• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH KOMPETENSI KEPRIBADIAN GURU TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA DAN IMPLIKASINYA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI KELAS XI IPS SMA KARTIKA SILIWANGI 2 BANDUNG TAHUN PELAJARAN 2011 / 2012.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH KOMPETENSI KEPRIBADIAN GURU TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA DAN IMPLIKASINYA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI KELAS XI IPS SMA KARTIKA SILIWANGI 2 BANDUNG TAHUN PELAJARAN 2011 / 2012."

Copied!
38
0
0

Teks penuh

(1)

No Daftar: 481/UN.40.FPEB.1.PL/2012

PENGARUH KOMPETENSI KEPRIBADIAN GURU TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA DAN IMPLIKASINYA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI

KELAS XI IPS SMA KARTIKA SILIWANGI 2 BANDUNG TAHUN AJARAN 2011 / 2012

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Menempuh Ujian Sidang Sarjana Pendidikan Pada Program Studi Pendidikan Akuntansi

Oleh

RENI MARLINA NIM. 0802640

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG

(2)

PENGARUH KOMPETENSI KEPRIBADIAN GURU TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA DAN IMPLIKASINYA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI

KELAS XI IPS SMA KARTIKA SILIWANGI 2 BANDUNG TAHUN PELAJARAN 2011 / 2012

Reni Marlina

Pembimbing 1: Dr. Hj. Meta Arief, M.Si Pembimbing 2:Asep Kurniawan, S.Pd, M.Pd

ABSTRAK

Penelitian ini dilakukan di SMA Kartika Siliwangi 2 Bandung mengenai kompetensi kepribadian guru terhadap motivasi belajar siswa dan implikasinya terhadap prestasi belajar siswa. Penelitian ini bertujuan (1) untuk mengetahui gambaran kompetensi kepribadian guru, motivasi belajar siswa dan prestasi belajar siswa di SMA Kartika Siliwangi 2 Bandung, (2) untuk mengetahui besarnya pengaruh kompetensi kepribadian guru terhadap motivasi belajar siswa dan (3) pengaruh motivasi belajar siswa terhadap prestasi belajar siswa di SMA Kartika Siliwangi 2 Bandung. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif verifikatif. Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah kelas XI IPS SMA Kartika Siliwangi 2 Bandung tahun pelajaran 2011/2012, sampel yang digunakan adalah seluruh jumlah populasi yang berjumlah 52 orang. Teknik yang digunakan dalam pengambilan sampel menggunakan teknik sampel jenuh. Data variabel kompetensi kepribadian guru dan motivasi belajar siswa diperoleh dari penyebaran kuisioner yang dilakukan kepada siswa dan data prestasi belajar siswa dari teknik dokumen. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis korelasi dan teknik pengolahan data dengan menggunakan bantuan Microsoft excel 2007 dan SPSS.V17. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa gambaran kompetensi kepribadian guru akuntansi di SMA Kartika Siliwangi 2 Bandung berada dalam kategori tinggi dan baik, gambaran motivasi belajar siswa berada dalam kategori tinggi dan prestasi belajar siswa berada dalam kategori sedang. Besarnya pengaruh kompetensi kepribadian guru terhadap motivasi belajar siswa adalah sebesar 15,13%.Besarnya pengaruh motivasi belajar siswa terhadap prestasi belajar siswa adalah sebesar 50,97%.

(3)

THE INFLUENCE OF TEACHER’S COMPETENCE PERSONALITY TO THE MOTIVATION OF STUDENTS LEARNING AND ITS IMPLICATION TO THE STUDENTS LEARNING ACHIEVEMENT ON THE ACCOUNTING SUBJECT

AT THE XI IPS SMA KARTIKA SILIWANGI 2 BANDUNG

Reni Marlina

Counselor I : Dr. Hj. Meta Arief, M.Si Counselor 2 : Asep Kurniawan, S.Pd, M.Pd

ABSTRACT

The research was done in SMA Kartika Siliwangi 2 Bandung about the influance of teacher’s competence personality to the motivation of students learning and its implication to the students achievement. This research was aimed (1) to determine the competency of teacher's personality, student learning motivation and learning achievements of students in SMA Kartika Siliwangi 2 Bandung (2) to determine the magnitude of the influence of teacher's personality on the competency of learning motivation of students and (3) the influence of students’ learning motivation to learning achievements of students in SMA Kartika Siliwangi 2 Bandung. The method used in this research is descriptive verification method. In this research the population was a class XI social SMA Kartika Siliwangi 2 Bandung year lesson 2011 / 2012, the samples used is whole population which totaled 52 people. The techniques used in sampling using the technique of saturated samples. The variable data of teacher’s personality competence and the motivation of students can retrieved from the dissemination of the questionnaire to the students, and student learning achievement data by document technic. The technique of data analysis is used correlation analysis and data processing technique using the aid of Microsoft excel 2007 and SPSS.V17. Based on the results of the research show that the personality of the teacher's competencies overview at SMA Kartika Siliwangi 2 Bandung in the category of high and good. An overview of learning motivation of students in higher categories of student learning achievement in the medium category. The magnitude of the influencae of teacher's personality competence of student learning motivation is 15,13%. Meanwhile for student learning motivation variables towards the achievement students learning in SMA Kartika Siliwangi 2 Bandung correlation coefficients obtained (rhitung) 0,714. The magnitude of the effect of learning motivation towards the achievement of student learning is 50,97%.

(4)

DAFTAR ISI

2.1.1.2 Faktor–faktor yang mempengaruhi belajar dan prestasi belajar.. 11

2.1.1.3 Pengertian Motivasi Belajar……….. 13

2.1.2 Jenis Motivasi Belajar……… 14

2.1.3 Fungsi dan Indikator Motivasi Belajar………. 16

2.1.3.1 Fungsi Motivasi Belajar………... 16

2.1.3.2 Prinsip Motivasi……… 16

2.1.3.3 Indikator Motivasi Belajar………... 17

2.2 Prestasi Belajar………... 18

2.2.1 Pengertian Prestasi Belajar……… 18

2.2.2 Indikator Prestasi Belajar……….. 19

2.3 Kompetensi Guru……… 22

2.3.1 Pengertian Kompetensi Guru……….. 22

2.3.2 Kompetensi Kepribadian……….24

2.3.2.1 Kepribadian………... 24

2.3.2.2 Kepribadian Guru……….. 25

2.3.2.3 Pengertian Kompetensi Kepribadian………. 30

2.3.2.4 Indikator – Indikator Kompetensi Kepribadian………. 31

2.4 Mata Pelajaran Akuntansi………... 32

2.4.1 Pengertian Akuntansi……… 32

2.4.2 Siklus Akuntansi……… 33

(5)

dan Implikasinya Terhadap Prestasi Belajar………... 35

3.2 Operasional Variabel……….. 42

3.3 Populasi dan Sampel……….. 44

3.4 Teknik Pengumpulan Data………. 45

3.5 Uji Instrumen Penelitian………. 47

3.5.1 Uji Validitas Kuisioner………. 47

3.5.2 Uji Reliabilitas………. 50

3.6 Teknik Analisis Data dan Pengujian Hipotesis………... 52

3.6.1 Teknik Analisis Data……… 52

3.6.2 Uji Korelasi……….. 53

3.6.3 Koefisien determinasi………... 54

BAB VI HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Objek Penelitian……….... 56

