• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PERAWATAN BETON TERHADAP KUAT TEKAN DAN ABSORPSI BETON K-300 - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH PERAWATAN BETON TERHADAP KUAT TEKAN DAN ABSORPSI BETON K-300 - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

Pengaruh Perawatan Terhadap Kuat Tekan dan Absorpsi Beton K-300

Habudin - Christine Mayavani

58

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1. Kesimpulan

Secara umum, hasil penelitian menyimpulkan bahwa perilaku beton dengan perawatan

lapangan dan tanpa perawatan tidak sama dengan perilaku beton dengan perawatan

laboratorium. Perilaku beton dengan perawatan lapangan dan tanpa perawatan tersebut bisa

menyimpang jauh dari perilaku beton dengan perawatan laboratorium.

1. Kuat tekan beton

Kuat tekan beton hasil analisa menggunakan nilai rata-rata :

ƒ Beton perawatan laboratorium : K’bL = 380.32 kg/cm2 > 300 kg/cm2 ƒ Beton perawatan lapangan : K’bF = 299.05 kg/cm2

300 kg/cm2 ƒ Beton tanpa perawatan : K’bU = 269.21 kg/cm2 < 300 kg/cm2

Kuat tekan beton hasil analisa menggunakan regresi :

ƒ Beton perawatan laboratorium : K’bL = 379.38 kg/cm2 > 300 kg/cm2 ƒ Beton perawatan lapangan : K’bF = 296.67 kg/cm2

300 kg/cm2 ƒ Beton tanpa perawatan : K’bU = 277.61 kg/cm2 < 300 kg/cm2

Beton perawatan lapangan dengan karung goni basah memiliki nilai kuat tekan yang

mendekati nilai kuat tekan yang direncanakan. Apabila prosedur perawatan lapangan

dengan karung goni basah dalam penelitian ini ditingkatkan, maka dapat

dimungkinkan bahwa nilai kuat tekan beton perawatan lapangan dengan karung goni

basah tersebut dapat mencapai bahkan melebihi nilai kuat tekan yang direncanakan.

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa kuat tekan beton perawatan

laboratorium dan perawatan lapangan dengan karung goni basah dapat memenuhi

kuat tekan yang direncanakan. Sedangkan kuat tekan beton tanpa perawatan tidak

dapat memenuhi kuat tekan yang direncanakan, karena memiliki nilai kuat tekan yang

jauh di bawah nilai kuat tekan yang direncanakan.

Berdasarkan SNI 03 – 2847 – 2002, Tata Cara Perencanaan Struktur Beton Untuk

Bangunan Gedung, maka prosedur perawatan lapangan dengan karung goni basah

seperti dalam penelitian ini harus diperketat dan ditingkatkan, sedangkan untuk beton

tanpa perawatan tidak boleh dipraktekkan di lapangan, sebab tidak baik untuk

perkembangan kuat tekan beton, hal ini karena :

(2)

Pengaruh Perawatan Terhadap Kuat Tekan dan Absorpsi Beton K-300

Habudin - Christine Mayavani

59

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan nilai standar deviasinya, disimpulkan bahwa penyimpangan yang terjadi

pada kuat tekan beton perawatan laboratorium relatif lebih kecil dibandingkan dengan

penyimpangan yang terjadi pada kuat tekan beton perawatan lapangan dan tanpa

perawatan.

2. Absorpsi

Absorpsi beton yang diuji pada umur 28 hari dan untuk umur perawatan 28 hari adalah

sebagai berikut :

ƒ Beton perawatan laboratorium adalah 1.66 %

ƒ Beton perawatan lapangan adalah 3.04 %

ƒ Beton tanpa perawatan adalah 4.04 %

Absorpsi beton perawatan laboratorium lebih kecil dari absorpsi beton perawatan

lapangan dan tanpa perawatan. Ini berarati beton perawatan laboratorium lebih massiv

dari beton perawatan lapangan dan tanpa perawatan. Dengan demikian kuat tekan beton

perawatan laboratorium akan lebih besar dari kuat tekan beton perawatan lapangan dan

tanpa perawatan.

