• Tidak ada hasil yang ditemukan

pedum raskin 2014 copy

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "pedum raskin 2014 copy"

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

P E D O M A N U M U M

(2)

Puji syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas berkat dan rahmatnya Program Subsidi Beras bagi Masyarakat Berpendapatan Rendah (Program Raskin) dapat berjalan selama 15 tahun; dan khususnya Pedoman Umum Raskin 2014 telah disusun dan diselesaikan oleh Kementerian/Lembaga terkait yang tergabung dalam Tim Koordinasi Raskin Pusat.

Program Subsidi Beras bagi Masyarakat Berpendapatan Rendah (Program Raskin) adalah Program Nasional lintas sektoral baik horizontal maupun vertikal, yang bertujuan untuk membantu mencukupi kebutuhan beras masyarakat berpendapatan rendah. Secara horizontal semua Kementerian/Lembaga yang terkait memberikan kontribusi sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya, yang meliputi: perencanaan dan penyediaan anggaran subsidi, penentuan RTS dan Pagu Raskin, penanganan pengaduan masyarakat, pengawasan dan pengendalian program serta koordinasi dengan pemerintah daerah. Perum BULOG berperan dalam pengadaan dan penyaluran Raskin sampai Titik Distribusi (TD) di seluruh Indonesia, dengan kuantitas serta kualitas yang sesuai ketentuan. Jadi, pemerintah pusat berperan dalam membuat kebijakan program dan pengadaan beras sampai di Titik Distribusi (TD).

Pemerintah daerah berperan dalam pelaksanaan penyaluran Raskin dari TD sampai RTS-PM Raskin. Salah satu peran penting pemerintah daerah adalah pengalokasian APBD untuk angkutan beras dari TD sampai ke RTS. Kebijakan ini sangat penting untuk menjaga Harga Tebus Raskin (HTR) agar tetap sama di semua daerah. Bagi pemerintah daerah yang mampu, dapat melakukan pengembangan Program Raskin seperti Raskin Daerah (Raskinda), yaitu: pengadaan dan penyaluran Raskin menggunakan APBD dengan maksud untuk menambah jumlah RTS; subsidi Harga Tebus Raskin (HTR); pemberdayaan masyarakat melalui Padat Karya Raskin; penyaluran Raskin melalui Warung Desa dan Pokmaskin.

Dalam pelaksanaan Program Raskin selama enam belas tahun, pemerintah telah mengambil berbagai kebijakan untuk melakukan peningkatan dan penyesuaian terhadap kondisi yang berkembang misalnya penyesuaian jumlah Rumah Tangga Sasaran (RTS), durasi penyaluran, alokasi jumlah beras untuk setiap RTS (kuantum Raskin) dan penyesuaian Harga Tebus Raskin. Kebijakan lain yang telah diambil pemerintah pusat pada beberapa tahun terakhir adalah penyaluran Raskin untuk mengatasi kenaikan harga akibat musim paceklik dan meningkatnya permintaan beras pada hari-hari besar. Untuk keperluan ini pemerintah telah menyalurkan Raskin lebih dari 12 kali dalam satu tahun. Bahkan pada tahun 2013 pemerintah telah menyalurkan Raskin sampai Raskin ke-15, sebagai kompensasi kenaikan harga BBM.

Unifikasi data dan penggunaan Kartu Perlindungan Sosial (KPS) oleh Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K) merupakan upaya penajaman sasaran program. Kita menyadari bahwa ketepatan sasaran adalah faktor kunci keberhasilan program penanggulangan kemiskinan. Keyakinan ini memerlukan itikad dan dukungan seluruh pelaksana di pusat dan daerah dari mulai penetapan data sasaran dan pengawasan pada saat penyaluran. Sejalan dengan upaya penajaman sasaran, Pedoman Umum (Pedum) Raskin ini hendaknya menjadi acuan dalam pelaksanaan penyaluran Raskin tahun 2014. Demikian pula penyertaan perguruan tinggi dan LSM untuk mengkaji dan memantau pelaksanaan Raskin sehingga membuka ruang penilaian yang lebih independen.

Akhirnya, penghargaan dan ucapan terima kasih disampaikan kepada seluruh anggota Tim Koordinasi Raskin Pusat dan TNP2K yang telah menyempurnakan Pedum ini berdasarkan hasil pemantauan serta evaluasi selama tahun 2013. Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada pemerintah provinsi dan kabupaten/kota sebagai penanggung jawab pelaksanaan Program Raskin di daerah. Semoga upaya dan niat baik kita semua untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat terutama keluarga miskin mendapat ridho-Nya, Aamiin.

Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Selaku

Penanggung Jawab Program Raskin,

H. R. AGUNG LAKSONO

K A T A P E N G A N T A R

(3)

1. PENDAHULUAN

1

A. Latar Belakang 1

B. Dasar Hukum 2

C. Pengertian 3

2.

TUJUAN, SASARAN DAN MANFAAT

7

A. Tujuan 7

B. Sasaran 7

C. Manfaat 7

3.

PENGELOLAAN DAN PENGORGANISASIAN

8

A. Tim Koordinasi Raskin Pusat 8

B. Tim Koordinasi Raskin Provinsi 9

C. Tim Koordinasi Raskin Kabupaten/Kota 11

D. Tim Koordinasi Raskin Kecamatan 12

E. Pelaksana Distribusi Raskin di desa/kelurahan/pemerintahan setingkat 13

4.

PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN

14

A. Perencanaan 14

B. Kebijakan Penganggaran 15

5.

MEKANISME PELAKSANAAN

16

A. Pembuatan Panduan Pelaksanaan Program Raskin 16

B. Penetapan Pagu Raskin 18

C. Pemutakhiran Daftar Penerima Manfaat (DPM) 20

D. Peluncuran dan Sosialisasi Program Raskin 21

F. Pelaksanaan Penyaluran Raskin Sampai Titik Distribusi (TD) 21 G. Pelaksanaan Penyaluran Raskin dari TD ke TB 22

H. Penyaluran Beras Raskin dari TB ke RTS-PM 22

I. Pembayaran Harga Tebus Beras Raskin (HTR) 23

J. Pembiayaan 23

6. PENGENDALIAN

24

A. Pengawasan 24

B. Pelaporan 24

7. PENGADUAN

25

8. LAIN-LAIN

26

9. PENUTUP

27

LAMPIRAN

Ÿ

Ÿ Daftar Penerima Manfaat Program Raskin Tahun 2014 (Model DPM-1) 29

Ÿ

Ÿ Daftar Realisasi Penyaluran Beras Raskin Tahun 2014 (Model DPM-2) 30

Ÿ

Ÿ Berita Acara Serah Terima Beras Raskin (Model BAST) 31

Ÿ

Ÿ Rekapitulasi Berita Acara Pelaksanaan Penyaluran Beras Raskin (Model MBA-0) 32

Ÿ

Ÿ Rekapitulasi Berita Acara Serah Terima Pelaksanaan Penyaluran Raskin

(Model MBA-1) 33

Ÿ

Ÿ Laporan Pelaksanaan Program Raskin – Tikor Raskin Kecamatan (Model LT – 0) 34

Ÿ

Ÿ Laporan Pelaksanaan Program Raskin – Tikor Raskin Kabupaten/Kota

(Model LT – 1) 35

Ÿ

Ÿ Laporan Pelaksanaan Program Raskin – Tikor Raskin Provinsi (Model LT – 2) 36

Ÿ

Ÿ Berita Acara Musyawarah Desa/Kelurahan (Contoh BA Mudes/Muskel) 37

Ÿ

Ÿ Berita Acara Musyawarah Kecamatan (Contoh BA Muscam) 38

Ÿ

(4)

A. Latar Belakang

Pangan adalah salah satu hak azasi manusia dan sebagai komoditi strategis yang dilindungi oleh Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945. Pemerintah Indonesia memberik an prioritas yang besar terhadap kebijakan ketahanan pangan nasional. Indonesia turut menandatangani kesepakatan internasional terkait dengan pangan,

yaitu: Universal Declaration of Human Right (1948),

Rome Declaration on World Food Security and World Food Summit 1996, Millennium Development Goals (MDGs). Dalam kesepakatan MDGs dunia internasional telah

mentargetkan pada tahun 2015 setiap Negara termasuk Indonesia telah sepakat menurunkan kemiskinan dan kelaparan sampai separuhnya.

Indonesia, 95% dari jumlah penduduknya mengkonsumsi beras sebagai pangan utama, dengan rata-rata konsumsi beras sebesar 113,7 kg/jiwa/tahun (BPS, 2011). Tingkat konsumsi tersebut jauh di atas rata-rata konsumsi dunia yang hanya sebesar 60 kg/kapita/tahun. Dengan demikian Indonesia menjadi negara konsumen beras terbesar di dunia. Beras menjadi komoditas nasional yang sangat strategis. Instabilitas perberasan nasional dapat mengakibatkan gejolak dalam berbagai aspek kehidupan baik sosial, politik maupun ekonomi.

1

(5)

Peranan komoditi makanan terhadap garis kemiskinan jauh lebih besar dibandingkan dengan komoditi bukan makanan seperti perumahan, sandang, pendidikan dan kesehatan. Sumbangan makanan terhadap garis kemiskinan pada bulan Maret 2013 tercatat sebesar 73,52%. Kondisi ini tidak jauh berbeda dengan kondisi September 2012 yang sebesar 73,50%. Komoditi makanan yang berpengaruh besar terhadap nilai garis kemiskinan antara lain beras, rokok, telur ayam ras, mie instan, gula pasir, tempe dan bawang merah.

Tantangan yang dihadapi Indonesia dalam memerangi kemiskinan dan kelaparan antara lain melambatnya penurunan angka kemiskinan yaitu rata-rata per tahun hanya sebesar 0,37%, pertumbuhan yang belum optimal melibatkan masyarakat dan memberikan dampak signifikan bagi masyarakat miskin, serta masih banyak daerah terisolasi dan daerah tertinggal yang terbatas pemenuhan kebutuhan dasarnya. Pada bulan Maret 2013 angka kemiskinan di Indonesia tercatat sebesar 11,37% atau sebanyak 28,07 juta jiwa. Selain itu, tingkat pengangguran masih cukup tinggi, meskipun telah berhasil diturunkan dari 11,24% pada tahun 2005 menjadi 6,32% pada bulan Februari 2012.