4.1.1 Sejarah SMA Kartika Siliwangi 2 Bandung……….... 56

4.1.2 Daftar Pejabat Kepala Sekolah……….... 57

4.1.3 Profil SMA Kartika Siliwangi 2 Bandung………... 58

4.1.4 Visi dan Misi SMA Kartika Siliwangi 2 Bandung………... 58

4.1.5 Struktur Organisasi SMA Kartika Siliwangi 2 Bandung…………. 59

4.1.6 Denah Lokasi Sekolah……….. 60

4.1.7 Keadaan Fasilitas Civitas Akademik Sekolah……….. 62

4.2 Deskripsi Hasil Penelitian………... 62

4.2.1 Gambaran Indikator Kompetensi Kepribadian Guru………... 64

4.2.1.1 Gambaran Indikator Sikap……….. 64

4.2.1.2 Gambaran Indikator Ucapan……… 74

4.2.1.3 Gambaran Indikator Cara Berpakaian / Penampilan…... 76

4.2.2 Gambaran Umum Kompetensi Kepribadian Guru………... 79

4.2.3 Gambaran Indikator Motivasi Belajar Siswa……… 80

4.2.3.1 Gambaran Indikator Durasi dan Frekuensi Kegiatan Belajar. 81 4.2.3.2 Gambaran Indikator Memiliki Kelompok Belajar…………. 83

4.2.3.3 Gambaran Indikator Disiplin dalam Belajar……….. 84

4.2.3.4 Gambaran Indikator Ketabahan dalam Menghadapi kesulitan Belajar………. 85

(6)

4.2.3.6 Gambaran Indikator Pengorbanan untuk Mencapai

Tujuan Belajar……… 88

4.2.3.7 Gambaran Indikator Rencana, Cita-cita, Sasaran yang Hendak dicapai dalam Belajar……… 89

4.2.3.8Gambaran Indikator Kepuasan Prestasi yang Dicapai dari Kegiatan Belajar ... 92

4.2.3.9 Gambaran Indikator Sikap terhadap Sasaran Kegiatan Belajar ... 93

4.2.4 Gambaran Umum Motivasi Belajar ... 95

4.2.5 Gambaran Prestasi Belajar Siswa ... 96

4.3 Pengujian Hipotesis Penelitian ... 97

4.3.1 Uji Normalitas ... 97

4.3.2 Uji Korelasi ... 99

4.3.3 Koefisien Determinasi ... 101

4.4 Pembahasan Hasil Penilitian... 102

4.4.1 Gambaran Kompetensi Kepribadian Guru di SMA Kartika Siliwangi 2 Bandung ... 103

4.4.2 Gambaran Motivasi Belajar di SMA Kartika Siliwangi 2 Bandung ... 105

4.4.3 Pengaruh Kompetensi Kepribadian Guru Terhadap Motivasi belajar Siswa dan Implikasinya Terhadap Prestasi Belajar Siswa ... 106

BAB V KESIMPULAN 5.1 Kesimpulan………..109

DAFTAR PUSTAKA………......112 LAMPIRAN

(7)

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Rekapitulasi nilai UAS Kelas XI IPS SMA Kartika Siliwangi 2

Bandung ... 2

Tabel 2.1 Jenis, Indikator dan Cara Evaluasi Belajar ... 20

Tabel 2.2 Penelitian Terdahulu ... 36

Tabel 3.1 Operasional Variabel... 43

Tabel 3.2 Populasi Siswa Kelas XI IPS SMA Kartika Siliwangi 2 Bandung ... 45

Tabel 3.3 Penilaian Skala Likert ... 46

Tabel 3.4 Kriteria Interpretasi Skor ... 47

Tabel 3.5 Uji Validitas Instrumen Kompetensi Kepribadian Guru... 48

Tabel 3.6 Uji Validitas Instrumen Motivasi Belajar Siswa ... 49

Tabel 3.7 Uji Reliabilitas XI dan X2 ... 51

Tabel 4.1 Daftar Inventaris Ruang ... 62

Tabel 4.2 Jumlah Siswa Tahun Ajaran 2007 – 2011 ... 63

Tabel 4.3 Guru Akuntansi Memberikan Nilai kepada Siswanya dengan adill ... 65

Tabel 4.4 Guru Akuntansi tidak Pilih Kasih Kepada Siswanya ... 65

Tabel 4.5 Nilai yang diberikan Guru Akuntansi Sesuai Kemampuan Siswa…….. 65

Tabel 4.6 Adil……….……… 66

Tabel 4.7 Guru Akuntansi Menegur Siswa yang tidak Memperhatikan Penjelasan Guru ... 66

Tabel 4.8 Guru Akuntansi Disegani dan Dihormati Siswa……… 67

Tabel 4.9 Guru Akuntansi Berwibawa……….. 68

Tabel 4.10 Wibawa………...……….. 68

Tabel 4.11 Guru Akuntansi Tipe Peramah………. 69

Tabel 4.12 Guru Akuntansi Tidak Sungkan Ngobrol dengan Siswanya………… 69

Tabel 4.13 Ramah……….. 69

Tabel 4.14 Guru Akuntansi Sering Terlambat Masuk kelas……… 70

Tabel 4.15 Guru Akuntansi Menutup Jam Pelajaran Tepat Waktu ……… 71

Tabel 4.16 Guru Akuntansi Tidak Segan Menegur atau Menghukum Siswa yang Datang Terlambat dan Tidak Mengerjakan Tugas ………… 71

Tabel 4.17 Disiplin………….……… 71

(8)

Tabel 4.19 Jika Guru memberika Tugas maka akan membahasnya

kembali diKelas……… 72

Tabel 4.20 Teliti……….. .... 73

Tabel 4.21 Penuh Perhatian………... 74

Tabel 4.22 Guru Tidak Pernah Terdengar Berkata kasar didepanSiswanya…… ... 75

Tabel 4.23 Sopan………. ... 75

Tabel 4.24 Guru Akuntansi Selalu Berpakaian Rapih……… 76

Tabel 4.25 Serasi……… ... 77

Tabel 4.26 Guru Akuntansi Berpenampilan Menarik Sehingga Membuat Siswa Nyaman Belajar……….. 78

