• Tidak ada hasil yang ditemukan

S PJKR 1104568 Chapter3

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "S PJKR 1104568 Chapter3"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

METODE PENELITIAN

A.Metode Penelitian

Metode penelitian pada dasarnya merupakan sebagai cara ilmiah, mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Metode penelitian sangat penting dalam sebuah penelitian, tanpa metode penelitian sebuah penelitian akan berantakan. Metode penelitian mencakup lokasi, sampel dan populasi, desain penelitian, instrumen penelitian, teknik pengumpulan data, dll. Metode penelitian menjelaskan metode apa yang akan dipakai untuk sebuah penelitian, bagaimana teknik pengambilan populasi dan sampel, bagaimana desain penelitian yang dipakai, instrumen penelitiannya menggunakan apa, bagaimana teknik pengumpulan datanya, dan sebagainya. Pemilihan metode penelitian yang tepat akan mempengaruhi hasil penelitian yang sesuai dengan tujuan. Sesuai dengan tujuan penelitian ini, yaitu menguji pengaruh model pembelajaran peerteaching

(2)

2. Subjek Penelitian

Subjek penelitian dimaksudkan untuk memperkuat serta memberikan informasi yang sesuai dengan tujuan penelitian. Adapun subjek yang digunakan dalam penelitian ini adalah siswi kelas VII A Sekolah Menengah Pertama Negeri 5 Bandung Tahun Ajaran 2014/2015.

C.Populasi dan Sampel

a. Populasi

Populasi adalah seluruh objek atau subjek yang akan diteliti, sebagaimana dijelaskan oleh Sugiyono (2012, hlm. 119) bahwa “populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik suatu kesimpulan”

Sesuai dengan pendapat tersebut peneliti menyimpulkan bahwa populasi bukan hanya manusia sebagai makhluk hidup melainkan dapat juga berupa benda-benda mati yang ada di alam dunia ini, dan populasi bukan hanya sekedar objek atau subjek saja, tetapi meliputi seluruh karakteristik sifat, perilaku, keadaan dan lain-lain yang dimiliki oleh objek atau subjek tersebut. Dalam penelitian ini populasi yang diteliti adalah siswi kelas VII A SMP 5 Bandung.

b. Sampel

(3)

Tekhnik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan purposive sampling, menurut Sugiyono (2012, hlm. 124) purposive sampling yaitu “ tekhnik

penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu”

Alasan mengapa peneliti menggunakan teknik purposive sampling dalam penelitian ini, karena siswa yang akan menjadi sampel harus memiliki kriteria-kriteria sebagai berikut :

1. Siswa yang menjadi sampel adalah siswi kelas VII A yang mempelajari senam. 2. Siswi yang berjenis kelamin perempuan

Sampel yang digunakan dalam penelitian ini sesuai dengan kriteria diatas berjumlah 20 orang, selanjutnya siswa dibagi menjadi 2 kelompok sama banyak dengan cara diundi yaitu 10 orang untuk kelompok roll belakang dan 10 orang melakukan roll depan dengan menggunakan model peerteaching dan model

inkuiri dengan melihat hasil belajar siswi. D.Desain Penelitian

Dalam suatu penelitian dibutuhkan desain penelitian untuk dijadikan acuan dalam langkah-langkah penelitian. Mengenai desain penelitian Nasution mengatakan (2004, hlm. 40) bahwa, ”Desain penelitian merupakan suatu rencana tentang cara mengumpulkan dan menganalisis data sesuai dengan tujuan

penelitian”. Penggunaan desain penelitian ini disesuaikan dengan aspek penelitian

serta pokok masalah yang ingin diungkapkan. Penggunaan desain dalam penelitian ini adalah One-Group Pretest-Posttest Design, yakni pada desain ini terdapat pretest sebelum diberi perlakuan.

Gambar 3.1 Desain Penelitian

(4)

One-Group Pretest-Posttest Design

Keterangan:

O1 = Tes awal kelompok eksperimen dengan pretest untuk mengetahui data awal sebelum di berikan perlakuan

O2 = Tes akhir kelompok eksperimen sesudah di berikan perlakuan X = Treatment

Desain tersebut disesuaikan dengan aspek penelitian serta pokok masalah yang ingin diungkapkan Sugiyono (2009, hlm. 110) menjelaskan dalam pola sebagai berikut

Tabel. 3.2 Desain Penelitian

Sampel Variabel bebas Variabel terikat

A Model Pembelajaran

Peerteaching (A1)

Hasil Belajar (Y1)

B Model Pembelajaran Inkuiri (B1)

(5)

