• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Ukuran Paket User Datagram Protocol Trafik Video Terhadap Konsumsi Energi Pada Perangkat Bergerak

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Ukuran Paket User Datagram Protocol Trafik Video Terhadap Konsumsi Energi Pada Perangkat Bergerak"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II DASAR TEORI 2.1 Protokol Komunikasi

Protokol adalah seperangkat aturan yang mengatur pembangunan koneksi komunikasi, perpindahan data, serta penulisan hubungan antara dua atau lebih perangkat komunikasi. Protokol dapat berupa perangkat keras, perangkat lunak atau kombinasi dari keduanya. Protokol distandarisasi oleh International Standard Organization (ISO) dalam sebuah Open System Interconnection (OSI) [1].

Dalam Model OSI terdapat 7 layer. Berikut ini merupakan 7 lapisan protokol OSI, yaitu:

1. Lapisan aplikasi (application layer) mendefinisikan sebuah antarmuka user dengan jaringan.

2. Lapisan presentasi (presentation layer) memastikan format data yang diterima dapat digunakan oleh aplikasi antarmuka dengan user.

3. Lapisan sesi (session layer) bertanggung jawab dalam membangun dan memelihara hubungan antaraduakoneksi seperti tab-tab pada browser. 4. Lapisan transport (transport layer) memastikan komunikasi ujung ke

ujung terjadi.

5. Lapisan jaringan (network layer) menghubungkan segmen-segmen pada jaringan agar dapat saling berhubungan.

6. Lapisan jalur data (data link layer) menyediakan link data (segment), yang menghubungkan titik ke titik secara langsung.

(2)

2.2 Arsitektur TCP/IP

TCP/IP adalah standar komunikasi data yang ditemukan oleh Defence Advance Research Project Agency (DARPA) [1]. TCP/IP merupakan kumpulan protokol yang mengatur komunikasi data dengan menggunakan layer yang lebih sedikit dibandingkan OSI. Gambar 2.1 menunjukkan arsitektur TCP/IP dalam model layer.

Application Layer

Transport Layer

Internet Layer

Network Access Layer

Physical Layer

Gambar 2.1. Arsitektur TCP/IP Dalam Model Layer

Jika suatu layer menerima data dari layer lain diatasnya, layer tersebut menambahkan informasi tambahan (header) ke data tersebut. Header hanya dapat dibaca oleh layer yang bersangkutan pada perangkat di sisi penerima. Hal yang sebaliknya terjadi, jika suatu layer menerima data dari layer lain yang berada di bawahnya, maka layer tersebut akan membaca header yang diperuntukkan untuknya, kemudian menghilangkannya dari data.

2.2.1 Application Layer

Layer tertinggi TCP/IP adalah application layer yang identik dengan layer

(3)

- FTP (File Transfer Protocol) yaitu protokol yang digunakan untuk file transfer.

- SMTP (Simple Mail Transfer Protocol) yaitu protokol yang digunakan untuk mengirimkan electronic mail.

- HTTP (Hyper Text Transfer Protokol) yaitu protokol yang digunakan untuk web browsing.

2.2.2 Transport Layer

Transport layer mempunyai dua fungsi utama yaitu mengatur aliran data

antara dua host dan fungsi reliabilitas. Pada transport layer terdapat dua buah protokol yaitu:

a. TCP (Transport Control Protocol)

TCP harus melakukan hubungan (handshake) terlebih dahulu sebelum mentransfer data. Selanjutnya TCP melakukan fungsi reliabilitas yaitu mengkonfirmasi semua pengiriman data. Setelah selesai pengiriman, TCP melakukan terminasi.

b. UDP (User Datagram Protocol)

Protokol ini melakukan fungsi unreliable dan connectionless yaitu protokol UDP pengiriman dilakukan secara spontan tanpa menunggu konfirmasi.

2.2.3 Internet Layer

Layer ini berfungsi sebagai tempat mekanisme pengalamatan dan perutean

(4)

bit alamat (IP versi 6). Algoritma perutean dapat berbentuk statis yang diatur secara manual maupun secara dinamis melalui pertukaran informasi link.