Tabel 4.27 Guru Akuntansi Tidak Suka Menggunakan Pakaian yang Berlebihan . 78 Tabel 4.28 Menarik……… ... 78

Tabel 4.29 Kecenderungan Jawaban Responden Terhadap Variabel Kompetensi Kepribadian Guru……….. ... 79

Tabel 4.30 Siswa Sering Keluar Kelas Jika Jam Pelajaran Akuntansi Sedang Berlangsung……….. .... 81

Tabel 4.31 Setiap Hari Siswa Belajar Akuntansi di Rumah……… ... 81

Tabel 4.32 Siswa menyediakan Waktu Belajar Akuntansi Minimal 1 Jam……... . 81

Tabel 4.33 Siswa selalu mempelajari Latihan-latihan Soal Akuntansi………… ... 82

Tabel 4.34 Durasi dan Frekuensi Kegiatan Belajar……….. ... 82

Tabel 4.35 Siswa Memiliki Kelompok Belajar………. ... 83

Tabel 4.36 Siswa Lebih Mudah Faham dengan Belajar Kelompok Dibanding Belajar Sendiri……….. .... 83

Tabel 4.37 Siswa Senang Mengerjakan Tugas Secara Kelompok……… ... 83

Tabel 4.38 Memiliki Kelompok Belajar……… ... 84

Tabel 4.39 Disiplin dalam Belajar………. ... 85

Tabel 4.40 Siswa bertanya Jika Ada yang Belum Mengerti……… 86

Tabel 4.41Siswa berdiskusi dengan teman kalau ada hal yang belum Dimengerti ... 86

Tabel 4.42 Ketabahan dalam Menghadapi Kesulitan Belajar……….. ... 86

Tabel 4.43 Keuletan dalam Menghadapi Kesulitan Belajar………... 87

Tabel 4.44 Siswa memperhatikan Guru Ketika Guru sedang Menjelaskan... 88

Tabel 4.45 Siswa membeli Buku Akuntansi Untuk Menunjang Belajar ... 88

Tabel 4.46 Saya mengikuti Bimbingan Belajar Akuntansi ... 88

Tabel 4.47 Pengorbanan untuk Mencapai Tujuan Belajar………... ... 89

(9)

Akuntansi ... 90 Tabel 4.50 Saya Belajar dengan Rajin untuk Mendapatkan Nilai Bagus ... 90 Tabel 4.51 Rencana, Cita – cita, Sasaran, yang Hendak dicapai dalam Belajar 91 Tabel 4.52 Siswa akan Terus Berusaha Jika Prestasi Rendah……… 92 Tabel 4.53 Siswa Kecewa Jika Nilai Ulangan Rendah……… 92 Tabel 4.54 Saya Bangga dengan Prestasi yang Diraih……… 92 Tabel 4.55 Kepuasan atas Prestasi yang dicapai dari Kegiatan Belajar………… 93 Tabel 4.56 Saya Belajar Akuntansi Hanya Jika Mau Ulangan………. 94 Tabel 4.57 Jika Guru Akuntansi Tidak Masuk Kelas Saya Belajar Sendiri… 94 Tabel 4.58 Sikap Terhadap Sasaran Kegiatan Belajar……….. 94 Tabel 4.59 Kecenderungan Jawaban Responden Terhadap Variabel Motivasi

Belajar Siswa………. 95

Tabel 4.60 Rekapitulasi Nilai UAS Siswa Kelas XI IPS SMA Kartika Siliwangi 2 Bandung Pada Mata Pelajaran Akuntansi……… 96 Tabel 4.61 Grafik Uji Normalitas Data Variabel Kompetensi Kepribadian…… 97 Tabel 4.62 Grafik Uji Normalitas Data Variabel Motivasi Belajar Siswa………. 98 Tabel 4.63 Grafik Uji Normalitas Data Variabel Prestasi Belajar Siswa………… 98

Tabel 4.64 Correlations……….. 99

(10)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Siklus Akuntansi ... 33

Gambar 2.2 Kerangka Berfikir ... 40

Gambar 2.3 Hubungan Variabel ... 41

Gambar 4.1 Struktur Organisasi SMA Kartika Siliwangi 2 Bandung ... 60

(11)

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan sesuatu yang lazim kita dengar dalam kehidupan

sehari-hari. Pendidikan mempunyai peranan penting dan sangat menentukan dalam

perkembangan diri individu, bangsa dan negara. Hal tersebut sangat berpengaruh

dalam kemajuan pendidikan di Indonesia. Oleh karena itu, sistem pendidikan di

Indonesia harus dapat menjamin dan memberikan kesempatan kepada warganya

untuk mengenyam pendidikan.

Menurut Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

Nasional, menyatakan :

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat.

Adapun Tujuan Pendidikan menurut Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003

tentang Sistem Pendidikan Nasional, Pasal 3, menyatakan :

Tujuan pendidikan nasional adalah mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Agar tujuan dari pendidikan itu dapat tercapai maka diperlukan proses belajar.

Tujuan pendidikan di atas pada kenyataannya belum sepenuhnya tercapai,

(12)

2

dapat digambarkan dengan masih banyak potensi peserta didik yang belum

dikembangkan, peserta didik yang akhlak dan sikapnya belum mencerminkan sebagai

seorang peserta didik dan masih banyak lagi kekurangan-kekurangan yang lainnya.

Tercapainya suatu proses pendidikan dapat ditentukan dari tinggi rendahnya

prestasi belajar siswa, salah satunya dapat dilihat nilai Ujian Akhir Sekolah (UAS).

Prestasi Siswa dikatakan tinggi jika nilai yang didapatkan sesuai dengan standar yang

telah ditentukan oleh setiap sekolah yang disebut dengan Kriteria Ketuntasan

Minimal (KKM). KKM yang ditentukan oleh Sekolah SMA Kartika Siliwangi 2

Bandung pada mata pelajaran Akuntansi adalah 70, tetapi pada kenyataannya nilai

UAS pada sekolah SMA Kartika Siliwangi 2 Bandung belum mencapai KKM yang

diharapkan. Hal itu dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

TABEL 1.1

Rekapitulasi Nilai Ujian Akhir Sekolah Mata Pelajaran Akuntansi Kelas XI IPS SMA Kartika Siliwangi 2 Bandung Tahun Ajaran 2011/2012

Kelas Nilai Rata-rata

Sumber : Diolah dari daftar nilai siswa kelas XI IPS SMA Kartika Siliwangi 2 Bandung

Dari tabel 1.1 dapat dilihat bahwa nilai rata– rata UAS siswa kelas XI IPS

SMA Kartika Siliwangi 2 Bandung masih berada di bawah KKM, yaitu dengan

(13)

3

dan 24 siswa (46,15%) berada di atas KKM. Hal itu menunjukkan bahwa prestasi

belajar di kelas XI IPS tersebut masih rendah.

Faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa menurut Syah (2010:137)

a. Faktor internal : Kondisi fisiologis (jasmani) dan psikologis (tingkat kecerdasan / intelegensi, sikap, minat, bakat, motivasi)

b. Faktor eksternal : lingkungan sosial (seperti keluarga, guru dan staf, masyarakat, teman) dan lingkungan non sosial (rumah, sekolah, peralatan, alam)

c. Faktor pendekatan belajar : Pendekatan Tinggi (speculative dan achieving), Pendekatan Sedang (analitical dan deep), Pendekatan rendah (Reproductive dan surface)

Salah satu Faktor Internal yang mempengaruhi pretasi belajar siswa yaitu

motivasi. “Motivasi merupakan dorongan yang terdapat dalam diri seseorang untuk

berusaha mengadakan perubahan tingkah laku yang lebih baik dalam memenuhi

kebutuhannya” (Uno, 2010 : 3).

Adanya motivasi yang tinggi dari diri siswa akan menunjukkan

kecenderungan prestasi yang tinggi pula. Fungsi motivasi adalah sebagai pendorong

usaha untuk pencapaian prestasi, seseorang melakukan usaha karena adanya motivasi.

Semakin kuat motivasi yang menyebabkan seseorang melakukan perbuatan, maka

semakin kuat pula usaha yang dilakukan untuk mencapai tujuan yang diharapkan.

Sebaliknya, bila motivasi rendah, maka usaha seseorang untuk mencapai tujuan juga

rendah. Dengan demikian usaha yang di dasari dengan motivasi akan mencapai hasil

yang maksimal, begitu juga dengan prestasi belajar.

Motivasi dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu : 1) Motivasi intrinsik,

(14)

4

Motivasi intrinsik adalah hal dan keadaan yang berasal dari dalam diri siswa sendiri yang dapat mendorongnya melakukan tindakan belajar. Sedangkan motivasi ekstrinsik adalah hal dan keadaan yang datang dari luar individu siswa yang juga mendorongnya untuk melakukan kegiatan belajar.

Guru merupakan salah satu motivasi ekstrinsik dalam pencapaian prestasi

belajar siswa. Menurut Djamarah (2005 :45) menyatakan bahwa ”Sebagai motivator,

guru hendaknya dapat mendorong anak didik agar bergairah dan aktif belajar “. Guru

memiliki peranan penting dalam dunia pendidikan karena guru pemegang kunci

dalam pendidikan dan pengajaran di sekolah. Guru adalah pihak yang paling dekat

berhubungan dengan siswa dalam pelaksananaan pendidikan sehari-hari dan guru

merupakan pihak yang paling besar peranannya dalam menentukan kesuksesan siswa

dalam pencapaian tujuan pendidikan. Oleh karena itu pembinaan dan pengembangan

terhadap guru merupakan hal mendasar dalam proses pendidikan.

Dalam proses pembelajaran guru dituntut untuk memiliki kompetensi tertentu

yang sesuai dengan undang-undang yang berlaku yaitu berdasarkan Peraturan

Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2007 yang salah

satunya adalah kompetensi kepribadian.

Menurut pengamatan dan diskusi ringan dengan murid Kelas XI IPS SMA

Kartika Siliwangi 2 Bandung pada hari kamis, tanggal 5 April 2012 didapatkan

informasi bahwa beberapa kepribadian guru yang disukai oleh siswanya ,

diantaranya : Guru hendaknya berpenampilan menarik dalam artian penampilan yang

sewajarnya, menyenangkan, tidak mudah marah, tidak membeda-bedakan siswanya,

(15)

5

mendengarkan keluh kesah siswa, menggunakan bahasa yang baik, menciptakan

suasana pembelajaran yang aktif, kreatif, inovatif, efektif dan menyenangkan serta

membedakan antara urusan atau masalah pribadi dengan profesionalisme

pekerjaannya

Namun masih ada beberapa guru yang kita jumpai baik yang terjadi di

lingkungan sekitar maupun dari media masa seorang guru yang bertindak kasar pada

siswanya. Entah faktor apa yang menyebabkan hal tersebut, namun hal itu akan

berdampak kurang baik terhadap siswanya. Tidak hanya itu saja, terkadang ada guru

yang sering marah-marah kepada siswanya saat proses belajar mengajar berlangsung,

guru yang membeda-bedakan siswanya, guru yang bersikap kasar dan kurang sopan

terhadap tsiswanya sampai guru yang kurang senang terhadap siswanya sehingga

guru kurang memperhatikan siswanya bahkan cenderung tidak peduli dengan apa

yang dilakukan siswanya. Ada yang beralasan karena hukuman, padahal dalam

memberikan hukuman guru tidak perlu melakukan hal diatas karena akan berdampak

buruk pada guru itu sendiri dan juga pada siswanya. Sehingga siswa akan kurang

menyukai guru tersebut dan berdampak pula tidak menyukai pelajaran yang diajarkan

oleh guru tersebut.

Akan tetapi masih banyak guru diluar sana yang memiliki kepribadian yang

patut dicontoh siswanya diantaranya penyayang, sabar, dan mempunyai sikap - sikap

idealnya seorang guru yang professional. Akuntansi termasuk salah satu mata

(16)

6

berminat dalam pelajaran akuntansi. Kesulitan belajar akuntansi akan terasa lebih

berat lagi ketika siswa menjumpai guru yang tidak bersahabat. Misalnya, guru yang

tidak memperhatikan keadaan siswanya, kurang sabar dalam pembelajaran ketika

siswa menghadapi kesulitan dan marah marah atau berkata yang kurang sopan,

dengan keadaan tersebut motivasi belajar siswa juga turut terpengaruh. Siswa malas

belajar dan prestasi belajar cenderung menurun.

Guru yang memiliki kepribadian yang baik ketika mengajar di dalam kelas

secara tidak langsung siswa akan menyukai mata pelajaran yang diajarkannya karena

dengan pribadi yang baik dan menyenangkan siswa akan lebih nyaman untuk belajar

dan siswa akan termotivasi untuk mempelajari pelajaran tersebut. Pelajaran yang

dianggap sulitpun akan terasa mudah dan menyenangkan.

Menurut Hamalik (2004 : 34) menyatakan “ Kepribadian guru berpengaruh

langsung dan kumulatif terhadap hidup dan kebiasaan - kebiasaan belajar para siswa,

yang dimaksud dengan kepribadian disini meliputi pengetahuan, keterampilan, ideal, sikap, dan juga persepsi yang dimilikinya tentang orang lain”. Kebiasaan guru yang

dibawa ke dalam kelas secara tidak langsung akan mempengaruhi kebiasaan belajar

para siswa.