Adapun langkah-langkah penelitiannya penulis deskripsikan dalam bentuk gambar 3.2 berikut :

Gambar. 3.2 Langkah-langkah Penelitian

Treatment/ Perlakukan

Treatment/ Perlakukan

Pengolahan dan Analisis Data

Kesimpulan Model Pembelajaran

Peertaching

Model Pembelajaran

Inkuiri

Siswi SMP N 5 Bandung

Siswi Kelompok A Siswi Kelompok B

B

Hasil Belajar Hasil Belajar

(6)

E.Instrumen Penelitian

Dalam Penelitian biasanya dibutuhkan suatu alat ukur yang dapat melihat atau menggambarkan perubahan atau kemajuan yang telah dicapai dari suatu penelitian. Instrumen penelitian adalah alat untuk memperoleh data atau alat ukur untuk mengukur variabel penelitian. Menurut Sugiyono (2012, hlm. 147)

mengemukakan bahwa “Pada prinsipnya meneliti adalah melakukan pengukuran,

maka harus ada alat ukur yang baik. Alat ukur dalam penelitian biasanya dinamakan instrumen penelitian.” Guna tercapainya keberhasilan penelitian, maka diperlukan suatu teknik dan alat pengumpulan data yang tepat atau sesuai dengan masalah yang akan diteliti. Sedangkan menurut Arikunto (2007, hlm. 121)

“Instrumen adalah alat pada waktu peneliti menggunakan sesuatu metode.”

Berdasarkan beberapa pendapat di atas, penulis bisa menyimpulkan bahwa instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan untuk megukur fenomena alam maupun sosial yang diamati ataupun merupakan suatu alat ukur yang digunakan untuk mengukur suatu tes dan bertujuan untuk mengumpulkan data yang diperlukan dalam proses penelitian. Instrumen yang akan digunakan dalam mengukur hasil belajar senam, adapun instrumen yang digunakan penulis untuk memperoleh data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

a. Pelaksanaan Pembelajaran

Eksperimen atau pelaksanaan pembelajaran dilakukan sebanyak 16 kali pertemuan dengan intensitas pertemuan tiga kali seminggu. Mengenai jangka waktu lamanya latihan menurut Juliantine, dkk. (2007, hlm. 265) menyatakan

bahwa: “latihan sebaiknya dilakukan 3 kali dalam seminggu.” Adapun latihan

(7)

1) Instrumen Penelitian Hasil Belajar

Dalam penelitian untuk mengumpulkan data dari sampel penelitian diperlukan alat yang disebut instrumen. Menurut Arikunto (2002, hlm. 126) menjelaskan,

bahwa “Instrumen adalah alat pada waktu peneliti menggunakan metode.” Dalam

pengumpulan data ini penulis menggunakan tes, sebagaimana yang dijelaskan olah Nurhasan (2007, hlm. 3) bahwa Tes adalah “Suatu alat ukur yang dapat

digunakan untuk memperoleh data yang objektif tentang hasil belajar siswa.”

Data tersebut diperoleh pada awal eksperimen sebagai data awal dan pada akhir eksperimen sebagai data akhir. Tujuannya agar dapat mengetahui pengaruh hasil perlakuan dan perbedaannya yang merupakan tujuan akhir dari eksperimen. Tes yang dilakukan pertama adalah tes kemampuan roll depan dan roll belakang

yang akan diberikan peneliti pada testeer. Adapun langkah-langkah yang di gunakan dalam penelitian adalah sebagai berikut:

1. Menetukan sampel yang di teliti

2. Melakukan tes awal (pretest) terhadap sampel penelitian yaitu tes keterampilan guling depan dan guling belakang

3. Memberikan perlakuan (treatment) yaitu penerapan model pembelajaran

peerteaching dan model inkuiri dalam kegiatan pembelajaran

4. Melakukan tes akhir (posttest) terhadap sampel setelah di berikan perlakuan.

A. instrument tes keterampilan roll depan.

Tujuan : mengukur keterampilan dan gerak sikap tubuh dalam menggulingkan tubuh ke depan.

Alat yang di gunakan : matras Kapur Karpet

(8)

gerakan guling setelah aba_aba suara peluit dari taster.

