SERTIFIKASI GURU DALAM JABATAN
TAHUN 2015
BUKU 1
PEDOMAN PENETAPAN PESERTA
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PENDIDIKAN KEBUDAYAAN DAN PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN
PEDOMAN SERTIFIKASI GURU DALAM JABATAN TAHUN 2015
Buku 1 Pedoman Penetapan Peserta
Buku 2 Petunjuk Teknis Pelaksanaan Sertifikasi Guru
Buku 3 Pedoman Penyusunan Portofolio
Buku 4 Rambu-Rambu Pelaksanaan Pendidikan dan Latihan Profesi Guru (PLPG)
Buku 5 Pedoman Pengelolaan Dana Sertifikasi Guru Dalam Jabatan Tahun 2015
Tim Penyusun
Dr. Unifah Rosyidi. (Kepala Pusat Pengembangan Profesi Pendidik) Dra. Santi Ambarrukmi, M.Ed. (Kabid Pengembangan Profesi Pendidik Dikmen)
Suharno M Sajim SE, M.Si. (Kabid Pengembangan Profesi Pendidik PAUDNI) Dian Wahyuni, SH, MA (Kabid Pengembangan Profesi Pendidik Dikdas) Antoni Sitanggang, MM (Kasubbid Sertifikasi Pengembangan Profesi Pendidik Dikdas) Putra Asga Elevri, M.Si (Kasubbid Sertifikasi Pengembangan Profesi Pendidik Dikmen)
Prof. Dr. Muchlas Samani (Universitas Negeri Surabaya) Prof. Dr. Badrun Karto Wagiran, M.Pd. (Univiversitas Negeri Yoyakarta)
Prof. Dr. Ismet Basuki, M.Pd. (Universitas Negeri Surabaya) Prof. Dr. rer.nat Sajidan, M.Si (Universitas Sebelas Maret)
Drs. Suyud, M.Pd (Universitas Negeri Yogyakarta) Dr. rer.nat Adi Rahmat, M.Si. (Universitas Pendidikan Indonesia)
Dr. Soeprijanto (Universitas Negeri Jakarta)
Dr. rer.nat Omay Sumarna, M.Si. (Universitas Pendidikan Indonesia) Dr. Das Salirawati, M.Si. (Universitas Negeri Yogyakarta)
Ir. Bambang Parikesit, M.Ed
Copyright © 2015, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Hak cipta dilindungi undang-undang
Dilarang mengcopy sebagian atau keseluruhan isi buku ini untuk kepentingan komersial tanpa izin tertulis dari
KATA PENGANTAR
Pelaksanaan Sertifikasi Guru merupakan salah satu wujud implementasi dari Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen. Tahun 2015 merupakan tahun kesembilan pelaksanaan sertifikasi guru yang telah dilaksanakan sejak tahun 2007. Perbaikan penyelenggaraan sertifikasi guru terus dilakukan dari tahun ke tahun untuk mendapatkan hasil yang lebih baik. Perbaikan penyelenggaraan sertifikasi guru tahun 2015 dimaksud antara lain pada mekanisme penyelenggaraan dan proses penetapan peserta. Penetapan peserta dilaksanakan setelah selesai uji kompetensi yang diikuti oleh guru yang belum bersertifikat pendidik dan telah memenuhi persyaratan, perangkingan dilakukan oleh sistem yang terintegrasi dengan data base NUPTK dan dipublikasikan secara online, penetapan sasaran/kuota berdasarkan usia dan masa kerja.
Pedoman ini perlu dipahami dengan baik oleh semua unsur yang terkait dalam penyelenggaraan sertifikasi guru di pusat dan di daerah. Unsur pusat yaitu Badan Pengembangan Sumber Daya Pendidik dan Kebudayaan dan Penjaminan Mutu Pendidikan (BPSDMPK-PMP), Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK), dan Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP). Unsur daerah yaitu dinas pendidikan provinsi/kabupaten/kota, kepala sekolah, guru yang diangkat dalam jabatan pengawas, dan guru, serta unsur lain yang terkait dalam sertifikasi guru dalam jabatan tahun 2015.
Salah satu bagian penting dalam pelaksanaan sertifikasi guru adalah proses rekrutmen dan penetapan calon pesertanya. Untuk itu diperlukan sebuah pedoman yang dapat menjadi acuan bagi semua unsur tersebut.
Terimakasih kepada Tim Sertifikasi Guru BPSDMPK-PMP dan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Ditjen Dikti) serta pihak lain yang telah berpartisipasi dalam penyusunan pedoman penetapan peserta sertifikasi guru ini.
Jakarta, Maret 2015 Kepala BPSDMP-PMP,
Syawal Gultom
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ... iii
DAFTAR ISI ... v
BAB I. PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang ... 1
B. Dasar Hukum ... 2
C. Tujuan ... 3
D. Sasaran ... 4
E. Ruang Lingkup Pedoman ... 4
BAB II. SERTIFIKASI GURU DALAM JABATAN ... 5
A. Alur Sertifikasi Guru Dalam Jabatan ... 5
B. Prinsip Sertifikasi Guru ... 8
BAB III. PESERTA SERTIFIKASI GURU DALAM JABATAN TAHUN 2015 ... 11
A. Sasaran ... 11
B. Persyaratan Peserta ... 11
C. Penetapan Peserta ... 13
D. Penomoran Peserta ... 18
BAB IV. PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR (POS) PENETAPAN PESERTA SERTIFIKASI GURU TAHUN 2015 ... 21
A. Tahap Persiapan dan Verifikasi Data Calon Peserta ... 21
B. Tahapan Pelaksanaan UKA dan Penetapan Calon Peserta Sertifikasi ... 27
C. Tahap Pelaksanaan Sertifikasi Guru Tahun 2015 ... 39
BAB V. PENGENDALIAN PROGRAM ... 42
A. Ruang Lingkup Pengendalian ... 42
B. Pemantauan Program ... 42
LAMPIRAN-LAMPIRAN ... 44
Lampiran 1 Linieritas Kualifikasi S-1/D-IV dengan bidang studi sertifikasi ... 45
Lampiran 2 ... 51
Kode Bidang Studi Sertifikasi ... 51
Lampiran 3 ... 59
Kode Provinsi dan Kabupaten/Kota ... 59
Lampiran 4 ... 74
Contoh Format A1 ... 74
Lampiran 5 ... 75
Format Verifikasi Kelengkapan Dokumen/Berkas ... 75
Lampiran 6 ... 77
Format Surat Pernyataan Keabsahan Berkas/Dokumen ... 77
Lampiran 7 ... 78
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Undang-Undang Nomor 14 tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen menyatakan bahwa guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah. Guru profesional harus memiliki kualifikasi akademik minimum sarjana (S-1) atau diploma empat (D-IV), menguasai kompetensi (pedagogik, profesional, sosial dan kepribadian), memiliki sertifikat pendidik, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional.
Undang-undang tersebut menegaskan bahwa guru mempunyai kedudukan sebagai tenaga profesional pada jalur pendidikan formal yang diangkat sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Lebih lanjut UUGD mendefinisikan bahwa profesional adalah pekerjaan atau kegiatan yang dilakukan oleh seseorang dan menjadi sumber penghasilan kehidupan yang memerlukan keahlian, kemahiran, atau kecakapan yang memenuhi standar mutu atau norma tertentu serta memerlukan pendidikan profesi. Pengakuan kedudukan guru sebagai tenaga profesional dibuktikan dengan sertifikat pendidik. Sebagai tenaga profesional, guru diharapkan dapat meningkatkan martabat dan perannya sebagai agen pembelajaran
sertifikasi guru dalam jabatan yang telah dilaksanakan dan kajian terhadap guru yang telah memperoleh sertifikat pendidik, maka perbaikan pelaksanaan sertifikasi dilakukan melalui penerbitan Peraturan Menteri Pendidikan Nomor 10 Tahun 2009 tentang Sertifikasi bagi Guru Dalam Jabatan. Tahun 2015 merupakan tahun kesembilan pelaksanaan sertifikasi guru dalam jabatan.
Mengacu hasil evaluasi pelaksanaan sertifikasi guru tahun sebelumnya dan didukung dengan adanya beberapa kajian/studi, maka dilakukan beberapa perubahan mendasar pada pelaksanaan sertifikasi guru tahun 2015, khususnya proses penetapan dan pendaftaran peserta. Perubahan-perubahan tersebut antara lain perekrutan peserta sertifikasi guru adalah mereka yang sudah mengikuti Uji Kompetensi Awal.
Pelaksanaan sertifikasi guru tahun 2015 dimulai dengan pembentukan panitia sertifikasi guru di tingkat provinsi dan kabupaten/kota, pendataan peserta dan penetapan peserta. Agar seluruh pihak yang terkait pelaksanaan sertifikasi guru mempunyai pemahaman yang sama tentang kriteria dan proses penetapan peserta sertifikasi guru, maka perlu disusun Pedoman Penetapan Peserta Sertifikasi Guru Tahun 2015.
B. Dasar Hukum
Dasar hukum yang digunakan sebagai acuan pelaksanaan sertifikasi guru dalam jabatan tahun 2015 adalah sebagai berikut.