“Beberapa pengalaman menunjukkan bahwa masalah-masalah seperti

motivasi, disiplin, tingkah laku sosial, prestasi dan hasrat belajar yang terus menerus

(17)

7

Berdasarkan uraian di atas maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian

dengan judul “Pengaruh Kompetensi Kepribadian Guru Terhadap Motivasi

Belajar Siswa dan Implikasinya Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata

Pelajaran Akuntansi Kelas XI IPS SMA Kartika Siliwangi 2 Bandung Tahun

Ajaran 2011/2012”.

1.2Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang penelitian, peneliti merumuskan masalah

penelitian ini sebagai berikut :

1. Bagaimana gambaran kompetensi kepribadian guru pada mata pelajaran

akuntansi kelas XI IPS SMA Kartika Siliwangi 2 Bandung.

2. Bagaimana gambaran motivasi belajar siswa pada mata pelajaran akuntansi

kelas XI IPS SMA Kartika Siliwangi 2 Bandung.

3. Bagaimana gambaran prestasi belajar siswa pada mata pelajaran akuntansi

kelas XI IPS SMA Kartika Siliwangi 2 Bandung.

4. Seberapa besar pengaruh kompetensi kepribadian guru terhadap motivasi belajar

siswa pada mata pelajaran akuntansi kelas XI IPS SMA Kartika Siliwangi 2

Bandung.

5. Seberapa besar pengaruh motivasi belajar siswa terhadap prestasi belajar siswa

(18)

8

1.3Maksud dan Tujuan Penelitian

Maksud dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pengaruh

kompetensi kepribadian guru terhadap motivasi belajar siswa dan implikasinya

terhadap prestasi belajar siswa. Adapun tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui:

1. Gambaran kompetensi kepribadian guru pada mata pelajaran akuntansi kelas XI

IPS SMA Kartika Siliwangi 2 Bandung.

2. Gambaran motivasi belajar siswa pada mata pelajaran akuntansi kelas XI IPS

SMA Kartika Siliwangi 2 Bandung.

3. Gambaran prestasi belajar siswa pada mata pelajaran akuntansi kelas XI IPS SMA

Kartika Siliwangi 2 Bandung.

4. Seberapa besar pengaruh kompetensi kepribadian guru terhadap motivasi belajar

siswa pada mata pelajaran akuntansi kelas XI IPS SMA Kartika Siliwangi 2

Bandung.

5. Seberapa besar pengaruh motivasi belajar siswa terhadap prestasi belajar siswa

pada mata pelajaran akuntansi kelas XI IPS SMA Kartika Siliwangi 2 Bandung.

(19)

9

Dengan dicapainya maksud dan tujuan penelitian diatas, hasil penelitian ini

diharapkan dapat memberikan nilai guna sebagai berikut :

1. Kegunaan praktis

Dapat dijadikan pertimbangan bagi pihak pihak yang berkepentingan di dunia

pendidikan dalam usaha meningkatkan kualitas pendidikan, terutama bagi pengajar

mata pelajaran akuntansi dalam rangka memperbaiki proses belajar mengajar untuk

meningkatkan motivasi dan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran akuntansi.

2. Kegunaan Teoritis

a. Memperkaya ilmu pengetahuan tentang faktor-faktor yang mempengaruhi

prestasi belajar siswa.

b. Sebagai bahan acuan dan bahan referensi di bidang penelitian yang sejenis dan

(20)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian

Menurut Sugiyono (2009:3) “Metode penelitian dapat diartikan sebagai

cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu”. Jenis

penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif

verifikatif. Menurut Arikunto (2010:3) bahwa “Penelitian deskriptif ini

merupakan penelitian yang benar-benar hanya memaparkan apa yang terdapat

atau terjadi dalam sebuah kancah, lapangan, atau wilayah tertentu”. Sedangkan

penelitian verifikatif menurut Arikunto (2010:8) “Penelitian yang bertujuan untuk mengecek kebenaran hasil penelitian lain”.

Desain penelitian merupakan proses yang diperlukan dalam perencanaan

dan pelaksanaan penelitian. Desain yang digunakan dalam penelitian ini menjadi

pedoman yang mengarahkan berlangsungnya proses penelitian agar sesuai dengan

tujuan yang telah ditetapkan.

3.2 Operasionalisasi Variabel

Operasionalisasi variabel yaitu untuk menjelaskan dimensi dan

indikator-indikator dari setiap variabel penelitian.

Menurut Sugiyono (2009:60) “Variabel adalah segala sesuatu yang

berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga

(21)

43

Variabel dalam penelitian dibedakan menjadi tiga variabel yaitu :

 Kompetensi kepribadian guru sebagai variabel independen yang diberi

simbol , yaitu persepsi siswa tentang kepribadian yang baik dan sikap

tauladan dari gurunya.

 Motivasi Belajar sebagai variabel independen yang diberi simbol ,

yaitu dorongan dari luar dan dari dalam diri siswa untuk kegiatan

belajar.

 Prestasi belajar merupakan variabel dependen yang diberi simbol Y,

yaitu pencapaian belajar siswa yang ditunjukkan melalui nilai UAS.

Dari definisi diatas variabel tersebut dioprasionalkan sebagai berikut:

TABEL 3.1

Operasionalisasi Variabel

Variabel Dimensi Indikator Skala

(22)

44

3.3 Populasi dan Sampel

Menurut Sugiyono (2010:61) “Populasi adalah wilayah generalisasi yang

terdiri atas : obyek / subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu

yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

kesimpulannya”.

Variabel Dimensi Indikator Skala

Motivasi Belajar

(

Durasinya dan frekuensi kegiatan

Ketabahan, keuletan, dan kemampuannya dalam Devosi (pengabdian) dan

pengorbanan untuk mencapai tujuan

f. Pengorbanan untuk mencapai tujuan belajar

Tingkat aspirasinya yang hendak dicapai dari

(23)

45

Berdasarkan definisi di atas dan berdasarkan fenomena yang diteliti maka

yang menjadi ukuran populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI

IPS SMA Kartika Siliwangi 2 Bandung. Berikut tabel yang menunjukkan populasi

siswa kelas XI IPS SMA Kartika Siliwangi 2 Bandung.

Tabel 3.2

Populasi siswa kelas XI IPS SMA Kartika Siliwangi 2 Bandung Tahun Ajaran 2011/2012

No Kelas Jumlah Siswa

1 XI IPS 1 27

2 XI IPS 2 25

Jumlah Siswa 52

Sumber : Bagian TU di SMA Kartika Siliwangi 2 Bandung

Sampel dalam penelitian ini menggunakan sampel jenuh atau sensus,

dimana semua anggota populasi dijadikan sampel. Sampel dalam penelitian ini

berjumlah 52 siswa. Teknik ini sesuai dengan yang dikemukakan Riduwan

(2011:21) “ Sampling jenuh adalah teknik pengumpulan sampel apabila semua

populasi digunakan sebagai sampel atau dikenal juga dengan istilah sensus”.