2. Pola Retak

ƒ Pola retak beton perawatan laboratorium mengikuti pola retak tekan. Bentuk retakan

membentuk sudut 115 derajat terhadap garis tegak lurus arah gaya atau hampir sejajar

arah gaya.

ƒ Pola retak beton perawatan lapangan mengikuti pola retak geser. Bentuk retakan

membentuk sudut 57 derajat terhadap garis tegak lurus arah gaya .

ƒ Pola retak beton tanpa perawatan juga mengikuti pola retak geser. Bentuk retakan

membentuk sudut 58 derajat terhadap garis tegak lurus arah gaya.

Dapat disimpulkan bahwa pola retak pada beton perawatan lapangan dan tanpa

perawatan mengikuti pola retak geser, sehingga memiliki kemampuan geser dan tekan

lebih kecil dari beton perawatan laboratorium yang mengikuti pola retak tekan.

4. Lekatan Agregat

Nilai lekatan agregat diindikasikan dengan prosentase agregat pecah.

ƒ Beton perawatan laboratorium prosentase agregat pecah 80 %

ƒ Beton perawatan lapangan prosentase agregat pecah 65 %

ƒ Beton tanpa perawatan prosentase agregat pecah 55 %.

Dengan demikian, beton perawatan lapangan dan tanpa perawatan akan memiliki kuat

tekan yang lebih rendah dari kuat tekan beton perawatan laboratorium, karena lekatan

yang dimiliki beton perawatan lapangan dan tanpa perawatan lebih kecil dari lekatan

(3)

Pengaruh Perawatan Terhadap Kuat Tekan dan Absorpsi Beton K-300

Habudin - Christine Mayavani

60

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

6.2. Saran

1. Dalam praktek dilapangan, perawatan terhadap beton harus dilakukan sebaik dan

seketat mungkin, karena perawatan sangat berpengaruh terhadap perilaku beton.

2. Untuk keperluan quality control dalam suatu pekerjaan beton, benda uji yang diambil

sebaiknya dibuat sesuai dengan kondisi lapangan.

3. Sebaiknya perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai pengaruh perawatan

terhadap perilaku beton mutu tinggi.

4. Sebaiknya perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai hubungan perawatan

terhadap perilaku beton dengan berbagai metode perawatan yang ada dan dalam musim

Referensi

Dokumen terkait

Dalam simulasi ini, 10 media penampung berupa suara atau lagu telah digunakan dan 10 berkas yang disisipkan terdiri dari gambar (jpg) dan dokumen (Java, CSS, JavaScript, HTML, PHP,

Peraturan Kepala BKPM Nomor 10 Tahun 2016 tentang Pelimpahan dan Pedoman Penyelenggaraan Dekonsentrasi Bidang Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal Tahun Anggaran 2015

Pada proses penyembunyian data, dapat diambil suatu kesimpulan bahwa semakin besar ukuran gambar penampung atau semakin kecil pesan rahasia yang akan disisipkan, maka perbedaan

Perangkat Daerah dan Peraturan Kepala BKPM Nomor 7 Tahun 2016 tentang Penetapan Hasil Pemetaan Urusan Pemerintahan Daerah Di Bidang Penanaman Modal serta Peraturan Menteri Dalam

Kami menjamin personil yang ditugaskan dalam pelaksanaan IPO PT Wijaya Karya Realty tidak sedang melaksanakan tugas terkait dengan proses penilaian efek pada emisi saham

Pengaruh Variabel Kemampuan dan Motivasi Kerja terhadap Kinerja Petugas Farmasi dalam Pengelolaan Obat dan Laporan Pemakaian dan Lembar Permintaan Obat (LPLPO) Puskesmas

Pengujian dilakukan dengan mengunduh 30 file yang berbeda pada sebuah web server dan akan diunduh lagi dengan client yang berbeda untuk melihat proses manajemen

Dengan meningkatnya hasil belajar IPA konsep daun dan fungsinya di kelas IV SDN 2 Padasuka dengan pendekatan kontekstual, diharapkan siswa dengan pemahamannya