2.2.4 Network Access Layer

Fungsi dalam layer ini adalah memastikan data tiba pada perangkat lain yang terhubung langsung secara selamat. Mekanisme pengkodean data, mekanisme cek kesalahan, mekanisme pertukaran data diatur dalam layer ini. Pada layer ini menyediakan media bagi sistem untuk mengirimkan data ke perangkat lain yang terhubung secara langsung. Network Access Layer setara dengan Data Link Layer pada standar OSI.

2.2.5 Physical Layer

Physical layer ini bertanggung jawab atas proses konversi data 0 dan 1

menjadi bentuk fisik (tegangan dan arus) agar dapat terkirim ke media wireless ataupun kabel. Berbagai jenis teknologi komunikasi seperti satelit, kabel kooaksial, optic, dial-up, adalah dalam cakupan layer fisik.

2.3 User Datagram Protocol (UDP)

Protokol ini sangat sederhana dengan arti pengirim dan penerima tidak perlu menjaga session atau status koneksi. UDP dapat mengirimkan per segmen tanpa dipengaruhi oleh kepadatan trafik. Protokol UDP menerapkan layanan connectionless yaitu tidak adanya campur tangan dari penerima dan pengirim

(5)

Kelemahan UDP antara lain: packet loss yang tinggi dan kemungkinan congestion. Kehilangan segmen pada UDP sangat mungkin terjadi dikarenakan

paket yang diterima mungkin tidak berurutan. Paket yang tidak berurutan otomatis akan dibuang. UDP juga tidak memiliki congestion control (kontrol kemacetan). Congestion control mencegah buffer penuh hingga terjadi penurunan kerja jaringan.

Gambar 2.2 Header User Datagram Protocol (UDP) [2]

UDP berdiri di atas IP. Karena bersifat nirsambungan, hanya sedikit yang perlu dilakukan UDP. Pada dasarnya, UDP menambahkan sebuah kemampuan pengalamatan port ke IP. Hal ini paling terlihat dengan meneliti header UDP. Header menyertakan port sumber dan port tujuan seperti yang ditunjukkan pada

Gambar 2.2. Bidang panjang berisi panjang keseluruhan segmen UDP, termasuk header dan data. Checksum menggunakan algoritma cek kesalahan.

2.4 Arduino

Arduino adalah sebuah board minimum system mikrokontroler yang

(6)

Arduino UNO adalah arduino board yang menggunakan mikrokontroler

ATmega328. Arduino menyediakan 20 pin I/O, yang terdiri dari 6 pin input analog dan 14 pin digital input/output, sebuah koneksi USB, sebuah konektor sumber tegangan, sebuah header ICSP, dan sebuah tombol reset. Arduino UNO memuat segala hal yang dibutuhkan untuk mendukung sebuah mikrokontroler. Hanya dengan menhubungkannya ke sebuah komputer melalui USB atau memberikan tegangan DC dari baterai atau adaptor AC ke DC sudah dapat membuanya bekerja [3]. Arduino UNO menggunakan ATmega16U2 yang diprogram sebagai USB-to-serial converter untuk komunikasi serial ke computer melalui port USB. Tampak atas dari arduino UNO dapat dilihat pada Gambar 2.3.

Adapun data teknis board Arduino UNO R3 adalah sebagai berikut: ● Mikrokontroler : ATmega328

● Tegangan Operasi : 5V

● Tegangan Input (recommended) : 7 - 12 V ● Tegangan Input (limit) : 6-20 V

● Pin digital I/O : 14 (6 diantaranya pin PWM)

● Pin Analog input : 6

● Arus DC per pin I/O : 40 mA

● Arus DC untuk pin 3.3 V : 150 mA

● Flash Memory : 32 KB dengan 0.5 KB digunakan untuk bootloader

● SRAM : 2 KB

● EEPROM : 1 KB

(7)

Gambar 2.3 Arduino UNO [3]