3.4 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengambilan data yang dilakukan dengan dua cara yaitu :

1. Angket (Kuisioner)

Teknik pengambilan data dengan cara menyebar kuisioner. “Kuisioner

(24)

46

seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk

dijawabnya” (Sugiyono ,2009 : 199).

Angket yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket tertutup.

Angket tertutup adalah angket yang disusun dengan menyediakan pilihan jawaban

lengkap sehingga pengisi hanya tinggal memberi tanda ceklis (√) pada jawaban

yang dipilih.

Langkah-langkah penyusunan angket adalah sebagai berikut :

1) Menyusun kisi-kisi daftar pernyataan atau pertanyaan

2) Merumuskan item-item pertanyaan dan alternatif jawaban

3) Menetapkan skala penilaian angket

Alat ukur yang digunakan adalah skala likert. Alternatif jawaban dalam

skala likert yang digunakan diberi skor sebagai beikut :

Tabel 3.3 Penilaian Skala Likert

Pilihan Skor

Sangat Setuju (SS) 5

Setuju (S) 4

Netral (N) 3

Tidak Setuju (TS) 2 Sangat Tidak Setuju (STS) 1 Sumber : Riduwan (2011 : 39)

Untuk menginterpretasikan skor hasil penelitian angket, maka skor yang

diperoleh dikonsultasikan dengan tabel kriteria penilaian berdasarkan persentase

(25)

47

Tabel 3.4

Kriteria Interpretasi Skor

Skor Kategori 0% - 20% Sangat Rendah 21% - 40% Rendah 41% - 60% Sedang 61% - 80% Tinggi 81% - 100% Sangat Tinggi

(Riduwan, 2011 : 23)

2. Dokumentasi

“Teknik pengambilan data dengan dokumentasi yaitu mencari data mengenai

hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah,

prasasti, notulen rapat, lengger, agenda, dan sebagainya” (Arikunto ,2010:274).

Studi Dokumentasi yang dilakukan adalah mempelajari dokumen-dokumen

dan arsip-arsip yang ada pada sekolah, berupa nilai UAS.

3.5 Uji Instrumen penelitian

3.5.1 Uji Validitas Kuisioner

Agar memperoleh hasil penelitian yang valid, maka penelitian itu harus

menggunakan instrumen yang valid. Instrumen yang valid berarti alat ukur yang

digunakan untuk mendapatkan data itu valid. “Valid berarti instrumen tersebut

dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur” (Sugiyono, 2009

:173).

Pengujian validitas kuisioner diukur dengan rumus korelasi product

moment sebagai berikut :

√{ ( ( ( ( } { ( }

(26)

48

diperoleh dari hasil perhitungan, dibandingkan dengan nilai tabel korelasi nilai r .

Jika > →Valid

Sebaliknya, jika → Tidak Valid

Dalam penelitian ini, untuk menguji validitas soal, penulis menggunakan

program Microsoft Office Excel. Uji validitas dilakukan oleh peneliti dengan

mengujicobakan angket penelitian kepada 30 siswa kelas XI IPS SMA Kartika

Siliwangi 2 Bandung dengan jumlah item pernyataan 22 untuk variabel

kompetensi kepribadian guru dan 27 untuk variabel motivasi belajar.Contoh

pengujian validitas dapat dilihat pada lampiran. Berikut ini ditampilkan hasil uji

validitas variabel kompetensi kepribadian guru :

Tabel 3.5

Uji Validitas Instrumen Kompetensi Kepribadian Guru

Sumber : Hasil Uji Coba Angket

(27)

49

Tabel 3.6

Uji Validitas Instrumen Motivasi Belajar Siswa

Sumber : Hasil Uji Coba Angket

Dari data tersebut antara skor butir pertama hingga butir pernyataan ke 27

dibandingkan dengan pada taraf kepercayaan 95% untuk 30 responden

yaitu 0,361. Penentuan valid atau tidaknya ditentukan berdasarkan kriteria

> , maka butir pernyataan angket tersebut dinyatakan valid.

Berdasarkan dari perhitungan validitas variabel kompetensi kepribadian

guru terlihat dari 22 butir pernyataan yang disebarkan kepada 30 responden,

terdapat 2 item pernyataan yang dinyatakan tidak valid yaitu item pernyataan

nomor 5 dan 15. Pernyataan yang tidak valid tersebut kemudian dihilangkan

sehingga jumlah pernyataan yang memenuhi kevaliditasan berjumlah 20 item

pernyataan. Sedangkan untuk variabel motivasi belajar siswa terlihat dari 27 item

pernyataan, terdapat 5 item pernyataan yang dinyatakan tidak valid yaitu item

(28)

50

memenuhi kevaliditasan berjumlah 22 item pernyataan. Item soal yang tidak valid

dihilangkan atau dibuang.

3.5.2 Uji Reliabilitas

Reliabilitas digunakan untuk mengetahui apakah alat pengumpul data

tersebut menunjukan tingkat ketepatan, tingkat keakuratan, kestabilan atau

konsistensi dalam mengungkapkan gejala tertentu dari sekelompok individu

walaupun dilaksanakan dalam waktu yang berbeda. Rumus yang digunakan

adalah rumus Alpha sebagai berikut :

( (

(Arikunto, 2009 : 109)

Keterangan :

= Reliabilitas yang dicari

= Jumlah Varians skor tiap-tiap item

= Varians total

Untuk mencari nilai varians per-item digunakan rumus varians sebagai

berikut :

(

(Arikunto, 2009 :110)

= Harga varian tiap item

(29)

51

N = jumlah responden

Untuk menghitung varians total sebagai berikut :

(

= harga varian total

∑Y² = jumlah kuadrat skor total

(∑Y)² = jumlah kuadrat dari jumlah skor total

N = jumlah responden

Kriteria pengujian reliabilitas adalah jika > dengan tingkat

kepercayaan 95%, maka reliabel.

Dalam penelitian ini, untuk menguji reliabilitas soal penulis menggunakan

Microsoft Office Excel . Setelah diperoleh , kemudian dibandingkan dengan

dengan N = 30, taraf nyata (α) = 0,05 pada tingkat kepercayaan 95%.

Jika > maka reliabel, sebaliknya jika < maka tidak

reliabel, Berikut ini merupakan rekapitulasi uji reliabilitas instrumen penelitian.

Tabel 3.7

Uji Reliabilitas Variabel dan

No Variabel Keterangan

1 Kompetensi Kepribadian Guru 0.806018 0,361 Reliabel

2 Motivasi Belajar 0.812174 0,361 Reliabel

Sumber : Hasil Uji Coba Angket

Setelah memperhatikan pengujian instrumen di atas, penulis

menyimpulkan bahwa instrumen dinyatakan reliabel. Itu berarti penelitian ini

(30)

52

kegagalan penelitian dikarenakan oleh instrumen yang belum teruji kevalidan dan

kereliabilitasnya.