Program Raskin merupakan implementasi dari Instruksi Presiden tentang kebijakan perberasan nasional. Presiden menginstruksikan kepada Menteri dan Kepala Lembaga Pemerintah non Kementerian tertentu, serta Gubernur dan Bupati/Walikota di seluruh Indonesia untuk melakukan upaya peningkatan pendapatan

petani, ketahanan pangan, pengembangan ekonomi perdesaan dan stabilitas ekonomi nasional. Secara khusus kepada Perum BULOG diinstruksikan untuk menyediakan dan menyalurkan beras bersubsidi bagi kelompok masyarakat berpendapatan rendah, dan rawan pangan yang penyediaannya mengutamakan pengadaan gabah/beras dari petani dalam negeri. Penyaluran beras bersubsidi bagi kelompok masyarakat berpendapatan rendah bertujuan untuk mengurangi beban pengeluaran para RTS-PM dalam memenuhi kebutuhan pangan. Selain itu juga untuk meningkatkan akses masyarak at berpendapatan rendah dalam pemenuhan kebutuhan pangan pokok, sebagai salah satu hak dasarnya.

Berbagai aspek strategis Program Raskin, tahapan pelaksanaan penyaluran Raskin, serta pihak mana yang bertanggung jawab diformulasikan dalam suatu panduan yang disebut Pedoman Umum Raskin 2014 (Pedum Raskin 2014). Pedoman ini merupakan kebijakan makro dalam pelaksanaan Program Raskin secara nasional.

B. Dasar Hukum

Peraturan perundangan yang menjadi landasan pelaksanaan program RASKIN adalah:

1. U n d a n g - U n d a n g N o. 8 Ta h u n 1 9 8 5 te nt a n g Organisasi Masyarakat.

2. Undang-Undang No. 18 Tahun 1986 tentang

Pelaksanaan Undang-Undang No. 8 Tahun 1985.

3. Undang-Undang No. 19 Tahun 2003, tentang Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

4. Undang-Undang No. 32 Tahun 2004, tentang Pemerintahan Daerah.

5. Undang-Undang No. 18 Tahun 2012, tentang Pangan.

6. Undang-Undang No. 23 Tahun 2013 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Tahun Anggaran 2014.

7. Peraturan Pemerintah No. 68 Tahun 2002, tentang Ketahanan Pangan.

8. Peraturan Pemerintah No. 7 Tahun 2003, tentang Pendirian Perusahaan Umum BULOG.

9. Peraturan Pemerintah No. 58 Tahun 2005, tentang Pengelolaan Keuangan Daerah.

10. Pe r a t u r a n Pe m e r i n t a h N o. 3 8 Ta h u n 2 0 0 7 , tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/kota.

11. Peraturan Pemerintah No. 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP).

12. Peraturan Presiden RI No. 15 Tahun 2010, tentang Percepatan Penanggulangan Kemiskinan.

13. Peraturan Presiden RI tentang Rencana Kerja Pemerintah Tahun 2014.

14. I npres No. 3 Tahun 2012 tentang Kebijak an

Pengadaan Gabah/Beras dan Penyaluran Beras oleh Pemerintah.

15. Permendagri No. 21 Tahun 2011 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah.

16. Permenkeu tentang Penunjukan Kementerian Sosial sebagai Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) Program Raskin;

17. Kepmenko Kesra No. 57 Tahun 2012 tentang Tim Koordinasi Raskin Pusat;

18. I n s t r u k s i M e n d a gr i N o. : 5 4 1 / 3 1 5 0 / S J t a h u n 2013 tentang Pelaksanaan Pembagian K ar tu Pe r l i n d u n g a n S o s i a l ( K P S ) d a n Pe n a n g a n a n Pengaduan Masyarakat;

19. Surat Edaran Menteri Dalam Negeri No.: 900/2634/SJ tahun 2013 tentang Pengalokasian Biaya Penyaluran Raskin dari Titik Distribusi ke Titik Bagi.

C. Pengertian

1. BAST adalah Berita Acara Serah Terima Beras Raskin berdasarkan SPA dari Bupati/Walikota atau Pejabat yang ditunjuk, yang ditandatangani Perum BULOG dan Pelaksana Distribusi.

2. DPM-1 adalah Model Daftar Penerima Manfaat

(6)

melalui mekanisme Mudes/Muskel.

3. DPM-2 adalah Model Daftar Penjualan Raskin di desa/kelurahan

4. Formulir Rekapitulasi Pengganti (FRP) adalah Formulir pencatatan RTS-PM yang diganti dan RTS-PM pengganti hasil pemutakhiran daftar RTS-PM Raskin dari Basis Data Terpadu oleh musyawarah desa/kelurahan/pemerintahan setingkat.

5. HTR adalah Harga Tebus Beras Raskin di Titik

Distribusi (TD).

6. Kartu Perlindungan Sosial (KPS) adalah kartu yang diterbitkan oleh pemerintah dalam rangka rangka pelaksanaan Program Percepatan dan Perluasan Perlindungan Sosial (P4S), yang termasuk di dalamnya Program Raskin. KPS memuat informasi nama kepala rumah tangga, nama pasangan kepala rumah tangga, satu nama anggota rumah tangga lain, alamat rumah tangga, nomor Kartu Keluarga,

dilengkapi dengan kode batang (barcode) beserta

nomor identitas KPS yang unik. Bagian depan bertuliskan KPS dengan logo Garuda dan masa berlaku kartu.

7. Kelompok Kerja (Pokja) adalah sekelompok

masyarakat yang terdiri dari aparat desa/kelurahan dan beberapa orang yang ditunjuk dan ditetapkan oleh Kepala Desa/Lurah sebagai Pelaksana Distribusi Raskin.

8. Kelompok Masyarakat (Pokmas) adalah lembaga masyarakat dan/atau kelompok masyarakat di desa/ kelurahan yang ditetapkan oleh Kepala Desa/Lurah sebagai Pelaksana Distribusi Raskin.

9. Kemasan Beras Raskin adalah kemasan yang

berlogo BULOG dengan kuantum 15 kg/karung dan atau 50 kg/karung.

10. Kualitas Beras Raskin adalah beras hasil pengadaan Perum Bulog sesuai dengan Inpres Kebijakan Perberasan yang berlaku.

11. M u s y a w a r a h D e s a ( M u d e s ) / M u s y a w a r a h

Kelurahan (Muskel) adalah forum pertemuan

musyawarah di desa/kelurahan yang melibatkan aparat desa/kelurahan, kelompok masyarakat desa/ kelurahan dan perwakilan RTS-PM Raskin dari setiap Satuan Lingkungan Setempat (SLS) setingkat Dusun/RW untuk memutakhirkan daftar RTS-PM.

12. M u s yawa ra h Ke c a m at a n ( M u s c a m ) a d a l a h forum per temuan musyawarah di kecamatan yang melibatkan camat, kepala desa/lurah dan

aparat terkait lainnya untukmelakukan koordinasi

penyesuaian pagu dengan tidak mengubah jumlah

pagu kecamatan.

13. Pagu Raskin adalah alokasi jumlah Rumah Tangga Sasaran Penerima Manfaat Raskin (RTS-PM) atau jumlah beras yang dialokasikan bagi RTS-PM Raskin untuk tingkat nasional, provinsi atau kabupaten/ kota pada tahun tertentu.

14. Padat Karya Raskin adalah sistem penyaluran Raskin kepada RTS-PM yang dikaitkan dengan pemberdayaan masyarakat dimana para RTS-PM d i w a j i b k a n b e k e r j a u n t u k m e n i n g k a t k a n produktivitas daerah dengan diberikan kompensasi pembayaran Harga Tebus R ask in (HTR) oleh pemerintah daerah melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).

15. Pelaksana Distribusi Raskin adalah Kelompok Kerja (Pokja) di Titik Distribusi atau Warung Desa atau Kelompok Masyarakat (Pokmas) yang ditetapkan oleh Kepala Desa/Lurah.

16. Pemutakhiran Daftar Penerima Manfaat adalah kegiatan validasi RTS-PM yang didasarkan pada Basis Data Terpadu oleh musyawarah desa/kelurahan/ pemerintahan setingk at untuk menghasilk an RTS-PM Raskin yang tepat dan dituangkan dalam DPM-1.

17. Petunjuk Pelaksanaan (Juklak) adalahpanduan pelaksanaan Program Raskin di tingkat provinsi yang disusun sesuai dengan situasi dan kondisi setempat sebagai penajaman dari Pedoman Umum Raskin.

18. Pe t u n j u k Te k n i s ( J u k n i s ) a d a l a h p a n d u a n pelaksanaan Program Raskin di tingkat kabupaten/ kota yang disusun sesuai dengan situasi dan kondisi setempat sebagai penajaman dari Pedum Raskin dan Juklak Raskin.

19. PPLS 2011 adalah Pendataan Program Perlindungan Sosial tahun 2011 yang dilakukan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) yang menjadi sumber Basis Data Terpadu yang dikelola oleh TNP2K.

20. Rumah Tangga Sasaran Penerima Manfaat

Program Raskin (RTS-PM Raskin) adalah Rumah Tangga yang berhak menerima beras dari Program Raskin 2014 sesuai data yang diterbitkan dari Basis Data Terpadu yang dikelola oleh Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K), yang disahkan oleh Kemenko Kesra RI dan Data Rumah Tangga hasil pemutakhiran daftar penerima manfaat (DPM) oleh musyawarah desa/kelurahan/ pemerintah setingkat. Kepesertaan RTS dalam Program Raskin ditandai dengan kepemilikan KPS atau SKRTM 2014, bagi rumah tangga hasil pemutakhiran DPM Raskin tahun 2014.

21. Satker Raskin adalah satuan kerja pelaksana distribusi Raskin yang dibentuk dan ditetapkan oleh Perum BULOG.

22. Surat Keterangan Rumah Tangga Miskin (SKRTM) 2014 adalah surat yang diberikan kepada Rumah Tangga Pengganti hasil Mudes/Muskel tahun 2014 sebagai penanda kepesertaan pada Program Raskin.

23. SPA adalah Surat Permintaan Alokasi yang dibuat

(7)

24. Surat Perintah Penyerahan Barang (SPPB)/

Delivery Order (DO) adalah perintah tertulis yang

diterbitkan oleh Perum BULOG untuk mengeluarkan dan menyerahkan beras Raskin.

25. Ti t i k B a g i ( T B ) a d a l a h t e m p a t a t a u l o k a s i penyerahan beras Raskin dari Pelaksana Distribusi Raskin termasuk Warung Desa ( Wardes) kepada RTS-PM.

26. Titik Distribusi (TD) adalah tempat atau lokasi penyerahan beras Raskin dari Perum BULOG kepada Pelaksana Distribusi Raskin di desa/kelurahan,

atau lokasi lain yang disepakati secara tertulis oleh Pemerintah kabupaten/kota dengan Perum BULOG.