1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;
2. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen. 3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005
tentang Guru dan Dosen;
5. Undang Undang Republik Indonesia No. 28 tahun 2004 tentang perubahan atas No.16 tahun 2001 tentang yayasan;
6. Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia;
7. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru;
8. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
9. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16 Tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi dan Kompetensi Guru;
10. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 27 Tahun 2008 tentang Konselor/Pendidikan Profesi Konselor;
11. Peraturan Menteri Pendidikan Nomor 10 Tahun 2009 tentang Sertifikasi bagi Guru dalam Jabatan;
12. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 9 Tahun 2010 tentang Pendidikan Profesi Guru bagi Guru Dalam Jabatan; 13. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 73 Tahun
2013 tentang Penerapan Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia Bidang Pendidikan Tinggi;
14. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 62 Tahun 2013 tentang Sertifikasi Guru Dalam Jabatan Dalam Rangka Penataan dan Pemerataan Guru;
15. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 49 Tahun 2014 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi; dan
C. Tujuan
Pedoman penetapan peserta sertifikasi guru dalam jabatan untuk pelaksanaan sertifikasi guru tahun 2015 mempunyai tujuan sebagai berikut.
2. memberikan informasi kepada masyarakat luas agar dapat memantau pelaksanaan penetapan peserta sertifikasi guru tahun 2015 di wilayahnya.
D. Sasaran
Sasaran pedoman penetapan peserta sertifikasi guru dalam jabatan tahun 2015 adalah sebagai berikut.
1. Perguruan Tinggi Penyelenggara Sertifikasi Guru1;
2. Dinas Pendidikan Provinsi;
3. Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota; 4. Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan; 5. Pengawas Sekolah;
6. Kepala Sekolah; 7. Guru; dan 8. Masyarakat.
E. Ruang Lingkup Pedoman
Pedoman ini memberikan informasi kepada semua pihak yang terkait dalam pelaksanaan sertifikasi guru tentang beberapa hal sebagai berikut.
1. Alur sertifikasi guru
2. Sasaran peserta sertifikasi guru 3. Persyaratan peserta sertifikasi guru 4. Proses penetapan peserta sertifikasi guru 5. Prosedur operasional standar sertifikasi guru 6. Jadwal pelaksanaan sertifikasi guru
1 Untuk selanjutnya dalam buku ini Perguruan Tinggi Penyelenggara Sertifikasi Guru disebut
BAB II
SERTIFIKASI GURU DALAM JABATAN
A. Alur Sertifikasi Guru Dalam Jabatan
Alur pelaksanaan Sertifikasi Guru Dalam Jabatan sesuai dengan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 5 Tahun 2012 tentang Sertifikasi bagi Guru Dalam Jabatan disajikan pada Gambar 2.1.
Gambar 2.1: Alur Sertifikasi Guru dalam Jabatan
Penjelasan alur sertifikasi guru dalam jabatan yang disajikan pada Gambar 2.1 sebagai berikut.
IV/c, mengumpulkan dokumen2 untuk diverifikasi asesor Rayon LPTK sebagai persyaratan untuk menerima sertifikat pendidik secara langsung. Penyusunan dokumen mengacu pada Pedoman Penyusunan Portofolio (Buku 3). LPTK penyelenggara sertifikasi guru melakukan verifikasi dokumen. Apabila hasil verifikasi dokumen, peserta dinyatakan memenuhi persyaratan (MP) maka yang bersangkutan memperoleh sertifikat pendidik. Sebaliknya, apabila tidak memenuhi persyaratan (TMP), maka guru wajib mengikuti uji kompetensi awal. Guru yang lulus menjadi peserta sertifikasi pola PLPG dan yang tidak lulus mengikuti pembinaan dari dinas pendidikan kabupaten/kota atau mengembangkan diri secara mandiri untuk mempersiapkan diri untuk menjadi peserta sertifikasi tahun berikutnya.
2. Guru berkualifikasi S-1/D-IV dapat memilih pola PF3 atau PLPG sesuai kesiapannya.
3. Bagi guru yang memilih pola PF, mengikuti prosedur sebagai berikut.
a. Menyusun portofolio dengan mengacu Pedoman Penyusunan Portofolio (Buku 3).
b. Portofolio yang telah disusun diserahkan kepada LPMP setempat melalui dinas pendidikan kabupaten/kota untuk dikirim ke LPTK sesuai program studi.
c. Apabila hasil penilaian portofolio peserta sertifikasi guru dapat mencapai batas minimal kelulusan (passing grade), dilakukan verifikasi terhadap portofolio yang disusun. Sebaliknya, jika hasil penilaian portofolio peserta sertifikasi guru tidak mencapai passing grade, guru tersebut menjadi peserta sertifikasi pola PLPG dan apabila tidak lulus mengikuti pembinaan dari dinas pendidikan kabupaten/kota atau mengembangkan diri secara mandiri untuk
2 Dokumen berupa: (1) fotokopi ijazah, (2) surat tugas atau surat izin belajar, (3) surat
mempersiapkan diri untuk menjadi peserta sertifikasi tahun berikutnya.
d. Apabila skor hasil penilaian portofolio mencapai passing grade, namun secara administrasi masih ada kekurangan maka peserta harus melengkapi kekurangan tersebut (melengkapi administrasi atau MA3) untuk selanjutnya dilakukan verifikasi terhadap
portofolio yang disusun.
4. Peserta yang memilih pola PLPG wajib mengikuti uji kompetensi awal. Pelaksanaan PLPG ditentukan oleh Rayon LPTK sesuai ketentuan yang tertuang dalam Rambu-Rambu Penyelenggaraan Pendidikan dan Latihan Profesi Guru (Buku 4).
5. PLPG diakhiri dengan uji kompetensi. Peserta yang lulus uji kompetensi berhak mendapat sertifikat pendidik dan peserta yang tidak lulus diberi kesempatan mengikuti dua kali ujian ulang jika masih tersedia kelas pada tahun berjalan. Apabila peserta tersebut lulus dalam ujian ulang, berhak mendapat sertifikat pendidik dan apabila tidak lulus mengikuti pembinaan dari dinas pendidikan kabupaten/kota atau mengembangkan diri secara mandiri untuk mempersiapkan diri untuk menjadi peserta sertifikasi tahun berikutnya.
3Misalnya ijazah belum dilegalisasi, pernyataan peserta pada portofolio sudah
B. Prinsip Sertifikasi Guru
1. Penetapan peserta dilaksanakan secara berkeadilan, objektif, transparan, kredibel, dan akuntabel
a. Berkeadilan, semua peserta sertifikasi guru ditetapkan berdasarkan urutan prioritas usia, masa kerja, dan pangkat/golongan. Guru yang memiliki rangking atas mendapatkan prioritas lebih awal daripada rangking bawah. b. Objektif, mengacu kepada kriteria peserta yang telah ditetapkan. c. Transparan, proses dan hasil penetapan peserta dilakukan
secara terbuka, dapat diketahui semua pihak yang berkepentingan.
d. Kredibel, proses dan hasil penetapan peserta dapat dipercaya semua pihak.
e. Akuntabel, proses dan hasil penetapan peserta sertifikasi guru dapat dipertanggungjawabkan kepada pemangku kepentingan pendidikan secara administratif, finansial, dan akademik.
2. Berorientasi pada peningkatan mutu pendidikan nasional
3. Dilaksanakan secara taat azas
Sertifikasi guru dilaksanakan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan mengacu pada buku Pedoman Sertifikasi Guru Dalam Jabatan 2015 yang telah diterbitkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
4. Dilaksanakan secara terencana dan sistematis
BAB III
PESERTA SERTIFIKASI GURU DALAM JABATAN TAHUN 2015
A. Sasaran
Sasaran peserta sertifikasi guru dalam jabatan adalah guru yang memenui persyaratan peserta sertifikasi guru. Jumlah sasaran secara nasional ditetapkan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan untuk sasaran guru PNS dan guru bukan PNS pada semua jenjang pendidikan baik negeri maupun swasta di bawah pembinaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Sasaran peserta sertifikasi guru per provinsi dan per kabupaten/kota akan ditentukan kemudian setelah proses uji kompetensi awal dan pendataan calon peserta selesai dilaksanakan. Sasaran peserta sertifikasi guru termasuk guru yang bertugas di sekolah Indonesia di luar negeri (SILN). Distribusi sasaran peserta sertifikasi guru per kabupaten/kota akan dilakukan oleh sistem aplikasi penetapan peserta sertifikasi guru (AP2SG).
B. Persyaratan Peserta
Guru yang dapat mengikuti Sertifikasi Guru harus memenuhi persyaratan sebagai berikut.
1. Memiliki Nomor Unik Pendidik dan Tenaga Kependidikan (NUPTK).
2. Guru yang telah mengajar sebelum 30 Desember 2005.
3. Guru yang belum memiliki sertifikat pendidik dan masih aktif mengajar di sekolah di bawah pembinaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, kecuali guru Pendidikan Agama.
akreditasi yang dapat diperoleh dari Direktori SK Hasil Akreditasi Program Studi (http://ban-pt.kemdiknas.go.id/direktori.php) kecuali yang akreditasinya sudah tercantum dalam ijazah bagi lulusan perguruan tinggi swasta. Bagi guru PNS yang memperoleh ijazah S-1 ketika menjabat sebagai guru dan yang bersangkutan pada SK pangkat terakhir belum S1/DIV, wajib melampirkan surat ijin belajar atau tugas belajar dari dinas pendidikan/pejabat yang berwenang, sedangkan bagi guru bukan PNS dilengkapi dengan surat pernyataan dari ketua yayasan bahwa yang bersangkutan mengikuti studi lanjut ke S-1/DIV.
5. Guru bukan PNS pada sekolah swasta yang memiliki SK pengangkatan sebagai guru tetap dari penyelenggara pendidikan (guru tetap yayasan/GTY) minimum 2 tahun secara terus menerus yang dibuktikan dengan SK Guru Tetap Yayasan, sedangkan guru bukan PNS pada sekolah negeri harus memiliki SK pengangkatan dari Bupati/Walikota/Gubernur/Pejabat yang berwenang.