3.6 Teknik Analisis Data dan Pengujian Hipotesis

3.6.1 Teknik Analisis Data

Dalam menganalisis data tahap awalnya yaitu melakukan pengecekan

terhadap jumlah angket yang dikembalikan oleh responden, memberi skor pada

setiap jawaban responden, dan menentukan rumus statistik yang digunakan.

Jenis data yang terkumpul dalam penelitian ini adalah data ordinal dan

interval. Dengan adanya data ordinal maka harus diubah dulu ke data interval.

Untuk mengubah data ordinal ke interval menggunakan Methods of Succesiva

Interval (MSI). Salah satu dari kegunaan Methods of Succesiva Interval (MSI)

dalam pengukuran adalah untuk menaikkan pengukuran dari ordinal ke interval.

Langkah kerja Methods of Succesiva Interval (MSI) adalah sebagai

berikut:

1. Perhatikan tiap butir pernyataan, misalnya dalam angket.

2. Untuk butir tersebut, tentukan berapa banyak orang yang mendapatkan

(menjawab) skor 1,2,3,4,5 yang disebut frekuensi.

3. Setiap frekuensi dibagi dengan banyaknya responden dan hasilnya

disebut proporsi.

4. Tentukan proporsi kumulatif (PK) dengan cara menjumlah antara

proporsi yang ada dengan proporsi sebelumnya.

5. Dengan menggunakan tabel distribusi normal baku, tentukan nilai Z

(31)

53

6. Tentukan nilai densitas untuk setiap nilai Z yang diperoleh dengan

menggunakan tabel ordinat distribusi normal.

7. Hitung SV (Scale Value) = Nilai Skala dengan rumus sebagai berikut :

( ( ( (

. Menghitung skor hasil transformasi untuk setiap pilihan jawaban dengan

rumus :

Y = SV + [1+(SVMin)]

Dimana K = 1 + [SVMin]

Tahap selanjutnya yaitu uji normalitas. Uji normalitas ini digunakan untuk

mengetahui apakah data tersebut normal atau tidak. Apabila data berdistribusi

normal maka statistik yang digunakan adalah statistik parametrik. Tapi apabila

data tidak berdistribusi normal maka statistik yang digunakan adalah statistik non

parametrik.

Salahsatu cara yang digunakan untuk uji normalitas yaitu melalui analisis

grafik Q-Q Plot. Analisis grafik menurut Gozali (2011:163) “Data dikatakan

normal bila ada titik-titik yang menyebar disekitar garis diagonal dan

penyebarannya mengikuti arah garis diagonal”. Dalam penelitian ini digunakan

alat bantu perangkat lunak yaitu SPSS V 17.

(32)

54

Korelasi menurut Riduwan (2011:227) merupakan mencari hubungan

variabel bebas (X) dengan variabel terikat (Y) dan data berbentuk interval dan

ratio. Rumus yang digunakan adalah rumus Korelasi Pearson Product Moment.

( ( ( √{ ( } { ( }

(Riduwan, 2011:121)

Keterangan :

r = Koefisien validitas item yang dicari

X = Skor yang diperoleh subjek dari seluruh item

Y = Skor total

∑X = Jumlah skor dalam distribusi X

∑Y = Jumlah skor dalam distribusi Y

∑X² = Jumlah Kuadrat dalam skor distribusi X

∑Y² = Jumlah kuadrat dalam distribusi Y

N = Banyaknya Responden

Korelasi PPM dilambangkan dengan r dengan ketentuan nilai r tidak lebih

dari harga (-1 ≤ r ≤ + 1 ). Apabila nilai r = -1 artinya korelasi negatif sempurna ; r

= 0 artinya tidak ada korelasi maka, menunjukkan tidak ada pengaruh variabel

bebas (independent) dengan variabel terikat (dependent); dan r = artinya

korelasinya sangat kuat atau terdapat korelasi positif maka, menunjukkan variabel

(33)

55

3.6.3 Koefisien Determinasi

Koefesien determinasi menunjukkan besarnya pengaruh variabel

independent (X) terhadap variabel dependent (Y). Rumus koefisien determinasi :

Jika koefisien korelasi antara variabel X dengan variabel Y dilambangkan r,

maka X berpengaruh sebesar r² x 100% terhadap Y dan sisanya dipengaruhi oleh

faktor luar yang tidak diteliti.

(34)

BAB V

KESIMPULAN

Setelah melakukan penelitian maka penulis akan mengutarakan kesimpulan yang merupakan langkah akhir dari penelitian “Kompetensi Kepribadian Guru

Terhadap Motivasi Belajar Siswa dan Implikasinya Terhadap Prestasi Belajar Siswa

Pada Mata Pelajaran Akuntansi kelas XI IPS SMA Kartika Siliwangi 2 Bandung”,

setelah membuat kesimpulan maka penulis mencoba memberikan saran dan harapan

perbaikan kepada khususnya bagi objek penelitian yaitu SMA Kartika Siliwangi 2

Bandung dan pihak lain yang berkepentingan dalam penyusunan skripsi ini.

5.1 Kesimpulan

Kesimpulan penelitian ini pada dasarnya merupakan jawaban dari masalah

penelitian yang diajukan. Berdasarkan analisa data, pengujian hipotesis, serta

pembahasan hasil penelitian, maka kesimpulan yang dapat di tarik dari penelitian ini :

1. Hasil penelitian menurut indikator – indikator kompetensi kepribadian guru

menunjukkan bahwa kompetensi kepribadian guru mata pelajaran akuntansi

kelas XI IPS di SMA Kartika Siliwangi 2 Bandung berada dalam kategori

(35)

110

2. Motivasi belajar siswa pada mata pelajaran akuntansi kelas XI IPS SMA

Kartika Siliwangi 2 Bandung menurut hasil penelitian dari indikator –

indikator motivasi belajar menunjukkan berada dalam kategori tinggi.

3. Prestasi belajar yang ditunjukkan oleh hasil penelitian berdasarkan kriteria

KKM didapat bahwa prestasi belajar siswa pada mata pelajaran akuntansi kelas

XI IPS SMA Kartika Siliwangi 2 Bandung tahun ajaran 2011 / 2012 berada

dalam kategori sedang.

4. Terdapat pengaruh kompetensi kepribadian guru terhadap motivasi belajar

siswa di SMA Kartika Siliwangi 2 Bandung sebesar 15,13%.

5. Terdapat pengaruh motivasi belajar siswa terhadap prestasi belajar siswa di

(36)

DAFTAR PUSTAKA

Sumber Buku

Arikunto, Suharsimi (2010). Prosedur Penelitian. Jakarta : PT Asdi Mahasatya.