27. Warung Desa (Wardes) adalah lembaga ekonomi di Desa/kelurahan, baik milik masyarakat, koperasi maupun pemerintah Desa/kelurahan yang memiliki fasilitas bangunan/tempat penjualan bahan pangan dan barang lainnya yang ditetapkan oleh Tim Koordinasi Raskin Kabupaten/Kota dan/atau Kecamatan sebagai tempat penyerahan beras Raskin dari Perum BULOG.

2

A. Tujuan

Tujuan Program Raskin adalah mengurangi beban pengeluaran Rumah Tangga Sasaran melalui pemenuhan sebagian kebutuhan pangan beras.

B. Sasaran

S a s a r a n Pr o g r a m R a s k i n Ta h u n 2 0 1 4 adalah berkurangnya beban pengeluaran 15.530.897 RTS dalam mencukupi kebutuhan pangan beras melalui penyaluran beras bersubsidi dengan alokasi sebanyak 15 kg/ RTS/bulan.

C. Manfaat

Manfaat Program Raskin adalah sebagai berikut:

1. Stabilisasi harga beras di pasaran.

2. Pengendalian inflasi melalui intervensi Pemerintah dengan menetapkan harga beras bersubsidi sebesar Rp.1.600,-/kg, dan menjaga stok pangan nasional.

3. Peningkatan ketahanan pangan di tingkat rumah tangga sasaran, sekaligus mekanisme perlindungan sosial dan penanggulangan kemiskinan.

4. Peningkatan akses pangan baik secara fisik (beras tersedia di TD), maupun ekonomi (harga jual yang terjangkau) kepada RTS.

5. Sebagai pasar bagi hasil usaha tani padi.

6. Membantu pertumbuhan ekonomi daerah.

(8)

3

Pengelolaan dan Pengorganisasian

Dalam rangka pelaksanaan Program Raskin perlu d i c i p t a k a n h a r m o n i s a s i d a n s i n e r g i t a s a n t a r K / L t e r k a i t d a l a m p e l a k s a n a a n p r o g r a m s e r t a pertanggungjawabannya sehingga dapat dicapai hasil yang efektif. Sebagai implementasinya maka dibentuk Tim Koordinasi Raskin di pusat, provinsi, kabupaten/ kota, kecamatan dan Pelaksana Distribusi Raskin di desa/ kelurahan/pemerintahan setingkat.

A. Tim Koordinasi Raskin Pusat

Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat bertanggung jawab atas pelaksanaan Program Raskin Nasional dan membentuk Tim Koordinasi Raskin Pusat.

1. Tugas

Melakukan koordinasi, sinkronisasi, harmonisasi dan pengendalian dalam perumusan kebijakan, p e r e n c a n a a n , p e n g a n g g a r a n , s o s i a l i s a s i , penanganan pengaduan, serta monitoring dan evaluasi.

2. Fungsi

Dalam melaksanakan tugas tersebut, Tim Koordinasi Raskin Pusat mempunyai fungsi:

a. Koordinasi perencanaan dan penganggaran Program Raskin.

b. Penetapan Pagu Raskin.

c. Penyusunan Pedoman Umum Penyaluran

Raskin.

d. Fasilitasi lintas pelaku dan sosialisasi Program Raskin.

e. Pembinaan terhadap pelaksanaan tugas dan fungsi Tim Koordinasi Raskin Provinsi.

f. Monitoring dan evaluasi pelaksanaan Program

Raskin di provinsi dan kabupaten/kota.

3. Struktur dan Keanggotaan Tim Koordinasi

Raskin Pusat

Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat (Kepmenko Kesra) No.57 Tahun 2012, Tim Koordinasi Raskin Pusat terdiri dari Pengarah, Pelaksana dan Sekretariat. Pengarah terdiri atas: Ketua dari unsur Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat dan Anggota terdiri dari unsur Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Pertanian, Kementerian Keuangan, Kementerian Sosial, Kementerian Perencanaan Pe m b a n g u n a n N a s i o n a l / B a d a n Pe re n c a n a a n Pembangunan Nasional (BAPPENAS), Badan Pusat Statistik (BPS), Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) dan Perum BULOG.

Pelaksana terdiri dari: Ketua, Wakil Ketua dan Anggota. Ketua Pelaksana adalah Deputi Bidang Koordinasi Perlindungan Sosial dan Perumahan

R a k y a t K e m e n t e r i a n K o o r d i n a t o r B i d a n g Kesejahteraan R ak yat; Wak il Ketua I/Bidang Kebijakan Perencanaan adalah Direktur Pangan dan Pertanian Bappenas; Wakil Ketua II/Bidang Kebijakan Anggaran adalah Direktur Anggaran III, Ditjen Anggaran Kementerian Keuangan; Wakil Ketua III/Bidang Pelaksanaan dan Distribusi adalah Direktur Pelayanan Publik Perum BULOG; Wakil Ketua IV/Bidang Fasilitasi, Monitoring dan Evaluasi, dan Pengaduan adalah Direktur Usaha Ekonomi Masyarakat Ditjen PMD Kementerian Dalam Negeri; Wakil Ketua V/Bidang Pengendalian dan Pelaporan adalah Direktur Pengawasan Lembaga Pemerintah Bidang Kesejahteraan Rakyat BPKP.

Anggota Tim terdiri dari unsur-unsur Kementerian K o o r d i n a t o r B i d a n g K e s e j a h t e r a a n R a k y a t , Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/ Badan Perencanaan Pembangunan Nasional, Kementerian Keuangan, Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Sosial, Kementerian Pertanian, BPS, BPKP, dan Perum BULOG.

B. Tim Koordinasi Raskin Provinsi

(9)

1. Kedudukan

Tim Koordinasi Raskin Provinsi adalah pelaksana Program Raskin di provinsi, yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Gubernur.

2. Tugas

Tim Koordinasi Raskin Provinsi mempunyai tugas melakukan koordinasi perencanaan, anggaran, sosialisasi, pelaksanaan distribusi, monitoring dan evaluasi, menerima dan menangani pengaduan dari masyarakat serta melaporkan hasilnya kepada Tim Koordinasi Raskin Pusat.

3. Fungsi

Dalam melaksanakan tugas tersebut, Tim Koordinasi Raskin Provinsi mempunyai fungsi:

a. Koordinasi perencanaan dan penyediaan APBD untuk mendukung pelaksanaan Program Raskin di provinsi.

b. Penetapan Pagu Raskin kabupaten/kota.

c. Penyusunan Petunjuk Pelaksanaan (Juklak)

Program Subsidi Beras Bagi Masyarak at Berpendapatan Rendah 2014 (Raskin).

d. Fasilitasi lintas pelaku dan sosialisasi Program Raskin.

e. Monitoring dan evaluasi pelaksanaan Program Raskin di kabupaten/kota.

f. Penanganan Pengaduan di provinsi.

g. Pembinaan terhadap pelaksanaan tugas dan fungsi Tim Koordinasi Raskin Kabupaten/Kota.

h. Pelaporan pelaksanaan Raskin kepada Tim Koordinasi Raskin Pusat.

4. Struktur Tim Koordinasi Raskin Provinsi

Ti m K o o rd i n a s i R a s k i n Pro v i n s i t e rd i r i d a r i penanggungjawab, ketua, sekretaris, dan beberapa bidang antara lain: perencanaan, sosialisasi, pelaksanaan penyaluran, monitoring dan evaluasi, s e r t a p e n g a d u a n , y a n g d i t e t a p k a n d e n g a n keputusan Gubernur.

5. Keanggotaan

Tim Koordinasi Raskin

Provinsi

Tim Koordinasi Raskin Provinsi beranggotakan unsur-unsur SKPD terkait di Provinsi antara lain: Sekretariat Provinsi, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda), Badan/Dinas/Lembaga yang berwewenang dalam pemberdayaan masyarakat, Dinas Sosial, unsur pengawasan di provinsi, serta beberapa instansi vertikal, seperti: BPS Provinsi, Badan/Dinas/Kantor yang berwewenang dalam ketahanan pangan, Kantor Perwakilan BPKP, Perum BULOG, dan lembaga lain sesuai dengan kondisi dan kebutuhan.

C. Tim Koordinasi Raskin Kabupaten/

Kota

Bupati/Walikota bertanggung jawab atas pelaksanaan Program Raskin di wilayahnya dan membentuk Tim Koordinasi Raskin Kabupaten/Kota sebagai berikut:

1. Kedudukan

Tim Koordinasi Raskin Kabupaten/Kota adalah pelaksana Program Raskin di kabupaten/kota, yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati/Walikota.

2. Tugas

Tim Koordinasi Raskin Kabupaten/Kota mempunyai t u g a s m e l a k u k a n k o o r d i n a s i p e r e n c a n a a n , anggaran, sosialisasi, pelaksanaan penyaluran, monitoring dan evaluasi, penanganan pengaduan, memilih dan menentukan salah satu dari empat alternatif pola penyaluran Raskin (Penyaluran Raskin Reguler, Warung Desa, Kelompok Masyarakat, Padat Karya Raskin), serta melaporkan hasilnya kepada Tim Koordinasi Raskin Provinsi.

3. Fungsi

Dalam melaksanakan tugas tersebut, Tim Koordinasi Raskin Kabupaten/Kota mempunyai fungsi:

a. Koordinasi perencanaan dan penyediaan APBD untuk mendukung pelaksanaan Program

Raskin di Kabupaten/Kota.

b. Penetapan Pagu Raskin Kecamatan.

c. Pelaksanaan validasi dan pemutakhiran daftar

RTS-PM.

d. P e n y u s u n a n P e t u n j u k Te k n i s ( J u k n i s ) Pelaksanaan Program Raskin di Kabupaten/ Kota.

e. S o s i a l i s a s i Pr o g r a m R a s k i n d i w i l a y a h Kabupaten/Kota.

f. Perencanaan penyaluran Raskin.

g. Penyelesaian HTR dan administrasi.

h. Monitoring dan evaluasi pelaksanaan Program R a s k i n d i k e c a m a t a n , d e s a / k e l u r a h a n / pemerintahan setingkat.

i. Penanganan pengaduan.

j. Pembinaan terhadap pelaksanaan tugas dan

fungsi Tim Koordinasi Raskin Kecamatan dan Pelaksana Distribusi Raskin di desa/ kelurahan/ pemerintahan setingkat.

k. Pelaporan pelaksanaan Raskin kepada Tim Koordinasi Raskin Provinsi.