6. Pada tanggal 1 Januari 2016 belum memasuki usia 60 tahun.
7. Sehat jasmani dan rohani dibuktikan dengan surat keterangan sehat dari dokter. Jika peserta diketahui sakit pada saat datang untuk mengikuti PLPG yang menyebabkan tidak mampu mengikuti kegiatannya, maka LPTK berhak meminta pemeriksaan ulang terhadap kesehatan peserta tersebut. Jika hasil pemeriksaan kesehatan menyatakan peserta tidak sehat, LPTK berhak menunda atau membatalkan keikutsertaan yang bersangkutan dalam PLPG.
8. Guru yang telah memiliki sertifikat pendidik (Sertifikasi kedua) dengan ketentuan:
Nomor 11 Tahun 2011 tentang Penataan dan Pemerataan Guru Pegawai Negeri Sipil dan Permendikbud Nomor 62 Tahun 2013 tentang Sertifikasi Guru dalam Jabatan dalam Rangka Penataan dan Pemerataan Guru, harus memiliki Surat Keputusan Mutasi dari Bupati/Walikota/Pejabat yang berwenang.
b. Guru PNS yang memerlukan penyesuaian sebagai akibat penerapan Kurikulum 2013 yang meliputi:
1) guru bersertifikat Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK kode 224), Keterampilan Komputer dan Pengelolaan Informasi (KKPI kode 330) diharuskan memiliki kualifikasi S-1/D-IV yang linier dengan bidang studi sertifikasinya; 2) guru IPA di SMK (kode 097), IPS di SMK (kode 100),
Keterampilan di SMP dan SMA (kode 227), Kewirausahaan di SMK (kode 331)
Guru bukan PNS yang sudah dimutasi oleh yayasan pada bidang studi sertifikasi yang berbeda karena alasan linieritas, diusulkan oleh kepala sekolah dan disetujui oleh kepala dinas pendidikan provinsi/kabupaten/kota.
9. Guru yang diangkat dalam jabatan pengawas dengan ketentuan: a. diangkat menjadi pengawas satuan pendidikan sebelum
berlakunya Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru (1 Desember 2008), dan
b. memiliki usia setinggi-tingginya 50 tahun pada saat diangkat sebagai pengawas satuan pendidikan.
C. Penetapan Peserta
1. Ketentuan Umum
a. Semua guru yang memenuhi persyaratan sebagaimana tersebut di atas mempunyai kesempatan yang sama untuk ditetapkan sebagai peserta sertifikasi guru.
hak sebagai peserta PLPG 2015 sesuai Pasal 63 ayat (5) Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru.
c. Guru berkualifikasi akademik S-1/D-IV yang tidak lulus sertifikasi guru dalam jabatan pada tahun sebelumnya dan memenuhi persyaratan dapat langsung menjadi calon peserta sertifikasi guru tahun 2015.
d. Guru berkualifikasi akademik BELUM S-1/D-IV yang TIDAK LULUS sertifikasi guru dalam jabatan pada tahun sebelumnya dapat langsung menjadi calon peserta sertifikasi guru tahun 2015, apabila pada 30 November 2013:
1) sudah mencapai usia 50 tahun dan mempunyai pengalaman kerja 20 tahun sebagai guru, atau
2) mempunyai golongan IV/a atau memenuhi angka kredit kumulatif setara dengan golongan IV/a (dibuktikan dengan SK kenaikan pangkat).
e. Penetapan bidang studi sertifikasi dapat mengacu pada kualifikasi akademik S-1/D-IV atau bidang studi yang diampu minimal 5 (lima) tahun berturut-turut.
f. Penetapan peserta dilakukan secara berkeadilan dan transparan melalui on-line system dengan menggunakan Aplikasi Penetapan Peserta Sertifikasi Guru (AP2SG). Daftar bakal calon peserta sertifikasi guru diumumkan oleh Badan PSDMPK-PMP melalui situs www.sergur.kemdiknas.go.id
g. Dinas pendidikan provinsi/kabupaten/kota dapat menghapus calon peserta yang sudah tercantum namanya dalam daftar calon peserta Sertifikasi Guru atas persetujuan LPMP dengan alasan yang dapat dipertanggungjawabkan yaitu:
1) meninggal dunia, 2) sakit permanen,
4) mutasi ke jabatan selain guru, 5) mutasi ke kabupaten/kota lain,
6) mengajar sebagai guru tetap di Kementerian lain, 7) pensiun,
8) mengundurkan diri dari calon peserta,
9) sudah memiliki sertifikat pendidik baik di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan maupun di Kementerian lain, kecuali sebagaimana yang dijelaskan pada poin 3 persyaratan peserta di atas.
h. Calon peserta sertifikasi guru tahun 2015 tidak dialihtugaskan pada jabatan lain, baik fungsional maupun struktural.
i. Penetapan calon peserta untuk jenjang TK, SD, dan SMP oleh Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota, sedangkan untuk jenjang SMA/SMK dan SLB oleh Dinas Pendidikan Provinsi, jika Dinas Pendidikan Provinsi belum siap, maka dapat dilakukan oleh Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota tempat guru bertugas.
2. Urutan Prioritas Penetapan Peserta
Calon peserta sertifikasi guru yang telah memenuhi persyaratan administrasi ditentukan dengan urutan prioritas sebagai berikut.
a. Seluruh peserta sertifikasi guru dalam jabatan tahun 2013 dan atau 2014 yang tidak lulus dan telah memenuhi persyaratan.
b. Guru sudah memiliki sertifikat pendidik TIK kode 224 dan KKPI kode 330 (selanjutnya disebut sertifikasi kedua) sesuai pasal 8 Permendikbud Nomor 68 Tahun 2014 tentang Peran Guru Teknologi Informasi Dan Komunikasi Dan Guru Keterampilan Komputer Dan Pengelolaan Informasi Dalam Implementasi Kurikulum 2013.
pelajaran sesuai kualifikasi S-1/D-IV yang dimiliki dengan terlebih dahulu mengikuti UKA pada bidang tugas baru sesuai latar belakang pendidikan S-1/D-IV yang dimiliki.
d. Semua guru yang diangkat dalam jabatan pengawas yang memenuhi persyaratan dan belum memiliki sertifikat pendidik.
e. Semua guru yang mengajar di daerah perbatasan, terdepan, terluar4 yang memenuhi persyaratan.
Guru lainnya yang tidak termasuk ketentuan di atas ditetapkan sebagai peserta sertifikasi guru berdasarkan kriteria urutan prioritas sebagai berikut: (1) usia, (2) masa kerja, (3) pangkat dan golongan.
Penjelasan kriteria urutan prioritas penetapan peserta adalah sebagai berikut.
a. Usia
Usia dihitung berdasarkan tanggal, bulan, dan tahun kelahiran yang tercantum dalam akta kelahiran atau bukti lain yang sah.
b. Masa kerja sebagai guru
Masa kerja dihitung sejak yang bersangkutan bekerja sebagai guru baik sebagai PNS maupun bukan PNS.
Contoh perhitungan masa kerja:
Contoh 1
Guru G adalah seora g guru PN“ ya g e iliki masa kerja
sela a tahu bula , a u guru G tersebut sebelu diangkat PNS telah mengajar sebagai tenaga honorer di sebuah SD selama 5 tahun 2 bulan. Masa kerja guru G dihitu g kumulatif semenjak yang bersangkutan bertugas sebagai guru yaitu 15 tahun 7 bulan. Bukti masa kerja guru honorer berupa SK Kepala Sekolah (SK Pengangkatan dan atau SK Beban Mengajar) tempat guru yang bersangkutan saat menjadi guru honorer.
Contoh 2
Guru R adalah guru buka PN“ ya g sudah bekerja di beberapa SMP swasta sejak bulan Januari 1990 sehingga jika dihitung secara kumulatif masa kerja guru R sampai bulan Juni 2013 adalah 12 tahu bula . Na u , guru R tersebut pada tahu 2005-2012 tidak mengajar selama 24 bulan karena alasan keluarga. Masa kerja guru R sesu gguh ya adalah 10 tahun 6 bulan setelah dikurangi 24 bulan tidak mengajar. Bagi guru bukan PNS harus ada bukti fisik dalam bentuk SK penugasan dari setiap sekolah tempat dia bertugas.
Contoh 3
Guru H adalah seora g guru PN“ lahir pada Ja uari ,
diangkat menjadi CPNS Desember tahun 2009, lulus S-1 Oktober
tahu . Guru H elampirkan SK pertama mengajar
sebagai guru tidak tetap yayasan tahun 2003 di salah satu SMA Swasta. Guru H pada tahu e gajar de ga
menggunakan kualifikasi akademik SMA, maka pengalaman mengajar dengan SK ini TIDAK dapat diterima. Masa kerja guru
H dihitu g sejak ya g bersa gkuta e iliki kualifikasi “-1
yaitu 1 Oktober 2008. Masa kerja guru H sa pai Dese ber tahun 2013 (pada saat mendaftar sebagai peserta sertifikasi) adalah 4 tahun 2 bulan
Contoh 4
Guru I adalah seora g guru PN“ lahir pada 9 Juli 1980,
diangkat menjadi CPNS tahun 2010, lulus S-1 Oktober tahun 2008, dan yang bersangkutan sudah memiliki ijazah D-III pada
tahu . Guru I ela pirka “K perta a e gajar
c. Pangkat/Golongan
Pangkat/golongan adalah pangkat/golongan terakhir yang dimiliki guru saat dicalonkan sebagai peserta sertifikasi guru. Kriteria ini adalah khusus untuk guru PNS atau guru bukan PNS yang telah memiliki SK Inpassing.