. . (2009). Dasar Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara.

Baharuddin dan Esa. (2008). Teori Belajar & Pembelajaran. Yogyakarta : AR- RUZZ MEDIA

Chaerul dan Heri. (2011). Pengembangan kompetensi kepribadian guru. Bandung : Nuansa Cendikia.

Dahar, W, Ratna. (1996). Teori-teori belajar. Jakarta : Erlangga

Djamarah, B, Syaiful (2008). Psikologi Belajar. Jakarta : Rineka Cipta.

. . (2005). Guru dan Anak Didik Dalam Interaksi Edukatif. Jakarta : PT Rineka Cipta.

Gintings, Abdorokhman (2010). Esensi Praktis Belajar dan Pembelajaran . Bandung : Humaniora

Ghozali, I. 2007. Aplikasi Analisis Multivariate dengan SPSS. Semarang : Badan Penerbit Universitas Diponogoro.

Hamalik, Oemar (2004). Psikologi Belajar dan Mengajar. Bandung : Penerbit Sinar Baru Algensindo.

. (2007). Proses Belajar Mengajar. Jakarta : PT Bumi Aksara

Kunandar. (2007). Guru Profesional Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) sukses dalam Sertifikasi Guru. Jakarta : PT Rajagrafindo Persada.

Moeslihat, Rahmat. (2005). Akuntansi untuk SMA Kelas XI. Bogor : Regina

Mulyasa.E (2008). Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru. Bandung : PT Remaja Rosdakarya

Naim, Ngainun (2009). Menjadi Guru Inspiratif. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

(37)

112

Purwanto, Ngalim (2008). Prinsip – Prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran.

Bandung : PT Remaja Rosda Karya

Riduwan. (2011). Dasar-dasar Statistik. Bandung : Alfabeta

Sadirman A.M. (2007). Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta : Raja Grafindo Persada.

Sagala, Syaiful (2011). Kemampuan Profesional Guru dan Tenaga Kependidikan. Bandung : Alfabeta.

Sumarno dan Widodo. (2005). Akuntansi untuk SMA Kelas XI. Jakarta : PT Rineka Cipta

Slameto. (2003). Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta : PT Rineka Cipta

Sukardi. (2009). Ekonomi. Jakarta : Pusat Perbukuan, Depdiknas

Sugiyono. (2009). Metode penelitian Pendidikan pendekatan Kuantitatif, Kualiattif, dan R&D. Bandung : CV. Alfabeta.

. . (2010). Statistik untuk Penelitian. Bandung : CV Alfabeta.

Syah, Muhibbin (2003). Psikologi Belajar. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada.

. (2010). Psikologi Pendidikan. Bandung : PT Remaja Rosdakarya.

Syamsudin M, Abin. (2005). Psikologi Kependidikan. Bandung : PT RemajaRosdakarya.

Uno B, Hamzah. (2010). Teori Motivasi dan Pengukurannya Analisis di Bidang Pendidikan. Jakarta : PT Bumi Aksara.

. (2007). Pedoman Operasional Penulisan Skripsi. Bandung : Program Studi Pendidikan Akuntansi. FPEB. UPI

Sumber Internet

(38)

113

Instituie, Mubarok (2011). Guru :Digugu dan Ditiru. [Online]. Tersedia :

http://mubarok-institute.blogspot.com/2011/04/guru-digugu-dan-ditiru.html. [15 Juni 2012]

Trissa. (2009). Ing Ngarso Sung Tulodo Ing Madyo Mangun Karso Tut Wuri Handayani. [Online]. http://mataharsa.blogdetik.com/2009/12/14/ing-ngarso-sung-tulodo-ing-madyo-mangun-karso-tut-wuri-handayani/. [15 Juni 2012].

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16 Tahun 2007. [Online]. Tersedia: www.ditnaga-dikti.org/ditnaga/files/sergur/permen16.pdf. [22 April 2012]

Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional Tahun 2003 No 20 Tahun 2003. [Online]. Tersedia : http://www.inherent-dikti.net/files/sisdiknas.pdf. [22 April 2012].

Undang-undang Republik Indonesia nomor 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen. [Online]. Tersedia : http://luk.staff.ugm.ac.id/atur/UU14-2005GuruDosen.pdf. [22 April 2012]

Sumber Skripsi

Rahmawati. Nina (2011). Pengaruh Kompetensi Kepribadian Guru Pendidikan Agama Islam Terhadap Motivasi Belajar Siswa Di SMP Negeri 2 Batu. Skripsi. Malang : Fakultas Tarbiyah UIN Maulana Malik Ibrahim.

Widianingsih,N, Dede. (2010)Pengaruh Kompetensi Guru Terhadap Minat Belajar Siswa Serta Aplikasinya Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Akuntansi di Kelas XII IPS SMA Negeri 1 Haurgeulis Tahun Ajaran 2010 / 2011. Skripsi. Bandung : FPEB UPI

Gambar

Gambar 2.1 Siklus Akuntansi ................................................................................
TABEL 1.1 Rekapitulasi Nilai Ujian Akhir Sekolah Mata Pelajaran Akuntansi
TABEL 3.1 Operasionalisasi Variabel
Tabel 3.2  Populasi siswa kelas XI IPS SMA Kartika Siliwangi 2 Bandung
+7

Referensi

Dokumen terkait

pada saat memiliki masalah dengan jaringan internet. b) Nasabah dapat membuat transaksi atau membayar tagihan kapanpun. Nasabah dapat menghemat banyak waktu. c) Mobile banking

Diffusion bonding : Mono filament diperkuat AMCs terutama dihasilkan oleh ikatan difusi (foil-serat-foil) rute atau oleh penguapan lapisan yang relatif tebal dari

Teknik pengumpulan data yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah tes, observasi, wawancara, dan angket. Dengan empat teknik pengumpulan data yang digunakan

A Peringatan Hari Kartini Di Pemerintah Kota Yogayakarta Launching Bank Buku Perpustakaan Kota. Pemkot Siap Hadapi

“Pengaruh Predisposisi dan Dukungan Sosial Terhadap Perilaku Hidup Bersih dan Sehat pada Masyarakat di Desa Simodong Kecamatan Sei Suka Kabupaten Batu Bara 2013”.. Dalam

Bandung: Jurusan Pendidikan Bahasa Daérah FPBS UPI.. Arti Antropologi Untuk Indonesia Masa

Teori dan Filsafat Ilmu Hukum , Bandar Lampung: Bahan Kuliah, Program Studi Magister Ilmu Hukum – Universitas Bandar Lampung. Poespoprodjo, W., 1986, Filsafat Moral Kesusilaan

Multimedia merupakan suatu konsep dan teknologi baru dalam bidang teknologi informasi, dimana dalam bentuk teks, gambar, suara, animasi dan video disatukan dalam komputer