4. Struktur Tim Koordinasi Raskin

Kabupaten/Kota

(10)

5. Keanggotaan

Tim Koordinasi Raskin

Kabupaten/Kota

T i m K o o r d i n a s i R a s k i n K a b u p a t e n / K o t a beranggotak an unsur-unsur SKPD ter k ait di Kabupaten/Kota antara lain: Sekretariat Kabupaten/ K o t a , B a d a n P e r e n c a n a a n P e m b a n g u n a n Daerah (Bappeda), Badan/Dinas/Lembaga yang berwewenang dalam pemberdayaan masyarakat, Dinas Sosial, unsur pengawasan di Kab/Kota, serta beberapa instansi vertikal, seperti: BPS Kabupaten/ Kota, Badan/Dinas/Kantor yang berwewenang dalam ketahanan pangan, Perum BULOG, dan lembaga lain sesuai dengan kondisi dan kebutuhan.

D. Tim Koordinasi Raskin Kecamatan

Camat bertanggungjawab atas pelaksanaan Program Raskin di wilayahnya dan membentuk Tim Koordinasi Raskin Kecamatan, sebagai berikut:.

1. Kedudukan

Tim Koordinasi Raskin Kecamatan adalah pelaksana Program Raskin di kecamatan, yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Camat.

2. Tugas

Tim Koordinasi Raskin Kecamatan mempunyai tugas merencanakan, melaksanakan, mengendalikan, sosialisasi, monitoring dan evaluasi Program Raskin

di tingkat kecamatan serta melaporkan hasilnya kepada Tim Koordinasi Raskin Kabupaten/Kota.

3. Fungsi

Dalam melaksanakan tugas tersebut, Tim Koordinasi Raskin Kecamatan mempunyai fungsi:

a. Perencanaan penyaluran Raskin di kecamatan.

b. Sosialisasi Raskin di wilayah kecamatan.

c. Pendistribusian Raskin.

d. Penyelesaian HTR dan administrasi.

e. Monitoring dan evaluasi pelaksanaan Raskin di desa/ kelurahan/pemerintahan setingkat.

f. Pembinaan terhadap Pelaksana Distribusi

Raskin di desa/ kelurahan/pemerintahan setingkat.

g. Pelaporan pelaksanaan Raskin kepada Tim Koordinasi Raskin Kabupaten/kota, termasuk pelaporan hasil pemutak hiran data dari tingkat desa/kelurahan dan pelaporan realisasi penyaluran Raskin dari Pelaksana Distribusi Raskin kepada RTS-PM.

4. Struktur dan Keanggotaan Tim Koordinasi

Raskin Kecamatan

Tim Koordinasi Raskin Kecamatan terdiri dari penanggungjawab, ketua, sekretaris, dan beberapa bidang antara lain: perencanaan, sosialisasi, pelaksanaan penyaluran, monitoring dan evaluasi, s e r t a p e n g a d u a n , y a n g d i t e t a p k a n d e n g a n keputusan Camat.

Keanggotaan Tim Koordinasi Raskin Kecamatan terdiri dari unsur-unsur instansi terkait di tingkat Kecamatan antara lain Sekretariat Kecamatan, Seksi Kesejahteraan Sosial, Kepala Seksi PMD dan Koordinator Statistik Kecamatan (KSK).

E. Pelaksana Distribusi Raskin di desa/

kelurahan/pemerintahan setingkat.

Kepala Desa/Lurah/Kepala pemerintahan setingkat bertanggung jawab atas pelaksanaan Program Raskin di wilayahnya, dan membentuk Pelaksana Distribusi Raskin di wilayahnya, sebagai berikut:

1. Kedudukan

Pelaksana Distribusi Raskin berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Desa/Lurah/ Pemerintahan setingkat.

2. Tugas

Pelaksana Distribusi Raskin mempunyai tugas m e m e r i k s a , m e n e r i m a d a n m e n y e r a h k a n beras, menerima uang pembayaran HTR, dan menyelesaikan administrasi

3. Fungsi

Pelaksana Distribusi mempunyai fungsi:

a. Pemeriksaan dan penerimaan/penolakan Raskin dari Perum BULOG di TD. Untuk desa/ kelurahan/pemerintahan setingk at yang TD -nya tidak berada di desa/kelurahan/ pemerintahan setingkat, maka petugas yang memeriksa dan menerima/menolak Raskin diatur dalam Petunjuk Teknis (Juknis).

b. Pendistribusian dan penyerahan R ask in kepada RTS-PM yang terdapat dalam DPM-1 di Titik Bagi (TB).

c. Penerimaan HTR Raskin dari RTS-PM secara

tunai untuk disetorkan ke rekening Bank yang ditunjuk oleh Perum BULOG. Apabila tidak tersedia fasilitas perbankan maka dapat disetor langsung secara tunai kepada Perum BULOG.

d. Penyelesaian administrasi penyaluran Raskin

yaitu penanda tanganan Berita Acara Serah

Terima (BAST) beras di TD.

(11)

4

Perencanaan dan Penganggaran

Perencanaan dan penganggaran Program Raskin tahun 2014 mengacu pada Undang-undang No. 23 Tahun 2013 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Tahun 2014. Khusus untuk Program Raskin, proses perencanaan dan penganggarannya diatur lebih lanjut dalam Peraturan Menteri Keuangan (PMK) tentang Tata Cara Penyediaan, Penghitungan, Pembayaran dan Pertanggungjawaban Subsidi Beras Bagi Masyarakat Berpendapatan Rendah.

A. Perencanaan

Kegiatan perencanaan yang diatur dalam Pedum ini meliputi Penetapan RTS-PM, TD, dan TB.

1. Kebijakan Penetapan RTS-PM

a. RTS-PM yang berhak mendapatkan Raskin adalah Rumah Tangga yang terdapat dalam daftar nama dan alamat untuk Program Raskin 2014, yang diterbitkan dari Basis Data Terpadu yang dikelola oleh TNP2K, dan disahkan oleh Kemenko Kesra sesuai dengan kemampuan anggaran pemerintah sebanyak 15.530.897 RTS-PM, serta rumah tangga hasil pemutakhiran DPM oleh musyawarah desa/ kelurahan/pemerintah setingkat.

b. Rumah tangga penerima manfaat Program Raskin 2014 ditandai dengan kepemilikan KPS atau SKRTM 2014 bagi rumah tangga hasil

pemutakhiran DPM Raskin tahun 2014.

c. D a l a m r a n g k a m e n g a k o m o d a s i a d a ny a perubahan k arakteristik RTS-PM setelah p e n e t a p a n Pa g u R a s k i n o l e h M e n t e r i Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat, G u b e r n u r, d a n B u p a t i / Wa l i k o t a , m a k a dimungkinkan untuk dilakukan validasi dan pemutakhiran daftar RTS-PM melalui Mudes/ Muskel dan atau Muscam. Sebagai hasil validasi dan pemutakhiran melalui Mudes/Muskel, maka RTS-PM pengganti memperoleh SKRTM 2014 yang berfungsi sebagai pengganti KPS.

2. Penetapan Titik Distribusi (TD)

TD ditetapkan di desa/kelurahan atau di tempat lain atas kesepakatan tertulis antara pemerintah kabupaten/kota dengan Perum BULOG setempat.

3. Penetapan Titik Bagi (TB)

TB ditetapkan berdasarkan hasil kesepakatan antara pemerintah desa/kelurahan (Pelaksana Distribusi) dengan RTS-PM setempat.

B. Kebijakan Penganggaran

Program Raskin merupakan Program Penanggulangan Kemiskinan yang masuk dalam Kluster 1 Program Perlindungan Sosial. Berdasarkan Undang-Undang No. 23 Tahun 2013 tentang Anggaran Pendapatan

dan Belanja Negara (APBN) Tahun Anggaran 2014.

Pemerintah mengalokasikan Dana Subsidi Pangan dengan kebijakan penganggaran sebagai berikut:

a. Anggaran subsidi Raskin 2014 disediakan dalam APBN Tahun 2014, DIPA Kementerian Keuangan. Kebijakan Pemerintah Pusat dalam Penganggaran Program Raskin hanya untuk pengadaan beras dan penyalurannya sampai TD.

b. Sesuai dengan Undang-Undang No. 18 tahun 2012 tentang Pangan (Pasal 18 dan 58) dan Surat Edaran Menteri Dalam Negeri No.: 900/2634/SJ tanggal 27 Mei 2013, mak a pemerintah daerah (provinsi dan kabupaten/ kota) mengalokasikan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) untuk penyaluran R ask in dari TD sampai dengan R TS-PM. Penyediaan anggaran tersebut mencakup antara lain untuk: biaya operasional Raskin, biaya angkut Raskin dari TD ke TB hingga ke RTS-PM, subsidi harga tebus Raskin, dana talangan Raskin, tambahan alokasi Raskin kepada RTS-PM di luar pagu yang ditetapkan maupun tambahan alok asi Rask in untuk RTS-PM di dalam pagu yang ditetapkan.

(12)

5

Mekanisme Pelaksanaan

A. Pembuatan Panduan Pelaksanaan

Program Raskin

Dalam pelaksanaan Program Raskin diperlukan panduan pelaksanaan kegiatan yang sistematis yang akan dijadikan pedoman berbagai pihak baik pemerintah pusat, provinsi, kabupaten/kota, kecamatan dan desa/ kelurahan maupun pihak lain yang terkait dalam pelaksanaan Program Raskin. Panduan pelaksanaan Program Raskin terdiri dari Pedoman Umum Program Raskin (Pedum Raskin), Pedoman Khusus Program Raskin, Petunjuk Pelaksanaan Raskin (Juklak Raskin), dan Petunjuk Teknis Raskin (Juknis Raskin).

1. Pembuatan Pedoman Umum Raskin

(Pedum Raskin)

a. Pedoman Umum Program Raskin (Pedum Raskin) sebagai panduan pelaksanaan Raskin untuk tingkat nasional yang diformulasikan dari masukan berbagai Kementerian/Lembaga (K/L) baik di tingkat pusat, provinsi maupun kabupaten/kota. Pedum ini di dalamnya berisikan kebijakan umum yang mengatur pelaksanaan Program Raskin yang berlaku secara nasional.

b. Pedum Raskin dibuat oleh Tim Koordinasi Raskin Pusat dan setiap tahun akan ditinjau ulang untuk disesuaikan dengan situasi dan

kondisi yang berkembang.

c. Pedum Raskin akan dikirim dalam bentuk buku

dan dapat diunduh pada website Kemenko Kesra (www.menkokesra.go.id) dan website Perum BULOG (www.bulog.co.id) pada akhir tahun 2013.