Data peserta sertifikasi guru sesuai dengan urutan di atas akan ditampilkan pada AP2SG untuk dijadikan dasar penetapan peserta sertifikasi guru tahun 2015.
D. Penomoran Peserta
Nomor peserta sertifikasi guru adalah nomor identitas yang dimiliki peserta sertifikasi guru dan spesifik untuk masing-masing peserta, oleh karena itu nomor peserta tidak ada yang sama, tidak boleh salah, dan harus diingat. Nomor peserta ini akan digunakan terus oleh peserta mulai pelaksanaan sertifikasi guru sampai dengan penyaluran tunjangan profesi guru.
Nomor peserta terdiri dari 14 digit yang masing-masing digit mempunyai arti dengan rumusan kode digit sebagai berikut.
a. Digit 1 dan 2 adalah kode tahun pelaksanaan sertifikasi guru yaitu
.
b. Digit 3 dan 4 adalah kode provinsi (Lampiran 3).
c. Digit 5 dan 6 adalah kode kabupaten/kota (Lampiran 3).
d. Digit 7, 8, dan 9 adalah kode bidang studi sertifikasi (Lampiran 2). e. Digit 10 adalah kode kementerian:
1) Ke e teria Pe didika da Kebudayaa , kode .
2) Ke e teria Aga a, kode .
3) Kementerian Kelautan dan Perikanan, kode
4) Ke e teria Peri dustria , kode
f. Digit 11 s.d. 14 adalah nomor urut peserta sesuai dengan nomor urut pada SK Penetapan Peserta Sertifikasi Guru.
No or urut di ulai dari da o or terakhir sesuai ju lah
Digit pada nomor peserta dapat digambarkan sebagai berikut.
Gambar 3.1 Nomor Peserta Sertifikasi Guru
Contoh nomor peserta:
Guru B adalah peserta sertifikasi guru tahun 2015 yang mengajar mata pelajaran Bahasa Indonesia (kode 156) di SMP Negeri 1 provinsi Bali (kode 22) Kabupaten Badung (kode 04) sebagai peserta sertifikasi guru tahu , guru tersebut e duduki uruta ra gki g o sebagaimana tertera pada daftar calon peserta pada AP2SG. Nomor
peserta guru B adalah:
BAB IV
PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR (POS) PENETAPAN
PESERTA SERTIFIKASI GURU TAHUN 2015
Penetapan peserta sertifikasi guru 2015 harus dilakukan secara transparan dan berkeadilan sesuai urutan prioritas. Untuk itu Badan PSDMPK-PMP telah mengembangkan AP2SG secara on-line dan terintegrasi dengan data base NUPTK. Aplikasi tersebut telah difasilitasi dengan informasi persyaratan peserta dan prioritas. Aplikasi bekerja secara otomatis menampilkan guru-guru yang memenuhi syarat. AP2SG menampilkan daftar bakal calon peserta sertifikasi guru tahun 2015.
Proses penetapan calon peserta sertifikasi guru 2015 melibatkan beberapa instansi terkait yaitu: 1) Badan PSDMPK-PMP, 2) LPMP, 3) Dinas Pendidikan Provinsi/Kabupaten/Kota, dan 4) Guru. Kegiatan penetapan peserta akan terlaksana dengan lancar apabila komponen di bawah ini berlangsung dengan baik, yaitu:
1. informasi mengenai persyaratan calon peserta sertifikasi guru diberikan kepada semua guru sesuai dengan ketentuan;
2. kebenaran data peserta dalam Format A1; dan
3. ketepatan jadwal setiap tahap pelaksanaan sertifikasi guru.
Proses penetapan peserta melalui beberapa tahapan yang dijelaskan sebagai berikut ini.
A. Tahap Persiapan dan Verifikasi Data Calon Peserta
1. Publikasi Data Guru
Badan PSDMPK-PMP mempublikasikan data guru yang belum bersertifikat pendidik yang terkait dengan pelaksanaan sertifikasi guru tahun 2015 melalui website www.sergur.kemdiknas.go.id oleh Badan PSDMPK-PMP. Data guru yang dipublikasi tersebut didasarkan pada pemutahiran data guru yang dila
2. Penyusunan Pedoman Sertifikasi Guru
Badan PSDMPK dan PMP bersama Tim Sertifikasi guru menyusun pedoman yang akan digunakan sebagai acuan pelaksanaan sertifikasi guru tahun 2015. Pedoman tersebut terdiri dari:
a. Buku 1. Pedoman Penetapan Peserta Sertifikasi Guru;
b. Buku 2. Pedoman Petunjuk Teknis Pelaksanaan Sertifikasi Guru; c. Buku 3. Pedoman Penyusunan Portofolio;
d. Buku 4. Rambu-Rambu Pelaksanaan Pendidikan dan Latihan Profesi Guru (PLPG)
e. Buku 5. Pedoman Pengelolaan Dana Sertifikasi Guru Dalam Jabatan Tahun 2015
3. Sosialisasi Penetapan Peserta Sertifikasi Guru
Sosialisasi penetapan peserta sertifikasi guru tahun 2015 dilaksanakan dengan melibatkan peserta dari LPMP, dinas pendidikan provinsi, dinas pendidikan kabupaten/kota, dan guru calon peserta sertifikasi . Materi sosialisasi yang wajib disampaikan antara lain alur pelaksanaan sertifikasi guru , persyaratan peserta sertifikasi guru , mekanisme penetapan peserta melalui AP2SG, dan jadwal pelaksanaan sertifikasi guru tahun 2015. Rangkaian sosialisasi dimaksud adalah sebagai berikut.
a. Sosialisasi oleh Badan PSDMPK-PMP ke LPMP
b. Sosialisasi oleh LPMP ke dinas pendidikan provinsi/kabupaten/ kota.
c. Sosialisasi oleh dinas pendidikan provinsi/kabupaten/kota Dinas pendidikan melakukan sosialisasi kepada calon peserta sertifikasi guru. Materi sosialisasi antara lain: mekanisme dan pola sertifikasi, persyaratan peserta, perbaikan data guru, mekanisme penetapan peserta melalui AP2SG, dan jadwal pelaksanaan sertifikasi guru.
4. Verifikasi dan Validasi Data Guru
Data guru yang akan mengikuti sertifikasi guru harus benar dan valid karena data tersebut akan digunakan sebagai dasar untuk menetapkan soal uji kompetensi, bidang studi sertifikasi, dan data yang akan dicantumkan dalam sertifikat pendidik. Oleh karena itu, guru harus melakukan verifikasi dan koreksi data. Semua koreksi data didasarkan atas dokumen pendukung, misalnya ijasah S-1 atau D-IV, serta ijazah S-2 dan atau S-3; SK PNS; dan SK tugas mengajar sejak diangkat sampai sekarang.
Data yang harus valid sesuai dengan dokumen pendukungnya sebagaimana tabel berikut ini.
No Komponen Data Data Pendukung
1 Nama lengkap
bagi PNS harus sesuai dengan SK PNS dan bagi bukan PNS sesuai dengan ijasah terakhir
2 Pangkat/golongan khusus PNS sesuai dengan SK pangkat terakhir
3 Tempat dan tanggal lahir
bagi PNS harus sesuai dengan SK PNS dan bagi bukan PNS sesuai dengan ijasah terakhir
4 Kualifikasi akademik sesuai dengan ijasah terakhir 5 Tahun lulus (maksimal S-1) sesuai dengan ijasah
6 Nama perguruan tinggi
(maksimal S-1) sesuai dengan ijasah 7
Program studi/jurusan di perguruan tinggi (maksimal S-1)
sesuai dengan ijasah
8 Nama sekolah tempat
mengajar sesuai dengan SK mengajar 9 Bidang studi sertifikasi guru
5. Penetapan Bidang Studi Sertifikasi Guru
Hal yang utama dalam proses sertifikasi guru adalah bidang studi sertifikasi guru yang ditetapkan oleh guru. Guru secara profesional harus menetapkan bidang studi tersebut berdasarkan kompetensi yang dikuasainya. Hal penting yang harus disadari oleh guru bahwa bidang studi ini akan melekat terus pada guru selama menjalankan profesi guru.
Diharapkan tidak terjadi kesalahan nomor kode bidang studi karena bidang studi ini akan menjadi dasar LPTK dalam melakukan penilaian portofolio dan PLPG. Kesalahan akan menyebabkan terjadinya penundaan proses sertifikasi guru di LPTK. Kode bidang studi sertifikasi guru ditunjukkan pada nomor peserta sertifikasi guru pada digit 7, 8, dan 9. Daftar kode bidang studi dapat dilihat pada Lampiran 2.
Bidang studi sertifikasi guru menjadi acuan dasar dalam beberapa kebijakan, yaitu:
- penentuan soal uji kompetensi;
- penentuan pembagian tugas mengajar guru;
- pemberian tunjangan profesi guru;
- penilaian kinerja guru; dan
- pengembangan keprofesian berkelanjutan.
Penetapan bidang studi sertifikasi mengikuti ketentuan sebagai berikut:
a. bagi guru yang sudah 1/D-IV sesuai dengan program studi S-1/D-IV (linier),
c. bagi guru yang belum S-1/D-IV, dapat menetapkan bidang studi sertifikasi sesuai dengan mata pelajaran yang sedang diampu, dan wajib memiliki masa kerja minimal 5 (lima) tahun terakhir secara berturut-turut mengajar mata pelajaran tersebut.
Berikut ini beberapa contoh penetapan pilihan bidang studi.