B. kriteria penilaian.

Keriteria penilaian berpedoman pada Australia gymnastic federatioan

INC dalam judul buku yang berjudul “Gym skills” Schemri G (1989, hlm 16) menjelaskan karateristik dalam penilaian, yaitu sebagai berikut ;

Table 3.3

Skala penilaian

Ranting Scale

Score Characteristics

5 Performance with complete assurase and control. Excellent technique and form. Foil movement

4 Very good. Minor errors of form positif. No diviation from text. Good control

3 Good. Essential features demonstrated. Performance looked save, even though minor errors of from were present

2 Uncontrolled. Poor from and technique. Deviation from the requirement of the written text

1 Not recognizable due to poor execution omissions. Unsafe

Keterangan:

Skor Penjelasannya

5 Pelaksanaan sempurna dan terkontrol. Teknik dan bentuk sempurna. Gerakan guling belakang sistematis 4 Sangat baik. Kesalahan bentuk dan posisi kecil. Tidak ada

(9)

3 Baik. Hal-hal pokok tertampilkan. Peragaan terlihat aman. Sekalipun terlihat kesalahan-kesalahan dalam bentuk yang kecil. 2 Tidak terkontrol. Bentuk dan jenis jelek. Banyak kesalahan dari

ketentuanm yang tertulis

1 Tidak dapat di kendalikan karena alasan pelaksanaan salah satu atau hilang. Tidak aman

Keterangan :

5.Roll depan dengan gerakan yang halus tanpa ada terlihat kesalahan sedikitpun 4. Gerakan roll depan sangat baik, tetapi sedikit terlihat kesalahannya

3. baik dalam gerakan, saat melakukan juga aman walau pada saat roll belakang 2. gerakan kurang terkontrol pada saat melakukan roll depan, dan banyak

kesalahan-kesalahan yang tidak sengaja

1. lepas dari ketentuan yang di berikan pada saat roll depan, dan kesalahan yang di sengaja membuat gerakannya menjadi tidak aman.

C. Format Penilaian.

Lembar Penilaian Tes Roll Depan

No Nama Skor

1

2

-

20

Keterangan cara pengisian format penilaian adalah sebagai berikut: 1. Tulis nomor dan nama siswi

(10)

B. instrument tes keterampilan roll belakang.

Tujuan : Mengukur keterampilan dan gerak sikap tubuh dalam menggulingkan tubuh ke belakang.

Alat yang di gunakan : Matras Kapur Karpet

Petunjuk pelaksaan : Siswi bersiap-siap untuk melakukan guling belakang di atas matras secara individu.Siswi mulai melakukan gerakan guling setelah aba_aba suara peluit dari taster.

B. kriteria penilaian.

Keriteria penilaian berpedoman pada Australia gymnastic federatioan

INC dalam judul buku yang berjudul “Gym skills” Schemri G (1989, hlm 16)

menjelaskan karateristik dalam penilaian, yaitu sebagai berikut: Table 3.4

Skala penilaian

Ranting Scale

Score Characteristics

5 Performance with complete assurase and control. Excellent technique and form. Foil movement

4 Very good. Minor errors of form positif. No diviation from text. Good control

3 Good. Essential features demonstrated. Performance looked save, even though minor errors of from were present

2 Uncontrolled. Poor from and technique. Deviation from the requirement of the written text

(11)

Keterangan:

Skor Penjelasannya

5 Pelaksanaan sempurna dan terkontrol. Teknik dan bentuk sempurna. Gerakan guling belakang sistematis 4 Sangat baik. Kesalahan bentuk dan posisi kecil. Tidak ada

pelanggaran dari ketentuan

3 Baik. Hal-hal pokok tertampilkan. Peragaan terlihat aman. Sekalipun terlihat kesalahan-kesalahan dalam bentuk yang kecil. 2 Tidak terkontrol. Bentuk dan jenis jelek. Banyak kesalahan dari

ketentuanm yang tertulis

1 Tidak dapat di kendalikan karena alasan pelaksanaan salah satu atau hilang. Tidak aman

Keterangan :

5.roll belakang dengan gerakan yang halus tanpa ada terlihat kesalahan sedikitpun 4. gerakan roll belakang sangat baik, tetapi sedikit terlihat kesalahannya

3. baik dalam gerakan, saat melakukan juga aman walau pada saat roll belakang 2. gerakan kurang terkontrol pada saat melakukan roll belakang, dan banyak

kesalahan-kesalahan yang tidak sengaja

1. lepas dari ketentuan yang di berikan pada saat roll belakang, dan kesalahan yang di sengaja membuat gerakannya menjadi tidak aman.