2.5 Jaringan Wireless Local Area Network (WLAN) Adhoc

(8)

2.6 Penelitian Konsumsi Energi

Beberapa riset terkait diuraikan dalam paragraf berikut. Gian Paolo Perrucci [5] menjelaskan strategi dan solusi penghematan energi pada perangkat komunikasi bergerak dengan teknik cross-layer, overlay networks dan cooperation. Change Wave Research [6] menarik kesimpulan dari hasil

pendekatannya kepada para pengguna bahwa umur baterai yang singkat menjadi perhatian khusus untuk kepuasan konsumen. Zhang [7], fokus utama saat ini adalah pengkodean video dan pengiriman video. Beberapa kendala ketika merancang energi perangkat komunikasi bergerak seperti: peningkatan kualitas video tidak berbanding lurus dengan peningkatan teknologi, keberagaman dan perbedaan kemampuan dari perangkat komunikasi bergerak, kemampuan baterai yang tidak sepadan, frekuensi radio yang dinamis berdasarkan ruang dan waktu.

2.7 Parameter Pengukur Konsumsi Energi

Energi listrik dapat diukur dalam satuan kWh maupun Joule. Namun demikian, untuk lebih spesifik menganalisis konsumsi energi perangkat bergerak dihubungkan dengan karakteristik transport layer protocol yang digunakan maupun karakteristik video yang ditransmisikan, berikut beberapa parameter yang dimunculkan.

2.7.1 Konsumsi Energi per Paket

(9)

2.7.2 Konsumsi Energi per byte

Konsumsi energi per byte adalah konsumsi energi yang dibutuhkan untuk mengirim setiap byte data. Disebabkan ukuran paket tidak selalu memenuhi jumlah byte maksimum, maka perlu dianalisis konsumsi energi berdasarkan jumlah byte.

2.7.3 Energi Total

Energi total adalah energi yang dibutuhkan untuk mengirim informasi dari awal hingga akhir. Nilai energi ini diukur berdasarkan jumlah keseluruhan energi yang dibutuhkan dalam mengirimkan paket.

2.7.4 Packet Loss

Packet loss turut mempengaruhi efisiensi konsumsi energi. Jika konsumsi

energi yang rendah akan tidak menguntungkan jika packet loss tinggi. Semakin kecil nilai persentase loss, maka sistem komunikasi akan menghasilkan kualitas informasi yang semakin baik. Packet loss dihitung sebagai persentase paket yang hilang terhadap jumlah total paket yang dikirimkan.

2.7.5 Delay

Gambar

Gambar 2.1. Arsitektur TCP/IP Dalam Model Layer
Gambar 2.2 Header User Datagram Protocol (UDP) [2]
Gambar 2.3 Arduino UNO [3]

Referensi

Dokumen terkait

Dari jumlah penyedia barang / jasa yang memasukkan (upload) Dokumen Penawaran melalui Aplikasi SPSE di atas, Panitia Pengadaan Barang / Jasa menyatakan Penawaran penyedia barang /

[r]

[r]

- Perwalian/pengisian KRS dapat dilakukan apabila mahasiswa telah melakukan registrasi - Pembayaran registrasi dilakukan paling akhir tanggal 10 Maret 2015. Cirebon, 07

Dengan membawa dokumen semua dokumen asli yang diupload pada tahap pemasukan. dokumen penawaran, serta dokumen-dokumen lain yang dipersyaratkan dalam

- Perwalian/pengisian KRS dapat dilakukan apabila mahasiswa telah melakukan registrasi - Pembayaran registrasi dilakukan paling akhir tanggal 10 Maret 2015. Cirebon, 07

anak, orang tua yang memberi dukungan secara penuh, sanggar sebagai tempat belajar, lingkungan yang mendukung untuk menyalurkan keterampilan yang dimiliki,

Anda akan mendapatkan 5 poin untuk setiap pilihan jawaban yang benar, -2 poin untuk setiap pilihan jawaban yang salah, dan -1 poin untuk pertanyaan yang tidak terjawab.. Apabila