No Contoh Penetapan Bidang Studi
1 P adalah guru Mate atika lulusan D3 Pendidikan
Matematika yang telah mengajar di SMP selama 10 tahun, kemudian melanjutkan pendidikan dan lulus jenjang S1 pada program studi Bahasa Indonesia. Ia mengajar Matematika pada saat ditetapkan sebagai peserta sertifikasi guru, maka yang bersangkutan dapat mengikuti sertifikasi guru bidang studi Bahasa Indonesia atau Matematika.
2 R adalah guru lulusa “ Fakultas Huku dari salah satu
perguruan tinggi negeri, tidak memiliki Akta IV, mengajar PKn selama 10 tahun di SMA sampai saat mengikuti sertifikasi guru. Guru tersebut mengikuti sertifikasi guru untuk bidang studi PKn.
3 “ adalah guru berlatarbelaka g “ Pendidikan Agama Islam
dan telah mengajar di SD sebagai guru kelas selama 14 tahun. Guru tersebut dapat mengikuti sertifikasi guru sebagai guru kelas SD atau Agama Islam.
4 Q adalah guru ta ata “PG da saat i i engajar sebagai
6. Perbaikan Data Guru
Beberapa ketentuan perbaikan data guru yang belum bersertifikat pendidik sebagai berikut.
a. Perbaikan data guru dilakukan melalui Aplikasi Padamu Negeri yang merupakan data awal.
b. Petunjuk teknis perbaikan data menggunakan aplikasi AP2SG.
c. Seluruh proses pendataan peserta sertifikasi guru harus sudah selesai pada tanggal 30 April 2015. Untuk itu dinas pendidikan kabupaten/kota harus memperhatikan batas akhir ini agar proses sertifikasi guru selanjutnya dapat berjalan sesuai jadwal
Dalam proses perbaikan data ini, PSG Tingkat Kabupaten/Kota dapat melakukan usulan penghapusan data dengan alasan yang dapat dipertanggungjawabkan. Usulan penghapusan data harus ditandatangani oleh pejabat yang berwenang. Format usulan penghapusan data dapat dicetak dari AP2SG.
Beberapa alasan usulan penghapusan data sebagai berikut.
No Alasan Penandatanganan
1 Meninggal dunia PSG Dinas Kab/Kota
2 Sakit permanen PSG Dinas Kab/Kota
3 Melanggar disiplin Kepala Dinas 4 Mutasi ke jabatan selain guru Kepala Dinas 5 Mutasi ke kabupaten/kota lain Kepala Dinas 6 Mengajar sebagai guru tetap di
Kementerian lain
Kepala Dinas
7 Pensiun Kepala Dinas
8 Mengundurkan diri PSG Dinas kab/kota 9 Sudah memiliki sertifikat
pendidik
7. Persetujuan (Approval) Penghapusan Data
LPMP melakukan persetujuan (approval) atas usulan penghapusan calon peserta setelah menerima format penghapusan calon peserta yang telah di tandatangani oleh pihak yang berwenang.
8. Penentuan Peserta Uji Kompetensi dan TUK
Data guru hasil verifikasi dan validasi adalah data calon peserta sertifikasi guru 2015. Seluruh calon peserta sertifikasi guru tahun 2015 harus mengikuti uji kompetensi sebelum ditetapkan sebagai peserta sertifikasi guru. Pelaksanaan uji kompetensi guru tahun 2015 dilakukan bagi guru-guru yang belum mengikuti uji kompetensi guru dan guru-guru yang ikut sertifikasi kedua. Oleh karena itu, uji kompetensi akan diselenggarakan sebelum penetapan peserta sertifikasi guru. Dalam hal ini LPMP bertanggungjawab terhadap penentuan peserta uji kompetensi dan penetapan lokasi tempat uji kompetensi (TUK).
B. Tahapan Pelaksanaan UKA dan Penetapan Calon Peserta Sertifikasi
1. Penetapan Calon Peserta Sertifikasi Guru Tahun 2015
BPSDMPK-PMP menetapkan peserta sertifikasi guru tahun 2015 berdasarkan: 1) urutan prioritas penetapan peserta; 2) hasil perangkingan berdasarkan usia, masa kerja, dan pangkat/golongan. Hasil penetapan peserta sertifikasi guru tahun 2015 akan diinformasikan melalui website.
2. Daftar Calon Peserta UKA
Penetapan daftar bakal calon peserta UKA dilakukan secara berkeadilan dan transparan melalui online system dengan menggunakan AP2SG. Daftar rangking bakal calon peserta UKA diumumkan oleh BPSDMPK-PMP melalui laman
www.sergur.kemdiknas.go.id. Selanjutnya dinas pendidikan
3. Pemilihan Bidang Studi UKA oleh Guru
Bidang studi yang akan diujikan harus sesuai dengan bidang studi sertifikasi guru yang telah ditetapkan (lampiran 2) dengan mempertimbangkan linearitas latar belakang pendidikan sesuai lampiran 1. Khusus bagi guru produktif SMK, soal uji kompetensi didasarkan atas program studi keahlian bukan berdasarkan paket keahlian. Informasi lengkap tentang program studi keahlian dan paket keahlian dapat dilihat pada Spektrum Keahlian Pendidikan Menengah Kejuruan (Lampiran 2 B).
4. Penyiapan Dokumen/Berkas Administrasi Calon Peserta
Sertifikasi
Berkas administrasi yang harus disusun oleh calon peserta UKA dan calon peserta sertifikasi guru tahun 2015 adalah:
1) Fotokopi ijazah S-1/D-IV, fotokopi ijazah dan transkrip nilai S-2 dan/atau S-3 yang telah dilegalisasi (kecuali Ijazah S-3 by research). Ijazah dari perguruan tinggi negeri dilegalisasi oleh perguruan tinggi yang mengeluarkan, untuk ijazah dari perguruan tinggi swasta dilegalisasi oleh kopertis wilayah perguruan tinggi yang mengeluarkan ijazah, dan untuk ijazah dari luar negeri dilampiri fotokopi surat keterangan akreditasi dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi.
2) Fotokopi SK pengangkatan sebagai guru sejak pertama menjadi guru sampai dengan SK terakhir yang dilegalisasi oleh atasan langsung atau yayasan.
3) Fotokopi SK mengajar (SK pembagian tugas mengajar) 5 (lima) tahun terakhir yang telah dilegalisasi oleh atasan langsung.
akreditasinya sudah tercantum dalam ijazah bagi lulusan perguruan tinggi swasta.
5) Surat ijin belajar atau tugas belajar dari dinas pendidikan/pejabat yang berwenang bagi guru PNS yang memperoleh ijazah S-1/DIV ketika menjabat sebagai guru dan yang bersangkutan pada SK pangkat terakhir belum S1/DIV, sedangkan bagi guru bukan PNS dilengkapi dengan surat pernyataan dari ketua yayasan bahwa yang bersangkutan mengikuti studi lanjut ke S-1/DIV.
6) Surat Pernyataan dari peserta bahwa berkas/dokumen yang diserahkan dapat dipertanggungjawabkan keabsahannya. 7) Pasfoto terbaru berwarna (enam bulan terakhir dan bukan
polaroid) ukuran 3x4 cm sebanyak 4 lembar, di bagian belakang setiap pasfoto ditulis identitas peserta (nama, nomor peserta, dan satminkal)
8) Surat Pernyataan dari calon peserta bahwa berkas/dokumen yang diserahkan dapat dipertanggungjawabkan keabsahannya. Contoh format surat pernyataan sebagaimana tercantum dalam Lampiran 6
9) Surat keterangan sehat dari dokter.
10) Surat rekomendasi dari dinas pendidikan kabupaten/kota atau dinas pendidikan provinsi untuk guru PLB.
Dokumen/berkas yang dikumpulkan harus dilengkapi dengan format verifikasi kelengkapan dokumen/berkas sebagaimana Lampiran 5 yang telah diisi. Format verifikasi kelengkapan data ini kemudian diteruskan ke dinas pendidikan provinsi/ kabupaten/ kota dan LPMP untuk diisikan pada kolom yang bersangkutan.
Data guru yang akan mengikuti sertifikasi guru harus benar dan valid karena data tersebut akan digunakan sebagai dasar untuk menetapkan soal uji kompetensi, bidang studi sertifikasi guru, dan data yang akan dicantumkan dalam sertifikat pendidik.
5. Menetapkan Lokasi UKA
LPMP berkoordinasi dengan dinas pendidikan provinsi/ kabupaten/kota untuk menentukan tempat uji kompetensi (TUK). Secara umum lokasi TUK yang ditetapkan harus mempertimbangkan kemudahan akses ke lokasi tersebut dan diutamakan yang dapat dijangkau dengan kendaraan umum.
Pada pelaksanaan UKA yang menggunakan sistem off-line dapat menggunakan ruang kelas di sekolah atau ruang sidang/ruang pertemuan kantor dinas pendidikan provinsi/kabupaten/kota dan LPMP.
UKA yang menggunakan sistim on-line dilaksanakan di sekolah yang sudah pernah menjadi tempat uji kompetensi (TUK) pada pelaksanaan UKA on-line sebelumnya.
6. Daftar Peserta UKA per Lokasi TUK
LPMP berkoordinasi dengan dinas pendidikan provinsi/ kabupaten/kota mengelola data guru peserta UKA per TUK berdasarkan pertimbangan asal sekolah/domisili guru, kapasitas TUK dan pengelompokan bidang studi yang dipilih. Masing-masing peserta akan memperoleh Kartu Peserta Uji Kompetensi yang dicetak dari AP2SG oleh dinas pendidikan provinsi/kabupaten/kota, yang selanjutnya mendistribusikan kepada guru peserta UKA paling lambat 2 minggu sebelum hari pelaksanaan UKA.
kompetensi berlangsung. Apabila ada bidang studi yang tercantum dalam Kartu Peserta Uji Kompetensi tidak sesuai dengan yang dipilih pada proses pendaftaran calon peserta UKA, guru yang bersangkutan dapat melakukan koreksi kepada LPMP melalui dinas pendidikan masing-masing 1 minggu sebelum hari pelaksanaan UKA.