2. Pembuatan Pedoman Khusus Raskin

a. Untuk pelaksanaan kegiatan sektoral dalam Program Raskin maka K/L terkait menyusun Pedoman Khusus Raskin sebagai panduan pelaksanaan kegiatan yang sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya, ser ta tetap mengacu pada Pedoman Umum Raskin.

b. Pedoman khusus Raskin berisikan kebijakan sektoral dalam Program Raskin yang memandu pelaksanaan salah satu aspek kegiatan Program Raskin yang menjadi tanggungjawab K/L tertentu sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya.

c. Pedoman Khusus Raskin dibuat oleh K/L

tertentu yang terkait dalam Program Raskin dan setiap tahun akan ditinjau ulang untuk disesuaikan dengan situasi dan kondisi yang berkembang.

3. Pembuatan Petunjuk Pelaksanaan

Program Raskin (Juklak Raskin)

a. Untuk pelaksanaan Program Raskin di tingkat provinsi diperlukan panduan pelaksanaan yang sesuai dengan situasi dan kondisi setempat sebagai penajaman dari Pedoman

U m u m R a s k i n , y a n g d i s e b u t Pe t u n j u k Pelaksanaan Program Raskin (Juklak Raskin).

b. Juklak Raskin bersifat spesifik untuk setiap provinsi di dalamnya berisikan kebijakan m a s i n g - m a s i n g p e m e r i n t a h p r o v i n s i , dukungan faktor sosial budaya setempat, kearifan lokal yang ada di masing-masing provinsi, upaya untuk mengatasi berbagai masalah dan hambatan spesifik provinsi dalam pelaksanaan program Raskin seperti kurangnya sarana dan prasarana angkutan dan faktor alam yaitu geografi, iklim dan lain-lain.

c. Juklak Raskin dibuat oleh Tim Koordinasi

Raskin Provinsi dan setiap tahun akan ditinjau ulang untuk disesuaikan dengan situasi dan kondisi yang berkembang.

d. Juklak Raskin disampaikan kepada Tikor Raskin Pusat.

4. Pembuatan Petunjuk Teknis Program

Raskin (Juknis Raskin)

a. U n t u k p e l a k s a n a a n Pro g r a m R a s k i n d i tingkat kabupaten/kota diperlukan panduan pelaksanaan yang sesuai dengan situasi dan kondisi setempat sebagai penajaman dari Pedum Raskin dan Juklak Raskin yang disebut Petunjuk Tek nis Program R ask in ( Juk nis Raskin).

(13)

k abupaten/kota, dukungan faktor sosial budaya setempat, kearifan lokal yang ada di masing-masing kabupaten/kota, upaya untuk mengatasi berbagai masalah dan hambatan spesifik kabupaten/kota dalam pelaksanaan program Raskin seperti kurangnya sarana dan prasarana angkutan, faktor alam yaitu geografi, iklim dan lain-lain.

c. Juknis Raskin dibuat oleh Tim Koordinasi

Raskin Kabupaten/Kota dan setiap tahun akan ditinjau ulang untuk disesuaikan dengan situasi dan kondisi yang berkembang.

d. Juknis Raskin disampaikan dan dilaporkan kepada Tikor Raskin Provinsi.

B. Penetapan Pagu Raskin

1. Penetapan Pagu Raskin Nasional

a. Pagu Raskin Nasional tahun 2014 merupakan besaran jumlah Rumah Tangga Sasaran yang menerima Raskin pada tahun 2014 atau jumlah beras yang dialokasikan untuk RTS-PM Raskin secara nasional pada tahun 2014.

b. Pagu Raskin 2014 ditentukan berdasarkan Basis Data Terpadu untuk Program Perlindungan Sosial, yang pemutakhirannya telah dilakukan

berdasarkan updating penerima KPS yang

tercatat pada sistem elektronik pada bulan November 2013. Basis Data Terpadu bersumber dari PPLS 2011 hasil pendataan BPS yang dikelola oleh TNP2K.

c. Pa g u R a s k i n n a s i o n a l m e r u p a k a n h a s i l kesepakatan pembahasan antara pemerintah dan DPR yang dituangkan dalam Undang-Undang No. 23 Tahun 2013 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Tahun Anggaran 2014.

d. Besaran Pagu Raskin Nasional tahun 2014 yaitu 2,79 juta ton beras selama 12 bulan untuk 15.530.897 RTS-PM atau sebanyak 15 kg/RTS/ bulan atau 180 kg/RTS/tahun.

e. Dalam situasi dan kondisi tertentu Pemerintah atas persetujuan DPR RI dapat menambah alokasi pagu Raskin Nasional pada tahun 2014.

f. Apabila pagu Raskin di suatu wilayah baik

provinsi maupun kabupaten/kota tidak dapat diserap sampai dengan tanggal 31 Desember 2014 maka sisa pagu tersebut tidak dapat didistribusikan pada tahun 2015.

g. Apabila terjadi pemekaran wilayah administrasi pemerintahan Provinsi, Kabupaten/Kota, Kecamatan dan Desa/Kelurahan, maka Menko Kesra, atau Gubernur, atau Bupati/Walikota segera mengalokasikan Pagu Raskin sesuai dengan alamat RTS-PM di wilayah administrasi pemerintahan yang baru, dan melaporkan ke Tim Koordinasi Raskin secara berjenjang.

2. Penetapan Pagu Raskin Provinsi

a. Pagu Raskin Provinsi tahun 2014 merupakan besaran jumlah Rumah Tangga Sasaran yang menerima Raskin pada tahun 2014 di setiap provinsi atau jumlah beras yang dialokasikan

untuk RTS-PM Raskin di setiap provinsi pada tahun 2014, sesuai dengan Basis Data Terpadu untuk Program Perlindungan Sosial yang bersumber dari PPLS 2011 hasil pendataan BPS yang dikelola oleh TNP2K.

b. Pagu Raskin untuk setiap provinsi ditetapkan oleh Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat.

c. P e m e r i n t a h p r o v i n s i d a p a t m e m b u a t kebijakan untuk menambah pagu Raskin bagi rumah tangga yang dianggap miskin dan tidak termasuk dalam data RTS-PM untuk Program Raskin 2014 dari Basis Data Terpadu yang dikelola oleh TNP2K. Kebijakan ini didanai oleh APBD sesuai dengan kemampuan.

3. Penetapan Pagu Raskin Kabupaten/Kota

a. Pagu Raskin Kabupaten/Kota tahun 2014 merupakan besaran jumlah Rumah Tangga Sasaran yang menerima Raskin pada tahun 2014 di setiap kabupaten/kota atau jumlah beras yang dialokasikan untuk RTS-PM Raskin di setiap kabupaten/kota pada tahun 2014 sesuai dengan Basis Data Terpadu untuk Program Perlindungan Sosial yang bersumber dari PPLS 2011 hasil pendataan BPS yang dikelola oleh TNP2K.

b. Pagu Raskin untuk setiap kabupaten/kota ditetapkan oleh Gubernur.

c. Pemerintah kabupaten/kota dapat membuat

kebijakan untuk menambah pagu Raskin bagi rumah tangga yang dianggap miskin dan tidak

termasuk dalam data RTS-PM untuk Program Raskin 2014 dari Basis Data Terpadu yang dikelola oleh TNP2K. Kebijakan ini didanai oleh APBD sesuai dengan kemampuan.

4. Penetapan Pagu Raskin Kecamatan dan

Desa/Kelurahan

a. Pagu Raskin Kecamatan dan desa/kelurahan/ pemerintahan setingkat tahun 2014 merupakan besaran jumlah Rumah Tangga Sasaran yang menerima Raskin pada tahun 2014 di setiap kecamatan dan desa/kelurahan/pemerintahan setingkat atau jumlah beras yang dialokasikan untuk RTS-PM Raskin di setiap kecamatan dan desa/kelurahan/pemerintahan setingkat pada tahun 2014 sesuai dengan Basis Data Terpadu untuk Program Perlindungan Sosial yang bersumber dari PPLS 2011 hasil pendataan BPS yang dikelola oleh TNP2K.

b. Pagu Raskin untuk setiap kecamatan dan desa/ kelurahan/pemerintahan setingkat ditetapkan oleh Bupati/Walikota.

(14)

C. Pemutakhiran Daftar Penerima

Manfaat (DPM)

Dalam rangka mengakomodasi adanya perubahan karakteristik RTS-PM di desa/kelurahan/pemerintah setingkat, dimungkinkan pelaksanaan Mudes/Muskel untuk memutakhirkan Daftar Penerima Manfaat, yaitu:

1. Mudes/Muskel melakukan pemutakhiran Daftar RTS-PMRaskin2014 dengan menetapkan RumahTangga yang akan diganti dan menetapkan Rumah Tangga Pengganti.

2. RTS-PM Raskin yang Kepala Rumah Tangganya meninggal makaRumah Tangga tersebut tetap memperoleh haknya. Raskin diberikankepada Pasangan Kepala Rumah Tangga (PKRT ) atau Anggota Rumah Tangga (ART ) tanpa mengubah nama dalam DPM atau Kartu Perlindungan Sosial (KPS).

3. Bagi RTS-PM Raskin Tunggal yang sudah meninggal, pindah alamat ke luar desa/kelurahan/pemerintah setingkat atau yang dinilai tidak layak sebagai penerima Raskin, maka digantikan oleh Rumah Tangga lainnya yang dinilai layak melalui proses Mudes/Muskel.

4. R u m a h Ta n g g a y a n g d i n i l a i l a y a k u n t u k menggantikan RTS-PM pada butir 3 (tiga) di atas adalah diprioritask an kepada Rumah Tangga miskin yang memiliki anggota Rumah Tangga lebih besar terdiri dari: balita dan anak usia sekolah,

kepala Rumah Tangganya perempuan, kondisi fisik rumahnya tidak layak huni, berpendapatan paling rendah dan tidak tetap.

5. Pelaksanaan Mudes/Muskel dapat dilaksanakan satu kali pada awal tahun sesuai dengan kebutuhan, terutama bagi wilayah yang belum melaksanakan Mudes/Muskel untuk pemutakhiran KPS pada tahun 2013.