C. Format Penilaian.

Lembar penilaian tes roll belakang

No Nama Skor

1

2

(12)

20

Keterangan cara pengisian format penilaian adalah sebagai berikut: 1. Tulis nomor dan nama siswa

2. setelah siswa melakukan tes, kemudian tester memberikan penilaian yang di tulis pada kolom yang di sediakan

F. Teknik pengumpulan data

Penulis menggunakan rumus statistik untuk menghitung atau mengolah hasil tes. Langkah pengolahan data tersebut, ditempuh dengan prosedur sebagai berikut :

1. Menghitung skor rata-rata kedua kelompok sampel dengan menggunakan rumus dari Nurhasan (2007, hlm.400) sebagai berikut:

Arti dari tanda-tanda dalam rumus tersebut adalah: X = Nilai rata-rata yang dicari

∑ xi = Jumlah skor yang di dapat

n = Banyak sampel

2. Menghitung simpangan baku dengan rumus dari Nurhasan (2007, hlm.401) sebagai berikut :

√∑

(13)

n = Banyaknya sampel

∑ (x - x)2 = Jumlah kuadrat nilai data dikurangi rata-rata

Mencari T-skor tujuannya untuk menyeratakan dari beberapa jenis skor yang berbeda satuanya, rumus yang digunakan menurut Suharsimi (2012, hlm.306) adalah :

T-skor = 50 + 10 [

] untuk satuan frekuensi, atau

T-skor = 50 + 10 [

] untuk satuan waktu

3. Menguji normalitas data menggunakan uji kenormalan Liliefors. Prosedur yang digunakan menurut Nurhasan (2008:118) adalah sebagai berikut:

a. Pengamatan X1, X2, ... Xn dijadikan bilangan baku Z1, Z2, ... , Zn

dengan menggunakan rumus:

b. Untuk bilangan baku ini digunakan daftar distribusi normal baku, kemudian dihitung peluang.

F(Z1) = P (Z Z1).

c. Selanjutnya dihitung proporsi Z1, Z2, ... Zn ∑Zi. Jika proporsi ini

dinyatakan S(Zi), maka:

S (Zi) = ∑

d. Menghitung selisih F (Zi) – S (Zi) kemudian tentukan harga

mutlaknya.

(14)

taraf nyata α yang dipilih. Kriterianya adalah: tolak hipotesis nol jika L0 yang diperoleh dari data pengalaman melebihi L dari daftar tabel.

Dalam hal ini lainnya hipotesis nol diterima.

4. Untuk menerima atau menolak hipotesis nol, maka kita bandingkan L0 ini

dengan nilai kritis L0 yang diambil dari daftar nilai kritis untuk Uji Leliefors, dengan tarap nyata α = 0,05.

1. Hipotesis diterima apabila L0 L = Normal

2. Hipotesis ditolak apabila L0 L = Tidak Normal

G. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan untuk menganalisis data penelitian yang sudah terkumpul adalah teknik analisis uji perbedaan dua rata-rata. Teknik analisis ini digunakan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran langsung dan model pembelajaran inkuiri terhadap motivasi dan hasil belajar permainan sepakbola.

Proses analisis dilakukan dengan program SPSS versi 17. Langkah-langkah yang dilakukan adalah sebagai berikut:

1. Deskriptif statistik dengan menggunakan penghitungan mean dan standar deviasi atau simpangan baku.

Gambar

Gambar. 3.2 Langkah-langkah Penelitian
Table 3.3
Table 3.4 Skala penilaian

Referensi

Dokumen terkait

Dalam memulai usaha dalam bidang apapun, maka yang pertama kali harus diketahui adalah peluang pasar dan bagaimanan menggaet order.. Bagaimana peluang pasar yang hendak kita

Sebagai sebuah SKPD yang memiliki tugas pokok yang sangat strategis dalam rangka menyelenggarakan perumahan, pemukiman dan pembinaan teknis gedung pemerintah daerah,

Metode penelitian kualitatif pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Berdasarkan hal tersebut terdapat empat

Skripsi berjudul “Pengaruh Model Pembelajaran Problem Solving dengan Media Animasi Terhadap Motivasi dan Hasil Belajar Siswa di SMA Negeri 2 Tanggul Jember” telah

“Apabila atas jumlah pajak yang masih harus dibayar, yang berdasarkan Surat Tagihan Pajak, Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar, serta Surat Ketetapan Pajak Kurang

Kemudian pembimbing membuka kegiatan layanan dengan mengucapkan salam dan menanyakan kabar peserta didik (siswa) dilanjutkan dengan mengecek kehadiran siswa. Selanjutnya

Ibid., hlm.. kompetensi lulusannya memenuhi standar tertentu yang dapat dipertanggungjawabkan. Pendidikan yang berbasis luas merupakan bentuk penyelenggaraan pendidikan

Dari kegiatan yang teridentifikasi pada persiapan penelitian di kelas X SMA Pasundan 1 Bandung, peneliti dan guru merencanakan langkah-langkah penerapan metode mind map