7. Pelaksanaan Uji Kompetensi Awal (UKA)
Uji kompetensi yang dilakukan secara off-line atau on-line
bertempat di TUK yang telah ditetapkan bersama oleh LPMP dan dinas pendidikan provinsi/kabupaten/kota. Seluruh calon peserta sertifikasi guru tahun 2015 yang sudah dicantumkan dalam Daftar Peserta UKA harus mengikuti uji kompetensi awal sesuai bidang studi yang dipilih dan dilaksanakan di lokasi yang sudah ditentukan di masing-masing kabupaten/kota.
Dokumen/berkas yang dikumpulkan harus dilengkapi dengan format verifikasi kelengkapan dokumen/berkas sebagaimana Lampiran 5 yang telah diisi. Format verifikasi kelengkapan data ini kemudian diteruskan ke dinas pendidikan provinsi/ kabupaten/ kota dan LPMP untuk diisikan pada kolom yang bersangkutan. Dokumen/berkas diurutkan sesuai urutan pada format verifikasi kelengkapan. Setiap pergantian jenis dokumen/berkas diberi pembatas kertas berwarna. Pengumpulan berkas dimulai setelah pengumuman penetapan peserta sertifikasi guru tahun 2015, paling lambat sesuai jadwal (lampiran 7).
Guru yang telah ditetapkan sebagai calon peserta sertifikasi guru tahun 2015 mengumpulkan dokumen/berkas yang diperlukan sesuai dengan pola sertifikasi yang dipilih.
mengikuti sertifikasi guru sesuai dengan persyaratan sebagaimana dijelaskan pada BAB III. Adapun 3 (tiga) pola sertifikasi guru yaitu:
1. penerbitan sertifikat pendidik secara langsung (PSPL) 2. Portofolio(PF)
3. pendidikan dan pelatihan profesi guru (PLPG)
pengumpulan dokumen/berkas sertifikasi guru. Jenis dokumen/berkas yang dikumpulkan sesuai pola sertifikasi guru yang dipilih (pola PSPL/ Portofolio/PLPG), sebagai berikut.
a. Pola PSPL
Untuk guru yang memenuhi persyaratan memiliki kualifikasi akademik S-2/S-3 dan sekurang-kurangnya golongan IV/b, mengumpulkan dokumen sebagai berikut.
1) Fotokopi ijazah 1/D-IV, fotokopi ijazah dan transkrip nilai S-2 dan/atau S-3 yang telah dilegalisasi (kecuali Ijazah S-3 by research). Ijazah dari perguruan tinggi negeri dilegalisasi oleh perguruan tinggi yang mengeluarkan, untuk ijazah dari perguruan tinggi swasta dilegalisasi oleh kopertis wilayah perguruan tinggi yang mengeluarkan ijazah, dan untuk ijazah dari luar negeri dilampiri fotokopi surat keterangan akreditasi dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi.
2) Fotokopi SK pengangkatan sebagai guru sejak pertama menjadi guru sampai dengan SK terakhir yang dilegalisasi oleh atasan langsung atau yayasan.
3) Fotokopi SK mengajar (SK pembagian tugas mengajar) 5 (lima) tahun terakhir yang telah dilegalisasi oleh atasan langsung.
4) Surat keterangan akreditasi yang dapat diperoleh dari Direktori SK Hasil Akreditasi Program Studi (
http://ban-pt.kemdiknas.go.id/direktori.php) kecuali bagi yang
5) Surat ijin belajar atau tugas belajar dari dinas pendidikan/pejabat yang berwenang bagi guru PNS yang memperoleh ijazah S-1/DIV ketika menjabat sebagai guru dan yang bersangkutan pada SK pangkat terakhir belum S1/DIV, sedangkan bagi guru bukan PNS dilengkapi dengan surat pernyataan dari ketua yayasan bahwa yang bersangkutan mengikuti studi lanjut ke S-1/DIV.
6) Surat Pernyataan dari peserta bahwa berkas/dokumen yang diserahkan dapat dipertanggungjawabkan keabsahannya. 7) Pasfoto terbaru berwarna (enam bulan terakhir dan bukan
polaroid) ukuran 3x4 cm sebanyak 4 lembar, di bagian belakang setiap pasfoto ditulis identitas peserta (nama, nomor peserta, dan satminkal)
8) Surat Pernyataan dari calon peserta bahwa berkas/dokumen yang diserahkan dapat dipertanggungjawabkan keabsahannya. Contoh format surat pernyataan sebagaimana tercantum dalam Lampiran 6
9) Surat keterangan sehat dari dokter.
10) Surat rekomendasi dari dinas pendidikan kabupaten/kota atau dinas pendidikan provinsi untuk guru PLB.
Untuk Guru yang memenuhi persyaratan memiliki golongan serendah-rendahnya IV/c, mengumpulkan dokumen sebagai berikut.
1) Format A1 yang telah ditandatangani oleh Dinas Pendidikan. 2) Fotokopi ijazah pendidikan terakhir yang telah dilegalisasi.
3) Fotokopi SK pangkat/golongan IV/c yang telah dilegalisasi oleh atasan langsung.
4) Fotokopi SK mengajar (SK pembagian tugas mengajar) terakhir yang telah dilegalisasi oleh atasan langsung.
5) Fotokopi SK pengangkatan sebagai guru sejak pertama menjadi guru sampai dengan SK terakhir yang dilegalisasi oleh atasan langsung.
6) Surat rekomendasi dari dinas pendidikan kabupaten/kota atau dinas provinsi khusus untuk guru PLB.
7) Pasfoto terbaru berwarna (enam bulan terakhir dan bukan polaroid) ukuran 3x4 cm sebanyak 4 lembar, di bagian belakang setiap pasfoto ditulis identitas peserta (nama, nomor peserta, dan satminkal).
8) Pernyataan dari peserta bahwa berkas/dokumen yang
diserahkan dapat dipertanggungjawabkan keabsahannya.
b. Pola PF
Peserta pola PF menyusun dan mengumpulkan portofolio sebanyak dua rangkap sesuai urutan sebagai berikut.
1) Halaman sampul disisipkan Format A1 2) Daftar isi
3) Instrumen portofolio, yang meliputi: (a) identitas peserta dan pengesahan, dan (b) komponen portofolio yang telah diisi. 4) Bukti fisik atau portofolio meliputi komponen sebagai berikut.
a) Kualifikasi Akademik b) Pendidikan dan
Pelatihan c) Pengalaman
Mengajar
d) Perencanaan dan Pelaksanaan Pembelajaran e) Penilaian dari Atasan dan Pengawas
f) Prestasi Akademik
h) Keikutsertaan dalam Forum Ilmiah
i) Pengalaman Menjadi Pengurus Organisasi di Bidang Kependidikan dan Sosial
j) Penghargaan yang Relevan dengan Bidang Pendidikan
5) Dilengkapi dengan pasfoto terbaru berwarna (enam bulan terakhir dan bukan polaroid) ukuran 3x4 cm sebanyak 4 lembar, di bagian belakang setiap pasfoto ditulis identitas peserta (nama, nomor peserta, dan satminkal).
6) Surat Pernyataan dari peserta bahwa berkas/dokumen yang diserahkan dapat dipertanggungjawabkan keabsahannya.
Penjelasan lengkap tentang portofolio dapat dilihat pada Buku 3.
c. Pola PLPG
Peserta yang memilih pola PLPG harus menyerahkan berkas sebagai berikut.
1) Format A1 yang telah ditandatangani oleh Dinas.
2) Fotokopi Ijazah S-1 atau D-IV, serta Ijazah S-2 dan atau S-3 (bagi yang memiliki) yang telah disahkan oleh perguruan tinggi yang mengeluarkan.
3) Fotokopi SK pengangkatan sebagai guru sejak pertama menjadi guru sampai dengan SK pangkat/golongan terakhir yang dilegalisasi oleh atasan langsung (bagi PNS).
4) Fotokopi SK mengajar (SK pembagian tugas mengajar) terakhir yang telah dilegalisasi oleh atasan langsung, khusus bagi guru yang S-1/D-IV yang tidak linear dengan mata pelajaran yang diampu wajib melampirkan SK pembagian tugas mengajar 5 (lima) tahun berturut-turut sejak pertamakali mengajar mata pelajaran yang dipilih sebagai bidang studi sertifikasi.
5) Surat keterangan akreditasi dari kopertis setempat dan/atau Direktori SK Hasil Akreditasi Program Studi (
akreditasinya sudah tercantum dalam ijazah bagi lulusan perguruan tinggi swasta.
6) Surat ijin belajar atau tugas belajar dari dinas pendidikan/pejabat yang berwenang bagi guru PNS yang memperoleh ijazah S-1/DIV ketika menjabat sebagai guru dan yang bersangkutan pada SK pangkat terakhir belum S1/DIV, sedangkan bagi guru bukan PNS dilengkapi dengan surat pernyataan dari ketua yayasan bahwa yang bersangkutan mengikuti studi lanjut ke S-1/DIV.
7) Pasfoto terbaru berwarna (enam bulan terakhir dan bukan polaroid) ukuran 3x4 cm sebanyak 4 lembar, di bagian belakang setiap pasfoto ditulis identitas peserta (nama, nomor peserta, dan satminkal)
8) Surat Pernyataan dari calon peserta bahwa berkas/dokumen yang diserahkan dapat dipertanggungjawabkan keabsahannya. Contoh format surat pernyataan sebagaimana tercantum dalam Lampiran 6
9) Surat keterangan sehat dari dokter.