6. Daftar akhir RTS-PM Raskin yang telah melalui pemutakhiran oleh Mudes/Muskel dituangkan ke dalam DPM-1.

7. Bagi RTS-PM Raskin tunggal yang sudah meninggal, pindah alamat ke luar desa/kelurahan/pemerintah setingkat atau yang dinilai tidak layak sebagai penerima Raskin, Kartu Perlindungan Sosial (KPS) yang telah diterimakan pada RTS-PM tersebut harus ditarik, tidak berlaku, serta dikembalikan ke Tim Koordinasi Raskin Kabupaten/Kota melalui Tim Koordinasi Raskin Kecamatan.

8. Bagi Rumah Tangga Pengganti hasil Mudes/Muskel diterbitkan SKRTM 2014 oleh Kepala Desa/Lurah.

9. Pelaksanaan Mudes/Muskel harus dituangkan dalam Berita Acara. Pemutakhiran data RTS-PM Raskin hasil Mudes/Muskel dimasukkan ke dalam Formulir Rekapitulasi Pengganti (FRP) 2014.

10. FRP 2014 dilaporkan secara berjenjang kepada Tim Koordinasi Raskin Kabupaten/Kota melalui Tim Koordinasi Raskin Kecamatan.

11. FRP beserta KPS yang ditarik dari Mudes/Muskel

diterima oleh Tim Koordinasi Raskin Kabupaten/ Kota paling lambat tanggal 31 Maret 2014 untuk kemudian diserahkan kepada pihak pelaksana p e re k a m a n d at a h a s i l p e m u t a k h i ra n s e c a ra elektronik, yang akan ditunjuk kemudian.

D. Peluncuran dan Sosialisasi Program

Raskin

1. Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat melakukan peluncuran Program Raskin untuk tahun berjalan yang dihadiri oleh para pejabat terkait tingkat pusat dan daerah.

2. Peluncuran Program Raskin nasional dapat diikuti

peluncuran Program R ask in di provinsi oleh

Gubernur.

3. S o s i a l i s a s i Pe d u m d a n Pa g u R a s k i n d a p a t dilaksanakan pada saat acara peluncuran, yang dilakuk an oleh Tim Koordinasi Rask in secara berjenjang.

E. Monitoring dan Evaluasi

1. Dalam rangka meningkatkan efektifitas penyaluran Raskin kepada RTS-PM Raskin di berbagai daerah maka Tim Koordinasi Raskin melakukan monitoring dan evaluasi (monev) penyaluran Raskin.

2. Dalam kegiatan monitoring ak an dievaluasi realisasi penyaluran R ask in dan identifik asi permasalahan yang menghambat pelaksanaan

penyaluran. Kemudian akan dilakukan upaya untuk meningkatkan penyaluran Raskin dan mencarikan solusi untuk memecahkan masalah.

3. Monev dilakukan secara berjenjang. Tim Koordinasi Raskin melakukan monev ke jenjang yang lebih rendah atau ke RTS-PM bila diperlukan.

F. Pelaksanaan Penyaluran Raskin

Sampai Titik Distribusi (TD)

Pelaksanaan penyaluran Raskin sampai TD menjadi tugas dan tanggung jawab Perum BULOG.

1. Penyediaan Beras Raskin

Penyediaan beras untuk RTS-PM Raskin oleh Perum BULOG berasal dari beras hasil Pengadaan Dalam Negeri dan bila tidak mencukupi dapat dipenuhi dari Pengadaan Luar Negeri. Kualitas beras Raskin sesuai dengan Inpres Kebijakan Perberasan yang berlaku, dalam kemasan berlogo Perum BULOG

dengan kuantum 15 kg/karungdan atau 50 kg/

karung.

2. Rencana Penyaluran

(15)

3. Mekanisme Penyaluran

a. Berdasarkan Pagu Raskin, Bupati/Walikota/ Ketua Tim Koordinasi Raskin Kabupaten/ Kota atau Pejabat yang ditunjuk oleh Bupati/ Walikota menerbitkan SPA kepada Perum BULOG.

b. Berdasarkan SPA, Perum BULOG menerbitkan S P P B / D O b e r a s u n t u k m a s i n g - m a s i n g kecamatan atau desa/kelurahan.

c. Sesuai dengan SPPB/DO maka Perum BULOG

menyalurk an beras sampai ke TD, yang sebelumnya dilakukan pemeriksaan kualitas beras terlebih dahulu oleh Tim Koordinasi Raskin di Gudang Perum BULOG.

d. Di TD dilakukan serah terima beras antara Perum BULOG dengan Tim Koordinasi Raskin/ Pelaksana Distribusi dan dibuat BAST yang ditandatangani oleh kedua belah pihak.

e. Jika terdapat kendala yang bersifat spesifik lokasi (seperti: kondisi geografis, iklim/cuaca, jenis moda transportasi untuk pengangkutan Raskin) sehingga penyaluran Raskin tidak mungkin dilakukan secara rutin setiap bulan di suatu wilayah, maka jadwal penyaluran Raskin disesuaikan dengan kondisi wilayah tersebut dan diatur di dalam Juklak/Juknis oleh pemerintah daerah setempat.

f. Perum BULOG membuat Pedoman Khusus

Penyaluran Raskin sampai TD.

G. Pelaksanaan Penyaluran Raskin dari

TD ke TB

1. PenyaluranRaskin dari TD ke TB sampai RTS-PM

menjadi tanggung jawab pemerintah daerah (provinsi dan kabupaten/kota).

2. Tim Koordinasi Raskin/Pelaksana Distribusi Raskin melakukan pemeriksaan kualitas dan kuantitas beras yang diserahkan oleh Perum BULOG di TD.

3. Apabila ditemukan Raskin yang tidak sesuai dengan kualitas dan kuantitas yang ditetapkan, maka Tim Koordinasi Raskin/Pelaksana Distribusi harus menolak dan langsung mengembalikan kepada Perum BULOG untuk diganti dengan kualitas yang sesuai, dan menambah kekurangan kuantitas.

4. Penyaluran Raskin dari TD ke TB dan RTS-PM dapat dilakukan secara reguler oleh Kelompok Kerja (Pokja), atau melalui Warung Desa, Kelompok Masyarakat dan Padat Karya Raskin.

H. Penyaluran Beras Raskin dari TB ke

RTS-PM

1. Untuk meminimalkan biaya transportasi penyaluran Raskin dari TB ke RTS-PM maka TB ditetapkan di lokasi yang strategis dan mudah dijangkau oleh RTS-PM.

2. Pelaksanaan penyaluran Raskin dari TB kepada RTS-PM dilakukan oleh Pelaksana Distribusi Raskin

dengan menyerahk an Rask in kepada RTS-PM sebanyak 15 kg/RTS/bulan, dicatat dalam DPM-2, selanjutnya dilaporkan kepada Tim Koordinasi Raskin Kabupaten/Kota melalui Tim Koordinasi Raskin Kecamatan.

I. Pembayaran Harga Tebus Beras

Raskin (HTR)

1. Harga Tebus Raskin (HTR)sebesar Rp1.600,00/kg di

TD.

2. Pembayaran HTR dari RTS-PM kepada Pelaksana Distribusi Raskin dilakukan secara tunai. Pelaksana Distribusi Raskin langsung menyetorkan uang HTR tersebut ke rekening Perum BULOG melalui bank setempat atau disetorkan langsung kepada Perum Bulog setempat. Pelaksanaannya diatur lebih lanjut dalam Juklak/Juknis sesuai dengan situasi dan kondisi setempat.

J. Pembiayaan

1. Sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan (PMK) tentang Tata Cara Penyediaan, Penghitungan, Pembayaran dan Pertanggung jawaban Subsidi Beras Bagi Masyarakat Berpendapatan Rendah, Ku a s a Pe n g g u n a An g g a ra n ( K PA) m e n g at u r mekanisme pembayaran subsidi Raskin.

(16)

6

7

Pengendalian

Pengaduan

A. Pengawasan

P e n g a w a s a n p e l a k s a n a a n p e n y a l u r a n R a s k i n dilaksanakan oleh Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP), Kementerian Dalam Negeri, dan Kemenko Kesra sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

B. Pelaporan

1. Pelaksana Distribusi Raskin melaporkan pelaksanaan Program Raskin kepada Tim Koordinasi Raskin Kecamatan secara periodik setiap bulan.

2. Tim Koordinasi Raskin Kecamatan melaporkan pelaksanaan Program Raskin kepada Tim Koordinasi Raskin Kabupaten/kota secara periodik setiap triwulan.

3. Tim Koordinasi Raskin Kabupaten/kota melaporkan pelaksanaan Program Raskin kepada Tim Koordinasi Raskin Provinsi secara periodik setiap triwulan.

4. Tim Koordinasi R ask in Provinsi melapor k an pelaksanaan Program Raskin kepada Tim Koordinasi Raskin Pusat dengan tembusan seluruh wakil ketua pelaksana Tim Koordinasi Raskin Pusat secara periodik setiap Semester.

5. Laporan Akhir Pelaksanaan Program Raskin dibuat oleh Tim Koordinasi Raskin Pusat, Provinsi, dan Kabupaten/kota pada akhir tahun.

6. P e r u m B U L O G m e l a p o r k a n p e l a k s a n a a n pendistribusian Raskin kepada Ketua Tim Koordinasi Raskin Pusat dan Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) setiap bulan.

Pengaduan pelaksanaan Program Raskin dapat disampaikan baik oleh masyarakat maupun oleh pemerintah daerah setempat. Objek pengaduan dapat berupa permasalahan data RTS-PM ataupun hal-hal lain, yang akan ditanggapi oleh Kementerian/ Lembaga (K/L) sesuai dengan tugas dan fungsi masing-masing.

1. Unit Pengaduan merupakan bagian dari Tim Koordinasi Raskin Pusat di bawah koordinasi Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).

2. Kemendagri menyusun Pedoman Khusus untuk penanganan Pengaduan.

3. Pe n g a d u a n t e r h a d a p h a l y a n g b e r k a i t a n dengan data RTS-PM dari Basis Data Terpadu disampaikan kepada Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K) Sekretariat

Kantor Wakil Presiden Republik Indonesia untuk ditindaklanjuti.

4. Unit Pengaduan di provinsi dan kabupaten/ kota berada di bawah koordinasi Badan/Kantor/ Dinas (SKPD) yang membidangi pemberdayaan masyarakat dan bertugas menangani pengaduan untuk ditindak lanjuti.

5. Pengaduan tentang pelaksanaan Program Raskin dapat disampaikan secara berjenjang kepada Sekretariat Unit Pengaduan untuk diselesaikan mulai dari Kabupaten/Kota, Provinsi dan Pusat serta TNP2K sesuai dengan materi pengaduan.

