASAN EKSEKUTIF
DAFTAR ISI
BAB I. PENDAHULUAN A. Gambaran Umum.
Gambaran umum komperehensif SKPD/Unit Kerla mencakup pelayanan/eksistensi dan kegiatan pokok BLUD pada kurun 5 (lima) tahun mendatang.
B. Maksud dan Tujuan.
Tujuan minimal berisi tentang manfaat yang akan diterima oleh masyarakat/untuk peningkatan pelayanan
C. Susunan Organisasi dan Pejabat Pengelola. Susunan organisasi
Pejabat pengelola (struktur organisasi dan pejabatnya) BAB II. KINERJA ORGANISASI
A. Kondisi Lingkungan yang Mempengaruhi Pencapaian Kinerja 1. Faktor Internal.
Gambaran kondisi internal (pelayanan, keuangan, organisasi dan SDM, serta sarpras) yang dapat mempengaruhi pencapaian kinerla sampai dengan 5 (lima) tahun mendatang (bisa diisi gambaran pertahun selama 5 (lima) tahun.
2. Faktor Eksternal.
Gambaran kondisi ekternal (peraturan perUU/Kebijakan, isu strategis benang merah kondisi perekonomian nasional terhadap perekonomian lokal, SWOT dan lain lain) yang dapat mempengaruhi perkembangan/pencapaian kinerja sampai dengan 5 (lima) tahun mendatang.
B. Pencapaian Kinerja. 1. Kinerja Non Keuangan
GUBERNUR
KEPULAUAN BANGKA BELITUNG, dto