Dokumen/berkas yang dikumpulkan harus dilengkapi dengan format kelengkapan dokumen/berkas sebagaimana Lampiran 5 yang telah diisi. Format verifikasi kelengkapan data ini kemudian diteruskan ke dinas pendidikan kabupaten/kota dan LPMP untuk diisikan pada kolom yang bersangkutan.
Dokumen/berkas diurutkan sesuai urutan pada format kelengkapan. Setiap pergantian jenis dokumen/berkas diberi pembatas kertas berwarna.
8. Verifikasi Berkas Administrasi Guru oleh Dinas Pendidikan
provinsi/kabupaten/ kota berkewajiban memverifikasi keabsahan ijasah S-1/D-IV peserta sertifikasi guru.
9. Verifikasi Berkas Administrasi Guru oleh LPMP
LPMP memverifikasi berkas administrasi yang diterima dari dinas pendidikan provinsi/kabupaten/kota. LPMP memeriksa kembali kelengkapan persyaratan dengan cara mengisi format verifikasi kelengkapan data(format pada Lampiran 5) yang sudah diisi oleh guru dan dinas pendidikan provinsi/kabupaten/kota. Batas waktu pelaksanaan verifikasi dan validasi berkas di LPMP sesuai dengan jadwal (lampiran 7). Setelah verifikasi/persetujuan dilakukan melalui sistem AP2SG, maka format A1 dapt dicetak oleh dinas pendidikan provinsi/kabupaten/kota.
Berkas administrasi guru yang sudah diverifikasi LPMP dan dinyatakan belum lengkap akan dikembalikan ke guru melalui dinas pendidikan yang bersangkutan untuk diperbaiki.
10.Pengumpulan Berkas Administrasi Yang Diperbaiki
Dinas pendidikan provinsi/kabupaten/kota mengumpulkan berkas administrasi guru yang harus diperbaiki untuk diteruskan ke guru yang bersangkutan.
11.Perbaikan Berkas Administrasi oleh Guru
Guru memperbaiki berkas administrasi yang belum lengkap sesuai dengan koreksi dari dinas pendidikan dan LPMP. Berkas perbaikan diserahkan kembali ke dinas pendidikan untuk diverifikasi ulang dan diteruskan ke LPMP. Perbaikan berkas administrasi oleh guru diserahkan ke dinas pendidikan sesuai jadwal pada lampiran 7. Guru yang tidak menyerahkan berkas sampai batas waktu tersebut dinyatakan gugur sebagai calon peserta sertifikasi guru
12.Mencetak Format B.1
peserta sertifikasi guru dan ditandatangani oleh Kepala LPMP dan mengirim ke dinas pendidikan provinsi/kabupaten/kota dan LPTK sesuai jadwal pada lampiran 7.
13.Mencetak Format A1
Dinas pendidikan mencetak Format A1 sebanyak 2 (dua) rangkap, ditandatangani oleh Kepala Dinas Pendidikan Provinsi/ Kabupaten/Kota atau pejabat yang ditunjuk kemudian dan dibubuhi stempel sebagai tanda pengesahan.
Dinas pendidikan mengirim 1 (satu) lembar Format A1 yang telah ditandatangani dan dicap kepada calon peserta sertifikasi guru sesuai jadwal pada lampiran 7.
14.Menerima Format A.1
Peserta sertifikasi guru menerima Format A1 asli (bukan fotokopi) dari Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota. Format A1 wajib dibawa peserta pada saat datang mengikuti proses pelaksanaan sertifikasi guru di LPTK. Peserta menerima Format A1 sebagai tanda persetujuan untuk mengikuti PLPG dan wajib dibawa peserta pada saat datang mengikuti proses pelaksanaan sertifikasi guru di LPTK.
15.Pengiriman Data Peserta Sertifikasi Guru Tahun 2015 ke KSG
BPSDMPK-PMP mengirim seluruh data peserta sertifikasi guru tahun 2015 ke KSG untuk didistribusikan ke LPTK Penyelenggara Sertifikasi Guru. Pendistribusian peserta ke LPTK berbasis program studi yang dimiliki LPTK. Data tersebut dikirim melalui aplikasi sertifikasi guru (ASG).
16.Penerimaan Data dan Dokumen/Berkas Peserta
C.
C. Tahap Pelaksanaan Sertifikasi Guru Tahun 2015
1. Pelaksanaan Sertifikasi Guru di LPTK
Rayon LPTK Penyelenggara Sertifikasi Guru menerima dokumen, protofolio, dan berkas PLPG dari LPMP untuk sejumlah sasaran peserta sertifikasi guru sebagaimana telah ditetapkan. Pelaksanaan sertifikasi guru di Rayon LPTK berpedoman pada Buku 2 Petunjuk Teknis Pelaksanaan Sertifikasi Guru Dalam jabatan, Buku 3 Pedoman Penilaian Portofolio, dan Buku 4 Rambu-Rambu Pelaksanaan PLPG. Pelaksanaan di Rayon LPTK harus selesai pada tanggal 30 Agustus 2015.
2. Prosedur Operasional Standar (POS)
BAB V
PENGENDALIAN PROGRAM
Pengendalian program penetapan peserta sertifikasi guru dalam jabatan ini dimaksudkan agar proses penetapan calon peserta sertifikasi guru dapat dilaksanakan sesuai dengan pedoman yang telah disampaikan. Pengendalian program penetapan calon peserta sertifikasi guru ini dapat menjadi tolok ukur keberhasilan pelaksanaan penetapan peserta sertifikasi guru.
A. Ruang Lingkup Pengendalian
Ruang lingkup atau cakupan pengendalian program meliputi kegiatan-kegiatan strategis yang perlu mendapatkan perhatian. Pengendalian dapat dilakukan melalui pemantauan dan evaluasi untuk mengidentifikasi permasalahan dan kendala selama proses penetapan peserta. Beberapa hal yang perlu mendapat perhatian meliputi:
- Pelaksanaan perbaikan (updating) data guru
- Jadwal persiapan dan pelaksanaan program.
- Mekanisme dan prosedur penetapan calon guru peserta sertifikasi guru.
- Sosialisasi dan pemberian format-format ke guru peserta sertifikasi guru.
- Pelaporan dari pihak yang terkait (akademis dan keuangan).
- Laporan hasil pemantauan dan evaluasi program merupakan bahan masukan kepada pimpinan sebagai bahan kebijakan selanjutnya.
B. Pemantauan Program
Pelaksanaan pemantauan dan evaluasi program meliputi hal-hal berikut ini.
- Instrumen pemantauan dan evaluasi program yang digunakan dapat berupa kuesioner, pedoman observasi atau pedoman wawancara.
- Pelaksana pemantauan dan evaluasi program, terdiri dari unsur-unsur yang ada di pusat.
- Sumber dana pemantauan dibebankan pada Daftar Isian Perencanaan Anggaran (DIPA) yang relevan.
- Penyusunan laporan dilakukan oleh masing-masing pelaksana/ petugas pemantau.
C. Unit Pelayanan Masyarakat
Sebagai bentuk akuntabilitas dan pelayanan informasi bagi guru dan masyarakat tentang sertifikasi guru dalam jabatan, BPSDMPK-PMP membuka layanan informasi masyarakat melalui unit pelayanan masyarakat (UPM). Di samping sebagai pelayanan masyarakat, UPM dapat juga menjadi tempat pengaduan masyarakat dan memfasilitasi penyelesaian atau jalan keluar atas pengaduan masyarakat tentang pelaksanaan sertifikasi guru, khususnya tentang penetapan peserta sertifikasi guru.
UPM berfungsi sebagai berikut.
1. Pelayanan informasi tentang pelaksanaan sertifikasi guru.
2. Mediator antara masyarakat dengan penyelenggara sertifikasi guru.
Lampiran 1
Linieritas Kualifikasi S-1/D-IV dengan bidang studi sertifikasi
Linier yang dimaksudkan di sini adalah kesesuaian antara bidang studi pada ijasah S-1/D-IV dengan bidang studi sertifikasi guru sebagai berikut.
A. Guru Mata Pelajaran Umum di SD/MI, SMP/MTS, SMA/MA,
SMK/MAK, dan SLB
No Bidang Studi Sertifikasi Kode S-1/D-IV
Kependidikan/Non-Kependidikan
1. Guru Kelas TK 020 PGTK/PAUD dan Psikologi
2. Guru Kelas SD 027 PGSD, Psikologi, IPA/IPS,
Matematika, Bhs Indonesia, Fisika, Kimia, Biologi, PPKn, Sejarah, Geografi, Ekonomi
3. Pendidikan Luar Biasa 800 Pendidikan Guru Luar Biasa, Pendidikan Khusus
4. Seni Budaya 217 Seni Budaya dan/atau yang relevan
5. Pendidikan Jasmani dan Kesehatan
220 Pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan dan/atau yang relevan
6. Bahasa Jawa 746 Bahasa dan/atau Sastra Jawa
7. Bahasa Sunda 748 Bahasa dan/atau Sastra Sunda
8. Bahasa Bali 750 Bahasa dan/atau Sastra Bali
9. Bahasa Inggris 157 Bahasa dan/atau Sastra Inggris 10. Ilmu Pengetahuan Sosial
(IPS)
100 IPS, Geografi, Ekonomi, Sejarah, Sosiologi, Antropologi
11. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) 097 IPA, Fisika, Kimia, Biologi 12. Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan (PKn)
154 PPKn, PKn, Civic Hukum
13. Bahasa Indonesia 156 Bahasa dan/atau Sastra Indonesia
14. Matematika 180 Matematika
15. Bimbingan dan Konseling (Konselor)
810 Bimbingan dan Konseling, Bimbingan dan Penyuluhan, Psikologi
16. Geografi 207 Geografi
17. Ekonomi 210 Ekonomi, Ekonomi Koperasi,
Pendidikan Dunia Usaha
No Bidang Studi Sertifikasi Kode S-1/D-IV Kependidikan/Non-Kependidikan
19. Antropologi 215 Antropologi, Sosiologi
20. Bahasa Jerman 160 Bahasa dan/atau Sastra Jerman
21. Bahasa Perancis 164 Bahasa dan/atau Sastra Perancis
22. Bahasa Arab 167 Bahasa dan/atau Sastra Arab
23. Bahasa Jepang 170 Bahasa dan/atau Sastra Jepang
24. Bahasa Mandarin 174 Bahasa dan/atau Sastra Mandarin
25. Fisika 184 Fisika, Pend. Fisika
26. Kimia 187 Kimia, Pend. Kimia
27. Biologi 190 Biologi, Pend. Biologi
28. Sejarah 204 Sejarah, Pend. Sejarah
29. TIK 224 Teknik Informasi, Teknik Komputer,
Pendidikan Teknik Informatika
B. Guru Mata Pelajaran Kejuruan (Produktif) di SMK/MAK
Berdasarkan Keputusan Direktur Jenderal Menengah Nomor 7013/D/KP/2013 tentang Spektrum Keahlian Pendidikan Menengah Kejuruan.