(17)

8

9

Lain-Lain

Penutup

Pedum Raskin 2014 mulai berlaku sejak tanggal 1 Januari 2014. Dengan diterbitkannya Pedum Raskin 2014 maka Pedum Raskin Tahun 2013 dinyatakan tidak berlaku.

Segala sesuatu yang belum diatur dalam pedoman ini akan diatur kemudian, dan apabila terdapat kekeliruan akan dilakukan perbaikan seperlunya. Untuk hal-hal yang bersifat spesifik lokasi yang sesuai dengan kondisi objektif masing-masing daerah dituangkan dalam Juklak Raskin Provinsi dan Juknis Raskin Kabupaten/ Kota.

(18)

LAMPIRAN

MODEL DPM -1

DAFTAR PENERIMA MANFAAT

PROGRAM RASKIN TAHUN 2014

PROVINSI : ………..

KABUPATEN/KOTA : ………..

KECAMATAN : ………..

KELURAHAN/DESA : ………..

No.

No. Kartu Perlindungan Sosial

(KPS) – jika ada

Nama Kepala Rumah

Tangga

Nama Pasangan KRT

Nama Anggota Lain Rumah Tangga

Alamat Lengkap

1 2 3 4 5 6

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 Dst

JUMLAH

... , ... 2014

Mengetahui/Disahkan Ditetapkan

Camat, Kepala Desa/Lurah,

(Tanda Tangan dan Stempel) (Tanda Tangan dan Stempel)

Nama Jelas Nama Jelas

(19)

MODEL DPM -2

DAFTAR REALISASI PENYALURAN BERAS RASKIN TAHUN 2014

(BULAN: ………TAHUN 2014)

PROVINSI : ………..

KABUPATEN/KOTA : ………..

KECAMATAN : ………..

KELURAHAN/DESA : ………..

RT/RW : ………..

No.

No. Kartu Perlindungan Sosial (KPS) – jika ada

Nama Alamat Lengkap Jumlah (Kg) Harga (Rp) Tanda Tangan RTS-PM

1 2 3 4 5 6 7

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 Dst

JUMLAH

... , ... 2014

Mengetahui/Disahkan Titik Distribusi

Kepala Desa/Lurah, Ketua Pelaksana Distribusi,

(Tanda Tangan dan Stempel) (Tanda Tangan dan Stempel)

( Nama Jelas ) ( Nama Jelas )

 

MODEL BAST

BERITA ACARA SERAH TERIMA BERAS RASKIN

NOMOR: ……….

Berdasarkan Surat Permintaan Alokasi (SPA) Bupati/Walikota ….………..…….. No.: …...……….., tanggal ……...….…, dan SPPB/DO No.:… ……...… pada hari ini: ……..…….., tanggal …..……….., bulan …………..….., tahun ………., kami yang bertanda tangan di bawah ini:

1. Nama : ………

Jabatan : Satker Raskin Perum BULOG

Divre/Subdivre/Kansilog ……….

selanjutnya disebut PIHAK I.

2. Nama : ………

Jabatan : Pelaksana Distribusi Raskin *)

Desa/Kelurahan/...

selanjutnya disebut PIHAK II.

PIHAK I telah menyerahkan Beras Raskin di TD untuk alokasi bulan ……...……, sebanyak ..…..………. Kg., untuk …...… RTS-PM, dan PIHAK II telah menerima beras Raskin di TD sesuai ketentuan yang berlaku.

Penyerahan beras sampai kepada RTS-PM menjadi tanggungjawab PIHAK II.

Demikian Berita Acara Serah Terima Raskin dibuat untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.

PIHAK II, PIHAK I,

(Tanda Tangan) (Tanda Tangan)

……… ………

( Nama Jelas ) ( Nama Jelas )

Catatan:

*) = sesuai surat penunjukan/penetapan dari Kepala Desa/Lurah/Kepala Pemerintahan setingkat.

Daftar Realisasi Penyaluran Beras Raskin Tahun 2014 (Model DPM-2)

(20)

33

32 PEDOMAN UMUM RASKIN 2014 LAMPIRAN-LAMPIRAN

REKAPITULASI BERITA ACARA PELAKSANAAN PENYALURAN BERAS RASKIN

KABUPATEN/KOTA : ………..

KECAMATAN : ………..

ALOKASI BULAN : ………... 2014

DISALURKAN BULAN : ………... 2014

Berdasarkan Berita Acara Serah Terima Beras Raskin di Titik Distribusi/Warung Desa, telah disalurkan beras sebanyak …..….. kg kepada …... RTS-PM dengan rincian sebagai berikut:

No. Kelurahan/Desa /Kecamatan

Jumlah RTS-PM

Kuantum (Kg)

Nilai (Rp.1.600/kg)

BAST

Nomor Keterangan

Jumlah

SATKER RASKIN

CAMAT, 1) DIVRE/SUBDIVRE/KANSILOG ………

(Tanda Tangan dan Stempel) (Tanda Tangan)

( Nama Terang ) ( Nama Terang )

Catatan:

1) atau pejabat yang mewakili/ditunjuk

MODEL MBA-0

Lampiran ‐ Pedoman Umum Raskin 2014  L ‐ 5 

MODEL MBA-1

REKAPITULASI BERITA ACARA SERAH TERIMA

PELAKSANAAN PENYALURAN RASKIN

KABUPATEN/KOTA : ……… ALOKASI BULAN : ……… DISALURKAN BULAN : ……….…… 2014

Berdasarkan Rekapitulasi Berita Acara serah Terima Pelaksanaan Penyaluran Raskin di kecamatan untuk alokasi bulan ………. 2014, telah disalurkan beras sebanyak …….…..……… Kg., untuk ……..……. RTS-PM, dengan rincian sebagai berikut:

No. Kecamatan Jumlah Kel/Desa

Jumlah TD

Jumlah RTS-PM

Kuantum (Kg)

Nilai (Rp)

Keterangan

1 2 3 4 5 6 7 8

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

….

….

J u m l a h ……….

………, ……… 2014

BUPATI/WALIKOTA *) DIVRE/SUBDIVRE/KANSILOG ……….

KEPALA,

(Tanda Tangan & Stempel) (Tanda Tangan & Stempel)

……… ………

( Nama Jelas ) ( Nama Jelas )

Catatan:

*) = atau pejabat yang mewakili atau ditunjuk.

Rekapitulasi Berita Acara Pelaksanaan Penyaluran Beras Raskin

(Model MBA-0)

(21)

MODEL LT – 0

Nomor : Lampiran :

Perihal : Laporan Pelaksanaan Program Raskin Bulan ………. Tahun 2014

Kepada Yth.:

Ketua Tim Koordinasi Raskin Kabupaten/Kota ……….. di

………..

Dengan ini disampaikan Laporan Pelaksanaan Program Raskin, bulan: ……...……..….., Tahun 2014, sebagai berikut:

01. Sosialisasi : ……....……... (isinya laporan tentang pelaksanaan sosialisasi Program Raskin yang meliputi wilayah, peserta, materi, dan permasalahan yang dijumpai di lapangan, serta pemecahannya)

02. Penyaluran Beras :

No. Desa/Kel

Rencana Alokasi Realisasi

s/d

bln lalu bln ini s/d bln ini

s/d

bln lalu bln ini s/d bln ini

1 2 3 4 5 6 7 8

1

2

3

4

dst

J u m l a h

03. Hasil Monev : Permasalahan dan Saran …….……… ……….……….………… Demikian disampaikan mohon maklum dan terima kasih.

………, …….………. 2014

Tim Koordinasi Raskin Kecamatan ……… (Tanda tangan & Stempel)

( ……….. )

Lampiran ‐ Pedoman Umum Raskin 2014   L ‐ 7 

MODEL LT – 1

Nomor :

Lampiran :

Perihal : Laporan Pelaksanaan Program Raskin

Bulan ………. Tahun 2014

Kepada Yth.:

Ketua Tim Koordinasi Raskin Provinsi ………..

di

………..

Dengan ini disampaikan Laporan Pelaksanaan Program Raskin, bulan: ……...……..….., Tahun 2014, sebagai berikut:

01. Sosialisasi : ……....……... (isinya laporan tentang pelaksanaan sosialisasi Program Raskin yang meliputi wilayah, peserta, materi, dan permasalahan yang dijumpai di lapangan, serta pemecahannya)

02. Penyaluran Beras :

No. Kecamatan

Rencana Alokasi Realisasi

sd

bln lalu bln ini sd bln ini

sd

bln lalu bln ini sd bln ini

1 2 3 4 5 6 7 8

1

2

3

4

dst

J u m l a h

03. Hasil Monev : Permasalahan dan Saran …….……… ……….……….……….

Demikian disampaikan mohon maklum dan terima kasih.

………, …….………. 2014

Tim Koordinasi Raskin Kabupaten/Kota ……… (Tanda tangan & Stempel)

( ……….. ) Laporan Pelaksanaan

Program Raskin – Tikor Raskin Kecamatan (Model LT – 0)

Laporan Pelaksanaan Program Raskin – Tikor Raskin Kabupaten/Kota

(22)

MODEL LT – 2

Nomor :

Lampiran :

Perihal : Laporan Pelaksanaan Program Raskin

Bulan ………. Tahun 2014

Kepada Yth.:

Ketua Tim Koordinasi Raskin Pusat

di

………..

Dengan ini disampaikan Laporan Pelaksanaan Program Raskin, bulan: ……...……..….., Tahun 2014, sebagai berikut:

01. Sosialisasi : ……....……... (isinya laporan tentang pelaksanaan sosialisasi Program Raskin yang meliputi wilayah, peserta, materi, dan permasalahan yang dijumpai di lapangan, serta pemecahannya)

02. Penyaluran Beras :

No. Kabupaten/Kota

Rencana Alokasi Realisasi s/d

bln lalu bln ini s/d bln ini

s/d

bln lalu bln ini s/d bln ini

1 2 3 4 5 6 7 8

1

2

3

4

dst

J u m l a h

03. Hasil Monev : Permasalahan dan Saran …….……… ……….……….………… Demikian disampaikan mohon maklum dan terima kasih.

………, …….………. 2014

Tim Koordinasi Raskin Provinsi ……… (Tanda tangan & Stempel)

( ……….. )

Lampiran ‐ Pedoman Umum Raskin 2014   L ‐ 9 

 

BERITA ACARA MUSYAWARAH DESA/KELURAHAN

Desa/Kelurahan : ____________________ Kabupaten/Kota : ____________________ Kecamatan : ____________________ Provinsi : ____________________

Berdasarkan Surat Bupati/Walikota ………….... Nomor ………….... tanggal ………….... 2014, tentang Penetapan Pagu Raskin tahun 2014, maka masyarakat Desa/Kelurahan ………..., Kecamatan ………..., Kabupaten/Kota ……….., Provinsi …………...