No Bidang Studi Sertifikasi Kode S-1/D-IV Kependidikan/Non-
Kependidikan
1 Teknik Konstruksi Baja 401
Bangunan/Sipil, Arsitektur, Pend. Teknik Sipil
2 Teknik Konstruksi Kayu 402
3 Teknik Konstruksi Batu dan Beton 403
4 Teknik Gambar Bangunan 406
5 Teknik Furnitur 616
6 Teknik Plambing dan Sanitasi 407
7 Geomatika 671 Teknik Geodesi
8 Teknik Pembangkit Tenaga Listrik 415
Teknik Listrik, Teknik Elektro, Pend. Teknik Elektro 9 Teknik Jaringan Tenaga Listrik 672
10 Teknik Instalasi Pemanfaatan Tenaga Listrik
673
11 Teknik Otomasi Industri 618
12 Teknik Pendingin dan Tata Udara 536
13 Teknik Pemesinan 424
Teknik Mesin, Pend. Teknik Mesin
14 Teknik Pengelasan 421
15 Teknik Fabrikasi Logam 422
16 Teknik Pengecoran Logam 423
17 Teknik Pemeliharaan Mekanik Industri
674
No Bidang Studi Sertifikasi Kode S-1/D-IV Kependidikan/Non- Kependidikan 19 Pemeliharaan dan Perbaikan Motor
dan Rangka Pesawat Udara (Airframe Power Plant)
470
Teknik Pesawat Udara 20 Pemesinan Pesawat Udara (Aircraft
Machining)
467
21 Konstruksi Badan Pesawat Udara (Aircraft Sheet Metal Forming)
469
22 Konstruksi Rangka Pesawat Udara (Airframe Mechanics)
468
23 Kelistrikan Pesawat Udara (Aircraft Electricity)
472
24 Elektronika Pesawat Udara (Aviation Electronics)
473
25 Pemeliharaan dan Perbaikan Instrumen Elektronika Pesawat Udara (Electrical Avionics)
471
26 Persiapan Grafika 492
Teknik Grafika
27 Produksi Grafika 491
28 Teknik Instrumentasi Logam 501
Teknik Instrumentasi Industri
29 Kontrol Proses 499
30 Kontrol Mekanik 500
31 Teknik Pelayanan Produksi 592
Teknik Industri
32 Teknik Pergudangan 675
33 Teknik Pemintalan Serat Buatan 484
Teknologi Tekstil
34 Teknik Pembuatan Benang 485
35 Teknik Pembuatan Kain 486
36 Teknik Penyempurnaan Tekstil 590 37 Teknik Produksi Minyak dan Gas 676
Teknik Perminyakan, Teknik Pertambangan
38 Teknik Pemboran Minyak dan Gas 677 39 Teknik Pengolahan Minyak, Gas, dan
Petro Kimia
597
40 Geologi Pertambangan 495 Geologi Pertambangan
41 Kimia Analisis 506
Kimia, Teknik Kimia
42 Kimia Industri 505
43 Teknik Kendaraan Ringan 586
Teknik Otomotif
44 Teknik Sepeda Motor 587
45 Teknik Alat Berat 428
No Bidang Studi Sertifikasi Kode S-1/D-IV Kependidikan/Non- Kependidikan 49 Teknik Konstruksi Kapal Fiberglass 588
Teknik Perkapalan 50 Teknik Instalasi Pemesinan Kapal 478
51 Teknik Pengelasan Kapal 477
52 Kelistrikan Kapal 479
53 Teknik Gambar Rancang Bangun Kapal
480
54 Interior Kapal 589
55 Teknik Audio Video 533
Teknik Elektronika 56 Teknik Elektronika Industri 534
57 Teknik Elektronika Komunikasi 678
58 Teknik Mekatronika 598
59 Teknik Ototronik 430
60
Teknik Energi Hidro 679 Teknik Sumber Daya Air,
Teknik Energi Terbarukan 61 Teknik Energi Surya dan Angin 680
Teknik Energi Terbarukan
62 Teknik Energi Biomassa 681
63 Rekayasa Perangkat Lunak 524
Komputer/Teknik Informatika, 64 Teknik Komputer dan Jaringan 525
65 Multimedia 526
66 Teknik Transmisi Telekomunikasi 599
Teknik Telekomunikasi
67 Teknik Suitsing 517
68 Teknik Jaringan Akses 600
69 Teknik Produksi dan Penyiaran Program Radio dan Pertelevisian
682
Teknik Broadcasting
70 Keperawatan 575 Ilmu Keperawatan,
Keperawatan
71 Keperawatan Gigi 577
72 Analis Kesehatan 580 Analisis Kesehatan
73 Farmasi 582
Farmasi, Teknik Farmasi
74 Farmasi Industri 601
75 Pekerjaan Sosial 683 Pekerjaan Sosial
76 Agribisnis Tanaman Pangan dan Hortikultura
553
Agribisnis
Pertanian/Agronomi/Poduksi Tanaman
77 Agribisnis Tanaman Perkebunan 558 78 Agribisnis Perbenihan dan Kultur
Jaringan Tanaman
684
79 Agribisnis Ternak Ruminansia 445
Peternakan/Produksi Peternakan
80 Agribisnis Ternak Unggas 446
81 Agribisnis Aneka Ternak 610
82 Kesehatan Hewan 611
83 Teknologi Pengolahan Hasil Pertanian
No Bidang Studi Sertifikasi Kode S-1/D-IV Kependidikan/Non- Kependidikan 84 Teknologi Pengolahan Hasil
Perikanan
685
85 Pengawasan Mutu Hasil Pertanian dan Perikanan
686
86 Alat Mesin Pertanian 687 Mekanisasi Pertanian
87
Teknik Tanah dan Air 688 Ilmu Tanah dan Sumber Daya
Lahan 88 Teknik Inventarisasi dan Pemetaan
Hutan
689
Kehutanan, Manajemen Hutan, Teknologi Hasil Hutan, Budidaya Hutan, Konservasi Sumber Daya Hutan. 89 Teknik Konservasi Sumberdaya
Hutan
690
90 Teknik Rehabilitasi dan Reklamasi Hutan
691
91 Teknik Produksi Hasil Hutan 692 92 Nautika Kapal Penangkap Ikan 511
Teknologi Penangkapan Ikan 93 Teknika Kapal Penangkap Ikan 512
94 Budidaya Perikanan 693
Perikanan
95 Budidaya Krustacea 694
96 Budidaya Kekerangan 695
97 Budidaya Rumput Laut 696
98 Nautika Kapal Niaga 509
Pelayaran
99 Teknika Kapal Niaga 510
100 Administrasi Perkantoran 539 Administrasi Perkantoran
101 Akuntansi 540 Akuntansi, Ekonomi
102 Perbankan 543 Perbankan, Akuntansi,
Ekonomi
103 Perbankan Syariah 697
104 Pemasaran 615 Pemasaran/Ekonomi
105 Usaha Perjalanan Wisata 607
Kepariwisataan
106 Akomodasi Perhotelan 549
107 Jasa Boga 608
Tata Boga/PKK
108 Patiseri 434
109 Tata Kecantikan Rambut 437
Kecantikan/Tata Rias/PKK
110 Tata Kecantikan Kulit 438
111 Tata Busana 698 Tata Busana/PKK
112 Seni Lukis 603
Seni Rupa
113 Seni Patung 604
114
Desain Komunikasi Visual 605 Desain Komunikasi Visual, Grafika
115 Desain Interior 699 Desain Interior, Arsitektur
No Bidang Studi Sertifikasi Kode S-1/D-IV Kependidikan/Non- Kependidikan 117 Desain dan Produksi Kriya Tekstil 460
Seni Rupa/Kerajinan 118 Desain dan Produksi Kriya Kulit 461
119 Desain dan Produksi Kriya Keramik 462 120 Desain dan Produksi Kriya Logam 463 121 Desain dan Produksi Kriya Kayu 464
122 Seni Musik Klasik 568
Seni Musik
123 Seni Musik Non Klasik 569
124 Seni Tari 570 Seni Tari
125 Seni Karawitan 571 Seni Karawitan
126 Seni Pedalangan 572 Seni Pedalangan
127 Pemeranan 641
Seni Teater