(pilih salah satu dan lingkari yang sesuai):

1. Menyelenggarakan Musyawarah Desa/Kelurahan, pada:

Hari : …………....…………....…………....………….... Tanggal : …………....…………....…………....…………....

Dengan peserta sebagai berikut:

1.Aparat Desa ………. Orang

2.Perwakilan Tokoh Agama/Tokoh Masyarakat ………. Orang

3.Perwakilan RTS-PM Raskin 2014 ………. Orang

Dengan kesepakatan sebagai berikut:

1.Jumlah Rumah Tangga Sasaran Penerima Manfaat (RTS-PM) ……… Rumah Tangga

2.Jumlah RTS-PM yang diganti karena

a. Pindah (keluar dari desa/kelurahan) ……… Rumah Tangga

b. Seluruh anggota rumah tangga meninggal (tanpa ahli waris) ……… Rumah Tangga

c. Rumah tangga tercatat dua kali dalam DPM awal ……… Rumah Tangga

d. Rumah tangga dianggap sudah mampu ……… Rumah Tangga

3.Jumlah Rumah Tangga pengganti (2a+2b+2c+2d) adalah ……… Rumah Tangga

dan menyatakan bahwa jumlah Rumah Tangga yang diganti adalah sama dengan jumlah Rumah Tangga pengganti.

2. Tidak menyelenggarakan Musyawarah Desa/Kelurahan dan menyatakan semua RTS-PM yang terdaftar pada Daftar Penerima Manfaat yang bersumber dari Basis Data Terpadu dan disahkan oleh Kemenko Kesra untuk Program Raskin 2014 di desa/kelurahan kami adalah rumah tangga yang layak sebagai RTS-PM Raskin 2014.

Demikian Berita Acara ini dibuat dengan sebenarnya untuk dapat digunakan sebagaimana mestinya.

……….,……….2014

(Tempat) (Tanggal)

Kepala Desa/Lurah

Tanda Tangan & Stempel

(………)

Nama Jelas

Ketua BPD/Dekel

Tanda Tangan & Stempel

(………)

Nama Jelas

Perwakilan Tokoh Agama/Masyarakat

Tanda Tangan

(………)

Nama Jelas

Perwakilan RTS-PM

Tanda Tangan

(………)

Nama Jelas

Perwakilan RTS-PM

Tanda Tangan

(………)

Nama Jelas

Perwakilan RTS-PM

Tanda Tangan

(………)

Nama Jelas

CONTOH BERITA ACARA MUDES/MUSKEL

Laporan Pelaksanaan Program Raskin – Tikor Raskin Provinsi

(Model LT – 2)

(23)

39

38 PEDOMAN UMUM RASKIN 2014 LAMPIRAN-LAMPIRAN

 

BERITA ACARA MUSYAWARAH KECAMATAN ……..

Berdasarkan Surat Bupati/Walikota ……….., Nomor: ……….., tanggal ……….. 2014, tentang Penetapan Pagu Raskin tahun 2014, maka pada hari ini: ……….., tanggal ……….., bulan ……….., tahun dua ribu ……….., kami para Kepala Desa/Lurah di Kecamatan ……… Kabupaten/Kota ……….., Provinsi ……….., telah mengadakan Musyawarah dengan kesepakatan sebagai berikut:

Demikian Berita Acara ini dibuat dengan sebenarnya untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.

....…………., ………. 2014

Kepala Desa/Lurah Kepala Desa/Lurah

(Tanda Tangan dan Stempel) (Tanda Tangan dan Stempel)

(Nama Jelas) (Nama Jelas)

Kepala Desa/Lurah Kepala Desa/Lurah

(Tanda Tangan dan Stempel) (Tanda Tangan dan Stempel)

( Nama Jelas ) ( Nama Jelas )

Disahkan oleh: Camat ………

(Tanda Tangan dan Stempel)

( Nama Jelas )

No Nama Desa/Kelurahan RTS – PM Keterangan

Awal Hasil Muscam

1 2 3 dst.

Jumlah

CONTOH BERITA ACARA MUSCAM

Berita Acara Musyawarah Kecamatan

(Contoh BA Muscam)

Lampiran ‐ Pedoman Umum Raskin 2014   L ‐ 11 

 

Formulir Rekapitulasi Pengganti (FRP) 2014

Rumah Tangga Sasaran Penerima Manfaat (RTS-PM)

Provinsi : ________________________________________

Kab/Kota : ________________________________________

Kecamatan : ________________________________________

Kelurahan/Desa : ________________________________________

NO.

RUMAH TANGGA YANG DIGANTI RUMAH TANGGA PENGGANTI

NOMOR KARTU PERLINDUNGAN SOSIAL

(jika ada)

NAMA KEPALA RUMAH TANGGA

ALASAN DIKELUARKAN (BERI TANDA “” DI SALAH SATU KOTAK)

NAMA KEPALA RUMAH

TANGGA NOMOR KTP

NAMA PASANGAN KEPALA RUMAH TANGGA

NAMA ANGGOTA RUMAH

TANGGA LAIN ALAMAT

RT PINDAH SEMUA ANGGOTA RT

SUDAH WAFAT

DUPLIKASI RT KAYA RT

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

..., tanggal ...2014 Mengetahui/Disahkan oleh Ditetapkan oleh

Camat Kepala Desa/Lurah

(tanda tangan & stempel) (tanda tangan & stempel)

( ... ) ( ... )

Formulir Rekapitulasi Pengganti (FRP) RTS-PM Program Raskin 2014

(24)

C. BLANGKO INI WAJIB DITANDATANGANI DAN DISTEMPEL OLEH KEPALA DESA/LURAH.

KETERANGAN WILAYAH

NAMA :

NAMA ATEN/KOTA :

NAMA KECAMATAN :

NAMA KELURAHAN/DESA :

KETERANGAN RUMAH TANGGA PENGGANTI

(Diisi oleh rumah tangga sasaran dengan didampingi oleh petugas/pemerintah desa)

1 NOMOR KTP / NIK KEPALA RUMAH TANGGA :

2 NAMA KEPALA RUMAH TANGGA :

NAMA PASANGAN KEPALA RUMAH TANGGA :

NAMA ANGGOTA RUMAH TANGGA LAIN :

3 ALAMAT TINGGAL :

RT: RW: KODE POS:

4 J ANGGOTA RUMAH TANGGA : ORANG

5 KEPEMILIKAN KARTU : A J B PKH *

* Isi dengan tanda silang (X) jika rumah tangga memiliki kartu

Taa B a ahun

/ /

Hari (2) Bulan (2)

Disahkan oleh: Nama dan Tanda Ta aaa!a"a a

Kepala Desa/Lurah *

(………) (………)

* Bubuhkan Nama Lengkap dan Tanda Tangan

SYARAT DAN KETENTUAN:

SURAT KETERANGAN RUMAH TANGGA MISKIN (SK-RTM) 2014

PENGGANTI KARTU PERLINDUNGAN SOSIAL

PROGRAM PERCEPATAN DAN PERLUASAN PERLINDUNGAN SOSIAL (P4S)

Tahun (4)

PERHATIAN

A. HARAP DIISI DENGAN HURUF CETAK DAN MENGGUNAKAN TINTA HITAM. B. PETUNJUK PENGISIAN SK-RTM DAPAT DILIHAT PADA BAGIAN BELAKANG BLANGKO INI.

KETERANGAN WILAYAH

Diisi dengan nama Desa/Kelurahan domisili.

KELURAHAN/DESA : D U R E N T I G A

Diisi dengan nama Desa/Kelurahan domisili. Misalnya: DUREN TIGA

KECAMATAN : P A N C O R A N

Diisi dengan nama Kecamatan domisili. Misalnya: PANCORAN

K# $%&ATEN/KOTA : J A K A R T A S E L A T A N

Diisi dengan nama Kabupaten/Kota domisili. Misalnya: JAKARTA SELATAN

& P' ()*+) : D K I J A K A R T A

Diisi dengan nama ProVinsi domisili. Misalnya: DKI JAKARTA

KETERANGAN RUMAH TANGGA PENGGANTI

(Diisi oleh rumah tangga sasaran dengan didampingi oleh petugas/pemerintah desa)

1 NOMOR KTP / NIK KEPALA RUMAH TANGGA : 3 1 7 1 0 4 2 2 0 6 8 3 0 3

Diisi dengan nomor KTP/NIK kepala rumah tangga Misalnya : 31710422068303

2 NAMA KEPALA RUMAH TANGGA : S U T A R M A N T U H A R N O

Diisi dengan nama kepala rumah tangga Misalnya : SUTARMAN TUHARNO

NAMA PASANGAN KEPALA RUMAH TANGGA : S I T I S U T A R N I

Diisi dengan nama pasangan kepala rumah tangga Misalnya : SITI SUTARNI

NAMA ANGGOTA RUMAH TANGGA LAIN : J O N O S U J O N O

Diisi dengan nama salah satu anggota rumah tangga Misalnya : JONO SUJONO

3 ALAMAT : J L P O T L O T N O 3 5 K E L D U R E N

Misalnya : Jl. Potlot No. 35 Kelurahan Duren Tiga, Kec. Pancoran, Jakarta Selatan RT.003 RW.003,

T I G A K E C P A N C O R A N J A K S E L

RT: 0 0 3 RW: 0 0 3 Kode Pos : 1 2 7 6 0

4 ,%-.#/ANGGOTA

Referensi

Dokumen terkait

Digital video adalah jenis sistem video recording yang bekerja menggunakan sistem digital dibandingkan dengan analog dalam hal representasi

[r]

Saya mendapatkan bantuan yang cukup baik ketika saya mempunyai masalah dalam

Dan untuk menentukan calon penyedia perlu dilakukan pembuktian terhadap semua data dan informasi yang ada dalam formulir isian kualifikasi pada aplikasi SPSE, maka diminta

Often people fail to realize the dedication and time it takes to keep a content heavy and interactive website fresh.. You need to spend your time capturing and responding to leads,

Kontrol positif yang digunakan adalah minyak atsiri murni dari hasil destilasi yaitu minyak atsiri dengan konsentrasi 100% karena minyak atsiri kulit batang kayu manis

Dari hasil pemeriksaan kuat tarik mortar terlihat bahwa penggunaan bahan subtitusi yang semakin banyak akan memberikan kuat tarik yang semakin kecil, kecuali pada bahan subtitusi